Anda di halaman 1dari 12

BIOGRAFI 5 TOKOH FILSAFAT KRISTEN

Riska Annisa Fitri (202001500142)

Kezia Mutiara Syahla (202001500172)

Seno Dwi Handoko (202001500179)


BAB 11

BIOGRAFI 5 TOKOH FILSAFAT KRISTEN

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan mempelajari Biografi 5Tokoh Filsafat Kriten ialah agar dapat Mengambil manfaat
dan kebaikan dalam kehidupan sosial dalam lintas agama, bahwa agama satu dengan yang lain
saling mengajarkan tentang kebaikan dan kasih sayang.

Tujuan filsafat adalah menemukan hakikat kebenaran dalam logika (kebenaran


pemikiran), etika (perilaku) dan metafisika (otentisitas). Oleh karena itu dengan berfilsafat maka
seseorang akan menjadi lebih manusiawi, karena dengan terus berefleksi akan menganalisa
hakikat material dan spiritual manusia dalam kehidupan dunia agar dapat bertindak secara arif.
Dengan berfilsafat manusia dapat menjelaskan hakikat kehidupan manusia dalam bidang
personal dan sosial Kebiasaan menganalisis segala sesuatu dalam kehidupan yang diajarkan
dengan metode filosofis akan menjadikan seseorang cerdas, kritis, sistematis dan obyektif.
Mempelajari dan memecahkan berbagai masalah dalam hidup, sehingga tercapainya kualitas,
kesempurnaan dan kebahagiaan dalam hidup; belajar filosofi akan melatih seseorang untuk
secara mandiri meningkatkan kemampuan berfikir, dan membentuk kepribadian yang tidak
mudah dipengaruhi oleh faktor eksternal. Namun di sisi lain, mereka tetap mampu mengakui
martabat orang lain, keberagaman dan keunggulannya. Dengan filosofi, manusia senantiasa
dilatih, dididik, dan mampu berpikir secara universal, multidimensi, komprehensif, dan
mendalam.Pembelajaran filosofi akan memberikan pengetahuan dasar dalam segala bidang ilmu,
dan memberikan keterpaduan menyeluruh dari semua ilmu dan kesatuan. tentang kehidupan
manusia. Persepsi atau pemahaman. Itu dipimpin oleh para pemimpin yang berpengetahuan.
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kekristenan muncuk sebagai kepercayaan atau agama baru. Hal ini terjadi setelah kaisar
konstantius mengeluarkan sebuah edik yang bernama edik Milano.dalam edik Milano yang
dikeluarkan tahun 313 menyatakan bahwa agam Kristen yang teraniaya menjadi agama resmi di
seluruh kekaisaran.

Ajaran agama Kristen bersumber dari yesus kristus. Kekristenan menawarkan ajaran baru
yang berbeda dengan ajaran atau agama pada waktu itu yakni tentang penebusan, keselamatan,
dan cinta. Ajaran ini sungguh – sungguh berbeda dari ajaran yang ada pada waktu itu. Kehadiran
agama ini ditentang oleh banyak orang, baik oleh penguasa maupun oleh kalangan yahudi.

Pada awalnya agama Kirsten berasal dari rakyat golongan sederhana, rakyat jelata yang
bukan pemikir. Dengan kondisi demikian, tidak ada ahli piker secara filsafat. Namun, dalam
perjalanan waktu, banyak orang – orang dari golongan atas, golongan ahli piker menjadi
penganut agama Kristen. Dengan demikian, oara cendikiawan ini menentukan sikap mereka
terhadap filsafat Kristen. Sejak saat itu, bangkitlah filsafat Kristen.

Rumusan Masalah

1. Siapa saja tokoh ilmuan Filsafat Kristen?


2. Bagaimana perjalanan hidup tokoh beserta dengan biografinya?
3. Apa saja karya – karya para ilmuan Filsafat Kristen?

Tujuan

1. Melalui pembelajaran filsafat sains, saya berharap siswa lebih kritis dalam sikap
ilmiahnya.
2. Meneliti ilmu filsafat sangat bermanfaat bagi mahasiswa yang merupakan calon ilmuwan
untuk mendalami metode ilmiah dan melakukan penelitian ilmiah.
3. Membiasakan bersikap logis dan rasional dalam pandangan dan argumentasi yang
dikemukakan.
4. Melakukan pemikiran yang serius dan tak henti-hentinya.
BIOGRAFI 5 TOKOH FILSAFAT KRISTEN

1. Yustinus Martir

Yustinus Martir lahir di Neopolis (Sikhem Palestina)


sekitar abad 100 M. ia menjadi Kristen dan menetap di Roma
sekitar 164 M. Banyak waktu digunakannya untuk mencari
kebenaran dengan mengembara diantara berbagai aliran tradisi
filsafat Yunani. Yustinus juga mengatakan bahwa agama
Kristen bukanlah agama baru Yunani. Nabi Musa telah
membuatkan kedatangan Kristus. Musa hidup sebelum Plato.
Dengan demikian Plato ‘telah belajar” dari Nabi Musa.

Kritus adalah logos. Membagikan benih logos (logos spermatikos) kepada seluruh umat
manusia sehingga pada orang yang bukan Kristen telah tertanam juga rasa kebenaran, hal
yang baik. Logos bekerja pada semua orang baik secara intelektual maupun secara moral.
Tiap orang telah mendapat bagian benih logos itu sebenarnya adalah orang Kristen, sekalipun
ia tidak dibaptis seperti Sokrates. Sekalipun semua orang telah menerim benih logos tetapi
orang-orang Yunani kurang megerti disebabkan pegaruh para demon yang dikepalai oleh
iblis. Demikialah pengetahua yang benar dipalsukan yaitu bangsa romawi digerakan umtuk
menhambakan orang-orang Kristen.

Secara keseluruhan, karya Yuritis menandai pilihan tegas Gereja awal untuk filsafat,
untuk akal budi, bukan sebagai agama seperti yang dianut orang-orang kafir. Dalam
apologianya yang pertama, Yustinus mengkritik agama kafir serta mitos-mitosnya yang dia
pandang sebagai kesesatan dari jalan kebenaran . sedangkan filsafat merupakan bidang yang
menguntungkan, dimana kekafiran, Yudaisme dan Kristianitas dapat bertemu dalam hal
mengkrtik agama kafir serta mitos-mitosnya yang palsu.
(35) (DOC) Filsafat Kristen | Wawan Atmaja - Academia.edu

2. Irenaeus

Irenaeus lahir sekitar 137-140 ( kurang lebih 202) M. ia


menentang aliran Gnostik. Gnostik berakar dari kata yunani
yang berarti pengetahuan. Aliran Gnostik adalah aliran yang
berusaga melebur kepercayaan Kristen dengan filssafat
yunani. Aliran ini timbul dalam bentuk bermacam – macam
yang membahayakan bagi agama Kristen dari dalam.
Sekalipun ada banyak aliran, akan tetapi ada corak – corak
tertantu yang dimiliki bersama yaitu:

 Semua mengajarkan adanya pertentangan yang


mutlak antara roh sebagai azas segala yang baik
dan benda sebagai azas segala yang jahat.
 Penciptaan bukan dilakukan oleh Allah, tetapi
oleh tokoh rohani yang lebih rendah.

Kelepasan hanya terbatas pada sekelompok kecil orang yang berhasil naik dari iman ke
pengetahuan (gnosis) karena iman dipandang perlu bagi orang-orang yang sederhana, kaum pskis
atau kaum somatris, yaitu kaum yang terikat benda-benda. Sedangkan pengetahuan atau gnosis
perlu bagi kaum pneumatis yaitu kaum rohani orang yang mendalami rohnya secara sungguh-
sungguh.

Ajaran gnostic dikuasai oleh fantasi dari pada oleh akal sehat. Pengetahuan tentang
gnostic diperoleh dari kutipan-kutipan yang terdapat di dalam tulisan para Bapa Gereja yang
menentang dan dari karangan-karangan para pengikut gnostic sendiri. Namun , pada masa
Iranaeus ada aliran yang berusaha melebur kepercayaan Kristen dan Filsafat Yunani sehingga
menjadi system yaitu aliran gnostik.

Iranaeus menentang aliran gnostic dengan alasan-alasan dialektis dan dengan


peembuktian dari kitab suci. Ia menunjukan bahwa uraian para ahli gnostic banyak yang
bertentangan. Misalnya, Iranaeuse menunjukan bahwa Allah adalah esa, maka tidak mungkin
sejak awal da sesuatu yang diatas dan di bawah Allah. Cara Iranaeus membuktikan kesalahan
ajaran gnostik yaitu memakai tafsiran allegoris atau kiasan yang dilandaskan dari kitab suci.
Menurut kitab suci, pencipta segala makhluk adalah Allah sendiri, bukan menalarkan sinar ilahi
dari diriNya sendiri.

(35) (DOC) Filsafat Kristen | Wawan Atmaja - Academia.edu

3. Hippolitus

Hippolytus wafat
mungkin sekitar than 236. Ia
adalah seorang murid dari
Irenaeus. Dalam Proemium ke
Philosophumena (sekarang pada
umumnya dikaitkan dengan
Hippolytus) dia menyatakan
niatnya, hanya tidak sempurna
terpenuhi. Informasi
bagaimanapun selalu akurat.
Tuduhan utama untuk dia bahwa
Hippolytus melawan bangsa
Yunani dimana mereka memuliakan penciptanya dengan ungkapan
halus, tetapi tidak mengetahui Pencipta segala sesuatu, yang
membuat mereka bebas dari ketiadaan sesuai dengan hikmatNya
dan rencanaNya.

Para penulis tersebut menulis dalam bahasa Yunani tapi ada juga sekelompok apologet latin,
Minucius Felix, Tertullian, Arnobius dan Lactantius dan diantara mereka yang paling
berpengaruh adalah Tertullian. Tidak pasti apakah Minicius Felix menulis sebelum atau setelah
Tertullian, tetapi dalam segala sikapnya terhadap filsafat yunani, seperti yang ditunjukan pada
Octavius lebih menguntungkan dari pada pendapat Tertullian. Argumen bahwa keberadaan Allah
dapat diketaui dengan pasti dari tatanan alam dan desain yang terlibat dalam organisme,
khususnya dalam tubuh manusia, dan bahwa keesaan Allah dapat disimpulkan dari kesatuan
tatanan kosmik. Ia menegaskan bahwa para filsuf Yunani
juga mengakui pernyataan ini. Dengan demikian
Aristoteles mengakui satu Tuhan dan stop punya doktrin
ilahi, sementara plato berbicara tentang Kristen ketika ia
berbicara di Timaeus yaitu dari pencipta dan bapa alam
semesta.

(35) (DOC) Filsafat Kristen | Wawan Atmaja -


Academia.edu

4. Tertulianus
Tertalianus hidup sekitar abad 160-222 M. ia
dilahirkan di Karthago. Ia tidak berasal dari keluarga Kristen tetapi kemudian menjadi
Kristen dan menjadi pembela agama Kristen serta teolog. Oleh karena hidupnya yang keras,
ia cenderung menganut mazhab Montanus. Ketika menganut Montanisme, Tertulianus tidak
melupakan bahwa gereja adalah ibu bagi iman dan hidup kristiani.

Tertulianus juga menaruh perhatian pada kelakuan moral orang – orang kristiani serta pada
hidup yang akan datang. Tulisan – tulisannya juga penting untuk mengetahui kecenderungan
yang timbul dalam komunitas – komunitas kristiani yang berhubungan dengan Maria, Sakramen
Ekaristi, Perkawinan, dan Rekonsiliasi, primat petrus serta doa. Seacara khusus pada zaman
penganiayaan, ketika orang – orang kristiani tampak seperti suatu minoritas, Tertulianus
menganjurkan supaya mereka berharap. Harapan menurutnya, bukan hanyan salah satu
keutamaan, tetapi suatu yang meliputi setiap segi dari eksistensi kristiani.

