Anda di halaman 1dari 4

A.

Latar belakang sejarah


Munculnya agama Kristen pada awal abad masehi menyebabkan filsafat dibarat
memasuki babak baru. Ajaran Filsafat sudah ada sekitar dua ratus lima puluh tahun yang lalu
sebelum Yesus berinkarnasi ke dalam dunia atau 250 SM. Adapun para filsuf barat khususnya di
yunani sudah mulai memikirkan tentang alam semesta dan juga seluk beluk serta tujuan
kehidupan manusia .Disamping kearifan hidup yang dikemukakan oleh filsafat timbulah
kearifan hidup yang dikemukakan oleh agama Kristen. Kedunya bukan hidup berdampingan
secara damai melainkan berkonfrontasi. Konfrontasi ini sebenarnya sudah tampak didalam kitab
suci itu sendiri.Tampilah orang orang seperti Paulus dan Yohanes, yang mengedepankan
kepercayaan Kristen. Seperti disebutkan dalam kitab kolose ( 2 : 8 ) ;”Hati-hatilah supaya
jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran
turun-temurun dan roh-roh dunia,
tetapi tidak menurut kristus”1

B. Tokoh-tokoh filsafat patristik barat


Setelah zaman Apolistik, agama Kristen mulai diminati golongan ahli pikir yang
menimbulkan sikap beragam terhadap filsafat Yunani. Mereka ada yang menolak filsafat Yunani
dan ada pula yang menerimanaya. Tokoh nya antara lain sebagai berikut:
1) Tertullianus (160-230 M)
Tertullianus lahir pada tahun 160 M dan meninggal tahun 222 M. Ia
dilahirkan bukan dari keluarga Kristen, namun setalah ia melaksanakan
pertobatan ia menjadi pembela Kristen yang gigih. Tertullianus terkenal sebagai
pembela Kristen yang fanatik. Ia menolak kehadiran filsafat Yunani 2, karena
filsafat dianggap sesuatu yang tidak perlu.Tertullianus berpendapat bahwa wahyu
Tuhan sudahlah cukup, dan tidak ada hubungan antara teologi dengan filsafat,
tidak ada hubungan antara Yerussalem (pusat agama) dengan Yunani (pusat
filsafat), tidak ada hubungan antara Gereja dengan akademi, tidak ada hubungan
antara Kristen dengan penemuan baru. 3

