5 Setelah dilakukan analisis Dari hasil eksplorasi penyebab masalah Penerapan model
eksplorasi penyebab masalah maka dapat ditelusuri bahwa akar penyebab pembelajaran yang inovatif
penerapan model pembelajaran masalah adalah : belum optimal disebakan oleh
yang inovatif belum optimal 1. Guru terbiasa menggunakan satu guru terbiasa menggunakan
disebakan oleh : model pembelajaran pada semua satu model pembelajaran pada
1. Guru kurang bisa jenjang kelas, sehingga terkesan semua jenjang kelas, sehingga
menentukan model monoton. Kondisi ini sekaligus terkesan monoton. Kondisi ini
pembelajaran inovatif yang mengelompokkan eksplorasi bisa diatas dengan penerapan
tepat sesuai dengan penyebab masalah nomer [2, 3] model pembelajaran yang
karakteristik. 2. Kurangnya penggunaan teknologi inovatif di kelas. Penjelasan
2. Guru terbiasa menggunakan di kelas, pengelola dan penguasaan urgensi model pembelajaran
satu model pembelajaran pada kelas sehingga siswa tidak aktif sebagaimana analisis akar
semua jenjang kelas, dalam pembelajaran penyebab masalah nomer [1]
sehingga terkesan monoton. 3. Guru kurang mendapatkan Kurangnya penggunaan
3. Guru kurang memahami pelatihan mengenai pemanfaatan teknologi di kelas, pengelola
dengan baik sintaks dan model-model pembelajaran dan penguasaan kelas sehingga
langkah pembelajaran inovatif inovatif siswa tidak aktif dalam
sehingga kurang motivasi pembelajaran. Kondisi ini bisa
menerapkannya dalam diatasi dengan model
pembelajaran pembelajaran berbasis IT.
4. Kurangnya penggunaan Penjelasan urgensi model
teknologi di kelas, pengelola pembelajaran berbasis IT
dan penguasaan kelas sebagaimana analisis akar
sehingga siswa tidak aktif penyebab masalah nomer [7]
dalam pembelajaran Guru kurang
5. Guru kurang mendapatkan mendapatkan pelatihan
pelatihan mengenai mengenai pemanfaatan model-
pemanfaatan model-model model pembelajaran inovatif.
pembelajaran inovatif Hal dapat diatasi dengan
mengikuti pelatihan-pelatihan
IT di luar kelas sebagaimana
analisis akar penyebab masalah
nomer [7]
6 Setelah dilakukan analisis Dari hasil eksplorasi penyebab masalah Kurangnya kemampuan
eksplorasi penyebab masalah maka dapat ditelusuri bahwa akar penyebab siswa untuk mengerjakan soal
kurangnya kemampuan siswa masalah adalah : latihan HOTS dalam
untuk mengerjakan soal latihan 1. Sumber belajar yang ada belum pembelajaran disebakan oleh
HOTS dalam pembelajaran mendukung peserta didik untuk sumber belajar dan LKPD yang
disebakan oleh : pembelajaran berbasis HOTS. ada belum mendukung peserta
1. Sumber belajar yang ada 2. Model pembelajaran yang didik untuk pembelajaran
belum mendukung peserta diterapkan dikelas kurang menarik berbasis HOTS. Urgensi
didik untuk pembelajaran sehingga kurang mampu penggunaan LKPD berbasis
berbasis HOTS meningkatkan motivasi belajar HOTS antara lain : merangsang
2. Lembar Kerja Peserta Didik peserta didik. Model pembelajaran kemauan siswa dalam belajar
(LKPD) belum berbasis HOTS ini sekaligus mengelompokkan karena media yang ditawarkan
3. Kemampuan guru dalam eksplorasi penyebab masalah memunculkan rasa penasaran,
mengembangkan strategi/ nomer [3, 4] mendorong rasa senang kerena
menampilkan konsep yang tidak
model pembelajaran berbasis 3. Lembar Kerja Peserta Didik bisa diamati langsung dengan
HOTS masih rendah (LKPD) belum berbasis HOTS media lain, membantu siswa
4. Guru kurang mengarahkan dan menemukan konsep sains
memotivasi siswa untuk sehingga media ini menjadi
mengasah kemampuan penghubung antara pengetahuan
berpikir kritis, kreatif, analitis, awal siswa, merangsang
dan evaluatif kemauan siswa dalam belajar
karena media yang ditawarkan
bukan jawaban dari obyek
pengamatan melainkan hanya
petunjuk pelaksanaan saja
sehingga siswa mengalami
proses menemukan sendiri,
mendorong kemandirian siswa
karena masing-masing siswa
diberi kesempatan untuk
melakukan reinforcement
berupa kemampuan berpikir
kritis.
7 Setelah dilakukan Analisis Dari hasil eksplorasi penyebab masalah Pemanfaatan teknologi
eksplorasi penyebab masalah maka dapat ditelusuri bahwa akar penyebab informasi (TIK) dalam
pemanfaatan teknologi informasi masalah adalah : pembelajaran kurang optimal
(TIK) dalam pembelajaran kurang 1. Kurang terbiasa dalam penggunaan disebakan oleh kurang terbiasa
optimal disebakan oleh : TIK dalam pembelajaran. Hal ini dalam penggunaan TIK dalam
1. Rendahnya kemampuan guru sekaligus mengelompokkan pembelajaran. Kondisi ini bisa
dalam penguasaan TIK dalam eksplorasi penyebab masalah diatasi dengan model
pembelajaran nomer [1, 3, 5]. pembelajaran dengan
2. Kurang terbiasa dalam 2. Guru dan siswa kurang mengintegrasikan IT. Integrasi
penggunaan TIK dalam mendapatkan kesempatan dalam IT dalam pembelajaran dapat
pembelajaran pelatihan TIK. menyediakan akses terbuka
3. Guru dan siswa kurang terhadap materi/ sumber belajar
memahami fungsi, peranan dan informasi interaktif lainnya.
dan manfaat TIK dalam Proses internalisasi nilai
pembelajaran dalam pembelajaran TIK dapat
4. Guru dan siswa kurang ditranformasikan dengan
mendapatkan kesempatan melakukan pembudayaan di
dalam pelatihan TIK lingkungan sekolah dengan
5. Keterbatasan waktu KBM. mengintegrasikan pendidikan
Sedangkan untuk penggunaan nilai dalam bahan ajar sehingga
TIK membutuhkan waktu pembiasaan, penugasan, dan
untuk pemasangannya keteladanan menjadi bagian
yang integral, holistik, yang
secara terus menerus menjadi
bagian yang dipelajari,
dipahami, diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Guru dan siswa kurang
mendapatkan kesempatan dalam
pelatihan TIK dapat diatasi
dengan mengikuti pelatihan-
pelatihan IT di luar kelas.
Misalnya Pelatihan Digital
talent dari Kementerian
Komunikasi dan Informatika,
Pelatihan PEMBATIK
(Pembelajaran berbasis TIK).
PEMBATIK merupakan
program peningkatan
kompetensi TIK guru yang
mengacu pada kerangka kerja
peningkatan kompetensi TIK
Guru UNESCO. Standar
kompetensi TIK ini terdiri dari 4
level, yaitu level literasi,
implementasi, kreasi, dan
berbagi & berkolaborasi (4i
leveling).