Anda di halaman 1dari 5

Soal 2

Konfirmasi akun Utang Usaha. Seorang Partner/Rekan Auditor, Persekutuan Mildburn dan
Kent, yang keduanya merupakan CPA, sedang mempersiapkan rencana audit untuk akun
Utang Usaha pada Audit Laporan Keuangan tahunan Perusahaan Lestrange Corporation.
Sabtu sore, mereka melakukan peninjauan kembali terhadap dokumen tebal yang
merupakan dokumentasi audit tahun sebelumnya dan mereka berdua ingat betul 6 hari
yang telah mereka kerahkan untuk melakukan audit pada Utang Usaha.

Tahun lalu, Kent telah mengusulkan agar mereka mengirimkan konfirmasi Utang Usaha
kepada 100 supplier Lestrange Corporation. Perusahaan biasanya melakukan pembelian
kepada 1.000 supplier, dan akun Utang Usaha mengalami fluktuasi secara luas, tergantung
pada volume dari pembelian dan kesepakatan bagian Pembelian Lestrange Corporation
dalam melakukan negosiasi. Sampel yang dibuat Kent dari 100 data ini dibentuk dengan
mengambil transaksi-transaksi yang nilai saldonya tinggi. Faktanya, dari 100 sampel
Utang tersebut sudah mencakup 80% dari keseluruhan nilai Utang Usaha. Mildburn dan
Kent keduanya telah mengerahkan banyak waktu untuk menelusuri perbedaan kecil atas
respon konfirmasi yang dilaporkan. Sampel yang tidak merespon konfirmasi diselidiki
kembali dengan melakukan perbandingan terhadap Saldo Utang perbulan milik Lestrange
Corporation yang diterima dari para suppliers.
Diminta:
Dari soal tersebut, mahasiswa diharuskan untuk menganalisis dengan ketentuan sebagai
berikut:
Diminta:

a. Tujuan audit apa yang perlu dicapai dalam melakukan identifikasi/pemeriksaan


terhadap akun Utang Usaha dari prosedur audit yang dilakukan.

Jawaban:

Tujuan audit yang perlu dicapai ialah tujuan asersi dalam menentukan Keberadaan,
kelengkapan, kewajiban serta penyajian dan pengungkapan utang usaha di neraca di buktikan
oleh auditor dengan mengirimkan surat konfirmasi kepada debitur dan rekonsiliasi utang
usaha yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan piutang bulanan yang diterima oleh klien dari
kreditur.Auditor tidak boleh mengabaikan kemungkinan bahwa aset akan mengalami kurang
saji dan kewajiban mengalami lebih saji, dan harus merncang pengujian serta mendeteksi
kurang saji laba serta ekuitas pemilik yang material, termasuk juga yang berasa dari lebih saji
utang usaha materia.

Prosedur Pengujian Substantif Utang Usaha


Tabel 1.1
pengujian substantif utang usaha

Tujuan Audit yang berkaitan dengan Pengujian Substantif atas


Transaksi Transaksi yang Umum
Usang usaha dalam daftar utang - Menambahkan kembali atau
usaha Utang usaha dalam daftar menggunakan
utang usaha sama dengan file induk - Menelusuri dari daftat utang
terkait, dan totalmya ditambahkan usaha ke faktur dan Prosedur
dengan benar serta sama dengan buku Pengujian atas Rinclan Saldo
besar umum (detail tie-in) yang Umum komputer untuk
menjumlahkan total dari
daftar utang usaha.
- Menelusuri total ke buku
besar umum. Menelusuri
setiap faktur vendor ke file
induk menyangkut nama dan
jumlah
Utang usaha yang memang ada - Menelusuri setiap faktur
(eksistensi) vendor ke file induk
menyangkut nama dan
jumlah. laporan vendor.
- Mengkonfirmasi utang
usaha, dengan menekankan
jumlah yang besar dan
tidak biasa.
Transaksi akuisisi yang ada telah - Menelusuri dari file laporan
Dicatat ( kelengkapan) penerimaan ke jurnal akuisisi.
- Menelusuri dari file faktur
vendor ke jurnal akuisisi

Transaksi akuisisi yang dicatat - Membandingkan transaksi


sudah akurat (keakuratan) yang tercatat dalam jurnal akuisisi
dengan faktur vendor , laporan
penerimaan, dan dokumentasi
pendukung lainnya.
- Menghitung ulang keakuratan
klerikal pada faktur vendor,
termasuk diskon dan ongkos
angkut
Transaksi akusisi telah dicantumkan Menguji ketepatan klerikal dengan
dengan benar dalam file induk memfooting jurnal dan menelusuri
persediaan dan utang usaha serta posting ke buku besar umum serta
diihktisarkan secara benar file induk utang usaha dan
persediaan
Utang usaha dalam daftar utang Mereview daftar dan file induk
usaha diklasifikasikan dengan benar untuk pihak terkait, wesel atau
(klasifikasi). kewajiban berbunga lainnya, utang
jangka panjang, dan saldo debet.
Transaksi dalam siklus aktuisisi dan - Melaksanakan pengujian
pembayaran dicatat pada periode kewajiban setelah periode (lihat
yang tepat (pisah batas). pembahasan).
- Melaksanakan pengujian yang
terinci sebagai bagian dari
pengamatan fisik persediaan (lihat
pembahasan).
- Menguji persediaan dalam
perjalanan (lihat pembahasan).
Perusahaan memiliki kewajiban Memeriksa laporan vendor dan
untuk membayar kewajiban yang mengkonfirmasi utang usaha.
tercakup dalam utang usaha
(kewajiban).

