Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJA SAMA PERKEBUNAN ALPUKAT HASS & KUBA

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : KTH PALA SARI AMERTA
Alamat : DESA WONGAYA GEDE
Selanjutnya disebut sebagai "Pihak pertama".

Nama : Gede Eka Karmada, ST.


Pekerjaan : Wiraswasta
Selanjutnya disebut sebagai "Pihak kedua".

Lebih lanjut para pihak, Pihak pertama dan Pihak kedua menerangkan bahwa telah saling
sepakat dan mufakat melaksanakan kerja sama bagi hasil penanaman pohon alpukat, dan
untuk tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka Pihak pertama dan Pihak kedua
telah sepakat dan mufakat membuat perjanjian dengan ketentuan dan persyaratan sebagai
berikut:

1. Pihak Pertama adalah pemilik lahan dan sekaligus penggarap lahan, yang berlokasi di
Desa Wongaya Gede ditanam oleh pihak pertama sebanyak 1.200 (Seribu Dua Ratus)
batang
2. Pihak Kedua adalah Investor yang memberikan bibit tanaman alpukat kepada Pihak
Pertama.

Pasal 1
Azas Kerjasama Perjanjian Bagi Hasil Penanaman Pohon Alpukat

1. Para pihak sepakat untuk membentuk suatu kegiatan kerjasama penanaman pohon
alpukat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan oleh pihak manapun.
2. Para pihak sepakat kerjasama bagi hasil penanaman pohon alpukat dilandasi azas
saling menguntungkan sesuai dengan tujuan dan kesepakatan Bersama.
3. Para pihak sepakat kerjasama perjanjian tersebut di atas dilandasi rasa saling
bertanggung jawab dengan menjaga keamanan dan pertumbuhan tanaman alpukat
tersebut, dimana akan dilakukan upaya-upaya atau tindakan apapun yang dipandang
perlu agar tanaman dapat tumbuh sesuai dengan harapan kedua belah pihak
sehingga dapat dipanen sebagaimana mestinya.
Pasal 2
Lahan Perkebunan Sebagai Objek Pengelolaan

Bahwa, lahan perkebunan yang menjadi objek pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam
perjanjian ini adalah lahan perkebunan milik pihak pertama/kelompok yaitu dengan
kepemilikan:
- Luas Lahan : 10 Ha
- Lokasi : Desa Wogaya Gede

Pasal 3
Hak Dan Kewajiban

A. Hak Dan Kewajiban Pihak Pertama


1. Pihak Pertama sebagai pemilik lahan dan penggarap akan mendapatkan 80% dari hasil
produksi (panen).
2. Kewajiban dari pihak pertama adalah menyediakan lahan untuk penanaman pohon
alpokat dan melakukan pemeliharaan terhadap pohon alpokat seperti penyiangan,
pemupukan, pendangiran, pemangkasan, penyulaman dan pemberantasan hama dan
penyakit.
3. Kewajiban pihak pertama apabila pohon alpukat yang telah ditanam mengalami sakit
atau kematian yang disebabkan oleh penyakit ataupun force major, pihak pertama
diharuskan segera melapor kepada petugas/koordinator yang telah ditunjuk oleh pihak
kedua dan akan dilakukan tindakan pencegahan atau penggantian tanaman sesuai
dengan kondisi yang diperlukan.
4. Pihak pertama dilarang untuk mengalihkan tanaman pohon alpukat kepada pihak lain
tanpa persetujuan dari pihak kedua dalam jangka waktu yang sudah disepakati oleh
kedua belah pihak.
5. Pihak pertama dilarang menelantarkan lahan yang telah dikerjasamakan.
6. Selama jangka waktu perjanjian ini berlangsung, maka pihak pertama tidak boleh
melakukan hal-hal sbb:
a. Menjual hak atas tanah kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari pihak
kedua.
b. Memanen buah alpukat tanpa persetujuan dari pihak kedua.

B. Hak Dan Kewajiban Pihak Kedua


1. Pihak kedua selaku investor bibit berhak mendapatkan 20% dari hasil produksi (panen)
perkebunan alpukat
2. Kewajiban pihak kedua untuk menunjuk petugas/koordinator lapangan yang bertugas
untuk memberikan informasi mengenai kondisi perkebunan pohon alpukat sewaktu-
waktu diperlukan oleh pihak kedua.
3. Pihak Kedua berkewajiban memberikan bibit alpukat Hass, sesuai spek yang disepakati
oleh kedua belah pihak
4. Pihak kedua berkewajiban untuk memberikan pengawasan dan bimbingan teknis
dilapangan.
5. Pihak Kedua berkewajiban untuk memasarkan hasil produksi (panen) buah alpukat.
Pasal 4
Jangka Waktu Perjanjian Kerjasama Perkebunan Alpukat Hass

Perjanjian ini berlaku dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak
ditanda tangani perjanjian ini

Pasal 5
Penyelesaian perselisihan

1. Setiap perselisihan yang timbul baik yang menyangkut isi maupun pelaksanaan dari
perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.

2. Apabila musyawarah yang dilakukan gagal mencapai kesepakatan maka para pihak
sepakat memilih penyelesaian melalui hukum negara yang berlaku.

Pasal 6
Addendum

Apabila diperlukan penambahan kesepakatan baru, para pihak sepakat untuk membuat
addendum dan menjadikannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.

Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani oleh para pihak dalam keadaan sadar dan
tanpa paksaan dari pihak manapun.

Perjanjian ini dibuat rangkap dua dan dibubuhi materai dimana keduanya
mempunyai kekuatan hukum yang sah.

Tabanan, 18 Desember 2021

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(I Wayan Suardana, S.Ag.) (Gede Eka Karmada, ST)

Saksi-saksi

Saksi Pihak Pertama Saksi Pihak Kedua

(I Nengah Suarya) (Dewa Nyoman Sukerta)


PERJANJIAN KERJASAMA JUAL MADU

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Bumdes Giri Amerta
Alamat : Desa Tengkudak
Selanjutnya disebut sebagai "Pihak pertama".

Nama : KTH PALA SARI AMERTA


Alamat : DESA WONGAYA GEDE
Selanjutnya disebut sebagai "Pihak kedua".

Dengan ini menerangkan bahwa Semua Pihak Setuju dan Sepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerjasama Jual Beli Madu dengan ketentuan yang sudah di sepakati.

Tabanan, 01 Januari 2024

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(I Nengah Surita) (I Wayan Suardana, S.Ag.)

Saksi-saksi

Saksi Pihak Pertama Saksi Pihak Kedua

(I Nyoman Suiyanta) (I Nengah Suarya)

Anda mungkin juga menyukai