Anda di halaman 1dari 1

Pengakuan internasional terhadap kemerdekaan indonesia

Pada 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan kemerdekaan dan berdirilah Negara


Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Terbentuknya suatu negara sendiri dipengaruhi
oleh dua unsur, salah satunya adalah unsur deklaratif.Dalam unsur deklaratif ini
kemerdekaan suatu negara perlu untuk mendapat pengakuan dari negara lain. Namun,
terdapat dua arus besar, pengakuan kemerdekaan dan penolakan kemerdekaan RI:

1.PENOLAKAN BELANDA
Belanda berkali-kali menolak kemerdekaan RI. Mereka bahkan melakukan aksi
polisionil untuk merebut kembali wilayah Indonesia pada Agresi Militer I (1947) dan
Agresi Militer II (1948). Belanda baru mengakui kedaulatan RI berkat resolusi
Konferensi Meja Bundar pada 1949. Meski begitu, hasil kesepakatan KMB pun membagi
wilayah Indonesia ke bentuk federasi, Republik Indonesia Serikat. RIS lantas
dinyatakan berakhir pada tahun 1950.
2.PENGAKUAN MESIR
Haji Agus Salim, AR Baswedan, Nazir Pamoentjak, dan Rasjidi mengemban misi
kunjungan balasan ke Mesir, setelah sebelumnya Konsul Jenderal Mesir di Bombay,
Abdul Mun`im bertandang ke Yogyakarta pada 13-16 Maret 1947.Kunjungan Mun`im
tersebut,mewakili Mesir dan mengemban pesan Liga Arab berisi dukungan terhadap
kemerdekaan Indonesia. Mun`im menyampaikan pesan tersebut kepada Presiden Soekarno
pada 15 Maret 1947.
3.RESPON INDIA
Indonesia mengirim bantuan ke India berupa beras sebanyak 500.000 ton. Bantuan
tersebut diberikan lantaran India mengalami krisis. India membalas bantuan tersebut
dengan mengadakan Konferensi New Delhi pada 20-25 Januari 1949.Hasil pertemuan
tersebut membuahkan risalah untuk diajukan kepada PBB, berisi 3 pokok
rekomendasi:1) melakukan gencatan senjata, 2) Belanda membebaskan semua tawanan
politik RI dan mengembalikan pemerintah RI ke Yogyakarta, dan 3) mengadakan
perundingan di bawah UNCI.
4.PERAN AUSTRALIA
Sekiranya 4.000 buruh kapal melakukan aksi mogok. Mereka menolak bongkar muat
kapal-kapal pengakut persenjataan untuk Belanda.Membuat kapal-kapal Belanda tak
bisa melanjutkan pelayaran. Aksi tersebut tersohor dengan sebutan “The Black
Armada”. Hasil dari dukungan tersebut berbuah hasil manis. Pihak Australia lantas
memfasilitasi pemulangan sekitar 1.400 tawanan perang Belanda asal Indonesia. Pihak
Australia juga mendorong Dewan Keamanan PBB mengakui kemerdekaan Indonesia
5.PERAN PBB
Peran PBB dalam sejarah Indonesia terutama pasca kemerdekaan lebih banyak mengurus
penyelesaian masalah antara Belanda dan Indonesia. Mula-mula ketika terjadi Agresi
Militer I,PBB mengeluarkan rekomendasi untuk membuat Komisi Tiga Negara (KTN). PBB
berperan pada pembentukan badan perdamaian bernama United Nations Commission for
Indonesia (UNCI). Tugas UNCI menggantikan KTN, untuk membantu memperlancar segala
bentuk perundingan antara Indonesia dengan Belanda. Di PBB, Indonesia mengutus LN
Palar menjadi Wakil Tetap RI. Palar berperan besar memperjuangkan agar Indonesia
mendapat pengakuan internasional. Ia pun berhasil mengantar Indonesia menjadi
anggota PBB.

Anda mungkin juga menyukai