Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

JARINGAN IKAT

NAMA :NAJWA MAHARANI S


NIM : 0804182126043
KELOMPOK : 1 (SATU)
ASISTEN : DEBORAH N

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA HEWAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2022

BAB 1

Universitas Sriwijaya
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan pengikat merupakan jenis kedua dari jaringan dasar. Dalam bahasa

inggris dinamakan connective tissue, namun dalam bahasa Indonesia dikenal dengan

bermacam-macam istilah, seperti jaringan ikat, jaringan penyokong, atau anyaman

penyokong. Gambaran histologist jaringan ikat yang mempunyai ciri, yaitu terdiri dari

macam-macam sel, terdapat substansi interseluler dan berasal dari jaringan mesenkim

(Subowo, 2017)

Berlawanan dengan jaringan epithelium yang sel-selnya terkemas rapat, jaringan

ikat memiliki kumpulan sel-sel yang jarang, yang tersebar dalam suatu matriks

ekstraseluler. Matriks tersebut umumnya terdiri atas suatu anyaman serat yang

tertanam dalam suatu dasar (fondasi) yang seragam dan dapat berupa cairan seperti

agar atau padatan. Pada sebagian besar kasus, bahan-bahan matriks itu disekresikan

oleh sel-sel jaringan ikat itu sendiri (Campbell, 2018)

Berdasarkan tingkat diferensiasi, jaringan ikat dapat dibedakan menjadi jaringan

pengikat embrional dan jaringan pengikat dewasa (Subowo, 1992).Yang pertama

Jaringan Ikat EmbrionalMesenkim atau disebut juga jaringan ikat embrional

mempunyai kemampuan diferensiasi yang tinggi untuk membentuk jaringan-jaringan

lainnya, termasuk jaringan ikat dewasa. Jaringan mesenkim terdiri dari sel-sel

mesenkimdengan uluran-uluran sitoplasma yang panjang serta beranastomosis satu

sama lain (Suripto, 1994).

Elemen-elemen Seluler. Fibroblast Meskipun istilah blast menandakan sel muda,

tetapi umumnya fibroblast diperuntukkan bagi sel muda ataupun dewasa. Sel ini

berbentuk seperti kumparan dengan bagian yang membesar mengandung inti yang

berbentuk ovoid dengan butir-butir kromatin halus dan sebuah nucleus. Fibroblast

Universitas Sriwijaya
muda mampu mengadakan pembelahan sel, sedang fibroblast dewasa (fibrosit)

kehilangan kemampuannya untuk membelah (Subowo, 2017).

Makrofag Sel makrofag biasa terdapat dalam jaringan pengikat longgar karena

mempunyai kemampuan dalam memangsa (fagositosis), maka sangat berperan dalam

pertahanan tubuh. Selain itu dalam sitoplasmanya mengandung lisosom yang

mengandung enzim guna melisis bakteri. Bentuk sel biasanya oval tetapi tidak tetap.

Sel PlasmaBentuknya lonjong, inti bulat terletak eksentrik (dipinggir) dengan butir-

butir kromatin yang berkelompok. Sel plasma mampu menghasilkan antibody yang

terdapat dalam darah (Suripto, 2018).

Mast Cell Sel ini hanya tampak bila digunakan pewarna khusus misalnya Giemsa.

Banyak terdapat di thymus. Bentuk bulat atau lonjong dengan inti yang berwarna

muda. (Zaid, 2012).

1.2 Tujuan praktikum

Untuk mengetahui bentuk eritrosit, leukosit, dan trombosit pada jaringan hewan.

Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan pengikat atau biasa juga disebut jaringan ikat atau jaringan

peenyambung terdapat diantara jaringan-jaringan atau organ. jaringan ikat berfungsi

untuk menunjang tubuh, dibentuk dalam sel-sel dalam jumlah sedikit. Dipandang dari

komposisi strukturalnya jaringan ikat mengandung tiga komponen yaitu, sel, serabut

dan zat dasar. Didalam matriks eksternal terdapat jenis-jenis sel khusus jaringan

penyambung. Jaringan penyambung terbagi menjadi 3 golongan komponen : sel,

serabut protein dan zat dasar. (Jun Queira C, 2018).

Terdapat tiga macam serabut dalam jaringan pengikat yaitu, serabut kolagen,

serabut elastik, dan serabut retikulum, serabut kolagen berwarna putih dan bentuknya

berupa berkas-berkas beragam. Serabut kolagen terdapat pada tendon dan jaringan

ikat longgar. Serabut elastik mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih

tipis dari serabut kolagen dan bentuknya seperti bangunan bercabangcabang dan

tebal.. Jaringan ikat tersusun dari berbagai macam komponen yaitu matriks dan sel-sel

jaringan ikat.Serabut-serabut dan bahan dasar Serabut ini berperan menghubungkan

antara jaringan ikat dengan jaringan lainnya (Gartner, 2017).

Sel pada jaringan pengikat dibagi menjadi fibroblas, makrofag, sel mast, sel

plasma, sel adiposa dan leukosit. Fibroblas merupakan sel yang paling sering

ditemukan dalam jaringan pengikat,dan mempunyai saluran-saluran sitoplasma yang

tidak teratur. Makrofag terdapat 2 macam yaitu makrofag menetap dan mekrofag

mengembara. Makrofag menetap berbentuk bintang berinti bulat telur dan

kromatin(Gartner, 2017).

Makrofag mengembara berbentuk tidak beraturan dengan inti bulat dan kromatin

padat. Sel mast mengandung granula yang kaya akan heparin dan histamin. Sel

Universitas Sriwijaya
plasma ditemukan dalam jaringan ikat dengan jumlah sedikit, berada pada organ

limfoid jaringan yang terkena radang dan bagian yang menjadi sasaran masuknya

kuman. Leukosit, jenis leukosit yang ditemukan pada jaringan pengikat adalah

eosinofil, basofil dan limfosit. Sel adiposa atau sel lemak tersebar di dalam jaringan

ikat areolar. Sel lemak yang berkelompok disebut jaringan lemak atau jaringan

adipose. Jaringan adipose terbagi menjadi dua yaitu jaringan adipose unilokuler dan

jaringan adipose multilokuler. Dimana jaringan adipose unilokuler ditentukan oleh

usia dan jenis kelamin, dan warnanya putih kekuningan yang ditentukan oleh

karotenoid oleh vitamin A.(Jun Queira, 2018).

Jaringan adipose multilokuler berwarna coklat karena mengandung sitokrom.

Jaringan ikat dapat diklasifikasikan menjadi jaringan pengikat biasa, jaringan pengikat

dengan sifat khusus dan jaringan pengikat penyokong (penunjang). Jaringan pengikat

biasa dibagi menjadi jaringan pengikat longgar dan jaringan pengikat padat. jaringan

pengikat longgar terdiri atas kumpulan sel mast, sel makrofak, sel fibroblast, sel

lemak, sel kolagen dan serat elastin. Sedangkan jaringan pengikat padat memiliki

komponen yang sama dengan jaringan pengikat longgar namun serabut kolagennya

lebih menonjol dan jumlah selnya lebih sedikit. Jaringan ikat khusus membentuk

jaringan lemak, darah, tulang rawan dan tulang( Dwisang, 2020).

Berdasarkan matriks yang membentuknya, tulang rawan dibedakan menjadi

tiga macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastic dan tulang rawan fibrosa.

Jaringan tulang rawan (Cartilago) biasanya terdapat pada hidung, telinga, laring,

trakea, antar ruas tulang belakang, permukaan sendi dan ujung tulang rusuk

(Dwisang,2011).

Jaringan penyokong, sesuai dengan namanya jaringan penyokong berfungsi

untuk menyokong bagian tubuh yang lemah, contoh jaringan penyokong adalah

Universitas Sriwijaya
jaringan tulang. Jaringan tulang dibagi menjadi 2 macam yaitu, jaringan tulang

kompak yang tersusun atas sistem Havers dan tulang bunga karang yang terdiri atas

trabekula-trabekula tulang. Dalam pertumbuhannya jaringan tulang mengalami

osifikasi atau penulangan. Jaringan tulang dapat berkembang melalui 2 macam

osifikasi yaitu, osifikasi intramembran dan osifikasi endokondral. Osifikasi

intramembran terjadi dalam pembentukan tulang pipih, membantu pertumbuhan

tulang pendek dan penebalan.(Gartner, 2017).

Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah

disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah

merah, putih dan keping darah tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi

utama dalam transpor substansi darivsatu bagian tubuh ke bagian lain. Di sampinh itu

darah juga berperan dalam sistem kekebalan. Berdasarkan tempatnya saraf dibagai

menjadj menjadi saraf karnial dan saraf spinal. Saraf kranial adalah saraf keluar dari

otak melalui yg ada 12 pasang 3 pasang sensorik 5 motorik dan 4 sensorik dan

motorik. Spinal adalah saraf keluar dari medula spinale melalui invertebrata terdiri

dari 3d pasang terdiri dari saraf campuran sensorik dan motoric.(Dwisa, 2020).

Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi mengikat, menambat dan meyokong

berbagai jaringan, organ, dan bagian badan, dimana jaringan ini dibentuk oleh sel-sel

dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam

matriks ekstraseluler.

Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari mesenkim (sel-sel mesenkim),

dimana sel-sel mesenkim tersebut akan berdiferensiasi menjadi sel-sel penyusun

jaringan ikat pada tubuh dewasa.

Ciri-ciri jaringan ikat, diantaranya yaitu letak sel-sel jaringan ikat tidak

berhimpitan, jika berhubungan hanya pada ujung protoplasmanya, memiliki

Universitas Sriwijaya
komponen intraseluler atau matriks, bentuk sel tidak teratur, sitoplasma bergranula

dan inti sel menggelembung. Jaringan ikat dibedakan menjadi:

Jaringan ikat umum, Jaringan ikat longgar, Jaringan ikat padat ,Jaringan ikat

padat teratur, Jaringan ikat padat tidak teratur, Jaringan ikat khusus, Darah,Tulang

rawa ,Tulang rawan hialin, Tulang rawan elastin, Tulang rawan fibrosa, Tulang keras,

Tulang Kompakta, Tulang Spongiosa(Gartner, 2017).

Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 18 Februari 2022 pukul

13:30WIB sampai dengan selesai. Bertempatan di Laboratorium Biosistematika

Hewan Jurusan Biologi Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan didalam praktikum ini yaitu Mikroskop, baki bedah,

jarum suntik, kaca objek. Bahan yang digunakan diantaranya Mencit dan larutan

Gymsa.

3.3 Cara Kerja

Bahan pratikum terlebih dahulu disiapkan, yang akan di amati letakan di atas baki,

Ambil darah mencit sebanyan 2 tetes dengan menggunakan jarum suntik, dan letakan

di atas kaca objek, rendam dalam larutan gymsa dan keringkan. Diamati di bawah

mikroskop untuk eritrosit, leukosit, dan trombosit, digambar dalam kertas kerja dan

beri keterangan.

Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Universitas Sriwijaya
Universitas Sriwijaya
4.2 Pembahasan
Jaringan pengikat atau biasa juga disebut jaringan ikat atau jaringan

peenyambung terdapat diantara jaringan-jaringan atau organ. Jaringan ikat berfungsi

untuk menunjang tubuh, dibentuk dalam sel-sel dalam jumlah sedikit. Dipandang dari

komposisi strukturalnya jaringan ikat mengandung tiga komponen yaitu, sel, serabut

dan zat dasar.

Didalam matriks eksternal terdapat jenis-jenis sel khusus jaringan penyambung.

Jaringan penyambung terbagi menjadi 3 golongan komponen : sel, serabut protein dan

zat dasar.Terdapat tiga macam serabut dalam jaringan pengikat yaitu, serabut kolagen,

serabut elastik dan serabut retikulum, serabut kolagen berwarna putih dan bentuknya

berupa berkas-berkas beragam. Serabut kolagen terdapat pada tendon dan jaringan

ikat longgar.(Gartner,1998)

Serabut elastik mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih tipis dari

serabut kolagen dan bentuknya seperti bangunan bercabangcabang dan tebal..

Jaringan ikat tersusun dari berbagai macam komponen yaitu matriks dan sel-sel

jaringan ikat.Serabut-serabut dan bahan dasar Serabut ini berperan menghubungkan

antara jaringan ikat dengan jaringan lainnya (Gartner,1998).

Sel pada jaringan pengikat dibagi menjadi fibroblas, makrofag, sel mast, sel

plasma, sel adiposa dan leukosit. Fibroblas merupakan sel yang paling sering

ditemukan dalam jaringan pengikat,dan mempunyai saluran-saluran sitoplasma yang

tidak teratur. Makrofag terdapat 2 macam yaitu makrofag menetap dan mekrofag

mengembara.(Dwisang,2020)

Universitas Sriwijaya
Makrofag menetap berbentuk bintang berinti bulat telur dan kromatin padat.

Makrofag mengembara berbentuk tidak beraturan dengan inti bulat dan kromatin

padat. Sel mast mengandung granula yang kaya akan heparin dan histamin. Sel

plasma ditemukan dalam jaringan ikat dengan jumlah sedikit, berada pada organ

limfoid jaringan yang terkena radang dan bagian yang menjadi sasaran masuknya

kuman. Leukosit, jenis leukosit yang ditemukan pada jaringan pengikat adalah

eosinofil, basofil dan limfosit. Sel adiposa atau sel lemak tersebar di dalam jaringan

ikat areolar. Sel lemak yang berkelompok disebut jaringan lemak atau jaringan

adipose. Jaringan adipose terbagi menjadi dua yaitu jaringan adipose unilokuler dan

jaringan adipose multilokuler. Dimana jaringan adipose unilokuler ditentukan oleh

usia danjenis kelamin, dan warnanya putih kekuningan yang ditentukan oleh

karotenoid oleh vitamin A.

Jaringan ikat khusus membentuk jaringan lemak, darah, tulang rawan dan tulang.

Berdasarkan matriks yang membentuknya, tulang rawan dibedakan menjadi tiga

macam, yaitu tulang rawan hialin, tulang rawan elastic dan tulang rawan fibrosa.

Jaringan tulang rawan (Cartilago) biasanya terdapat pada hidung, telinga, laring,

trakea, antar ruas tulang belakang, permukaan sendi dan ujung tulang rusuk.

(Dwisang,2020)

Jaringan penyokong, sesuai dengan namanya jaringan penyokong berfungsi

untuk menyokong bagian tubuh yang lemah, contoh jaringan penyokong adalah

jaringan tulang. Jaringan tulang dibagi menjadi 2 macam yaitu, jaringan tulang

kompak yang tersusun atas sistem Havers dan tulang bunga karang yang terdiri atas

trabekula-trabekula tulang. Dalam pertumbuhannya jaringan tulang mengalami

osifikasi atau penulangan.

Universitas Sriwijaya
Jaringan tulang dapat berkembang melalui 2 macam osifikasi yaitu, osifikasi

intramembran dan osifikasi endokondral. Osifikasi intramembran terjadi dalam

pembentukan tulang pipih, membantu pertumbuhan tulang pendek dan penebalan

tulang panjang, osifikasi endokondrial atau sekunder terjadi dalam tulang rawan hialin

berfungsi dalam pembentukan tulang panjang dan tulang pendek.(Dwisa,2017)

BAB 5
KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telak dilaksanakan di dapatkan kesimpulan sebagai

berikut:

1. Jaringan ikat memiliki serat yang tidak terlalu padat seperti jaringan epitel,

memiliki bentuk sel yang tidak teratur, sitoplasma bergranula dan inti sel

menggelembung.

2. Jaringan ikat sendiri di klasifikasikan menjadi jaringan ikat biasa (jaringan

pengikat longgar dan jaringan pengikat padat), jaringan pengikat khusus

(jaringan adiposa, jaringan elastik dan jaringan retikulum), jaringan

penyokong (jaringan tulang rawan dan tulang).

3. Jaringan tulang rawan dibagi menjadi tiga yaitu tulang rawan hialin, tulang

rawan elastik dan tulang rawan fibrosa.

4. Tulang kompak tersusun atas sistem-sistem Havers. Sistem Havers

mengandung 420 lamela terususun konsentris mengelilingi saluran Havers

yang mengandung pembuluh darah dan saraf dan berhubungan melalui saluran

Volksmann. Diantara lamela-lamela terdapat lakuna yang berisi osteosit.

disalurkan melalui saluran-saluran halus disebut kanalikuli.

Universitas Sriwijaya
5. Osifikasi intramembran terjadi dalam pembentukan tulang pipih, membantu

pertumbuhan tulang pendek dan penebalan tulang panjang, osifikasi

endokondrial atau sekunder terjadi dalam tulang rawan hialin berfungsi dalam

pembentukan tulang panjang dan tulang pendek. Terdapat 2 proses penting

dalam osifikasi endokondrial.

DAFTAR PUSTAKA

Campbhell. 2017. Biologi edisi 5. Jakarta: Erlangga

Dwisang., Evi Luviana. 2019. Buku saku Biologi SMA. Jakarta: Erlangga.

Gartner., L. 2018. Atlas berwarna histologi. Jakarta: Scientific press.

Geneser., Finn. 2017. Buku teks Histologi. Jakarta: Binarupa Aksara.

Hisham .2018. Fungsi kalanikuli. Jakarta: Erlangga.

Subowo., Zidan., Fanesa. 2018. Macam macam jaringan. Jurnal Histologi umum.
2(1): 123-142.

Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN

Homo sapiens sapiens Bubalus bubalus Galus galus

Sumber: Data kelompok 2019.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai