Anda di halaman 1dari 33

MODUL AJAR

PEMBELAJARAN SENI TEATER FASE D


SMP

Penulis
Sri Harni, S.Pd

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Pusat Asesmen dan Pembelajaran
2021
AKTING DALAM TEATER REALIS

Nama Sri Harni, S.Pd Jenjang/ SMP / 8 [TEA . D . SRH . 8.1]


Kelas VIII

Asal sekolah SMP Negeri 3 Ungaran Mapel Seni Budaya

Alokasi waktu 480 menit Jumlah Jumlah siswa dalam


siswa pembelajaran untuk maksimal
32 siswa

Profil pelajar Model


Pancasila pembelaja Tatap muka / PJJ Daring / PJJ
yang
● Mandiri
ran Luring / Paduan antara tatap
berkaitan ● Bernalar kritis muka dan PJJ (blended learning)
● Kreatif
Fase Domain
D Mapel Seni Teater

Tujuan
Pembelajaran Peserta didik mampu memahami dan menguasai unsur keaktoran dalam teater realis
1. Peserta didik mampu mencatat dan merekam analisis tokoh yang diamati
dengan menjawab 7 langkah pertanyaan kunci dari metode Stanislavski
dengan runtut
2. Peserta didik mampu menjelaskan karakternya dihubungkan dengan bentuk
fisik dan lingkungan sosial dengan kritis
3. Peserta didik mampu membuat dan memperagakan pelatihan dasar seni
peran terkait unsur luar aktor dan unsur dalam aktor
4. Peserta didik mampu mengeksplorasi suara dengan kreatif sesuai karakter
yang diperankan

Kata kunci Penguasaan unsur dasar keaktoran

Deskripsi 1. Melakukan kegiatan analisis tokoh melalui pengamatan/observasi


umum 2. Menjelaskan karakter individu/tokoh dihubungkan dengan bentuk fisik dan
kegiatan lingkungan sosial
3. Membuat dan memperagakan latihan dasar seni peran terkait unsur luar aktor dan
dalam aktor
4. Mengeksplorasi suara dengan kreatif sesuai karakter yang diperankan

Materi ajar, Materi ajar


alat, dan  Unsur keaktoran
bahan Alat dan bahan
 Musik/lagu
 Teks
 Lembar Kerja Peserta Didik
 Rubrik Penilaian
Sarana
Prasarana  Laptop/PC
 Ruang latihan
 Jaringan Internet
 Pengalaman guru
MODUL AJAR
SENI TEATER
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

 Informasi Umum
Penyusun : Sri Harni, S.Pd
Tahun Penyusunan : 2020
Jenjang sekolah : SMP UNIT 1
Kelas : VIII ( Delapan)
Alokasi Waktu : 480 Menit
Fase Capaian Kata Kunci dan
Konten Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran Pertanyaan Inti
FASE D Penguasaan unsur Tujuan Pembelajaran Unsur keaktoran
Pada akhir fase D, Peserta keaktoran dalam Umum : Peserta didik dengan metode
didik dapat memahami teater realis mampu memahami dan Stanislavski
penggunaan seluruh elemen menguasai teknik Kata kunci
pertunjukkan teater secara keaktoran dengan  apa saja yang
utuh(unity) termasuk di metode Stanislavski perlu dipahami
dalamnya teknik keaktoran, dan dikuasai
penyutradaraan dan 1. Melalui serangkaian pada unsur
memahami fungsi elemen kegiatan observasi, keaktoran
artistik seperti kostum, peserta didik mampu dengan
properti, musik dan tata mencatat dan metode
panggung untuk merekam analisis Stanislavski
menyampaikan cerita, tokoh yang diamati Pertanyaan
terutama yang berhubungan dengan menjawab 7 pemantik:
dengan tema-tema yang langkah pertanyaan  7 langkah
bersifat remaja atau kunci dari metode pertanyaan
faktual. Pada akhir fase ini, Stanislavski dengan kunci apa saja
selanjutnya peserta didik runtut. yang perlu
telah diperkenalkan dengan 2. Melalui serangkaian dikuasai oleh
ragam bentuk teater realis kegiatan seorang aktor
dan genre teater seperti observasi/pengamata berdasarkan
realis, teater komedi, atau n seorang tokoh, metode
teknik dramatic reading. peserta didik mampu Stanislavski
Melalui pengalaman ini, menjelaskan  Sebutkan
peserta didik diharapkan karakternya latihan dasar
mampu menyusun skema dihubungkan dengan seni peran
pertunjukan sederhana bentuk fisik dan terkait unsur
secara mandiri dan lingkungan sosial dalam aktor
kemudian menuangkan ide dengan kritis. dan luar aktor
dan gagasan ke dalam 3. Melalui serangkaian  Lakukanlah
bentuk naskah atau desain kegiatan latihan dasar latihan dasar
sederhana pertunjukan. olah tubuh seni peran
Peserta didik mampu menggunakan teknik terkait unsur
mengaplikasikan proses dasar keaktoran dalam aktor
peniruan tokoh atau Stanislavski, peserta dan luar aktor.
karakter(mimesis) didik mampu
berdasarkan pada analisis memeragakan latihan
karakter dasar seni peran
tokoh(fisik,Psikologis dan terkait unsur luar
sosiologis) agar mampu aktor yaitu olah
menafsir dan menjiwai tubuh, vokal dan
peran tokoh secara akurat pernafasan dengan
dan menyakinkan. teknik yang tepat.
4. Melalui serangkaian
kegiatan latihan dasar
olah tubuh
menggunakan
menggunakan teknik
dasar keaktoran
Stanislavski, peserta
didik mampu
melakukan dasar seni
peran terkait unsur
dalam aktor yaitu
meditasi, konsentrasi
dan pengemabngan
imajinasi dengan
penuh konsentrasi.
5. Melalui serangkaian
kegiatan latihan
proyeksi suara,
peserta didik mampu
melakukan eksplorasi
suara dengan kreatif
sesuai karakter yang
diperankan.

Mandiri
Terlihat pada elemen mengalami, ditunjukkan
pada saat peserta didik mencatat dan merekam
analisis tokoh yang diamati dengan menjawab 7
langkah pertanyaan kunci dari metode Stanislavski.

Bernalar Kritis
Terlihat pada elemen mereflesksikan, ditunjukkan
Profil Pelajar Pancasila pada saat peserta didik menjelaskan karakter
tokoh yang diamati.

Kreatif
Terlihat pada elemen mencipta, ditunjukkan pada
saat peserta didik memeragakan latihan dasar seni
peran baik yang terkait unsur luar aktor maupun
dalam aktor.

 Laptop/PC
 Jaringan Internet
Sarana prasarana
 Pengeras suara
 Pengalaman guru

 Tatap Muka
Model pembelajaran
 Paduan antara tatap muka dan PJJ
(blended learning)
Materi / Sumber Belajar yang Utama Alat dan bahan

Referensi buku  Video tokoh


- Pengembangan Teknik Peran Seorang  Laptop/PC
Aktor Untuk Pementasan Monolog  Pengeras Suara
Melalui Sistem Stanislavski dalam buku  Jaringan Internet
an Actor Prepares and Building a  Lembar evaluasi/Lembar Kerja Peserta
Character Didik
- Pementasan Drama(Latihan Dasar dan  Rubrik Penilaian Performance
Langkah-langkah Penggarapan)
Pengarang: Sendang Mulyana,
Penerbit: LPPM UNNES
- Seni Teater untuk SMP/MTs Kelas
VII,VIII,IX Karangan: Alien
Wariatunnisa dan Yulia Hendrilianti,
Penerbit: PT Sinergi Pustaka
Indonesia.

Urutan Kegiatan Pembelajaran

 Pembukaan pembelajaran

Pembukaan  Memberikan apersepsi dengan pertanyaan pemantik 15 Menit


 Memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran
 Memberikan petunjuk pelaksanaan pembelajaran

Kegiatan 1 100 menit


Inti
 Peserta didik berkelompok 5-7 siswa dan setiap
kelompok menerima penjelasan dari guru tentang unsur
keaktoran dengan metode Stanislavski
 Peserta didik mendalami tentang materi 7 langkah
pertanyaan kunci dari metode Stanislavski yang berguna
untuk mengeksplorasi penokohan
3.Kapan
1.Siapa 2.Di
itu
saya mana
saya terjadi

7.Apa yg 6.Bagaim 5.Mengapa 4.Apa


saya ana saya saya yang saya
mendapa mengingin
butuhkan inginkan
kannya
tkannya

Kegiatan 2 125 menit


 Peserta didik secara kelompok melakukan observasi
langsung bertemu dengan tokoh yang akan dijadikan
obyek peran
 Peserta didik mencatat dan merekam hasil analisis
tokoh dikaitkan dengan 7 langkah pertanyaan kunci
 Peserta didik bersama teman observernya saling
bertukar pendapat tentang hasil analisis tokoh yang
akan dijadikan obyek peran
 Peserta didik menjelaskan hasil pengamatan tersebut
secara detail.Bentuk fisik misalnya hidungnya,
rambutnya, cara berbicara, cara berjalan dll.
Lingkungan sosial misalnya pekerjaan, temannya,
tempat tinggalnya dll.
 Peserta didik dipandu guru mempresentasikan hasil
observasi secara detail ditanggapi oleh peserta didik
yang lain.

Kegiatan 3 125 menit


 Peserta didik dengan dipandu oleh guru
memperagakan unsur luar aktor yaitu teknik pernafasan
dan teknik vokal
Langkah-langkah teknik pernafasan
1. Duduk bersila dengan posisi badan tegak tapi tidak
kaku
2. Tarik nafas dengan menggunakan hidung dan
upayakan menggunakan pernafasan diafragma,
apabila kesulitan dapat menggunakan pernafasan
perut
3. Setelah menarik nafas, kalian dapat
mengeluarkannya dengan berdesis atau dihembuskan
saja lewat mulut
4. Jika dengan duduk masih sulit kalian bisa tiduran.
Ketika manusia tidur, kebanyakan akan memakai
nafas perut. Setelahnya dipraktikkan kembali
dengan posisi duduk
5. Langkah ini dapat diulang beberapa kali sampai
kalian dapat melakukan nafas perut dengan rileks
6. Lakukan latihan ini berulang
7. Tahap berikutnya kalian dapat melakukan latihan
tarik,tahan, hembuskan.Caranya sama, kalian tinggal
menarik nafas menggunakan hidung, lalu
menahannya beberapa saat kemudian
menghembuskannya melalui mulut.
8. Untuk melatih stamina nafas, kalian dapat
menghitung tiap tahap, misalnya tahap menarik
nafas hitung 8 detik, diusahakan dapat menarik
seluruh udara masuk ke dalam tubuh dalam waktu 8
detik
9. Langkah selanjutnya tahan selama 8 detik
10. Ketika menghembuskan juga hitung 8 detik, udara
dalam tubuh kalian harus habis tepat di detik ke 8.
11. Durasi tarik, tahan dan hembuskan ditambah
menjadi 10, 12, 15 dan tak terhingga. Latihan tarik,
tahan dan hembuskan ini dapat melatih kalian
mengatur nafas dan melatih agar nafas lebih panjang
Latihan teknik vokal(melatih artikulasi di latihan suara
terbaik.
1. Mengucapkan huruf A,I,U,E,O dengan jelas
2. Menyebutkan huruf A panjang sampai nafas habis
dengan suara yang tinggi
3. Menyebutkan huruf A terpotong-potong hingga nafas
habis
4. Kemudian latihan yang sama dengan mengganti huruf
vokal tersebut dengan huruf konsonan tertentu
5. Latihan berikutnya biasa latihan membaca cepat dan
lambat, pastikan semua pengucapan huruf dan kata
jelas
6. Pada tahap berikutnya bisa membaca dengan tempo
yang lebih cepat tapi tetap mempertahankan
kejelasan ucapan
7. Latihan berikutnya adalah membaca berbisik.
Caranya sama seperti membaca dengan tempo
lambat atau cepat, tapi sekarang kalian harus
membaca berbisik.Pengucapan setiap huruf dan kata
harus tetap terdengar jelas. Latihan berbisik dapat
melatih kekuatan suara sekaligus artikulasi
 Peserta didik memeragakan unsur dalam aktor yaitu
meditasi, konsentrasi dan pengembangan imajinasi
Meditasi :
1. Duduk bersila, badan usahakan tegak
2. Atur pernafasan dengan baik, hirup udara pelan-
pelan dan keluarkan juga dengan perlahan
3. Rasakan seluruh gerak peredaran udara yang masuk
dan keluar dalam tubuh kita
4. Kosongkan pikiran kita, kemudian rasakan suasana
yang ada di sekeliling kita dengan segala perasaan
5. Kita akan merasakan suasana hening, tenang, bisu,
diam tak bergerak
6. Kita menyuruh syaraf kita untuk lelap, kemudian kita
siap untuk berkonsentrasi
Konsentrasi:
1. Kita harus melakukan dulu meditasi
2. Kita kosongkan pikiran kita, dengan cara-cara yang
sudah ditentukan
3. Kita kerjakan sesempurna mungkin agar pikiran kita
benar-benar kosong dan siap berkonsentrasi
4. Setelah pikiran kita kosong, mulailah memasuki otak
kita dengan satu unsur pikiran
5. Rasakan bahwa saat ini sedang latihan, kita
memasuki alam semu yang tidak kita dapati dalam
kehidupan sehari-hari
6. Jangan memikirkan yang lain, selain bahwa kita saat
ini sedang latihan teater
 Diakhir pembelajaran guru memberikan penguatan
terhadap hasil latihan peserta didik

Kegiatan 4 100 menit


 Peserta didik melakukan kegiatan pelatihan proyeksi
suara
 Pelatihan proyeksi suara yang dilakukan adalah
1. Melatih tembakan suara. Kalian bisa ada di posisi
yang sama seperti latihan nafas, lalu mencoba untuk
membayangkan suara kalian seperti anak panah yang
ditembakkan ke arah-arah tertentu. Imajinasikan
suara kalian bisa menyentuh titik-titik tersebut.
Kalian bisa memulai dengan titik yang dekat lalu
berkembang menjadi titik yang lebih jauh. Titik-titik
itu awalnya diletakkan di depan mata kalian, artinya
masih terlihat mata
2. Tahap berikutnya kalian bisa meletakkan titik itu di
belakang kepala lalu membayangkan menembakkan
suara ke arah belakang kepala.
3. Langkah berikutnya jauhkan titik tersebut dari
belakang kepala, lalu kalian bisa mengubah titiknya
ke kanan atau ke kiri dan menjauhkan titik
tembakan itu
4. Dalam latihan ini kalian akan mendapati bentuk
tubuh yang lain saat menembakkan suara tersebut ke
titik manapun, contohnya ketika menembakkan
suara ke belakang, biasanya gerakan leher kalian
akan sedikit ke belakang
 Di akhir kegiatan peserta didik saling bertukar
pengalaman dalam latihan proyeksi suara
 Guru menyimpulkan materi pembelajaran

Penutup  Guru dan peserta didik melakukan refleksi 15 menit


pembelajaran
 Menutup pembelajaran

 Apakah guru dalam memberikan penjelasan dan instruksi pembelajaran


dapat dipahami oleh semua peserta didik
 Bagaimana tanggapan dan respon peserta didik terhadap media yang
digunakan oleh guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran

Refleksi guru  Apakah guru sudah memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik
dan mengelola kelas dengan baik
 Apakah keseluruhan materi yang diberikan dalam pembelajaran dapat
dipahami oleh peserta didik?
 Apakah tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai 100%
 Apakah guru dalam proses pembelajaran sudah mengaitkan materi dengan
fenomena dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik:


Kriteria untuk  Peserta didik mampu menguasai unsur keaktoran dalam teater
mengukur
ketercapaian realis
tujuan Penilaian/Asesmen
pembelajaran  Tes tertulis/tes lisan
 Tes praktik/performance

 Apakah peserta didik mampu melakukan latihan dasar seni peran


baik yang terkait unsur luar aktor maupun dalam aktor
 Manfaat apa yang didapat peserta didik pada materi yang
Refleksi peserta disampaikan dalam proses pembelajaran
didik
 Kesulitan apa yang dialami oleh peserta didik dalam menerima
materi pembelajaran
 Hal apa yang akan dilakukan peserta didik untuk mengatasi kesulitan
tersebut agar hasil pembelajaran menjadi baik
a

Pendalaman unsur keaktoran


1. Unsur keaktoran dengan metode Stanislavski
Salah satu tokoh yang berpengaruh dalam perkembangan teater realis adalah
Stanislavski. Stanislavski memusatkan diri pada pelatihan keaktoran dengan
pencarian laku secara psikologis. Beberapa prinsip latihan aktor dengan metode
Stanislavski yaitu:
a. Aktor harus memiliki fisik prima, fleksibel, dan vokal yang terlatih
dengan baik agar mampu memainkan berbagai peran
b. Aktor harus mampu melakukan observasi kehidupan sehingga ia mampu
menghidupkan akting, memperkaya gesture, serta menciptakan vokal
yang tidak artificial. Observasi diperlukan agar aktor mampu
membangun perannya
c. Aktor harus menguasai kekuatan posisinya untuk menghadirkan
Bahan bacaan guru imajinasinya. Imajinasi diperlukan agar aktor mampu membayangkan
dan peserta didik dirinya dengan karakter dan situasi yang diperankannya. Kemampuan
imajinasi adalah kemampuannya untuk mengingat kembali pengalaman
masa lalunya yang dapat digunakan untuk mengisi emosi yang dimiliki
oleh tokoh
d. Aktor harus mengetahui dan memahami tentang naskah lakon.
Penokohan, tema, jalinan cerita dramatik dan motivasi tokoh harus
dikembangkan aktor dan dijalin dalam suatu keutuhan karakter
e. Aktor harus berkonsentrasi pada imaji(image), suasana dan kekuatan
panggung
f. Aktor harus bersedia bekerja secara terus menerus dan serius
mendalami latihan dan kesempurnaan diri dan penampilan perannya
Tujuh langkah pertanyaan teknik Stanislavski(pertanyaan panduan untuk
mengeksplorasi penokohan meliputi:
a. Siapa saya
b. Di mana saya
c. Kapan itu terjadi
d. Apa yang saya inginkan
e. Mengapa saya menginginkannya
f. Bagaimana saya mendapatkannya
g. Apa yang saya butuhkan untuk mengatasi
2. Latihan dasar seni peran terkait unsur luar aktor
Olah Vokal
Vokal sebagai salah satu media pengungkapan ekspresi aktor, merupakan media
penyampai informasi melalui dialog. Vokal(suara) dan speech(ucapan) amatlah
penting di dalam sebuah pementasan teater, karena merupakan bagian dari
isyarat ataupun symbol. Ada kalimat emosional untuk menyatakan perasaan dan
ada pula kata-kata yang dapat digunakan sebagai senjata kekuatan.
Speech ada lima:
a. Menyalurkan kata-kata ke pada penonton
b. Memberi arti-arti khusus pada kata-kata tertentu
melalui modulasi suara
c. Memuat informasi tentang sifat dan perasaan dan
pemeranan
d. Mengendalikan perasaan penonton
e. Melengkapi variasi
Olah vokal:
a. Pengucapan
Untuk dapat berartikulasi dengan baik, dibutuhkan kelenturan alat-alat
pengucapan. Alat alat pengucapan meliputi:
 Bibir
Sangat berperan dalam membentuk huruf-huruf hidup dan M,B,P
 Lidah
Lidah sangat berperan dalam membentuk bunyi huruf-huruf mati seperti
C,D,L,N,R,S,T
Latihan lidah:
- Menjulurkan dan menarik lidah berulang-ulang
- Menjulurkan dan menarik ke atas, ke bawah, ke samping kanan, kiri
dan kemudian menjulurkannya untuk gerakan berupa lingkaran
- Tempelkan ujung pada gigi seri atas lalu dorong lidah keluar,
tempelkan ujung lidah pada gigi seri bawah lalu doronglah lidah
keluar, dilakukan berulang-ulang
- Tutup mulut lalu berbunyi bberrrrrrrrrrrrrrrr, trerrrrrrrrrrrrr
 Rahang
Latihan membantu pembentukan rongga mulut:
- Tutup dan buka mulut selebar mungkin, berulang-ulang
- Doronglah rahang bawah ke muka lalu tarik ke arah dalam/leher
lalu tutup mulut, rahang rapat, dorong ke muka kembali dan
lakukan seterusnya berulang-ulang semakin cepat
- Gerakan rahang bawah ke kanan dan ke kiri
- Buat lingkaran dengan rahang arah bergantian ke kanan dan ke kiri
- Ucapkan dalam satu helaan napas bunyi wawawawawawa
yayayayayayayayaya
 Langit-langit
Terdiri dari langit-langit keras dan langit-langit lunak, merupakan
bagian penting dalam pembentukan suara dan pengucapan. Selain itu
langit-langit berperan juga sebagai dinding resonator rongga mulut.
b. Latihan speech(ucapan)
- Diksi(ucapan lafal, menentukan suara yang harus
dipergunakan)
- Artikulasi(Pengucapan kata melalui mulut agar terdengar
dengan baik, benar dan jelas)
- Getikulasi( Suatu cara untuk memenggal kata dan memberikan
tekanan pada sebuah dialog)
- Intonasi(Tekanan-tekanan yang diberikan pada kata, bagian kata
atau dialog)
c. Bentuk ucapan
Suatu ucapan panjang atau pendek umumnya membangun klimaks, maka
dari permulaan dibangunlah volume, intensitas emosi, variasi dan jarak,
kecepatan.
d. Memuncak
Apabila dua pemain atau lebih harus bersama-sama membangun satu reka-
rekaan yang disebut topping, memuncak, dipergunakan, maka tiap pemain
berkata pada satu titik tinggi dalam volume, jarak dan sebagainya.
e. Pembentukan suara
Seorang aktor juga harus bisa mengolah beberapa warna vokal sesuai
tuntutan skenario, seperti:
- Menaikkan dan menurunkan volume suara
- Meninggikan dan merendahkan frekuensi nada bicara
- Mengatur dan mengolah tempo pengucapan
- Mengatur dan mengolah warna dan tekstur suara
f. Stimulasi atas suara
Setiap aktor memilih teks dan ia bebas untuk membacanya, menyanyikannya
atau bahkan dengan teks itu ia boleh berteriak.
Latihan pernapasan
Dalam olah vokal, teknik pernapasan adalah sesuatu yang penting karena
merupakan sumber tenaga penggerak atau penggetar pita suara kita. Latihan
pernafasan kita menjadi stabil dan efektif dalam menunjang pembentukan
suara.
a. Pernapasan diafragma
Posisi diafragma adalah diantara rongga dada dan rongga perut. Pernapasan
melalui diafragma dirasakan menguntungkan dalam berolah vokal, sebab tidak
mengakibatkan ketegangan pada peralatan pernapasan dan peralatan suara dan
juga mempunyai cukup daya untuk pembentukkan volume suara. Keuntungan
lain yang diperoleh adalah pada saat kita menahan napas otot-otot diafragma
tersebut tegang, ketegangan otot ini justru melindungi bagian lemah badan kita
yakni ulu hati.
b. Pernapasan perut
Pernafasan perut ada 2 cara. Cara pertama waktu menarik napas melalui
hidung, dada dibesarkan perut dikecilkan. Pada waktu menghembuskan napas,
dada dikecilkan dan perut dikembungkan. Cara kedua adalah sebaliknya. Waktu
menarik napas, perut dikembungkan, rongga dada dibesarkan. Ketika
menghembuskan napas, rongga dada disempitkan dan perut dikecilkan.
3. Latihan dasar seni peran terkait unsur dalam aktor
Meditasi adalah menenangkan pikiran, di dalam teater diartikan sebagai proses
atau usaha menenangkan dan mengosongkan pikiran dengan tujuan
menstabilkan diri. Selain itu meditasi juga dapat dijadikan jembatan menuju
“alam imajinasi”. Dengan kata lain apa yang dikerjakan hanya berupa imajinasi.
Oleh sebab itu, setiap gerakan akan berbeda dengan yang sering dilakukan
sehari-hari. Alam imajinasi ini adalah alam latihan, untuk menuju ke sana dari
alam kehidupan sehari-hari diperlukan kegiatan meditasi.
Tujuan Meditasi:
1. Mengosongkan pikiran
2. Meditasi sebagai jembatan
Meditasi berguna untuk melatih konsentrasi dan kepekaan baik pada saat
berteater sehingga pada saat berteater tidak ada lost control dan lebih tenang
sehingga lepas saat bermain.
Konsentrasi adalah pemusatan. Dalam teater kita mengartikannya dengan
pemusatan pikiran terhadap alam latihan atau peran-peran yang akan kita
bawakan agar kita tidak terganggu dengan pikiran-pikiran lain, sehingga kita
dapat menjiwai segala sesuatu yang kita kerjakan.
Imajinasi berguna untuk melatih logika dan ekspresi dalam berteater dan dapat
membayangkan gerakan-gerakan yang akan dilakukan pada saat berakting
sehingga gerakan lebih luas, lepas dan terkonsep dengan baik sesuai dengan
yang kita inginkan tanpa membebani gerakan.

Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi perserta didik dengan capaian


tinggi diberikan pengayaan berupa :
- Melihat berbagai tayangan video teater realis, seperti
pada video berikut :
1. https://youtu.be/vmS5QzoLyAQ
2. https://youtu.be/sBAcf0ULtPE
Materi pengayaan
Peserta didik mengamati karakter tokoh pada tayangan video
tersebut
- Melihat video latihan meditasi dan konsentrasi, seperti pada video
berikut:
1. https://youtu.be/ozaFsRbcC4o
2. https://youtu.be/qsZn_8no17U
Peserta didik mengamati lebih detail latihan meditasi dan
konsentrasi

Bagi peserta didik yang mengalami kesulitan, dibimbing oleh guru melakukan
latihan-latihan dasar seni peran secara perlahan-lahan, memilih dasar-dasar
Materi kesulitan seni peran yang paling mudah,seperti latihan meditasi bagi pemula, latihan
belajar pernafasan dengan pelan-pelan.

 Mulyono,Sendang.2019. Pementasan Drama(Latihan Dasar dan Langkah-


langkah Penggarapan). Semarang: LPPM UNNES
 Wariatunnisa, Alien dan Hendrilianti, Y.2018. Buku Siswa Seni Teater
Kelas VII, VIII dan IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasionol
 Seni Budaya. 2018. Buku guru dan siswa. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Jakarta
Daftar pustaka  Artikel Metode akting
Stanislavski,https://www.pojokseni.com/2017/12/metode-akting-
stanislavski-magic-if.html 08 December 2017, 12/08/2017 12:42:00
 Mengenal sedikit lebih dalam sistem Stanislavski,
https://akuaktor.com/mengenal-sedikit-lebih-dalam-sistem-
stanislavski/diunduh tanggal 20 April 2021 pukul 19.30 WIB
 Latihan Suara terbaik untuk para
pemeran,https://akuaktor.com/latihan-suara-terbaik-untuk-para-
pemeran-apa-saja/diunduh tanggal 20 April 2021 pukul 20.00 WIB

 Penilaian sikap
Penilaian sikap diambil berdasarkan atas Profil Pelajar Pancasila(PPP). Penilain
dilakukan menggunakan jurnal harian
 Penilaian tertulis/lisan
Peserta didik mampu menjawab 7 langkah pertanyaan kunci dari metode
Stanislavski dengan runtut. Penilaian yang dilakukan guru hanya dengan cek
list peserta didik mampu menjawab dan runtut atau belum mampu menjawab
dengan runtut
Assesmen  Penilaian praktik/performance
Penampilan secara individu melakukan peragaan dasar seni peran
terkait unsur luar aktor dan unsur dalam aktor

Rubrik pengamatan
NO Aspek yang diamati Berhasil Belum berhasil
(V) (V)
1 Olah Vokal
2 Pernafasan
3 Meditasi
4 Konsentrasi
ANALISIS NASKAH TEATER REALIS

Nama Sri Harni, S.Pd Jenjang/ SMP / 8 [TEA . D . SRH . 8.2]


Kelas VIII

Asal sekolah SMP Negeri 3 Ungaran Mapel Seni Budaya

Alokasi waktu 480 menit Jumlah Jumlah siswa dalam


siswa pembelajaran untuk maksimal
32 siswa

Profil pelajar Model


Pancasila pembelaja Tatap muka / PJJ Daring / PJJ
yang
● Mandiri
ran Luring / Paduan antara tatap
berkaitan ● Kreatif muka dan PJJ (blended learning)
● Bernalar kritis
Fase Domain
D Mapel Seni Teater

Tujuan
Peserta didik mampu memahami dan menguasai analisis naskah teater realis
Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan dengan kata-kata sendiri tipe karakter, alur
cerita, bit, situasi terberi berdasarkan naskah yang disajikan
2. Peserta didik mampu menampilkan sosok/tokoh dalam pementasan monolog
singkat dengan blocking dan penerapan di atas panggung sesuai ritme, emosi dan
cerita
3. Peserta didik mampu melakukan evaluasi atas penghayatan sosok/tokoh yang
dipilihnya
4. Peserta didik mampu mengeksplorasi hands props untuk memberikan penguatan
kepada sosok/tokoh yang diperankan

Kata kunci Menganalisis naskah monolog

1. Menjelaskan tipe sosok/karakter, alur cerita, bit, situasi terberi berdasarkan


naskah yang disajikan
Deskripsi 2. Menganalisis naskah monolog singkat
umum 3. Menampilkan sosok/tokoh dalam pementasan monolog singkat
kegiatan 4. Melakukan evaluasi atas penghayatan sosok/tokoh yang dipilihnya
5. Mengeksplorasi hand props untuk memberikan penguatan terhadap tokoh yang
diperankan

Materi ajar
Materi ajar,  Analisis naskah
alat, dan monolog
bahan Alat dan bahan
 Naskah monolog singkat
 Lembar Kerja Peserta Didik
 Rubrik Penilaian

 Laptop/PC 
Sarana  Pengeras suara
Prasarana  Jaringan Internet
 Ruang latihan
 Pengalaman guru
 Informasi Umum
Penyusun : Sri Harni, S.Pd

Tahun Penyusunan : 2020


Jenjang sekolah : SMP UNIT 2
Kelas : VIII ( Delapan)

Alokasi Waktu : 480 Menit

Fase Capaian Kata Kunci dan


Konten Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran Pertanyaan Inti
FASE D Analisis naskah Tujuan Pembelajaran Menganalisis
Pada akhir fase D, Peserta teater realis Umum : Peserta didik naskah monolog
didik dapat memahami mampu menganalisis dan singkat yang
penggunaan seluruh elemen menampilkan naskah bertema remaja
pertunjukkan teater secara monolog singkat bertema atau bertema
utuh(unity) termasuk di remaja atau bertema sosial,
dalamnya teknik keaktoran, sosial. menampilkan
penyutradaraan dan 1. Melalui serangkaian sosok/tokoh
memahami fungsi elemen kegiatan dalam
artistik seperti kostum, menganalisis pementasan
properti, musik dan tata naskah teater monolog singkat
panggung untuk realis, peserta didik
menyampaikan cerita, mampu Pertanyaan
terutama yang berhubungan menjelaskan Pemantik:
dengan tema-tema yang dengan kata-kata  Bagaimana
bersifat remaja atau sendiri tipe menganalisis
faktual. Pada akhir fase ini, sosok/karakter, naskah
selanjutnya peserta didik alur cerita, bit, monolog,
telah diperkenalkan dengan situasi terberi bagaimana
ragam bentuk teater realis berdasarkan naskah memilih hand
dan genre teater seperti yang disajikan. props yang
realis, teater komedi, atau 2. Melalui serangkaian cocok untuk
teknik dramatic reading. kegiatan membaca memperkuat
Melalui pengalaman ini, naskah monolog peran, mampu
peserta didik diharapkan singkat, peserta menampilkan
mampu menyusun skema didik mampu pentas
pertunjukan sederhana menganalisis monolog
secara mandiri dan naskah monolog singkat
kemudian menuangkan ide singkat bertema
dan gagasan ke dalam remaja atau
bentuk naskah atau desain bertema sosial.
sederhana pertunjukan. 3. Melalui serangkaian
Peserta didik mampu kegiatan
mengaplikasikan proses menganalisis
peniruan tokoh atau naskah teater
karakter(mimesis) realis, peserta didik
berdasarkan pada analisis mampu
karakter menampilkan
tokoh(fisik,Psikologis dan sosok/tokoh dalam
sosiologis) agar mampu pementasan
menafsir dan menjiwai monolog singkat
peran tokoh secara akurat sesuai ritme dan
dan menyakinkan. emosi cerita.
4. Setelah melakukan
penampilan
sosok/tokoh pada
pentas monolog,
peserta didik
mampu melakukan
evaluasi atas
penghayatan
sosok/tokoh
pilihannya dengan
cara diskusi
bersama teman
sekelasnya.
5. Melalui serangkaian
kegiatan
menganalisis
naskah teater
realis, peserta didik
mampu
mengeksplorasi
hand props untuk
memberikan
penguatan kepada
sosok/tokoh yang
akan diperankan.

Mandiri
Terlihat pada elemen mengalami, ditunjukkan pada saat peserta didik
menjelaskan sosok/karakter

Kreatif
Terlihat pada elemen mengalami, ditunjukkan pada saat peserta didik
menganalisis naskah monolog.

Terlihat pada elemen mencipta, ditunjukkan pada saat peserta didik


menampilkan sosok/tokoh dalam pementasan monolog.
Profil Pelajar Pancasila
Terlihat pada elemen bekerja dan berpikir artistik, ditunjukkan pada
saat peserta didik melakukan eksplorasi hand props.

Bernalar kritis
Terlihat pada elemen merefleksikan, ditunjukkan pada saat peserta
didik melakukan evaluasi atas penghayatan tokoh/sosok yang dilakukan
oleh teman sekelasnya.

 Laptop/PC
 Pengeras suara
Sarana prasarana  Jaringan internet
 Ruang latihan
 Pengalaman guru
 Tatap muka
 Paduan antara tatap muka dan PJJ(blended
Model pembelajaran learning)

Materi / Sumber Belajar Yang Utama Alat Dan Bahan


Contoh Buku Materi  Naskah
 Kumpulan drama monolog( Saini K.M, Jakob Sumardjo, monolog
Rachman Sabur, Athur S. Nalan, Soni Farid Maulana,  Pengeras suara
Hermana H.M.T, Joko Kurnain, Harris Sukristian)  Video pentas
 25 Monolog Karya Arswendo Atmowiloto monolog
 Kumpulan naskah lakon monolog berdurasi pendek karya
Whani Darmawan
 Kumpulan monolog Sampai Depan Pintu, Penerbit
Garudhawaca
 Pementasan Drama(Latihan Dasar dan Langkah-
langkah Penggarapan) Pengarang: Sendang Mulyana,
Penerbit: LPPM UNNES
Contoh Video Monolog
 https://youtu.be/RMYp88qN9rs
 https://youtu.be/lPhrEhyPvEc
 https://youtu.be/a4pIWlQa6mA

Urutan Kegiatan Pembelajaran

 Pembukaan pembelajaran
 Memberikan apersepsi dengan pertanyaan pemantik
 Memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran
Pembukaan
 Memberikan petunjuk pelaksanaan pembelajaran 15 menit

Kegiatan 1 150 menit


 Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang contoh
Inti
naskah teater realis
Naskah teater realis Disaster
Disaster Oleh Ahmad Shodig
Setting menunjukkan rumah sederhana, terdapat
beberapa kursi, meja makan
Musik mengalun lirih, lampu perlahan menyala fokus ke
arah meja makan
Ibu :(masuk dari luar rumah membawa cucian kotor)
Lina :(masuk dari kamar, mencari ibunya hendak
berpamitan berangkat sekolah)ibu, ibu aku berangkat
Ibu : pagi benar berangkatnya nak?
Lina : iya bu biar santa di perjalanan
Ibu : hm, padahal ibu ingin bicara sesuatu. Tapi kalau
kamu buru-buru...
Lina : memang ibu ingin bicara apa? Tidak apa-apa. Kan
ini masih sangat pagi bu
Ibu : (berpikir)ehm... bagaimana sekolahmu nak?
Lina : semua baik-baik saja, ibu tidak usah terlalu
memikirkan itu!
Ibu : bagaimana ibu tidak boleh memikirkannya,
pekerjaan ibu hanya buruh cuci pakaian. (berusaha
tersenyum) Jangankan untuk biaya sekolah dan uang
sakumu, untuk makan kita setiap haripun selalu kurang
Lina : ibu, tidak ada tunggakan pembayaran apapun di
sekolah, uang saku juga aku selalu pegang, untuk makan
setiap hari asal bisa buat perut kenyang juga kan ada.
Jadi ibu tenang saja, tidak usah khawatir, terlebih untuk
urusan biaya sekolahku!
Ibu: dari mana bisa seperti itu nak?
Lina : di sekolah ada beasiswa dan bantuan untuk siswa
seperti aku, selain itu aku sering diberi uang saku oleh
orang-orang, mungkin mereka kasihan dengan keadaanku
bu(tersenyum)
Ibu : maafkan ibu nak...tapi apakah semua itu cukup?
Lina : kalau ada kemuan, pasti ada jalan kok bu..sejauh
ini selalu ada jalan untuk membuat semua itu cukup
Ibu : Aku memang ibu yang tak berguna. Maafkan ibu
nak, maafkan ibu..
Lina : ibu ini bicara apa? Ibu itu orang yang luar biasa,
yang bisa menjadi ibu, ayah, saudara, dan temanku. Ibu
jangan lagi khawatir dengan sekoahku, yang penting aku
bisa menyelesaikan sekolah sampai lulus, aku ingin
sekolah tinggi, sampai sarjana.
Ibu : Amiin, ibu hanya bisa mendoakanmu. Ya, karena
penghasilan ibu sebagai buruh cuci pakaian tidak akan
mampu berbicara banyak untuk cita-cita muliamu itu
nak..

 Peserta didik menjelaskan dengan kata-kata sendiri tipe


sosok/karakter, alur cerita, bit, situasi terberi berdasarkan
naskah tersebut
 Peserta didik menerima naskah monolog singkat bertema remaja
atau sosial dari guru
Contoh naskah monolog singkat yang disajikan :
1. Teks Monolog Tentang Sekolah
Ada seorang siswa yang termenung di bangku depan
sekolah. Sambil memandangi lingkungan sekolah, ia pun
berbicara sendiri
“ Bagaimana sekolahku bisa maju? Sedangkan lingkungan
sekolahku saja belum terawat sepenuhnya? Apa yang
harus aku lakukan?” Siswa itu pun berpikir sejenak
“Ah, aku sudah tau caranya. Aku akan menemui guruku
untuk mengajaknya musyawarah agar bisa membersihkan
lingkungan sekolah? Mungkin sekolah ini bisa mengadakan
kegiatan Jumat bersih”

2. Teks monolog tentang sahabat


Aku masih ingat pagi itu, di mana ada seorang anak
manusia yang termenung dan diam saat ia terbangun dari
tidur pulasnya. Anak tersebut sama sekali tak melakukan
apapun, selain melamun dan juga terdiam. Tubuhnya pun
hanya disandarkan pada tumpukan bantal yang disusun
tinggi.
Sampai pada akhirnya, anak tersebut pun mengeluarkan
kata-kata dari mulutnya. Namun pandangan matanya tetap
kosong. “Hari ini aku sangat malas untuk sekolah. Hari ini,
aku benar-benar merasa tidak sanggup lagi untuk
bersekolah. “Ia pun menarik napas sejenak kemudian
kembali berbicara “Aku sangat malu pada teman-teman,
mengapa aku selalu berbeda dari mereka. Apa karena aku
jelek, atau apa karena aku miskin, sehingga terlihat tak
sama seperti mereka”
“Aku sangat membenci keadaan ini. Tetapi aku juga tidak
bisa pergi seenaknya. Masih ada orang yang harus aku
bahagiakan karena mereka mencintaiku dengan tulus. Air
mata pun menetes secara perlahan.
“Aku tidak pernah rela jika harus meninggalkan orang-
orang yang menyayangiku, karena mereka lah aku dapat
merasakan cinta yang tulus.” Sambil mengusap air
matanya yang sedang menetes. “Oke, sekarang aku sadar,
cinta membuat harta dan gelar tidak ada apa-apanya.”
“Oke, aku akan sekolah saja, dan aku tidak akan peduli
dengan keadaan ini, masih banyak orang yang harus aku
bahagiakan.” Tersenyum sambil mengusap air mata dan
kemudian bergegas untuk siap-siap menuju sekolah.

 Peserta didik membaca dan menganalisis naskah monolog


singkat tersebut
Analisis naskah meliputi:
1. Tema
2. Alur cerita
3. Tokoh cerita
4. Latar
5. Tata artistik
 Peserta didik mempresentasikan hasil analisisnya
 Guru bersama-sama memberikan tanggapan dan penguatan
terhadap hasil analisis peserta didik
Kriteria Uraian
Tanggapan
Tema Apakah naskah sesuai tema yang
bermuatan intelektual dan sesuai
dengan perkembangan anak
Alur cerita Apakah alur dalam naskah jelas, dan
merupakan rangkaian peristiwa yang
satu dengan yang lain saling terkait
dari awal sampai akhir cerita
Tokoh cerita Apakah tokoh cerita tergambar
dengan jelas dalam dialog
Latar Apakah latar tempat kejadian dan
waktu peristiwa tergambar dengan
jelas
Tata artistik Apakah tata artistik panggung
terlihat jelas pada naskah tersebut

Kegiatan 2 150 menit

 Peserta didik melihat video berikut sebagai contoh penampilan


monolog singkat
https://youtu.be/RMYp88qN9rs
https://youtu.be/lPhrEhyPvEc
https://youtu.be/a4pIWlQa6mA
 Peserta didik membaca dan memahami isi dari naskah monolog
singkat yang berjudul teks monolog tentang sahabat atau teks
monolog tentang sekolah atau dapat mencari contoh teks
monolog singkat sesuai pilihannya
Lembar kerja siswa untuk memahami isi naskah monolog
No Kriteria Uraian
1 Nama-nama tokoh
2 Dialog yang diucapkan
3 Latar panggung yang
dibutuhkan
4 Pelengkap
lainnya(kostum, lighting,
musik pengiring)
 Peserta didik berlatih untuk menampilkan monolog singkat
berdasarkan teks yang sudah disajikan atau berdasar teks
pilihannya dengan penerapan blocking di atas panggung sesuai
ritme emosi dan cerita
1. Membaca teks
2. Menirukan gerakan orang
3. Berlatih tertawa dan menangis
4. Berdialog
5. Gerak kerja panggung
6. Bermain monolog
 Peserta didik membentuk kelompok 5-7 orang, untuk berdiskusi
melakukan evaluasi atas penghayatan sosok/tokoh yang
dimainkan oleh teman satu kelompoknya.
Kriteria evaluasi
Kriteria Uraian
Ekspresi
Intonasi
pelafalan
Penghayatan
Movement/gerak
panggung
Blocking

 Peserta didik mempresentasikannya hasil diskusi di depan kelas


 Guru menanggapi hasil diskusi berdasarkan penampilan dari
peserta didik
150 menit
Kegiatan 3
 Peserta didik kembali berkonsentrasi pada teks monolog yang
sudah disajikan atau berdasarkan teks pilihannya.
 Peserta didik mengeksplorasi hand props yang dibutuhkan untuk
memberikan penguatan kepada sosok/tokoh yang diperankan.
No Tokoh yang diperankan Hand props
1
2
3
Contoh-contoh hand props dalam pentas monolog

Sumber : https://www.solopos.com/ironi-negeri-dalam-pentas-
monolog-yustinus-yantoro-949705

Sumber :https://www.suarainvestor.com/sukses-pentas-monolog-
pisang-terakhir-karya-rizal-siregar/

Sumber : https://news.uad.ac.id/pentas-parade-monolog-teater-jab/

Sumber:Dokumen Pribadi

 Peserta didik melakukan penampilan pentas monolog sesuai


dengan naskah yang dipilihnya lengkap dengan hand propsnya
 Guru memberikan tanggapan dari hasil penampilan peserta
didik
 Guru menyimpulkan materi pembelajaran

Penutup  Guru dan peserta didik melakukan refleksi pembelajaran 15 menit

 Menutup pembelajaran

 Apakah guru dalam memberikan penjelasan dan instruksi


pembelajaran dapat dipahami oleh semua peserta didik
 Bagaimana tanggapan dan respon peserta didik terhadap
media yang digunakan oleh guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran
 Apakah guru sudah memberikan pelayanan terbaik kepada
Refleksi guru peserta didik dan mengelola kelas dengan baik
 Apakah keseluruhan materi yang diberikan dalam pembelajaran
dapat dipahami oleh peserta didik?
 Apakah tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai
100%
 Apakah guru dalam proses pembelajaran sudah mengaitkan materi
dengan fenomena dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi yang harus dikuasai peserta didik


 Memahami pentas monolog
 Dapat menampilkan pentas monolog singkat dengan blocking dan
penerapan di atas panggung sesuai ritme emosi dan cerita
Kriteria untuk mengukur lengkap disertai hand props yang sesuai untuk penguatan
ketercapaian tujuan sosok/tokoh yang diperankan
pembelajaran Assesmen
 Tes tertulis/tes lisan
 Tes praktik/performance

 Apakah peserta didik mampu menganalisis naskah monolog,


dan memilih hand props untuk memperkuat peran serta
mampu menampilkan pentas monolog singkat
 Manfaat apa yang didapat peserta didik pada materi yang

Refleksi peserta didik disampaikan dalam proses pembelajaran


 Kesulitan apa yang dialami oleh peserta didik dalam menerima
materi pembelajaran
 Hal apa yang akan dilakukan peserta didik untuk mengatasi
kesulitan tersebut agar hasil pembelajaran menjadi baik

Monolog
Monolog adalah percakapan seorang pelaku dengan dirinya sendiri, baik
berupa cerita maupun sebagian. Monolog bisa dilakukan di awal, tengah,
akhir atau kombinasi dari ketiganya. Biasanya monolog dipakai untuk
perasaan atau perenungan. Untuk latihan monolog diperlukan
kepandaian pemain dalam berbicara, keberanian mengungkapkan
Bahan bacaan guru dan perasaan dan kemampuan melahirkan kata-kata kalimat yang bervariasi.
peserta didik Pemain bebas berbicara apa saja dan seenaknya asal ada maksud dan
arah tujuannya. Hal ini juga untuk mengajarkan berimprovisasi, dari
kata, kalimat, hingga membentuk sebuah cerita.
Latihan-latihan yang bisa dilakukan antara lain:
Latihan ke 1
Di depan anda ada sebuah patung, atau benda apa saja yang berdiri
tegak. Bayangkan benda tersebut sebagai benda yang benar-benar hidup
dan ajaklah berbicara.
Latihan ke 2
Ingat-ingatlah sebuah cerita yang anda dengar atau baca. Ceritakan
kembali itu seperti seorang ibu/nenek bercerita kepada anak/cucunya.
Latihan ke 3
Pejamkan mata anda. Ingat-ingat kembali pengalaman yang pernah anda
alami atau kejadian yang sangat berkenan di hati. Ungkapkan
pengalaman itu dengan kata-kata.
Latihan ke 4
Ambillah sebuah kayu, atau apa saja anggaplah benda itu sebagai
gagang telepon. Berbicaralah dengan ekspresi dalam situasi yang
berbeda. Misal: mendengar berita gembira, berita sedih atau sedang
membicarakan sesuatu yang bersifat rahasia.
Latihan ke 5
Berbicaralah dalam suasana hati berbeda-beda. Marah, sedih, tobat,
sayang, atau lainnya. Agar tercipta situasi yang lebih hidup, bisa
dilakukan dengan gerak dan ekspresi yang mendukung.
Latihan ke 6
Seperti pada latihan ke 5, tetapi dengan mengubah usia, watak, fisik.
Misalnya orang tua pemarah dan bungkuk sedang memarahi anaknya.
Latihan ke 7
Ada sesuatu kejadian atau keadaan tertentu yang tidak terduga
sebelumnya tiba-tiba muncul, misalnya ada sebuah benda jatuh,
responlah kejadian tersebut dengan mengucapkan kalimat yang sesuai.
Latihan monolog membutuhkan kreativitas dan disiplin pada diri
pemain. Untuk lebih memperluas pandangan dan memperkaya kosa
kata, maka alangkah baiknya jika sering membaca naskah-naskah drama
yang baik. Bacalah naskah itu dengan diucapkan.
Istilah monolog seringkali terdengar dalam kehidupan sehari-hari.
Seperti namanya, monolog merupakan sebuah percakapan tunggal
antara seseorang dengan dirinya sendiri. Biasanya monolog seringkali
dikaitkan dalam pentas drama, namun kenyataannya, monolog juga bisa
disajikan ke dalam bentuk teks
Monolog disebut juga monodrama. Tokoh melakukan sandiwara tunggal
dengan membawakan percakapan seorang diri. Jadi monolog adalah
drama yang mengandung percakapan atau narasi yang disampaikan oleh
tokoh, tanpa ada balasan dari tokoh lain. Atau dapat pula dikatakan
bahwa monolog adalah seni peran di mana hanya dibutuhkan satu orang
atau dialog bisu untuk melakukan adegan.
Dalam menganalisis naskah monolog harus menguasai tentang alur
cerita, bit, situasi terberi.
Alur cerita adalah rangkaian atau peristiwa yang membentuk suatu
cerita
Bit adalah ketukan ketika melakukan analisis naskah, di mana setiap bit
dilatar belakangi oleh motivasi atau tujuan aktor melakukan aksinya.
Situasi terberi adalah segala data atau fakta yang telah ada di dalam
naskah atau tujuan pertunjukkan, meliputi latar belakang karakter,
tempat, waktu, peristiwa, kondisi atau situasi yang terbangun.
Teks monolog memiliki arti sebagai sebuah teks yang hanya terdiri dari
dialog pada diri sendiri. Walaupun hanya terdiri dari dialog satu orang
saja, tetapi emosi dan pesan tetap dapat dirasakan oleh pembacanya.
Contoh teks monolog nantinya akan berbentuk sebuah teks yang berisi
beberapa buah percakapan antara seseorang dengan dirinya sendiri
tanpa campur tangan orang lain. Hampir semua yang diucapkan
seseorang tersebut tidak diketahui orang lain. Adapun isi percakapan
tersebut biasanya berupa tanggapan atas sesuatu, hal yang akan
dilakukan dan juga perasaan yang sedang dirasakan.

Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik dengan


capaian tinggi diberikan pengayaan berupa :
 Membaca contoh-contoh naskah monolog singkat seperti teks
monolog suasana sedih, teks monolog anekdot, teks monolog
kesombongan, teks monolog pujian, teks monolog penyesalan.
Materi pengayaan  Setelah membaca peserta didik menjelaskan alur cerita pada isi
teks monolog yang telah dibaca.
 Diberikan tayangan video pementasan monolog
singkat, seperti pada video berikut:
https://youtu.be/ajK6UiOWRoQ
https://youtu.be/xoSLGff497I

Bagi peserta didik yang mengalami kesulitan, dibimbing oleh guru


Materi kesulitan belajar melakukan latihan-latihan monolog singkat secara perlahan-
lahan,memilih naskah monolog yang mudah dipahami sesuai karakter
yang diinginkan.

 Atmowiloto, Arswendo. 2017. 25 monolog.Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama
 Darmawan, Whani. 2018. Kumpulan Lakon Monolog “Sampai Depan
Pintu”.Yogyakarta: Garudhawaca
 Mulyono,Sendang.2019. Pementasan Drama(Latihan Dasar dan
Daftar pustaka
Langkah-langkah Penggarapan). Semarang: LPPM UNNES
 Pengertian monolog https://kotakpintar.com/pengertian-monolog-
dan-contoh-teks-monolog/ diunduh tanggal 23 April 2021 pukul 08.15
 Contoh teks monolog singkat https://sekolahnesia.com/contoh-teks-
monolog/ diunduh tanggal 23 April 2021 pukul 08.30 WIB
 Penilaian sikap
Penilaian sikap diambil berdasarkan atas Profil Pelajar Pancasila(PPP).
Penilain dilakukan menggunakan jurnal harian.
 Penilaian tertulis/lisan
Peserta didik mampu menganalisis naskah monolog singkat bertema remaja
atau sosial. Penilaian yang dilakukan guru hanya dengan membuat
kesimpulan peserta didik mampu menganalisis tema, alur cerita, tokoh
cerita, latar, tata artistik dalam naskah monolog.
 Penilaian praktik/performance
Secara individu peserta didik melakukan penampilan monolog singkat
Assesmen
sesuai ritme dan emosi cerita serta menggunakan hand props untuk
memberikan penguatan terhadap sosok/tokoh yang diperankan.
Rubrik penilaian performance
Nama Aspek Penilaian Jml
Siswa Tata Eksp Blocki Movi Score
Suara resi ng ng
1-10 1-10 1-10 1-10

Anda mungkin juga menyukai