Anda di halaman 1dari 7

BAB 4

HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA:


SYSTEM TERTUTUP (CONTROL MASS)

4.1. Hukum Pertama Termodinamika

Hukum Pertama Termodinamika, dikenal sebagai Prinsip Konservasi (kekekalan)


energi, mempelajari hubungan antar bentuk dan interaksi (pengaruh timbal balik)
energy. Hukum pertama ini menyatakan: energy can be neither created nor destroyed; it
can only change forms. Walaupun prinsip ini tidak dapat dibuktikan secara sempurna
dengan matematis, namun diketahui secara alami tidak ditemukan sesuatu yang bisa
membantah kebenarannya. Sains dan teknologi telah memperbaiki pola hidup dan
kehidupan manusia, hukum-hukum termodinamika mempunyai andil yang besar terutama
dalam bidang rekayasa energy.

4.2 Kesimbangan Energy

Prinsip konservasi energy menyatakan: the net change (increase or decrease) in the
total energy of the system during a process is equal to the difference between the total
energy entering and the total energy living the system during that process.
Ditulis secara matematis,

Ein - Eout = ΔEsystem (4.1)

Hubungan keseimbangan energy tersebut dapat diterapkan pada segala macam


system dan proses.

Perubahan Energy pada System

Untuk menghitung perubahan energy system pada suatu proses, perlu diketahui
energy awal dan akhir, maka bisa diketahui selisihnya.

Energy change = energy at final state – energy at initial state

Mangkona, TERMODINAMIKA TEKNIK, Polnes, 2007 28


ΔEsystem = Efinal – Einitial = E2 - E1

(a) (b)
Gbr.4-1 Perbedaan antara (a) closed dan (b) insulated system

Energy adalah sebuah property (sifat), dan nilai sebuah property tidak berubah
selama tidak terjadi perubahan state (keadaan) di dalam system. Energy dapat berada
dalam berbagai bentuk energy misalnya: internal (sensible, latent, chemical and nuclear),
kinetic, potential, electrical, magnetic dan surface tension effect. Jumlah dari semua itu
disebut total energy pada system Esystem. Apabila beberapa bentuk energy tersebut dapat
diabaikan dan hanya dipengaruhi oleh interal, kinetic dan potential energy, maka ditulis:
ΔE = ΔU + ΔKE + ΔPE ( 4 .2 )
dimana
ΔU = m (u2 – u1) (4.3)
ΔKE = m (v22- v12) / 2 ( 4 .4 )
ΔPE = m g ( z2 – z1) (4.5)
Kenyataanya, kebanyakan system dalam kondisi stationary (tidak bergerak) dan
tidak terpengaruh oleh elevasi (ketinggian). maka: ΔKE = ΔPE = 0
Jadi system tersebut mempunyai: ΔE = ΔU ( 4 .6 )

4.3 Mekanisme Pemindahan Energy

Telah dijelaskan pada open system, energi dapat dipindahkan ke atau dari system
dalam tiga bentuk: panas, kerja dan massa alir. Sedangkan untuk closed system (massa

Mangkona, TERMODINAMIKA TEKNIK, Polnes, 2007 29


tetap) hanya dalam bentuk panas dan kerja, tidak punya massa alir karena systemnya
tertutup. Inteteraksi (pengaruh timbal balik) energy dapat dikenali pada system boundary
(batas system). Apabila ada energy melintasinya, dengan melihat perubahannya dapat
diketahui apakah energy tersebut bertambah atau berkurang selama berlangsungnya proses.
Ketiga bentuk energy dapat dijelaskan sbb:

a. Heat Transfer, Q
Heat transfer masuk ke dalam system disebut heat gain akan meningkatkan energy
melekul yaitu internal energy pada system. Heat transfer keluar dari system disebut
heat loss, menurunkan tingkat energy panas pada system.

b. Kerja, W

Pengaruh timbal balik energy tidak disebabkan oleh perbedaan temperatur antara
system dan lingkungannya. Naiknya piston, berputarnya poros dan aliran dari kawat
listrik yang melintasi boundary kesemuanya itu adalah pengaruh timbal balik dari
kerja. Pemasukan kerja ke dalam system akan meningkatkan energy pada system
misalnya: compressor, pompa dan mixer adalah alat yang mengkonsumsi kerja.
Sebaliknya, kerja dilakukan oleh system akan menurunkan energy system karena
energy tersebut dibawa keluar, artinya system menghasilkan kerja, contoh: engine,
hydraulic, steam turbine, gas turbine.


Gbr.4-2 Hubungan antara q, Q dan Q

Mangkona, TERMODINAMIKA TEKNIK, Polnes, 2007 30



Gbr.4-3 Hubungan antara w, W dan W

c. Massa Alir , m

Massa masuk dan keluar system merupakan mekanisme dalam energy transfer ,
karena massa membawa energy. Energy balance dapat ditulis secara eksplisit
(tegas) sebagai berikut:
Ein – Eout = (Qin – Qout) + (Win – Wout) + (Emass, in – Emass, in) = Δ Esystem ( 4 .7 )

Adiabatic system: Q=0


Tidak ada interaksi kerja: W =0
Closed system: Emass = 0
sehingga diperoleh
Ein – Eout = Δ Esystem (kJ) (4.8)
Energy balance per unit massa:
ein – eout = Δ esystem (kJ/kg) ( 4 .9 )
secara umum: Q -W = ΔE (4.10)
Stationary : Q- W = ΔU (4.11)
per unuit massa: q -w = Δe (4.12)
internal energy: ΔU = m C Δt (4.13)
(C = panas jenis (kJ/kg oC) dan Δt= waktu (detik)

Mangkona, TERMODINAMIKA TEKNIK, Polnes, 2007 31


Gbr.4-4 Perubahan energy sebanding dengan kerja netto dan
perpindahan panas antara system dan lingkungan

4.4 Rangkuman

Hukum pertama termodinamika, juga dikenal sebagai prinsip konservasi energi,


mempelajari hubungan antar bentuk dan interaksi (pengaruh timbal balik) energy.
Ein - Eout = ΔEsystem
ΔEsystem = Efinal – Einitial = E2 - E1

Apabila beberapa bentuk energy tersebut dapat diabaikan dan hanya dipengaruhi oleh
interal, kinetic dan potential energy, maka ditulis:
ΔE = ΔU + ΔKE + ΔPE
dimana:
ΔU = m (u2 – u1)
ΔKE = m (v22- v12) / 2
ΔPE = m g ( z2 – z1)
Kenyataanya, kebanyakan system dalam kondisi stationary (tidak bergerak) dan
tidak terpengaruh oleh elevasi (ketinggian), maka: ΔKE = ΔPE = 0
Jadi untuk system tersebut mempunyai: ΔE = ΔU
Energy balance dapat ditulis secara eksplisit sebagai berikut:
Ein – Eout = (Qin – Qout) + (Win – Wout) + (Emass, in – Emass, in) = Δ Esystem
Adiabatic system: Q=0

Mangkona, TERMODINAMIKA TEKNIK, Polnes, 2007 32


Tidak ada interaksi kerja: W =0
Closed system: Emass = 0
Sehingga diperoleh: Ein – Eout = Δ Esystem (kJ)
Energy balance per uni massa
ein – eout = Δ esystem (kJ/kg)
Secara umum: Q -W = ΔE
Stationary : Q- W = ΔU
Per unuit massa: q -w = Δe

4.5 Contoh Soal:


1. Sebuah tangki kaku berisi fluida panas, didalamnya disambungkan dengan roda
kipas untuk mendinginkan. Awalnya internal energy pada fluida 800 kJ, selama
proses pendinginan fluida kehilangan 500 kJ panas. Sedangkan roda kipas juga
memberikan 100 kJ kerja. Dengan mengabaikan energy stored, hitunglah final
internal energy pada fluida.

Penyelesaian:
Tangki adalah stationary, pers 4.2 maka: ΔKE = ΔPE = 0, sehingga ΔE = ΔU
Wkipas- Qout = ΔU= U2 – U1
100 kJ – 500 kJ = U2 – 800 kJ
U2 = 400 kJ
(tanda negatip untuk energy keluar dan tanda positip untuk energy masuk
system).

2. Suatu musibah yang memalukan, seseorang tak mampu mengontrol diri lalu
memukul muka korbannya. Apabila otot yang ditampar itu memar, temperatur
naik 1,8 oC, anggap bobot tangan yang memukul 1,2 kg sedang bobot lokal
muka yang menderita energy pukulan 0,150 kg dengan panas spesifik 3,8 kJ/kg
o
C. Hitunglah kecepatan tangan tersebut tepat saat mengenai sasaran. (abaikan
kerugian energy).

Penyelesaian:
ΔE = ΔU + ΔKE + ΔPE, dalam kasus ini potential energy ΔPE = 0

Mangkona, TERMODINAMIKA TEKNIK, Polnes, 2007 33


Jadi: ΔE = ΔU + ΔKE
Ein – Eout = Δ Esystem ,
dimana Ein – Eout = 0 (Net energy transfer by heat,work and mass)
Δ Esystem = perubahan internal (energy dalam, kinetik. Potential)
Jadi:
Ein – Eout = Δ Esystem
0 = Δ Umuka + ΔKE, tangan
0 = (m C Δt) + [ m ( 0 - v2)/2] tangan

2(m C t ) muka
v tan gan 
m tan gan

v tan gan 
  
2(0,15 kg ) 3,8 kJ / kg oC 1,8 oC 1000 m 2 / s 2
1,2 kg 1 kJ / kg

v tan gan  41,3m / s atau 149 km / jam

4.6 Pertanyaan
1. Jelaskan tentang hukum pertama termodinamika !
2. Jelaskan tentang keseimbangan energy !
3. Terangkan mengenai mekanisme perubahan energy!
4. Apa yang dimaksud heat gain dan heat loss, berikan contoh?
5. Apa perbedaan mekanisme pemindahan energy pada open system dan closed
system?

4.7 Soal-Soal
1. Suatu balok besi dengan bobot 65 kg temperatur 75 oC, dicelup ke dalam
wadah berisi 65 liter air temperatur 30 oC. Abaikan kerugian energi, hitunglah
temperatur akhir saat tercapai keseibangan termal.
2. Suatu cold storage digunakan untuk menyimpan buah segar. Diketahui berisi
432 kotak, tiap kotak mempunyai bobot 19 kg buah segar. Bobot tiap kotak
tersebut 2,3 kg yang terbuat dari fiberboard dengan specific heat 3,55 kJ/kg oC.
Apabila heat of respiration 0,3 W/kg dan cooling rate 0,2 oC/jam. Abaikan
heat gain dan heat loss menembus dinding. Hitunglah besarnya energy panas
yang harus dikeluarkan dari cold storage.

Mangkona, TERMODINAMIKA TEKNIK, Polnes, 2007 34

Anda mungkin juga menyukai