Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NIA DUMA FITRI

NIM : 044269984

TUGAS : TUGAS 1 LUHT4343 (ADMINISTRASI PENYULUHAN PERTANIAN)

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Jelaskan definisi 20 Modul 1 KB 1
administrasi
penyuluhan pertanian
dikaitkan dengan
prinsip-prinsip
manajemen.
2 Jelaskan tentang 40 Modul 1 KB 2
fungsi-fungsi
administrasi
Penyuluhan pertanian
3 Jelaskan aktivitas 40 Modul 2 KB 1
administrasi apa saja
yang dilakukan
kelompok tani untuk
menumbuhkan
kedinamisannya

JAWABAN :

1. Administrasi penyuluhan pertanian adalah proses pengelolaan dan pengorganisasian kegiatan


penyuluhan pertanian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Prinsip-prinsip manajemen
yang terkait dengan administrasi penyuluhan pertanian adalah sebagai berikut:

1. Prinsip perencanaan: Administrasi penyuluhan pertanian harus didasarkan pada perencanaan


yang matang. Perencanaan meliputi penetapan tujuan, penentuan strategi, pengalokasian sumber
daya, dan penjadwalan kegiatan penyuluhan. Dengan perencanaan yang baik, administrasi
penyuluhan pertanian dapat mengoptimalkan hasil yang diharapkan.

2. Prinsip pengorganisasian: Administrasi penyuluhan pertanian melibatkan pengorganisasian


berbagai kegiatan dan sumber daya yang terlibat dalam penyuluhan pertanian. Hal ini meliputi
pembagian tugas, pembentukan tim kerja, pengaturan struktur organisasi, dan pengelolaan
sumber daya manusia. Dengan pengorganisasian yang efektif, administrasi penyuluhan pertanian
dapat memastikan kelancaran pelaksanaan kegiatan penyuluhan.

3. Prinsip pengarahan: Administrasi penyuluhan pertanian melibatkan pengarahan atau


pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Pengarahan meliputi pengawasan,
evaluasi, dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Dengan pengarahan yang
baik, administrasi penyuluhan pertanian dapat memastikan bahwa kegiatan penyuluhan berjalan
sesuai dengan rencana dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Prinsip koordinasi: Administrasi penyuluhan pertanian melibatkan koordinasi antara berbagai


pihak yang terlibat dalam penyuluhan pertanian, seperti petani, penyuluh, pemerintah, dan
lembaga terkait lainnya. Koordinasi yang baik akan memastikan sinergi antara berbagai kegiatan
penyuluhan dan mencegah terjadinya tumpang tindih atau konflik dalam pelaksanaan kegiatan
penyuluhan.

5. Prinsip pengambilan keputusan: Administrasi penyuluhan pertanian melibatkan pengambilan


keputusan yang tepat dan efektif. Keputusan yang diambil harus didasarkan pada informasi yang
akurat dan relevan, serta mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi kegiatan
penyuluhan.

Dengan pengambilan keputusan yang baik, administrasi penyuluhan pertanian dapat


mengoptimalkan hasil yang diharapkan dan mengatasi berbagai tantangan yang muncul dalam
pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam
administrasi penyuluhan pertanian, diharapkan kegiatan penyuluhan dapat berjalan efektif,
efisien, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Fungsi-fungsi administrasi dalam penyuluhan pertanian adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan: Administrasi penyuluhan pertanian melibatkan perencanaan kegiatan


penyuluhan yang meliputi penetapan tujuan, sasaran, dan strategi yang akan digunakan.
Perencanaan ini juga mencakup penentuan anggaran, jadwal, dan sumber daya yang diperlukan
untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan.
2. Pengorganisasian: Administrasi penyuluhan pertanian melibatkan pengorganisasian berbagai
kegiatan penyuluhan, termasuk penentuan struktur organisasi, pembagian tugas dan tanggung
jawab, serta koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam penyuluhan pertanian.

3. Pelaksanaan: Administrasi penyuluhan pertanian melibatkan pelaksanaan kegiatan


penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Ini melibatkan pengelolaan waktu,
sumber daya, dan personel yang terlibat dalam penyuluhan pertanian.

4. Pengawasan: Administrasi penyuluhan pertanian melibatkan pengawasan terhadap


pelaksanaan kegiatan penyuluhan untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan tercapai. Pengawasan ini melibatkan pemantauan, evaluasi, dan tindakan perbaikan
jika diperlukan.

5. Evaluasi: Administrasi penyuluhan pertanian melibatkan evaluasi terhadap kegiatan


penyuluhan yang telah dilaksanakan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan
efisiensi kegiatan penyuluhan serta untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang perlu
diperbaiki di masa mendatang.

6. Pelaporan: Administrasi penyuluhan pertanian melibatkan pelaporan hasil kegiatan


penyuluhan kepada pihak yang berkepentingan, seperti pemerintah, lembaga donor, atau
masyarakat umum. Pelaporan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang capaian dan
dampak kegiatan penyuluhan serta untuk mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya
yang telah digunakan.

Dengan melaksanakan fungsi-fungsi administrasi ini, penyuluhan pertanian dapat dijalankan


secara efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi petani dan
sektor pertanian secara keseluruhan.

3. Administrasi kelompok tani dilihat dari 2 bagian pokok yaitu: 1.) Administrasi Kegiatan
dalam kelompok tani meliputi: a) Buku Induk Anggota: Diisi pada saat petani terdaftar sebagai
anggota kelompok tani. b) Buku Kegiatan Kelompok: Diisi catatan dalam rapat. c) Buku Tamu:
Yaitu mengisi daftar kedatangan tamu.
contoh aktivitas administrasi yang dapat dilakukan oleh kelompok tani untuk menumbuhkan
kedinamisannya:

1. Pembentukan struktur organisasi: Kelompok tani perlu memiliki struktur organisasi yang jelas,
seperti ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota. Struktur ini membantu dalam pengambilan
keputusan, alokasi tugas, dan komunikasi internal.

2. Penyusunan peraturan dan prosedur: Kelompok tani perlu memiliki peraturan dan prosedur
yang ditetapkan secara tertulis. Hal ini membantu dalam mengatur kegiatan, pembagian tugas,
dan penyelesaian masalah yang mungkin timbul.

3. Pengelolaan keuangan: Kelompok tani perlu memiliki sistem pengelolaan keuangan yang
baik. Ini meliputi pencatatan pendapatan dan pengeluaran, pembuatan laporan keuangan, dan
pengawasan terhadap penggunaan dana.

4. Pengorganisasian kegiatan pertanian: Kelompok tani dapat mengatur kegiatan pertanian


seperti penanaman, pemeliharaan tanaman, dan panen secara kolektif. Ini dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kelompok.

5. Pelatihan dan pendidikan: Kelompok tani dapat mengadakan pelatihan dan pendidikan untuk
anggotanya. Ini dapat meliputi pelatihan teknis pertanian, manajemen usaha, atau pengembangan
keterampilan lainnya yang dapat meningkatkan kemampuan anggota dalam mengelola usaha
pertanian.

6. Pengembangan jaringan dan kerjasama: Kelompok tani dapat menjalin kerjasama dengan
pihak lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga pendidikan, atau kelompok tani lainnya. Ini
dapat membantu dalam mendapatkan akses ke sumber daya, informasi, dan pasar yang lebih
luas.

7. Evaluasi dan perbaikan: Kelompok tani perlu melakukan evaluasi terhadap kegiatan dan
kinerjanya secara berkala. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi kelemahan dan peluang
perbaikan, serta mengadopsi praktik terbaik untuk meningkatkan kinerja kelompok.

8. Komunikasi dan informasi: Kelompok tani perlu memiliki sistem komunikasi yang efektif,
baik antara anggota kelompok maupun dengan pihak luar. Ini dapat dilakukan melalui pertemuan
rutin, grup diskusi online, atau media komunikasi lainnya.
Dengan melakukan aktivitas administrasi ini, kelompok tani dapat meningkatkan
kedinamisannya, meningkatkan produktivitas, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sumber Referensi : -BMP LUHT4343

-https://pustaka.ut.ac.id/lib/luht4343-administrasi-penyuluhan-pertanian-edisi-2/

-https://id.scribd.com/document/452299968/PENGERTIAN-ADMINISTRASI-
PENYULUHAN-PRAKTIKUM-1

-http://repository.ut.ac.id/4494/1/LUHT4343-M1.pdf

-https://media.neliti.com/media/publications/136350-ID-hubungan-administratif-dengan-
kelompok-t.pdf

* coret yang tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai