COVER-DAFTAR ISI-digabungkan
COVER-DAFTAR ISI-digabungkan
Oleh:
Rafika Alfiyatin
5.18.066
i
2
rjana Keperawatan
Oleh:
Rafika Alfiyatin
5.18.066
2i
3
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 5.18.066
Judul Karya Tulis Ilmiah Ners : Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Dewasa
DEWAN PENGUJI
ii
3
4
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Tulis Ilmiah Nersini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik
NIM : 5.18.066
Tanda Tangan :
iii4
5
Sebagai cibitas akademik STIKES Telogorejo Semarang, saya yang bertanda tangan
di bawahini:
Nama : Rafik aAlfiyatin
NIM : 5.18.066
Program Studi : Pendidikan Profesi Ners
Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah Ners
Rafika Alfiyatin
iv
5
6
PRAKATA
Alhamdulillah, dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat dan karuniaNya serta arahan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya
Kelurahan Karangayu Semarang Barat”. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Ners ini
tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
terimakasih, kepada:
1. dr. Swanny Trikajanti W., M.Kes, Ph.D., selaku Ketua STIKES Telogorejo
Semarang.
2. Ns. Sri Puguh K., M.Kep., Sp.M.B selaku Ketua Program Studi S.1 Ilmu
Keperawatan.
3. Ns. Asti Nuraeni, M. Kep., Sp.Kep.Kom selaku wali dosen dan pembimbing I
ilmu yang bermanfaat, serta saran untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
bermanfaat, serta saran untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Ners ini.
5. Bapak Julaiman, Ibu Siti Mardhiyah, Esti Noor Rohmah, Axl ibrahimmovic dan
Nuwella Michelle sebagai keluarga yang telah mensponsori doa dan materi
6v
7
6. Maya, Fauzul dan Putri, serta teman-teman seperjuangan program studi Ners
angkatan 2018, atas tenaga dan ketabahan yang kita lalui bersama selama satu
7. Keluarga kelolaan penulis serta segala pihak yang telah berperan dalam
Penulis
7vi
8
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA .......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ......................................................................................... 4
C. Manfaat ....................................................................................... 5
B. Keluarga ...................................................................................... 7
C. Dewasa ........................................................................................ 15
D. Hipertensi .................................................................................... 16
A. Pengkajian ................................................................................... 34
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ................................................................................... 43
vii
8
9
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ..................................................................................... 71
B. Saran ........................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
9
10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 : Checklist
ix
10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
nilai-nilai, minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan berinteraksi
antara angota masyarakat yang satu dan yang lainnya (Harnila, 2013). Suatu
(American Public Health Association, 1996 dalam Stanhope & Lancester, 2014).
individu-individu yang ada didalamnnya terlihat dari pola interaksi yang saling
1
2
2010). Keluarga terdiri dari beberapa tahap perkembangan salah satunya adalah
dewasa.
Dewasa merupakan usia pertengahan yaitu 40-60 tahun yang ditandai oleh
Masalah yang sering muncul pada tahap perkembangan dewasa adalah kolesterol
tinggi, diabetes militus dan tekanan darah tinggi atau hipertensi (Ali, 2009).
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi sering disebut sebagai
akan kesehatan yang lebih rendah, jumlah pasien yang tidak menyadari bahwa
dirinya menderita hipertensi dan yang tidak mematuhi minum obat kemungkinan
tekanan darah pada wanita berusia 18 tahun ke atas adalah sekitar 20% dan pria
sekitar 24%. Lima negara teratas dengan proporsi tertinggi pria dengan tekanan
darah tinggi pada tahun 2015 semuanya di Eropa Tengah dan Timur yaitu
Kroasia, Latvia, Lithuania, Hongaria dan Slovenia. Hampir dua dari lima pria di
negara-negara ini memiliki penyakit tekanan darah tinggi. Lima negara teratas
dengan proporsi wanita dengan tekanan darah tinggi tertinggi pada tahun 2015
3
semuanya di Afrika yaitu Niger, Chad, Mali, Burkina Faso dan Somalia. Sekitar
8,8% dan berdasarkan hasil pengukuran sebanyak 34,1%. Trend penyakit tidak
menular kasus hipertensi naik dibanding RKD 2013 (Riskesdas, 2018, hlm.61).
seluruh penyakit tidak menular, yaitu sebesar 64,8% (Profil Kesehatan Jateng,
perawat.
konselor, pendidik atau peneliti agar keluarganya dapat mengenal tanda bahaya
2012).
tepat. Salah satu intervensi berdasarkan jurnal orang lain yaitu self management
Karya tulis ilmiah ini akan membahas mengenai asuhan keperawatan keluarga
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
Hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai salah satu gambaran tentang
3. Bagi Masyarakat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Komunitas
1. Pengertian
6
7
3. Strategi
B. Keluarga
1. Definisi
dan sosial dari individu-individu yang ada didalamnnya terlihat dari pola
memiliki peran sosial seperti suami, istri, anak, kakak, adik yang mempunyai
2. Fungsi Keluarga
keluarga sendiri.
keluarga.
9
karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena
Duvall & Miller (1985 dalam Pieter dan Lubis 2010), antara lain:
kecil sebagai anggota keluarga yang sehat didalam keluarga yang baru
jawab pada saat anak remaja telah dewasa dan semakin otonomi,
pernikahan, membantu orang tua, suami dan istri yang sudah menua dan
sakit.
yang bermakna antara orang tua yang telah menua dan anak-anak mereka,
anggota keluarga.
C. Dewasa
1. Definisi
orang dewasa lainnya (Piter & Lubis, 2010). Usia dewasa dipandang sebagai
keadaan jasmani dan mental. Pada usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan
kekuatan fisik dan sering diikuti oleh penurunan daya ingat (Fitriyah &
Jauhar, 2014).
13
Tahapan masa dewasa menurut Pieter & Lubis (2010), dibagi menjadi 3,
pertama masa dewasa dini yaitu masa ini dimuali sejak usia 21 tahun hingga
35 tahun. Masa ini sering dianggap sebagai masa penyesuaian diri terhadap
kehidupan dan harapan sosial baru, menyesuaikan diri dalam kehidupan baru
brati mulai untuk bermain peran sebagia suami, istri orangtua ataupun sebagai
pekerja. Kedua, masa dewasa madya yaitu dalam rentang usia 35 tahun
menyesuaikan diri pada peruabahan fisik, mulai ada perubahan kondisi fisik,
sosial, dorongan seks semakin bertambah dan dorongan masa remaja kedua.
Ketiga yaitu masa dewasa akhir, batasan dewasa akhir adalah usia 45-65
bagi pria yang memasuki periode ini ditandai dengan fase klimakterium,
pada usia ini dapat lebih menetapkan diri dalam mengamalkan norma atau
fisik dan kesehatan, menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup\ dan
D. Hipertensi
1. Pengertian
2. Etiologi
Jenis kelamin, hipertensi banyak terjadi pada kaum pria, namun pada usia 55
tahun hipertensi banyak menyerang kaum wanita. Pemakaian pil KB, karena
tidak terkendali dan gaya hidup yang tidak sehat.Selain faktor resiko,
hipertensi juga disebabkan oleh beberapa hal di yaitu obat-obatan yang dapat
meningkatkan tekanan darah, misalkan pil KB, pil diet, obat anti radang non
seperti hipertensi.
3. Klasifikasi Hipertensi
saat ini belum diketahui penyebabnya secara pasti. Beberapa faktro yang
organ target seperti ginjal, mata, otak dan jantung (Wijaya & Putri, 2013).
b. Hipertensi sekunder
a. Stroke
Stroke timbul karena akibat perdarahan tekanan tinggi diotak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh non otak yang terpajan tekanan
bertingkah laku seperti orang mabuk, salah satu bagian tubuh terasa
lemah dan sulit digerakkan (misalnya wajah, mulut, atau lengan terasa
b. Infark Miokard
c. Gagal ginjal
d. Ensefalopati
Smeltzer & Bare (2012), mengemukakan bahwa tujuan dari tiap program
a. Penyuluhan
b. Latihan fisik
c. Diit hipertensi
diet ini adalah komposisi makanan harus tetap mengandung cukup zat-zat
3 yaitu diet garam rendah I, diet garam rendah II dan diet garam rendah
III :
kadar natriumnya.
Diet garam rendah III diberikan kepada pasien dengan edema dan atau
garam dapur.
d. Berhenti merokok
arteri.
awal.
berat badan bisa merendahkan tekanan darah sistolik 5-20 mmHg per
2009).
2) Pembatasan Sodium
garam < 100 mmol/hari (2,4 gr atau 6 gr) bisa menurunkan tekanan
3) Pembatasan Alkohol
4) Pembatasan kafein
kepada jantung.
5) Teknik Relaksasi
1. Pengkajian
a. Data Umum
pada hipertensi da usia dewasa tua (>40th) adalah resiko tinggi untuk
hipertensi.
b. Genogram
bawaan yang sudah ada pada diri manusia untuk timbulnya hipertensi.
c. Status Sosial
keluarga dan apakah dari anggota keluarga tersebut ada yang mempunyai
juga merupakan salah satu dari penyekit keturunan, disamping itu juga
e. Karakteristik Lingkungan
f. Fungsi Keluarga
1) Fungsi afektif, hal yang perlu dikaji yaitu gambaran dari anggota
kesehatan selanjutnya.
hipertensi terjadi pada saat kehamilan. Pada pria juga perlu dikaji
ereksi.
23
kesehatan seseorang.
2. Diagnosa Keperawatan
kesehatan).
3. Prioritas Masalah
a. Kriteria pertama bersifat masalah, bobot yang lebih berat yaitu tidak/
kurang sehat karena memerlukan segera dan disadari serta dirasakan oleh
keluaraga.
yang mungkin terjadi akibat tindakan yang salah, serta menganjurkna untuk
5. Intervensi Keperawatan
dalam satu kunjungan, untuk itu dilakukan secara bertahap. Demikian asuhan
hipertensi tidak bisa hanya dilakukan dengan kunjungan satu dua kali saja.
6. Implementasi Keperawatan
(Sudiharto, 2012).
7. Evaluasi Keperawatan
untuk menentuakan apakah seluruh proses sudah berjalan dengan baik dan
apakah tindakan behasil dengan baik. Proses yang tidak sesuai dengan
rencana perlu ditinjau kembali dan dilakukan perbaikan. Apabila hasil tidak
Tujuan yang tidak tercapai mungkin disebabkan oleh tujuan yang tidak jelas,
tindakan keperawata yang tidak tepat, alat atau metode tidak tepat, dan
hlm.69).
keperawatan keluarga.
secara benar.
sesuai anjuran
RESUME KASUS
Bab ini menguraikan tinjauan kasus dari hasil asuhan keperawatan keluarga klien
dengan Hipertensi. Resume keperawatan ini sendiri terdiri dari pengkajian, analisa
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 13 Mei 2019 jam 11.00 WIB di
diperoleh data umum yaitu KK pada klien adalah klien usia 54 tahun. Klien
yang digunakan klien adalah bahasa jawa dan bahasa indonesia dan klien
beragama islam. Tipe keluarga saat ini adalah keluarga inti karena terdiri dari ibu
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga
dengan dewasa dimana anak pertama telah menginjak umur dewasa. Tahap
kesehatan.Riwayat keluarga inti didapat klien saat ini dalam kondisi kurang
tinggi dari ayah klien yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.
7129
30
Pengkajian status sosial klien mengatakan sumber nafkah saat ini adalah klien
keluarga diatur oleh anak klien dengan hipertensi, termasuk listrik dan kebutuhan
karena tidak memiliki tanggungan hutang. Ketika ada kebutuhan mendadak klien
sendiri dengan luas rumah 25 m2 dengan panjang 11 m dan lebar 5 m terdiri dari
2 kamar tidur, satu ruang keluarga, satu kamar mandi, satu dapur dan merupakan
rumah permanent dan milik sendiri. Setiap ruangan memiliki jendela kecuali
kamar mandi sehingga sirkulasi udaranya cukup baik. Kamar mandi bersih,
sumber air adalah air tanah atau sumur dan air minum merebus sendiri.
rumah. Kondisi lingkungan rumah berdebu, lantai masih tanah dan selokan
lancar. Bahaya dari lingkungan yaitu terkait dengan Jika terjadi hujan yang deras
ini. Jika mempunyai rejeki yang lebih ingin membangun yang lebih baik.
31
Karakterisitik tetangga dan komunitas menurut klien sebagian besar warga adalah
penduduk asli sejak dulu, antar keluarga/tetangga saling hidup rukun, jarang ada
membantu dan mengerti kebutuhan satu sama lain, kompak dan aktif mengikuti
tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti musyawarah dan kerja
Persepsi tentang pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar menurut klien bila ada
keluhan pada dirinya maupun anggota keluarga yang sakit, segera periksa ke
tenaga kesehatan yang ada, menurut klien dengan adanya tenaga kesehatan
masalah kesehatan.
32
Sistem pendukung keluarga dan jaringan sosial keluarga klien mengatakan jika
adalah klien, dan jika ada masalah tentang keperluan keuangan atau
mengatakan dapat membiayai sendiri dan anak klien juga membantu serta
suatu hal kepada mereka tanpa mengurangi rasa hormat terhadap orang tua.
adalah ibu sekaligus pembantu pencari nafkah bagi keluarga dan pengambilan
keputusan klien sendiri kadang dibantu dengan anaknya. Struktur peran, klien
sebagai ibu yang bekerja sebagai tukang kebun SD, dan anak klien sebagai anak
satu-satunya bekerja sebagai pelayan apotik. Jika dirumah sebagai anak. Nilai
dan norma keluarga, tidak ada nilai dan norma dalam keluarga yang dapat
suatu penyakit bukan karena hal-hal tertentu sehingga mereka lebih memilih
tradisional.
33
Fungsi afektif pada fungsi keluarga klien menganggap anaknya sudah tumbuh
menjadi anak yang baik dan saling menghormati dalam keluarga. Jika ada
kondisi cukup meskipun klien sakit hipertensi tetapi masih giat untuk tetap
bekerja. Fungsi reproduksi klien mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi
karena sudah bersyukur mempunyai satu orang anak yang sudah menginjak
dewasa.
belum mengetahui tanda gejala, penyebab dan akibat lanjut untuk penyakitnya.
klien mengatakan jika ada keluarga yang sakit agar beristirahat dan jika semakin
mengatakan belum begitu mengetahui pola makan yang baik untuk masalah
kesehatannya, klien juga masih sering makan makanan gorengan dan asin.
panjang klien yaitu klien memikirkan untuk memperbaiki rumah. Dan untuk
Pengkajian kebutuhan dasar manusia didapat bahwa praktik diet keluarga klien
mengatakan makan 2-3x sehari dengan lauk seadanya seperti tempe, sambal dan
suka makan gorengan serta makanan yang terasa asin. Klien mengatakan tidak
mempunyai alergi makanan. Pola istirahat dan tidur, klien mengatakan tidur 5
jam perhari kadang juga tidak bisa tidur jika sudah terbangun. Olahraga atau
Olahraga setiap hari seperti menyapu dan bersih-bersih karena sebagai penjaga
sekolah. Pola eliminasi, klien mengatakan BAK 4-5 kali dalam sehari dan BAB
1x setiap pagi. Personal hygiene, klien mengatakan mandi 2x dalam sehari dan
dengan keadaan dirinya saat ini dan berharap kondisi lebih baik dari sekarang.
Status mental klien mengatakan tidak ada yang mengalami gangguan mental.
Pengkajian resiko klien mengatakan keluarga tidak ada yang mengarah dari
gangguan mental.
Hasil pemeriksaan fisik diperoleh bahwa TD: 160/100 mmHg, Nadi: 98 x/menit,
RR: 20 x/menit. Hasil pengkajian persepsi klien didapat pasien mengeluh nyeri
mungkin karena tensinya tinggi, kualitas nyerinya seperti tertimpa beban berat,
tempat nyeri di bagian tengkuk, skala 3 dan waktu nyeri hilang timbul.
35
pada tingkat kemandirian I dengan kriteria yaitu keluarga menerima perawat dan
berat beban, tempat nyeri di bagian tengkuk, skala 3 dan waktu nyeri hilang
keperawatan yang pertama yaitu nyeri akut b/d agen biologis. Hasil skala
Intervensi keperawatan untuk diagnosa yang pertama yaitu nyeri akut b/d
lingkungan kenyamanan.
sesuai dengan diagnosa keperawatan ke 1 yaitu nyeri akut. Pada hari senin, 15
mei 2019 pukul 13.00 WIB yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang
kenyamanan lingkungan.
dengan air hangat secara mandiri, dan menerapkan lingkungan yang nyaman
nyeri akut, yang dilakukan pada hari senin, 16 mei 2019 klien dengan data
obyektif klien dan keluarga tampak antusias dalam diskusi tentang kompres
Analisa data yang kedua diperoleh data subjektif klien mengatakan belum
mengetahui tentang penyebab, tanda gejala dan akibat lanjut hipertensi . Anak
x/menit.
kesehatan. Hasil skala prioritas kriteria sifat masalah dengan skoring 2/3 ,
lanjut dari hipertensi. Intervensi yang dapat dilakukan untuk TUK 1 yaitu
pemeliharaan kesehatan pada hari rabu 17 Mei 2019 pukul 13.00 WIB yaitu
lembar bolak balik dan booklet tentang pengertian hipertensi, tanda dan gejala
perubahan fungsi. TUK 3 tanggal 18 mei 2019 pukul 13.30 wib memberikan
tanda-tanda vital. TUK 4-5 hari kamis tanggal 19 Mei 2019 pukul 14.00,
mengetahui pengertian, penyebab, tanda gejala dan akibat lanjut. TUK 2 klien
dilihat dari saat pasien menyebutkan pengertian dan tanda gejala hipertensi,
Evaluasi pada hari rabu tanggal 17 mei 2019 diagnosa ke-2 ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan keluarga yang dilakukan pada TUK 1-2 berupa data
subjektif klien mengatakan hipertensi adalah tekanan darah tinggi lebih dari
140/90 mmHg, tanda gejala hipertensi adalah pusing, nyeri tengkuk, mudah
marah. Penyebab dari hipertensi adalah dari faktor. Akibat lanjut dari
hipertensi adalah stroke dan gangguan jantung. Klien dan keluarga dapat
perubahan fungsi. Data obyektif klien dengan hipertensi dan keluarga tampak
Evaluasi TUK 3 pada hari kamis tanggal 18 mei 2019 berupa data subyektif
Evaluasi TUK 4-5 pada hari jumat tanggal 19 mei 2019 dengan data subyektif
Analisa data yang ketiga diperoleh data subjektif klien mengatakan jika
makanan yang terasa asin dan juga sering makan gorengan.Data obyektif
rendah garam, pemeriksaan fisik pada klien TD: 160/100 mmHg, Nadi: 98
beresiko. Hasil skala prioritas kriteria sifat masalah dengan skoring 1, kriteria
TUK 1 yaitu pengetahuan tentang diit rendah garam dan pengelolaan diet
yang sakit, perilaku yang dianjurkan dengan demonstrasi diit rendah garam.
lingkungan dengan perilaku jadwal diit rendah garam. TUK 5 yaitu keluarga
yaitu perilaku cenderung beresiko pada hari jumat, 20 Mei 2019 pukul 13.00
rendah garam dan prinsip diit rendah garam. TUK 2 yaitu keluarga mampu
perubahan fungsi. TUK 3 pada hari sabtu, tanggal 21 mei 2019 pukul 14.00
diit rendah garam. TUK 4 pada hari minggu, 22 mei 2019 yaitu keluarga
kefasilitas kesehatan.
mengetahui pengertian diit rendah garam dan cara melakukan diit rendah
pengetahuan dilihat dari saat pasien menyebutkan pengertian dari diit rendah
garam, klien mampu melakukan demonstrasi rendah garam dan klien bersedia
TUK 1-2 berupa data subjektif klien dengan hipertensi mengatakan diit
rendah garam adalah salah satu diit yang dapat membantu menurunkan
tekanan darah. Macam diit rendah garam yaitu diit rendah garam I, II, III.
Data objektif klien dengan hipertensi dan keluarga tampak kooperatif dan
dengan perubahan fungsi. Evaluasi TUK 3 pada hari sabtu tanggal 21 mei
melakukan demonstrasi diit rendah garam. Data objektif didapatkan klien dan
baik. Evaluasi pada hari TUK 4-5 pada hari minggu 22 mei 2019 yang
lingkungan dengan melakukan jadwal kegiatan untik diit rendah garam dan
dengan benar.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 13 Mei 2019 jam 11.00 WIB
pengkajian diperoleh data umum yaitu KK pada klien adalah klien usia 54 tahun.
terjadi pada kaum pria, namun pada usia 45-65 tahun hipertensi banyak
menyerang kaum wanita (Indah, 2014). Usia adalah faktor resiko terjadi
pembuluh darah arteri berkurang sehingga jantung memompa darah lebih kuat
akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah (Fitriyah & Jauhar, 2014). Klien
yang digunakan klien adalah bahasa jawa, bahasa Indonesia dan klien beragama
islam. Tipe keluarga saat ini adalah keluarga inti karena terdiri dari ibu dan anak
kandung.
Tahap perkembangan keluarga saat ini berada pada tahap perkembangan keluarga
dengan dewasa dimana anak pertama telah menginjak umur dewasa. Tahap
71
44
45
dewasa muda (terdiri dari anak pertama sampai anak terakhir yang meninggalkan
muda, termasuk memasukkan anggota baru yang berasal dari pernikahan anak-
anaknya (Piter & Lubis, 2010). Riwayat keluarga inti didapat klien saat ini
riwayat tekanan darah tinggi dari ayah klien yang sudah meninggal beberapa
faktor genetik merupakan faktor bawaan atau riwayat dari keluarga yang menjadi
Pengkajian status sosial klien mengatakan sumber nafkah saat ini adalah klien
dan anak klien. Hasil penelitian Kharisyanti (2017) menjelaskan bahwa status
setiap hari (tukang kebun sekolah) dan anaknya bekerja sebagai penjaga/pelayan
apotik. Pengeluaran keluarga diatur oleh anak klien dengan hipertensi, termasuk
namun tetap bersyukur karena tidak memiliki tanggungan hutang. Ketika ada
46
penelitian Utari (2016) menyebutkan ada hubungan yang signifikan antara status
sendiri dengan luas rumah 25 m2 dengan panjang 11 m dan lebar 5 m terdiri dari
2 kamar tidur, satu ruang keluarga, satu kamar mandi, satu dapur dan merupakan
rumah permanent dan milik sendiri. Setiap ruangan memiliki jendela kecuali
kamar mandi sehingga sirkulasi udaranya cukup baik. Kamar mandi bersih,
sumber air adalah air tanah atau sumur dan air minum merebus sendiri.
rumah. Kondisi lingkungan rumah berdebu, lantai masih tanah dan selokan
lancar. Perilaku hidup bersih dan sehat adalah perilaku kesehatan yang dapat
2015). Bahaya dari lingkungan yaitu terkait dengan saat terjadi hujan yang deras
ini. Jika mempunyai rejeki yang lebih ingin membangun yang lebih baik.
Karakterisitik tetangga dan komunitas menurut klien sebagian besar warga adalah
penduduk asli sejak dulu, antar keluarga/tetangga saling hidup rukun, jarang ada
membantu dan mengerti kebutuhan satu sama lain, kompak dan aktif mengikuti
tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti musyawarah dan kerja
Persepsi tentang pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar menurut klien bila ada
keluhan pada dirinya maupun anggota keluarga yang sakit, segera periksa ke
tenaga kesehatan yang ada, menurut klien dengan adanya tenaga kesehatan
48
pelayanan kesehatan.
dan sepeda motor. Sistem pendukung keluarga dan jaringan sosial keluarga klien
pengambil keputusan adalah klien, dan jika ada masalah tentang keperluan
Klien mengatakan dapat membiayai sendiri dan anak klien juga membantu serta
suatu hal kepada mereka tanpa mengurangi rasa hormat terhadap orang tua.
pencari nafkah bagi keluarga dan pengambilan keputusan klien sendiri kadang
dibantu dengan anaknya. Struktur peran, klien sebagai ibu yang bekerja sebagai
49
tukang kebun SD, dan anak klien sebagai anak satu-satunya bekerja sebagai
pelayan apotik. Jika dirumah sebagai anak. Nilai dan norma keluarga, tidak ada
nilai dan norma dalam keluarga yang dapat mempengaruhi penyakit menurut
klien sakit memang karena disebabkan oleh suatu penyakit bukan karena hal-hal
Fungsi afektif pada fungsi keluarga klien menganggap anaknya sudah tumbuh
menjadi anak yang baik dan saling menghormati dalam keluarga. Jika ada
anggota yang mempunyai masalah, keluarga dapat membantu satu sama lain.
cukup meskipun klien sakit hipertensi tetapi masih giat untuk tetap bekerja.
Fungsi reproduksi klien mengatakan tidak ingin mempunyai anak lagi karena
sudah bersyukur mempunyai satu orang anak yang sudah menginjak dewasa.
Dalam penelitian (Elza mursafiri, 2015) fungsi keluarga sebagai sebuah konsep
lingkungan.
belum mengetahui tanda gejala, penyebab dan akibat lanjut untuk penyakitnya.
perubahan apa yang terjadi dan berapa besar perubahannya. Sejauh mana
pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang mempengaruhinya serta
untuk anggota keluarga yang sakit, tugas ini merupakan upaya keluarga yang
utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga
Merawat anggota keluarga yang sakit klien mengatakan jika ada keluarga yang
sakit agar beristirahat dan jika semakin parah di bawa ke puskesmas atau klinik
Made, 2017).
makan yang baik untuk masalah kesehatannya. Klien juga masih sering makan
makanan gorengan dan asin. Pentingnya hygiene sanitasi bagi keluarga, upaya
panjang klien yaitu klien memikirkan untuk memperbaiki rumah. Dan untuk
Pengkajian kebutuhan dasar manusia didapat bahwa praktik diet keluarga klien
mengatakan makan 2-3x sehari dengan lauk seadanya seperti tempe, sambal dan
suka makan gorengan serta makanan yang terasa asin. Klien mengatakan tidak
mempunyai alergi makanan. Pola istirahat dan tidur, klien mengatakan tidur 5
jam perhari kadang juga tidak bisa tidur jika sudah terbangun. Olahraga atau
Olahraga setiap hari seperti menyapu dan bersih-bersih karena sebagai penjaga
rumah tangga (Maryam, 2003). Pola eliminasi, klien mengatakan BAK 4-5 kali
dalam sehari dan BAB 1x setiap pagi. Personal hygiene, klien mengatakan mandi
dengan keadaan dirinya saat ini dan berharap kondisi lebih baik dari sekarang.
Status mental klien mengatakan tidak ada yang mengalami gangguan mental.
Pengkajian resiko klien mengatakan keluarga tidak ada yang mengarah dari
Soedirdjo, 2012).
Hasil pemeriksaan fisik diperoleh bahwa TD: 160/100 mmHg, Nadi: 98 x/menit,
RR: 20 x/menit. Hasil pengkajian persepsi klien didapat pasien mengeluh nyeri
mungkin karena tensinya tinggi, kualitas nyerinya seperti tertimpa beban berat
tempat nyeri di bagian tengkuk, skala 3 dan waktu nyeri hilang timbul. Hipertensi
yaitu suatu penyakit dimana tekanan darah berkisar 140/90 mmHg yang
disebabkan oleh faktor-faktor pencetus, seperti gaya hidup yang kurang baik
seperti merokok, kurangnya olah raga dan pola makan yang tidak sehat yang juga
pada tingkat kemandirian I dengan kriteria yaitu keluarga menerima perawat dan
sesuai rencana keperawatan keluarga. Dalam hal ini klien bersedia untuk
kesehatan.
berat beban, tempat nyeri di bagian tengkuk, skala 3 dan waktu nyeri hilang
kerusakan, awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas ringan hingga
54
sikap melindungi area nyeri dan perubahan tekanan darah (Herdman, 2015).
Hasil skala prioritas menurut Maglaya (2009, dalam Riasmini, 2017) kriteria
bahwa klien sering mengalami nyeri tengkuk yang dilakukan hanya istirahat.
Intervensi keperawatan untuk diagnosa yang pertama yaitu nyeri akut b/d
agen biologis yang sesuai Riasmini (2017) dengan tujuan umumnya adalah
yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan
TUK 3 yaitu keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan
kompres leher menggunakan air hangat.Manfaat dari kompres air hangat akan
bekerja menuju titik pusat nyeri sehingga bisa membuat otot di sekitarnya
menjadi lebih santai atau rileks (Rahayu, 2019). Penelitian Siti Karomah
yang dilakukan keluarga dalam menata lingkungan dalam dan luar rumah
56
pengobatan.
diagnosa keperawatan ke 1 yaitu nyeri akut. Pada hari senin, 15 mei 2019
pukul 13.00 WIB yaitu TUK 1-3 memberikan pendidikan kesehatan tentang
ceramah dan diskusi tentang pengertian nyeri, tanda dan gejala nyeri, akibat
proses nyeri. Nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat
terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak
57
dan diikuti oleh reaksi fisik, fisiologis dan emosional (Hidayat, 2014). Hasil
nyeri.
menurut (Potter & Perry, 2010) merupakan salah satu penatalaksanaan nyeri
TUK 4-5 hari selasa, tanggal 16 mei 2019 pukul 14.00, TUK 4 yaitu
kepelayanan kesehatan.
59
leher air hangat. Data obyektif klien dan keluarga tampak antusias dalam
diskusi tentang kompres leher dengan air hangat untuk mengurangi nyeri,
skala nyeri 1.Hasil tersebut juga dirasakan pada 2 klien kelolaan dengan
hipertensi.
Analisa data yang kedua diperoleh data subjektif klien mengatakan belum
mengetahui tentang penyebab, tanda gejala dan akibat lanjut hipertensi. Anak
pemeriksaan fisik pada klien TD: 160/100 mmHg, Nadi: 98 x/menit, RR: 20
Hasil skala prioritas menurut Maglaya (2009 dalam Riasmini, 2017) adalah
begitu tau tentang hipertensi yang dirasakan saat ini yaitu sering pusing
TUK 3 yaitu keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit dengan
(Herliawati, 2015) yaitu dapat memperlancar aliran darah balik dari kaki
hipertensi adalah bagian dari usaha untuk mengurangi berat badan dan
(Vitahelth, 2004).
62
pemeliharaan kesehatan pada hari rabu 17 Mei 2019 pukul 13.00 WIB. TUK
diskusi dengan menggunakan media lembar bolak balik dan booklet tentang
booklet yaitu suatu alat atau media untuk memnerikan penyampaian pesan
berbentuk buku yang berisi tulisan ataupun gambar (Suiroaka, 2012). Hasil
akibat lanjut.
63
kesehatan dalam tindakan yang tepat.Salah satu upaya keluarga yang utama
memperbaiki kesehatan.
sebagai salah satu terapi alternatif untuk menurunkan tekanan darah. Tehnik
masase dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi ringan dan
TUK 4-5 hari kamis tanggal 19 Mei 2019 pukul 14.00, TUK 4 yaitu
otot tubuh dengan dengan intensitas sedang yang ditujukan untuk pasien
ke puskesmas.
x/menit. Penurunan tekanan darah juga dialami oleh 2 pasien kelolaan lain.
Meskipun perbedaan penurunan tekanan darah tidak sama namun masase kaki
Analisa data yang ketiga diperoleh data subjektif klien mengatakan jika
makanan yang terasa asin dan juga sering makan gorengan.Data obyektif
diperoleh data klien tampak bingung, pemeriksaan fisik pada klien TD:
beresiko. Hasil skala prioritas menurut Maglaya (2009 dalam Riasmini, 2017)
dari petugas kesehatan. Kriteria masalah dapat dicegah dengan skoring 2/3
66
perawatan dan penangan yang tepat untuk hipertensi. Sehingga total skoring 3
2/3.
TUK 1 yaitu pengetahuan tentang diit rendah garam dan pengelolaan diet
mengerti dan melakukan suatu anjuran yang ada dengan hubungan kesehatan
Memberikan keputusan yang tepat untuk anggota keluarga yang sakit, tugas
ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
TUK 3 yaitu merawat anggota keluarga yang sakit, perilaku yang dianjurkan
demonstrasi menu diit rendah garam adalah salah satu penatalaksanaan untuk
lingkungan dengan perilaku jadwal diit rendah garam. Mengatur diit rendah
2009).
yaitu perilaku cenderung beresiko pada hari jumat, 20 Mei 2019 pukul 13.00
mengetahui pengertian diit, makanan yang boleh dimakan dan tidak boleh
garam, klien mampu melakukan demonstrasi rendah garam dan klien bersedia
TUK 3 pada hari sabtu, tanggal 21 mei 2019 pukul 14.00 wib yaitu merawat
garam.
TUK 4 pada hari minggu, 22 Mei 2019 yaitu keluarga mampu memodifikasi
mengatakan diit rendah garam adalah salah satu diit yang dapat membantu
menurunkan tekanan darah. Macam diit rendah garam yaitu diit rendah garam
I,II,III. Data objektif klien dengan hipertensi dan keluarga tampak kooperatif
demonstrasi diit rendah garam. Data objektif didapatkan klien dan keluarga
tekanan darah juga dialami oleh 2 pasien kelolaan lain. Meskipun perbedaan
penurunan tekanan darah tidak sama namun pengelolaan diit rendah garam
PENUTUP
A. Kesimpulan
baratdiperoleh data umum yaitu klien usia 54 tahun yang memiliki 1 orang
keluarga saat ini adalah keluarga inti. Tahap perkembangan keluarga dengan
Riwayat sebelumnya memiliki riwayat tekanan darah tinggi dari ayah klien
yang sudah meninggal beberapa tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik
tinggi, kualitas nyerinya seperti tertimpa beban berat tempat nyeri di bagian
tengkuk, skala 3 dan waktu nyeri hilang timbul. Hasil pengkajian tingkat
keperawatan yang pertama yaitu nyeri akut b/d agen biologis. Hasil skala
71
71
76
kesehatan. Hasil total skoring 4 1/3. Masalah keperawatan yang ketiga yaitu
3. Intervensi keperawatan untuk diagnosa yang pertama yaitu nyeri akut b/d
yaitu pengetahuan tentang diit rendah garam dan pengelolaan diet rendah
kefasilitas kesehatan.
77
keperawatan ke-3 yaitu perilaku cenderung beresiko yaitu TUK 1-2 berupa
diit rendah garam dan prinsip diit rendah garam. TUK 2 yaitu keluarga
kefasilitas kesehatan.
nyeri akut, data subyektif mengatakan akan menerapkan kompres leher air
hangat. Data obyektif klien dan keluarga tampak antusias dalam diskusi
tentang kompres leher dengan air hangat untuk mengurangi nyeri, skala nyeri
data subjektif klien mengatakan hipertensi adalah tekanan darah tinggi lebih
dari 140/90 mmHg. Data obyektif klien dengan hipertensi dan keluarga
massage kaki dengan minyak lavender. Evaluasi TUK 4-5 data subyektif
TUK 1-2 berupa data subjektif klien dengan hipertensi mengatakan diit
rendah garam adalah salah satu diit yang dapat membantu menurunkan
tekanan darah. Macam diit rendah garam yaitu diit rendah garam I,II,III.Data
objektif klien dengan hipertensi dan keluarga tampak kooperatif dan antusias
79
rendah garam dengan baik. Evaluasi pada hari TUK 4-5 dengan data subjektif
jadwal kegiatan untik diit rendah garam dan mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan dengan kontrol rutin ke fasilitas kesehatan, data obyektif klien dan
B. Saran
Hasil penulisan ini dapat dijadikan sebagai salah satu gambaran tentang
3. Bagi Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 12. Jakarta: EGC
Corwin, EJ. (2009). Buku Saku Patofisiologi Corwin. Jakarta: Aditya Media
Friedman, Merlyn. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset Teori, Dan
Praktik
J.M. Black, & J.H. Hawks. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 . Elsevier:
Salemba Medika
Lemone, P., & Burke, K. (2008). Medical Surgical Nursing: Critical Thingking in
Clien Care, (4rd ed). New Jersey: Persone Prentice Hall
Pieter, H.Z. & Lubis, N.L. (2010). Pengantar Psikologi Dalam Keperawatan.
Jakarta: Kencana
Price, S.A dan Wilson L.A. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit.
Edisi 6 Volume I. Jakarta: EGC
77
Wijaya, A.S & Putri, Y.M. (2013). Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan
Dewasa Teori Dan Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha Medika
78
LAMPIRAN
Lampiran 79
1
rjana Keperawatan
Oleh:
Rafika Alfiyatin
5.18.066
I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
1. Nama kepala keluarga : Tn. A
2. Alamat dan telepon : Damarwulan 1/48, RT 008 RW 003
3. Pekerjaan kepala keluarga :-
4. Pendidikan kepala keluarga : SD
5. Komposisi keluarga : Ayah, ibu, dan 1 orang anak
Hub dg Status
No Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan Ket
KK Kesehatan
Tn. A L Suami 57 th SD - -
Ny. S P Istri 54 th SD Ibu Hipertensi
rumah
tangga
Nn. Y P Anak 24 th SMA Pelayan Sehat
apotik
6. Status Imunisasi
Imunisasi
No Nama JK Umur Ket
BCG Polio DPT Hepatitis Campak
Tn. A L 57 th - - - - -
Ny. S P 54 th - - - - -
Nn.Y P 24 th
81
Keterangan :
Ny.S mempunyai keturunan satu anak perempuan yang bernama
Nn.Y.dan Ny.S tinggal serumah dengan Nn.Y karena Ny.S dan Tn.A
sudah lama tidak tinggal bersama. Ayah dan ibu Ny.S sudah meninggal
dari 5 tahun yang lalu.
8. Tipe keluarga : Keluarga inti terdiri dari Ny.S dan 1 anak kandung
9. Suku bangsa : Jawa – Indonesia, Ny.S berasal dari Semarang
10. Agama: Semua keluarga menganut agama Islam. Tidak ada keyakinan
yang berdampak buruk pada status kesehatan keluarga Ny.S
C. Pengkajian Lingkungan
15. Status sosial ekonomi keluarga :
Penghasilan keluarga kurang lebih 1.500.000/bln. Ny.S mengatakan
bekerja membersihkan sekolahan SD setiap hari (tukang kebun sekolah)
dan anaknya bekerja sebagai penjaga/pelayan apotik.
16. Aktivitas rekreasi keluarga :
Ny.S mengatakan biasanya menghabiskan waktu liburannya dengan
menonton TV dirumah.
17. Karakteristik rumah
a. Denah Rumah
KM Dapur
Ruang Kamar 2
keluarga
Kamar 1
U
3) Bahaya-bahaya keamanan
Jika terjadi hujan yang deras genting rumah kadang bocor.
4) Kondisi lingkungan rumah berdebu, lantai masih tanah dan
selokan lancar.
5) Pengetahuan keluarga mengenal masalah kesehatan berkaitan
dengan lingkungan masih kurang.
18. Karakteristik tetangga dan komunitas
Keluarga Ny.S mengatakan bertetangga dengan tetangga saling
berhubungan baik. Semua tetangga Ny.S beragama islam dan bersuku
jawa.
19. Pandangan keluarga terhadap komunitasnya
Ny. S mengatakan masyarakatnya di daerah tempat tinggal sangat ramah
dan menghormati satu sama lain.
20. Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga dengan masyarakat :
Ny. S tergolong anggota masyarakat yang aktif dalam mengikuti
musyawarah dan kerja bakti yang diadakan di masyarakat.Serta dapat
berinteraksi dengan baik. Keluarga Ny.S aktif dengan kegiatan
keagamaan di lingkungan rumahnya. Ny.S aktif dengan Pengajian rutin
yang dilaksanakan di masjid tiap seminggu sekali.
21. Persepsi tentang kesehatan yang ada
Menurut Ny. S tenaga kesehatan membantu dalam memberikan informasi
maupun pengobatan terhadap masalah kesehatannya.
22. Mobilitas geografis keluarga (lamanya tiggal di daerah ini, asal daerah
sebelum migrasi, dan transportasi yang digunakan)
Ny.S mengatakan tidak pernah bepindah-pindah tempat tinggal. Keluarga
menggunakan transportasi umum dan sepeda motor.
23. Sistem pendukung keluarga dan jaringan sosial keluarga (informasi dan
formal):
Ny.S mengatakn dapat membiayai sendiri dan anak Ny.S juga membantu
serta mencarikan pengobatan baik alternatif maupun secara medis
(puskesmas,dokter serta layanan kesehatan yang mendukung). Terdapat
puskesmas yang letaknya sekitar 100 m dari rumah.
84
D. Struktur Keluarga
24. Pola komunikasi keluarga :
Keluaga Ny.S melakukan komunikasi secara terbuka, sehingga anaknya
dapat memberi masukan tentang suatu hal kepada mereka tanpa
mengurangi rasa hormat terhadap orang tua.
25. Struktur kekuatan keluarga (cara pengambilan keputusan, peran serta
anggota keluarga dalam mengambil keputusan, dan pengambil keputusan
paling dominan) :
Ny.S mengatakan adalah ibu sekaligus pembantu pencari nafkah bagi
keluarga dan pengambilan keputusan Ny. S sendiri kadang dibantu
dengan anaknya.
26. Struktur peran (peran formal, peran informal, konflik peran, dan model
peran) :
Ny. S sebagai ibu yang bekerja sebagai tukang kebun SD..
Nn. Y sebagai anak satu-satunya bekerja sebagai pelayan apotik.Jika
dirumah sebagai anak.
27. Nilai dan norma keluarga :
Tidak ada nilai dan norma dalam keluarga yang dapat mempengaruhi
penyakit menurut Ny.S sakit memang karena disebabkan oleh suatu
penyakit bukan karena hal-hal tertentu sehingga mereka lebih memilih
untuk memeriksakan kesehatannya ke puskesmas atau dengan obat-obat
tradisional.
E. Fungsi Keluarga
28. Fungsi afektif :
Ny.S menganggap anaknya sudah tumbuh menjadi anak yang baik dan
saling menghormati dalam keluarga. Jika ada anggota yang mempunyai
masalah, keluarga dapat membantu satu sama lain.
29. Fungsi sosialisasi
Keluarga Ny.S mengatakan semua muslim sehingga keluarga aktif
dengan kegiatan keagamaan. Ny. S mengatakan selalu berusaha untuk
bersosialisasi dengan tetangga.
85
Pengkajian nyeri
P : Problem Ny.S mengatakan merasa nyeri akibat hipertensi.
Q : Quality Ny.S mengatakan seperti tertimpa berat beban
R : Region Ny.S mengatakan di bagian tengkuk
S : Skala Ny.S mengatakan nyeri yg dialami skala 3
T : Time Ny.S mengatakan nyerinya hilang timbul
Tingkat Kemandirian :
Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
Kemandirian 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
Tingkat IV
Keterangan : Kriteria kemampuan yang telah di capai Ny.S yaitu kriteria 1 dan 2
DO :
Ny.S tampak memegangi
tengkuk leher
TD : 160/90 mmHg
N : 100x/menit
RR : 20x/menit
DS:
Ny.S mengatakan belum Ketidakefektifan
mengetahui pengertian, tanda pemeliharaan kesehatan
gejala, penyebab hipertensi.
Anak Ny.S mengatakan tidak
mengetahui kalau Ny.S
mengalami hipertensi.
DO:
Pasien tampak belum
memahami penyakitnya
Klien tampak kurang tertarik
saat dilakukan pengkajian awal.
TD : 160/100 mmHg
N : 100x/menit
R: 20x/menit
DS :
Ny.S mengatakan Perilaku kesehatan
mengkonsumsi makanan tanpa cenderung beresiko
ada pantangan.
Ny.S mengatakan jika merasa
pusing baru meminum obat dari
puskesmas.
Ny.S mengatakan suka makan
makanan yang terasa asin dan
juga sering makan gorengan.
90
DO :
Pasien tampak bingung
TD : 160/100 mmHg
N : 100x/menit
R : 20x/menit
Diagnosa keperawatan:
1. Nyeri akut b.d agen cedera biologis
2. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
3. Perilaku kesehataan cenderung beresiko
TUK 2 TUK 2
Keluarga mampu Keluarga mampu
memutuskan : memutuskan :
1. Membangun kekuatan 1. Berpartisipasi dalam
2. Beradaptasi dengan memutuskan perawatan
perubahan fungsi kesehatan.
2. Kesiapan caregiver
dalam perawatan
dirumah
3. Partisipasi keluarga
dalam perawatan
profesional.
93
TUK 3 TUK 3
Keluarga mampu merawat : Keluarga mampu merawat
1. Pengelolaan massage anggota keluarga :
kaki menggunakan 1. Management diri
aromaterapi lavender penyakit hipertensi
2. Peningkatan keterlibatan 2. Massage kaki
keluarga menggunakan
aromaterapi lavender
dan mengukur tekanan
darah.
TUK 4 TUK 4
Keluarga mampu Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan memodifikasi lingkungan :
1. Management lingkungan 1. Management diri
seperti memberikan penyakit hipertensi
senam hipertensi. 2. Senam hipertensi yang
2. Metode senam diajarkan
hipertensi.
TUK 5 TUK 5
Keluarga mampu Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas
memanfaatkan fasilitas
kesehatan: kesehatan :
Rutin kontrol di pelayanan 1. Pengetahuan tentang
kesehatan sumber-sumber
kesehatan.
2. Perilaku mencari
kepelayanan kesehatan.
Perilaku kesehatan TUK 1 TUK 1
cenderung beresiko Setelah dilakukan tindakan Keluarga mampu mengenal
keperawatan mampu masalah
mengenal masalah 1. Pengetahuan diet rendah
1. Pengajaran individu garam
2. Pengajaran kelompok 2. Pengelolaan diet rendah
3. Pengobatan yang garam
diresepkan
TUK 2 TUK 2
Keluarga mampu Keluarga mampu
memutuskan : memutuskan :
1. Dukungan membuat 1. Berpartisipasi dalam
keputusan memutuskan perawatan
2. Membangun harapan kesehatan.
dan dukungan emosi
TUK 3 TUK 3
Keluarga mampu merawat : Keluarga mampu merawat :
1. Pengelolaan kepatuhan 1. Perilaku kepatuhan
dengan diet rendah yang dianjurkan
94
garam (demonstrasi)
2. Peningkatan keterlibatan
keluarga
TUK 4 TUK 4
Keluarga mampu Keluarga mampu
memodifikasi lingkungan memodifikasi lingkungan :
1. Management lingkungan 1. Management diri
dengan kepatuhan tentang hipertensi.
jadwal diet rendah 2. Modifikasi perilaku
garam. management
lingkungan.
3. Perilaku kepatuhan
jadwal diet rendah
garam
TUK 5 TUK 5
Keluarga mampu Keluarga mampu
memanfaatkan fasilitas memanfaatkan fasilitas
kesehatan: kesehatan :
1. Berkunjung ke 1. Pengetahuan tentang
pelayanan kesehatan sumber-sumber
kesehatan.
2. Perilaku mencari ke
pelayanan kesehatan
V. CATATAN PERKEMBANGAN
A. Tingkat kemandirian :
Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
Kemandirian 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
Tingkat IV
Ny. S mengatakan
nyerinya sedikit
berkurang.
O : Ny.S tampak
kooperatif, ada kontak
mata dan dapat
melakukan tindakan yang
dianjurkan.
A : Mengenal masalah
tercapai, dapat
mengontrol nyeri.
P : Lanjutkan Intervensi.
O: Keluarga Ny. S
memperhatikan saat
diberikan penkes
hipertensi. Keluarga
Ny. S mampu
menyebutkan
pengertian, tanda-
gejala, dan penyebab
dari hipertensi, Ny. S
dapat menjawab
96
pertanyaan.
A: Mengenal masalah
dapat tercapai,
Keluarga -Ny. S
mampu memahami
dan mengerti tentang
hipertensi
P: Lanjutkan TUK 2
mengambil keputusan
bersama keluarga
A: Mengambil keputusan
bersama dapat
tercapai, keluarga Ny.
S mampu mengambil
keputusan akan
merawat anggota
keluarga dengan
hipertensi
P: Lanjutkan TUK 3
merawat anggota
keluarga yang sakit
aromaterapi lavender
dan mengukur tekanan
darah.
A: Merawat anggota
keluarga dapat
tercapai, keluarga Ny.
S mampu merawat
anggota keluarga
dengan hipertensi.
P: Lanjutkan TUK 4
dengan memodifikasi
lingkungan
Keluarga mampu S: Keluarga Ny. S
memodifikasi lingkungan mengatakan sudah
1. Mengidentifikasi memahami tentang
perilaku relaksasi napas dalam
2. Memodifikasi perilaku saat mengalami darah
dengan senam tinggi dan lakukan saat
hipertensi Ny. S mengalami
kenaikan darah tinggi.
O: Keluarga Ny. S
mampu memahami
dan
mendemonstrasikan
tehnik relaksasi napas
dalam.
A: Memodifikasi
lingkungan tercapai
keluarga Ny. S
mampu memahami
dan
mendemostrasikan
senam hipertensi.
P: Lanjutkan TUK 5
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
98
O: Keluarga Ny. S
mampu
memanfaatkan dan
manfaat fasilitas
kesehatan
A: Memanfaatkan
fasilitas kesehatan
tercapai, keluarga Ny.
S selalu membawa
anggota keluarga yang
sakit berat ke fasilitas
kesehatan
P: Lanjutkan intervensi
20 Perilaku Mengenal masalah: S: Ny. S mengatakan
Mei cenderung 1. Memberikan paham mengenai diit
2019 beresiko pendidikan kesehatan rendah garam.
tentang diit rendah .
garam O: Ny. S tampak
2. Memberikan kooperatif.
pengajaran individu
dan keluarga A: TUK 1 Tercapai
P: Lanjutkan TUK 2
Mengambil keputusan S: Keluarga Ny. S
bersama keluarga: mengatakan dapat
1. Mendukungan keluarga mengambil keputusan
membuat keputusan dalam
2. Membangun harapan mempertimbangkan
keluarga akan akibat lanjut dari
kesehatan hipertensi.
A : TUK 2 tercapai
P : Lanjutkan, TUK 3
99
A: TUK 3 tercapai
P: LanjutkanTUK 4
O: Keluarga Ny. S
tampak kooperatif.
A: TUK 4 Tercapai
P: Lanjutkan TUK 5
A: TUK 5 tercapai
P: Lanjutkan intervensi
100
101
102
103
104
REFERENSI
Best, T. M., R. Hunter, A. Wilcok and F. Haq (2008). Masase. Jakarta : Rineka
Cipta
108
109