Tertulianus menolak filsafat sebab wahyu sudah cukup bagi orang Kristen. Menurutnya tidak
ada hubungan antara teologi dan filsafat, antara Yarussalem dan Athena, antara gereja dan
akademik. Sejak agama Kristen ada, filsafat membingungkan bagi orang Kristen bahkan dapat
menyesatkan. Di dalam terang kristus, segala sesuatu yang dikatakan oleh para filsuf tidak
penting. Sebab, segala yang baik, yang mereka ajarkan dikutip dari kitab suci. Tetapi filsuf
memalsukan kitab suci.
Sekalipun demikian, Tertulianus tidak menolak berpikir secara rasional. Cara berfikir
rasional ini juga berguna. Akan tetapi sayangnya, pemikiran yang rasional, yang secara spontan
ini, tidak diteguhkan oleh filsafat, melainkan dibelokkan. Berdasarkan pandangan ini,
Tertulianus tidak menolak pemikiran rasional tentang adana allah dan kesempurnaanNya. Akal
manusia dapat menemukan adanya allah dan menemukan sifat jiwa yang tidak dapat mati.

Tertulianus menolak Stoa. Akan tetapi, ia juga dipengaruhi oleh kaum Stoa karena ia
mengajarkan materialisme. Menurutnya, baik Allah maupun jiwa bertubuh, walaupun tubuh itu
berbeda sekali dengan tubuh jasmaniah. Allah adalah suatu Zat yang halus, walaupun ia adalah
baik. Jiwa tidak setiap kali diciptakan Allah tersendiri, akan tetapi pembentukannya diteruskan
oleh para orang tua kepada anak-anak mereka. Jiwa berasal dari sperma sang ayah, sehingga tiap
jiwa adalah suatu ranting dari jiwa Adam. Karena dosa warisan sifat-sifat rohani diwarisi anak
dari orang tuanya. Oleh karena pada tiap jiwa masih ada sisa gambar Allah, maka tiap jiwa yang
tertarik kepada agama Kristen.

(35) (DOC) Filsafat Kristen | Wawan Atmaja - Academia.edu

5. Klemens dari Aleksandria

Klemens dari Aleksandria lahir sekitar tahun 150 M di


Athena, kemudian menetap di Aleksandria sekitar tahun
202/203 M dan meninggal sekitar tahun 219 M. Dari Athena
diwarisinya suatu minat yang besar untuk filsafat yang akan
menjadikannya seorang perintis dialog antara iman dan rasio, akal budi, dalam tradisi Kristiani.
Aleksandria merupakan kota yang menjadi symbol bagi pertemuan subur antara kebudayaan, hal
yang merupakan ciri khas zaman Hellenisme. Di kota itu, ia menjadi murid Pantaenus sampai
saat ia menggantikannya sebagai pemimpin sekolah kateketik. Banyak sumber memberi
kesaksian bahwa ia seorang inan tertahbis.

Di antara karya-karyanya, ada 3 (tiga) yang paling penting yaitu Protrepticus,


Paedagogud dan Stromata. Meskipun kelihatannya bukan maksud utama pengarangan tetapi
adalah kenyataan bahwa tulisan-tulisan ini merupakan suatu trilogy asli yang dapat mengantar
perkembangan rohani orang Kristiani secara efektif.

Protrepticus, seperti sudah dinyatakan oleh namanya adalah suatu anjuran yang ditujukan
kepada mereka yang menjelajahi iman. Protrepticus berbaur dengan menjadi seorang Pribadi:
Puetra Allah, Yesus Kristus, yang telah menjadi “penganjur” bagi manusia supaya dengan
mantap menempuh jalan yang menuntun pada kebenaran.

Yesus Kristus kemudian menjelma sebagai Paedagogus, berarti pendidik, bagi mereka
yang oleh daya pembaptisan telah mejadi anak-anak Allah. Dan, akhirnya Yesus Kristus telah
mejadi Didascalos, berarti Guru yang menawarkan pengajaran yang terdalam. Pengajaran-
pengajaran ini telah dikumpulkan dalam karya Clemens yang ketiga yaitu Stromata. Stromata
adalah istilah Yunani untuk permadani dinding. Memang karya ini merupakan kumpulan
karangan-karangan yang berbeda-beda dan tidak disusun secara sistematis, buah hasil; langsung
dari pengajaran Clemens sehari-hari.

