“ ASAM URAT ”
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pmecahan) suatu zat
yang bernama purin. Zat purin adalah zat alami yang merupakan salah satu
kelompok struktur kimia pembentuk DNA dan RNA. Ada dua sumber
utama purin yaitu purin yang diproduksi sendiri oleh tubuh dan purin yang
di dapatkan dari asupan makanan seperti tanaman atau hewan. Asam urat
sebenarnya memiliki fungsi dalam tubuh yaitu sebagai antioksidan dan
bermanfaat dan regenerasi sel. Metabolism tubuh secara alami
menghasilkan asam urat. Asam urat menjadi masalah ketika kadar di
dalam tubuh melewati batas normal (noviyanti, 2015).
G. Alokasi Waktu
No. Acara Kegiatan Waktu
a. Memberi salam.
b. Memperkenalkan diri.
2. Pembukaan c. Menyampaikan kontrak waktu. 3 menit
d. Menyampaikan tujuan diadakan
penyuluhan.
e. Membagi leaflet.
Menyampaikan materi:
a. Pengertian asam urat
b. Tanda gejala asam urat
c. Penyebab asam urat
d. Pencegahan asam urat
10 menit
3. Inti acara
H. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di balai kampung.
Setting tempat untuk acara sebagai berikut:
Keterangan:
:
Penyuluh
:Meja
: Klien
I. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyeluhan dapat hadir sesuai rencana
b. Evaluasi proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
c. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu:
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
MATERI
ASAM URAT
“ BAHAYA MEROKOK”
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
1. Latar Belakang
4. Materi(terlampir)
5. Metode
Diskusi
6. Media
Leaflet
7. Proses Penyuluhan
1 Pendahuluan
https://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh, dikases
pada tanggal 13 November 2023
Bahaya Merokok
Sasaran : Lansia
1. Latar belakang
Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang disebabkan
oleh gagalnya organ pankreas dalam memproduksi hormon insulin secara
memadai. Penyakit ini bisa dikatakan sebagai penyakit kronis karena dapat
terjadi secara menahun. Berdasarkan penyebabnya diabetes melitus di
golongkan menjadi tiga jenis, diantaranya diabetes melitus tipe 1, tipe 2 dan
diabetes melitus gestasional
Menurut International Diabetes Federation (2019) jumlah penderita
diabetes melitus diseluruh dunia mengalami peningkatan menjadi 463 juta
jiwa pada tahun 2019 dan jumlah kematian pada kasus ini yaitu 4,2 juta jiwa
yang mana Indonesia menjadi urutan ke 7 dengan jumlah penderita 10,7 juta.
IDIABETIC FOOT juga memperkirakan bahwa pada tahun 2045 kasus
diabetes akan meningkat menjadi 700 juta. Selain itu, Menurut RISKESDAS
(2018) menyebutkan bahwa jumlah prevelensi kasus diabetes melitus di
Indonesia menurut diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun sebesar
2%. Angka tersebut menunjukan peningkatan jika dibandingkan pada tahun
2013 dengan prevelensi 1.5% . Selain itu, jumlah kasus tertinggi terjadi di
provinsi Jakarta ( 3,4 %) dan terendah dimiliki oleh provinsi Nusa Tenggara
Timur (0,9%)
Keadaan kadar gula darah yang meningkat pada pasien diabetes melitus
akan berdampak pada tingginya resiko ulkus kaki yang sulit disembuhkan.
Apabila kadar gula darah dalam kategori buruk menyebabkan penderita
diabetes melitus sangat rentan terkena ulkus diabetikum yang mengakibatkan
gangguan integritas kulit/ jaringan pada bagian ekstremitas bawah. Jika hal
tersebut tidak segera ditangani maka ulkus pada kaki semakin sulit
disembuhkan sehingga sangat beresiko mengalami amputasi
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penyakit diabetes
melitus ini merupakan penyakit yang serius dan harus segera ditangani, dan
perlu mendapatkan perhatian yang serius dari individu tersebut, maka dengan
ini perlun adanya penyampaian tentang materi Diabetes Melitus pada
Masyarakat.
2. Tujuan
a. Tujuan instruksi umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, di harapkan masyarakat mampu
memahami tentang Diabetes Melitus
b. Tujuan instruksi khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, di harapkan Masyarakat dapat :
1) Di harapkan Masyarakat dapat mengerti Definisi Diabetes Melitus
2) Di harapkan Masyarakat memahami Penyebab Diabetes Melitus
3) Di harapkan Masyarakat mengetahui Tanda dan Gejala Diabetes Melitus
4) Di harapkan Masyarakat dapat memahami Faktor Risiko Diabetes
Melitus
5) Di harapkan Masyarakat Memahami tentang pencegahan Diabetes
Melitus
3. Materi : terlampir
4. Metode : CTJ ( Ceramah Tanya Jawab )
5. Media : leaflet
Lampiran Materi :
2. Etiologi
Etiologi Diabetes Melitus menurut Nurarif & Nurhadi (2015), yaitu:
a. Diabetes Melitus Tergantung Insulin (DMTI) tipe 1
Diabetes yang terkandung pada insulin ditandai dengan penghancuran
sel-sel beta pancreas yang disebabkan oleh:
1) Faktor genetik: Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe 1 itu
sendiri, tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan
genetik kearah terjadinya diabetes tipe 1.
2) Faktor imunologi: Pada DM tipe 1 twedapat bukti adanya suatu
respon autoimun. Ini merupakan respon abnormal dimana antibodi 10
terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah jaringan asing.
3) Faktor Lingkungan Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel
β pankreas, sebagai contoh hasil penyelidikan menyatakan bahwa
virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang dapat
menimbulkan destruksi sel β pankreas.
b. Diabetes Melitus Tak Tergantung Insulin (DMTTI) tipe II
Disebabkan oleh kegagalan telative beta dan resisten insulin. Secara
pasti penyebab dari DM tipe II ini belum diketahui, faktor genetik
diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi
insulin. DMTTI atau Non Insulin Dependent Diabetes Melitus
(NIDDM) merupakan suatu kelompok heterogen pada diabetes yang
lebih ringan, terutama dijumpai pada orang dewasa, namun terkadang
dapat timbul pada masa kanak-kanak.
Faktor resiko yang berhubunngan dengan proses terjadinya DM tipe II
diantaranya ialah:
1) Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia > 65 tahun)
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga
4) Kelompok etnik
5. Faktor Risiko
Menurut kemenkes (2019) faktor risiko diabetes melitus diantaranya
sebagai berikut:
a. Kegemukan (Berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2) dan Lingkar Perut
(Pria > 90 cm dan Perempuan > 80cm)
b. Kurang aktivitas fisik
c. Hipertensi/ Tekanan darah Tinggi (> 140/90 mmHg)
d. Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)
e. Riwayat penyakit jantung
DIARE
1. Latar Belakang
bentuk dan konsitensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya
frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa yaitu 3xatau lebih dalam sehari
yang mungkin disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.Penyakit ini
paling sering dijumpai pada anak. Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran
tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya.Dan disimpulkan bahwa
diare adalah buang air besar yang bertambah frekuensi defekasi dari 3x/hari
a. Pengertian Diare
b. b.Tanda dan Gejala
c. .Penyebab Diare
d. Cara Pencegahan Diare
4.Materi(Terlampir)
6.Media(Leafleat)
7.Proses Penyuluhan
1.Pendaluhan
.memberi salam
.melakukan apersepsi
.menyampaikan tujuan
2.Kegiatan Inti
.menjawab pertanyaan
3.Penutup
.meyimpulkan materi
1.Pengertian
3. Penyebab Diare
Pokok
Pembahasan :
Gizi Seimbang
Hari, Tanggal
: 03
November 2023
Waktu
: 09.00
WIT
Sasara
: Orang
Tua / Walia murid
PAUD Tunas
Bangsa
Tempat
: Balai
Kampung
A. Latar
Belakang
Kebutuhan gizi
tidak dapat
dikesampingkan,
kebutuhan gizi
yang bergantung
dari energi yang
dibutuhkan untuk
melakukan
aktivitas fisik. Zat
gizi diperlukan
untuk
mempertahankan
kehidupan sel di
dalam tubuh, baik
pada waktu
bekerja dan waktu
istirahat atau
berolahraga,
semua zat gizi
yang diperlukan
tubuh terdapat
pada makanan
yang dikonsumsi
sehari-hari agar
kegiatan fisik pada
anak remaja
berjalan optimal,
diperlukan asupan
gizi yang
seimbang antara
zat gizi yang
masuk ke dalam
tubuh dengan
tenaga yang
dikeluarkan. Anak
remaja
memerlukan zat
gizi yang lebih
besar
dibandingkan
dengan orang
dewasa, terutama
kebutuhan kalori
dan protein.
Apabila asupan
gizi anak tidak
diperhatikan
dengan baik maka
anak akan
menderita KEP
(Kurang Energi
Protein) yang
berdampak pada
pertumbuhan dan
perkembangan.
B. Tujuan
Instruksional
Umum
Setelah dilakukan
penyuluhan,
diharapkan
masyarakat
mampu
menjelaskan
tentang gizi
Seimbang.
C. Tujuan
Instruksional
Khusus
Setelah dilakukan
penyuluhan,
masyrakat dapat:
1. Mengetahui
pengertian Gizi
seimbang
2. Mengetahui
tujuan Gizi
seimbang
3. Mengetahui
langkah-langkah
gizi seimbang
4. Mengetahui
siapa saja yang
melakukan Gizi
seimbang
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media/Alat
1. Leaflet
F. Waktu
Hari,Tanggal :
Pukul :
G. Setting
Tempat
Setting tempat
pelaksanaan
penyuluhan adalah
sebagai berikut.
H. Alokasi
Waktu
No Acara Kegiatan
1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan Media
2. Pembukaan a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan kontrak
waktu
d. Menyampaikan tujuan
diadakan penyuluhan
e. Membagi leaflet
3. Inti Acara a. Menyampaikan materi :
1. Mengetahui pengertian
Gizi seimbang
2. Mengetahui
prinsip gizi
seimbang
3. Mengetahui pentinya
gizi seimbang
4. Mengetahui pesan gizi
seimbang
b. Diskusi Tanya Jawab
a. Merangkum materi
4. Penutupan
b. Memberikan feedback
Audise Audise
Audise
Penyuluh
Audise
Audise Audise
c. Melakukan terminasi
d. Memberikan salam
J. Evaluasi
a) Evaluasi
struktur
Kegiatan
penyuluha
n
terlaksana
sesuai
waktu
Peserta
penyuluha
n dapat
hadir
sesuai
rencana
b) Evaluasi
proses
Peserta
berperan
aktif dalam
kegiatan
penyuluha
n
Selama
penyuluha
n
berlangsun
g, semua
peserta
dapat
mengikuti
dengan
penuh
perhatian
c) Evaluasi
hasil
Diharapka
n peserta
mampu:
menjawab
pertanyaan
dari
penyuluh
M
ATERI
GIZI
SEIMBAN
G
1. Pengertian
Gizi seimbang
merupakan
susunan pangan
sehari-hari yang
mengandung zat
gizi
dalam jenis dan
jumlah yang
sesuai dengan
kebutuhan tubuh,
dengan
memperhatikan
prinsip
keanekaragaman
pangan, aktivitas
fisik, perilaku
hidup
bersih dan
mempertahankan
berat badan
normal secara
teratur.
Gizi seimbang
yaitu apabila
asupan makan
cukup secara
kuantitas,
kualitas dan
mengandung
berbagai zat gizi
yang dibutuhkan
tubuh.
Tujuannya agar
kesehatan
tubuh terjaga,
pertumbuhan
sempurna (pada
anak-anak), zat
gizi tersimpan,
dan
aktifitas dan
fungsi sehari-
hari berjalan
optimal.
2. Prinsip gizi
seimbang
a. Pentingnya
pola hidup aktif
dan berolahraga
b. Menjaga berat
badan ideal
c.
Mengkomsumsi
makanan dengan
beraneka ragam
d. Menerapkan
pola hidup bersih
dan sehat
3. Pentingnya
gizi seimbang
a. Untuk
pertumbuhan dan
perkembangan
b. Meningkatkan
potensi
kecerdasan
c.
Meningkatkanda
ya tahan tubuh
4. Pesan gizi
seimbang
a. Makanlah
aneka ragam
makanan
b. Makanlah
makanan untuk
memenuhi
kecukupan
energi
c. Makanlah
makanan sumber
karbohidrat,
setengah dari
kebutuhan energi
d. Batasi
konsumsi lemak
dan minyak
sampai
seperempat dari
kecukupan
energi
e. Gunakan
garam
beryodium
f. Makanlah
makanan sumber
zat besi
D
AFTAR
PUSTAKA
https://p2ptm.ke
mkes.go.id/infog
raphic-p2ptm/ob
esitas/apa-saja-4-
pilar-utama-
dalam-
prinsipgizi-
seimbang
https://kumparan
.com/mama-
rempong/13-
pesan-dasar-gizi-
seimbang-apa-
saja-
1wUngIWm9pM
/1
SATUAN
ACARA
PENYULUHAN
Pokok
Pembahasan :
Hipertensi
Sasaran
: Lansia
Kampung
Sermayam Indah
Tempat
: Balai
Kampung
A. Latar
Belakang
Hipertensi
menjadi
masalah
kesehatan
di seluruh
belahan
dunia dan
sebagai
salah satu
faktor
risiko
utama
penyakit
kardiovask
ular. Data
yang
dikeluarka
n oleh
WHO
(2018)
menujukka
n bahwa
sekitar
26,4%
penduduk
dunia
mengalami
hipertensi
dengan
perbanding
an 26,6%
pria dan
26,1%
wanita.
Sebanyak
kurang
lebih 60%
penderita
hipertensi
berada di
negara
berkemban
g,
termasuk
Indonesia.
Menurut
data yang
telah
dikeluarka
n oleh
Departeme
n
Kesehatan,
hipertensi
dan
penyakit
jantung
lain
meliputi
lebih dari
sepertiga
penyebab
kematian,
dimana
hipertensi
menjadi
penyebab
kematian
kedua
setelah
stroke.
B. Tujuan
Instruksio
nal Umum
Setelah
dilakukan
penyuluha
n,
diharapkan
masyarakat
mampu
menjelaska
n tentang
Hipertensi.
C. Tujuan
Instruksio
nal
Khusus
Setelah
dilakukan
penyuluha
n,
masyrakat
dapat:
1. Menget
ahui
pengert
ian
Hiperte
nsi
2. Menget
ahui
penyeb
ab
Hiperte
nsi
3. Menget
ahui
gejala
Hiperte
nsi
4. Menget
ahui
bagaim
ana
cara
mengat
asi
Hiperte
nsi
5. Menget
ahui
penceg
ahan
Hiperte
nsi
D. Metode
1. Ceram
ah
2. Tanya
Jawab
E. Media/
Alat
1. Leaflet
2. Poster
F. Waktu
Hari,Tangg
al :
Pukul
:
G. Setting
Tempat
Setting
tempat
pelaksanaan
penyuluhan adalah
sebagai berikut.
Audise Audise
Penyuluh
Audise Audise
Audise Audise
H. Alokasi
Waktu
No Acara Kegiatan
1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan Me
I. Evaluasi
a) Evalua
si
struktu
r
Kegiat
an
penyul
uhan
terlaks
ana
sesuai
waktu
Peserta
penyul
uhan
dapat
hadir
sesuai
rencana
b) Evalua
si
proses
Peserta
berpera
n aktif
dalam
kegiata
n
penyul
uhan
Selama
penyul
uhan
berlang
sung,
semua
peserta
dapat
mengik
uti
dengan
penuh
perhati
an
c) Evalua
si hasil
Dihara
pkan
peserta
mampu
:
menja
wab
pertany
aan
dari
penyul
uh.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Hipertensi menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia dan
sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Data yang
dikeluarkan oleh WHO (2018) menujukkan bahwa sekitar 26,4%
penduduk dunia mengalami hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria
dan 26,1% wanita. Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi berada
di negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut data yang telah
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung
lain meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian, dimana hipertensi
menjadi penyebab kematian kedua setelah stroke.
G. Setting Tempat
Audise Audise
Penyuluh
Audise Audise
Audise Audise
H. Alokasi Waktu
I. Evaluasi
d) Evaluasi struktur
Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
Peserta penyuluhan dapat hadir sesuai rencana
e) Evaluasi proses
Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
f) Evaluasi hasil Diharapkan peserta mampu:
menjawab pertanyaan dari penyuluh
MATERI
HIPERTENSI
1. Pengertian
Sebagai salah satu penyakit yang cukup berbahaya hingga
mendapatkan julukan The Silent Killer, Hipertensi atau yang biasa
dikenal dengan darah tinggi sangat perlu mendapatkan perhatian
dari setiap individu. Hal ini dikarenakan hipertensi dapat
menyerang setiap orang tanpa adanya tanda yang muncul pada
tubuh. Secara pengertian, Hipertensi adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah sistolik pada tubuh seseorang lebih dari atau sama
dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau
sama dengan 90 mmHg.
2. Penyebab Hipertensi
Tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari tergantung pada aktivitas
Anda. Sebagai contoh, tekanan darah Anda akan naik dalam sementara
waktu ketika sedang berolahraga, merasa stres, atau sakit. Dalam kondisi
semacam ini, pertolongan medis tidak diperlukan.
Tekanan darah tinggi patut diwaspadai jika tekanan darah Anda terus
meningkat.
Pada 95% pasien, penyebab tekanan darah tinggi mereka tidak diketahui.
Jenis tekanan darah tinggi ini biasanya berkembang seiring waktu.
Sedangkan, penyebab tekanan darah tinggi pada 5% lainnya adalah
gangguan kesehatan. Gangguan ini di antaranya penyakit ginjal,
aterosklerosis (penumpukan lemak di dinding arteri), dan
ketidakseimbangan hormon.
3. Gejala Hipertensi
Seseorang yang mengidap hipertensi akan meraskan beberapa
gejala yang timbul, antara lain:
Sakit kepala
Mimisan
Masalah penglihatan
Nyeri dada
Sesak napas
Aritmia
Untuk hipertensi yang berat gejalanya bias berupa :
Kelelahan
Mual dan/atau muntah
Kebingungan
Merasa cemas
Nyeri pada dada
4. Pencegahan Hipertensi
Terdapat beberapa langkah yang bias dilakukan untuk mencegah
hipertensi, yaitu:
Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran
Batasi asupan garam (menjadi kuranag dari 5g setiap hari)
Kurangi konsumsi kafein yang berlebihan
Berhenti merokok
Berolahraga secara teratur
Menjaga berat badan
Tidak mengonsusmsi minuman beralkohol
Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh
DAFTAR PUSTAKA
Makarim, F (2020). HIPERTENSI,
https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertensi, diakses pada 12 Oktober
2023
Kemenkes (2022). Mengenal Penyakit Hipertensi,
https://upk.kemkes.go.id/new/mengenal-penyakit-hipertensi, diakses pada
12 Oktober 2022
Nareza, M (2023). Pengertian Hipertensi,
https://www.alodokter.com/hipertensi, diakses pada 12 Oktober 2023
(SAP)
1. Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Makanan yang
diproduksi haruslah makanan yang terjamin keamanannya. Makanan
yang terkontaminasi dapat mengakibatkan keracuanan makanan.
Banyaknya factor yang dapat menyebabkan terjadinya keracuanan
makanan di antaranya rendahnya sanitasi dan hygiene dalam
lingkungan dan proses produksi makanan
Sanitasi merupakan upaya untuk memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan dan kontaminasi berbahaya, seperti penyediaan
air bersih untuk mecuci tangan dan memasak, penyediaan tempat
sampah dan kamar mandi yang bersih
Higiene adalah perilaku pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah
Manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan
buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan
menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia dan menjaga
kebersihan makanan. Bagi penjamah makanan yang memproduksi
makanan pada saat akan kontak langsung dengan makanan perlu alat
seperti sarung tangan, penjepit makanan dan sendok makanan. Setiap
penjamah makanan wajib menggunkan celemek,, tutup kepala dan sepatu
kedap air.
Higiene adalah perilaku pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan
bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini
akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia dan menjaga
kebersihan makanan. Bagi penjamah makanan yang memproduksi
makanan pada saat akan kontak langsung dengan makanan perlu alat
seperti sarung tangan, penjepit makanan dan sendok makanan. Setiap
penjamah makanan wajib menggunkan celemek,, tutup kepala dan sepatu
kedap air
1. Pendahuluan 1 Menit
Memberi salam
Melakukan apersepsi Menjawab Salam
Menyampaikan pokok bahasan
Menyampaikan tujuan Mendengarkan
2. Kegiatan inti 18 Menit
Memberikan penjelasan tentang
Pengertian, Tanda dan gejala, Menyimak
pencegahan, penyebab malaria pada
balita
Memberikan kesempatan kepada ibu
yang memiliki anak balita untuk
Bertanya
bertanya
Menjawab pertanyaan
Memperhatikan
3. Penutup 1 Menit
Menyimpulkan materi
Memberikan evaluasi secara lisan Memperhatikan
Memberikan salam penutup Menjawab
Menjawab salam
LAMPIRAN SAP
1. Pengertian
Hygiene dan Sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan
faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau
mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/jatim/kuliner/d-6421111/sederet-cara-memilih-
sayuran-yang-baik
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah,
berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati
dan sangat diperlukan oleh tubuh. Kolesterol termasuk golongan lipid
yang tidak terhidrolisis dan merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh
manusia. Kondisi ketika kadar kolesterol di dalam darah melebihi batas
normal
D. SASARAN
Bapak, ibu jemaat betania sermayam indah
E. Metode
3. Cerama
4. Tanya jawab
G. Waktu
Hari/Tanggal : Kamis, 16 November 2023
Pukul : 17.00 - selesai
H. Alokasi Waktu
a. Pengertian kolesterol
b. Penyebab kolesterol
c. Tanda – tanda kolesterol
d. Cara cegah kolesterol
Diskusi dan Tanya jawab
15 menit
I. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di warga Jemaat betania Sermayam Indah
Setting tempat untuk acara sebagai berikut:
Keterangan:
:
Penyuluh
: Meja
: Klien
J. Evaluasi
d. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyeluhan dapat hadir sesuai rencana
e. Evaluasi proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
f. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu:
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
MATERI
KOLESTEROL
8. Pengertian Kolesterol
Kondisi ketika kadar kolesterol di dalam darah melebihi
batas normal
9. Penyebab kolesterol
1. Konsumsi makanan kadar lemak jenuh tinggi, seperti
kuning telur, keju
2. Kurang olahraga / aktifitas
3. Kebiasaan Merokok
4. Banyak konsumsi alkohol
5. Obesitas
6. Memiliki penyakit tertentu seperti, Hipertensi, DM,
Pertambahan usia
DAFTAR PUSTAKA
J. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi pada remaja merupakan hal yang krusial dalam skala global
maupun nasional. Menurut WHO terdapat 1.21 miliar remaja (individu usia 10-19
tahun) di seluruh dunia yang mana jumlah ini merupakan yang terbesar dalam
sejarah manusia. Masalah-masalah kesehatan reproduksi di negara maju, seperti
Amerika Serikat antara lain 41% siswa sekolah menengah atas telah melakukan
hubungan seksual, 22% kasus baru HIV ditemukan pada penderita usia 13-24
tahun, setengah dari 20 juta penderita IMS setiap tahunnya adalah orang-orang
muda berusia 15-24 tahun, dan sekitar 250.000 bayi lahir dari ibu berusia 15-19
tahun.
Dilihat dari hasil SDKI 2012 KRR menunjukan bahwa pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi belum memadahi, sebanyak 64,7% remaja
perempuan dan 68,8% remaja laki-laki usia 15-19 tahun tidak mengetahui bahwa
perempuan dapat hamil dengan satu kali berhubungan seksual. Begitu pula gejala
PMS kurang diketahui oleh remaja. Informasi tentang HIV relatif lebih banyak
diterima oleh remaja, meskipun hanya 9,9% remaja perempuan dan 10,6% laki-
laki memiliki pengetahuan komprehensif mengenai HIV-AIDS. Tempat
pelayanan remaja juga belum banyak diketahui oleh remaja.
M. Metode
5. Ceramah
6. Tanya Jawab
N. Media/Alat
5. Leaflet
O. Waktu
Hari,Tanggal :
Pukul :
P. Setting Tempat
Setting tempat pelaksanaan penyuluhan adalah sebagai berikut.
Audise Audise
Penyuluh
Audise Audise
Audise Audise
Q. Alokasi Waktu
R. Evaluasi
a) Evaluasi struktur
Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
Peserta penyuluhan dapat hadir sesuai rencana
b) Evaluasi proses
Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
c) Evaluasi hasil Diharapkan peserta mampu:
menjawab pertanyaan dari penyuluh
MATERI
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
A. Pengertian
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir cacat pada saluran reproduks pasca
penyakit menular seksual, dsb)
a. Mulai menstruasi
c. Tumbuh kumis
e. Tumbuh jakun
Perubahan fisik selama pubertas harus diikuti dengan perawatan, kebersihan dan
kesehatan fisik. Terutama alat-alat reproduksi.
1. Perempuan
c. Setiap kali membuang air kecil, siramlah (basuh) alat kelamin dengan
air yang bersih atau pengganti air (tisu)
2. Laki-laki
c. Membersihkan anus dan penis dengan air bersih setiap kali buang air
besar maupun kecil
e. Bagi yang belum disunat, kulit penutup penis ditarik kebelakang agar
bagian dalam penis dapat dicuci dengan air bersih setiap kali mandi
Dampak lain dari seksual remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah tertular
PMS termasuk HIV/AIDS. Penyakit yang timbul karena seks bebas yang disebut
dengan penyakit menular seksual yaitu:
1. Gonore
Gejala:
a. Pada laki-laki
b. Pada perempuan
• Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah
melakukan hungungan seksual
Gejalanya:
• Kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan
menghilang dengan sendirinya tanpa diobati
3. Herpes
Gejala:
• Pada awalnya ada rasa seperti terbakar atau gatal pada kelamin
4. Kandiasis vagina
Gejala:
• Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal
• Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar
5. Trikomoniasis
Gejalanya:
6. HIV/AIDS
1) Penularannya:
• Tranfusi darah
• Bersalaman
• Tinggal serumah
• Makan dan minum bersama odha
3) Pencegahan
• No free sex
DAFTAR PUSTAKA
http://kesmas.ulm.ac.id/id/wp-content/uploads/2019/02/BUKU-AJAR-
KESEHATAN-REPRODUKSI-REMAJA.pdf
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Malaria masih mengancam penduduk dunia baik dinegara
berkembang maupun negara maju. Geografis Indonesia yang merupakan
negara tropis menjadikan penyakit ini berkembang dengan pesat. Menurut
WHO dalam The Word Malarial Report (2015), tercatat 209 juta kasus
malaria dengan 660.000 kematian di dunia terjadi pada tahun 2010 dan
Indonesia merupakan salah satu dari 104 negara termasuk negara endemic
malaria. Tercatat pada tahun 2010 hingga tahun 2014 dikawasan Asia,
Indonesia menduduki urutan ke empat negara dengan jumlah kasus
malaria tropika terbanyak yaitu sekitar (73%) dan Myanmar (70%).
E. Media/Alat
Leaflet
F. Waktu
Hari,Tanggal :
Pukul :
G. Setting Tempat
Setting tempat pelaksanaan penyuluhan adalah sebagai berikut.
Audise Audise
Penyuluh
Audise Audise
Audise Audise
A. Alokasi Waktu
“Malaria”
1. Pengertian
Malaria Adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme parasite yaitu Plasmodium yang menyerang sel darah
merah (eritrosit). Penyakit malaria dapat menyerang semua orang, baik
laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan umur, dari bayi
sampai bayi.
2. Penyebab
Malaria disebabkan oleh mikroorganisme parasite “
Plasmodium”Malaria disebabkan oleh infeksi Plasmodium yang terbawa
nyamuk Anopheles betina. Malaria tidak dapat menular lewat kontak
langsung dari satu orang ke orang lainnya, melainkan melalui gigitan
nyamuk. Akan tetapi, penyakit ini juga dapat menyebar dengan cara
berikut:
4. Pencegahan Malaria
Lakukan 3 M seminggu sekali untuk pencegahan :
1. Menguras
Menguras air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga,
tempat minum burung, penampungan air kulkas agar telur dan
jentik nyamuk aedes mati.
2. Menutup
Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk aedes tidak dapat
masuk dan bertelur
3. Mengubur
Mengubur atau memusnahkan semua barang bekas yang dapat
menampung air hujan seperti ban bekas, kaleng bekas, pecahan
botol, agar tidak menjadi sarang dan tempat bertelur nyamuk aedes
Plus
1. Jangan Menggantung baju
2. Hindari gigitan nyamuk
3. Gunakan lotion anti nyamuk
4. Memakai baju dan celana Panjang
6. Bahaya Malaria
Parasit malaria “ Plasmodium “ menyerang sel darah merah sehingga
dapat menyebabkan anemia. Tubuh penderita menjadi lemah sehingga
tidak dapat beraktivitas seperti biasa.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang
secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun
biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air
mengalir untuk
menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-
benar hilang.
cuci tangan 6 langkah berasal dari panduan World Health
Organization (WHO) untuk mencuci tangan yang efektif guna mengurangi
penyebaran kuman dan penyakit. Langkah-langkahnya meliputi basahi
tangan, aplikasikan sabun, gosok tangan secara menyeluruh, fokus pada
bagian-bagian tertentu, bilas, dan keringkan dengan bersih. Metode ini
dirancang untuk memastikan kebersihan tangan secara menyeluruh.
konsep cuci tangan enam langkah didasarkan pada upaya untuk
memberikan panduan yang lebih komprehensif dalam membersihkan
tangan dengan efektif. Dengan mengikuti enam langkah ini, seperti yang
direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO), tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa setiap bagian tangan dibersihkan secara
menyeluruh, termasuk bagian antara jari-jari, sela-sela jari, serta jari-jari
dan bagian belakang tangan, sehingga dapat mengurangi penyebaran
infeksi dan penyakit.
D. SASARAN
Siswa Kelas 4, 5 dan 6 SD Inpres Sermayam Indah
E. Metode
5. Demonstrasi cara mencuci tangan
6. Tanya jawab
G. Waktu
Hari/Tanggal : Sabtu, 11 November 2023
Pukul : 09.30 - selesai
H. Alokasi Waktu
f. Memberi salam.
g. Memperkenalkan diri.
2. Pembukaan h. Menyampaikan kontrak waktu. 3 menit
i. Menyampaikan tujuan diadakan
penyuluhan.
j. Membagi poster
Menyampaikan materi:
a. Menjelaskan defenisi cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci
tangan 10 menit
3. Inti acara e. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
f. Menjelaskan enam langkah cuci tangan
I. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di SD Inpres Sermayam I
Setting tempat untuk acara sebagai berikut:
Keterangan:
:
Penyuluh
: Meja
: Klien
J. Evaluasi
g. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyeluhan dapat hadir sesuai rencana
h. Evaluasi proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
i. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu:
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
MATERI
MENCUCI TANGAN
http://www.fikunik.ac.id/penelitian/download_file/
da936678c31b0170467c19754868408e.pdf, diakses pada tanggal 8
November 2023
A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu komponen dari
kesehatan secara umum dan juga merupakan faktor yang penting dalam
pertumbuhan normal dari anak. Masalah kesehatan mulut dapat
mempengaruhi perkembangan umum anak-anak, kesehatan tubuh secara
umum dan juga dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup karies
gigi masih jadi masalah kesehatan anak. Permasalahan karies gigi pada
anak usia dini menjadi penting karena karies gigi menjadi indikator
keberhasilan upaya pemeliharaan kesehatan gigi anak. Gigi bagi seorang
anak adalah hal yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang.
Fungsi gigi sangat diperlukan dalam masa anak-anak, yaitu sebagai alat
pengunyah, penunjang estetika wajah anak dan khusunya gigi sulung
berguna sebagai panduan pertumbuhan gigi permanen.
Berdasarkan hasil utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
2018 Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan menunjukkan bahwa 63,7 % anak usia 5 tahun memiliki angka
pengalaman karies gigi (deft) ≥6 (masuk dalam kategori karies anak usia
dini yang parah / Severe Early Childhood Caries (S-ECC). Pada Usia 5-6
tahun prevalensi gigi karies masih sangat tinggi yakni 93%, artinya hanya
7% anak Indonesia yang bebas dari karies gigi. Dampaknya diperkirakan
tingginya gangguan pengunyahan yang berkontribusi pada hambatan
asupan Gizi dan gangguan maloklusi gigi.
Prevalensi karies rampan mencapai tingkat yang tinggi diberbagai
negara dan keparahannya meningkat seiring pertambahan usia anak.
Laporan mengenai kerusakan gigi di Indonesia bahwa kerusakan gigi
sulung terutama karies rampan masih jarang dilakukan, walaupun
observasi lapangan menunjukkan bahwa cukup banyak dijumpai karies
rampan pada anak-anak prasekolah.
G. Alokasi Waktu
k. Memberi salam.
l. Memperkenalkan diri.
2. Pembukaan m. Menyampaikan kontrak waktu. 3 menit
n. Menyampaikan tujuan diadakan
penyuluhan.
o. Membagi leaflet.
Menyampaikan materi:
e. Mengetahui cara menggosok gigi
f. Mengetahui dampak dari tidak
menggosok gigi.
10 menit
3. Inti acara
c. Diskusi dan tanya jawab 15 menit
H. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di balai kampung.
Setting tempat untuk acara sebagai berikut:
Keterangan:
:
Penyuluh
:Meja
: Klien
I. Evaluasi
j. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyeluhan dapat hadir sesuai rencana
k. Evaluasi proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
l. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu:
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
MATERI
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT
1. Latar belakang
Kejadian gawat darurat biasanya terjadi sangat cepat dan tibatiba
sehingga sulit diprediksi kapan dan dimana terjadi. Kejadian gawat darurat
misalnya adalah kecelakaan yang dapat terjadi kapan dan dimana saja.
