Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG
NSS : 301126013026 NIS : 300260 NPSN : 10807068
Alamat : Jl. Teuku Cik Ditiro No. 02 Beringin Raya Kemiling Bandar Lampung Tlp.(0721) 271180 Kode Pos 35158
BANDAR LAMPUNG

AKSI NYATA
P

JUDUL
Merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran

Disusun Oleh : ZAFRAN FEBRIADI, S.Pd.

SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG


TAHUN 2022

1
PENGERTIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid pada setiap fase perkembangan, yang dimulai dari fase Fondasi pada PAUD. Capaian Pembelajaran
mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun
secara komprehensif dalam bentuk narasi.

Capaian Pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) terdiri atas satu fase, yaitu fase Fondasi.

Capaian Pembelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 6 fase (A–F), atau tahapan yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, dan Paket C). Capaian Pembelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah juga disusun untuk setiap mata pelajaran.

Murid berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Sementara itu, murid berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual dapat menggunakan CP umum
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.

KONSEP TUJUAN PEMBELAJARAN


Tujuan pembelajaran adalah deskripsi pencapaian tiga aspek kompetensi, yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperoleh murid dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran disusun dengan memperhatikan eviden atau bukti yang dapat diamati dan diukur pada murid, sehingga murid dapat dinyatakan mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu kompetensi dan lingkup materi.

1. Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang perlu didemonstrasikan oleh murid untuk menunjukkan dirinya telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Pertanyaan panduan yang bisa digunakan guru
dalam menyusun tujuan pembelajaran, antara lain:

 Secara konkret, kemampuan apa yang perlu didemonstrasikan oleh murid?


 Tahap berpikir apa yang perlu didemonstrasikan oleh murid?

2. Lingkup materi
Lingkup materi merupakan konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang bisa digunakan guru dalam menyusun tujuan pembelajaran, antara
lain:

 Hal apa saja yang perlu dipelajari murid dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP?
 Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan keseharian murid dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP? (misal: proses pengolahan hasil panen digunakan sebagai konteks untuk
belajar tentang persamaan linear di SMA)

Contoh Capaian Pembelajaran:

Menganalisis hubungan antara kegiatan manusia dengan perubahan alam di permukaan bumi dan menarik kesimpulan penyebab-penyebab utamanya (akhlak kepada alam).

Catatan:

 Kompetensi (kata kerja yang menunjukkan keterampilan/aksi) –> menganalisis, menarik kesimpulan
 Konten (materi yang dipelajari) —> hubungan kegiatan manusia dengan perubahan alam (akhlak kepada alam)

KONSEP ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)

 Jika Capaian Pembelajaran adalah kompetensi yang dapat dicapai murid di akhir fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis
dan logis di dalam fase pembelajaran.

 Alur menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase.
 Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
 Guru dapat menyusun ATP masing-masing, yang terdiri dari rangkaian tujuan pembelajaran.
 Pemerintah akan menyediakan beberapa contoh ATP yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi, dan membuat panduan untuk penyusunan perangkat ajar.

2
CP & ATP

INFOGRAFIS ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN


SOSIOLOGI FASE E

1. Memahami fungsi sosiologi


sebagai ilmu yang secara
kritis mengkaji masyarakat

2. Memahami identitas diri


dalam kehidupan
masyarakat

3. Menganalisis
tindakan sosial dalam
kehidupan
masyarakat

4. Menganalisis
hubungan sosial dalam
kehidupan masyarakat

5. Menganalisis peran
lembaga sosial dalam
mewujudkan tertib
social

6. Menganalisis
berbagai ragam
gejala sosial yang
ada di masyarakat
multicultural

7. Melakukan penelitian
sosial sederhana tentang
berbagai gejala sosial
dengan menggunakan
metode yang tepat untuk
mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan
informasi, menarik
kesimpulan, dan
mengomunikasikan hasil
peneli

3
4
Penyusun : Zafran Febriadi, S.Pd
Sekolah : SMAN 7 B. Lampung
1 Informasi Umum Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas : X

Pemahaman Konsep Keterampilan Proses

Peserta didik mampu memahami fungsi sosiologi sebagai ilmu yang secara kritis mengkaji
2 Elemen/Kompetensi masyarakat. Di samping itu peserta didik mampu mengenal identitas diri, menjelaskan Peserta didik mampu melakukan penelitian sosial sederhana dengan memilih metode yang tepat,
tindakan sosial, menjelaskan hubungan sosial, menjelaskan peran lembaga sosial dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data sederhana tentang keragaman gejala sosial serta
mewujudkan tertib sosial, dan memahami berbagai ragam gejala sosial yang ada di menyajikan hasil penelitiannya.
masyarakat multikultural melalui konsep-konsep dasar sosiologi.

Peserta didik secara mampu memahami fungsi sosiologi sebagai ilmu yang secara kritis
Peserta didik secara kritis mampu menetapkan berbagai keragaman gejala sosial sebagai topik penelitian.
untuk mengkaji masyarakat. Peserta didik secara mendalam mampu mengenal identitas
Peserta didik secara kritis mampu menentukan metode penelitian yang tepat sebagai bahan kajian ilmiah.
Capaian diri. Peserta secara kritis mampu menjelaskan tindakan sosial. Peserta didik mampu
Peserta didik secara kritis mampu menyusun instrumen penelitian dan mengumpulkan data. Peserta didik
3 Pembelajaran menjelaskan hubungan sosial. Peserta didik secara kritis mampu menganalisis hubungan
secara krititis mampu mengolah, menganalisis dan menginterpretasikan data hasil penelitian. Peserta didik
Pertahun peran lembaga sosial dalam mewujudkan tertib sosial. Peserta didik secara kritis mampu
secara kritis mampu membuat laporan dan menyajikan hasil penelitian.
menganalisis berbagai keragaman gejala sosial yang ada di masyarakat multikultural
melalui konsep-konsep dasar sosiologi.

Jumlah
Fase E Kata Kunci Topik Indikator Penilaian
Jam

Menjelaskan fungsi sosiologi untuk mengkaji


1
gejala sosial di masyarakat

Mengemukakan sifat dan hakekat sosiologi


10.1 Menjelaskan fungsi sosiologi sebagai ilmu untuk mengkaji kehidupan masyarakat Menjelaskan fungsi Fungsi Sosiologi 2
sebagai ilmu dalam mengkaji masyarakat
dengan berbagai perspektif kajian teori sosiologi dan pendapat diri peserta didik serta sosiologi sebagai ilmu untuk mengenali
melakukan identifikasi berbagai ragam gejala sosial dilingkungan sekitar melalui metode dalam mengkaji ragam gejala sosial di
Mengidentifikasi ragam gejala sosial dalam
ilmiah. gejala sosial masyarakat 3
kehidupan masyarakat melalui metode ilmiah
Menyampaikan hasil pengamatan dalam
4 diskusi kelas mengenai ragam gejala sosial
sebagai bagian dari kajian sosiologi
Menjelaskan konsep identitas diri dalam
1
berbagai konteks
Menyajikan contoh penerapan identitas diri
2 dalam kehidupan dari berbagai sumber
pengamatan
10.2 Menjelaskan konsep identitas diri dalam berbagai konteks dan memberikan contoh Menjelaskan identitas Identitas Diri
Menerapkan konsep identitas diri dalam
nyata penerapannya dalam kehidupan sosial bermasyarakat serta membuat laporan diri dalam berbagai dalam Kehidupan 3
kehiudpan nyata di masyarakat
pemetaan identitas diri sebagai entitas dalam kehidupan bermasyarakat. konteks Masyarakat
Menyusun laporan pemetaan penerapan
4
identitas diri dalam berbagai konteks

Menyajikan pemetaan penerapan identitas diri


5
dalam bentuk presentasi hasil kerja individual

Menjelaskan konsep tindakan dari berbagai


1
perspektif teori sosiologi
Mengemukakan pendapat pribadi tentang
2 tindakan sosial sebagai bagian proses
Menjelaskan tindakan hubungan dengan orang lain
10.3 Menjelaskan konsep tindakan sosial dan menyimpulkannya sebagai bagian dari proses Menemukan berbagai fenomena tindakan
sosial sebagai bagian Tindakan Sosial
hubungan dengan orang lain dalam kehidupan sosial bermasyarakat serta melakukan studi 3 sosial yang aktual ini terjadi melalui
hubungan dengan orang Sebagai Realitas
penelitian lapangan tentang berbagai fenomena tindakan sosial yang terjadi di masyarakat. pengamatan lapangan
lain
Menyusun laporan hasil pengamatan terkait
4
fenomena tindakan sosial
Mengkomunikasikan pendapat secara individu
5 berdasarkan hasil pengamatan mengenai
fenomena tindakan sosial
Menjelaskan konsep hubungan sosial di
1
masyarakat sebagai realitas sosial

5
Mendeskripsikan faktor-faktor dan syarat
Mengidentifikasi 2
terjadinya hubungan sosial
10.4 Mengidentifikasi bentuk hubungan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat hubungan sosial secara
Hubungan Sosial
Alur Tujuan melalui pengamatan serta melaporkan hasil pengamatan secara ilmiah. spesifik sesuai dengan
4 Mengidentifikasi bentuk-bentuk hubungan
Pembelajaran kontek kehidupan nyata 3
sosial sesuai dengan hasil pengamatan 44 JP/15
Minggu/3
Menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk Jam
4
project mandiri

Menjelaskan konsep lembaga sosial dari


1
berbagai sumber
Menganalisis peran lembaga sosial
2 berdasarkan fakta dalam kehidupan
10.5 Menganalisis peran lembaga sosial dalam kehidupan sosial masyarakat dan masyarakat
Menganalisis peran Menganalisis hubungan berbagai peran
menghubungkannya dalam upaya menciptakan keteraturan dan tertib sosial serta Peran Lembaga
lembaga sosial 3 lembaga sosial dalam menciptakan keteraturan
melakukan studi investigasi berbagai peran lembaga sosial dalam kehidupan sosial secara Sosial
dilingkungan masyarakat dan ketertiban di masyarakat
nyata.
Menganalisis dan mendiskusikan peran
4 lembaga sosial di masyarakat sekitar sesuai
dengan hasil investigasi lapangan
Mempresentasikan hasil temuan lapangan
5
secara berkelompok melalui diskusi

Memahami hekekat gelaja sosial dari berbagai


1
sumber literatur
Menganalisis adanya ragam gejala sosial dalam
Ragam Gejala 2 masyarakat multikultural berdasarkan konteks
10.6 Menganalisis ragam gejala sosial sebagai dinamika dalam kehidupan masyarakat Menganalisis ragam
Sosial dalam kehidupan nyata
mutikutural dan mengevaluasinya dengan berdasarkan pada fakta-fakta sosial yang aktual gejala sosial dalam
Masyarakat Menganalisis kecenderungan gejala sosial di
terjadi di masyarakat. masyarakat multikutural
Multikultural 3 masyarakat sebagai akibat dari hubungan
sosial dari perspektif empiris
Mengevaluasi dan mengajukan pendapat
4 secara kritsi terhadap dinamika kehidupan
sosial masyakarat multikultural
Menentukan topik penelitian tentang dampak
1 keragaman gejala sosial yang terjadi di
masyarakat
Menyusun rancangan penelitian sosial dengan
2
pendekatan deskriptif
Menyusun instrument penelitan dalam bentuk
3 wawancara, kuesioner dan observasi serta
Melakukan penelitian kajian dokumen
10.7 Merumuskan dampak keragaman gejala sosial yang terjadi dilingkungan sekitar sosial dengan topik
Metode Penelitian Mengumpulkan data dengan instrument
sebagai topik penelitian yang relevan dan melakukan penelitian sosial deskripstif yang sesuai keragaman gejala sosial 4
Sosial penelitian yang telah dirancang
dengan metodologi ilmiah. yang terjadi di
masyarakat
Mengolah dan menganalisis data penelitian
5
sosial

Menyusun laporan penelitian sesuai dengan


6
sistematika ilmiah

Mengkomunikasi hasil penelitian dalam diskusi


7
ilmiah

Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kriris (Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah
pemikirannya jika diperlukan). Perkembangan Dimensi Berkebinekaan Global (Menganalisis berbagai pengaruh keanggotaan diri terhadap pembentukan identitas diri dan mulai menginternalisasi
Profil Pelajar identitas diri sebagai bagian dari masyarakat). Peserta didik menjadi pribadi yang berkebhinekaan global (Mengidentifikasi dan mendeskripsikan keragaman sosial di sekitarnya serta menjelaskan
5
Pancasia peran sosial dalam membentuk identitas dirinya). Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kriris (Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari
solusi serta mengambil keputusan). Peserta didik menjadi pribadi yang kreatif (Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif).

Masyarakat : satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat, konvensi dan aturan hukum tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh perasaan bersama.

Hubungan sosial : kegiatan interaksi sosial masyarakat yang melakukan tindakan untuk memberi informasi dan mempengaruhi satu sama lainnya, hubungan ini bisa bisa setabil jika dilakukan dengan
kesadaran serta tolerasi akan tetapi jika dilakukan dengan penyimpangan sosial maka yang timbul dari hubungan masyarakat ialah adanya dinamika kelompok sosial, seperti peperangam konflik sosial
dan bentuk lainnya.

Gejala sosial : suatu fenomena yang ditandai dengan timbulnya permasalahan sosial yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkah laku setiap individu di dalam lingkungan kehidupannya. Dengan
kata lain, setiap gejala ini menjadi dampak sekaligus penyebab dari gejala sosial lainnya.

6
Tindakan sosial : tindakan yang bersifat subjektif dalam segala perilaku manusia. Ciri utama dari perilaku dalam tindakan sosial adalah pemaknaan yang bersifat subjektif, mampu mempengaruhi orang
lain dan menerima pengaruh dari orang lain.

Lembaga sosial : seperangkat aturan yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan
mendapatkan keteraturan hidup

Masyarakat multikutural : masyarakat yang terdiri dari berbagai macam suku yang masing-masing punya struktur budaya yang berbeda-beda. Mereka dapat hidup bersama berdampingan satu sama
lain yang sederajat dan saling berinterseksi dalam suatu tatanan kesatuan sosial politik.

Keteraturan sosial : kondisi kehidupan yang aman, tentram, dan tertib dari perilaku yang merugikan masyarakat. Untuk mewujudkan kondisi tersebut, maka dibuat nilai dan norma yang berfungsi
untuk mengontrol perilaku masyarakat.
6 Glosarium
Tertib sosial : kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur, sebagai hasil hubungan yang selaras antara tindakan, nilai, dan norma dalam interaksi sosial

Konteks : bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian. Ada beberapa jenis konteks.

Eksplorasi : penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (tentang keadaan) dan fakta sosial yang sesungguhnya.

Metodologi ilmiah : suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan para ilmuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi

Identitas diri : kesadaran individu untuk menempatkan diri dan memberi arti pada dirinya sebagai seorang pribadi yang unik, memiliki keyakinan yang relatif stabil, serta memiliki peran
penting dalam konteks kehidupan bermasyarakat.

Penelitian sosial : penyelidikan-penyelidikan yang dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, hubungan antara dua atau lebih gejala sosial, atau praktik-praktik sosial dengan cara
metodologi ilmiah.

Entitas : sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik.

Penyederhanaan dan penetapan materi esensial dalam alur tujuan pembelajaran (ATP) dimaksudkan untuk mencapai pemahaman dasar materi sosiologi kelas X secara efektif dan sesuai dengan
kebutuhan. Penyusunan alur pembelajaran juga mempertimbangan tahapan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan system thingking (suatu proses untuk melihat segala sesuatu
Rasional Penyusunan
sebagai kesatuan utuh dan menekankan pada hubungan antar elemen yang ada pada suatu sistem) . Dengan model alur tujuan pembelajaran mendorong peserta didik mampu mengkontektualisasikan
7 Alur Tujuan
materi pembelajaran dengan kehidupan yang nyata di masyarakat. Pencapaian pembelajaran pada elemen keterampilan proses inkuiri (inquiry process skill ) dapat dilakukan dengan dua alternatif,
Pembelajaran
yakni berdiri sendiri pada pembelajaran sosiologi dan atau melalui studi multidisiplin dengan mata pelajaran lain dalam bentuk kegiatan pembelajaran berbasis proyek (project based
learning/problem based learning/integreted learning ).

Catatan khusus
Penggunaan alur tujuan pembelajaran (ATP) perlu memperhatikan kondisi kesiapan satuan pendidikan yang terkait dengan intek siswa, kompetensi guru, heterogenitas kondisi siswa, akses jaringan
8 penggunaan alur
internet, ketersediaan sarana pendukung, dinamika lingkungan sekitar pembelajaran dan kearifan lokal budaya masyarakat setempat.
tujuan pembelajaran

Bandar Lampung,

Kepala SMAN 7 Bandar Lampung Guru Mata Pelajaran Sosiologi

UMAR SINGGIH, S.Pd, M.M. ZAFRAN FEBRIADI, S.Pd


NIP. 19650817 199211 1 002

7
8
GALLERY FOTO
Merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran

9
10
UMPAN BALIK SESAMA GURU MAPEL

SUHAIRI, S.Pd
- Apakah ATP dan TP sesuai dengan kebutuhan belajar murid? Jelaskan alasannya.
Sudah sesuai,Karena menark slmpatl dan membangkitkan semangat belajar murid serta. ATP dan TP menjadi panduan guru dan murid
untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase

- Apakah strategi bisa diterapkan? Jelaskan alasannya.?


Bisa, Karena ATP dan TP disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.

ROMAYANI, S.Pd.I
- Apakah ATP dan TP sesuai dengan kebutuhan belajar murid? Jelaskan alasannya.?
Sudah sesual,murid mendapatkan materi sesuai kebutuhan belajar yang diharapkan.

- Apakah strategi bisa diterapkan? Jelaskan alasannya.


Bisa, Karena ATP dan TP disusun dengan memperhatikan eviden atau bukti yang dapat diamati dan diukur pada murid.

LUKMAN SURYA, M.Pd


Apakah ATP dan TP sesuai dengan kebutuhan belajar murid? Jelaskan alasannya.?
Sudah sesuai ,. Karena sejalan dengan perkembangan zaman.

- Apakah strategi bisa diterapkan? Jelaskan alasannya.


Bisa, Karena ATP dan TP tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase pembelajaran.

REFLEKSI PROSES

 Langkah kecil yang akan saya lakukan setelah ini adalah memperbanyak ikut pelatihan dunia digitalisasi pendidikan. Ikut workshop kurikulum merdeka. Bertukar pikiran dengan guru
sejawat.

11
12

Anda mungkin juga menyukai