Paper Ai Dan Komunikasi
Paper Ai Dan Komunikasi
PENDAHULUAN
Dalam lanskap dinamis bisnis global, titik temu antara keragaman antar
budaya, kecerdasan buatan (AI), dan etika komunikasi telah muncul sebagai titik
fokus eksplorasi dan signifikansi (Sari et al., 2023). Studi ini memulai penyelidikan
komprehensif, menyelidiki dinamika rumit keragaman antar budaya dalam bidang
komunikasi bisnis korporat dan implikasinya yang mendalam terhadap etika dan
filosofi komunikasi. Secara khusus, studi ini berpusat pada penerapan DeepL, alat
penerjemahan bahasa yang didukung AI, sebagai studi kasus yang menarik untuk
mengungkap dimensi multifaset dari titik temu ini.
Lingkungan perusahaan masa kini dicirikan oleh tingkat keterhubungan yang
belum pernah terjadi sebelumnya, yang dipicu oleh globalisasi dan laju kemajuan
teknologi yang tiada henti (Savitri, 2019). Dalam lingkungan yang kompleks ini,
komunikasi yang efektif di seluruh lanskap budaya yang beragam tidak hanya
menjadi keharusan strategis bagi organisasi namun juga merupakan cerminan
tanggung jawab etis. Ketika perusahaan memperluas jangkauan global mereka,
menavigasi beragam bahasa dan budaya para pemangku kepentingan menjadi
sebuah tantangan besar. Menanggapi tantangan ini, alat penerjemahan bahasa
berbasis AI seperti DeepL menurut Pasaribu dan Widjaja (2022) telah muncul
sebagai fasilitator transformatif, yang menjanjikan untuk menjembatani
kesenjangan linguistik dan mendorong komunikasi antarbudaya yang lebih lancar.
Latar belakang eksplorasi ini adalah kekayaan keragaman budaya yang
melekat dalam ekosistem bisnis global. Di era dimana batas-batas negara sangat
rapuh dan kolaborasi melampaui batasan geografis, kebutuhan akan komunikasi
antar budaya yang efektif sangatlah penting. Namun, kebutuhan ini bukannya tanpa
tantangan, karena nuansa bahasa, norma budaya, dan kehalusan kontekstual
menimbulkan hambatan yang besar terhadap komunikasi yang bermakna. Dalam
konteks inilah paper ini memposisikan DeepL sebagai studi kasus, yang bertujuan
untuk membedah perannya dalam memediasi keragaman antar budaya dalam
saluran komunikasi korporat.
Inti dari telaah ini terletak pada pemeriksaan kritis terhadap pertimbangan etis
yang terkait dengan penggunaan AI dalam lanskap komunikasi korporat. Penerapan
DeepL menimbulkan pertanyaan mendasar tentang transparansi, keadilan, dan
inklusivitas seperti bagaimana DeepL mengatasi potensi bias dalam penerjemahan,
sejauh mana hal tersebut berkontribusi atau meringankan tantangan komunikasi
yang terkait dengan keragaman budaya, dan bagaimana permasalahan etika ini
menjadi titik tumpu untuk memahami tanggung jawab yang menyertai integrasi AI
ke dalam struktur komunikasi korporat antarbudaya (Raharjo, 2023). Selain itu,
paper ini memperluas pandangannya pada implikasi filosofis yang melekat dalam
penggabungan AI, keragaman antar budaya, dan etika komunikasi.
Filosofi komunikasi tradisional ditantang dan dibentuk kembali ketika
teknologi AI seperti DeepL menjadi komponen integral dari perangkat komunikatif.
Konsep seperti kepercayaan, keaslian, dan transparansi mengambil dimensi baru,
sehingga memerlukan evaluasi ulang filosofis terhadap landasan etika yang
mendasari praktik komunikasi korporat di dunia yang semakin didorong oleh AI.
Kajian ini bukan sekedar latihan akademis; ini adalah eksplorasi praktis yang
berupaya menyaring wawasan yang dapat ditindaklanjuti oleh para praktisi
korporasi, pembuat kebijakan, dan ahli teknologi. Dengan menempatkan DeepL
sebagai studi kasus, paper ini bertujuan untuk mengungkap penerapan AI di dunia
nyata dalam komunikasi korporat, menawarkan perspektif yang berbeda mengenai
tantangan, peluang, dan pertimbangan etis yang muncul ketika teknologi
berinteraksi dengan beragam struktur komunikasi bisnis global.
Oleh karena itu, paper ini berupaya untuk berkontribusi pada wacana yang
berkembang tentang simbiosis AI, keragaman antar budaya, dan etika komunikasi
di lingkungan korporat. Melalui eksplorasi mendalam terhadap studi kasus yang
melibatkan DeepL, paper ini berupaya mengungkap dinamika rumit yang terjadi
dan memberikan landasan bagi praktik, kebijakan, dan upaya paper di masa depan
dalam lanskap komunikasi korporat antarbudaya yang terus berkembang. Dengan
menyadari tantangan yang ditimbulkan oleh hambatan bahasa, perusahaan
menerapkan sistem terjemahan bahasa canggih yang didukung AI untuk
memfasilitasi komunikasi yang lancar menggunakan DeepL sebagai jembatan
dalam mengatasi keragaman budaya dalam komunikasi bisnis korporat dimana
permasalahan yang terjadi dalam implementasi bisnis dan perusahaan di Indonesia
didasarkan pada artikel dari portal media berita yaitu MediaIndonesia (2023) dan
Biskom (2022) sehingga penulis tertarik menjadikan isu ini sebagai studi kasus
untuk dikaitkan dengan etika filosofis dan komunikasi antarbudaya.
PEMBAHASAN
Pertimbangan Etika Filsafat dalam Komunikasi Bisnis Perusahaan melalui
Aplikasi DeepL dari AI
Pertemuan interaksi antar budaya, penerjemahan bahasa yang digerakkan
oleh AI, dan dampak kolektifnya terhadap etika dan filosofi komunikasi dalam
lingkup perusahaan merupakan lanskap yang kompleks dan terus berkembang.
Interaksi multifaset ini memadukan teknologi, keragaman budaya, dan
pertimbangan etis, sehingga memerlukan analisis yang berbeda untuk memahami
dinamika rumit yang membentuk praktik komunikasi korporat. Interaksi
antarbudaya dalam ranah korporat mempertemukan individu-individu dengan latar
belakang bahasa, nuansa budaya, dan gaya komunikasi yang beragam (Suryadi,
2018).
Memahami seluk-beluk budaya menjadi penting untuk membangun
lingkungan perusahaan yang kohesif dan inklusif. Munculnya terjemahan bahasa
berbasis AI, yang dicontohkan oleh teknologi seperti DeepL, memperkenalkan
elemen transformatif. Ini bertindak sebagai jembatan, mengatasi hambatan
linguistik dan memfasilitasi komunikasi real-time di antara karyawan dengan
kemampuan bahasa yang berbeda-beda. Intervensi teknologi ini mempunyai
potensi untuk meningkatkan kolaborasi dan efisiensi dalam perusahaan
multinasional, yang menggarisbawahi manfaat praktis AI dalam mendorong
pemahaman antar budaya (Suharman et al., 2018).
Namun, integrasi AI ke dalam proses penerjemahan bahasa bukannya tanpa
pertimbangan etis. Ketika perusahaan memanfaatkan AI untuk menyederhanakan
komunikasi, muncul pertanyaan mengenai pelestarian nuansa budaya, potensi bias
dalam algoritma penerjemahan, dan implikasi yang lebih luas terhadap privasi.
Mencapai keseimbangan antara efisiensi teknologi dan tanggung jawab etis
menurut Suharman et al. (2018) menjadi tantangan penting dalam menavigasi
medan yang terus berkembang ini.
Selain dari sisi praktisnya, penerapan terjemahan bahasa berbasis AI juga
memiliki implikasi filosofis yang mendalam terhadap komunikasi korporat. Hal ini
mendorong evaluasi ulang filosofi komunikasi dalam organisasi, seiring dengan
munculnya pertanyaan mengenai sifat interaksi manusia, peran teknologi dalam
membentuk identitas budaya, dan tanggung jawab etis yang ditanggung perusahaan
dalam memediasi dinamika ini. Hal ini mengundang wacana filosofis tentang sifat
etika komunikasi yang terus berkembang di era digital.
Dalam menavigasi lanskap yang kompleks ini, perusahaan menghadapi tugas
sulit untuk menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan menjaga hubungan
antarmanusia yang sejati. Meskipun AI dapat menyederhanakan proses
komunikasi, AI tidak dapat menggantikan nuansa pemahaman, empati, dan
interpretasi kontekstual manusia. Mencapai keseimbangan ini menjadi penting
untuk menciptakan lingkungan perusahaan yang menghargai efisiensi dan
kekayaan pengalaman manusia yang beragam.
KESIMPULAN
Berdasarkan telaah dari paper ini, diketahui bahwa dimensi interaksi antar
budaya yang saling terkait, penerjemahan bahasa yang digerakkan oleh AI, serta
perumusan etika dan filosofi komunikasi di lingkungan korporat menghadirkan
lanskap yang beragam dan terus berkembang. Perusahaan-perusahaan yang
menghadapi tantangan ini harus berhati-hati, memanfaatkan teknologi untuk
meningkatkan komunikasi tanpa mengorbankan esensi hubungan antarmanusia dan
pemahaman budaya. Dialog berkelanjutan mengenai masalah ini penting untuk
membentuk paradigma komunikasi korporat yang tidak hanya maju secara
teknologi namun juga berlandaskan etika dan filosofis. Penerapan DeepL dalam
konteks korporat menunjukkan dampak transformatifnya pada penerjemahan
bahasa dan komunikasi.
Meskipun terdapat banyak tantangannya, manfaat DeepL di lingkungan
perusahaan menjadikannya pilihan menarik bagi organisasi yang ingin mendobrak
hambatan bahasa dan berkembang di dunia yang saling terhubung. Pertimbangan
etis seputar komunikasi yang ditingkatkan dengan AI, terutama dengan alat seperti
DeepL, memiliki banyak aspek. Landasan filosofis dari dampak AI terhadap
filosofi komunikasi melampaui kemajuan teknologi, sehingga mendorong refleksi
mendalam terhadap kesadaran, agensi, identitas budaya, dan pertimbangan etis.
Ketika AI menjadi bagian integral dari lanskap komunikatif antar individu,
kebutuhan akan pendekatan yang bijaksana dan etis dalam integrasinya menjadi
penting dengan menumbuhkan pemahaman yang lebih dalam mengenai implikasi
terhadap pengalaman manusia dan identitas budaya di era yang dimediasi teknologi
ini.
REFERENSI
Christian, Fanky. (2022). DeepL Atasi Hambatan Komunikasi dengan Terjemahan
Instan Paling Natural di Dunia.
https://www.biskom.web.id/2022/05/30/deepl-atasi-hambatan-
komunikasi-dengan-terjemahan-instan-paling-natural-di-dunia.bwi.
[Diakses pada 17 Desember 2023].
Dahuri, Deri. (2023). Perusahaan Berbasis AI, DeepL Siap Bawa Bisnis Indonesia
ke Kancah Global.
https://mediaindonesia.com/teknologi/630008/perusahaan-berbasis-ai-
deepl-siap-bawa-bisnis-indonesia-ke-kancah-global. [Diakses pada 16
Desember 2023].
Fitria, T. N. (2023). Performance of Google Translate, Microsoft Translator, and
DeepL Translator: Error Analysis of Translation Result. Al-Lisan: Jurnal
Bahasa (e-Journal), 8(2), 115-138.
Lubis, M. S. Y. (2021, August). Implementasi Artificial Intelligence Pada System
Manufaktur Terpadu. In Seminar Nasional Teknik (SEMNASTEK)
UISU (Vol. 4, No. 1, pp. 1-7).
Munthe, I. B., Sipayung, K., & Lestari, F. D. (2023). Comparing The Translation
Accuracy Between Google Translate And Professional
Translator. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(6), 890-903.
Pasaribu, M., & Widjaja, A. (2022). Artificial Intelligence: Perspektif Manajemen
Strategis. Kepustakaan Populer Gramedia.
Pureklolon, T. T. (2020). Pancasila sebagai etika politik dan hukum negara
Indonesia. Law Review, 71-86.
Putri, V. A., Sotyawardani, K. C. A., & Rafael, R. A. (2023, October). Peran
Artificial Intelligence dalam Proses Pembelajaran Mahasiswa di Universitas
Negeri Surabaya. In Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial
(SNIIS) (Vol. 2, pp. 615-630).
Raharjo, B. (2023). TEORI ETIKA DALAM KECERDASAN BUATAN
(AI). Penerbit Yayasan Prima Agus Teknik, 1-135.
Rahmawati, S. N. E., Hasanah, M., Rohmah, A., Pratama, R. A. P., & Anshori, M.
I. (2023). Privasi Dan Etika Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia
Digital. Lokawati: Jurnal Penelitian Manajemen dan Inovasi Riset, 1(6),
01-23.
Rasyid, H. J. A., Rahman, H. J. A., Azzam, A. F., Sabila, B. F., & Radianto, D. O.
(2023). Menjelajahi Etika: Tinjauan Literatur Terbaru tentang Prinsip-
prinsip Etika, Konflik Moral, dan Tantangan dalam Kehidupan
Kontemporer. CEMERLANG: Jurnal Manajemen dan Ekonomi
Bisnis, 3(2), 229-237.
Sari, K. P., Masruri, A., & Rosalia, D. R. (2023). Optimalisasi Temu Kembali
Informasi Dengan Teknologi Kecerdasan Buatan di Perpustakaan. JIPI
(Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi), 8(2), 349-366.
Savitri, A. (2019). Revolusi industri 4.0: mengubah tantangan menjadi peluang di
era disrupsi 4.0. Penerbit Genesis.
Sirait, E. Y., Sipayung, K. T., & Silitonga, H. (2023). The Analysis Of Translation
Techniques (Indo-English) On Doa Bapa Kami At Google Translate And
Deepl Translate. Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(6),
904-916.
Suharman, S., Nugroho, M., Muq'Asha, M. W., & Murti, H. W. (2018, December).
Inovasi, Teknologi dan Peningkatan Daya Saing Industri. In Prosiding
Seminar Nasional Peran Sektor Industri dalam Percepatan dan Pemulihan
Ekonomi Nasional (Vol. 1, No. 1, pp. 137-148).
Suryadi, S. (2018). Cross Cultural and Cultural Counseling: Komunikasi Konseling
Lintas Budaya Jawa dan Madura di Madrasah Aliyah Negeri 1
Jember. Konseling Edukasi: Journal Of Guidance and Counseling, 2(2).