Pengeluaran Mingguan
Deskripsi Jumlah
Gym Rp75.000
Sandang Rp350.000
Groseri Rp100.000
Jumlah Rp1.900.000
Tugas 5 Matematika
Tempat : Bitung
Bersorak-sorai haleluya
Memuji nama Allah di tempat yang maha tinggi
Sebab, damai sejahtera telah Ia turunkan
Dan sukacita melimpah telah kita rasakan
Tugas 7 Bahasa Inggris
"Love yourself first, then others will fall in love with you. You have to really love
yourself to get anything in this world."
Cintai dirimu terlebih dahulu, maka yang lainnya akan jatuh cinta kepadamu. Kau
harus benar-benar mencintai dirimu sendiri untuk mendapatkan apa pun di dunia ini.
Tugas 8 Mulok (Bahasa Mandarin)
Kolose 3 : 23
“Apapun Juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”
Semua perbuatan kita bukanlah untuk berpusat pada ketenaran diri. Kita
melakukan segalanya hanyalah untuk memuliakan TUHAN. Sebagai manusia
ciptaan ALLAH kita sejatinya memuliakan Allah dalam segala tindakan dan
perbuatan kita. Paulus dalam nas hari ini menasihatkan agar kita melakukan segala
sesuatu dengan sepenuh hati, baik itu pekerjaan, pelayanan, studi, hidup
berkeluarga, ibadah dan sebagainya, bukan dengan keluh kesah, gerutu atau
persungutan. Di tempat kerja ada saja hal yang kita keluhkan, mulai gaji, job
description yang tidak jelas, si bos yang bertindak semena-mena dan sebagainya.
Akibatnya kita pun mengerjakan setiap tugas atau pekerjaan kita tidak dengan
sepenuh hati bahkan bersungut-sungut. Begitu juga dalam hal pelayanan, kita pun
melakukannya sebagai hal yang rutin, biasa-biasa saja tanpa semangat.
Sesungguhnya Tuhan Yesus telah memberikan teladan bagi umat-Nya bagaimana
Ia melakukan segala sesuatu dengan sepenuh hati. Apa pun yang menjadi
kehendak Bapa dikerjakan-Nya dengan sepenuh hati meski harus melewati segala
penderitaan yang hebat, bahkan sampai harus mati di kayu salib.
Ada beberapa hal yang hendak kita pelajari dari nas hari ini, yakni:
Pertama, perbuatan kita tidak ditentukan oleh jabatan yang kita miliki. Berbuat
baik dan memuliakan TUHAN tidak ditentukan oleh posisi dan jabatan kita. Dengan
kata-kata “Apa pun juga yang kamu perbuat”, agaknya rasul Paulus menempatkan
tekanan bukan kepada kedudukan atau status sosial, bukan pula pada sifat
pekerjaan, melainkan pada orang yang melakukan perbuatan itu dan kepada
perbuatan itu sendiri. Hal ini membuktikan lagi mengenai kesetaraan yang telah
diterima dalam baptisan. Dengan kata apa pun segala perbedaan kegiatan, tugas
dan pekerjaan sudah tidak memegang peranan prinsipial lagi.
Kedua, kita harus buat dengan segenap hati. Apakah seseorang melakukan
tugas-budak atau tugas-tuan tidak lagi menentukan, melainkan yang menentukan
adalah apakah orang itu berbuat dengan segenap hati atau tidak. Istilah “dengan
segenap hati” berarti bersungguh-sungguh, tanpa pamrih atau pretensi. Dalam kitab
Ulangan ungkapan ini dipakai 8 kali untuk mengasihi TUHAN, beribadah kepada-
Nya, mentaati hukum-hukumnya, berbalik kepada TUHAN (bertobat). Dan Yesus
juga mengutip Ulangan 6: 5 untuk menjawab pertanyaan seorang Farisi tentang
hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat (Mat. 22: 34 – 40). Jadi
berbuat dengan segenap hati hanya ditujukan kepada Tuhan.
Ketiga, melakukan kebaikan seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Ini adalah ajakan yang benar-benar untuk bersungguh-sungguh, yang menuntut
keikhlasan tanpa bandingan. Sebelumnya dalam ayat 17 rasul Paulus telah
mengajak mereka “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau
perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap
syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” Ini berarti dengan kuasa Tuhan Yesus dan
dalam ucapan syukur dan sukacita, bukan paksa.
Segala sesuatu yang kita kerjakan adalah baik jika kita lakukan untuk
memuliakan tuhan. Pekerjaan sekecil apapun yang kita peroleh merupakan
pemberian yang baik dan sempurna dari Allah. Dan itu pantas kita syukuri, kita
berterimakasih atas pemberian-Nya dengan bekerja sungguh-sungguh dan sebaik
mungkin. Semua pekerjaan merupakan berkat luar biasa dari Tuhan, tidak peduli
kecil atau besar. Karena itu, lakukanlah yang terbaik. Lewat cara kerja kita yang
sungguh-sungguh untuk Tuhan, maka Tuhan dipermuliakan dan kita bisa
mengenalkan Yesus kepada mereka yang belum mengenal-Nya.
Simbol gambar bintang berwarna kuning yang bersudut lima dengan latar
belakang warna hitam terletak di bagian tengah perisai dijadikan sebagai dasar
Ketuhanan Yang Maha Esa.
Hal ini mengandung maksud bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang
religius yaitu bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Gambar rantai dengan latar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar
Kemanusiaan yang Adil dan beradab. Simbol gambar rantai ini dijadikan sebagai
lambang sila kedua dari Pancasila. Rantai yang berjumlah 17 dan saling
sambung menyambung tidak terputus, ini melambangkan generasi penerus
yang turun temurun.
Simbol ini terletak di bagian atas sebelah kiri gambar bintang dijadikan
sebagai dasar Persatuan Indonesia. Simbol gambar pohon beringin ini dijadikan
sebagai lambang untuk sila ketiga Pancasila. Pohon beringin melambangkan
sebagai tempat berteduh atau berlindung.
Resep Es Buah