Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

STERILISASI

OLEH :

NAMA : NAJWA MAHARANI S


NIM : 08041282126043
KELOMPOK : IX (SEMBILAN)
ASISTEN : LALA APRIANI

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
LAPORAN AKHIR
ACARA 2

Nama/NIM : Najwa Maharani S/08041282126043 Kelompok : IX (sembilan)


Asisten : Lala Apriani Tanggal : 31 Agustus 2022

I. Judul : Sterilisasi
II. Tujuan : untuk mengetahui metode sterilisasi dengan menggunakan autoklaf.
III. Prinsip Dasar
Satu tahapan penting yang harus dilakukan dan merupakan aturan standar
selama melaksanakan praktikum atau kerja mikrobiologi ialah sterilisasi. Sterilisasi
merupakan suatu proses pembebasan suatu bahan atau alat dari semua bentuk
organisme hidup. Sterilisasi dapat dilakukan tergantung dari bahan atau alat yang
akan disteril. Sterilisasi dapat dilakukan dengan tiga cara diantara nya cara mekanik,
cara fisik, dan juga cara kimiawi (Mayasari,2020).
Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran.
Pemanasan dengan cara Pemijaran (dengan api langsung) dengan membakar alat
pada api secara langsung. Pemanasan menggunakan panas kering dengan sterilisasi
memakai oven kira-kira 60-180oC untuk alat yang terbuat dari kaca. Pemanasan
dengan uap air panas yaitu mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air
lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi. Pemanasan
dengan uap air panas bertekanan menggunakan autoklaf. Sterilisasi secara kimiawi
biasanya menggunakan senyawa desinfektan, antara lain alkohol (Widodo,2017).
Sterilisasi cara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori
sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan
tersebut. Proses dengan cara tersebut ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka
panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik. Sterilisasi dengan cara ini
menggunakan mesin yang disebut autoklaf. Autoklaf memiliki angsang untuk
menaruh bahan-bahan dan alat yang akan disterilisasi (Mayasari,2020).

Universitas Sriwijaya
IV. Metode Praktikum
4.1 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan berupa aluminium foil, autoklaf,
bunsen, cawan petri, kapas, karet, kertas A4, pipet serologios, dan tabung reaksi.
Bahan yang diperlukan berupa alkohol.
4.2 Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan dalam praktikum ini yaitu pertama, alat atau bahan
yang akan disterilkan disiapkan terlebih dahulu dengan cara dibungkus dengan kertas.
Apabila alat atau bahan sudah siap, autoklaf diisi aquades dan dipasang dengan
angsang. Kemudian, alat atau bahan diletakkan diatas angsang dan kran untuk
mengeluarkan uap air dibuka. Setelah air mendidih kran ditutup, sementara itu
temperatur akan naik hingga 121o C dan tekanan juga naik. Temperatur dan tekanan
dipertahankan tetap selama 15-30 menit. Apabila proses sterilisasi telah selesai aliran
listrik diputus, dan ditunggu sampai tekanan 0 dan alat atau bahan yang telah steril
diambil.
4.3 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Agustus 2022, pukul 13.00 WIB
hingga pukul 15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

Universitas Sriwijaya
V. Hasil dan Pembahasan
5.1. Hasil
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut
:
No. Gambar Alat Nama Alat Fungsi Cara Sterilisasi

1. Autoklaf Mensterilisasi Memasukan uap


benda menggu- melalui bagian atas
nakan uap ber- sehingga udara ter-
suhu, dan ber- tekan kebawah. Se-
tekanan tinggi cara perlahan, uap
(121oC, 15 lbs) mulai semakin ba-
selama kurang nyak dan menekan
lebih 15 menit udara semakin turun
dan keluar melalui
saluran di bagian
bawah autoklaf, se-
lanjutnya suhu me-
ningkat dan terjadi
sterilisasi.

2. Cawan Petri Tempat per- 1. Pastikan cawan


kembangbiakan petri dalam keadaan
mikroba, Tem- kering dan bersih.
pat menimbang 2. Bungkus cawan
bahan sampel, petri dengan kertas
dan mencegah atau aluminium foil.
terkontaminasi. 3. Susun pada rak
autoclave.
4. Panaskan dalam
autoclave pada suhu
121oC, 15 lbs selama
15menit.
5. Dinginkan alat
yang sudah disteril-
kan dan susun dalam

Universitas Sriwijaya
rak bersih.

3. Tabung Tempat me- 1. Pastikan tabung


Reaksi reaksikan dua reaksi dalam ke-
atau lebih la- adaan kering dan
rutan atau ba- bersih.
han kimia, serta 2. Sumbat mulut
sebagai tempat tabung dengan kapas
mengembangbi- 3. Bungkus tabung
akan mikroba reaksi yang telah
pada media cair disumbat mengguna-
kan kertas atau
aluminium.
4. Susun pada rak
autoclave.
5. Panaskan dalam
autoclave pada suhu
121oC selama 15
menit.
6. Dinginkan alat
yang sudah disteril-
kan dan susun dalam
rak bersih.

4. Pinset Sebagai alat Mencelupkan ke-


penjepit untuk dalam alkohol 70%
bahan-bahan ya dan melakukan pe-
ng akan diguna- mijaran mengguna-
kan dalam prak- kan api bunsen.
tikum.

5. Jarum Ose Memindahkan Mencelupkan ke-


mikroba atau dalam alkohol 70%
koloni tertentu dan melakukan pe-
dari satu media mijaran mengguna-
ke media yang kan api bunsen.
lain.

Universitas Sriwijaya
5.2 Pembahasan
Autoklaf merupakan suatu bejana yang dapat ditutup, yang diisi dengan uap
panas dengan tekanan tinggi. Suhu didalamnya dapat mencapai 115 0C hingga 125
0C dan tekanan uapnya mencapai 2 - 4 atm. Menurut Pratomo (2017), Autoklaf
merupakan ruang uap berdinding rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas udara
dan dipertahankan pada suhu serta tekanan yang ditentukan selama periode waktu
yang dikehendaki. Waktu yang diperlukan untuk sterilisasi tergantung pada sifat
bahan yang disterilkan, tipe wadah dan volume bahan.
Pada prinsipnya, sterilisasi autoklaf menggunakan panas dan tekanan dari uap
air. Menurut Pratomo (2017), biasanya untuk mensterilkan media menggunakan
temperatur 121 C dengan tekanan 2 bar selama 15 menit. Alasan mengapa digunakan
temperatur 121 C karena pada saat itu menunjukkan tekanan 2 bar yang akan
membantu membunuh mikroorganisme dalam suatu benda. Setelah semua udara
dalam autoklaf diganti dengan uap air, katup uap/udara ditutup sehingga tekanan
udara dalam autoklaf naik. Pada saat tercapai tekanan dan temperatur yang sesuai,
maka proses strerilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur
Menurut Istini (2020), peneliti memerlukan bahan untuk mengemas dan
melindungi peralatan tersebut selama proses sterilisasi dengan tekanan dan suhu
tinggi di dalam alat autoklaf. Bahan pengemas yang sering dipakai antara lain kertas
payung, kertas koran, rak tip, aluminium foil, dan plastik tebal. Penggunaan kertas
payung/koran sering meninggalkan bercak pada peralatan disterilisasi di dalam
autoklaf.
Menurut Hartati et al. (2017), kontaminasi merupakan faktor pembatas dalam
keberhasilan organisme kecil yang masuk ke dalam media, botol kultur dan peralatan
yang kurang steril, lingkungan kerja dan ruang kultur, dan kecerobohan dalam
pelaksanaan. Kontaminasi pada media dan eksplan terjadi karena adanya jamur
ataupun bakteri yang tidak mati pada saat sterilisasi media maupun yang masuk
dalam media pada saat proses penanaman, atau saat pemeliharaan.

Universitas Sriwijaya
VI Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Alat yang akan disterilisasi harus dibungkus menggunakan kertas untuk
menghindari kerusakan saat berada dalam autoklaf.
2. Autoklaf menggunakan uap panas untuk melakukan proses sterilisasi.
3. Kontaminasi terjadi karena adanya mikroba yang terbawa ke dalam alat atau
bahan. Umumnya, kontaminasi terjadi berasal dari mikroorganisme yang
terbawa udara.
4. Suhu yang digunakan saat pemanasan memakai autoklaf yaitu 121 derajat
selama 15 menit.
5. Sterilisasi dapat menggunakan cara mekanik, cara kimiawi, maupun cara
penyaringan.

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Hartati, Y. a. (2017). Produksi Tunas Tumbuhan Kebiul Eksplan Asal Embrio pada
Berbagai Komposisi Hormon Secara In Vitro dan Implementasinya sebagai
Bahan Lifeskill pada Pembelajaran Biologi. Tesis: Universitas Bengkulu.

Harti, A. S. (2017). Mikrobiologi Kesehatan Edisi I. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Istini. (2020). Pemanfaatan Plastik Polipropilen Standing Pouch Sebagai Salah Satu
Kemasan Sterilisasi Peralatan Laboratorium. Indonesian Journal of
Laboratory, 41-46.

Mayasari, U. (2020). Diktat Mikrobiologi. Medan: UINSU.

Pratomo, L. L. (2017). Konsentrasi Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batatas L) dengan


Berbagai Varian dan Lama Fermentasi Terhadap Pembuatan Yoghurt.
Skripsi: Universitas Diponegoro.

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai