Anda di halaman 1dari 154

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“ ASAM URAT ”

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN MERAUKE

2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Latar Belakang
Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme (pmecahan) suatu zat
yang bernama purin. Zat purin adalah zat alami yang merupakan salah satu
kelompok struktur kimia pembentuk DNA dan RNA. Ada dua sumber
utama purin yaitu purin yang diproduksi sendiri oleh tubuh dan purin yang
di dapatkan dari asupan makanan seperti tanaman atau hewan. Asam urat
sebenarnya memiliki fungsi dalam tubuh yaitu sebagai antioksidan dan
bermanfaat dan regenerasi sel. Metabolism tubuh secara alami
menghasilkan asam urat. Asam urat menjadi masalah ketika kadar di
dalam tubuh melewati batas normal (noviyanti, 2015).

B. Tujuan Instruksional Utama


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan lansia mampu memahami dan
mengerti tentang asam urat.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, lansia memahami:
1. Pengertian asam urat
2. Penyebab asam urat
3. Tanda dan gejala asam urat
4. Pencegahan asam urat
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media Dan Alat
1. Leaflet
F. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa, 14 november 2023
Pukul : 15:30 - selesai

G. Alokasi Waktu
No. Acara Kegiatan Waktu

1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan Media 5 menit

a. Memberi salam.
b. Memperkenalkan diri.
2. Pembukaan c. Menyampaikan kontrak waktu. 3 menit
d. Menyampaikan tujuan diadakan
penyuluhan.
e. Membagi leaflet.
Menyampaikan materi:
a. Pengertian asam urat
b. Tanda gejala asam urat
c. Penyebab asam urat
d. Pencegahan asam urat
10 menit
3. Inti acara

a. Diskusi dan tanya jawab 15 menit

4. Penutupan a. Merangkum materi.


b. Mengajukan pertanyaan untuk 5 menit
evaluasi.
c. Memberikan feedback.
d. Melakukan terminasi.
e. Memberikan salam.

H. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di balai kampung.
Setting tempat untuk acara sebagai berikut:

Keterangan:
:
Penyuluh
:Meja

: Klien

I. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyeluhan dapat hadir sesuai rencana
b. Evaluasi proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
c. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu:
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
MATERI
ASAM URAT

1. Pengertian asam urat


Gout artritis ( asam urat) adalah suatu penyakit akibat
ketidakmampuan akibat radang sendi.
Gout artritis merupakan penyakit akibat penimbunan kristal
mono sodium urat didalam tubuh sehingga menyebabkan nyeri
pada sendi.
2. Penyebab asam urat
Asam urat terjadi karena adanya kadar asam urat yang tinggi
dalam darah.
Hal yang dapat menyebabkan asam urat dalam darah tinggi,
antara lain:
a. Makanan berpurin tinggi
b. Pengaruh obat- obatan
c. Penimbunan kristal asam urat dalam sendi
3. Klasifikasi Gout Artritis
a. Tahap Grout Artritis Akut
b. Tahap Gout Artritis Akut Intermiten
c. Tahap Gout Artritis Kronik Berfokus
4. Tanda dan gejala asam urat
a. Nyeri sendi
b. Sendi susah di gerakkan
c. Kaki bengkak
d. Demam
5. Normal Gout Artritis
a. Untuk Wanita normal 2,4 sampai 6 mg/dl
b. Untuk pria normal 3,0sampai 7 mg/dl
6. Komplikasi Gout Artritis
a. Kerusakan tulang
b. Kelumpuhan sendi
7. Pencegahan asam urat
a. Mengonsumsi banyak air putih
b. Olahraga teratur
c. Tidak mengonsumsi obat- obatan
d. Hindari makanan tinggi purin
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“ BAHAYA MEROKOK”

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN MERAUKE

2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Pokok Bahasan : Bahaya Merokok

Waktu Pertemuan : 10 Menit

Hari/Tanggal : 15 November 2023

Tempat : Balai Kampung

Sasaran : Karang Taruna

1. Latar Belakang

Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh data bahwa Tn.Yakobus terkena


penyakit akibat merokok yang dikarenakan kurangnya menjaga kesehatan

2. Tujuan Instruksional Umum:

Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan keluarga Tn.Yakobus mampu


memahami tentang bahaya merokok

3. Tujuan Instruksional Khusus:

Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan keluarga Tn. Yakobus


diharapkan mampu menjelaskan:

a. Pengertian bahaya merokok

b. Zat-zat berbahaya pada rokok

c. Gejala perokok berat

d.Berbagai penyakit akibat merokok

4. Materi(terlampir)

5. Metode
Diskusi

6. Media
Leaflet
7. Proses Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Peserta

1 Pendahuluan

 Memberi salam  Menjawab salam


 Memberikan apersepsi  Mendengarkan
 Menyampaikan pokok 2 Menit
bahasan
 Menyampaikan tujuan
2 Kegiatan inti

 Memberikan penjelasan  Menyimak


tentang pengertia,
tanda, dan gejala, yang
dapat dilakukan untuk
mengatasi bahya
merokok
6 Menit
 Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
 Bertanya
 Menjawab pertanyaan
 Memperhatikan
3 Penutup

 Menyimpulkan materi  Memperhatikan


 Memberikan evaluasi  Menjawab
secara lisan 2 Menit
 Memberikan salam
penutup  Memberikan salam
Daftar Pustaka

https://www.alodokter.com/segudang-bahaya-merokok-terhadap-tubuh, dikases
pada tanggal 13 November 2023

https://www.sehatq.com/gejala-perokok-aktif, diakses pada tanggal 13 November


2023
Lampiran Materi

Bahaya Merokok

1. Pengertian Bahaya Merokok

Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang di gulung dengan


kertas, daun / kulit jagung sebesar kelingking dengan panjang 8 - 10 cm.
Rokok merupakan pabrik bahan kimia yang berbahaya.

Bahaya merokok bagi kesehatan tubuh tidak perlu diragukan lagi.


Berbagai penyakit berbahaya dapat disebabkan oleh kebiasaan buruk ini.
Tak hanya perokok aktif, rokok juga berbahaya bagi siapa pun yang
menghirup asapnya atau perokok pasif.

Setiap rokok yang Anda hisap bisa meningkatkan risiko terkena


berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, masalah kesuburan,
dan gangguan pada paru-paru, misalnya PPOK dan kanker paru-paruDi
Indonesia, diperkirakan ada lebih dari 230.000 orang yang meninggal
akibat kebiasaan merokok setiap tahunnyJenis Kandungan yang Berbahaya
pada Rokok

Bahaya merokok ditimbulkan dari berbagai kandungan yang terdapat di


dalam sebatang rokok. Diperkirakan ada lebih dari 7.000 bahan kimia yang
terdapat di dalamnya dan sekitar 70 di antaranya bisa menyebabkan
kanker.

2. Zat-zat berbahaya di dalam rokok


Berikut ini adalah bahan-bahan kimia berbahaya yang ada di dalam rokok:
a. Nikotin
Nikotin adalah zat stimulan yang dapat memperbaiki suasana hati
serta meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Namun, zat ini bisa
menimbulkan efek adiksi atau kecanduan sehingga membuat perokok
sulit menghentikan kebiasaan tersebut. Selain itu, orang yang
kecanduan nikotin juga berisiko mengalami efek samping nikotin
yang berbahaya, seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah,
berkurangnya nafsu makan, sesak napas, mual, serta diare. Jika
seseorang tiba-tiba berhenti merokok, tubuhnya akan mengalami
gejala putus nikotin. Hal ini bisa menimbulkan rasa cemas, gelisah,
pusing, susah konsentrasi, sulit tidur, kelelahan, cepat marah, dan
nafsu makan meningkat.Karbon monoksida. Zat ini kerap ditemukan
pada asap knalpot mobil. Karbon monoksida bisa menghalangi suplai
oksigen ke seluruh bagian tubuh, memaksa jantung bekerja lebih
keras, dan mengganggu kinerja paru-paru.
b. Tar
Ketika merokok, kandungan tar di dalam rokok akan ikut terisap. Zat
ini dapat mempersempit saluran udara kecil di paru-paru atau
bronkiolus yang bertugas untuk menyerap oksigen. Selain itu, tar juga
dapat merusak rambut halus atau silia yang berfungsi untuk
mengeluarkan virus, kuman, debu, dan benda asing dari saluran
pernapasan. Tar dalam asap rokok mengandung berbagai bahan kimia
karsinogen yang dapat memicu perkembangan sel kanker di tubuh. Zat
ini juga dapat membuat gigi dan jari menjadi berwarna kuning.
c. Benzena
Benzena dapat ditemukan di dalam pestisida dan bahan bakar minyak
(bensin). Paparan benzena dalam rokok dapat meningkatkan risiko
terjadinya leukemia dan kondisi kelainan darah lainnya.
3. Gejala Perokok Aktif
Berikut ini beberapa gejala penyakit yang berkaitan dengan perokok aktif:
a. Suara mengi ketika bernapas
b. Sesak napas
c. Batuk kronis dengan dahak maupun batuk kering
d. Terasa penumpukan dahak di pangkal tenggorokan terutama saat
bangun tidur
e. Tak berenergi
f. Berat bada turun
g. Kuku dan bibir terlihat kebiruan
4. Berbagai penyakit akibat merokok
Selain bahan-bahan di atas, masih banyak kandungan zat kimia beracun
pada sebatang rokok, seperti arsenik yang digunakan di dalam pestisida,
formalin yang biasa digunakan untuk mengawetkan mayat, sianida untuk
membuat senjata kimia, dan amonia.bahaya merokok bagi Kesehatan
kandungan zat kimia yang terdapat dalam rokok sangat berbahaya bagi
kesehatan anda dan orang-orang di sekitar anda, ada beberapa bahaya
merokok bagi kesehatan, di antaranya:
a. Gangguan kardiovaskular
Orang yang sering merokok, baik merokok secara aktif atau hanya
menghirup asap rokok dari orang sekitarnya, berisiko lebih tinggi
terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
Risiko ini bisa semakin meningkat pada perokok yang jarang
berolahraga, kurang menjaga pola makan, dan sering stres.
b. Kerusakan otak
Merokok dapat mengganggu perkembangan dan fungsi otak, baik pada
anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Selain itu, merokok juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit pada otak, seperti
stroke, aneurisma otak, dan pikun atau demensia.
c. Penyakit mulut dan tenggorokan
Bau mulut, gigi bernoda, dan penyakit gusi merupakan efek yang kerap
timbul akibat merokok. Tak hanya itu, merokok juga bisa menimbulkan
masalah serius lain, seperti kanker pada mulut, bibir, lidah, dan
tenggorokan, termasuk kanker laring dan kanker nasofaring.
d. Penyakit paru-paru
Salah satu efek paling berbahaya akibat merokok adalah kanker paru-
paru. Bahan-bahan kimia pada rokok berpotensi merusak sel paru-paru
yang kemudian bisa berubah menjadi sel kanker. Selain itu, merokok
juga bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit pada paru-paru,
seperti bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan
emfisema.
e. Penyakit lambung
Merokok bisa melemahkan otot yang mengontrol bagian bawah
kerongkongan, sehingga memungkinkan asam lambung naik ke
kerongkongan. Kondisi ini dikenal dengan penyakit asam lambung atau
GERD. Beberapa risiko penyakit lambung lainnya yang dapat terjadi
pada seorang perokok adalah ulkus atau tukak lambung dan kanker
lambung.
f. Tulang keropos atau rapuh
Racun pada rokok bisa menimbulkan kerapuhan pada tulang. Oleh
karena itu, perokok lebih berisiko mengalami tulang rapuh atau
osteoporosis. Riset pun menyebutkan bahwa wanita yang merokok
lebih rentan mengalami osteoporosis daripada wanita yang tidak
merokok.
g. Penuaan dini
Tanda-tanda penuaan dini, seperti kerutan di sekitar mata dan mulut,
berisiko muncul lebih awal pada perokok aktif. Hal ini karena
kurangnya asupan oksigen ke kulit, sehingga orang yang merokok akan
terlihat lebih tua daripada orang yang tidak merokok.
h. Masalah pada organ reproduksi
Merokok bisa mengganggu sistem reproduksi dan kesuburan. Pada pria,
merokok bisa menyebabkan gangguan ereksi dan mengurangi produksi
sperma. Sementara pada wanita, merokok dapat mengurangi tingkat
kesuburan. Selain itu, risiko terkena kanker serviks pun lebih tinggi
karena rokok mengurangi9. Gangguan psikologis. Selain penyakit fisik,
merokok juga dapat menimbulkan gangguan psikologis, seperti
gangguan cemas, susah tidur, dan depresi. Efek ini bisa terjadi karena
otak sudah mengalami kerusakan karena sering terpapar zat beracun
dari rokok atau karena berhenti merokok secara tiba-tiba. Kebiasaan
merokok bisa mengganggu kesehatan dan mengurangi kualitas hidup
Anda dan orang di sekitar. Agar bahaya merokok tidak menghampiri,
Anda sebaiknya tidak merokok atau mulai mencoba untuk berhenti
merokok.

5. Cara Berhenti Merokok


a. Niat yang sungguh– sungguh untuk berhenti merokok
b. Belajar membenci rokok
c. Bergaul dengan orang yang tidak merokok
d. Perbanyak mencari informasi tentang bahaya merokok
e. Hindari sesuatu yang terkait dengan rokok
f. Lakukan hal- hal positif seperti ; oalahraga, membaca,dan lainnya yang
menyehatkan
g. Jangan malu mengatakan bahwa diri kita bukan perokok
h. Yakinlah bahwa rokok bukansatu- satunya sarana pergaulan
SA
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Pokok pembahasan : Diabetes Melitus

Waktu pertemuan : 30 menit

Hari/ tanggal : 15 November 2023

Tempat : Balai Kampung

Sasaran : Lansia

1. Latar belakang
Diabetes Melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang disebabkan
oleh gagalnya organ pankreas dalam memproduksi hormon insulin secara
memadai. Penyakit ini bisa dikatakan sebagai penyakit kronis karena dapat
terjadi secara menahun. Berdasarkan penyebabnya diabetes melitus di
golongkan menjadi tiga jenis, diantaranya diabetes melitus tipe 1, tipe 2 dan
diabetes melitus gestasional
Menurut International Diabetes Federation (2019) jumlah penderita
diabetes melitus diseluruh dunia mengalami peningkatan menjadi 463 juta
jiwa pada tahun 2019 dan jumlah kematian pada kasus ini yaitu 4,2 juta jiwa
yang mana Indonesia menjadi urutan ke 7 dengan jumlah penderita 10,7 juta.
IDIABETIC FOOT juga memperkirakan bahwa pada tahun 2045 kasus
diabetes akan meningkat menjadi 700 juta. Selain itu, Menurut RISKESDAS
(2018) menyebutkan bahwa jumlah prevelensi kasus diabetes melitus di
Indonesia menurut diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun sebesar
2%. Angka tersebut menunjukan peningkatan jika dibandingkan pada tahun
2013 dengan prevelensi 1.5% . Selain itu, jumlah kasus tertinggi terjadi di
provinsi Jakarta ( 3,4 %) dan terendah dimiliki oleh provinsi Nusa Tenggara
Timur (0,9%)
Keadaan kadar gula darah yang meningkat pada pasien diabetes melitus
akan berdampak pada tingginya resiko ulkus kaki yang sulit disembuhkan.
Apabila kadar gula darah dalam kategori buruk menyebabkan penderita
diabetes melitus sangat rentan terkena ulkus diabetikum yang mengakibatkan
gangguan integritas kulit/ jaringan pada bagian ekstremitas bawah. Jika hal
tersebut tidak segera ditangani maka ulkus pada kaki semakin sulit
disembuhkan sehingga sangat beresiko mengalami amputasi
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa penyakit diabetes
melitus ini merupakan penyakit yang serius dan harus segera ditangani, dan
perlu mendapatkan perhatian yang serius dari individu tersebut, maka dengan
ini perlun adanya penyampaian tentang materi Diabetes Melitus pada
Masyarakat.
2. Tujuan
a. Tujuan instruksi umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, di harapkan masyarakat mampu
memahami tentang Diabetes Melitus
b. Tujuan instruksi khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, di harapkan Masyarakat dapat :
1) Di harapkan Masyarakat dapat mengerti Definisi Diabetes Melitus
2) Di harapkan Masyarakat memahami Penyebab Diabetes Melitus
3) Di harapkan Masyarakat mengetahui Tanda dan Gejala Diabetes Melitus
4) Di harapkan Masyarakat dapat memahami Faktor Risiko Diabetes
Melitus
5) Di harapkan Masyarakat Memahami tentang pencegahan Diabetes
Melitus
3. Materi : terlampir
4. Metode : CTJ ( Ceramah Tanya Jawab )
5. Media : leaflet

NO KEGIATAN PENYULUH WAKTU KEGIATAN PESERTA


1. Pendahuluan : menit  Menjawab salam
 Memberi salam
 Melakukan apersepsi
 Menyampaikan pokok
bahasan
 Mendengarkan
 Menyampaikan tujuan
2. Kegiatan inti : menit  Menyimak
 Memberi penjelasan
tentang definisi,
penyebab, tanda dan
gejala, factor risiko,
dan pencegaha
Diabetes Melitus
 Memberi kesempatan
kepada peserta untuk  Bertanya
bertanya
 Menjawab pertanyaan
 Memperhatikan
3. Penutup menit
 Menyimpulkan materi  Memperhatikan
 Memberi evaluasi  Menjawab
secara lisan
 Memberikan salam  Menjawab salam
penutup
6. Proses penyuluhan :
DAFTAR PUSTAKA :

E. Heryadi, 2023. “BAB II Tinjaun Pustaka Konsep Diabetes Melitus “


http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/12970/4/Chapter%202.pdf diakses pada tanggal
12 Oktober 2023 pukul 17.00

Lampiran Materi :

1. Pengertian Diabetes Melitus


Diabetes melitus (DM) adalah penyakit yang diakibatkan terganggunya
proses metabolisme glukosa di dalam tubuh yang disertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, ginjal, dan pembuluh darah, disertai lesi pada
membran basalis dengan karakteristik hiperglikemia (American Diabetes
Association, 2023).
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik menahun
akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif, akibatnya terjadi
peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah atau hiperglikemia
(PUSDATIN Kemenkes RI, 2019). Menurut Smeltzer & Bare (2019),
diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang menimbulkan
gangguan multisistem dan mempunyai karakteristik hiperglikemia yang
disebabkan defisiensi insulin atau kerja insulin yang tidak adekuat

2. Etiologi
Etiologi Diabetes Melitus menurut Nurarif & Nurhadi (2015), yaitu:
a. Diabetes Melitus Tergantung Insulin (DMTI) tipe 1
Diabetes yang terkandung pada insulin ditandai dengan penghancuran
sel-sel beta pancreas yang disebabkan oleh:
1) Faktor genetik: Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe 1 itu
sendiri, tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan
genetik kearah terjadinya diabetes tipe 1.
2) Faktor imunologi: Pada DM tipe 1 twedapat bukti adanya suatu
respon autoimun. Ini merupakan respon abnormal dimana antibodi 10
terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah jaringan asing.
3) Faktor Lingkungan Faktor eksternal yang dapat memicu destruksi sel
β pankreas, sebagai contoh hasil penyelidikan menyatakan bahwa
virus atau toksin tertentu dapat memicu proses autoimun yang dapat
menimbulkan destruksi sel β pankreas.
b. Diabetes Melitus Tak Tergantung Insulin (DMTTI) tipe II
Disebabkan oleh kegagalan telative beta dan resisten insulin. Secara
pasti penyebab dari DM tipe II ini belum diketahui, faktor genetik
diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi
insulin. DMTTI atau Non Insulin Dependent Diabetes Melitus
(NIDDM) merupakan suatu kelompok heterogen pada diabetes yang
lebih ringan, terutama dijumpai pada orang dewasa, namun terkadang
dapat timbul pada masa kanak-kanak.
Faktor resiko yang berhubunngan dengan proses terjadinya DM tipe II
diantaranya ialah:
1) Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia > 65 tahun)
2) Obesitas
3) Riwayat keluarga
4) Kelompok etnik

4. Tanda dan gejala


Tanda dan gejala yang muncul pada pasien DM menurut Black (2014) dan
Smeltzer et al (2013) yaitu:
a. Poliuria (air kencing keluar banyak).
b. Polydipsia (rasa haus yang berlebih) yang disebabkan karena
osmolalitas serum yang tinggi akibat kadar glukosa serum yang
meningkat.
c. Anoreksia.
d. Polifagia (rasa lapar yang berlebih) yang terjadi karena glukosuria
yang menyebabkan keseimbangan kalori negative.
e. Penurunan berat badan.
f. Keletihan (rasa cepat lelah) dan kelemahan yang disebabkan
penggunaan glukosa oleh sel menurun.
g. Ketonuria.
h. Pada kulit pasien DM akan mengalami kering, lesi kulit atau luka
yang lambat sembuhnya, dan rasa gatal pada kulit.
i. Sakit kepala.
j. Mengantuk.
k. Gangguan pada aktivitas disebabkan oleh kadar glukosa intrasel yang
rendah, kram pada otot, iritabilitas.
l. Emosi yang labil akibat ketidak seimbangan elektrolit.
m. Gangguan penglihatan seperti pemandangan kabur yang disebabkan
karena pembengkakan akibat glukosa.

5. Faktor Risiko
Menurut kemenkes (2019) faktor risiko diabetes melitus diantaranya
sebagai berikut:
a. Kegemukan (Berat badan lebih /IMT > 23 kg/m2) dan Lingkar Perut
(Pria > 90 cm dan Perempuan > 80cm)
b. Kurang aktivitas fisik
c. Hipertensi/ Tekanan darah Tinggi (> 140/90 mmHg)
d. Diet tidak seimbang (tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat)
e. Riwayat penyakit jantung
DIARE

Pokok Pembahasan : Diare

Waktu Pertemuan : 15 menit

Hari\Tanggal : 13 November 2023

Tempat : Posyandu Lansia

Sasaran : Orang tua dan Anak

1. Latar Belakang

Penyakit diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan

bentuk dan konsitensi tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya

frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa yaitu 3xatau lebih dalam sehari

yang mungkin disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.Penyakit ini

paling sering dijumpai pada anak. Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran

tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya.Dan disimpulkan bahwa

diare adalah buang air besar yang bertambah frekuensi defekasi dari 3x/hari

dan konsintensi dari tinja yang melembek sampai mencair.

2. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan Pendidikan Kesehatan diharapkan orangtua mampu
mencegah dan mengatasi cara penanganan diare dengan tepat.

3.Tujuan Instruksional Khusu

Setelah mengikuti proses penyuluhan Kesehatan tentang diare diharapkan


orangtua mampu memahami:

a. Pengertian Diare
b. b.Tanda dan Gejala
c. .Penyebab Diare
d. Cara Pencegahan Diare

4.Materi(Terlampir)

5.Metode(Ceramah Tanya Jawab)

6.Media(Leafleat)

7.Proses Penyuluhan

1.Pendaluhan

.memberi salam

.melakukan apersepsi

.menyampaikan pokok pembahasan

.menyampaikan tujuan

2.Kegiatan Inti

Memberikan penjelasan tentang pengertian,tanda dan gejala,penyebab,pencegahan

.memberikan kesempatan kepada warga/Masyarakat untuk


bertanya.

.menjawab pertanyaan

3.Penutup

.meyimpulkan materi

.memberikan evaluasi secara lisan

.memberikan salam penutup.


LAMPIRAN SAP

1.Pengertian

Diare merupakan penyakit yang membuat penderitanya sering buang air


besar dengan kondisi tinja encer atau cair. Pada umumnya diare terjadi akibat
mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau
parasite. Diare umumnya berlangsung kurang dari 14 hari ( diare akut).

2. Tanda dan Gejala


a. feses cair atau lembek dan keluar dalam jumlah banyak.
b. Mual dan muntah
c. Munculnya darah pada feses
d. Lemas dan pusing
e. Kesulitan untuk menahan keinginan buang besar
f. Sakit perut bahkan kram
g. Merasa haus terus menerus
h. Demam

3. Penyebab Diare

Diare biasanya disebabkan oleh virus atau terkadang makanan yang


terkontaminasi,jarang sekali menjadi tanda gangguan lain seperti penyakit
radang usu atau sindrom iritasi usus.

4. Faktor Resiko Diare


Faktor resiko diare setidaknya ada beberapa factor yang bisa
meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, seperti:
a. Jarang mencuci tangan setelah ketoilet
b. Penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak bersih
c. Jarang membersihkan dapur dan toilet
d. Sumber air yang tidak bersih
e. Makan makanan sisa yang sudah dingin
f. Tidak mencuci tangan dengan sabun

5. Cara Pencagahan Diare


Untuk mencegah diare di anjurkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan
makan misalnya,dengan mencuci buah dan sayur sebelum dimakan,tidak
mengomsumsi makanan atau minuman air yang belum dimasak sampai
matang,dan rajin mencuci tangan.
SATUAN
ACARA
PENYULUHAN

Pokok
Pembahasan :
Gizi Seimbang
Hari, Tanggal
: 03
November 2023
Waktu
: 09.00
WIT
Sasara
: Orang
Tua / Walia murid
PAUD Tunas
Bangsa
Tempat
: Balai
Kampung

A. Latar
Belakang
Kebutuhan gizi
tidak dapat
dikesampingkan,
kebutuhan gizi
yang bergantung
dari energi yang
dibutuhkan untuk
melakukan
aktivitas fisik. Zat
gizi diperlukan
untuk
mempertahankan
kehidupan sel di
dalam tubuh, baik
pada waktu
bekerja dan waktu
istirahat atau
berolahraga,
semua zat gizi
yang diperlukan
tubuh terdapat
pada makanan
yang dikonsumsi
sehari-hari agar
kegiatan fisik pada
anak remaja
berjalan optimal,
diperlukan asupan
gizi yang
seimbang antara
zat gizi yang
masuk ke dalam
tubuh dengan
tenaga yang
dikeluarkan. Anak
remaja
memerlukan zat
gizi yang lebih
besar
dibandingkan
dengan orang
dewasa, terutama
kebutuhan kalori
dan protein.
Apabila asupan
gizi anak tidak
diperhatikan
dengan baik maka
anak akan
menderita KEP
(Kurang Energi
Protein) yang
berdampak pada
pertumbuhan dan
perkembangan.
B. Tujuan
Instruksional
Umum
Setelah dilakukan
penyuluhan,
diharapkan
masyarakat
mampu
menjelaskan
tentang gizi
Seimbang.
C. Tujuan
Instruksional
Khusus
Setelah dilakukan
penyuluhan,
masyrakat dapat:
1. Mengetahui
pengertian Gizi
seimbang
2. Mengetahui
tujuan Gizi
seimbang
3. Mengetahui
langkah-langkah
gizi seimbang
4. Mengetahui
siapa saja yang
melakukan Gizi
seimbang

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media/Alat
1. Leaflet
F. Waktu
Hari,Tanggal :
Pukul :
G. Setting
Tempat
Setting tempat
pelaksanaan
penyuluhan adalah
sebagai berikut.
H. Alokasi
Waktu
No Acara Kegiatan
1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan Media
2. Pembukaan a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan kontrak
waktu
d. Menyampaikan tujuan
diadakan penyuluhan
e. Membagi leaflet
3. Inti Acara a. Menyampaikan materi :
1. Mengetahui pengertian
Gizi seimbang
2. Mengetahui
prinsip gizi
seimbang
3. Mengetahui pentinya
gizi seimbang
4. Mengetahui pesan gizi
seimbang
b. Diskusi Tanya Jawab
a. Merangkum materi
4. Penutupan
b. Memberikan feedback
Audise Audise
Audise
Penyuluh
Audise
Audise Audise
c. Melakukan terminasi
d. Memberikan salam
J. Evaluasi
a) Evaluasi
struktur
Kegiatan
penyuluha
n
terlaksana
sesuai
waktu
Peserta
penyuluha
n dapat
hadir
sesuai
rencana

b) Evaluasi
proses
Peserta
berperan
aktif dalam
kegiatan
penyuluha
n
Selama
penyuluha
n
berlangsun
g, semua
peserta
dapat
mengikuti
dengan
penuh
perhatian
c) Evaluasi
hasil
Diharapka
n peserta
mampu:
menjawab
pertanyaan
dari
penyuluh

M
ATERI
GIZI
SEIMBAN
G

1. Pengertian
Gizi seimbang
merupakan
susunan pangan
sehari-hari yang
mengandung zat
gizi
dalam jenis dan
jumlah yang
sesuai dengan
kebutuhan tubuh,
dengan
memperhatikan
prinsip
keanekaragaman
pangan, aktivitas
fisik, perilaku
hidup
bersih dan
mempertahankan
berat badan
normal secara
teratur.
Gizi seimbang
yaitu apabila
asupan makan
cukup secara
kuantitas,
kualitas dan
mengandung
berbagai zat gizi
yang dibutuhkan
tubuh.
Tujuannya agar
kesehatan
tubuh terjaga,
pertumbuhan
sempurna (pada
anak-anak), zat
gizi tersimpan,
dan
aktifitas dan
fungsi sehari-
hari berjalan
optimal.
2. Prinsip gizi
seimbang
a. Pentingnya
pola hidup aktif
dan berolahraga
b. Menjaga berat
badan ideal
c.
Mengkomsumsi
makanan dengan
beraneka ragam
d. Menerapkan
pola hidup bersih
dan sehat
3. Pentingnya
gizi seimbang
a. Untuk
pertumbuhan dan
perkembangan
b. Meningkatkan
potensi
kecerdasan
c.
Meningkatkanda
ya tahan tubuh
4. Pesan gizi
seimbang
a. Makanlah
aneka ragam
makanan
b. Makanlah
makanan untuk
memenuhi
kecukupan
energi
c. Makanlah
makanan sumber
karbohidrat,
setengah dari
kebutuhan energi
d. Batasi
konsumsi lemak
dan minyak
sampai
seperempat dari
kecukupan
energi
e. Gunakan
garam
beryodium
f. Makanlah
makanan sumber
zat besi

D
AFTAR
PUSTAKA
https://p2ptm.ke
mkes.go.id/infog
raphic-p2ptm/ob
esitas/apa-saja-4-
pilar-utama-
dalam-
prinsipgizi-
seimbang
https://kumparan
.com/mama-
rempong/13-
pesan-dasar-gizi-
seimbang-apa-
saja-
1wUngIWm9pM
/1
SATUAN
ACARA
PENYULUHAN
Pokok
Pembahasan :
Hipertensi

Sasaran
: Lansia
Kampung
Sermayam Indah

Tempat
: Balai
Kampung

A. Latar
Belakang
Hipertensi
menjadi
masalah
kesehatan
di seluruh
belahan
dunia dan
sebagai
salah satu
faktor
risiko
utama
penyakit
kardiovask
ular. Data
yang
dikeluarka
n oleh
WHO
(2018)
menujukka
n bahwa
sekitar
26,4%
penduduk
dunia
mengalami
hipertensi
dengan
perbanding
an 26,6%
pria dan
26,1%
wanita.
Sebanyak
kurang
lebih 60%
penderita
hipertensi
berada di
negara
berkemban
g,
termasuk
Indonesia.
Menurut
data yang
telah
dikeluarka
n oleh
Departeme
n
Kesehatan,
hipertensi
dan
penyakit
jantung
lain
meliputi
lebih dari
sepertiga
penyebab
kematian,
dimana
hipertensi
menjadi
penyebab
kematian
kedua
setelah
stroke.

B. Tujuan
Instruksio
nal Umum

Setelah
dilakukan
penyuluha
n,
diharapkan
masyarakat
mampu
menjelaska
n tentang
Hipertensi.

C. Tujuan
Instruksio
nal
Khusus

Setelah
dilakukan
penyuluha
n,
masyrakat
dapat:
1. Menget
ahui
pengert
ian
Hiperte
nsi
2. Menget
ahui
penyeb
ab
Hiperte
nsi
3. Menget
ahui
gejala
Hiperte
nsi
4. Menget
ahui
bagaim
ana
cara
mengat
asi
Hiperte
nsi
5. Menget
ahui
penceg
ahan
Hiperte
nsi

D. Metode
1. Ceram
ah
2. Tanya
Jawab

E. Media/
Alat
1. Leaflet
2. Poster

F. Waktu
Hari,Tangg
al :
Pukul
:

G. Setting
Tempat

Setting
tempat
pelaksanaan
penyuluhan adalah
sebagai berikut.

Audise Audise
Penyuluh

Audise Audise

Audise Audise

H. Alokasi
Waktu

No Acara Kegiatan
1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan Me

2. Pembukaan a. Memberi salam


b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan kontr
waktu
d. Menyampaikan tujuan
diadakan penyuluhan
e. Membagi leaflet
3. Inti Acara a. Menyampaikan mater
1. Mengetahui penge
pencemaran udara
2. Mengetahui penye
pencemaran udara
3. Mengetahui damp
pencemaran udara
kesehatan
4. Mengetahui bagai
cara menjaga udar
tetap sehat
b. Diskusi Tanya Jawab

4. Penutupan a. Merangkum materi


b. Memberikan feedback
c. Melakukan terminasi
d. Memberikan salam

I. Evaluasi
a) Evalua
si
struktu
r

Kegiat
an
penyul
uhan
terlaks
ana
sesuai
waktu

Peserta
penyul
uhan
dapat
hadir
sesuai
rencana
b) Evalua
si
proses

Peserta
berpera
n aktif
dalam
kegiata
n
penyul
uhan

Selama
penyul
uhan
berlang
sung,
semua
peserta
dapat
mengik
uti
dengan
penuh
perhati
an
c) Evalua
si hasil
Dihara
pkan
peserta
mampu
:

menja
wab
pertany
aan
dari
penyul
uh.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Hipertensi

Sasaran : Lansia Kampung Sermayam Indah

Tempat : Balai Kampung

A. Latar Belakang
Hipertensi menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia dan
sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Data yang
dikeluarkan oleh WHO (2018) menujukkan bahwa sekitar 26,4%
penduduk dunia mengalami hipertensi dengan perbandingan 26,6% pria
dan 26,1% wanita. Sebanyak kurang lebih 60% penderita hipertensi berada
di negara berkembang, termasuk Indonesia. Menurut data yang telah
dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan, hipertensi dan penyakit jantung
lain meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian, dimana hipertensi
menjadi penyebab kematian kedua setelah stroke.

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan masyarakat mampu
menjelaskan tentang Hipertensi.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, masyrakat dapat:
6. Mengetahui pengertian Hipertensi
7. Mengetahui penyebab Hipertensi
8. Mengetahui gejala Hipertensi
9. Mengetahui bagaimana cara mengatasi Hipertensi
10. Mengetahui pencegahan Hipertensi
D. Metode
3. Ceramah
4. Tanya Jawab
E. Media/Alat
3. Leaflet
4. Poster
F. Waktu
Hari,Tanggal :
Pukul :

G. Setting Tempat

Setting tempat pelaksanaan penyuluhan adalah sebagai berikut.

Audise Audise

Penyuluh

Audise Audise

Audise Audise

H. Alokasi Waktu

No Acara Kegiatan Waktu

1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan Media 2 menit

2. Pembukaan f. Memberi salam 2 menit


g. Memperkenalkan diri
h. Menyampaikan kontrak
waktu
i. Menyampaikan tujuan
diadakan penyuluhan
j. Membagi leaflet
3. Inti Acara c. Menyampaikan materi : 7 menit
5. Mengetahui pengertian
pencemaran udara
6. Mengetahui penyebab
pencemaran udara
7. Mengetahui dampak
pencemaran udara bagi
kesehatan
8. Mengetahui bagaimana
cara menjaga udara agar
tetap sehat
d. Diskusi Tanya Jawab

4. Penutupan e. Merangkum materi 3 menit


f. Memberikan feedback
g. Melakukan terminasi
h. Memberikan salam

I. Evaluasi
d) Evaluasi struktur
 Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
 Peserta penyuluhan dapat hadir sesuai rencana
e) Evaluasi proses
 Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
 Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
f) Evaluasi hasil Diharapkan peserta mampu:
menjawab pertanyaan dari penyuluh
MATERI
HIPERTENSI

1. Pengertian
Sebagai salah satu penyakit yang cukup berbahaya hingga
mendapatkan julukan The Silent Killer, Hipertensi atau yang biasa
dikenal dengan darah tinggi sangat perlu mendapatkan perhatian
dari setiap individu. Hal ini dikarenakan hipertensi dapat
menyerang setiap orang tanpa adanya tanda yang muncul pada
tubuh. Secara pengertian, Hipertensi adalah suatu keadaan dimana
tekanan darah sistolik pada tubuh seseorang lebih dari atau sama
dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau
sama dengan 90 mmHg.

2. Penyebab Hipertensi
Tekanan darah berubah-ubah sepanjang hari tergantung pada aktivitas
Anda. Sebagai contoh, tekanan darah Anda akan naik dalam sementara
waktu ketika sedang berolahraga, merasa stres, atau sakit. Dalam kondisi
semacam ini, pertolongan medis tidak diperlukan.
Tekanan darah tinggi patut diwaspadai jika tekanan darah Anda terus
meningkat.
Pada 95% pasien, penyebab tekanan darah tinggi mereka tidak diketahui.
Jenis tekanan darah tinggi ini biasanya berkembang seiring waktu.
Sedangkan, penyebab tekanan darah tinggi pada 5% lainnya adalah
gangguan kesehatan. Gangguan ini di antaranya penyakit ginjal,
aterosklerosis (penumpukan lemak di dinding arteri), dan
ketidakseimbangan hormon.
3. Gejala Hipertensi
Seseorang yang mengidap hipertensi akan meraskan beberapa
gejala yang timbul, antara lain:
 Sakit kepala
 Mimisan
 Masalah penglihatan
 Nyeri dada
 Sesak napas
 Aritmia
Untuk hipertensi yang berat gejalanya bias berupa :
 Kelelahan
 Mual dan/atau muntah
 Kebingungan
 Merasa cemas
 Nyeri pada dada
4. Pencegahan Hipertensi
Terdapat beberapa langkah yang bias dilakukan untuk mencegah
hipertensi, yaitu:
 Mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran
 Batasi asupan garam (menjadi kuranag dari 5g setiap hari)
 Kurangi konsumsi kafein yang berlebihan
 Berhenti merokok
 Berolahraga secara teratur
 Menjaga berat badan
 Tidak mengonsusmsi minuman beralkohol
 Membatasi asupan makanan tinggi lemak jenuh

DAFTAR PUSTAKA
Makarim, F (2020). HIPERTENSI,
https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertensi, diakses pada 12 Oktober
2023
Kemenkes (2022). Mengenal Penyakit Hipertensi,
https://upk.kemkes.go.id/new/mengenal-penyakit-hipertensi, diakses pada
12 Oktober 2022
Nareza, M (2023). Pengertian Hipertensi,
https://www.alodokter.com/hipertensi, diakses pada 12 Oktober 2023

Satuan Acara Penyuluhan

Hygiene Sanitasi Makanan

(SAP)

Pokok Bahasan : Hygiene Sanitasi Makanan


Waktu Pertemuan : 20 Menit
Sasaran : Seluruh Warga KampungSermayam Indah

1. Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Makanan yang
diproduksi haruslah makanan yang terjamin keamanannya. Makanan
yang terkontaminasi dapat mengakibatkan keracuanan makanan.
Banyaknya factor yang dapat menyebabkan terjadinya keracuanan
makanan di antaranya rendahnya sanitasi dan hygiene dalam
lingkungan dan proses produksi makanan
Sanitasi merupakan upaya untuk memelihara dan melindungi
kebersihan lingkungan dan kontaminasi berbahaya, seperti penyediaan
air bersih untuk mecuci tangan dan memasak, penyediaan tempat
sampah dan kamar mandi yang bersih
Higiene adalah perilaku pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah
Manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan
buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan
menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia dan menjaga
kebersihan makanan. Bagi penjamah makanan yang memproduksi
makanan pada saat akan kontak langsung dengan makanan perlu alat
seperti sarung tangan, penjepit makanan dan sendok makanan. Setiap
penjamah makanan wajib menggunkan celemek,, tutup kepala dan sepatu
kedap air.
Higiene adalah perilaku pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan
bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini
akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia dan menjaga
kebersihan makanan. Bagi penjamah makanan yang memproduksi
makanan pada saat akan kontak langsung dengan makanan perlu alat
seperti sarung tangan, penjepit makanan dan sendok makanan. Setiap
penjamah makanan wajib menggunkan celemek,, tutup kepala dan sepatu
kedap air

2. Tujuan Instruksional Umum :


Agar masyarakat mengetahui tentang hygiene sanitasi makanan yang
benar dan bisaa menerapkannya dalan kehidupan sehari-hari.
3. 1Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan tentang hygiene sanitasi
makanan diharapkan masyarakat mampu memahami :
a. Pengertian hygiene sanitasi makanan
b. Cara pemilihan bahan makanan yang benar
c. Cara Pencucian bahan makanan
d. Cara Pengolahan bahan makanan yang benar
4. Materi (terlampir)
5. Metode
Ceramah Tanya Jawab dan demonstrasi
6. Media
Leaflet
7. Seting Tempat
8. Proses Penyuluhan

No Kegiatan Penyuluhan Waktu Kegiatan Peserta

1. Pendahuluan 1 Menit
 Memberi salam
 Melakukan apersepsi  Menjawab Salam
 Menyampaikan pokok bahasan
 Menyampaikan tujuan  Mendengarkan
2. Kegiatan inti 18 Menit
 Memberikan penjelasan tentang
Pengertian, Tanda dan gejala,  Menyimak
pencegahan, penyebab malaria pada
balita
 Memberikan kesempatan kepada ibu
yang memiliki anak balita untuk
 Bertanya
bertanya
 Menjawab pertanyaan
 Memperhatikan
3. Penutup 1 Menit
 Menyimpulkan materi
 Memberikan evaluasi secara lisan  Memperhatikan
 Memberikan salam penutup  Menjawab
 Menjawab salam
LAMPIRAN SAP

1. Pengertian
Hygiene dan Sanitasi makanan adalah upaya untuk mengendalikan
faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau
mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan

2. Pemilihan Bahan Makanan


a. Sayuran
1). Warna sayuran cerah: Carilah sayuran yang masih Amemiliki warna
cerah. Jika sudah berganti warna, sayuran tersebut sudah berkurang nutrisi
dan vitaminnya.
2). Sayuran tidak layu: Terutama untuk sayuran berdaun seperti bayam,
kangkung, selada hingga sawi. Yang masih bagus memiliki tekstur
cenderung keras dan warnanya hijau cerah.
3.) Segar.
4.) Sayuran bebas pestisida: Ketika Anda menjumpai sayuran yang
daunnya bolong dimakan ulat, jangan khawatir. Itu justru
menandakan sayuran tersebut bebas dari pestisida.
5.) Sayuran belum dibersihkan: Cari sayuran yang masih berakar dan
belum dibersihkan. Itu bertujuan agar kandungan air di dalamnya
tetap terjaga dengan baik.
6.) Sayuran tidak berkeriput: Hindari membeli sayuran dalam kondisi
keriput. Pilihlah sayuran dan umbi-umbian yang masih bertekstur
keras dan aromanya masih segar.
7.) Tidak lembek dan berbau: Perhatikan sayuran buah seperti tomat,
terong, ketimun. Dalam kondisi baik, tidak lembek dan berbau.
8.) Belanja sayuran di pasar petani: Keuntungan belanja sayuran di
pasar petani, selain mendapatkan sayuran yang masih segar, juga
harganya relatif lebih murah.
9.) Belanja sayuran di pagi hari: Belanjalah sesaat setelah penjual
membeli sayuran. Sebab, ketika sudah menjelang siang, sayuran
perlahan layu.
10.) Pilih sayuran organik: Sayuran organik terbebas dari
pestisida. Berikut ciri-ciri sayuran organik: bolong-bolong bagian
daunnya, memiliki warna cerah, tidak ada bercak putih.
b. Lauk
1). Perhatikan tekstur bahan makanan
2). perhatikan warna bahan makanan
3). Tidak Berbau
4). Perhatikan tanggal kadaluarsa (produk pabrik)

3.Cara Pencucian Bahan Makanan Yang Benar


Mencuci Bahan Makanan
1. Beras
Jangan hanya satu atau dua kali saja saat mencuci beras. Sebaiknya
lakukan 3-5 kali hingga warna airnya berubah bening, terutama
pada beras panjang. Hal ini bertujuan agar kotoran seperti debu, kutu, dan
pati yang menutupi beras dapat dihilangkan secara total.
2. Apel
Cara mencuci apel sebaiknya direndam dengan campuran air dan baking
soda selama 15 menit. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan
sisa pestisida dan kotoran yang menempel pada kulit apel. Sebaiknya
gunakan air dingin untuk menghilangkan bakteri pada buah-
buahan.
3. Ikan
Diwajibkan mencuci ikan hingga bagian dalam perutnya. Selain itu,
jangan lupa untuk mencuci tempat ikan, talenan, dan pisau sebelum
mengolah ikan.
4. Daging Beku
Mencuci daging segera ketika dikeluarkan di dalam suhu ruangan. Karena
bakteri bisa aktif kembali apabila Anda tidak mencucinya.
5. Sayur - Sayuran
Mencuci sayuran secara menyeluruh sebelum dimasak sangat penting
dilakukan agar manfaat yang terkandung di dalamnya tidak
hilang. Khusus untuk selada, harus merobek selada dan merendamnya
dalam air dingin yang bersih selama beberapa menit. Setelah itu,
letakkan di atas tisu hingga mengering. Cara ini ampuh untuk
menyingkirkan bakteri atau kotoran di daun. Sedangkan sayuran yang
termasuk ke dalam keluarga kubis, masukkan kubis ke dalam wadah berisi
campuran air dan cuka, kemudian biarkan selama beberapa
menit. Setelah itu bilas kubis dengan air sampai bersih.

4. Cara Pengolahaan Makanan


Pengolahan Makanan Yang Tepat
1. Cuci tangan dan alat masak
Sebelum mencuci buah dan sayuran sebaiknya tangan dan alat masak
dicuci terlebih dahulu dengan bersih agar terhindar dari cemaran bakteri
dari tangan dan alat masak.
2. Pisahkan buah dan sayur dengan bahan makanan lain
Selalu pisahkan buah-buahan dan sayuran mentah yang baru dbeli dengan
makanan yang siap langsung dimakan atau makanan matang yang sudah
dimasak. Hal ini untuk memastikan paparan peptisida tidak menyebar ke
makanan.
3. Gunakan air mengalir
“Kotoran dalam buah-buahan dan sayuran harus dicuci dengan
menggunakan air bersih yang mengalir agar kotoran larut dan langsung
terbuang.” Jangan menempatkan air di dalam suatu wadah dan
mencucinya di wadah tersebut, karena dapat menyebabkan kotoran
menempel kembali ke dalam buah dan sayuran tersebut.
4. Bersihkan dari bagian yang kotor
Bersihkan seluruh bagian buah dan sayuran, jangan ada yang dilewatkan.
Mulailah dengan bagian yang paling kotor. Sebaiknya buah dan sayuran
dicuci bersih dulu baru dikupas dan dipotong-potong. Dengan cara ini,
daging buah atau sayuran tidak tercemar oleh kotoran yang melekat di
kulit buah atau permukaan sayuran.
5. Potong bagian yang rusak
Diantara semua buah dan sayuran yang kita beli, pasti ada yang
tampilannya tidak sempurna. Jika ada bagian buah atau sayuran yang
rusak, kita bisa memilih dan memotongnya terlebih dahulu. Hal ini untuk
memastikan tidak ada ulat atau organisme lainnya di dalam buah atau
sayuran dan pastikan pisau yang digunakan bersih.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/jatim/kuliner/d-6421111/sederet-cara-memilih-
sayuran-yang-baik
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Kolesterol

Sasaran : Selurh Warga Kampung Sermayam Indah

A. Latar Belakang
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah,
berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati
dan sangat diperlukan oleh tubuh. Kolesterol termasuk golongan lipid
yang tidak terhidrolisis dan merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh
manusia. Kondisi ketika kadar kolesterol di dalam darah melebihi batas
normal

B. Tujuan Instruksional Utama


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan bapak, ibu
dapat mengerti
tentang kolesterol untuk segala usia

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah pengikuti kegiatan penyuluhan bapak, ibu dapat menjelaskan
kembali :
1. Pengertian Kolesterol
2. Tanda – tanda kolesterol
3. Cara cegah kolesterol

D. SASARAN
Bapak, ibu jemaat betania sermayam indah
E. Metode
3. Cerama
4. Tanya jawab

F. Media Dan Alat


2. Poster

G. Waktu
Hari/Tanggal : Kamis, 16 November 2023
Pukul : 17.00 - selesai
H. Alokasi Waktu

No Acara Kegiatan Waktu

1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan media 5 menit

2 Pembukaan a. Memberi salam 3 menit


b. Memperkanalkan diri
c. Menyampaikan kontrak waktu
d. Menyampaikan tujuan diadakan
penyuluhan
e. Membagi poster
3 Inti acara Menyampaikan materi 10 menit

a. Pengertian kolesterol
b. Penyebab kolesterol
c. Tanda – tanda kolesterol
d. Cara cegah kolesterol
Diskusi dan Tanya jawab

15 menit

4 Penutup a. Merangkum materi 5 menit


b. Mengajukan pertanyaan untuk
evaluasi
c. Memberikan feedback
d. Melakukan terminasi
e. Memberikan salam

I. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di warga Jemaat betania Sermayam Indah
Setting tempat untuk acara sebagai berikut:

Keterangan:
:
Penyuluh
: Meja

: Klien
J. Evaluasi
d. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyeluhan dapat hadir sesuai rencana
e. Evaluasi proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
f. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu:
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.

