Sonora.ID - Munafik adalah salah satu sifat tidak terpuji yang dibenci oleh Allah SWT dan
harus manusia hindari.
Dengan mengetahui ciri-ciri orang munafik yang tidak bisa dilihat secara fisik, diharapkan
kita dapat terdorong untuk menjauhi sifat tercela itu.
Allah telah membagi manusia menjadi tiga golongan, yaitu (1) golongan orang-orang
beriman (mukminin), (2) golongan orang-orang yang ingkar (kafirin), dan (3) golongan
orang-orang munafik (munafiqin).
Munafik sendiri adalah sikap di mana kita hanya mengatakan iman dan takwa di mulut saja
tetapi tidak benar-benar melakukan hal tersebut dalam praktiknya.
Adapun definisi munafik menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah berpura-
pura percaya dan setia, baik itu kepada agama atau hal lainnya, tetapi dalam hatinya tidak
mencerminkan demikian.
Ciri-ciri orang munafik sendiri bahkan dijelaskan dalam sebuah hadits dari Baginda
Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Simak hadits tentang ciri-ciri orang
munafik menurut Islam di bawah ini.
آَية اْلُم َناِفق َثاَل ٌث ِإَذ ا َح َّدَث َك َذ َب َو ِإَذ ا َو َعَد َأْخ َلَف َوِإَذ ا ُاْؤ ُتِم َن َخ اَن
Artinya: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu (1) ketika berbicara ia dusta, (2) ketika
berjanji ia mengingkari, dan (3) ketika ia diberi amanat ia berkhianat).(HR IMAM
BUKHARI)
Salah satu ciri-ciri orang munafik yaitu apabila ia berbicara ia berbohong. Pengertian dari bohong
ialah berbicara mengenai sesuatu namun tidak sesuai dengan kenyataan.
Berbohong inilah yang sudah banyak terjadi di kalangan manusia dan bahkan umat muslim
sekalipun.
Sedangkan berbohong dibedakan menjadi dua, yaitu berbohong yang dibolehkan dan berbohong
yang dilarang. Berbong yang dilarang tentunya berbohong yang mengarah pada hal negatif.
Sedangkan berbohong yang diperbolehkan tentunya yang mengarah pada positif.
Contoh berbohong yang dibolehkan seperti :
Berbohong untuk mendamaikan saudaranya
Berbohong dalam keadaaan perang
Berbohong dalam mengeratkan hubungan suami istri
Ciri orang munafik selanjutnya ialah apabila ia dipercaya ia berkhianat. Mendapat suatu kepercayaan
hendaknya kita syukuri, karena mendapat suatu kepercayaan merupakan nikmat dari Allah SWT.
Namun kita sebagai umat muslim hendaknya bila mendapat suatu kepercayaan tersebut kita harus
melaksanakanya dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu mendapat suatu kepercayaan juga
merupakan suatu tanggung jawab yang cukup besar. Karena bila kita gagal menjalankan suatu
kepercayaan itu dengan baik maka akan menyebabkan rasa kecewa di pihak lain (si orang yang
percaya pada orang yang dipercaya).
Dan hendaknya kita sebagai seorang muslimin menjauhi yang namanya berkhianat ketika mendapat
kepercayaan. Agar kita terjauh dari ciri-ciri orang yang munafik.