Anda di halaman 1dari 18

Prinsip Teknik Kimia Lanjut, TKK 201118 (2 SKS) - Semester Genap T.

A 2021/2022

PERTEMUAN MINGGU KE-1 s.d KE-6


(NERACA ENERGI TANPA REAKSI KIMIA-PROSEDUR ATAU
TAHAPAN PENYELESAIANNYA)

Oleh
Dr. David Bahrin, S.T., M.T

Inderalaya, 12 Januari 2023

Jurusan Teknik Kimia


Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya 1
CAPAIAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN MINGGU KE-6 & KE-7
Setelah mengikuti materi pertemuan minggu ke-1 s.d Ke-6 ini mahasiswa:
1. Mampu menjelaskan konsep dasar energi, menyebutkan rumusan-
rumusan energi, dan membuat keputusan cara menganalisa macam
energi.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep energy balances system tertutup,
hubungan antara internal energy, energy potensial dan energy kinetik, dan
formula-formula energy balances system tertutup.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar Energy balances on open
systems, menyebut rumusan-rumusan flow work dan shaft work, rumusan
enthalpi specifik
4. Mampu menjelaskan atau membuat berbagai model (persamaan umum)
permasalahan neraca energi dalam sistem pemroses kimia.
5. Dapat menjelaskan prosedur atau tahapan penyelesaian suatu persoalan
yang melibatkan persamaan neraca energi (dan neraca massa) sebuah
system pemroses yang terdiri dari satu peralatan tanpa reaksi dan
membuat kesimpulan termasuk menggambarkan diagram alir prosesnya.

DB Properties Sumber: Susanto, 2014 2


PENGANTAR NERACA ENERGI
Ø Masalah yang melibatkan neraca energi dapat dipandang sebagai perluasan system dari
persamaan neraca massa dengan tambahan satu persamaan neraca energi dan
beberapa variable energi.
Ø Sebuah masalah neraca energi dalam suatu unit proses terdiri atas:
1. Variabel alir (stream variables): laju alir, komposisi, temperatur, tekanan, entalpi
2. Variabel unit (unit variables) meliputi: panas dan kerja akibat interaksi unit yang
bersangkutan (sebagai sistem, misal suatu proses) dengan lingkungan
3. Persamaan neraca massa
4. Satu persamaan neraca energi yang sering ditulis dalam bentuk neraca entalpi
5. Problem spesifications meliputi: data laju alir, data komposisi (senyawa campuran),
temperatur (senyawa campuran), entalpi (senyawa campuran), dan lain-lain, serta
dasar perhitungan
Ø Kandungan energi sebuah benda berhubungan erat dengan perubahan, misalnya:
perubahan temperatur, perubahan fasa, dan juga perubahan ikatan kimia (karena reaksi
kimia, dekomposisi, dsb).
Ø Kandungan energi sebuah benda atau system dapat berubah jumlah dan bentuk
energinya, akibat adanya interaksi ataupun tanpa interaksi benda tersebut dengan
benda lain atau lingkungan.

DB Properties Sumber: Susanto, 2014 3


ISTILAH-ISTILAH DALAM NERACA ENERGI
Ø Pada pertemuan 1 s.d 5 Anda telah belajar terkait dengan dasar-dasar atau istilah-
istilah dalam neraca energi seperti.
1. Jenis sistem (terbuka, tertutup, terisolasi)
2. Defenisi sistem, lingkungan dan boundary
3. Energi yang tersimpan didalam benda (Energi Kinetik (Ek), Energi Potensial (Ep), dan
Energi Dalam (U))
4. Energi yang berpindah (dalam bentuk panas atau Q dan kerja atau W) dari sistem ke
lingkungan dan sebaliknya.
5. Kapasitas panas suatu benda atau zat/material (volume tetap, tekanan tetap,
kapasitas panas fungsi konstan, kapasitas panas fungsi temperatur, kapasitas panas
campuran).
6. Defenisi dan perhitungan proses yang melibatkan panas sensibel, panas laten, dan
melibatkan keduanya.
7. Defenisi entalpi dan perhitungannya
8. Dan sebagainya

DB Properties 4
KASUS-KASUS NERACA ENERGI
Beberapa model atau kasus neraca energi yang harus diselesaikan
seperti:
1. Neraca energi sistem dengan aliran tunggal.
2. Neraca energi sistem dengan aliran jamak
3. Neraca energi sistem multi-komponen
4. Neraca energi dalam alat penukar panas
5. Neraca energi sistem tanpa reaksi kimia
6. Neraca energi sistem dengan reaksi kimia

DB Properties Sumber: Susanto, 2014 5


BEBERAPA PERALATAN YANG SERING DIBAHAS DALAM
PENYELESAIAN KASUS-KASUS NERACA ENERGI
Beberapa peralatan yang sering dibahas dalam penyelesaian kasus-kasus neraca
energi diantaranya adalah:
1. Turbin uap atau gas.
2. Kondensor
3. Desuperheater/Superheater/Boiler/Reboiler
4. Flash drum
5. Alat penukar panas (Heat Exchangerà Heater, cooler, chiller, dsb)
6. Waste Heat Boiler/Packed Boiler/Waste heat recovery unit.
7. Quenching
8. Cooling tower
9. Air preheater
10. Mixer
11. Evaporator
12. Separator
13. Furnace/burner
14. Reaktor
15. Absorber
16. Gasifier,
17. Dan peralatan lainnya (converter, primary reformer, thermal oxidizer, dbs.)
DB Properties 6
NERACA ENERGI SISTEM DENGAN ALIRAN TUNGGAL-
OPEN SYSTEM & STEADY STATE
1. Jika system hanya memiliki satu titik aliran masuk (titik 1) dan satu titik
aliran keluar (titik 2), maka neraca energi pada kondisi tunak (steady
state) tersusun dari:
a. Energi terbawa aliran masuk (Variabel aliran): (u1 + g.z1 + 0,5v12 +
P1.V1)
b. Energi terbawa aliran keluar (variable aliran): (u2 + g.z2 + 0,5v22 +
P2.V2)
c. Energi masuk melalui dinding sistem (variable unit): Q dan W
+Q -W

1 Sistem terbuka dengan 2


satu aliran masuk dan satu
aliran keluar
Gambar 1. Sistem dengan satu aliran masuk dan satu aliran keluar
DB Properties Sumber: Susanto, 2014 7
NERACA ENERGI SISTEM DENGAN ALIRAN TUNGGAL-
OPEN SYSTEM & STEADY STATE
2. Neraca massa (Gambar 1): m1 = m2 = m
3. Neraca energi (steady state):
(u2 + g.z2 + 0,5 𝜈22 + P2.v2).m2 - (u1 + g.z1 + 0,5 𝜈12 + P1.v1).m1 = Q - W … (persm.
1)
atau m. Δu + g.Δz + 0,5Δ𝜈2 + Δ(P.v) = Q - W ... (Persam. 2)
Keterangan:
m = laju alir massa, misalnya dalam satuan kg/detik
u = energi-dalam spesifik, satuan: J/kg, J/mol, dll
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
z = ketinggian titik pengamatan terhadap bidang acuan, satuan: m, dll
𝜈 = kecepatan linier aliran, satuan m/detik, m/s, m/min, dsb
P = tekanan, satuan: kPa, atm, dll
v = volume spesifik, satuan: m3/kg, m3/mol, dll

DB Properties Sumber: Susanto, 2014 8


NERACA ENERGI SISTEM DENGAN ALIRAN TUNGGAL-
OPEN SYSTEM & STEADY STATE
Penyederhanaan masalah:
a. kecepatan linier aliran dititik masuk dan keluar dianggap sama, 𝜈1 = 𝜈2
b. Ketinggian titik aliran masuk dan titik aliran keluar dianggap sama, z1 = z2
Dengan demikian perubahan energi kinetic (0,5v12) dan energi potensial (g.z1)
diabaikan
Sehingga persamaan 1 menjadi:
(𝑢2 + P2.v2).m2 - (𝑢1 + P1.v1).m1 = Q - W
Atau m. Δu+ Δ(P.v) = Q – W atau m.∆h = Q – W (persamaan akhir)
Δ(u + P.v) = Δh

Entalpi merupakan fungsi temperatur dan dapat berupa: panas sensible, panas
laten, panas pembentukan, dan panas pembakaran.

DB Properties Sumber: Susanto, 2014 9


NERACA ENERGI SISTEM DENGAN ALIRAN JAMAK
1. Jika sistem memiliki aliran masuk lebih dari satu (titik: 1, 2, …j)
atau titik aliran keluar lebih dari satu (titik: 11, 12, … k), maka
neraca energi pada kondisi tunak (steady state) kasus ini dapat
dikembangkan menjadi (tanpa perubahan Ek dan Ep):
m11.h11 + m12.h12 + …. + mk.hk !"#$%& - {m1.h1 + m2.h2 + …. +
mj.hj}'%($! = Q - W
Atau ∑! mk.hk -∑) mj.hj = Q - W
J = aliran-aliran masuk dan k = aliran-aliran keluar
+Q -W

1 11
2 Sistem terbuka dengan 12
… satu aliran masuk dan satu …
j aliran keluar k

Gambar 2. Sistem dengan aliran jamak (lebih dari satu dimasing-masik aliran)
DB Properties Sumber: Susanto, 2014 10
NERACA ENERGI SISTEM MULTI-KOMPONEN
Jika sistem melibatkan multi-komponen, maka untuk setiap aliran berlaku sifat
pencampuran.
m = m1 + m2 + …. + mi = ∑ 𝑚!
m1 = y1.m1 ; m2 = y2.m2; ……. ; mi = yi.mi
Dengan m1, m2, … , mi = laju alir komponen 1, 2, …, i (penyusun aliran)
Demikian pula untuk sifat milik aliran, misalnya (dianggap campuran ideal)
1. Kapasitas panas campuran untuk keseluruhan aliran
Cp = y1.Cp1 + y2.Cp2 + …. + yi.Cpi = ∑ 𝑖(𝑦𝑖 . 𝐶𝑝𝑖)
2. Entalpi campuran: h = ∑ 𝑖(𝑦𝑖 . ℎ𝑖)
Jadi perhitungan neraca energi multikomponen dapat diselesaikan dengan dua
cara atas dasar kaidah perhitungan sifat campuran diatas
a. Cara pertama: 1. Menghitung sifat campuran aliran dan 2) menghitung
neraca energi dengan memandang aliran secara keseluruhan dengan sifat
campuran yang telah dihitung tersebut.
b. Cara kedua: 1. menghitung neraca energi masing-masing komponen, dan 2)
neraca energi keseluruhan adalah jumlah hasil perhitungan neraca energi
masing-masing komponen tersebut
Beberapa masalah dapat diselesaikan dengan kedua cara diatas, sehingga
pemilihan cara penyelesaian tergantung selera masing-masing pemasalahan
DB Properties Sumber: Susanto, 2014 11
NERACA ENERGI DALAM PENUKAR PANAS
Penukar panas (heat exchanger) berfungsi untuk memindahkan panas dari
satu aliran ke aliran lain. Didalam penukar panas paling tidak terdapat dua
aliran yaitu:
a. Aliran panas yang melepaskan panas
b. Aliran dingin yang menyerap panas
Peralatan yang termasuk dalam kategori penukar panas antara lain:
kondensor, evaporator, dan boiler.
Penyelesaian neraca energi penukar panas dapat dilakukan dengan dua cara
berikut ini.
a. Cara pertama:
1. Setiap aliran dipandang sebagai sistem tersendiri
2. Setiap sistem memiliki satu neraca energi dengan satu variable sistem
(Q)
3. Satu sistem dengan sistem lainnya berinteraksi melalui variable Q
4. Neraca entalpi aliran panas: mH.(hH,2-hH,1) = QH
5. Neraca entalpi aliran dingin: mC.(hC,2-hC,1) = QC
6. Jika penukar panas adiabatic, maka 𝑄! − 𝑄" = 0
7. Jika penukar panas non-adiabatic, maka 𝑄! − 𝑄" = 𝑄#$%%
DB Properties Sumber: Susanto, 2014 12
NERACA ENERGI DALAM PENUKAR PANAS
b. Cara kedua:
1. Semua aliran dipandang sebagai satu sistem dengan banyak pintu
(aliran masuk lebih dari satu, dan aliran keluar juga lebih dari satu)
2. Seluruh penukar panas hanya memiliki satu persamaan neraca energi
3. Jika penukar panas adiabatic, maka: m& . h& + m' . h' = m( . h( +
m) . h)
4. Jika penukar panas non-adiabatic, maka: (m( . h( + m) . h) ) - (m& . h& +
m' . h' ) = Q

• Strategi penyelesaian masalah neraca massa dan energi ini dapat


dilakukan terpisah neraca massa dulu kemudian neraca massa energi.
• Penyelesaian soal tipe ini dinamakan penyelesaian decoupled.
• Namun terkadang seringkali penyelesaian neraca massa energi harus
dilakukan bersamaan secara simultan dengan neraca massa atau couple

DB Properties Sumber: Susanto, 2014 13


TABEL KAPASITAS PANAS (GAS, LIQUID, SOLID)

DB Properties Sumber: Van Ness dan Abot, 2014 14


TABEL KAPASITAS PANAS (GAS, LIQUID, SOLID)

DB Properties Sumber: Susanto, 2014 15


TABEL KAPASITAS PANAS (GAS, LIQUID, SOLID)

DB Properties Sumber: Susanto, 2014 16


TABEL KAPASITAS PANAS (GAS, LIQUID, SOLID)

DB Properties Sumber: Susanto, 2014 17


JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS
TEKNIK

Selamat Belajar!!!
TERIMA KASIH

Acknowlegdment:
Terima kasih diucapkan kepada Prof. Herri Susanto (Guru Besar Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi
Industri-Institut Teknologi Bandung). Materi kuliah ini sepenuhnya diambil dari tulisan Prof. Herri
Susanto (Susanto, H., 2014, “Neraca Massa dan Energi dalam Rangkaian Sistem Pemroses Kimia”,
Edisi Pertama, Penerbit ITB, Bandung).

Anda mungkin juga menyukai