MATERI
KOLESTEROL

8. Pengertian Kolesterol
Kondisi ketika kadar kolesterol di dalam darah melebihi
batas normal

9. Penyebab kolesterol
1. Konsumsi makanan kadar lemak jenuh tinggi, seperti
kuning telur, keju
2. Kurang olahraga / aktifitas
3. Kebiasaan Merokok
4. Banyak konsumsi alkohol
5. Obesitas
6. Memiliki penyakit tertentu seperti, Hipertensi, DM,
Pertambahan usia

10. Cegah Kolesterol


1. Menerapkan pola makan sehat, seperti makan – makanan
sayuran, buah – buahan
2. Olahraga teratur
3. Istirahat yang cukup
4. Menghindari makan – makanan gorengan, kuning telur,
daging – dagingan

11. Tanda – tanda kolesterol tinggi


1. Sering nyeri dilengan
2. Tekanan darah tinggi
3. Kepala sering sakit / pusing
4. Pegal – pegal di leher / punggung

DAFTAR PUSTAKA

http://repo.unand.ac.id/404/3/bab%25201.pdf. Diakses pada 6 November 2023

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Pembahasan: Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR)

Sasaran : Murid keas VII SMPN 12 Merauke

Tempat : Ruang Kelas SMPN 12 Merauke

J. Latar Belakang

Kesehatan reproduksi pada remaja merupakan hal yang krusial dalam skala global
maupun nasional. Menurut WHO terdapat 1.21 miliar remaja (individu usia 10-19
tahun) di seluruh dunia yang mana jumlah ini merupakan yang terbesar dalam
sejarah manusia. Masalah-masalah kesehatan reproduksi di negara maju, seperti
Amerika Serikat antara lain 41% siswa sekolah menengah atas telah melakukan
hubungan seksual, 22% kasus baru HIV ditemukan pada penderita usia 13-24
tahun, setengah dari 20 juta penderita IMS setiap tahunnya adalah orang-orang
muda berusia 15-24 tahun, dan sekitar 250.000 bayi lahir dari ibu berusia 15-19
tahun.

Permasalahan kesehatan reproduksi di negara-negara Asia juga memiliki proporsi


yang tidak sedikit. Permasalahan tersebut antara lain 13% dari 1139 remaja usia
15-20 tahun yang disurvei pada tahun 2010 di Malaysia dan 41% dari 1500 anak
muda usia 18-24 yang disurvei pada tahun 2014 di Iran sudah pernah
berhubungan seksual, sekitar 210.000 remaja usia 10-19 tahun pada tahun 2013
diseluruh Asia dan Pasifik menderita HIV, hampir 1 dari 10 perempuan di Asia
Selatan dan Oseania melahirkan sebelum usia 18 tahun, dan 34% dari 11 juta
aborsi pada tahun 2008 di Asia terjadi pada wanita usia dibawah 25 tahun dengan
mayoritas kasus dilakukan oleh tenaga-non medis.

Dilihat dari hasil SDKI 2012 KRR menunjukan bahwa pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi belum memadahi, sebanyak 64,7% remaja
perempuan dan 68,8% remaja laki-laki usia 15-19 tahun tidak mengetahui bahwa
perempuan dapat hamil dengan satu kali berhubungan seksual. Begitu pula gejala
PMS kurang diketahui oleh remaja. Informasi tentang HIV relatif lebih banyak
diterima oleh remaja, meskipun hanya 9,9% remaja perempuan dan 10,6% laki-
laki memiliki pengetahuan komprehensif mengenai HIV-AIDS. Tempat
pelayanan remaja juga belum banyak diketahui oleh remaja.

K. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan remaja mampu memahami


tentang kesehatan reproduksi remaja

L. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan, masyrakat dapat:


11. Mengetahui pengertian kesehatan reproduksi remaja
12. Mengetahui perubahan fisik pada remaja
13. Mengetahui cara menjaga kebersihan reproduksi
14. Mengetahui penyakit menular seksual

M. Metode
5. Ceramah
6. Tanya Jawab

N. Media/Alat
5. Leaflet

O. Waktu
Hari,Tanggal :
Pukul :

P. Setting Tempat
Setting tempat pelaksanaan penyuluhan adalah sebagai berikut.

Audise Audise

Penyuluh

Audise Audise

Audise Audise

Q. Alokasi Waktu

No Acara Kegiatan Waktu

1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan Media 2 menit

2. Pembukaan k. Memberi salam 2 menit


l. Memperkenalkan diri
m. Menyampaikan kontrak
waktu
n. Menyampaikan tujuan
diadakan penyuluhan
o. Membagi leaflet
3. Inti Acara 7 menit
9. Menyampaikan materi :
10. Mengetahui pengertian
kesehatan reproduksi
remaja
11. Mengetahui perubahan
fisik pada remaja
12. Mengetahui cara
menjaga kebersihan
reproduksi
13. Mengetahui penyakit
menular seksual

14. Diskusi Tanya Jawab

4. Penutupan i. Merangkum materi 3 menit


j. Memberikan feedback
k. Melakukan terminasi
l. Memberikan salam

R. Evaluasi
a) Evaluasi struktur
 Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
 Peserta penyuluhan dapat hadir sesuai rencana
b) Evaluasi proses
 Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
 Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
c) Evaluasi hasil Diharapkan peserta mampu:
menjawab pertanyaan dari penyuluh
MATERI
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

A. Pengertian

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak


ke masa dewasa batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya
setempat. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 12-24
tahun. Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja
adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun dan menurut Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-
21 tahun.

Secara garis besar dapat dikelompokan emapt golongan faktor yang


dapat berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi, yaitu:
1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (kemiskinan, tingkat pendidikan
yang rendah, dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses
reproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang tepencil)

2. Faktor budaya dan lingkungan (misal, prakter tradisional yang


berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak
rejeki, informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anaak dan
remaja karena saling berlawanan satu dengan yang lain)

3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja,


depresi karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita pada pria
yang membeli kebebasannya secara materi, dsb)

4. Faktor biologis (cacat sejak lahir cacat pada saluran reproduks pasca
penyakit menular seksual, dsb)

B. Perubahan Fisik, Biologis, Psikososial Pada Remaja

1. Tumbuh kembang remaja

Masa remaja dibedakan menjadi:

a. Masa remaja awal (10-13 tahun)

b. Masa remaja tengah (14-16 tahun)

c. Masa remaja akhir (17-19 tahun)

2. Pertumbuhan fisik pada remaja perempuan

a. Mulai menstruasi

b. Payudara dan panggul membesar

c. Indung telur membesar

d. Kulit dan rambut berminyak


e. Tumbuh jerawat

f. Vagina mengeluarkan cairan

g. Mulai tumbuh bulu disekitar ketiak dan kemaluan

h. Tubuh bertambah tinggi (lengan dan tungkai kaki bertambah panjang)

i. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak


terlihat seperti anak kecil lagi

j. Kaki dan tangan bertambah besar

k. Keringat bertambah banyak

l. Indung telur mulai membesar dan berfungsi sebagai organ reproduksi

3. Perubahan fisik pada remaja laki-laki

a. Terjadi perubahan suara menjadi besar dan berat

b. Tumbuh bulu disekitar ketiak dan kemaluan

c. Tumbuh kumis

d. Mengalami mimpi basah

e. Tumbuh jakun

f. Pundak dan dada bertambah besar dan bidang

g. Penis dan buah zakar membesar

h. Tubuh bertambah berat dan tinggi

i. Keringat bertambah banyak

j. Lengan dan tugkai kaki bertambah besar

k. Tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar, sehingga tidak


terlihat seperti anak kecil lagi
4. Pada usia remaja, tugas-tugas perkembangan yang harus dipenuhi
adalah sebagai berikut:

a. Mencapai hubungan yang baru dan lebih mendalam dengan teman


sebaya baik sesame jenis maupun lawan jenis.

b. Mencapai pera sosial maskulin dan feminism

c. Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif

d. Mncapai kemandirian secara emosional dari orang tua dan orang


dewasa lainnya

e. Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi

f. Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja

g. Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan


keluarga

h. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual untuk


tercapainya kompetensi sebagai warga negara

i. Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggung-


jawabkan secara sosial

j. Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman


perilaku

5. Perubahan psikis juga terjadi baik pada remaja perempuan maupun


laki-laki, mengalami perubahan emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan,
dan tanggung jawab, yaitu:

a. Remaja lebih senang berkumpul diluar rumah bersama kawannya

b. Remaja lebih sering membantah atau melanggar aturan orang tua

c. Remaja ingin menonjolkan diri atau bahkan menutup diri


d. Remaja kurang mempertimbangkan maupun menjadi sangat
tergantung pada kelompoknya

C. Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi

Perubahan fisik selama pubertas harus diikuti dengan perawatan, kebersihan dan
kesehatan fisik. Terutama alat-alat reproduksi.

Tips merawat kesehatan organ reproduksi:

1. Perempuan

a. Selama haid mengguakan pembalut wanita untuk menampung darah


haid ataupun dibuat dengan kain bersih

b. Mengganti pembalut 4 jam sekali atau lebih sering selama haid

c. Setiap kali membuang air kecil, siramlah (basuh) alat kelamin dengan
air yang bersih atau pengganti air (tisu)

d. Setelah buang air besar, bersihkan alat kelamin dari depan ke


belakang, bukan sebaliknya, agar sisa kotoran tidak masuk ke alat kelamin

e. Jangan sering menggunakan antiseptic/cairan pembunuh kuman untuk


mencuci alat kelamin, khususnya vagina, karena akan mematikan mikro-
organisme yang secara alami dapat melindungi vagina

f. Jangan memakai celana dalam yang terlalu ketat

g. Mengganti celana dalam dua kali sehari

h. Gunakan celana dalam yang menyerap keringat

2. Laki-laki

a. Mandi secara teratur dua kali sehari


b. Mengganti celana dalam dua kali sehari dan gunakan celana dalam
yang menyerap keringat

c. Membersihkan anus dan penis dengan air bersih setiap kali buang air
besar maupun kecil

d. Sunat dapat mencegah penumpukan kotoran (disebut smegma) di


penis

e. Bagi yang belum disunat, kulit penutup penis ditarik kebelakang agar
bagian dalam penis dapat dicuci dengan air bersih setiap kali mandi

f. Tidak menggunakan celana dalam yang ketat. Celana ketat dapat


mengganggu stabilitas suhu testis didalam buah zakar

D. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Dampak lain dari seksual remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah tertular
PMS termasuk HIV/AIDS. Penyakit yang timbul karena seks bebas yang disebut
dengan penyakit menular seksual yaitu:

1. Gonore

Penyebab: Kuman Neisseria Gonorhae

Gejala:

a. Pada laki-laki

• Rasa sakit pada waktu BAK

• Keluar nanah dari saluran kencing terutama pada pagi hari

b. Pada perempuan

• Nyeri dibagian perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan


dengan bau tidak sedap
• Alat kelamin terasa bau dan gatal

• Rasa sakit atau panas pada waktu kencing dan perdarahan setelah
melakukan hungungan seksual

2. Sifilis (raja singa)

Penyebab: kuman treponema palidum

Gejalanya:

• Timbul benjolan disekitar alat kelamin

• Kadang-kadang disertai pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan
menghilang dengan sendirinya tanpa diobati

3. Herpes

Penyebab: virus herpes simpleks

Gejala:

• Pada awalnya ada rasa seperti terbakar atau gatal pada kelamin

• Timbulnya bintil-bintil berisi air diatas kulit dengan warna dasar


kemerahan dan jika pecah menimbulkan luka lecet yang terbuka dan sangat nyeri

• Pembengkakan pada kelenjar lipatan paha

• Nyeri kadang gatal serta kemerahan pada tempat yang terkena


penyakit tersebut

4. Kandiasis vagina

Penyebab: jamur candida albikans

Gejala:

• Cairan vagina berwarna seperti keju atau susu basi disertai gatal
• Panas dan kemerahan dikelamin dan sekitar

5. Trikomoniasis

Penyebab: parasite trichomonas vaginalis

Gejalanya:

• Keputihan banyak, kadang berbusa dan berwarna hijau dan berbau


busuk

• Gatal pada kelamin

• Nyeri saat berhubungan seks dan buang air kecil

6. HIV/AIDS

Penyebab: virus HIV (Human Immuno Deficiency Virus), AIDS (Acquired


Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan berbagai penyakit akibat
turunya kekebalan tubuh akibat HIV

1) Penularannya:

• Sering berganti-ganti pasangan

• Tranfusi darah

• Menggnakan jarum suntik secara bergantian

• Ibu hamil yang positif HIV menularkan kepada janinnya

2) HIV/AIDS tidak menular melalui:

• Cium pipi, batuk, bersin

• Bersalaman

a. Menggunkan fasilitas yang sama

• Tinggal serumah
• Makan dan minum bersama odha

3) Pencegahan

• No free sex

• Saling setia terhadap pasangan

• Hubungan seks yang aman (gunakan kondom)

• Jangan gunakan narkoba suntik secara bergantian

DAFTAR PUSTAKA

http://kesmas.ulm.ac.id/id/wp-content/uploads/2019/02/BUKU-AJAR-
KESEHATAN-REPRODUKSI-REMAJA.pdf
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Sasaran : Ibu-ibu Pengajian

Topik SAP : Malaria

Tempat : Mesjid Al-Muhajirin

A. Latar Belakang
Malaria masih mengancam penduduk dunia baik dinegara
berkembang maupun negara maju. Geografis Indonesia yang merupakan
negara tropis menjadikan penyakit ini berkembang dengan pesat. Menurut
WHO dalam The Word Malarial Report (2015), tercatat 209 juta kasus
malaria dengan 660.000 kematian di dunia terjadi pada tahun 2010 dan
Indonesia merupakan salah satu dari 104 negara termasuk negara endemic
malaria. Tercatat pada tahun 2010 hingga tahun 2014 dikawasan Asia,
Indonesia menduduki urutan ke empat negara dengan jumlah kasus
malaria tropika terbanyak yaitu sekitar (73%) dan Myanmar (70%).

B. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan remaja mengerti tentang
pentingnya Malaria.

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat dapat:
1. Mengetahui pengertian malaria
2. Mengetahui penyebab malaria
3. Mengetahui tanda dan gejala malaria
4. Mengetahui pencegahan malaria
5. Mengetahui penanganan malaria sebelum ke rumah sakit
6. Mengetahui bahaya malaria
D. Metode
Ceramah
Tanya Jawab

E. Media/Alat
Leaflet

F. Waktu
Hari,Tanggal :
Pukul :

G. Setting Tempat
Setting tempat pelaksanaan penyuluhan adalah sebagai berikut.

Audise Audise

Penyuluh

Audise Audise

Audise Audise

A. Alokasi Waktu

No Acara Kegiatan Waktu

1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan Media

2. Pembukaan a. Memberi salam


b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan kontrak
waktu
d. Menyampaikan tujuan
diadakan penyuluhan
e. Membagi leaflet
3. Inti Acara
a. Menyampaikan materi :
1. Mengetahui pengertian
malaria
2. Mengetahui Mengetahui
penyebab malaria
3. Mengetahui tanda dan
gejala malaria
4. Mengetahui pencegahan
malaria
5. Mengetahui penanganan
malaria
6. Mengetahui bahaya
malaria

b. Diskusi Tanya Jawab

4. Penutupan a. Merangkum materi


b. Memberikan feedback
c. Melakukan terminasi
d. Memberikan salam
I. Evaluasi
a) Evaluasi struktur
• Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
• Peserta penyuluhan dapat hadir sesuai rencana
b) Evaluasi proses
• Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
• Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti dengan
penuh perhatian
c) Evaluasi hasil Diharapkan peserta mampu:
menjawab pertanyaan dari penyuluh
Materi

“Malaria”

1. Pengertian
Malaria Adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme parasite yaitu Plasmodium yang menyerang sel darah
merah (eritrosit). Penyakit malaria dapat menyerang semua orang, baik
laki-laki maupun perempuan, pada semua golongan umur, dari bayi
sampai bayi.

2. Penyebab
Malaria disebabkan oleh mikroorganisme parasite “
Plasmodium”Malaria disebabkan oleh infeksi Plasmodium yang terbawa
nyamuk Anopheles betina. Malaria tidak dapat menular lewat kontak
langsung dari satu orang ke orang lainnya, melainkan melalui gigitan
nyamuk. Akan tetapi, penyakit ini juga dapat menyebar dengan cara
berikut:

 Penularan dari ibu kepada bayi saat melahirkan (malaria kongenital).


 Transfusi darah.
 Penggunaan jarum suntik bersama.

3. Tanda Dan Gejala Malaria


Tanda dan gejala malaria yaitu :
1. Demam tinggi mendadak >38o C
2. Mual, Muntah, Nafsu makan dan minum berkuran
3. Nyeri sendi, atau nyeri otot (pegal-pegal)
4. Nyeri kepala, pusing
5. Nyeri perut
6. Konstipasi (sulit buang air besar) atau diare

4. Pencegahan Malaria
Lakukan 3 M seminggu sekali untuk pencegahan :
1. Menguras
Menguras air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga,
tempat minum burung, penampungan air kulkas agar telur dan
jentik nyamuk aedes mati.
2. Menutup
Menutup rapat semua wadah air agar nyamuk aedes tidak dapat
masuk dan bertelur
3. Mengubur
Mengubur atau memusnahkan semua barang bekas yang dapat
menampung air hujan seperti ban bekas, kaleng bekas, pecahan
botol, agar tidak menjadi sarang dan tempat bertelur nyamuk aedes
Plus
1. Jangan Menggantung baju
2. Hindari gigitan nyamuk
3. Gunakan lotion anti nyamuk
4. Memakai baju dan celana Panjang

5. Penanganan Malaria sebelum ke Rumah sakit


1. Meminum air putih lebih banyak
2. Cobalah menurunkan panas dengan minum obat penurun dan kompres
hangat
3. Makanlah makanan yang sehat dan bergizi

6. Bahaya Malaria
Parasit malaria “ Plasmodium “ menyerang sel darah merah sehingga
dapat menyebabkan anemia. Tubuh penderita menjadi lemah sehingga
tidak dapat beraktivitas seperti biasa.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Pembahasan : Mencuci Tangan

Sasaran : Murid PAUD Tunas Bangsa dan Murid SD


Sarmayam I

A. Latar Belakang
Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang
secara
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan
menggunakan sabun
biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan dengan air
mengalir untuk
menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada tangan benar-
benar hilang.
cuci tangan 6 langkah berasal dari panduan World Health
Organization (WHO) untuk mencuci tangan yang efektif guna mengurangi
penyebaran kuman dan penyakit. Langkah-langkahnya meliputi basahi
tangan, aplikasikan sabun, gosok tangan secara menyeluruh, fokus pada
bagian-bagian tertentu, bilas, dan keringkan dengan bersih. Metode ini
dirancang untuk memastikan kebersihan tangan secara menyeluruh.
konsep cuci tangan enam langkah didasarkan pada upaya untuk
memberikan panduan yang lebih komprehensif dalam membersihkan
tangan dengan efektif. Dengan mengikuti enam langkah ini, seperti yang
direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO), tujuannya
adalah untuk memastikan bahwa setiap bagian tangan dibersihkan secara
menyeluruh, termasuk bagian antara jari-jari, sela-sela jari, serta jari-jari
dan bagian belakang tangan, sehingga dapat mengurangi penyebaran
infeksi dan penyakit.

B. Tujuan Instruksional Utama


1. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, para siswa/siswi SD
diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang cuci tangan 6
langkah.
2. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan para siswa/siswi mampu
mempraktekan cuci tangan 6 langkah

C. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan penyuluhan klien maupun keluarga dan pengunjung
mampu memahami tentang :
1. Menjelaskan defenisi cuci tangan
2. Menjelaskan tujuan cuci tangan
3. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
4. Menjelaskan dampak jika tidak cuci tangan
5. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
6. Menjelaskan enam langkah cuci tangan

D. SASARAN
Siswa Kelas 4, 5 dan 6 SD Inpres Sermayam Indah

E. Metode
5. Demonstrasi cara mencuci tangan
6. Tanya jawab

F. Media Dan Alat


3. Poster

G. Waktu
Hari/Tanggal : Sabtu, 11 November 2023
Pukul : 09.30 - selesai

H. Alokasi Waktu

No. Acara Kegiatan Waktu

1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan Media 5 menit

f. Memberi salam.
g. Memperkenalkan diri.
2. Pembukaan h. Menyampaikan kontrak waktu. 3 menit
i. Menyampaikan tujuan diadakan
penyuluhan.
j. Membagi poster
Menyampaikan materi:
a. Menjelaskan defenisi cuci tangan
b. Menjelaskan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan manfaat mencuci tangan
d. Menjelaskan dampak jika tidak cuci
tangan 10 menit
3. Inti acara e. Menjelaskan kapan waktu cuci tangan
f. Menjelaskan enam langkah cuci tangan

b. Diskusi dan tanya jawab 15 menit

4. Penutupan f. Merangkum materi.


g. Mengajukan pertanyaan untuk evaluasi. 5 menit
h. Memberikan feedback.
i. Melakukan terminasi.
j. Memberikan salam.

I. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di SD Inpres Sermayam I
Setting tempat untuk acara sebagai berikut:

Keterangan:
:
Penyuluh
: Meja

: Klien
J. Evaluasi
g. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyeluhan dapat hadir sesuai rencana
h. Evaluasi proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
i. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu:
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
MATERI
MENCUCI TANGAN

1. Pengertian Mencuci Tangan


Menurut DEPKES, mencuci tangan adalah proses yang
secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan
dengan menggunakan sabun
biasa dan air. Mencuci tangan adalah membasahi tangan
dengan air mengalir untuk
menghindari penyakit, agar kuman yang menempel pada
tangan benar-benar hilang

2. Tujuan Mencuci Tangan


1. Menjaga Kebersihan diri
2. Mencegah infeksi silang
3. Sebagai pelindung diri

3. Manfaat Mencuci Tangan


1. Untuk menghindarkan penularan penyakit melalui tangan.
2. Untuk menjaga kebersihan diri (perorangan).
3. Untuk membuat tubuh kita tetap sehat dan bugar.
4. Supaya tidak menjadi agen penular bibit penyakit kepada
orang lain

4. Enam langkah cuci tangan


1. Gosok tangan dengan posisi telapak tangan pada telapak
tangan
2. Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari-jari
saling menjalin dan sebaliknya
3. Telapak pada telapak dengan jari-jari saling menjalin
4. Punggung jari-jari pada telapak tangan berlawanan dengan
jari-jari saling mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari tangan kanan mengunci
pada telapak kiri dan sebaliknya
6. Gosok memutar, kearah belakang dan kearah depan dengan
jari-jari tangan kanan mengunci
DAFTAR PUSTAKA

http://www.fikunik.ac.id/penelitian/download_file/
da936678c31b0170467c19754868408e.pdf, diakses pada tanggal 8
November 2023

Pokok Pembahasan : Menggososk Gigi

Sasaran :Murid PAUD Tunas Bangsa dan murid SD Sarmayam I

A. Latar Belakang
Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu komponen dari
kesehatan secara umum dan juga merupakan faktor yang penting dalam
pertumbuhan normal dari anak. Masalah kesehatan mulut dapat
mempengaruhi perkembangan umum anak-anak, kesehatan tubuh secara
umum dan juga dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup karies
gigi masih jadi masalah kesehatan anak. Permasalahan karies gigi pada
anak usia dini menjadi penting karena karies gigi menjadi indikator
keberhasilan upaya pemeliharaan kesehatan gigi anak. Gigi bagi seorang
anak adalah hal yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang.
Fungsi gigi sangat diperlukan dalam masa anak-anak, yaitu sebagai alat
pengunyah, penunjang estetika wajah anak dan khusunya gigi sulung
berguna sebagai panduan pertumbuhan gigi permanen.
Berdasarkan hasil utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
2018 Kementerian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan menunjukkan bahwa 63,7 % anak usia 5 tahun memiliki angka
pengalaman karies gigi (deft) ≥6 (masuk dalam kategori karies anak usia
dini yang parah / Severe Early Childhood Caries (S-ECC). Pada Usia 5-6
tahun prevalensi gigi karies masih sangat tinggi yakni 93%, artinya hanya
7% anak Indonesia yang bebas dari karies gigi. Dampaknya diperkirakan
tingginya gangguan pengunyahan yang berkontribusi pada hambatan
asupan Gizi dan gangguan maloklusi gigi.
Prevalensi karies rampan mencapai tingkat yang tinggi diberbagai
negara dan keparahannya meningkat seiring pertambahan usia anak.
Laporan mengenai kerusakan gigi di Indonesia bahwa kerusakan gigi
sulung terutama karies rampan masih jarang dilakukan, walaupun
observasi lapangan menunjukkan bahwa cukup banyak dijumpai karies
rampan pada anak-anak prasekolah.

B. Tujuan Instruksional Utama


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan anak TK mampu
mendemonstrasikan ulang cara menggosok gigi.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, anak TK dapat:
5. Mengetahui cara menggosok gigi
6. Mengetahui dampak dari tidak menggosok gigi
D. Metode
7. Ceramah
8. Tanya jawab
9. demonstrasi
E. Media Dan Alat
4. Leaflet
5. Meja dan kursi
6. Sikat gigi
F. Waktu
Hari/Tanggal : Jum’at, 03 november 2023
Pukul : 08:00 WIT- selesai

G. Alokasi Waktu

No. Acara Kegiatan Waktu

1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan Media 5 menit

k. Memberi salam.
l. Memperkenalkan diri.
2. Pembukaan m. Menyampaikan kontrak waktu. 3 menit
n. Menyampaikan tujuan diadakan
penyuluhan.
o. Membagi leaflet.
Menyampaikan materi:
e. Mengetahui cara menggosok gigi
f. Mengetahui dampak dari tidak
menggosok gigi.

10 menit
3. Inti acara
c. Diskusi dan tanya jawab 15 menit

4. Penutupan k. Merangkum materi.


l. Mengajukan pertanyaan untuk evaluasi. 5 menit
m. Memberikan feedback.
n. Melakukan terminasi.
o. Memberikan salam.

H. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di balai kampung.
Setting tempat untuk acara sebagai berikut:

Keterangan:
:
Penyuluh
:Meja

: Klien

I. Evaluasi
j. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyeluhan dapat hadir sesuai rencana
k. Evaluasi proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
l. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu:
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.

MATERI
KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT

1. Pengertian gigi sehat


Gigi sehat yaitu gigi yang tidak ada sisa makanan yang
menempel di gigi, tidak ada keluhan sakit atau mgilu, dan tidak
berlubang.
2. Penyebab gigi berlubang
a) Malas menggosok gigi
b) Banyak makanan yang manis seperti permen, coklat, es
krim, donat, dan kue.
c) Adanya asam atau bakteri yangi disebabkan oleh sisa
makanan yang menempel di gigi
3. Gejala dan proses perjalanan gigi berlubang
Tanda awal dari lesi karies adalah sebuah daerah yang tampak
berkapur di permukaan gigi yang menandakan adanya
demineralisis. Daerah ini dapat menjadi tampak coklat dan
membentuk lubang. Proses sebelum ini dapat kembali ke asal
(reversible), namun ketika lubang sudah terbentuk maka
struktur yang rusak tidak dapat diregenerasi. Sebuah lesi
tampak coklat dan mengkilat menandakan karies. Daerah
coklat pucat menandakan adanya karies yang aktif. Bila enamel
dan dentin sudah mulai rusak, lubang semakin tampak. Daerah
yang terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika
disentuh. Karies kemudian menjalar ke saraf gigi, terbuka dan
akan terasa nyeri. Nyeri dapat bertambah hebat dengan panas,
suhu yang dingin, dan makanan atau minuman yang manis.
Karies gigi dapat menyebabkan nafas tak sedap dan
pengecapan yang buruk. Dalam kasus yang lebih lanjut, infeksi
dapat menyebar dari gigi ke jaringan lainnya sehingga menjadi
berbahaya.
Gejala yang timbul apabila kondisi semakin memburuk:
a. Timbul rasa nyeri saat mengkonsumsi makanan atau
minuman yang manis.
b. Timbul rasa nyeri saat mengkonsumsi makanan atau
minuman yang panas maupun dingin.
c. Timbul rasa sakit kepala atau pusing.
d. Menyebabkan bau pada mulut apabila tidak diatasi.
e. Gusi bengkak.
4. Pencegahan dan perawatan gigi berlubang
a. Menggosok gigi, berguna untuk menghilangkan sisa
makanan yang menempel pada gigi
b. Penggunaan flour (pasta gigi) dapat melalui air minum
yang mengandung flour, kumur-kumur dengan larutan
flour, dan pasta gigi yang mengandung flour. Flour
bergunja untuk menguatkan email sehingga tahan terhadap
serangan karies.
c. Makanan seperti susu, yoghurt, telur, sayur-sayuran, dan
buah-buahan bias membantu menguatkan gigi.
d. Melakukan pemeriksaan gigi tiap 6 bulan
5. Waktu yang disarankan untuk menyikat gigi
a. Pagi hari setelah sarapan pagi
b. Malam sebelum tidur
6. Permukaan gigi yang disikat
Gigi yang disikat adalah semua permukaan gigi yang meliputi
a. Bagian luar gigi depan atas dan bawah
b. Bagian belakang samping gigi atas dan bawah
c. Permukaan gigi bagian belakang atas dan bawah
d. Bagian dalam gigi-gigi atas dan bawah
e. Bagian langit-langit mulut
f. Bagian lidah
7. Cara menggosok gigi
a. Pemilihan sikat gigi
Untuk anak pilih sikat gigi yang kecil baik tangkai maupun
kepala sikatnya, sehingga mudah dipegang dan tidak
merusak gusi. Bulu sikat jangan terlalu keras/terlalu
lembut, terlalu jarang.
b. Cara menggosok gigi
1. Permukaan luar
Bulu sikat membentuk sudut 45 derajat, dimulai dari
daerah tepi gusi yaitu batas antara gusi dengan gigi lalu
lakukan gerakan memutar perlahan, dengan demikian
plak akan terlepas dari setiap gigi.
2. Permukaan dalam
Sikat gigi di arahkan vertical dan gunakam ujung bulu
sikat untuk membersihkan bagian dalam gigi depan
bawah dan kebalikan untuk gigi depan atas. Untuk gigi
belakang, permukaan dalam dibersihkam dengan cara
yang sama dengan membersihkan permukaan luar.
3. Permukaan oklusal (atas gigi) dibersihkan dengan
gerakan maju mundur. Jangan lupa sikat juga
permukaan lidah, agar makanan yang masih menempel
bisa hilang dengan maksimal
4. Jangan lupa kumur-kumur sebanyak 2-3 kali, fungsinya
untuk membilas seluruh permukaan rongga mulut yang
sudah disikat
5. Untuk pembersihan gigi yang lebih maksimal gunakan
benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi.

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Pokok pembahasan : P3K ( Pertolongan pertama pada kecelakaan )

Hari/ tanggal : Jumat 10 November 2023

Tempat : Ruang Kelas SMP N 12 Merauke

Sasaran : Siswa/I SMP N 12 Merauke

1. Latar belakang
Kejadian gawat darurat biasanya terjadi sangat cepat dan tibatiba
sehingga sulit diprediksi kapan dan dimana terjadi. Kejadian gawat darurat
misalnya adalah kecelakaan yang dapat terjadi kapan dan dimana saja.
Kecelakaan dapat terjadi karena kebakaran, tertusuk benda tajam, karena
bencana alam, dan karena kecelakaan lalu lintas. Banyak kejadian yang
menyebabkan kecelakaan yang memerlukan pertolongan pertama. Dalam
keadaan gawat darurat, penanganan korban kecelakaan dalam waktu satu
jam pertama merupakan waktu yang sangat penting untuk penanganan
menyelamatkan korban kecelakaan dan menghindari kondisi buruk atau
kematian. Di sinilah pengetahuan dan keterampilan melakukan
pertolongan pertama dibutuhkan oleh siapa saja (Marcfoedz, 2015).
Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) pada
tahun 2013, terdapat satu pekerja di dunia yang meninggal setiap 15 detik
dikarenakan kecelakaan kerja. Berdasarkan pusat data dan informasi
ketenagakerjaan pada tahun 2014 provinsi jawa tengah menduduki posisi
yang cukup tinggi dalam jumlah kecelakaan kerja yang bersumber dari
mesin yaitu posisi ke empat dengan jumlah kecelakaan kerja sebanyak 544
kasus. Salah satu upaya untuk meminimalisir kerugian dari kecelakaan
kerja yang terjadi adalah memberikan pertolongan pertama pada pekerja
yang megalami cidera pada kecelakaan kerja.
Berdasarkan BPJS Ketenagakerjaan angka kecelakaan kerja di
Indonesia masih sangat tinggi. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Ketenagakerjaan mencatat terjadi 147.000 kasus kecelakaan kerja
sepanjang 2018, atau 40.273 kasus setiap hari. Dari jumlah itu, sebanyak
4.678 kasus (3,18 persen) berakibat kecacatan dan 2.575 (1,75 persen)
kasus berakhir dengan kematian. Data itu menunjukkan, setiap hari ada 12
mengalami kecacatan, dan tujuh orang meninggal dunia. Dengan adanya
pertolongan pertama pada kecelakaan khususnya ditempat kerja akan
menekan semaksimal mungkin angka kecelakaan kerja yang terjadi bagi
pekerja, sehingga tidak berakibat fatal (BPJS Ketenagakerjaan, 2019)
Berdasarkan kasus di atas, dapat di simpulkan bahwa keceakaan
merupakan kejadian yang sering terjadi di Indonesia bahkan di dunia. Oleh
karena itu kita perlu mengetahui cara pertolongan pertama pada
kecelakaan.

2. Tujuan
c. Tujuan instruksi umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan ini, di harapkan masyarakat
mampu memahami tentang pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K)
d. Tujuan instruksi khusus
Setelah mengikuti penyuluhan, di harapkan Masyarakat dapat :
6) Di harapkan Masyarakat dapat mengerti Definisi P3K
7) Di harapkan Masyarakat memahami Pedoman penolong pada P3K
8) Di harapkan Masyarakat mengetahui Peralatan korban
9) Di harapkan Masyarakat dapat memahami alat alat penolong
10) Di harapkan Masyarakat Memahami tentang pertolongan pertama
pada korban pingsan
11) Di harapkan Masyarakat Memahami tentang pertolongan pertama
pada korban Mimisan
12) Di harapkan Masyarakat Memahami tentang pertolongan pertama
pada korban Keracunan
13) Di harapkan Masyarakat Memahami tentang pertolongan pertama
pada korban Terluka

3. Materi : terlampir
4. Metode : CTJ ( Ceramah Tanya Jawab )
5. Media :
6. Proses penyuluhan :

NO KEGIATAN PENYULUH WAKTU KEGIATAN PESERTA


1. Pendahuluan : menit  Menjawab salam
 Memberi salam
 Melakukan apersepsi
 Menyampaikan pokok
bahasan  Mendengarkan
 Menyampaikan tujuan
2. Kegiatan inti : menit  Menyimak
 Memberi penjelasan
tentang definisi p3k,
pedoman penolong,
peralatan korban, alat
alat penolong,
pertolongan pertama
pada korban pingsan,
pertolongan pertama
pada pasien mimisan,
pertolongan pertama
pada korban
keracunan, dan
pertolongan pertama
pada koran terluka.
 Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya
 Menjawab pertanyaan

 Bertanya
 Memperhatikan
3. Penutup menit
 Menyimpulkan materi  Memperhatikan
 Memberi evaluasi  Menjawab
secara lisan
 Memberikan salam  Menjawab salam
penutup

DAFTAR PUSTAKA
Dr. Marthaliza. UPTD puskesmas lampung.2023. “ppt-p3k-di-sekolah”.
https://www.scribd.com/presentation/450266624/ppt-p3k-di-sekolah.
Di akses pada tanggal 12 oktober 2023

Lampiran materi :
P3K
A. DEFINISI
P3k ( pertolongan pertma pada kecelakaan ) merupakan tindakan
memberikan pertolongan kepada korban kecelakaan atau sakit dengan
cepat dan tepat sebelum korban di bawa ke tempat tujuan.

B. PEDOMAN PENOLONG
1. P : Penolong mengamankan diri sendiri terlebih dhulu sebelm
bertindak
2. A : Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian sehingga
bebas dari bahaya
3. T : Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di
tempat itu ada kecelakaan
4. U : Usahakan menghubungi petugas kesehatan ( ambulans, dokter)
atau pihak berwajib
5. T : Tindakan pertolongan terhadap korban dalam urutan yang
paling tepat

C. PERLENGKAPAN PENOLONG
1. Untuk membersihkan tangan : sabun, air bersih, dan alcohol
2. Untuk mencuci luka : detol, betadine
3. Untuk menyadarkan : minyak angina, parfume
4. Salep untuk luka bakar
5. Salep untuk gigitan serangga

D. ALAT-ALAT PENOLONG
1. Sarung tangan
2. Pinset
3. Kapas
4. Kassa
5. Plester
6. Gunting
7. Pembalut ( perban untuk luka )

E. PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN PINGSAN


1. Baringkan korban dalam posisi terlentang
2. Tinggikan kaki melebihi badan
3. Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang
menghambat pernafasan
4. Berikan udara segar
5. Periksa kemungkinan cidera lain
6. Korban di istirahatkan beberapa saat
7. Berikan aroma yang menyengat untuk merangsang korban untuk
sadar ( minyak angin )

F. PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN MIMISAN


1. Duduk di kursi dengan posisi kepala menunduk
2. Menjepit hidung selama 5-10 menit untuk menghentkan
perdarahan
3. Bernaafas lewat mulut
4. Berikan kompres dingin di area hidung

G. PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN KERACUNAN


1. Memuntahkan bahan beracun dengn cara minum sebanyaknya air
atau susu
2. Kemudian korban di bawa ke pelayanan kesehatan secepatnya

H. PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN TERLUKA


1. Penolong harus mencuci tangan sebelum menyentuh luka atau
darah secara langsung
2. Jangan menyentuh luka atau darah secara langsung, gunakan
sarung tangan
3. Bersihkan luka dengan air
4. Berikan obat antiseptic
5. Kemudian tutup luka
SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU BIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

A. Latar Belakang
Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang
untuk mengatasinya
dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalahan dalam kesehatan lingkungan antara lain: air bersih,
pembuangan kotoran/tinja, kesehatan pemukiman, pembuangan sampah,
serangga dan binatang pengganggu, makanan dan minuman, pencemaran
lingkungan. (sumber: Yayan A. Israr, S.Ked. Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia).

