Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

(K3) PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PT.TELKOM


AKSES KEDIRI

Nabela Patu Milena R1, Sonny Subroto Maheri Laksono2, Lina Saptaria3
1
Program Studi Manajemen Universitas Islam Kadiri, Kediri
2
Dosen Prodi Manajemen Universitas Islam Kadiri, Kediri
3
Dosen Prodi Manajemen Universitas Islam Kadiri, Kediri
Email : nabelarahmadani@gmail.com

Abstract

Occupational health safety is urgently needed at this time in accordance with the new
normal rules of the Covid-19 health protocol, in order to remain productive and economic
activities run healthily and safely by prioritizing preventive measures. The purpose of this
study was to find out how to apply occupational safety and health in the era of the Covid 19
pandemic at PT. Telkom Access Kediri. This research is qualitative research using interview,
observation, and documentation methods. The result is the implementation of the K3
(Occupational Health and Safety) policy in the era of the Covid-19 pandemic at PT. Telkom
Access Kediri has in fact been running optimally. PT. Telkom Access Kediri implements a
policy of sanctions on employees who violate company regulations, as well as PT. Telkom
Access Kediri conducts periodic evaluations on the implementation of K3 policies in all units.

Keywords: Occupational Health Safety, Covid-19

Abstrak

Keselamatan dan kesehatan kerja sangat diperlukan saat ini sesuai dengan aturan new
normal dengan protokol kesehatan Covid-19, agar tetap produktif dan aktivitas ekonomi
berjalan dengan sehat dan aman dengan mengedepankan langkah-langkah pencegahan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja pada era pandemi covid 19 di PT. Telkom Akses Kediri. Penelitian ini adala
peneltian kualitatif dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasilnya
implementasi kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) era pandemi Covid-19 di PT.
Telkom Akses Kediri nyatanya sudah berjalan dengan optimal tetapi pada faktor disposisi
masih terdapat kelalaian individu karyawan, maka sebaiknya pihak PT. Telkom Akses Kediri
menerapkan kebijakan sanksi pada kayawan yang melanggar peraturan perusahaan, serta
pihak PT. Telkom Akses Kediri melakukan evaluasi secara berkala mengenai penerapan
kebijakan K3 pada seluruh unit.
Kata kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Covid-19

1
perilaku, usaha, dan kegigihan karyawan
Pendahuluan meningkat.
Kinerja Karyawan adalah hasil kerja Berdasarkan observasi awal yang
yang diperoleh karyawan dengan dilakukan peneliti pada PT. Bank BPR
menuangkan kemampuan yang dimilikinya JATIM Cabang Kediri memperoleh hasil
dalam menyelesaikan suatu tugas bahwa perusahaan ini merupakan BUMD
pekerjaan yang dibebankan kepadanya. yang bergerak pada bidang perbankan
Kinerja meruapakan salah satu faktor yang berfokus untuk meningkatkan
penting yang menjadi penentu suatu penyaluran kredit pada sektor Usaha
peusahaan dapat dikatan baik atau buruk Mikro Kecil dan Menengah dan Koperasi
dalam pengelolaan SDM yang ada (UMKMK) yang ada di wilayah Jawa
didalamnya. Oleh karena itu diperlukan Timur. Berdasarkan wawancara secara
kriteria yang jelas dan terukur dalam langsung dan pengamatan lapangan yang
menetapkan standar pengukuran kinerja dilakukan oleh peneliti, peneliti
karyawan. Menurut Robbins (2016:263) mendapatkan informasi dan hasil bahwa
ada beberapa faktor yang dapat PT. Bank BPR JATIM Kediri selalu
mempengaruhi kinerja karyawan mengedepankan pelayanan yang
diantaranya: kualitas, kuantitas, ketepatan profesional kepada nasabah. Demi
waktu, efektifitas, kemandirian, dan mewujudkan upaya karyawan yang
komitmen. profesional dan berintegritas PT. Bank
Salah satu faktor yang menjadi BPR JATIM memberikan kegiatan
penyebab kinerja karyawan menurun pendidikan kepada sebagian karyawanya
adalah self efficacy. Self efficacy menjadi sesuai dengan tiap bagiannya yang
faktor penting karena self efficacy dilaksanakan setiap tahun. Tujuan dari
berkaitan dengan tingkat keyakinan diberikan pendidikan yaitu karyawan
individu terhadap kemampuanya dalam diharapkan dapat meningkatkan
melakukan dan menyelesaikan tugas kinerjanya. Namun didapati bahwa
dengan baik. Menurut Sutradawanti pendidikan yang dilakukan belum bisa
(2018:25) self efficacy berkaitan dengan membuat karyawan memiliki kinerja
kontrol diri dan ketahanan diri dalam seperti yang diinginkan perusahaan, oleh
menghadapi sebuah kegagalan, kinerja dan sebab itu membuat capaian target tidak
tugas dalam upaya pemecahan sebuah terpenuhi. Hal ini menyebabkan jumlah
masalah. nasabah kredit PT. Bank BPR JATIM
Selain faktor self efficacy, self esteem Cabang Kediri pada tahun 2020 setiap
menjadi dasar karyawan menilai bulannya mengalami fluktuasi. Menurut
kemampuanya sendiri. self esteem kuat pengamatan peneliti setiap bulannya
yang dimiliki karyawan akan membuat jumlah nasabah kredit mengalami
dirinya memiliki citra yang baik antar penurunan dan kenaikan yang tidak terlalu
rekan kerjanya, sedangkan jika karyawan signifikan yang hanya terjadi pada bulan
memiliki self esteem rendah akan membuat februari, maret, September. Hal ini
dirinya dipandang memiliki citra atau mengindikasikan bahwa kinerja karyawan
konsep diri yang buruk. menurun, sehingga menyebabkan jumlah
Motivasi kerja juga menjadi dasar yang nasabah semakin berkurang. Peneliti
penting bagi karyawan agar kinerjanya menumukan fakta bahwa permasalahan
semakin meningkat. Karena motivasi kerja tersebut disebabkan oleh self efficacy
dapat menjadi sumber seorang karyawan karyawan yang berkaitan dengan
semangat dalam bekerja dan kompetensi yang dimiliki karyawan,
menyelesaikan beban kerjanya. Maka karyawan kurang mahir dalam
dengan adanya motivasi kerja baik dari menyesuaikan dan mengatasi masalah
internal mapun eksternal membuat yang terjadi saat sedang melakukan

2
pekerjaanya. Penguasaan karyawan dalam mengenai peluangnya untuk berhasil
menyampaikan dan menjelaskan mencapai tugas tertentu”. Menurut
produknya kepada nasabah juga kurang Sutradawanti (2018:25) menyatakan Self
maksimal sehingga menyebabkan produk- efficacy ialah keyakinan atas kemampuan
produknya kurang dipahami dan yang dimiliki dalam melakukan tugas
menyebabkan hasil akhir yang kurang menghasilkan sesuatu, mengorganisasi
memuaskan. yang berguna untuk mencapai suatu
Permasalahan lain yang peneliti tujuan. Self efficacy dapat menjadikan
temukan adalah permasalahan pada self individu. Menurut Chamariyah (2015:23)
esteem yaitu karyawan kurang menggali self efficacy adalah termasuk salah satu
potensi, sehingga karyawan kurang konsep dari permotivasi yang penting, hal
mengeksplor diri dan kurang mengetahui ini disebabkan karena self efficacy dapat
kelebihan dan kelemahan yang dimiliknya. mempengaruhi individu dalam hal pilihan,
Karyawan merasa dirinya kurang berharga reaksi emosional yang ditunjukan, tujuan,
dikarenakan kurangnya pujian yang mengatasi atau mengahadapi suatu
diperoleh dari rekan kerjanya, karyawan masalah, dan ketekunan.
juga kurang yakin apakah dirinya mampu Self Esteem
untuk menyelesaikan pekerjaanya sesuai Angreni (2015:12) menyatakan bahwa
dengan target yang diberikan oleh atasan. self esteem merupakan keyakinan yang
Selain kedua permasalahan tersebut muncul dalam diri seseorang dan dimiliki
peneliti menemukan permasalahan yang setiap orang mengenai bagaimana dirinya
terkait dengan motivasi kerja. Motivasi menilai dirinya sendiri yang didasarkan
kerja merupakan salah satu permasalahan dari evaluasi diri dengan menyeluruh. Self
penting yang memiliki hubungan erat pada esteem muncul dari keadaan diri kita dan
kinerja karyawan. Pada PT. Bank BPR tentang seperti apa orang lain
JATIM Cabang Kediri peneliti memperlakukan kita. Self esteem menjadi
menemukan bahwa karyawan kurang bagian yang penting dari kepribadian
berusaha mencapai target yang dibebankan seseorang pada kehidupan sehari-hari.
dan karyawan kurang menunjukan Menurut Sebayang dan Sembiring
kegigihanya dalam bekerja dibawah (2017:337) menjelaskan bahwa sesorang
tekanan guna membuktikan dengan harga diri rendah, sering sekali
kemampuanya. mengalami depresi dan ketidakbahagiaan,
Berdasarkan fenomena gap yang memilki tingkat kecemasan yang tinggi,
ditemukan, maka untuk menunjukkan impuls-impuls
mengaktualisasikan dugaan tersebut agresivitas yang lebih besar, mudah marah
peneliti ingin meneliti lebih lanjut dan mendendam, serta selalu menderita
mengenai “Pengaruh Self Efficacy, Self karena ketidakpuasan akan
Esteem, Dan Motivasi Kerja Terhadap kehidupan sehari-hari. Dapat disimpulkan
Kinerja Karyawan Pada PT. Bank BPR bahwa self esteem ialah penilaian sesorang
JATIM Cabang Kediri”. terhadap dirinya yang dinyatakan dengan
sikap positif ataupun negatif.
Tinjauan Pustaka Motivasi Kerja
Self Efficacy Noviawati (2016:4) menyatakan bahwa
Self efficacy merupakan kepercayaan “motivasi adalah keinginan dalam diri
atas kemampuan yang dimiliki seseorang, individu yang dapat menyebabkan
kemampuan tersebut meliputi keyakinan individu tersebut bertindak. Individu
untuk dapat melakukan dan menyelesaikan biasanya bertindak karena suatu alasan
sesuatu hal dengan baik. Ardi et al untuk dapat mencapai suatu tujuan”.
(2017:164) menyatakan bahwa “self Menurut Noviawati (2016:4) menyatakan
efficacy adalah keyakinan seseorang bahwa motivasi kerja adalah sesuatu yang

3
dapat menimbulkan dorongan dan JATIM Cabang Kediri. Teknik analisis
semangat kerja. Maka bisa disimpulkan data yang digunakan adalah uji validitas,
bahwa motivasi kerja adalah dorongan uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji t, dan
yang dimiliki oleh karyawan untuk uji F yang diolah melalui program SPSS
bertindak yang dapat menjadikan 16.0.
karyawan tersebut bersemangat dalam
menyesaikan tugas pekerjaanya. Motivasi Hasil Penelitian
kerja erat kaitanya dengan semangat kerja Variabel β thitung t tabel Sig-t Ket.
yang dimiliki oleh karyawan. Menurut Self H1
0,352 2,180 2,051 0,038
Efficacy diterima
Syamsiah (2017:16) menyatakan faktor Self H2
dapat mempengaruhi motivasi kerja 0,282 2,926 2,051 0,007
Esteem diterima
seseorang didasarkan oleh faktor yang Motivasi
0,750 5,095 2,051 0,000
H3
Kerja diterima
berasal dari dalam diri individu (faktor Taraf Sig 0,05
internal) meliputi pandangan tentang diri, Konstanta 2,112
harga diri, kebutuhan, tingkat pendidikan, Korelasi 0,865
harapan, serta pengalaman yang telah R Square 0,749
Adjusted 0,721
dilalui dan faktor yang berasal dari luar R Square
diri individu (faktor eksternal) meliputi Fhitung 26,806
pemimpin dan gaya kepemimpinan, Sig F 0,000
f tabel 2,96
lingkungan kerja, dorongan atasan,
(Sumber: Data Diolah, 2021)
tuntutan perkembangan organisasi. Tabel 1: mencakup uji analisis regresi linier
berganda, uji t, uji F, uji R2
Kerangka Teoritik
Persamaan regresi linier sebagai berikut:
Y= 2,112+0,352X1+0,282X2+0,750X3
X1
Self Efficacy 1. Nilai konstanta sebesar 2,112 memiliki
Y
arti jika self efficacy (X1), self esteem
X2 (X2), motivasi kerja (X3) di asumsikan
Kinerja
Self Esteem tetap, maka kinerja karyawan akan
Karyawan
mengalami peningkatan sebesar 2,112
X3 2. Nilai koefisien regresi variabel self
Motivasi Kerja efficacy (X1) sebesar 0,352. Nilai ini
merupakan nilai positif yang
megambarkan adanya hubungan yang
positif antara self efficacy terhadap
Gambar 1 Kerangka Teoritik Kinerja Karyawan. Hal ini dapat
(Sumber: Data Diolah, 2021)
diartikan bahwa jika terjadi peningkatan
self efficacy, maka nilai kinerja
Metode Penelitian
karyawan akan mengalami kenaikan
Penelitian ini merupakan penelitian
sebesar 0,352 dengan asumsi variabel
kuantitatif deskriptif, artinya penelitian ini
independen lainya adalah konstan.
berfokus tentang menjabarkan atau
3. Nilai koefisien regresi self esteem (X2)
mendeskibsikan fenomena secara
sebesar 0,282. Nilai yang dimiliki oleh
sistematis dan akurat. Teknik pengambilan
variabel ini juga nilai positif dan nilai
sampel menggunakan teknik sampel jenuh
ini megambarkan adanya hubungan
yang bermakna jumlah populasi dan
yang positif antara self esteem terhadap
sampel yang digunakan adalah sama yaitu
kinerja karyawan Hal ini dapat diartikan
sejumlah 31 karyawan yang berasal dari
bahwa jika terjadi peningkatan self
berbagai divisi-divisi PT. Bank BPR
esteem, maka nilai kinerja karyawan

4
akan mengalami kenaikan sebesar 0,282 kerja (X3) terhadap kinerja karyawan
dengan asumsi bahwa nilai dari variabel (Y).
independen lainya bernilai konstan. Uji F
4. Variabel motivasi kerja (X3) memiliki Uji F dilakukan untuk mengetahui
nilai koefisien regresi sebesar 0,750. signifikan pengaruh variabel independen
Nilai dan hubungan yang dimiliki yaitu: self efficacy (X1), self esteem (X2),
antara motivasi kerja terhadap kinerja motivasi kerja (X3) secara simultan
karyawan merupakan nilai dan terhadap variabel dependen yaitu kinerja
hubungan yang positif. Sehingga dapat karyawan (Y) PT. Bank BPR JATIM
diartikan jika terjadi peningkatan Cabang Kediri. Bersumber pada tabel 1
motivasi kerja, maka nilai kinerja maka penjabaran uji F menunjukan bahwa
karyawan akan mengalami kenaikan variabel self efficacy (X1), self esteem (X2),
sebesar 0,750 dengan asumsi variabel motivasi kerja (X3) secara bersama-sama
independen lainya adalah konstan. mempengaruhi variabel kinerja karyawan
Uji t (Y). Hal tersebut dapat dibuktikan dari
Uji t dilakukan untuk mengatahui nilai fhitung sebesar 26,806 dengan nilai sig
signifikansi pengaruh secara parsial antara sebesar 0,000 < 0,05. Hal tersebut
variabel independen yaitu self efficacy menunjukkan bahwa hipotesis keempat
(X1), self esteem (X2), motivasi kerja (X3) yang menyatakan bahwa terdapat
terhadap variabel dependen yaitu kinerja signifikansi pengaruh antara self efficacy
karyawan (Y) pada PT. Bank BPR JATIM (X1), self esteem (X2), motivasi kerja (X3)
Cabang Kediri. Bersumber pada tabel 1 secara simultan terhadap kinerja karyawan
maka penjabaran uji t variabel independen (Y) PT. Bank BPR JATIM Cabang Kediri.
terhadap variabel dependen adalah sebagai Sehingga dapat diketahui bahwa H0 ditolak
berikut: dan H4 diterima.
1. Secara parsial variabel self efficacy (X1) Uji Koefisien Determinasi (R2)
ditemukan β1 = 0,352 dengan t = 2,180 Uji ini bertujuan untuk menentukan
dan sig = 0,038 Karena nilai sig < 0,05. proporsi atau presentase total variasi dalam
Oleh sebab itu dapat disimpulkan variabel dependen yang diterangkan
bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, maka variabel independen secara bersama-sama.
secara empiris dapat diartikan bahwa Bersumber pada tabel 1 diketahui nilai R2
terdapat signifikansi pengaruh self sebesar 0,749 atau 74,9%. Angka tersebut
efficacy (X1) secara parsial terhadap mengandung arti bahwa variabel self
kinerja karyawan (Y). efficacy (X1), self esteem (X2), motivasi
2. Secara parsial variabel self esteem (X2) kerja (X3) secara simultan berpengaruh
ditemukan β2 = 0,282 dengan t = 2,926 terhadap kinerja karyawan (Y) karyawan
dan sig = 0,007 Karena nilai sig < 0,05. sebesar 74,9% sedangkan sisanya (100%-
Oleh sebab itu dapat disimpulkan 74,9%=25,1%) dipengaruhi oleh variabel
bahwa H0 ditolak dan H2 diterima, maka lain yang tidak termasuk dalam penelitian
secara empiris dapat diartikan bahwa ini.
terdapat signifikansi pengaruh self
esteem (X2) secara parsial terhadap Pembahasan
kinerja karyawan (Y). Pengaruh Secara Parsial Self Efficacy
3. Secara parsial variabel motivasi kerja Terhadap Kinerja Karyawan
(X3) ditemukan β3 = 0,750 dengan t = Berdasarkan kajian analisis data pada
5,095 dan sig = 0,000 Karena nilai sig < uji t dapat dijelaskan bahwa self efficacy
0,05. Oleh sebab itu dapat disimpulkan dengan nilai sig 0,038 < 0,05 memiliki arti
bahwa H0 ditolak dan H3 diterima, maka bahwa terdapat pengaruh secara parsial
secara empiris dapat diartikan bahwa antara self efficacy terhadap kinerja
terdapat signifikansi pengaruh motivasi karyawan PT. Bank BPR JATIM Cabang
5
Kediri. Nilai regresi self efficacy sebesar 0,282 berarti jika self esteem
menunjukan nilai satuan yang positif ditinjau dan dikelola dengan baik maka
sebesar 0,352. Maka jika self efficacy akan terdapat peningkatan pada kinerja
karyawan PT. Bank BPR JATIM Cabang karyawan sebesar 0,282.
Kediri memiliki pengaruh sebesar 0,352 Hasil temuan ini dapat dijelaskan
terhadap kinerja karyawan pada ditinjau bahwa self esteem dapat mempengaruhi
dan dikelola dengan baik maka akan kinerja karyawan. Berdasarkan fakta yang
terdapat peningkatan pada kinerja ditemukan terdapat masalah jika karyawan
karyawan sebesar 0,352. kurang merasa percaya pada rekan
Hasil temuan ini dapat dijelaskan kerjanya. sehingga permasalahan tersebut
bahwa self efficacy yang dimiliki oleh juga mempengaruhi dalam hal karyawan
karyawan kurang dikelola dengan baik, menjadi kurang mengandalkan rekan
sehingga menyebabkan karyawan kerjanya sehingga permasalah tersebut
memiliki persepsi bahwa dieinya belum harus segera disikapi oleh atasan agar
mampu dalam menyesuaikan dan kinerja tidak semakin menurun karena
mengatasi masalah yang terjadi saat terdampak akibatnya. Untuk mengatasi hal
sedang melakukan pekerjaanya, hal ini tersebut diperlukan kegiatan untuk
menyebabkan karyawan kurang dapat mempererat rasa kekeluargaan antar
mengandalkan diri sendiri dalam berbagai karyawan. Masalah lain yang perlu
tugas. Masalah selanjutnya ditemukan diperhatikan mengenai karyawan merasa
bahwa penguasaan karyawan dalam dirinya kurang berharga hal ini disebabkan
menyampaikan dan menjelaskan oleh kurangnya pujian yang diperoleh dari
produknya kepada nasabah juga kurang rekan kerja ataupun atasan, sehingga
maksimal sehingga menyebabkan produk- karyawan menjadi kurang yakin apakah
produknya kurang dilirik nasabah sehingga dirinya mampu untuk menyelesaikan
menyebabkan hasil akhir yang kurang pekerjaanya sesuai dengan kemuan yang
memuaskan. Permasalahan tersebut dapat diinginkan oleh atasan maupun
diatasi dengan cara menambah intensitas perusahaan. Maka untuk mengatasi
pendidikan. Sehingga tingkat keyakinan masalah tersebut baik dari pihak rekan
karyawan atas kemampuan terhadap kerjanya maupun atasan sebisa mungkin
dirinya sendiri tinggi dan membuat memberikan pujian atas kerja keras
kinerjanya semakin meningkat. karyawan. Hal tersebut akan meningkatkan
Hasil penelitian yang dilakukan kepercayaan diri karyawan, sehingga
diperkuat juga oleh penelitian terdahulu membuat kinerja meningkat.
milik Widyawati dan Karwini (2018), Ardi Hasil penelitian ini sejalan dengan
et al (2014) yang mendapat hasil yang penelitian sebelumnya yang dilakukan
sama yaitu self efficacy berpengaruh oleh Sebayang dan Sembiring (2016),
positif dan signifikan terhadap kinerja Angreni (2015) menyatakan hasil bahwa
karyawan. self esteem memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh Secara Parsial Self Esteem
Terhadap Kinerja Karyawan Pengaruh Secara Parsial Motivasi Kerja
Berdasarkan kajian analisis data pada Terhadap Kinerja Karyawan
uji t dapat dijelaskan bahwa self esteem Hasil perhitungan pada uji t
dengan nilai sig = 0,007 < 0,05 yang menunjukan bahwa nilai sig 0,000 < 0,05
berarti bahwa terdapat pengaruh secara yang berarti bahwa terdapat pengaruh
parsial antara self esteem terhadap kinerja secara parsial antara motivasi kerja
karyawan PT. Bank BPR JATIM Cabang terhadap kinerja karyawan PT. Bank BPR
Kediri. Nilai regresi self esteem JATIM Cabang Kediri. Nilai regresi
menunjukan nilai satuan yang positif motivasi kerja menunjukan nilai satuan

6
yang positif sebesar 0,750 berarti jika Hasil penenlitian ini menunjukan
motivasi kerja ditinjau dan dikelola dengan bahwa peran self efficacy, self esteem
baik maka akan terdapat peningkatan pada motivasi kerja dapat mempengaruhi
kinerja karyawan sebesar 0,750. kinerja karyawan, namun dapat terjadi
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ketidak sesuaian apabila ketiga hal tersebut
peran atau pengaruh varibel motivasi kerja tidak dikelola dan dijalankan dengan baik
karyawan PT. Bank BPR JATIM Cabang karena akan membuat kinerja karyawan
Kediri sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat menurun. Hal ini sejalan dengan penelitian
melalui karyawan dalam bekerja kurang yang dilakukan oleh Angreni (2015)
maksimal untuk memenuhi kebutuhannya bahwa self efficacy, self esteem secara
dan karyawan kurang gigih dalam bekerja simultan berpengaruh positif dan
meskipun tekanan baik dari target maupun signifikan terhadap kinerja karyawan.
atasan. Namun ditemukan permasalahan Wijaya dan Andreani (2015) menyatakan
lain menyangkut pada persepsi karyawan bahwa motivasi kerja memiliki pengaruh
bahwa dirinya terkadang sulit untuk yang positif dan signifikan terhadap
melalui rintangan apabila sedang kinerja karyawan.
tersandung masalah terkait bidang
pekerjaanya. Oleh sebab itu atasan selalu Simpulan
melakukan evaluasi yang bertujuan agar Berdasar pada analisis dan
karyawan mengungkapkan kesulitan apa pembahasan penelitian ini, maka
saja yang sedang dihadapi dan atasan kesimpulan yang dapat disajikan bahwa
maupun rekan memberikan masukan dan Secara parsial self efficacy berpengaruh
saran mengenai bagaimana secara positif dan signifikan terhadap
menyelesaikannya, sehingga membuat kinerja karyawan di PT. Bank BPR JATIM
karyawan semakin bersemangat dalam Cabang Kediri, hal ini dibuktikan dengan
bekerja. Selain dengan evaluasi sebaiknya nilai sig t sebesar 0,038 < 0,05. Maka
reward dan bonus baik secara materiil secara empiris H1 dapat dibuktikan. Secara
maupun non materiil ditambah agar parsial self esteem berpengaruh secara
karyawan semakin memaksimalkan usaha positif dan signifikan terhadap kinerja
serta kegigihanya dalam bekerja, maka karyawan di PT. Bank BPR JATIM
dengan hal tersebut membuat kinerjanya Cabang Kediri, hal ini dibuktikan dengan
semakin meningkat. nilai sig t sebesar 0,007 < 0,05. Maka
Hasil penelitian ini mendukung secara empiris H2 dapat dibuktikan. Secara
penelitin terdahulu dari Wijaya dan parsial motivasi kerja berpengaruh secara
Andreani (2015) menyatakan bahwa positif dan signifikan terhadap kinerja
motivasi kerja berpengaruh signifikan karyawan di PT. Bank BPR JATIM
terhadap kinerja karyawan. Cabang Kediri, hal ini dibuktikan dengan
nilai sig t sebesar 0,000 < 0,05. Maka
Pengaruh Secara Simultan Self Efficacy, secara empiris H3 dapat dibuktikan. Secara
Self Esteem, dan Motivasi Kerja simultan self efficacy, self esteem, dan
Terhadap Kinerja Karyawan motivasi kerja berpengaruh secara positif
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari dan signifikan terhadap kinerja karyawan
uji F menunjukan self efficacy, self esteem di PT. Bank BPR JATIM Cabang Kediri,
motivasi kerja mempengaruhi kinerja hal ini dibuktikan dengan nilai sig t
karyawan dengan nilai sig 0,000 < 0,05. sebesar 0,000 < 0,05. Maka secara empiris
Maka secara empiris dapat disimpulkan H4 dapat dibuktikan.
bahwa seluruh variabel variabel bebas
bersama-sama memiliki pengaruh secara
positif dan signifikan terhadap variabel
terikat.

7
Daftar Pustaka Robbins, P. Stephen & Coutler, Mary.
(2016). Human Resources
Angreni, Fitri Afrilla. (2015). Pengaruh Management, Edisi 16, Jilid 1,
Self Efficacy Dan Self Esteem Salemba Empat, Jakarta.
Terhadap Kinerja Individual Sebayang, Stevani, Jafar Sembiring.
Karyawan Bank Sungguminasa. (2017). Pengaruh Self Esteem Dan
Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Self Efficacy Terhadap Kinerja
Bisnis, Manajemen, Universitas Karyawan Studi Kasus Di PT. Finnet
Hasanudin Makasar. Indonesia. Jurnal E- Proceeding Of
https://core.ac.uk/download/pdf/7762 Management, Vol. 4, No. 1.
4329.pdf diakses pada 17 Februari https://openlibrary.telkomuniversity.
2021. ac.id/pustaka/files/123631/jurnal_epr
Ardi, Venna Trilolita Putri, E.S Astuti Dan oc/pengaruh-self-esteem-dan-self-
M.C.W Sulistyo. (2017). Pengaruh efficacy-terhadap-kinerja-
Self Efficacy Terhadap Employee karyawanstudi-kasus-di-pt-finnet-
Engagement Dan Kinerja Karyawan indonesia.pdf diakses pada 20
(Studi pada Karyawan PT. Februari 2021.
Telekomunikasi Indonesia Regional Self Efficacy Terhadap Employee
V Surabaya). Jurnal Administrasi Engagement Dan Kinerja Karyawan
Bisnis (JAB), Vol. 52 No. 1. (Studi pada Karyawan PT.
https://media.neliti.com/media/public Telekomunikasi Indonesia Regional
ations/202050-pengaruh-self- V Surabaya). Jurnal Administrasi
efficacy- terhadap-employee.pdf Bisnis (JAB), Vol. 52 No. 1.
diakses pada 17 Februari 2021. https://media.neliti.com/media/public
Jatmiko, U. (2021). Karakteristik Individu, ations/202050-pengaruh-self-
Kemampuan dan Lingkungan efficacy-terhadap-employee.pdf
Terhadap Kinerja. diakses pada 17 Februari 2021.
https://ejournal.uniska-kediri.ac.id/in Sutradawanti, Nurfitri. (2018). Pengaruh
dex.php/Revitalisasi/article/view/ Self Efficacy Dan Motivasi Terhadap
1672 Keberhasilan Wirausaha UMKM
Jatmiko, U. (2020). Pengaruh Kompetensi Bakso Di Kota Bandung. Skripsi.
Pembelajaran Dosen Dan Kualitas Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,
Pelayanan Karyawan Terhadap Unirvesitas Pasundan. Bandung.
Minat Belajar Mahasiswa Fakultas http://repository.unpas.ac.id/41325/
Ekonomi Universitas Islam Kadiri diakses pada 1 Maret 2021.
Kediri. https://ejournal.uniska- Syamsiah, Sri (2017). Hubungan Antara
kediri.ac.id/index.php/Revitalisasi/art Harga Diri Dengan Motivasi Kerja
icle/view/776 Pada Perawat Rumah Sakit X Di
Noviawati, Dian Rizki. (2016). Pengaruh Yogyakarta. Skripsi , Universitas
Self Efficacy Terhadap Kinerja Mercu Buana Yogyakarta.
Karyawan Dengan Motivasi Sebagai http://eprints.mercubuana-
Variabel Intervening Pada Karyawan yogya.ac.id/1801/ diakses pada 20
Divisi Finance Dan Divisi Human Februari 2021.
Resource PT. Coca-Cola Distribution
Indonesia, Surabaya. Jurnal Ilmu
Manajemen, Vol. 4, No. 3.
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/i
ndex.php/jim/article/view/17033
diakses pada 17 Februari 2021.

Anda mungkin juga menyukai