1
https://journal.widyakarya.ac.id/index.php/jpat-widyakarya/article/download/110/111
2
Drs.A.Chairil Basori,Filsafat,(Semarang:IAIN Walisongo,1986),hlm.53.
3
Harun Hadiwijono,Sari Sejarah Filsafat Barat 1…………………………………………..,hlm.78.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa dibanding dengan cahaya Kristen,
maka segala yang dikatakan oleh para filosuf Yunani dianggap tidak penting. Hal
ini karena apa yang dikatakan oleh para filosof Yunani tentang kebenaran pada
hakekatnya merupakan kutipan dari kitab suci. Akan tetapi karena, kebodohan
para filosof, kebenaran kitab suci tersebut dipalsukan.Akan tetapi lama kelamaan,
Tertullianus akhirnya menerima juga filsafat Yunani sebagai cara berpikir yang
rasional. Alasannya, bagaimanapun juga berpikir filsafat yang diharapkan tidak
dibakukan.Saat itu dan filsafat hanya mengajarkan pemikiran-pemikiran ahli pikir
Yunani saja. Akhirnya Tertullianus melihat filsafat hanya dimensi praktisnya saja,
dan ia menerima filsafat sebagai cara atau metode berpikir untuk memikirkan
kebenaran keberadaan Tuhan beserta sifat-sifatnya.4
2) Aurelius Agustinus (354-430 M)
Agustinus lahir di Tagasta, Numidia (Algeria) pada tanggal 13 September
354 M dan meninggal tanggal 28 Agustus tahun 430 M.5 Ayahnya adalah seorang
pejabat kekaisaran Romawi bernama Patricius dan ibunya bernama Monica
seorang penganut agama Kristen yang taat. Agustinus juga sering disebut
Aurelius Agustinus.Pendidikan yang mula-mula diterimanya ialah dalam bidang
gramatika dan aritmatika.Ia sangat benci kepada gurunya yang menggunakan
hukuman dalam metoda mengajarnya. Bahasa Yunani dibencinya sehingga ia
tidak mempunyai pengetahuan yang sempurna tentang bahasa itu.
Sejak mudanya ia telah memmpelajari bermacam macam aliran antara lain
Platonisme dan Skeptisisme. Ia telah di akui keberhasilannya dalam membentuk
filsafat Kristen yang berpengaruh besar dalam filsafat abad pertengahan sehingga
ia di juluki sebagai guru skolastik yang sejati . Selain itu ia juga seorang guru
besar di bidang teologi. pada abadAugustinus tergolong pemikir yang paling
penting dari seluruh masa patristik. Saat mudanya ia telah mempelajari bermacam
macam aliran filsafat serta corak.Baru ketika berumur 33 tahun ia masuk Katolik.
Ia juga banyak menulis buku-buku, akan tetapi buku-bukunya tidalah semata-
mata memuat filsafat, tetapi mengenai penerangan agama. Adapun ajaran-ajaran
Augustinus adalah:
4
Asmoro Akhmadi,Filsafat Umum,(Jakarta:Grafindo Persada,2001).,hlm.68.
5
DR.Harun Hadiwijono,Sari Sejarah Filsafat Barat 1,(Yogyakarta:Kanisius,1980).,hlm.79.
a) Logika
Dalam logikanya Augustinus memerangi skepsis. Skepsis itu menurut
pendapatnya mengandung pertentangan dan kemustahilan.Dengan alasan
jika kita menyaksikan dengan adanya kebenaran tentu tidak
disangsikannya yaitu tentang kebenaran.Menurutnya akal budi dapat
mencapai kebenaran karena manusia mengambil bagian dari rasio
ilahi.Karena didalam rasio ilahi terdapat kebenaran-kebenaran ilahi atau
mutlak.
b) Antropologi dan Etika
Dalam filsafat antropologi dan etika ia mengatakan bahwa menurutnya
badan manusia termasuk alam jasmani tetapi jiwanya termasuk rohani
karena jasmaninya terikan dan harus mengalami perubahan, sengsara dan
terlibat dalam waktu.Menurut pendapatnya kejahatan atau dosa itu terletak
pada kehendak yang bebas.Jika kehendak itu memilih jasmani dengan
demikan memustahilkan jalannya kepada Tuhan. Maka berdosalah ia, jadi
dosa atau kejahatan itu berdasarkan atas ketiadaan yang baik. Demikianlah
pendapat Augustinus.6
Kita dapat mengatakan Tuhan itu bukan apa dari pada Tuhan itu
itu apa, sebab Tuhan tidak dapat dimasukan ke dalam kategoris yang
dimiliki manusia, Tuhan adalah roh yang esa tidak bertubuh, tidak
berubah, tetapi berada dimana mana serta meliputi segala sesuatu.
Manusia tidak dapat mengenal Tuhan secara sempurna. Setelah ia
mengalami konversi, ia mengabdikan seluruh dirinya kepada Tuhan dan
melayani pengikutnya-pengikutnya. Setelah ia kembali ke Tagasta pada
tahun 388 M, ia menjual seluruh warisan, dan uang hasil penjualan itu
diberikan semuanya kepada fakir miskin. Ia sebeanrnya tidak berminat
menjadi pendeta, tetapi pada tahun 391 M, ia ditahbiskan menjadi pendeta
karena didesak oleh hampir semua orang di tempat tinggalnya dekat kota
Hippo (wilayah Aljazair).

6
Ibid (hal.54)
Ia mengatakan bahwa setiap pengertian tentang kemungkinan pasti
mengandung kesungguhan. Bila orang menganggap suatu doktrin adalah
kemungkinan, ia harus menganggap bahwa di dalam doktrin itu adalah
kebenaran. Dari sini ia menemukan kesungguhan adanya dirinya, yang
tadinya diragukannya.Ia juga mencoba membuat argumen lain Tuhan. Ia
mengambil susunan alam semesta. Alam semesta ini menurut pendapatnya
memerlukan pencipta karena fisik alam yang tidak teratur ini, tidak
berketentuan ini, memerlukan pencipta dan pengatur.Yang dimaksud tidak
berketentuan ialah tidak tentu asalnya, keadaannya sekarang dan riwayat
alam ini selanjutnya.Keadaan alam seperti ini menurut Agustinus
memerlukan pencipta dan pengatur.7

7
Ibid (hal.78)

Anda mungkin juga menyukai