KELOMPOK 7
Joko Songo
A. Konflik
Secara singkat, sinopsis yang dapat diambil dari film Joko Songo yaitu
“Mereka yang Tak Kalah Masyhurnya” menceritakan tentang sembilan orang pemuda
tentara pelajar yang menjadi pahlawan dari tanah Jawa. Kesembilan dari tentara
pelajar tersebut berjuang sekuat tenaga untuk melawan para penjajah yang
menyerang di wilayah Kecamatan Karangpandan dan Matesih di Kabupaten,
Karanganyar, Jawa Tengah. Kecamatan Matesih, Karangpandan dan sekitarnya
diketahui menjadi salah satu lokasi peperangan antara para pahlawan dengan
tentara Belanda pasca kemerdekaan Indonesia. Kemudian saat pertempuran
berlangsung pada Desember 1948, kebanyakan dari para pejuang yang gugur masih
berusia muda dan berstatus lajang. Adapun, sembilan dari banyaknya pemuda yang
gugur kala itu, diantaranya ada Laktoto, Soenarto, Moerjoto, Soenarto, Slameto
Roesman, Soekotjo, Soeprijadi, Salam Hasyim, dan Waluyo. Para tentara pelajar
yang bergabung dalam pasukan Alap-alap terlibat pertempuran dengan pasukan
Belanda di kawasan Doplang dan Pablengan. Sayangnya, para tentara pelajar itu
harus meregang nyawanya setelah dibantai oleh pasukan Belanda yang jumlahnya
lebih besar dan berfasilitaskan senjata yang canggih. Akhirnya, demi mengenang
jasa para pahlawan tentara pelajar itu dibangunlah sebuah Monumen berupa tugu
Joko Songo di daerah Matesih, Karanganyar, Jawa Tengah.
C. Konformitas
Berdasarkan dari film “Joko Songo” kita dapat mengidentifikasi situasi dimana
konsep konformitas ini terlihat dengan jelas dan dapat membantu dalam memahami
bagaimana perilaku para karakter – karakter dipengaruhi oleh tekanan sosial, norma
– norma dan otoritas di dalam alur cerita tersebut.
F. People in Group
Menurut kami dari hasil analisis people in group dalam film “Joko Songo”
memberikan kami tentang dinamika sosial, konflik dan hierarki dalam alur cerita
tersebut. Hal ini membantu kami dalam memahami bagaimana karakter – karakter
tersebut berinteraksi dalam konteks masyarakat yang digambarkan menurut film itu
sendiri.
G. Pengaruh Minoritas
Menurut teori pengaruh minoritas menyatakan bahwa minoritas itu sendiri
dapat memberikan pengaruh dan mendominasi apabila mereka memiliki
kepercayaan diri yang tinggi. Kemudian berdasarkan analisis pengaruh minoritas
dalam film “Joko Songo” menjelaskan kita bagaimana untuk menggambarkan
dinamika sosial dan perjuangan minoritas dalam konteks sejarah dan budaya yang
digambarkan menurut alur cerita tersebut. Hal ini juga memungkinkan kita untuk
bagaimana mengidentifikasi pesan – pesan sosial yang ingin disampaikan dari film
ini tentang perlakuan terhadap minoritas.