B. Tujuan Umum
Dengan diadakannya penyuluhan PHBS diharapkan semua
kalangan masyarakat dapat mengerti apa itu Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat, serta mengerti apa manfaat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) diharapkan masyarakat mampu:
1. Menyebutkan pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2. Menyebutkan tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3. Menyebutkan 10 tatanan PHBS

D. Media dan alat


1. Leaflet

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Kegiatan penyuluhan

N Acara kegiatan waktu


O

1. Pembukaan Mempersiapkan alat dan media 5 menit


a. Memberi salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan kontrak
waktu
d. Menyampaikan tujuan
diadakan penyuluhan
2. Inti acara Menyampaikan materi 10 menit
a. Pengertian PHBS
b. Tujuan PHBS
c. 10 tatanan PHBS
3. Sesi tanya a. Diskusi dan Tanya jawab 10 menit
jawab

4. Penutupan a. Merangkum materi 10 menit


b. Mengajukan pertanyaan
dan evaluasi
c. Memberikan feedback
d. Memberikan terminasi
e. Memberikan salam

G. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyuluhan dapat hadir sesuai rencana
b. Evaluasi Proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
c. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.

MATERI
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
1. PENGERTIAN PHBS
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah semua perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan
dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di
masyarakat. (Depkes, 2008)

2. Tujuan perilaku Hidup Bersih dan Sehat

3. 10 tatanan PHBS
1. Cuci tangan dengan air bersih dan menggunakan sabun
Salah satu contoh perilaku hidup bersih dan sehat adalah
membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun
serta air mengalir. Hal ini dilakukan untuk menjaga
kebersihan tangan yang sering kali menjadi sarana
penyebaran bakteri dan virus penyebab penyakit.
2. Konsumsi buah dan sayur
Selama menjalani gerakan PHBS, penting bagi anda untuk
memperhatikan kebutuhan gizi tubuh. Anda dapat
memenuhi kebutuhahan gizi melalui konsumsi makanan
sehat dengan gizi seimbang seperti mengkonsumsi buah
dan sayur .
3. Olahraga secara rutin
Olahraga secara rutin diketahui dapat menjaga kebugaran
tubuh serta meningkatkan system imunitas yang turut
mencegah berbagai macam serangan penyakit. Tak hanya
itu, rutin berolahraga juga mampu menurunkan stress yang
berdampak pada kesehatan tubuh. Agar mendapatkan hasil
yang optimal, anda disarankan untuk berolahraga selama 30
menit setiap harinya.
4. Tidak merokok
Berhenti merokok merupakan hal yan baik untuk
kesehatanm tubuh. Namun demikian, berhenti dari
kecanduan merokok secara seketika bukanlah hal yang
memerlukan waktu dan berhenti secara bertahap dari
kegiatan yang tidak sehat tersebut.
5. Memberikan asi eksklusif
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0
hingga 6 bulan menjadi bagian penting dari indicator
keberhasilan praktek perilaku hidup baik dan sehat pada
tingkat rumah tangga.
6. Menimbang Bayi dan balita
Praktek tersebut dapt memudahkan pemantauan
pertumbuhan bayi. Penimbangan dapt dilakukan di
posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun.
Posyandu dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan
anak dan menyediakan kelengkapan imunisasi.
Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan
deteksi dini kasus gizi buruk.
7. Persalinan ditolong dengan tenaga kesehatan
Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga
kesehatan baik itu dokter,bidan ataupun paramedic
memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang
bersih,steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat
mencegah infeksi dan bahaya lain yang beresiko bagi
keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.
8. Menggunakan jamban sehat
Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang
berkaitan dengan unit pembuangan kotoran dan air untuk
keperluan pembersihan.
9. Memberantas jentik nyamuk
Nyamuk merupakan vector berbagai jenis penyakit dan
memutus siklus hidup makhluk tersebut menjadi bagian
penting dalam pencegahan berbagai penyakit.
10. Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani
hidup sehat

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Pentingnya Posyandu Lansia

Sasaran : Seluruh Lansia di Kampung Sermayam Indah

A. Latar Belakang
Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh
dan waktu masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan atau petugas
yang terkait.
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana.
Posyandu lansia adalah wadah pelayanan untuk warga lanjut usia
pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan berdasarkan inisiatif
msyarakat. Hal ini membuat program dan layanan yang tersedia bisa
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.
B. Tujuan Instruksional Utama
Setelah peyuluhan para lansia mengetahui manfaat posayndu lansia dan
mau mengikuti posyandu lansia
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan para lansia dapat:
1. Menjelaskan pengertian dari posyandu lansia
2. Menyebutkan 3 tujuan dari posyandu lansia
3. Menjelaskan manfaat posyandu lansia
4. Menyebutkan apasaja pelayanan yang diberikan di posyandu lansia
D. Metode
10. Ceramah
11. Tanya jawab
E. Media Dan Alat
7. Leaflet
F. Waktu
Hari/Tanggal : Jum’at, 03 november 2023
Pukul : 14.15 WIT- selesai

G. Alokasi Waktu

No. Acara Kegiatan Waktu

1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan Media 5 menit

2. Pembukaan p. Memberi salam. 3 menit


q. Memperkenalkan diri.
r. Menyampaikan kontrak waktu.
s. Menyampaikan tujuan diadakan
penyuluhan.
3. Inti acara Menyampaikan materi:
g. Pengertia Posyandu Lansia 10 menit
h. Manfaat Posyadu Lansia
i. Apa saja pelayanan yang diberikan di
Posyandu Lansia
4. Sesi tanya d. Diskusi dan tanya jawab 15 menit
jawab

5. Penutupan p. Merangkum materi.


q. Mengajukan pertanyaan untuk evaluasi.
r. Memberikan feedback.
s. Membagi leaflet 5 menit
t. Melakukan terminasi.
u. Memberikan salam.

H. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di Masjid Al-Muhajirin.
I. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyeluhan dapat hadir sesuai rencana
b. Evaluasi proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
c. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu:
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
MATERI
POSYANDU LANSIA

1. Pengertian Posyandu Lansia


Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh
dan waktu masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan atau peetugas
yang terkait.
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana.
Posyandu lansia adalah wadah pelayanan untuk warga lanjut usia
pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan berdasarkan inisiatif
msyarakat. Hal ini membuat program dan layanan yang tersedia bisa
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.
2. Manfaat Posyandu Lansia
d) Membantu lansia agar tetap sehat dan bugar, baik secara fisik maupun
psikis
e) Membantu deteksi dini terhadap penyait pada lansia dan gangguan
kesehatan lainnya
f) Sarana lansia untuk bisa lebih meningkatkan interaksi social dengan
sesamanya yang diharapkan dapat memperbaiki kondisi
psikologisnya.
3. Apa saja pelayanan yang diberikan di Posyandu Lansia
a. Pelayanan ksehatan
b. Pemberian makanan pertama
c. Kegiatan olahraga
4. Mengapa harus ke Posyandu Lansia
Dengan adanya posyandu, kualitas hidup lansia di daerah manapun
diharapkan dapat bisa meningkatkan dan risiko terjadinya keparahan
penyakit akan berkurang. Lansia pun bisa hidup lebih tenang dan bahagia.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Sanitasi Lingkungan

Sasaran : Seluruh Warga di KampungSermayam Indah

A. Latar Belakang
Sanitasi adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa factor
lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal-
hal yang mempunyai efek merusak perkembangan fisik, kesehatan dan
kelangsungan hidup (Suparlan, 2012).Tujuan utama dari pada pengawasan
dan pengendalian sanitasi adalah pencegahan terhadap penularan
timbulnya penyakit serta kecelakaan melalui upaya perlindungan manusia
dan lingkungan dari unsur hazard/pencemar dengan jalan mengurangi,
melemahkan atau menghilangkan hazard/pencemar tersebut. Jadi sanitasi
makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitik beratkan
kegiatan dan tindakan yang diperlukan untuk membebaskan makanan dan
minuman dari segala bahaya yang dapat menganggu kesehatan, mulai dari
sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan,
penyimpanan, pengangkutan, sampai pada saat dimana makanan dan
minuman tersebut disajikan dan siap untuk dikonsumsikan kepada
masyarakat (Suparlan, 2012).
B. Tujuan Instruksional Utama
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan masyarakat mampu memahami
dan mengerti tentang sanitasi lingkungan
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, lansia memahami:
7. Pengertian sanitasi lingkungan
8. Tujuan sanitasi lingkungan
9. Lingkungan hidup pada manusia
10. Masalah kesehatan lingkungan di indonesia
11. Pencegahan masalah kesehatan
D. Metode
12. Ceramah
13. Tanya jawab
E. Media Dan Alat
8. Leaflet
F. Waktu
Hari/Tanggal : Selasa, 1 november 2023
Pukul : 10.00 - selesai

G. Alokasi Waktu

No. Acara Kegiatan Waktu

1. Persiapan Mempersiapkan Alat dan Media 5 menit

t. Memberi salam.
u. Memperkenalkan diri.
2. Pembukaan v. Menyampaikan kontrak waktu. 3 menit
w. Menyampaikan tujuan diadakan
penyuluhan.
x. Membagi leaflet.
Menyampaikan materi:
j. Pengertian sanitasi lingkungan
k. Tujuan sanitasi lingkungan
l. Lingkungan hidup pada manusia
m. Masalah kesehatan lingkungan di
indonesia 10 menit
3. Inti acara n. Pencegahan masalah kesehatan

e. Diskusi dan tanya jawab 15 menit

4. Penutupan v. Merangkum materi.


w. Mengajukan pertanyaan untuk evaluasi. 5 menit
x. Memberikan feedback.
y. Melakukan terminasi.
z. Memberikan salam.

H. Tempat
Penyuluhan akan dilakukan di balai kampung.
Setting tempat untuk acara sebagai berikut:
Keterangan:
:
Penyuluh
:Meja
: Klien

I. Evaluasi
m. Evaluasi Struktur
- Kegiatan penyuluhan terlaksana sesuai waktu
- Peserta penyeluhan dapat hadir sesuai rencana
n. Evaluasi proses
- Peserta berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan
- Selama penyuluhan berlangsung, semua peserta dapat mengikuti
dengan penuh perhatian
o. Evaluasi hasil diharapkan peserta mampu:
- Menjawab pertanyaan dari penyuluh.
MATERI
SANITASI LINGKUNGAN
1. Pengertian
Sanitasi lingkungan merupakan usaha individu atau
masyarakat dalam mengontrol dan mengendalikan lingkungan
hidup eskternal yang berbahaya bagi kesehatan serta yang
dapat mengancam kelangsungan hidup manusia.

2. Tujuan sanitasi lingkungan


1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya
ancaman pada kesehatan
2. Melakukan usaha pencegahan dalam upaya meningkatkan
derajat kesehatan
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di
masyarakat

3. Lingkungan hidup pada manusia


1. Lingkungan hidup internal
Lingkungan hidup internal adalah proses fisiologis dan
biokimia yang berlangsung dalam tubuh manusia pada saat
tertentu dan juga mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan dan keadaan yang terjadi di dalam tubuh
2. Lingkungan hidup eksternal
Lingkungan hidup eskternal adalah segala sesuatu yang
berupa benda hidup atau mati, ruang energi, keadaan sosial,
ekonomi, maupun budaya yang dapat membawah pengaruh
terhadap kehidupan manusia

4. Masalah kesehatan lingkungan diindonesia


1. Perpindahan jumlah penduduk dalam jumlah besar
2. Tempat pembungan sampah
3. Penyediaan sarana air bersih
4. Pencemaran udara
5. Pembuangan limbah indsutri dan rumah tangga

5. Usaha pencegahan masalah kesehatan dalam usaha sanitasi


lingkungan
1. Mencegah mingrasi penduduk
2. Membuat tempat pembuangan sampah
3. Menyediakan sarana air bersih di setiap wilayah
4. Mengurangi polusi udara dengan cara :
a. Tidak membakar sampah
b. Tidak membakar hutan
c. Melakukan penghijauan
5. Tidak membuang limbah di sungai

Anda mungkin juga menyukai