Anda di halaman 1dari 24

Makalah Informatika

Pinjaman Online di Kehidupan Warga Negara Indonesia

disusun oleh :
Cassandra Putri Pramesthi Walla / XI-4 / 2
Eunice Priskilla Wibisana / XI-4 / 6
Fernanda Immanuel / XI-4 / 7
Glenhansen Reagen Tannaka / XI-4 / 11
Joshua Johannes Samuel Hatusupy / XI-4 / 14
Maria Christine / XI-4 / 21
Maria Citra Suryani / XI-4 / 22

SMA REGINA PACIS BOGOR


2023 / 2024
JL. IR. H JUANDA NO 2. BOGOR
KATA PENGANTAR

Salam Sejahtera, Shalom, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan,


Assalamualaikum Wr Wb. Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan yang Maha Esa, karena atas izin dan karunia-Nya lah maka makalah ini dapat
dibuat. Puji syukur yang tak terhingga kepada Allah Bapa sang penguasa alam dan
maha pengasih yang telah memberkati kami waktu dan kemudahan. Semua ini bisa
terjadi bukan karena hebatnya kami, karena kami hanyalah manusia yang terbatas,
tetapi hanya karena berkat dan kemurahan Tuhan.

Sebagai tanda bukti hormat dan rasa terimakasih yang tiada hingga kami
persembahkan karya sederhana ini untuk orang yang sangat kami hormati dan sayangi
yaitu Bapak Yayan sebagai guru pengampu Informatika. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada sahabat-sahabat dan teman-teman, tanpa semangat dan kerja sama
tak mungkin kami bisa sampai ke titik ini.

Kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyajikan dan menyusun


yang terbaik dalam laporan ini. Walau demikian kami sadar bahwa laporan ini masih
jauh dari kata sempurna. Kami siap mengharapkan lalu menampung kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca sekalian. Harapan kami semoga laporan
sederhana ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan ilmu yang nantinya akan
bermanfaat bagi sesama kita.

Bogor, 22 Oktober 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

COVER i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
ABSTRAK 1
BAB 1 PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 6
BAB 2 PEMBAHASAN 7
2.1 Tinjauan Pustaka 7
2.1.1 Pengertian Pinjaman Online 7
2.1.2 Proses Pinjaman Online 8
2.1.3 Perkembangan dan Inovasi Pinjaman Online 8
2.2 Pembahasan Masalah 10
2.3 Pembahasan Dampak 11
2.4 Penegasan Dampak 12
BAB 3 KESIMPULAN 13
3.1 Kesimpulan 13
3.2 Solusi 14
DAFTAR PUSTAKA 16
LAMPIRAN 19
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 19
Lampiran 2 19
Lampiran 3 20
Lampiran 4 20

1
ABSTRAK
“Pinjaman Online di Kehidupan Warga Indonesia”
Cassandra P. P. W. , Eunice P. W. , Fernanda I. , Glenhansen R. T. , Joshua J.
S. H. , Maria C. , M. Citra S.

Dalam makalah ini, dilakukan analisis dampak revolusi informatika terhadap


inovasi dalam industri pinjaman online serta dampak sosial dan ekonominya.
Menganalisis bagaimana teknologi informasi telah mengubah model bisnis,
memberikan layanan pinjaman yang lebih cepat, efisien, dan terjangkau, dan
menghadirkan tren inovatif seperti platform pinjaman peer-to-peer yang telah
mengubah cara konsumen mengakses pinjaman. Meskipun pinjaman online, atau Peer
to Peer (P2P) Lending, telah berkembang pesat sejak 2016, yang memberikan opsi
peminjaman yang lebih mudah dan cepat dibandingkan dengan lembaga keuangan
konvensional, terdapat masalah terutama dalam pinjaman online ilegal yang dapat
menjebak peminjam dalam lingkaran hutang dan berdampak pada keadaan psikologis
mereka. Pemerintah Indonesia telah berupaya mengatur dan mendukung industri
fintech, termasuk pinjaman online, dalam upaya pemulihan ekonomi pasca-COVID-
19. Meski pinjaman online memiliki kelebihan dan kelemahan, pengaruhnya pada
masyarakat sangat beragam, dipengaruhi oleh perilaku konsumtif, kebutuhan
mendesak, atau pengaruh iklan yang menjanjikan suku bunga rendah. Untuk
menghindari dampak negatif, penting bagi peminjam untuk memahami persyaratan,
suku bunga, dan kemampuan finansial mereka sebelum melakukan pinjaman online,
sambil juga memperhatikan dampak kesehatan mental yang mungkin ditimbulkan oleh
penagihan yang agresif. Oleh karena itu, pinjaman online sebaiknya digunakan dengan
bijak, dan alternatif lain seperti perencanaan keuangan yang lebih baik dan pengelolaan
keuangan pribadi sebaik mungkin sebaiknya dipertimbangkan lebih dahulu sebelum
memilih untuk meminjam.

Kata kunci: informatika, pinjaman online, inovasi pinjaman online, kesehatan mental

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era digital yang semakin berkembang, pinjaman online telah menjadi
salah satu layanan finansial yang sangat populer. Pinjaman online atau Peer to Peer
(P2P) Lending adalah sistem transaksi yang terjadi pada sebuah platform (perusahaan)
di internet yang mempertemukan debitur (peminjam) dengan kreditur (pemberi
pinjaman/platform (perusahaan) tersebut). Pada umumnya seseorang melakukan
pinjaman dengan model konvensional, dengan cara meminjam peminjam harus datang
ke lembaga keuangan seperti bank, koperasi, atau lembaga lainnya agar dapat
mengajukan pinjaman. Sedangkan dalam Peer to Peer Lending atau pinjaman online,
seorang peminjam dapat mengajukan pinjaman melalui online atau tidak perlu bertemu
secara langsung dengan pemberi pinjaman dengan beberapa persyaratan yang mudah
dipenuhi oleh peminjam.

Pinjaman online atau Peer to Peer Lending sudah dimulai sejak 2016 dan
berkembang dengan pesat hingga sekarang di tahun 2023, dengan memberikan inovasi
dalam hal syarat peminjaman atau pendanaan secara online. Di tahun 2016 jumlah
platform pinjaman online yang terdaftar di OJK sebanyak 4 platform. Sedangkan pada
tahun 2023 jumlah platform pinjaman online yang sudah terdaftar di OJK sebanyak
102 platform. Dengan melihat pertumbuhan industri pinjaman online di indonesia bisa
dikatakan jika pertumbuhan industri ini sangat cepat dan pesat. Dengan pertumbuhan
yang pesat membuat para pelaku usaha (UMKM) memperoleh pinjaman lebih mudah
dan cepat. Pinjaman online sendiri memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM yang
ingin mengajukan pinjaman, mereka dapat memperoleh pinjaman dengan cepat dan
kemudahan syarat, cairnya dana secara cepat, serta proses pengembalian yang
fleksibel. Salah satu syarat yang tidak diberikan dalam industri pinjaman konvensional
adalah persyaratan yang mudah dan tidak ribet dalam mengurus surat-surat. Hal

3
Tersebut adalah berita baik bagi para pelaku UMKM yang membutuhkan modal yang
cepat dan tidak ribet.

Pada masa pemulihan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi covid-19,


pemerintah Indonesia berupaya untuk memulihkan roda perekonomian dalam negeri.
Pemerintah mendorong fintech guna meningkatkan inklusi keuangan dan transformasi
digital. Pemerintah memberikan akses kepada platform fintech sebagai pendukung
terlaksananya program-program pembangunan oleh pemerintah. Salah program yang
termasuk kedalam fintech adalah pinjaman online.

Meski memberikan pinjaman yang cepat tanpa ada persyaratan yang khusus
ditambah termasuk ke dalam program pemerintah Indonesia untuk memulihkan roda
perekonomian dalam negeri pasca covid-19, terdapat sejumlah masalah yang harus
diperhatikan dalam pinjaman online atau Peer to Peer Lending seperti pihak kreditur
yang ingin menjebaknya seseorang di lingkaran hutang. Lingkaran hutang sendiri
memiliki arti, orang yang meminjam uang memiliki kemungkinan untuk melunasi
hutang tersebut sangat kecil. Hal ini dikarenakan biasanya pihak kreditur memberikan
bunga yang besar kepada peminjam dan akan terus bertambah seiring waktu pinjaman
bertambah, yang berarti peminjam akan susah dalam melunasi hutang tersebut dan
akan terus berada di lingkaran hutang.

Selain itu, terdapat cara lain pinjaman online (kreditur) membuat peminjam
yang ingin meminjam memasuki lingkaran hutang. Caranya adalah menaikan biaya
admin. Dalam kasus ini kreditur akan memberikan bunga yang kecil kepada para
peminjamnya, layanan yang cepat dalam pencairan uang dan dengan tempo yang lama.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu biaya admin yang diberikan kreditur kepada
peminjam bisa sangat besar dan itu sangat membebani peminjam dalam melunasinya.
Cara-cara tersebut membuat para peminjam sangat susah dalam melunasi hutang
mereka dan hutang mereka akan bertambah seiring bertambahnya waktu.

4
Hal ini membuat banyak sekali peminjam yang terikat pada pinjaman online
atau kreditur menjadi stress dan tidak sedikit mengakhiri hidupnya. Meski begitu cara-
cara yang dibahas di atas berlaku bagi pinjaman online yang tidak resmi atau ilegal.
Pinjaman online ilegal adalah pinjaman pinjaman online yang tidak memiliki dokumen
izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pinjaman online ilegal ini sangat meresahkan
bagi masyarakat dan UMKM yang dimana mereka menawarkan penawaran yang
menggiurkan akan tetapi mereka memaki cara cara yang sudah disebutkan. Pinjaman
online ilegal banyak sekali di Indonesia dikarenakan latar belakang ekonomi,
kebutuhan mendesak, perilaku konsumtif, tekanan ekonomi, membeli gadget baru,
membayar biaya sekolah dan lain-lainnya.

Selain itu pinjaman online di Indonesia mau itu ilegal atau sudah terdaftar di
OJK kurang diatur dengan baik oleh pemerintah. Hal itu dapat memungkinkan
terjadinya praktik penagihan yang tidak etis dan agresif. Seperti peminjam akan
mendapat teror berupa rumah akan didatangi, pembocoran identitas di internet
(doxxing), pengancaman, penggangguan terhadap keluarga dan orang-orang di sekitar
peminjam dan lain sebagainnya. Perilaku tersebut berdampak negatif bagi
kesejahteraan psikologi peminjam. Hal tersebut yang membuat banyak sekali
peminjam yang mengalami depresi dan mengakhiri yang terburuk mengakhiri hidup
mereka.

Meski memiliki dampak yang sangat buruk tetapi banyak sekali orang-orang
yang terjebak oleh pinjaman online mau itu yang ilegal atau yang sudah terdaftar di
OJK. Hal ini disebabkan karena iklan-iklan pinjaman online yang menggiurkan
berkeliaran di internet. iklan-iklan pinjaman online menunjukan jika mereka
menawarkan suku bunga yang kecil dengan jangka waktu pembayaran yang lama
dengan proses pencairan uang yang cepat. Selain iklan terdapat faktor lain yang
membuat orang-orang melakukan pinjaman online seperti membayar hutang lain:
membayar hutang lain diartikan sebagai seseorang membayar hutang mereka dengan
melakukan hutang kepada kreditur yang lain, Latar belakang ekonomi menengah

5
kebawah: artinya seseorang melakukan pinjaman online untuk membiayai kehidupan
sehari hari karena berasal dari ekonomi kelas menengah kebawah yang dimana
semuanya serba cukup-kekurangan, memenuhi gaya hidup, beberapa orang
membutuhkan uang lebih untuk memenuhi gaya hidup mereka, dan lain sebagainya.

Dalam penelitian kali ini, akan membahas lebih dalam mengenai pinjaman
online. Selain itu, penelitian ini akan menjelaskan bagaimana perkembangan industri
pinjaman online, dampak pinjaman online, regulasi, dan lain sebagainya..

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Pinjaman Online ?


2. Bagaimana proses terjadinya Pinjaman Online ?
3. Bagaimana perkembangan dan inovasi Pinjaman Online di Indonesia?

6
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Pinjaman Online

Pinjaman online adalah fasilitas peminjaman uang yang ditawarkan oleh penyedia jasa
keuangan yang beroperasi secara online. Penyedia pinjaman online ini sering disebut
dengan fintech (financial technology). Pinjaman online dengan pencairan instan dan tanpa
agunan menjadi salah satu alternatif bagi mereka yang membutuhkan sumber uang tunai
tanpa harus mengajukan permohonan. Alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan uang
tunai tanpa harus meminta langsung. Penyedia ini merupakan organisasi penyedia jasa
keuangan yang beroperasi secara online dengan menggunakan teknologi informasi.

Pinjaman online dapat didefinisikan sebagai pertukaran keuangan langsung dan


tidak langsung yang tidak melibatkan lembaga keuangan tradisional ( Omarini, 2018 ).
Definisi pinjaman online adalah model bisnis pada platform Internet, yang memenuhi
kebutuhan pinjaman antar perantara keuangan ( Hsueh, 2017). Platform ini ditujukan untuk
usaha kecil dan menengah yang merasa bahwa persyaratan pinjaman bank mungkin terlalu
tinggi. Pinjaman online berbiaya lebih rendah dan lebih efisien dibandingkan pinjaman
bank tradisional.

Teknologi aplikasi peminjaman uang online merupakan model pembiayaan yang


berbasis pada financial technology, suatu solusi keuangan yang menggunakan teknologi
peminjaman secara efektif dan ekonomis tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu, dimana
perangkat konsumen seperti smartphone dan komputer dapat terhubung ke Internet
(Supriyanto dan Ismawati, 2019). Pinjaman online adalah fasilitas pinjaman yang
disediakan oleh organisasi online. Cukup ajukan melalui aplikasi atau website dan
permohonan akan diproses tanpa harus antri di lembaga keuangan (Kamus Tokopedia,
2021) .

7
2.1.2 Proses Pinjaman Online

Pinjaman online menawarkan syarat mudah dengan pencairan cepat. Biasanya


memerlukan penggunaan KTP, Kartu Keluarga, NPWP, SIM, Nomor Telepon dan
memiliki rekening bank. Begitu pula dengan cara pembayarannya yang sangat mudah,
yaitu dengan transfer antar bank atau melalui Indomaret/Alfamart terdekat. Terdapat 3
channel pinjaman online :
a. Isi syarat dan informasi. Calon borrower mengajukan pinjaman dan melengkapi
informasi yang dibutuhkan pada aplikasi pinjaman. Syarat yang dibutuhkan antara
lain KTP, foto diri, dan foto selfie bersama KTP.
b. Analisis dan persetujuan. Perusahaan P2P (peer-to-peer) lending akan
menganalisis dan menyetujui aplikasi pinjaman sebelum ditawarkan kepada
pemilik dana atau pendana.
c. Membayar pinjaman. Sebagai borrower kamu membayar pinjaman melalui
perusahaan P2P lending sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

2.1.3 Perkembangan dan Inovasi Pinjaman Online

1. Perkembangan Pinjaman Online


Industri fintech di Indonesia mulai berkembang pada tahun 2006 dengan
jumlah awal 4.444 perusahaan yang awalnya hanya 4 perusahaan, kemudian
meningkat menjadi 16.444 perusahaan pada tahun 2017 (Rusydiana, 2019).. Fakta
tersebut sejalan dengan temuan APJII bahwa pada 2018, 62,8% pengguna Internet
Indonesia merasa aman saat bertransaksi melalui Internet (APPJII, 2018). Bank
Indonesia membagi empat jenis fintech, yaitu:
1. peer-to-peer lending dan crowdfunding
2. market aggregator
3. manajemen risiko dan investasi
4. pembayaran, kliring, dan penyelesaian

8
Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membagi industri fintech
menjadi 6 sektor (Rusydiana, 2019), yaitu:
1. perencanaan keuangan
2. Crowdfunding
3. Lending
4. Aggregator
5. Pembayaran
6. fintech lainnya

Penyelenggaraan sektor fintech juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan


(OJK) dengan salah satu tugas pokok dan fungsinya yaitu penyelenggaraan sistem
regulasi dan otoritas pengawas sektor keuangan non-bank (IKNB) telah
mengintegrasikan industri ke dalam seluruh operasi industri jasa keuangan.
Perkembangan industri fintech yang sangat pesat belakangan ini tentu membawa
dampak. Berdasarkan data OJK per tanggal 13 Agustus 2019, jumlah perusahaan
fintech terdaftar/berizin sejumlah 127 perusahaan dengan total akumulasi
penyaluran pinjaman sebesar Rp 49.794, 019 milyar (OJK, 2019). Sementara itu,
jumlah fintech pinjaman P2P ilegal mencapai 4.444, hampir 32 kali lipat dari
jumlah resmi yang berjumlah 4.089 perusahaan (Hidayat, 2022).

2. Inovasi Peer-to-peer lending


Peer-to-peer lending adalah proses peminjaman uang antara dua individu
independen secara langsung melalui platform online, tanpa intervensi perantara
keuangan tradisional seperti bank (Ge et al., 2017). Pada saat yang sama,
(Dorfleitner et al., 2017) mengakui bahwa pinjaman peer-to-peer merupakan
inovasi penting di sektor perbankan, di mana jumlah platform yang menawarkan
layanan ini dan jumlah transaksi terus bertambah dalam beberapa tahun terakhir.
Hal ini berbeda dengan definisi (Hsueh dan Kuo, 2017) yang menyatakan bahwa
peer-to-peer lending merupakan model bisnis online yang memenuhi kebutuhan
pinjaman antar perantara keuangan.

9
Platform ini menargetkan usaha menengah dan kecil dimana persyaratan
pinjaman bank mempersulit mendapatkan uang tunai dengan cepat. Oleh karena
itu, peer loan menjadi solusi karena biaya dan efisiensinya lebih rendah
dibandingkan pinjaman bank tradisional. Peraturan Badan Keuangan Nomor 77
Tahun 2016 menyebutkan bahwa layanan pinjam meminjam uang berbasis
teknologi ini merupakan pemberian layanan keuangan kepada pemberi pinjaman
(lender) untuk menghubungkan peminjam (borrower) dalam pinjam meminjam.
perjanjian pinjaman dalam rupee secara langsung melalui sistem elektronik melalui
jaringan internet.

2.2 Pembahasan Masalah

Faktor-faktor yang menjadi alasan mengapa orang memilih untuk melakukan


pinjaman online, yang ke-1 yaitu perilaku konsumtif membuat pengeluaran lebih banyak
dari penerimaan atau gaji, biasanya perilaku konsumtif disebabkan oleh adanya kelas sosial
agar dapat dipandang oleh orang lain atau juga sudah sifatnya seperti itu biasanya gaji tidak
dapat memenuhi keinginan mereka sehingga memutuskan untuk meminjam karena tidak
ingin merasa capek atau lelah berlebihan bisa dibilang effortless, ingin mendapatkan uang
yang banyak tetapi tidak mau mencapekan diri. Ke-2 gaji atau penerimaan tidak dapat
memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama pada keadaan mendesak saking buntu cara
mendapatkan uang dengan benar dan tidak ingin bekerja keras mereka memilih untuk ke
situs pinjaman online, bisa juga karena terlalu mendesak emosi yang mengendalikan
mereka sehingga keputusan yang mereka pilih berdasarkan emosi tanpa pemikiran logis
yang kuat dalam pemilihan keputusan tersebut. Ke-3 tergiur dengan angka yang
ditawarkan karena iklan yang bertebaran saat memainkan aplikasi tertentu sehingga tertarik
untuk melakukan pinjaman online tanpa membaca syarat dan ketentuan atau kurangnya
literasi tentang pinjaman online tersebut yang membuat peminjam terjerat oleh pinjaman
online yang ilegal pada kasus yang biasa terjadi bunga yang dikaitkan sangat besar dari
ekspektasi sehingga harus membayar uang tagihan tersebut. Ke-4 terpepet oleh hutang

10
lainnya yang harus dibayar, tumpukan hutang yang sudah lama, istilahnya “Menutup lalu
menggali lobang baru”. Faktor yang dirasakan dari semua orang adalah waktu pasca
pandemi yang dimana membuat semua orang terbebani dan keputusasaan yang dimana
banyak orang kehilangan pekerjaannya ataupun kehilangan kesempatannya berkembang
sehingga harus tutup atau gelar tikar yang menjadi faktor pinjaman online terjadi karena
harus memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

2.3 Pembahasan Dampak

Dalam melakukan pinjaman online, terdapat dampak positif dan negatif yang
dialami nasabah. Beberapa dampak positif dari pinjaman online adalah syarat dan
ketentuan lebih mudah, pengajuan lebih mudah, proses pencairan dana lebih cepat. Dalam
pinjaman online, menghadirkan syarat dan ketentuan yang relatif mudah tetapi di balik
kemudahan tersebut nasabah harus berhati - hati dan cermat dalam memilih layanan
pinjaman online karena pada saat ini juga banyak munculnya pinjaman online illegal.
Pastikan ketika memilih layanan pinjaman online yang memang sudah terdaftar dan
diawasi oleh OJK. Selain itu, dalam pinjaman online juga memberikan kemudahan bagi
nasabah untuk mengajukan pinjaman dengan mudah dan cepat yakni cukup dengan
handphone saja, meskipun setiap fintech memiliki persyaratan yang berbeda tetapi syarat
yang ada cukup praktis dan biasanya ketika telah melengkapi persyaratan hanya perlu
menunggu konfirmasi dalam waktu maksimal 2 x 24 jam. Dalam pinjaman online juga
tidak perlu menunggu lama dalam proses pencairan dana karena lebih cepat seperti yang
disebutkan bahwa ketika pengajuan pinjaman maka data yang dimasukkan akan terlebih
dahulu diverifikasi. Setelah semuanya sesuai, maka pengajuan pun akan disetujui.

Selain dampak positif, terdapat dampak negatif juga dalam pinjaman online,
terutama dalam kasus peminjaman online illegal memiliki banyak dampak negatif seperti
kebanyakan yang muncul adalah saat jatuh tempo jangka waktu yang diberikan, nasabah
tidak dapat membayar tagihannya tepat waktu sehingga penagihan akan diambil alih
terhadap pihak ketiga yakni debt collector. Debt collector biasanya akan melakukan proses
penagihan dengan datang langsung ke rumah / kantor nasabah yang telat bayar tagihan atau

11
overdue dengan tujuan agar konsumen melunasi tagihannya. Jadi, debt collector
mendapatkan akses data pribadi nasabah dari yang ada pada ponsel sesuai IMEI yang
didaftarkan. Data yang dapat diakses oleh debt collector berupa data sosial media, foto
pribadi, data akun, data pada email, dan lainnya. Lebih parahnya, nasabah akan mengalami
teror yang kurang wajar seperti ditelpon terus menerus tanpa kenal waktu, diancam, cyber
bullying dengan cara menyebarluaskan data pribadi beserta foto pada orang yang ada di
lingkup daftar kontak. Masalah privasi dan keamanan data yang tersebar juga menjadi salah
satu dampak negatif pinjaman online jika tidak dikelola dengan baik. Bahkan saat teror
yang dilakukan debt collector tersebut sudah sangat parah, dapat menyebabkan berbagai
macam gangguan mental dan psikis bahkan bisa saja nasabah mengakhiri hidupnya seperti
kisah pilu yang dibagikan oleh akun @rakyatvspinjol di X. Selain itu, perusahaan
pinjaman online illegal biasanya berganti - ganti nama namun suku bunganya terus
bertambah yang di mana hal tersebut dapat merugikan nasabah. Pinjaman online juga dapat
mempengaruhi hidup dan tingkat konsumerisme masyarakat jika tidak diikuti dengan
pengelolaan keuangan yang baik.

2.4 Penegasan Dampak

Ketika melakukan pinjaman online, terdapat berbagai dampak positif dan negatif.
Dampak positif dari pinjaman online adalah memiliki syarat dan ketentuan yang lebih
mudah, pengajuan lebih mudah, proses pencairan dana lebih cepat. Tentunya dengan
adanya dampak positif tersebut, masih perlu berhati - hati dan cermat dalam memilih dan
melihat layanan pinjaman online yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK karena
sekarang banyak bermunculan layanan pinjaman online illegal. Layanan pinjaman online
illegal tersebut dapat memunculkan berbagai dampak negatif seperti ketika nasabah tidak
dapat membayar tagihan tepat waktu sehingga penagihan diambil alih oleh pihak ketiga
yakni debt collector. Debt collector biasanya akan langsung melakukan proses penagihan
dengan datang ke alamat rumah / kantor nasabah sesuai data yang ada. Bahkan debt
collector bisa meneror nasabah secara parah hingga mempengaruhi psikis nasabah. Selain
itu, pinjaman online dapat mempengaruhi hidup dan tingkat konsumerisme masyarakat jika
tidak diikuti dengan pengelolaan yang baik.

12
BAB 3
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Pinjaman online bukanlah hal yang tidak baik, jika dilakukan dengan baik dan penuh
kesadaran peminjamnya. Pinjaman online sendiri merupakan hal yang menguntungkan bagi
peminjam, dikarenakan syarat syarat untuk meminjamnya yang tidak rumit dan cepat. Cocok
sekali untuk peminjam yang membutuhkan dana secepat mungkin, tetapi akan lebih baik jika
sebelum meminjam dipikirkan terlebih dahulu dampak apa yang akan didapatkan jika meminjam.
Berbeda halnya dengan seseorang yang ingin meminjam hanya untuk pengeluaran yang konsumtif.
Lebih baik jangan dulu meminjam apalagi dengan pinjaman online yang suku bunga yang besar,
penagihan yang tidak manusiawi, belum lagi dengan tipuan yang marak dalam pinjaman online,
akan lebih baik jika kita tidak tergesa gesa dalam mengambil pinjaman online karena tergiur oleh
iklan yang sering kita lihat.

Pinjaman online banyak sekali mempengaruhi masyarakat yang memiliki keinginan yang
tinggi dalam barang barang mewah maupun hidup yang nyaman tanpa bekerja keras, kebanyakan
dari orang orang seperti itulah yang melakukan pinjaman terutama pinjaman online. Apalagi
dengan kemajuan teknologi yang mendukung menyebarkan pinjaman online ini. Disaat seseorang
sedang buntu dan kesulitan melihat iklan iklan pada layar elektronik mereka maupun di jalan bisa
saja mereka tanpa berpikir lagi langsung saja meminjam tanpa tahu menahu lebih dalam tentang
pinjaman tersebut.

Dengan adanya undang undang yang telah dibuat dan beberapa pinjol yang mengakui
bahwa mereka akan menyimpan data peminjamnya dengan baik merupakan bukti bahwa pinjol
akan mengamankan data yang telah kita berikan. Beberapa pinjol juga selalu memberikan suku
bunga yang sangatlah rendah terutama pada iklan iklan yang mereka tampilkan. Tetapi tidak
memberitahukan secara jelas cara pembayaran dan sampai kapan pembayaran tersebut, apakah ada
syarat syarat tertentu untuk mendapatkan suku bunga yang kecil maupun bunganya akan tetap
seperti itu atau tidak.