Kecelakaan dapat terjadi karena kebakaran, tertusuk benda tajam, karena
bencana alam, dan karena kecelakaan lalu lintas. Banyak kejadian yang
menyebabkan kecelakaan yang memerlukan pertolongan pertama. Dalam
keadaan gawat darurat, penanganan korban kecelakaan dalam waktu satu
jam pertama merupakan waktu yang sangat penting untuk penanganan
menyelamatkan korban kecelakaan dan menghindari kondisi buruk atau
kematian. Di sinilah pengetahuan dan keterampilan melakukan
pertolongan pertama dibutuhkan oleh siapa saja (Marcfoedz, 2015).
Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) pada
tahun 2013, terdapat satu pekerja di dunia yang meninggal setiap 15 detik
dikarenakan kecelakaan kerja. Berdasarkan pusat data dan informasi
ketenagakerjaan pada tahun 2014 provinsi jawa tengah menduduki posisi
yang cukup tinggi dalam jumlah kecelakaan kerja yang bersumber dari
mesin yaitu posisi ke empat dengan jumlah kecelakaan kerja sebanyak 544
kasus. Salah satu upaya untuk meminimalisir kerugian dari kecelakaan
kerja yang terjadi adalah memberikan pertolongan pertama pada pekerja
yang megalami cidera pada kecelakaan kerja.
Berdasarkan BPJS Ketenagakerjaan angka kecelakaan kerja di
Indonesia masih sangat tinggi. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Ketenagakerjaan mencatat terjadi 147.000 kasus kecelakaan kerja
sepanjang 2018, atau 40.273 kasus setiap hari. Dari jumlah itu, sebanyak
4.678 kasus (3,18 persen) berakibat kecacatan dan 2.575 (1,75 persen)
kasus berakhir dengan kematian. Data itu menunjukkan, setiap hari ada 12
mengalami kecacatan, dan tujuh orang meninggal dunia. Dengan adanya
pertolongan pertama pada kecelakaan khususnya ditempat kerja akan
menekan semaksimal mungkin angka kecelakaan kerja yang terjadi bagi
pekerja, sehingga tidak berakibat fatal (BPJS Ketenagakerjaan, 2019)
Berdasarkan kasus di atas, dapat di simpulkan bahwa keceakaan
merupakan kejadian yang sering terjadi di Indonesia bahkan di dunia. Oleh
karena itu kita perlu mengetahui cara pertolongan pertama pada
kecelakaan.
2. Tujuan
c. Tujuan instruksi umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, di harapkan masyarakat
mampu memahami tentang pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K)
d. Tujuan instruksi khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, di harapkan Masyarakat dapat :
6) Di harapkan Masyarakat dapat mengerti Definisi P3K
7) Di harapkan Masyarakat memahami Pedoman penolong pada P3K
8) Di harapkan Masyarakat mengetahui Peralatan korban
9) Di harapkan Masyarakat dapat memahami alat alat penolong
10) Di harapkan Masyarakat Memahami tentang pertolongan pertama
pada korban pingsan
11) Di harapkan Masyarakat Memahami tentang pertolongan pertama
pada korban Mimisan
12) Di harapkan Masyarakat Memahami tentang pertolongan pertama
pada korban Keracunan
13) Di harapkan Masyarakat Memahami tentang pertolongan pertama
pada korban Terluka
3. Materi : terlampir
4. Metode : CTJ ( Ceramah Tanya Jawab )
5. Media :
6. Proses penyuluhan :
Bertanya
Memperhatikan
3. Penutup menit
Menyimpulkan materi Memperhatikan
Memberi evaluasi Menjawab
secara lisan
Memberikan salam Menjawab salam
penutup
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Marthaliza. UPTD puskesmas lampung.2023. “ppt-p3k-di-sekolah”.
https://www.scribd.com/presentation/450266624/ppt-p3k-di-sekolah.
Di akses pada tanggal 12 oktober 2023
Lampiran materi :
P3K
A. DEFINISI
P3k ( pertolongan pertma pada kecelakaan ) merupakan tindakan
memberikan pertolongan kepada korban kecelakaan atau sakit dengan
cepat dan tepat sebelum korban di bawa ke tempat tujuan.
B. PEDOMAN PENOLONG
1. P : Penolong mengamankan diri sendiri terlebih dhulu sebelm
bertindak
2. A : Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian sehingga
bebas dari bahaya
3. T : Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di
tempat itu ada kecelakaan
4. U : Usahakan menghubungi petugas kesehatan ( ambulans, dokter)
atau pihak berwajib
5. T : Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang
paling tepat
C. PERLENGKAPAN PENOLONG
1. Untuk membersihkan tangan : sabun, air bersih, dan alcohol
2. Untuk mencuci luka : detol, betadine
3. Untuk menyadarkan : minyak angina, parfume
4. Salep untuk luka bakar
5. Salep untuk gigitan serangga
D. ALAT-ALAT PENOLONG
1. Sarung tangan
2. Pinset
3. Kapas
4. Kassa
5. Plester
6. Gunting
7. Pembalut ( perban untuk luka )
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang
untuk mengatasinya
dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain: air bersih,
pembuangan kotoran/tinja, kesehatan pemukiman, pembuangan sampah,
serangga dan binatang pengganggu, makanan dan minuman, pencemaran
lingkungan. (sumber: Yayan A. Israr, S.Ked. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia).
B. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan PHBS diharapkan semua
kalangan masyarakat dapat mengerti apa itu Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat, serta mengerti apa manfaat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) diharapkan masyarakat mampu:
1. Menyebutkan pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2. Menyebutkan tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3. Menyebutkan 10 tatanan PHBS
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Kegiatan penyuluhan
G. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyuluhan dapat hadir sesuai rencana
b. Evaluasi Proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
c. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
MATERI
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
1. PENGERTIAN PHBS
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat. (Depkes, 2008)
3. 10 tatanan PHBS
1. Cuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun
Salah satu contoh perilaku hidup bersih dan sehat adalah
membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun
serta air mengalir. Hal ini dilakukan untuk menjaga
kebersihan tangan yang sering kali menjadi sarana
penyebaran bakteri dan virus penyebab penyakit.
