Anda di halaman 1dari 2

YANG PALING BENAR

Diterbitkan hari Rabu, 17 April 2024 00:00


Ditulis oleh Endang B. Lestari
Dibaca: 2685 kali

Hai manusia, engkau yang menghakimi mereka yang berbuat demikian, sedangkan engkau sendiri

melakukannya juga, apakah engkau sangka bahwa engkau akan luput dari hukuman Allah? (Roma 2:3)

Bacaan Alkitab Setahun:

1 Raja-raja 12-14

Perbedaan kecil cukup untuk memantik perselisihan, terlebih yang besar! Hal ini terjadi pula pada jemaat

Yahudi dan Yunani di Roma. Sekalipun jumlah mereka sedikit, orang Yahudi merasa menjadi bangsa pilihan

dan keturunan Abraham sehingga mereka sombong. Sementara orang Yunani, sekalipun bukan umat pilihan

Allah, mereka banyak jumlahnya sehingga merasa menang. Mereka pun saling menyerang karena merasa diri

paling benar.

Di tengah perdebatan mereka, Paulus menyampaikan bahwa tidak akan ada yang luput dari penghakiman

Tuhan. Orang akan dihakimi menurut ukuran yang mereka buat sendiri, dengan atau tanpa hukum Taurat.

Tuhan tidak memandang muka, tidak pilih kasih. Tidak ada yang diistimewakan, sebab Dia adalah Allah yang

adil.

Merasa diri paling benar bisa saja menjadi virus yang menjangkiti orang percaya. Menganggap pemahaman

kita tentang kekristenan sebagai yang paling benar, lantas berani menghakimi orang lain karena menganggap

mereka salah. Sebelum hal ini terjadi, baiklah kita sadari bahwa agama dan Taurat tidak dapat melindungi

orang dari murka Allah. Hal yang paling benar untuk dilakukan adalah hidup dalam pertobatan, bukan berlagak

membela agama dengan menghakimi sesama.

Bukankah karya penebusan dosa oleh Tuhan semestinya mendorong kita menyatakan kehidupan dalam

keselamatan? Maka yang paling benar untuk kita lakukan adalah menjaga kekudusan hidup dan memiliki belas
kasih seperti Yesus. Bukan malah sebaliknya, menodainya dengan kesombongan rohani dan gemar

menghakimi sesama.

—EBL/www.renunganharian.net

KESELAMATAN TIDAK DIPEROLEH MELALUI PERBUATAN,

TETAPI PERBUATAN MEMBUKTIKAN KESELAMATAN

Anda mungkin juga menyukai