Anda di halaman 1dari 8

Kurangnya Rasa Percaya Terhadap Tuhan oleh Anak

Muda yang Berkecimpung di Dunia Malam Sebagai


Bentuk Penyelewengan Aqidah Islam
Oleh: Muhammad Maulana David Gilbran (232022000027)
Tarisa Din Natania (232022000021)

A. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, fenomena kurangnya rasa percaya kepada Tuhan di
kalangan anak muda yang aktif berkecimpung di dunia malam menjadi perhatian serius,
terutama dalam konteks aqidah Islam. Aktivitas malam yang seringkali diidentifikasi dengan
gaya hidup hedonistik, pengabaian nilai-nilai keagamaan, dan keterlibatan dalam perilaku
yang bertentangan dengan ajaran agama, menunjukkan adanya penyelewengan aqidah di
kalangan generasi muda.
Ketidakpercayaan terhadap Tuhan di tengah-tengah kehidupan malam anak muda
menjadi indikator kecenderungan penurunan nilai spiritual dan moral. Dalam upaya
memahami dan mengatasi fenomena ini, perlu dilakukan telaah mendalam terkait faktor-
faktor yang mempengaruhi kurangnya rasa percaya kepada Tuhan pada anak muda yang
berkecimpung di dunia malam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana aktivitas penyimpang aqidah muncul sebagai dampak kurangnya rasa
percaya terhadap Tuhan pada anak muda yang berkecimpung di dunia malam?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku anak muda sehingga mereka
terlibat dalam aktivitas di dunia malam dan mengalami penurunan rasa percaya
terhadap Tuhan?
3. Bagaimana hubungan antara kurangnya rasa percaya terhadap Tuhan dan perubahan
pada aspek aqidah pada anak muda, serta sejauh mana pengaruhnya?
4. Apa saja faktor-faktor yang dapat memahami dan mencegah penyelewangan aqidah di
kalangan remaja yang mengalami kurangnya rasa percaya terhadap Tuhan?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menguak aktivitas penyimpang aqidah dari dampak kurangnya rasa percaya terhadap
Tuhan terhadap anak muda yang berkecimpung di dunia malam.
2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku anak muda sehingga mereka
melakukan aktivitas di dunia malam dan mengurangi rasa percaya terhadap Tuhan.
3. Mengetahui hubungan dan pengaruh akibat kurangnya rasa percaya terhadap Tuhan
terhadap Aqidah.
4. Memahami dan memberi faktor yang dapat mencegah penyelewangan aqidah di
kalangan remaja.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini mengusung metode kuantitatif dengan mewawancarai informan berinisial
SL, yang memilih untuk merahasiakan identitasnya. Pemilihan metode kuantitatif bertujuan
mendapatkan data yang dapat diukur dan dianalisis statistik, memungkinkan identifikasi pola
dan tren. Wawancara mendalam dengan SL akan mengeksplorasi pandangan dan pengalaman
terkait dampak kurangnya interaksi dengan Tuhan pada sikap anak muda di dunia malam.
Hasil wawancara akan dianalisis secara mendalam untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih terukur.

C. Pembahasan
3.1 Aktivitas Anak Muda di Dunia Malam dan Pengaruh Terhadap Aqidah
Dunia malam, sebagai istilah yang merujuk pada lingkungan kehidupan yang aktif
terutama setelah matahari terbenam, membentuk sebuah realitas sosial yang dinamis dan
seringkali penuh warna. Fenomena ini mencakup beragam kegiatan mulai dari hiburan,
pertemuan sosial, hingga aktivitas yang mungkin melibatkan aspek-aspek kontroversial.
Dalam beberapa konteks, dunia malam menjadi tempat eksplorasi bagi anak muda,
menciptakan landasan untuk pengalaman yang beragam dan menarik.
Dalam mendalami hubungan antara aktivitas anak muda di dunia malam dan dampaknya
terhadap aqidah, kami mewawancarai seorang yang berkecimpung di dunia malam dengan
inisial SL. Pencarian kesenangan dalam aktivitas malam dan kurangnya pemahaman bahwa
Tuhan memberikan ujian sebelum memberikan kesenangan menjadi sorotan utama. Hasil
wawancara menyoroti dua aspek utama yang mempengaruhi aqidah anak muda.
Pertama, terungkap bahwa pencarian kesenangan dalam aktivitas malam menjadi
pendorong utama keterlibatan anak muda. Namun, sorotan juga tertuju pada kurangnya
pemahaman bahwa Tuhan memberikan ujian sebelum memberikan kesenangan. Kesadaran
spiritual yang dangkal tercermin dari pandangan bahwa kehidupan penuh kesenangan tanpa
melalui proses sulit terlebih dahulu.
Selanjutnya, hasil wawancara mengungkap bahwa interaksi yang terbatas dengan nilai-
nilai moral dan etika memiliki dampak negatif yang signifikan. Hal ini tercermin dalam
penurunan kualitas hubungan keluarga dan kurangnya perhatian terhadap nilai-nilai sosial.
Meskipun anak muda mengakui adanya pengaruh lingkungan, mereka menegaskan bahwa
tanggung jawab pribadi atas citra buruk menjadi faktor kunci. Keputusan untuk tidak
melibatkan Tuhan dipandang sebagai pilihan hidup pribadi yang dipengaruhi oleh persepsi
ketidakadilan dalam pengalaman hidup.
Dalam menyikapi temuan ini, pemahaman mendalam mengenai nilai-nilai keagamaan dan
peran Tuhan menjadi esensial. Hal ini menjadi dasar yang diperlukan untuk merancang
intervensi yang tidak hanya memahami kompleksitas aktivitas anak muda di dunia malam
tetapi juga mengembalikan dan memperkuat nilai-nilai spiritual di tengah-tengah tantangan
kehidupan kontemporer.
3.2 Faktor yang mempengaruhi perilaku anak muda melakukan aktivitas di dunia
malam sehingga mengurangi rasa percaya terhadap Tuhan
Perilaku anak muda yang berkecimpung di dunia malam, sebagaimana terungkap dalam
hasil wawancara, dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, kecenderungan untuk mencari
kesenangan tanpa melewati proses kesulitan menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap
prinsip ujian dan pemberian kesenangan oleh Tuhan. Aktivitas malam juga menyebabkan
kurangnya interaksi dengan nilai-nilai moral dan etika, sehingga hubungan keluarga dan
nilai-nilai spiritual menjadi kurang prioritized. Meskipun responden mengakui pengaruh
negatif lingkungan, keputusan terlibat dalam aktivitas malam dianggap sebagai kesalahan
individu.
Keputusan untuk tidak melibatkan Tuhan dalam setiap aspek hidup dianggap sebagai
pilihan pribadi, lebih sebagai respons terhadap ketidakadilan yang dirasakan daripada hasil
dari pertimbangan mendalam tentang keyakinan spiritual. Responden juga menunjukkan
pemahaman yang dangkal terhadap konsep spiritualitas, seperti kurangnya pemahaman
tentang ujian Tuhan dan keterkaitan antara aktivitas malam dengan nilai-nilai keagamaan.
Faktor-faktor ini bersama-sama membentuk kompleksitas perilaku anak muda di dunia
malam, menurunkan rasa percaya terhadap Tuhan dan merinci tantangan dalam memahami
dan memperkuat nilai-nilai spiritual dalam intervensi yang efektif.
3.3 Pengaruh akibat kurangnya rasa percaya terhadap Tuhan terhadap Aqidah
Iman kepada Allah sebagai satu-satunya pencipta, pengatur segala sesuatu, dan yang
berhak disembah tanpa sekutu, merupakan landasan kuat bagi umat Islam. Hubungan antara
iman dan aqidah anak muda yang berkecimpung di dunia malam dapat dipahami melalui
konsep bahwa iman adalah modal untuk menjalankan perintah Tuhan dan meninggalkan
larangan-Nya.
Dalam Surah Al-Hajj 62, Allah menyebutkan:

‫َٰذ ِلَك ِبَأَّن ٱَهَّلل ُهَو ٱْلَح ُّق َو َأَّن َم ا َيْدُع وَن ِم ن ُد وِنِهۦ ُهَو ٱْلَٰب ِط ُل َو َأَّن ٱَهَّلل ُهَو ٱْلَعِلُّى ٱْلَك ِبيُر‬
Artinya: "(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah
(Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang
batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Ayat diatas menjelaskan bahwa kebenaran itu adalah milik-Nya, sementara
penyembahan terhadap selain-Nya adalah batil. Artinya, kurangnya interaksi dengan Tuhan
dapat membawa anak muda pada jalan yang tidak benar dan menyebabkan kerusakan dalam
aqidah mereka.
Perintah dan larangan Allah dituangkan dalam kitab suci Alquran. Ayat Surah Al-
Maidah 5:48 yang berbunyi:

‫َو َأنَز ْلَنآ ِإَلْيَك ٱْلِكَٰت َب ِبٱْلَح ِّق ُمَص ِّد ًقا ِّلَم ا َبْيَن َيَد ْيِه ِم َن ٱْلِكَٰت ِب َوُم َهْيِم ًنا َع َلْيِه ۖ َفٱْح ُك م َبْيَنُهم ِبَم آ َأنَز َل‬
‫ٱُهَّلل ۖ َو اَل َتَّتِبْع َأْهَو آَء ُهْم َع َّم ا َج آَء َك ِم َن ٱْلَح ِّق ۚ ِلُك ٍّل َجَع ْلَن ا ِم نُك ْم ِش ْر َع ًة َو ِم ْنَهاًج ا ۚ َو َل ْو َش آَء ٱُهَّلل‬
‫َلَجَع َلُك ْم ُأَّم ًة َٰو ِح َد ًة َو َٰل ِكن ِّلَيْبُل َو ُك ْم ِفى َم آ َء اَتٰى ُك ْم ۖ َفٱْس َتِبُقو۟ا ٱْلَخْي َٰر ِت ۚ ِإَلى ٱِهَّلل َم ْر ِج ُع ُك ْم َجِم يًع ا‬
‫َفُيَنِّبُئُك م ِبَم ا ُك نُتْم ِفيِه َتْخ َتِلُفوَن‬
Artinya: "Dan Kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan
batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu."
Ayat diatas menegaskan bahwa Allah menurunkan kitab ini sebagai kebenaran yang
memastikan segala sesuatu yang terdapat dalam kitab-kitab sebelumnya. Penegasan ini
menunjukkan pentingnya memahami dan mengikuti petunjuk Allah, serta menolak mengikuti
hawa nafsu yang bertentangan dengan kebenaran-Nya.
Dengan demikian, wawancara dengan responden yang kurang berinteraksi dengan Tuhan
mencerminkan bahwa kurangnya pemahaman terhadap ajaran keagamaan dapat
mempengaruhi cara mereka berpikir dan bertindak. Oleh karena itu, upaya mendalam untuk
memperkuat iman dan kembali kepada ajaran-Nya menjadi hal yang sulit dalam membangun
landasan aqidah yang kokoh di kalangan anak muda yang terlibat dalam dunia malam.
3.4 Faktor-Faktor Pencegah Penyelewengan Aqidah di Kalangan Remaja
Berdasarkan Dalil Al-Quran dan Hadits
a. Ilmu dan Pendidikan Agama yang Kuat
Meningkatkan pengetahuan agama melalui pendidikan yang kuat menjadi langkah
penting. Dalil surah Al-Mujadila 58:11 menekankan pentingnya pengetahuan sebagai
landasan aqidah yang berbunyi:

‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنٓو ۟ا ِإَذ ا ِقيَل َلُك ْم َتَفَّسُحو۟ا ِفى ٱْلَم َٰج ِلِس َفٱْفَس ُحو۟ا َيْفَس ِح ٱُهَّلل َلُك ْم‬
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberikan
kelapangan untukmu..."
b. Pengawasan dan Bimbingan Orang Tua
Peran orang tua dalam memberikan pengawasan dan bimbingan moral sangat penting.
‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا ُقٓو ۟ا َأنُفَس ُك ْم َو َأْهِليُك ْم َناًرا َو ُقوُد َها ٱلَّناُس َو ٱْلِحَج اَر ُة َع َلْيَها َم َٰٓلِئَك ٌة ِغ اَل ٌظ‬
‫ِش َداٌد اَّل َيْع ُصوَن ٱَهَّلل َم ٓا َأَم َر ُهْم َو َيْفَع ُلوَن َم ا ُيْؤ َم ُروَن‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat
yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
c. Pengembangan Karakter dan Akhlak Mulia
Menanamkan akhlak mulia dan karakter baik dapat melindungi remaja dari
penyelewengan aqidah. Al-Quran menegaskan pentingnya karakter yang baik (Al-Qalam
68:4).

‫َو ِإَّنَك َلَع َلٰى ُخ ُلٍق َع ِظ يٍم‬


Artinya: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung."
d. Pengaruh Lingkungan Positif
Menciptakan lingkungan positif dan memilih teman sebaya yang berpegang teguh pada
aqidah Islam adalah faktor penting. Al-Quran surah Al-Kahfi 18:28 mengingatkan agar
menjauhi teman yang dapat merusak iman.

‫َو ٱْص ِبْر َنْفَس َك َم َع ٱَّلِذ يَن َيْدُع وَن َر َّبُهم ِبٱْلَغ َد ٰو ِة َو ٱْلَع ِشِّى ُيِر يُد وَن َو ْج َهُهۥۖ َو اَل َتْعُد َع ْيَناَك َع ْنُهْم‬
‫ُتِر يُد ِز يَنَة ٱْلَح َيٰو ِة ٱلُّد ْنَيا‬
Artinya: "Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya pada pagi dan petang dengan mengharapkan keredhaan-Nya; dan janganlah kedua
matamu berpaling dari mereka untuk mencari perhiasan dunia ini..."
e. Keberadaan Peraturan dan Hukuman Islam
Penegakan peraturan dan hukuman Islam yang adil dapat menjadi penghalang
penyelewengan aqidah. Al-Quran surah Al-Ma'idah 5:33 menunjukkan hukuman bagi
perbuatan kejahatan.

‫َأْو‬ ‫َّن ا َج َٰٓز ُؤ ۟ا ٱَّلِذ يَن ُيَح ا ُبوَن ٱَهَّلل َو َر ُسوَل ۥُه َو َيْس َع ْو َن ِفى ٱَأْلْر َفَس اًدا َأن ُيَقَّتُلٓو ۟ا َأْو ُيَص َّلُبٓو ۟ا‬
‫ِض‬ ‫ِر‬ ‫ِإ َم‬
‫ِفى‬ ‫َل‬ ‫ْن‬ ‫ْز‬ ‫َل‬ ‫َٰذ‬ ‫َأْل‬ ‫۟ا‬ ‫َأ‬ ‫َٰل‬ ‫ُل‬
‫ُتَق َع ْيِد يِهْم َو ْر ُج ُهم ِّم ْن ِخ ٍف ْو ُينَفْو ِم َن ٱ ْر ِضۚ ِلَك ُهْم ِخ ٌى ِفى ٱلُّد َياۖ َو ُهْم‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫َّط‬
‫ٱْل َء اِخَر ِة َع َذ اٌب َع ِظ يٌم‬
Artinya: “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan
Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib,
atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri
(tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia,
dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.”
Langkah-langkah tersebut, berdasarkan dalil Al-Quran dan Hadits, menjadi fondasi untuk
mencegah penyelewengan aqidah di kalangan remaja.

D. Penutupan

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan di atas menunjukkan bahwa aktivitas anak muda di
dunia malam memiliki dampak signifikan terhadap aqidah mereka. Pencarian kesenangan
tanpa memahami ujian Tuhan menjadi pendorong utama keterlibatan anak muda dalam
aktivitas malam. Terbatasnya interaksi dengan nilai-nilai moral dan etika juga berkontribusi
pada penurunan kualitas hubungan keluarga dan kurangnya perhatian terhadap nilai-nilai
sosial.
Kurangnya rasa percaya terhadap Tuhan pada anak muda yang berkecimpung di dunia
malam dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kurangnya pemahaman terhadap konsep ujian
Tuhan, pengaruh lingkungan negatif, dan keputusan pribadi untuk tidak melibatkan Tuhan
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, pemahaman mendalam mengenai nilai-nilai
keagamaan dan peran Tuhan menjadi kunci untuk merancang intervensi yang efektif guna
memperkuat nilai-nilai spiritual di kalangan anak muda.
Faktor-faktor pencegah penyelewengan aqidah di kalangan remaja, berdasarkan dalil
Al-Quran dan Hadits, melibatkan peningkatan ilmu dan pendidikan agama, pengawasan dan
bimbingan orang tua, pengembangan karakter dan akhlak mulia, keberadaan lingkungan
positif, serta penegakan peraturan dan hukuman Islam yang adil. Upaya ini diharapkan dapat
memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai spiritual remaja dan mencegah penyelewengan
aqidah dalam kehidupan sehari-hari mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Almanhaj. "Aqidah: Makna dan Urgensinya (Bagian 2)." Almanhaj,


https://almanhaj.or.id/52647-aqidah-makna-dan-urgensinya-2.html.
Rumaysho. "Pengertian Iman Menurut Ahlus Sunnah." Rumaysho,
https://rumaysho.com/5873-pengertian-iman-menurut-ahlus-sunnah.html.
Rumaysho. "Hadits Arbain 13: Mencintainya Seperti Mencintai Diri Sendiri." Rumaysho,
https://rumaysho.com/18775-hadits-arbain-13-mencintainya-seperti-mencintai-diri-
sendiri.html.
Tafsirweb. "Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat 28." Tafsirweb, https://tafsirweb.com/4854-surat-al-
kahfi-ayat-28.html.
Tafsirweb. "Tafsir Surat Al-Maidah Ayat 33." Tafsirweb, https://tafsirweb.com/1917-surat-al-
maidah-ayat-33.html.
Tafsirweb. "Tafsir Surat Al-Mujadalah Ayat 11." Tafsirweb, https://tafsirweb.com/10765-
surat-al-mujadalah-ayat-11.html.
Tafsirweb. "Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 6." Tafsirweb, https://tafsirweb.com/11010-surat-at-
tahrim-ayat-6.html.
Lampiran 1

Gambar 1 dan Gambar 2 Gambar diambil pada tanggal 3 Januari 2024 saat wawancara bersama inisial SL.

Gambar 3 dan Gambar 4 diambil pada tahun 2022, pada saat inisial SL dan teman-temannya berada di klub malam.

Anda mungkin juga menyukai