2. Konsumsi buah dan sayur
Selama menjalani gerakan PHBS, penting bagi anda untuk
memperhatikan kebutuhan gizi tubuh. Anda dapat
memenuhi kebutuhahan gizi melalui konsumsi makanan
sehat dengan gizi seimbang seperti mengkonsumsi buah
dan sayur .
3. Olahraga secara rutin
Olahraga secara rutin diketahui dapat menjaga kebugaran
tubuh serta meningkatkan system imunitas yang turut
mencegah berbagai macam serangan penyakit. Tak hanya
itu, rutin berolahraga juga mampu menurunkan stress yang
berdampak pada kesehatan tubuh. Agar mendapatkan hasil
yang optimal, anda disarankan untuk berolahraga selama 30
menit setiap harinya.
4. Tidak merokok
Berhenti merokok merupakan hal yan baik untuk
kesehatanm tubuh. Namun demikian, berhenti dari
kecanduan merokok secara seketika bukanlah hal yang
memerlukan waktu dan berhenti secara bertahap dari
kegiatan yang tidak sehat tersebut.
5. Memberikan asi eksklusif
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0
hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indicator
keberhasilan praktek perilaku hidup baik dan sehat pada
tingkat rumah tangga.
6. Menimbang Bayi dan balita
Praktek tersebut dapt memudahkan pemantauan
pertumbuhan bayi. Penimbangan dapt dilakukan di
posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun.
Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan
anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi.
Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan
deteksi dini kasus gizi buruk.
7. Persalinan ditolong dengan tenaga kesehatan
Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga
kesehatan baik itu dokter,bidan ataupun paramedic
memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang
bersih,steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat
mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi
keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.
8. Menggunakan jamban sehat
Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang
berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk
keperluan pembersihan.
9. Memberantas jentik nyamuk
Nyamuk merupakan vector berbagai jenis penyakit dan
memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian
penting dalam pencegahan berbagai penyakit.
10. Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani
hidup sehat
A. Latar Belakang
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh
dan waktu masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan atau petugas
yang terkait.
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana.
Posyandu lansia adalah wadah pelayanan untuk warga lanjut usia
pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan berdasarkan inisiatif
msyarakat. Hal ini membuat program dan layanan yang tersedia bisa
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.
B. Tujuan Instruksional Utama
Setelah peyuluhan para lansia mengetahui manfaat posayndu lansia dan
mau mengikuti posyandu lansia
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan para lansia dapat:
1. Menjelaskan pengertian dari posyandu lansia
2. Menyebutkan 3 tujuan dari posyandu lansia
3. Menjelaskan manfaat posyandu lansia
4. Menyebutkan apasaja pelayanan yang diberikan di posyandu lansia
D. Metode
10. Ceramah
11. Tanya jawab
E. Media Dan Alat
7. Leaflet
F. Waktu
Hari/Tanggal : Jum’at, 03 november 2023
Pukul : 14.15 WIT- selesai
G. Alokasi Waktu
H. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di Masjid Al-Muhajirin.
I. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyeluhan dapat hadir sesuai rencana
b. Evaluasi proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
c. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu:
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
MATERI
POSYANDU LANSIA
A. Latar Belakang
Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa factor
lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-
hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan dan
kelangsungan hidup (Suparlan, 2012).Tujuan utama dari pada pengawasan
dan pengendalian sanitasi adalah pencegahan terhadap penularan
timbulnya penyakit serta kecelakaan melalui upaya perlindungan manusia
dan lingkungan dari unsur hazard/pencemar dengan jalan mengurangi,
melemahkan atau menghilangkan hazard/pencemar tersebut. Jadi sanitasi
makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan
kegiatan dan tindakan yang diperlukan untuk membebaskan makanan dan
minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu kesehatan, mulai dari
sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan,
penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan
minuman tersebut disajikan dan siap untuk dikonsumsikan kepada
masyarakat (Suparlan, 2012).
B. Tujuan Instruksional Utama
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan masyarakat mampu memahami
dan mengerti tentang sanitasi lingkungan
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, lansia memahami:
7. Pengertian sanitasi lingkungan
8. Tujuan sanitasi lingkungan
9. Lingkungan hidup pada manusia
10. Masalah kesehatan lingkungan di indonesia
11. Pencegahan masalah kesehatan
D. Metode
12. Ceramah
13. Tanya jawab
E. Media Dan Alat
8. Leaflet
F. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa, 1 november 2023
Pukul : 10.00 - selesai
G. Alokasi Waktu
t. Memberi salam.
u. Memperkenalkan diri.
2. Pembukaan v. Menyampaikan kontrak waktu. 3 menit
w. Menyampaikan tujuan diadakan
penyuluhan.
x. Membagi leaflet.
Menyampaikan materi:
j. Pengertian sanitasi lingkungan
k. Tujuan sanitasi lingkungan
l. Lingkungan hidup pada manusia
m. Masalah kesehatan lingkungan di
indonesia 10 menit
3. Inti acara n. Pencegahan masalah kesehatan
H. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di balai kampung.
Setting tempat untuk acara sebagai berikut:
Keterangan:
:
Penyuluh
:Meja
: Klien
I. Evaluasi
m. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyeluhan dapat hadir sesuai rencana
n. Evaluasi proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
o. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu:
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
MATERI
SANITASI LINGKUNGAN
1. Pengertian
Sanitasi lingkungan merupakan usaha individu atau
masyarakat dalam mengontrol dan mengendalikan lingkungan
hidup eskternal yang berbahaya bagi kesehatan serta yang
dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.