Jika ditinjau dari segi tahapan tes substantive audit atas utang usaha, konfirmasi utang
usaha tergolong dalam bagian tahapan pengujian saldo.
Berikut penjelasannya: PENGUJIAN RINCIAN SALDO Dua pengujian yang
termasuk dalam kategori ini adalah (1) konfirmasi hutang usaha, dan (2) rekonsiliasi
hutang yang belum dikonfirmasi dengan laporan bulanan yang diterima oleh klien
dari penjual atau pemasok.

Konfirmasi Hutang Usaha


Tidak seperti konfirmasi piutang usaha, tidak ada anggapan yang dibuat mengenai konfirmasi
hutang usaha. Prosedur ini bersifat oposional karena (1) konfirmasi ini tidak dapat menjamin
bahwa hutang yang belum dicatat akan dapat ditemukan, dan (2) bukti eksternal berupa faktur
dan laporan bulanan penjual harus tersedia untuk mendukung saldonya. Konfirmasi hutang
usaha direkomendasikan apabila risiko deteksi rendah, terdapat kreditor individual dengan
saldo yang relatif besar, atau perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi
kewajibannya. Seperti dalam kasus konfirmasi piutang usaha, auditor harus mengendalikan
pembuatan dan pengiriman permintaan konfirmasi serta harus meminta jawaban langsung
dari respondensi. Apabila konfirmasi akan dilakukan, maka akun dengan saldo nol atau kecil
harus ada di antara pilihan untuk konfirmasi karena saldo yang mungkin ditetapkan terlalu
rendah daripada akun dengan saldo yang besar. Selain itu, konfirmasi juga harus dikirimkan
kepada pemasok utama yang (1) telah digunakan pada tahun sebelumnya, tetapi tidak dalam
tahun berjalan, dan (2) tidak mengirimkan laporan bulanan. Dapat diobservasi bahwa firmasi
tidak menyebutkan jumlah hutang yang harus dibayar. Dalam mengkonfirmasi hutang usaha,
auditor menghendaki agar kreditor menyebutkan jumlah yang terutang karena jumlah itu
akan direkonsiliasi dengan catatan klien. Perhatikan bahwa informasi juga diminta mengenai
komitmen pembelian dari klien dan setiap jaminan atas hutang tersebut. Pengujian ini dapat
memberikan bukti untuk semua asersi hutang usaha. Akan tetapi, bukti yang tersedia untuk
asersi kelengkapan bersifat dan mengirim permintaan konfirmasi kepada pemasok yang tidak
mencatat kewajiban klien.

b. Identifikasi situasi ketika Auditor diharuskan untuk menggunakan hasil konfirmasi


Utang Usaha dan diskusi yang diperlukan atas hasil dari konfirmasi Utang Usaha
tersebut.

Menggunakan prosedur konfirmasi eksternal, auditor harus tetap menjaga pengendalian atas
permintaan konfirmasi eksternal, termasuk:
a. Menentukan informasi yang dikonfirmasi atau yang diminta;
b. Memilih pihak yang tepat untuk dikonfirmasi;
c. Mendesain permintaan konfirmasi, termasuk menentukan apakah permintaan telah
dialamatkan dengan tepat dan berisi informasi jawaban untuk dikirimkan secara langsung
kepada auditor; dan
d. Mengirimkan permintaan, termasuk permintaan tindak lanjut jika berlaku, kepada pihak
yang dikonfirmasi.
c. Diskusi mengenai, mengapa penggunaan pengambilan sampel berbasis dari nilai
saldo yang besar untuk melakukan konfirmasi Utang Usaha dinilai merupakan
pendekatan yang kurang efektif dan indikasikan metode apa yang lebih efektif dalam
melakukan pemilihan sampel dalam melakukan prosedur Konfirmasi Utang Usaha.
Jawab:
Karena Berbeda dengan konfirmasi piutang usaha, pengiriman konfirmasi dalam audit
terhadap utang usaha tidak memupakan prosedur yang harus dilakukan auditor. Prosedur ini
bersifat opsional karena
1) konfirmasi tidak dapat menjamin bahwa utang yang tidak dicatat akan dapat dideteksi
dan
2) bukti eksternal berupa fakturdan laporan bulanan dari penjualan biasanya sudah
tersedia untuk sebagian besar utang.

Konfirmasi utang usaha dianjurkan bila risiko deteksi rendah dan apabila terdapat saldo utang
individual yang besar jumlahnya atau perusahaan akan mengalami kesulitan dalam hal
memenuhi kewajibannya. Auditor harus mengawasi pembuatan dan pengiriman konfirmasi
dan harus menerima jawaban secara langsung dari responden.
Apabila prosedur konfirmasi akan dijalankan, maka dalam memilih sampel yang akan dikirim
konfirmasi, auditor harus mengikutsertakan utang-utang bersaldo nol atau besaldo kecil,
karena klien cenderung untuk melakukan kurang saji dan hal itu besar kemungkinan telah
dilakukan pada pada utang yang dalam laporan terlibat yang bersaldo nol atau kecil. Selain
itu, konfirmasi juga hendaknya dikirim kepada pemasok-pemasok d\besar yang
a. digunakan tahun lalu, tetapi tidak nampak pada tahun ini
b. tidak mengirim laporan bulanan. Dalam konfirmasi utang usaha, auditor menghendaki
agar kreditur yang menyebutkan jumlah terutang karena jumlah itu akan direkonsiliasi
dengan jumlah menurut catatan klien. Perlu diperhatikan pula bahwa auditor meminta
informasi mengenai komitmen pembelian dari klien dan jaminan atas uang.

Metodenya yang lebih efektif adalah menggunakan Metode sampling audit dalam
menentukan konfirmasi utang. Karena metode Sampling audit adalah penerapan prosedur
audit terhadap kurang dari seratus persen unsur dalam suatu saldo akun atau kelompok
transaksi dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok
transaksi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai