Anda di halaman 1dari 2

Nama : Delle Darmansyah

NIM : ES1122028
Kelas : AK IV.B
Mata Kuliah : Hukum Bisnis

STUDI KASUS

Pemerintah Kota Bahagia memiliki aset tetap berupa tanah seluas ±


1 hektar yang sudah tidak terpakai sejak 5 lalu. Tanah tersebut
merupakan bekas pasar yang telah dipindahkan ke lokasi baru.

Menurut peraturan menteri dalam negeri, aset tetap berupa tanahh


yang sudah tidak digunakan selama lebih dari 3 tahun sebaiknya
dimanfaatkan kembali. Oleh karena itu, pemerintah Kota Bahagia
berencana untuk mengoptimalkan pemanfaatan aset tanah bekas pasar
tersebut. Setelah melakukan kegiatan cek lapangan dan kondisi
lingkungan sekitar, tanah bekas pasar tersebut cocok untuk dibangun
terminal bus/sejenisnya. Oleh karena itu pemerintah Kota Bahagia
membuat tender proyek kerja sama pemanfaatan aset tanah bekas
pasar tersebut.

Dari beberapa perusahaan yang mengikuti tander, PT Maju Mundur


terpilih sebagai pemenang. PT Maju Mundur Berencana melakukan
investasi dengan nilai Rp.15.000.000.000,-. Pemerintah Kota Bahagia
menandatangani perjajian kerja sama dengan skema bangun serah
untuk jangka waktu 20 tahun. Artinya PT Maju Mundur akan
membangun proyek terminal bus/sejenisnya dengan biaya sendiri, lalu
mengelola dan memanfaatkannya selama 20 tahun, sebelum akhirnya
diserahkan kembali ke pemerintah Kota Bahagia. Dari kerja sama ini,
pemerintah Kota Bahagia akan memperoleh bagi hasil dengan
keuntungan sebesar 20% dari pendapatan PT Maju Mundur selama
mengelola proyek tersebut.

Namun dalam pelaksanaanya, realisasi investasi PT Maju Mundur


baru mencapai 30% dari yang dijanjikan. Proses pembangunan juga
tidak kunjung dimulai oleh PT Maju Mundur, alasan yang diberikan
adalah kesulitan mendapatkan dana sebesar RP.20.000.000.000,- dari
pihak kreditur. Akibatnya, aset tanah bekas pasar seluas tersebut ± 1
hektar itu menjadi terbangkalai tanpa dimanfaatkan secara optimal
selama 2 tahun. Hal ini tentu merugikan pemerintah Kota Bahagia
karena tidak memperoleh apa-apa dari aset tanah tersebut.
Oleh karena itu pemerintah Kota Bahagia perlu mengevaluasi kinerja
dari PT Maju Mundur, jika perlu dapat dilakukan audit terhadap kondisi
keuangan untuk memastikan apakah benar PT Maju Mundur tidak
mampu menjalankan kewajibannya. Jika benar demikian, maka
pemerintah Kota Bahagia dapat memberikan sanksi sesuai perjanjian,
bahkan sampai memutuskan kontrak sepihak demi kepentingan
daerah. Dan dapat mengatur ulang tender untuk mencari pihak swasta
yang dapat mengoptimalkan pemanfaatan aset tanah tersebut.

Kontrak kerja sama dengan pihak swasta harus disertai monitoring


ketat agar aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal. Jika tidak,
daerahlah yang akan dirugikan.

Anda mungkin juga menyukai