Perjanjian Kerja Sama Perkebunan Alpukat Hass
Perjanjian Kerja Sama Perkebunan Alpukat Hass
Lebih lanjut para pihak, Pihak pertama dan Pihak kedua menerangkan bahwa telah saling
sepakat dan mufakat melaksanakan kerja sama bagi hasil penanaman pohon alpukat, dan
untuk tidak terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, maka Pihak pertama dan Pihak kedua
telah sepakat dan mufakat membuat perjanjian dengan ketentuan dan persyaratan sebagai
berikut:
1. Pihak Pertama adalah pemilik lahan dan sekaligus penggarap lahan, yang berlokasi di
Desa Wongaya Gede ditanam oleh pihak pertama sebanyak 1.200 (Seribu Dua Ratus)
batang
2. Pihak Kedua adalah Investor yang memberikan bibit tanaman alpukat kepada Pihak
Pertama.
Pasal 1
Azas Kerjasama Perjanjian Bagi Hasil Penanaman Pohon Alpukat
1. Para pihak sepakat untuk membentuk suatu kegiatan kerjasama penanaman pohon
alpukat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan oleh pihak manapun.
2. Para pihak sepakat kerjasama bagi hasil penanaman pohon alpukat dilandasi azas
saling menguntungkan sesuai dengan tujuan dan kesepakatan Bersama.
3. Para pihak sepakat kerjasama perjanjian tersebut di atas dilandasi rasa saling
bertanggung jawab dengan menjaga keamanan dan pertumbuhan tanaman alpukat
tersebut, dimana akan dilakukan upaya-upaya atau tindakan apapun yang dipandang
perlu agar tanaman dapat tumbuh sesuai dengan harapan kedua belah pihak
sehingga dapat dipanen sebagaimana mestinya.
Pasal 2
Lahan Perkebunan Sebagai Objek Pengelolaan
Bahwa, lahan perkebunan yang menjadi objek pengelolaan sebagaimana dimaksud dalam
perjanjian ini adalah lahan perkebunan milik pihak pertama/kelompok yaitu dengan
kepemilikan:
- Luas Lahan : 10 Ha
- Lokasi : Desa Wogaya Gede
Pasal 3
Hak Dan Kewajiban
Perjanjian ini berlaku dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak
ditanda tangani perjanjian ini
Pasal 5
Penyelesaian perselisihan
1. Setiap perselisihan yang timbul baik yang menyangkut isi maupun pelaksanaan dari
perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Apabila musyawarah yang dilakukan gagal mencapai kesepakatan maka para pihak
sepakat memilih penyelesaian melalui hukum negara yang berlaku.
Pasal 6
Addendum
Apabila diperlukan penambahan kesepakatan baru, para pihak sepakat untuk membuat
addendum dan menjadikannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Perjanjian ini dibuat dan ditanda tangani oleh para pihak dalam keadaan sadar dan
tanpa paksaan dari pihak manapun.
Perjanjian ini dibuat rangkap dua dan dibubuhi materai dimana keduanya
mempunyai kekuatan hukum yang sah.
Saksi-saksi
Dengan ini menerangkan bahwa Semua Pihak Setuju dan Sepakat untuk mengadakan
Perjanjian Kerjasama Jual Beli Madu dengan ketentuan yang sudah di sepakati.
Saksi-saksi