13
Kesimpulannya adalah meminjam yang di pinjol tidaklah salah asalkan tau apa
konsekuensinya dan mencari platform platform maupun aplikasi yang terjamin/terpercaya untuk
dipinjamkan agar dapat memastikan data pribadi yang kita masukan dapat terjaga dan suku bunga
maupun kapan pembayarannya akan lunas jelas.

3.2 Solusi

Pinjaman Online memang merupakan jalan mudah untuk menyelesaikan masalah jangka
pendek, namun mengandalkan pinjaman online sebagai kebutuhan hidup merupakan hal yang
sebaiknya tidak dilakukan. Pinjam meminjam secara tidak langsung dapat menjadi budaya dan sah
saja dilakukan namun tetap hal ini bukanlah satu-satunya solusi yang terbaik serta butuh
pertimbangan lebih lanjut. Setiap tindakan yang dilakukan akan memiliki dampak kedepannya
atau hal yang saat ini dilakukan dapat menjadi batu sandungan untuk diri sendiri. Ditengah
maraknya kasus pinjaman online yang tak kunjung dilunasi dan berdampak pada kesehatan
psikologis peminjam akan teror untuk segera melunasi hutang tersebut menjadi perhatian untuk
kita semua. Oleh karena itu, untuk menghindari dampak dari pinjaman online yang tidak sehat,
kita perlu memiliki kesadaran dan wawasan.

Pertama, gaya hidup dan status sosial. Gaya hidup dan status sosial sering dikaitkan akan
kesejahteraan seseorang. Semakin banyak harta kekayaan yang diperoleh maka semakin sejahtera
dan semakin berpengaruh dalam lingkungan masyarakat. Terkadang beberapa orang ingin
mengubah gaya hidup dan hal yang kekinian namun masih memiliki keterbatasan ekonomi. Maka,
pertimbangkan kondisi ekonomi saat ini karena lebih baik hidup secara berkecukupan tanpa
adanya paksaan untuk memperoleh atensi dan kehormatan. Sadari akan kemampuan diri sendiri
serta kembangkan kemampuan tersebut untuk mencapai kesejahteraan dengan cara yang sehat.

Kedua, ketahui keinginan atau kebutuhan yang perlu di prioritaskan. Ingin memiliki
sesuatu yang tidak dimiliki merupakan hal yang wajar terjadi, namun ketahuilah apakah hal itu
merupakan keinginan belaka sekedar ingin memiliki atau merupakan kebutuhan. Pakailah
kesempatan untuk melakukan pinjaman online yang sehat dan sesuai OJK untuk memenuhi
kebutuhan yang produktif dan, memiliki nilai dan manfaat bukan kebutuhan konsumtif.

14
Ketiga, pinjol legal. Bila meminjam menjadi langkah terakhir untuk memenuhi kebutuhan
hidup ataupun terjerat hutang, pastikan tempat untuk melakukan pinjaman online aman, legal dan
terdaftar dalam OJK. Sehingga dapat mengurangi resiko hal yang tidak diinginkan.

Keempat, mengatur keuangan. Mengatur keuangan merupakan hal yang penting.


Perencanaan keuangan yang baik dapat mempengaruhi masa depan. Dengan mengatur keuangan,
dapat meminimalisirkan kemungkinan untuk melakukan pinjaman online. Untuk melakukan
perencanaan keuangan, tingkatkan literasi keuangan agar mengetahui arah tujuan keuangan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Rr Sri. (2022). Terbelit Pinjaman Online Ilegal. https://koran.tempo.co/read/klinik-


hukum-perempuan/474970/apa-yang-harus-dilakukan-jika-terbelit-utang-pinjaman-
online-ilegal

Arvante, J. Z. Y. (2022). Dampak Permasalahan Pinjaman Online dan Perlindungan Hukum Bagi
Konsumen Pinjaman Online. PMHI LAW JOURNAL VOLUME 2(1) 2022, 78-79.

Bayu, Irfan. (2023). Tips Mengatur Keuangan Agar Kamu Tidak Terjerat Pinjol Ilegal.
https://mediakeuangan.kemenkeu.go.id/article/show/tips-mengatur-keuangan-agar-kamu-
tidak-terjerat-pinjol-ilegal.

CIMB Niaga. N.d. Ketahui Manfaat Pinjaman Uang Online dan Dapatkan Kelebihannya.
https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/perencanaan/ketahui-manfaat-pinjam-uang-
online-dan-dapatkan-kelebihannya.

Danang Krisdiantoro dkk. (2016). Pengaruh Iklan Online, Konformitas, dan Gaya Hidup
Terhadap Perilaku Konsumtif.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11039/%20L.%20Naskah%20Pu
blikasi.pdf?sequence=12&isAllowed=y

Ilham Tugiso dkk. (2016). PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING, KEAMANAN,


KEPERCAYAAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN ONLINE SHOP DAN LOYALITAS KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING. Journal Of Management, Volume 2 No.2 Maret 2016, 6-8.
https://jurnal.unpand.ac.id/index.php/MS/article/viewFile/558/543

Kusnandar, Viva Budy. (2022). Ini 10 Penyebab Masyarakat Terjerat Pinjaman Online.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/09/27/ini-10-penyebab-masyarakat-
terjerat-pinjaman-online.

16
Lesmawan, Putu Arik (2022) DETERMINAN KEPUTUSAN PELAKU UMKM DALAM MEMILIH
PINJAMAN ONLINE SEBAGAI ALTERNATIF PENDANAAN. Undergraduate thesis,
Universitas Pendidikan Ganesha. https://repo.undiksha.ac.id/9659/3/1717051071-
BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf

Purwanti, Teti. (2022). OJK Beberkan Sederet Faktor Pemicu Seseorang Terjerat Pinjol. CNBC
Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20221122192417-37-390308/ojk-
beberkan-sederet-faktor-pemicu-seseorang-terjerat-
pinjol#:~:text=Kebutuhan%20mendesak%2C%20perilaku%20konsumtif%2C%20tekana
n%20ekonomi%2C%20membeli%20gadget,dan%20literasi%20pinjol%20yang%20renda
h%20juga%20jadi%20faktor

Ramli, Muhammad dkk. (2023). Dampak Konsumen Terhadap Pinjaman Online (PINJOL).
PaKMas (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol. 3 No. 1 (Mei 2023) 52-58.
https://journal.yp3a.org/index.php/PaKMas

Respati, Agustinus Rangga dkk. (2023). Simak Daftar Pinjol Legal yang Berizin OJK.
https://money.kompas.com/read/2023/09/24/121000026/simak-daftar-pinjol-legal-yang-
berizin-ojk-
#:~:text=Berdasarkan%20statistik%20OJK%20sampai%20Juli,konvensional%20dan%20
7%20penyelenggara%20syariah

Risanto, Risto. (2023). Pinjaman Online: Bawa Dampak Positif atau Negatif Bagi Kalangan Anak
Muda di Masa Depan? https://disway.id/read/725001/pinjaman-online-bawa-dampak-
positif-atau-negatif-bagi-kalangan-anak-muda-di-masa-depan/15

Sopia, Santi dan Ichsan Emrald Alamsyah. (2023). Fakta Miris Ini Menjadi Penyebab Utama Anak
Muda Terjerat Pinjol. https://ekonomi.republika.co.id/berita/s0tobi349/fakta-miris-ini-
jadi-penyebab-utama-banyak-anak-muda-terjerat-

17
pinjol#:~:text=Ada%20banyak%20faktor%20yang%20menyebabkan,%2C%20gawai%2
C%20traveling%20dan%20konser

Suhermi dkk. (2019). Implikasi Hukum Pasca Pencabutan Izin Perusahaan Pinjaman Berbasis
Teknologi (Peer to Peer Lending) Oleh Otoritas Jasa Keuangan. Prosiding Seminar
Hukum dan Publikasi Nasional (Serumpun) I 2019, 52-57.
https://repository.unja.ac.id/17436/1/17-File%20Utama%20Naskah-42-1-10-
20200206.pdf

Wijayanti, Sheila dan Hartiningrum. (2022). Dampak Aplikasi Pinjaman Online Terhadap
Kebutuhan dan Gaya Hidup Konsumtif Buruh Pabrik. Mizania: Jurnal Ekonomi dan
Akuntansi 2 (2): 230 - 235.
http://journal.unusia.ac.id/index.php/MIZANIA/article/view/592/322

18
LAMPIRAN

Lampiran 1

Lampiran 2

19
Lampiran 3

Lampiran 4

20
Pembagian Tugas
1. Cassandra Putri Pramesthi Walla / 2 : mengerjakan tinjauan pustaka dan poster
2. Eunice Priskilla Wibisana / 6 : mengerjakan pembahasan dan penegasan dampak, poster,
dan daftar pustaka.
3. Fernanda Immanuel / 7 : mengerjakan kesimpulan dan poster.
4. Glenhansen Reagen Tanaka / 11 : mengerjakan abstrak, latar belakang dan poster
5. Joshua Johannes Samuel Hatusupy / 14 : mengerjakan abstrak, rumusan masalah, poster,
dan daftar pustaka.
6. Maria Christine / 21 : mengerjakan pembahasan masalah dan poster.
7. Maria Citra Suryani / 22 : mengerjakan solusi dan poster.

21

Anda mungkin juga menyukai