Di sisi lain, nilai filsafat Kristen Aleksandria pada waktu itu adalah kesatuan agama
Yahudi dan agama Kristen (menentang Marcion), dan filsafat Yunani diperhambakan kepada
perkembangan teologi Kristen, tanpa jatuh kepada kesalahan Gnostik. Sekalipun demikian, harus
diakui bahwa ada kekurangan-kekurangan, yaitu: filsafat Kristen terlalu bersifat spekulatif
sihinggan kehilangan kemyataan yang sebenarnya, terlalu terpesona oleh Plato dan Philo dan
terlalu banyak dipengaruhi oleh Stoa.

Klemens tidak bebas dari kekeliruan-kekeliruan itu. Beberapa tahun ia menjadi dosen di
sekolah kateketik Aleksandria. Kemudian ia harus melarikan diri karena adanya penghambatan
dari kaisar Septimus Severus. Suatu tujuan rangkap ingin ia capai yaitu: memberi batasan-
batasan kepada ajaran Kristen guna mempertahankan diri terhadap filsafat Yunani dan aliran
Gnostik, dan memerangi ajaran Kristen engan pertolongan pemikiran Yunani.

Filsafat dijunjung tinggi, terlebih-lebih filsafat Plato dihargai sekali. Hal ini disebebkan
filsafat mempuyai fungsi rangkap. Bagi orang yang bukan Kristen, filsafat dapat mempersiapkan
orang untuk percaya kepada Injil. Sebab bagi orang yang bukan Kristen, filsafat mempunyai arti
yang sama seperti arti hukum Taurat bagi orang Yahudi. Sebagian besar dari hikmah filsafati
diturunkan dari Kitab Suci. Sebaliknya, bagi orang Kristen filsafat juga penting karena filsafat
dapat dipakai untuk membela iman Kristen dan untuk memikirkan iman Kristen secara
mendalam.

Menurut Klemens, filsafat pada dirinya memang dapat memimpin orang pada
pengetahuan tentang Allah. Sebab filsafat dapat memimpin kepada pengetahuan, bahwa Allah
adalah sebab segala sesuatu. Disini tampak pengaruh filsafat Plato. Pangkal pemikiran Klemens
adalan iman. Iman (pitis) dapat diperlukan bagi orang Kristen. Akan tetapi, di samping iman
masih ada hal yang lebih tinggi yaitu pengetahuan (gnosis). Jikalau iman berlaku bagi tiap orang
Kristen, maka pengetahuan (gnosis) perlu bagi orang Kristen yang dapat berpikir secara lebih
mendalam. Pengetahuan atau gnosis ini bukan meniadakan iman, tetapi menerangi iman. Iman
adalah awal pengetahuan, oleh karena itu iman harus berkembang atau tumbuh hingga menjadi
pengetahuan atau gnosis. Pengetahuan harus diusahakan sedemikian rupa, hingga menjadi suatu
kecakapan merenung yang terus-menerus dan tak terubahkan lagi.

Walaupun Klemens mengajarkan hal gnosis, akan tetapi ia menentang Gnostik. Ajaran
tentang gnosis justru dipakai untuk menentang Gnostik. Menurut ajaran Gnostik, seorang yang
telah memiliki gnosis harus mematikan hawa nafsunya dan kembali kepada Allah dalam suatu
kasih yang telah dibersihkan dari segala hawa nafsu. Tetapi bagi Klemens gnosis tidak
mempunyai arti yang demikian. Sebaliknya, bagi kaum Gnostik, gnosis meniadakan iman. Bagi
Klemens, gnosis adalah ilmu sejati, suatu pengetahuan, berhikmat atau berilmu, jikalau akalnya
meneguhkan pengetahuannya dengan uaian-uraian yang mempunyai bukti yang kuat.
Demikianlah menurut Klemens, pengetahuan atau gnosis adalah aktivitas akal.

(35) (DOC) Filsafat Kristen | Wawan Atmaja - Academia.edu


Evaluasi

Apa yang melatarbelakangi munculnya para tokoh filsuf Kristen pada masa itu?

Anda mungkin juga menyukai