Anda di halaman 1dari 37

PENYELESAIAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS

AKUISISI DAN PEMBAYARAN : VERIFIKASI


AKUN-AKUN TERPILIH

ANGGOTA

INDAH SRIWAHYUNI 21410001

DESTY RARA ADLIN 23113073


JENIS AKUN-AKUN LAIN DI
DALAM SIKLUS PEMBELIAN
DAN PEMBAYARAN
Jenis akun yang berkaitan dengan transaksi dalam
siklus pembelian dan pembayaran, berupa aset, beban,
dan liabilitas yang antara perusahaan satu dengan
lainnya memiliki jenis aset, beban, dan liabilitas yang
berbeda, terutama perusahaan yang bergerak dalam
bidang usaha selain perusahaan dagang pengecer dan
Perusahaan dagang partai besar dan manufaktur.
Persoalan-persoalan audit yang berkaitan untuk beberapa
akun terpilih dalam siklus pembelian dan pembayaran,
yaitu audit atas:
1. Properti, mesin, dan peralatan
2. Beban dibayar di muka
3. Utang lain-lain
4. Akun-akun pendapatan dan beban
Aset Beban Liabilitas
Kas Harga pokokpenjualan Utangusaha

Persediaan Bebansewa Utangsewa

Perlengkapan Pajakkekayaan Utangpajak kekayaan

Property, mesin,danperalatan PajakPenghasilan Utangbeban lain-lain


Hak Paten, merekdagang dan copyright Bebanasuransi Utangpajak penghasilan
Sewa dibayardimuka Beban penasehathukum
dan audit

Pajak dibayar di muka Beban pensiun

Asuransi dibayar di muka Beban listrik, air, dan gas


AUDIT PROPERTI, MESIN DAN
PERALATAN
Properti, mesin dan peralatan merupakan akun
yang tergolong aset tetap, yaitu aset yang dapat
digunakan dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun, digunakan dalam operasi perusahaan dan
tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan
normal perusahaan. Pembelian properti, mesin,
dan peralatan terjadi melalui siklus pembelian
dan pembayaran.
Klasifikasi akun properti, pabrik dan peralatan:
• Tanah dan pengembangan tanah
• Bangunan dan perbaikan bangunan
• Peralatan dan manufaktur
• Perobatan dan perkakas
• Mobil dan truk
• Pengembangan leasehold
• Konstruksi dalam proses untuk properti,
pabrik, dan peralatan
Akun yang biasa digunakan untuk peralatan
diilustrasikan pada Gambar di samping. Perhatikan
bahwa debit peralatan timbul dari siklus perolehan
dan pembayaran. Karena sumber debit dalam akun
aset adalah jurnal akuisisi,sistem akuntansi biasanya
telah diuji untuk mencatat penambahan peralatan
pada periode berjalan sebagai bagian dari
pengujian siklus akuisisi dan pembayaran. Namun,
karena penambahan peralatan jarang terjadi, sering
kali dalam jumlah besar, dan memerlukan
pengendalian khusus, seperti persetujuan dewan
direksi, auditor dapat memutuskan untuk tidak
terlalu mengandalkan pengujian tersebut sebagai
bukti yang mendukung penambahan aset tetap.
1. Melaksanakan Prosedur
Analitis
Jenis prosedur analitis tergantung pada sifat
operasi klien. Sebagian prosedur analitis
yang tipikal menilai kemungkinan salah saji
yang material dalam beban penyusutan dan
akumulasi penyusutan.
Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin Terjadi
Membandingkan rasio beban depresiasi dibagi Salah saji pada beban depresiasi dan
biaya perlatan manufaktur kotor dengan tahun akumulasi depresiasi
sebelumnya
Membandingkan akumulasi depresiasi dengan Salahsajipada akumulasi depresiasi
biaya peralatan manufaktur kotor dengan tahun
sebelumnya
Membandingkan beban-beban perbaikan dan Jumlahbebanyangharus dikapitalisasi
pemeliharaan bulanan atau tahunan beban
persediaan, beban peralatan, dan akun sejenis
dengantahunsebelumnya

Membandingkan beban manufaktur kotor dibagi Perlengkapan yang tidak dipakai atau
denganberapajumlahproduksitahun sebelumnya dibuangtetapibelumdihapusbukukan
2. Memverifikasi Akuisisi Tahun
Berjalan

Perusahaan harus mencatat penambahan selama tahun berjalan


dengan benar karena aktiva memiliki pengaruh jangka panjang terhadap
laporan keuangan. Auditor menggunakan tujuh dari delapan tujuan audit
yang berkaitan dengan saldo sebagai kerangka referensi bagi pengujian
atas rincian saldo: eksistensi, kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah
batas, detail tie-in, serta hak dan kewajiban.
TUJUAN AUDIT TERKAIT SALDO DAN PENGUJIAN RINCIAN SALDO
PENAMBAHAN PERALATAN

Tujuan Audit Terkait Pengujian atas Rincian Komentar


Saldo
Saldo yang Umum
Akuisisi tahun berjalan dalam skedul 1. Memfooting skedulakuisisi 1. Memfooting skedul akuisisi dan
akuisisi sesuai dengan jumlah file induk 2. Menelusuri setiapakuisisikefile induk untukmelihat
menelusuro setiap akuisisi yang harus
jumlahdan deskripsinya
terkait dan totalnya sesuai dengan buku dibatasi kecuali pengendalian lemah
3. Menelusuri total kebukubesarumum
besar umum
2. Semua kenaikan saldo buku besar
umum selama tahun tersebut harus
direkonsiliasi skedul
• Pemeriksaan fisik tidak biasa dilakukan
Akuisisi tahun berjalan seperti yang Memeriksa faktur vendor dan laporan kecuali jika pengendalian lemah atau
tercantum dalam daftar memang ada penerimaan serta Memeriksa aktiva secara jumlahnya material
fisik
Akuisisi yang ada telah dicatat Merupakan tujuan terpenting dalam audit
1. Memeriksa faktur vendor yang
peralatan manufaktur
berhubungan erat dengan akun seperti
reparasi dan pemeliharaan

2. Menelaah perjanjian lease dan sewa


Tujuan Audit Terkait Saldo Pengujian atas Rincian Saldo Komentar
yang Umum
Akuisisi tahun berjalan yang ada dalam Memeriksafakturvendor Luasnya tergantung pada risiko inheren
daftar sudahakurat(Akurat) dan efektivitaspengendalianinternal.

Akuisisi tahun berjalan yang ada dalam 1. Memeriksa faktur vendor dalam akun Tujuannya berkaitan erat dengan
daftar telah diklasifikasikandengan benar peralatan untuk mengungkapkan akun-akun pengujian untuk kelengkapan. Hal ini
(Klasifikasi) yang akandiklasifikasikan. dilakukan dalam kaitannya dengan
2. Memeriksa faktur vendor yang tujuan tersebut dan pengujian untuk
berhubunganerat, keakuratan
3. Memeriksa beban sewa dan lease untuk lease
yangdikapitalisasi

Akuisisi tahun berjalan dicatat pada periode Biasanya dilakukan sebagai bagian dari
Mereview transaksi yang mendekati tanggal neraca
yangbenar(Cut-Off) pengujianpisahbatas atauutangdagang.
untuk melihat apakah sudah masuk periode yang
benar

Klienmemilikihak atas akuisisi tahunberjalan Memeriksafakturvendor. Biasanya tidak ada masalah untuk
(Kewajiban) peralatan. Akte properti, aktiva tidak
berwujud dan tagihan pajak seringkali
diperiksa untuk tanah dan bangunanutama.
3. Memverifikasi Pelepasan atau
Pembuangan Tahun Berjalan
Transaksi yang melibatkan pelepasan peralatan manufaktur sering
kali disalah sajikan apabila pengendalian internal perusahaan tidak
memiliki metode formal. Jika klien lalai mencatat pelepasan, biaya
awal akun peralatan manufaktur akan dinyatakan terlalu tinggi, dan
nilai buku bersih akan dinyatakan terlalu tinggi hingga aktiva telah
disusutkan sepenuhnya. Metode-Metode formal untuk menelusuri
pelepasan dan provisi menyangkut otorisasi yang tepat atas
penjualan atau pelepasan peralatan manufaktur lainnya akan
membantu mengurangi risiko salah saji.
Prosedur berikut seringkali digunakan untuk mereview pelepasan:
• Mereview apakah aktiva yang baru diakuisisi menggantikan
aktiva yang ada
• Menganalisis keuntungan dan kerugian atas pelepasan aktiva
dan pendapatan rupa-rupa yang diterima dari pelepasan aktiva
• Mereview modifikasi pabrik dan perubahan lini produk, pajak
properti, atau cakupan asuransi untuk indikasi penghapusan
peralatan
• Melakukan tanya-jawab dengan manajemen dan personil-
personil produksi mengenai kemungkinan pelepasan aktiva
4. Memeriksa Saldo Akhir Akun Aset

Pertimbangan utama dalam memeriksa pengungkapan tentang aset


adalah kemungkinan adanya larangan hukum. Auditor bisa menggunakan
beberapa metode untuk menentukan apakah peralatan dilarang secara
hukum, dengan cara:
• Membaca pasal-pasal yang tercantum dalam perjanjian kredit
• Mengirim permintaan konfirmasi utang ke bank atau ke lembaga
keuangan lain
• Melakukan diskusi dengan klien atau mengirim surat ke penasehat
hukum
5. Memverifikasi Beban Penyusutan
Jika beban penyusutan berjumlah material, akan diperlukan lebih banyak pengujian yang
terinci atas beban penyusutan ketimbang untuk akun yang telah diverifikasi melalui
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi. Tujuan audit yang
berkaitan dengan saldo yang paling penting untuk beban penyusutan adalah keakuratan.
Dalam menentukan hal yang pertama, auditor harus mempertimbangkan 4 aspek:
• Umur manfaat akuisisi periode berjalan
• Metode penyusutan
• Estimasi nilai sisa
• Kebijakan penyusutan aktiva dalam tahun akuisisi dan disposisi
6. Memverifikasi Saldo Akhir Dalam
Akun Akumulasi Depresiasi
Adapun tujuan yang biasa ditekankan dalam pengauditan atas saldo akhir dalam
akumulasi depresiasi :

• Akumulasi depresiasi sebagaimana tercantum dalam master file properti cocok


dengan buku besar. Tujuan ini dapat dicapai dengan menguji kebenaran
penjumlahan vertikal akumulasi depresiasi dalam master file properti dan
menelusurnya ke buku besar
• Akumulasi depresiasi dalam master file adalah akurat
AUDIT BEBAN DIBAYAR
DIMUKA
Beban dibayar di muka, beban yang ditangguhkan, dan aset tidak
berwujud, jangka waktunya bisa bervariasi mulai dari beberapa
bulan sampai beberapa tahun. Adapun bagian lainnya berupa:

• Sewa dibayar dimuka


• Biaya Organisasi
• Pajak dibayar dimuka
• Hak paten
• Asuransi dibayar dimuka
• Merek Dagang
• Beban ditangguhkan
• Copyright
• Goodwill
Dalam Pengauditan beban dibayar dimuka akan menyangkut
tipikal pengendalian internal dan pengujian audit terkait yang
biasa digunakan dalam audit atas beban asuransi dibayar di
muka. Dalam pembahasan berikut, digunakan suatu contoh yang
mewakili akun-akun sejenis ini, karena:
• Akun dibayar dimuka sering dijumpai pada kebanyakan audit.
Hampir semua perusahaan berhubungan dengan urusan
asuransi.
• Sering muncul masalah dalam pengauditan asuransi dibayar di
muka.
• Tanggungjawab auditor untuk mereview coverage asuransi
adalah pertimbangan tambahan yang tidak dijumpai pada
akun lain dalam kategori ini.
1. Tinjauan terhadap asuransi dibayar di muka
Gambar disamping ini melukiskan
tipikal akun-akun yang digunakan
untuk asuransi dibayar dimuka dan
hubungan antara asuransi dibayar di
muka dengan siklus pembelian dan
pembayaran melalui pendebetan atas
akun asuransi dibayar di muka.
2. Pengendalian internal
Pengendalian internal untuk asuransi dibayar dimuka dan beban asuransidapat
dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:
1 Pengendalian terhadap akuisisi dan pencatatan asuransi,
2 Pengendalian terhadap register asuransi,
3 Pengendalaian terhadap penghapusan beban asuransi
Perusahaan sering kali mempunyai ayat jurnal standar untuk moreklasifikasi
asuransi dibayar di muka menjadi beban asuransi apabila diperlukan jurnal yang
signifikan untuk melakukan penyesuaian atas saldo asuransi dibayar di muka
pada akhir periode akuntansi, hal ini menunjukkan adanya kesalahan penyajian
potensial dalam pencatatan pembelian asuransi sepanjang tahun atau dalam
perhitungan saldo akhir dalam asuransi dibayar dimuka.
3. Pengujian audit
Dalam mengaudit asuransi dibayar di muka, auditor mendapatkan daftar asuransi dari
klien yang mendaftar setiap asuransi yang sedang berlaku yang berisi informasi
tentang:
• Informasi polis, termasuk nomor polis, jumlah pertanggungan, dan premi tahunan
• Saldo awal asuransi dibayar di muka
• Pembayaran premi polis
• Jumlah yang dibebankan ke beban asuransi
• Saldo akhir asuransi dibayar di muka
Lanjutan….
Pengujian atas saldo akun beban yang umumnya diperlukan mencakup prosedur analitis dan pengujian untuk
memastikan bahwa semua pembebanan beban asuransi berasal dari kredit asuransi dibayar di muka, prosedur
analitis yang biasa dilakukan oleh auditor:
a. Bandingkan total asuransi dibayar dimuka dan beban asuransi denga ntahun sebelumnya.

b. Hitunglah rasio asuransi dibayar di muka dengan beban asuransi dan bandingkanlah dengan tahun

sebelumnya

c. Bandingkan jumlah pertanggungan polis asuransi individual yang tercantum dalam daftar asuransi yang

diperoleh dari klien dengan daftar tahun lalu untuk menguji ada tidaknya polis yang sudah tidak berlaku lagi.

d. Bandingkan saldo asuransi dibayar di muka terhitung untuk tahun ini atas dasar polis demi polis dengan

hal yang sama pada tahun lalu untuk menguji ada tidaknya kesalahan dalam perhitungan.

e. Review jumlah pertanggungan yang tercantum dalam daftar asuransi dibayar di muka dengan personil

klien yang tepat atau pialang asuransi untuk mendiskusikan kecukupan pertanggungan.
AUDIT UTANG AKRUAL
Utang atau kewajiban akrual merupakan estimasi kewajiban yang
belumdibayar atas jasa dan manfaat yang telah diterima sebelum tanggal
neraca.Kewajiban akrual diantaranya seperti:
1. Gaji akrual
2. Pajak gaji akrual
3. Bonus pejabat akrual
4. Komisi akrual
5. Fee profesional akrual
6. Sewa akrual
7. Bunga akrual

Jenis akrual yang kedua melibatkan perkiraan dimana jumlah kewajiban yang

harus dibayar tidak pasti, seperti kewajiban pajak pendapatan federal ketika

ada kemungkinan yang masuk akal bahwa jumlah yang dilaporkan dalam

laporan pajak akan berubah setelah Internal Revenue Service mengaudit

laporan tersebut. Biaya jaminan yang masih harus dibayar dan biaya pensiun

yang masih harus dibayar adalah akrual yang serupa.


Pajak Properti Yang Masih Harus Dibayar
Gambar disampng mengilustrasikan akun-akun
yang biasanya digunakan oleh perusahaan
untuk pajak properti yang masih harus dibayar,
menunjukkan hubungan antara pajak properti
yang masih harus dibayar dan siklus perolehan
dan pembayaran melalui debit ke akun
kewajiban.
Karena sumber debetnya adalah jurnal
pengeluaran kas, maka pembayaran pajak bumi
dan bangunan seharusnya sudah diuji sebagian
dengan pengujian transaksi siklus perolehan
dan pembayaran.
AUDIT AKUN PENDAPATAN
DAN BEBAN
Auditor harus memahami bahwa kebanyakan pengguna laporan keuangan dalam
pengambilan keputusan seringkali lebih mengutamakan laporan laba-rugi
dibandingkan dengan neraca. Investor ekuitas, kreditor jangka panjang,
perwakilan buruh/karyawan, dan kadang kreditor jangka pendek lebih tertarik
pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba daripada terhadap biaya
perolehan historis atau nilai buku aset-aset individual.
Dua konsep pengauditan akun-akun pendapatan dan beban berikut ini sangat
penting dalam mempertimbangkan tujuang laporan laba-rugi.
a. Penandingan (matching) periodik pendapatan dan beban perlu dilakukan
untuk menentukan hasil operasi yang tepat.
b. Penerapan prinsip akuntansi secara konsisten untuk periode yang berbeda
diperlukan agar laporan bisa diperbandingkan.

Bagian audit yang secara langsung mempengaruhi akun-akun tersebut adalah:


1. Prosedur analitis
2. Pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
3. Pengujian atas rincian saldo
Prosedur Analitis
Prosedur analitis harus dipandang sebagai bagian dari pengujian kewajaran penyajian, baik untuk akun-akun
neraca maupun akun-akun laba rugi.

Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin Terjadi

Membandingkan beban-beban individual dengan tahun Lebih saji atau kurang saji dalam saldo suatu akun
yang lalu beban

Membandingkan saldo aset dan liabilitas individual Lebih saji atau kurang saji dalam suatu saldo akun aset
dengan tahun lalu yang juga akan mempengaruhi akun laba-rugi
Membandingkan beban individual dengan anggaran Kesalahan penyajian akun beban dan akun aset
yang terkait

Membandingkan persentaselaba kotor dengan Kesalahan penyajian harga pokok penjualan dan
tahun yang lalu persediaan
Lanjutan
Prosedur Analitis Salah Saji yang Mungkin Terjadi
Membandingkan rasio perputaran persediaan Kesalahan penyajian harga pokok penjualan
dengan yang tahun lalu dan persediaan

Membandingkan beban asuransi dan asuransi Kesalahan penyajian beban asuransi dan asuransi
dibayar di muka dengan yang tahun lalu dibayar dimuka

Membandingkan beban komisi dibagi dengan Kesalahan penyajian beban komisi dan beban
penjualan dengan tahun yang lalu komisi terutang

Membandingkan beban manufaktur individual


Kesalahan penyajian beban manufaktur individual
dibagi dengan total biaya manufaktur
dan akun neraca terkait
dengan tahun yang lalu
Pengujian Pengendalian dan
Pengujian Substantif Atas Transaksi
Pengujian pengendalian dan pengujian
substantive transaksi keduanya memiliki
pengaruh yang dimultan terhadap akun-akun
neraca dan laba-rugi. Seperti halnya, auditor
menyimpulkan bahwa pengendalian internal
mencukupi untuk memperoleh keyakinan yang
memadai bahwa transaksi yang terjadi dalam
jurnal pembelian, telah dicatat dan digolongkan
dengan akurat dan dicatat tepat waktu. Dengan
ini, audtitor memperoleh bukti bahwa apabila
akun neraca individual benar maka akun laba-
rugi akan benar pula.
Pengujian Atas Rincian Saldo
Pengujian Rincian Saldo Akun Analisis Beban

Analisis akun beban adalah pemeriksaan yang


dilakukan auditor atas dokumen- dokumen
pendukung transaksi individual dan jumlah-
jumlah yang membentuk rincian dari total suatu
akun beban. Fokus analisis akun beban adalah
pada transaksi, pengujian ini berbeda dengan
transaksi dimaksudkan untuk menilai risiko
pengendalian.
Pengujian Rincian Saldo Akun Pengalokasian

Sejumlah saldo akun merupakan akibat dari


pengalokasian data akuntansi dan bukan merupakan
transaksi tersendiri. Beban-beban seperti itu misalnya
depresiasi, deplesi dan amortisasi copyright. Pengalokasian
overhead pabrik menjadi persediaan dan harga pokok
penjualan adalah tipe lain pengalokasian yang
mempengaruhi beban.
Pengalokasian penting karena hal tersebut
mempengaruhi apakah suatu pengeluaran merupakan aset
atau beban periode ini. Apabila klien gagal mengikuti standar
akuntansi keuangan atau gagal menghitung pengalokasian
yang benar, laporan keuangan bisa mengandung kesalahan
penyajian material.
Kesimpulan
Bab ini menyimpulkan tentang akun dan transaksi
dalam siklus akuisisi dan siklus pembayaran. Untuk
mengaudit berbagai akun yang terkait dengan siklus ini,
auditor perlu memahami akun-akun, fungsi dan catatan
yang terkait dengan transaksi siklus akuisisi dan
pembayaran. Banyak dari akun-akun seperti utang
usaha, aset tetap, penyusutan, dan biaya dibayar
dimuka memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi
bagaimana auditor mengumpulkan bukti yang cukup
dan tepat tentang saldo akun terkait. Keterkaitan antara
pengujian audit yang berbeda dalam siklus akuisisi dan
pembayaran dapat memberikan dasar bagi auditor
untuk melakukan verifikasi atas banyak akun laporan
keuangan.
Thank You ☺

Anda mungkin juga menyukai