AKSI NYATA
P
JUDUL
Merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran
1
PENGERTIAN CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid pada setiap fase perkembangan, yang dimulai dari fase Fondasi pada PAUD. Capaian Pembelajaran
mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun
secara komprehensif dalam bentuk narasi.
Capaian Pembelajaran untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) terdiri atas satu fase, yaitu fase Fondasi.
Capaian Pembelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah terdiri dari 6 fase (A–F), atau tahapan yang meliputi seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, dan Paket C). Capaian Pembelajaran untuk pendidikan dasar dan menengah juga disusun untuk setiap mata pelajaran.
Murid berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Sementara itu, murid berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual dapat menggunakan CP umum
dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
Tujuan pembelajaran disusun dengan memperhatikan eviden atau bukti yang dapat diamati dan diukur pada murid, sehingga murid dapat dinyatakan mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Penulisan tujuan pembelajaran sebaiknya memuat 2 komponen utama, yaitu kompetensi dan lingkup materi.
1. Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang perlu didemonstrasikan oleh murid untuk menunjukkan dirinya telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Pertanyaan panduan yang bisa digunakan guru
dalam menyusun tujuan pembelajaran, antara lain:
2. Lingkup materi
Lingkup materi merupakan konten dan konsep utama yang perlu dipahami pada akhir satu unit pembelajaran. Pertanyaan panduan yang bisa digunakan guru dalam menyusun tujuan pembelajaran, antara
lain:
Hal apa saja yang perlu dipelajari murid dari suatu konsep besar yang dinyatakan dalam CP?
Apakah lingkungan sekitar dan kehidupan keseharian murid dapat digunakan sebagai konteks untuk mempelajari konten dalam CP? (misal: proses pengolahan hasil panen digunakan sebagai konteks untuk
belajar tentang persamaan linear di SMA)
Menganalisis hubungan antara kegiatan manusia dengan perubahan alam di permukaan bumi dan menarik kesimpulan penyebab-penyebab utamanya (akhlak kepada alam).
Catatan:
Kompetensi (kata kerja yang menunjukkan keterampilan/aksi) –> menganalisis, menarik kesimpulan
Konten (materi yang dipelajari) —> hubungan kegiatan manusia dengan perubahan alam (akhlak kepada alam)
Jika Capaian Pembelajaran adalah kompetensi yang dapat dicapai murid di akhir fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis
dan logis di dalam fase pembelajaran.
Alur menjadi panduan guru dan murid untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase.
Tujuan pembelajaran disusun secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
Guru dapat menyusun ATP masing-masing, yang terdiri dari rangkaian tujuan pembelajaran.
Pemerintah akan menyediakan beberapa contoh ATP yang bisa langsung digunakan atau dimodifikasi, dan membuat panduan untuk penyusunan perangkat ajar.
2
CP & ATP
3. Menganalisis
tindakan sosial dalam
kehidupan
masyarakat
4. Menganalisis
hubungan sosial dalam
kehidupan masyarakat
5. Menganalisis peran
lembaga sosial dalam
mewujudkan tertib
social
6. Menganalisis
berbagai ragam
gejala sosial yang
ada di masyarakat
multicultural
7. Melakukan penelitian
sosial sederhana tentang
berbagai gejala sosial
dengan menggunakan
metode yang tepat untuk
mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan
informasi, menarik
kesimpulan, dan
mengomunikasikan hasil
peneli
3
4
Penyusun : Zafran Febriadi, S.Pd
Sekolah : SMAN 7 B. Lampung
1 Informasi Umum Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas : X
Peserta didik mampu memahami fungsi sosiologi sebagai ilmu yang secara kritis mengkaji
2 Elemen/Kompetensi masyarakat. Di samping itu peserta didik mampu mengenal identitas diri, menjelaskan Peserta didik mampu melakukan penelitian sosial sederhana dengan memilih metode yang tepat,
tindakan sosial, menjelaskan hubungan sosial, menjelaskan peran lembaga sosial dalam mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data sederhana tentang keragaman gejala sosial serta
mewujudkan tertib sosial, dan memahami berbagai ragam gejala sosial yang ada di menyajikan hasil penelitiannya.
masyarakat multikultural melalui konsep-konsep dasar sosiologi.
Peserta didik secara mampu memahami fungsi sosiologi sebagai ilmu yang secara kritis
Peserta didik secara kritis mampu menetapkan berbagai keragaman gejala sosial sebagai topik penelitian.
untuk mengkaji masyarakat. Peserta didik secara mendalam mampu mengenal identitas
Peserta didik secara kritis mampu menentukan metode penelitian yang tepat sebagai bahan kajian ilmiah.
Capaian diri. Peserta secara kritis mampu menjelaskan tindakan sosial. Peserta didik mampu
Peserta didik secara kritis mampu menyusun instrumen penelitian dan mengumpulkan data. Peserta didik
3 Pembelajaran menjelaskan hubungan sosial. Peserta didik secara kritis mampu menganalisis hubungan
secara krititis mampu mengolah, menganalisis dan menginterpretasikan data hasil penelitian. Peserta didik
Pertahun peran lembaga sosial dalam mewujudkan tertib sosial. Peserta didik secara kritis mampu
secara kritis mampu membuat laporan dan menyajikan hasil penelitian.
menganalisis berbagai keragaman gejala sosial yang ada di masyarakat multikultural
melalui konsep-konsep dasar sosiologi.
Jumlah
Fase E Kata Kunci Topik Indikator Penilaian
Jam
5
Mendeskripsikan faktor-faktor dan syarat
Mengidentifikasi 2
terjadinya hubungan sosial
10.4 Mengidentifikasi bentuk hubungan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat hubungan sosial secara
Hubungan Sosial
Alur Tujuan melalui pengamatan serta melaporkan hasil pengamatan secara ilmiah. spesifik sesuai dengan
4 Mengidentifikasi bentuk-bentuk hubungan
Pembelajaran kontek kehidupan nyata 3
sosial sesuai dengan hasil pengamatan 44 JP/15
Minggu/3
Menyajikan hasil pengamatan dalam bentuk Jam
4
project mandiri
Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kriris (Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah
pemikirannya jika diperlukan). Perkembangan Dimensi Berkebinekaan Global (Menganalisis berbagai pengaruh keanggotaan diri terhadap pembentukan identitas diri dan mulai menginternalisasi
Profil Pelajar identitas diri sebagai bagian dari masyarakat). Peserta didik menjadi pribadi yang berkebhinekaan global (Mengidentifikasi dan mendeskripsikan keragaman sosial di sekitarnya serta menjelaskan
5
Pancasia peran sosial dalam membentuk identitas dirinya). Peserta didik menjadi pribadi yang bernalar kriris (Menganalisis dan mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari
solusi serta mengambil keputusan). Peserta didik menjadi pribadi yang kreatif (Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta
mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya dengan menggunakan berbagai perspektif).
Masyarakat : satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat, konvensi dan aturan hukum tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh perasaan bersama.
Hubungan sosial : kegiatan interaksi sosial masyarakat yang melakukan tindakan untuk memberi informasi dan mempengaruhi satu sama lainnya, hubungan ini bisa bisa setabil jika dilakukan dengan
kesadaran serta tolerasi akan tetapi jika dilakukan dengan penyimpangan sosial maka yang timbul dari hubungan masyarakat ialah adanya dinamika kelompok sosial, seperti peperangam konflik sosial
dan bentuk lainnya.
Gejala sosial : suatu fenomena yang ditandai dengan timbulnya permasalahan sosial yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh tingkah laku setiap individu di dalam lingkungan kehidupannya. Dengan
kata lain, setiap gejala ini menjadi dampak sekaligus penyebab dari gejala sosial lainnya.
6
Tindakan sosial : tindakan yang bersifat subjektif dalam segala perilaku manusia. Ciri utama dari perilaku dalam tindakan sosial adalah pemaknaan yang bersifat subjektif, mampu mempengaruhi orang
lain dan menerima pengaruh dari orang lain.
Lembaga sosial : seperangkat aturan yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan
mendapatkan keteraturan hidup
Masyarakat multikutural : masyarakat yang terdiri dari berbagai macam suku yang masing-masing punya struktur budaya yang berbeda-beda. Mereka dapat hidup bersama berdampingan satu sama
lain yang sederajat dan saling berinterseksi dalam suatu tatanan kesatuan sosial politik.
Keteraturan sosial : kondisi kehidupan yang aman, tentram, dan tertib dari perilaku yang merugikan masyarakat. Untuk mewujudkan kondisi tersebut, maka dibuat nilai dan norma yang berfungsi
untuk mengontrol perilaku masyarakat.
6 Glosarium
Tertib sosial : kondisi kehidupan masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur, sebagai hasil hubungan yang selaras antara tindakan, nilai, dan norma dalam interaksi sosial
Konteks : bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian. Ada beberapa jenis konteks.
Eksplorasi : penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (tentang keadaan) dan fakta sosial yang sesungguhnya.
Metodologi ilmiah : suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan para ilmuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
Identitas diri : kesadaran individu untuk menempatkan diri dan memberi arti pada dirinya sebagai seorang pribadi yang unik, memiliki keyakinan yang relatif stabil, serta memiliki peran
penting dalam konteks kehidupan bermasyarakat.
Penelitian sosial : penyelidikan-penyelidikan yang dirancang untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan sosial, hubungan antara dua atau lebih gejala sosial, atau praktik-praktik sosial dengan cara
metodologi ilmiah.
Entitas : sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam bentuk fisik.
Penyederhanaan dan penetapan materi esensial dalam alur tujuan pembelajaran (ATP) dimaksudkan untuk mencapai pemahaman dasar materi sosiologi kelas X secara efektif dan sesuai dengan
kebutuhan. Penyusunan alur pembelajaran juga mempertimbangan tahapan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan system thingking (suatu proses untuk melihat segala sesuatu
Rasional Penyusunan
sebagai kesatuan utuh dan menekankan pada hubungan antar elemen yang ada pada suatu sistem) . Dengan model alur tujuan pembelajaran mendorong peserta didik mampu mengkontektualisasikan
7 Alur Tujuan
materi pembelajaran dengan kehidupan yang nyata di masyarakat. Pencapaian pembelajaran pada elemen keterampilan proses inkuiri (inquiry process skill ) dapat dilakukan dengan dua alternatif,
Pembelajaran
yakni berdiri sendiri pada pembelajaran sosiologi dan atau melalui studi multidisiplin dengan mata pelajaran lain dalam bentuk kegiatan pembelajaran berbasis proyek (project based
learning/problem based learning/integreted learning ).
Catatan khusus
Penggunaan alur tujuan pembelajaran (ATP) perlu memperhatikan kondisi kesiapan satuan pendidikan yang terkait dengan intek siswa, kompetensi guru, heterogenitas kondisi siswa, akses jaringan
8 penggunaan alur
internet, ketersediaan sarana pendukung, dinamika lingkungan sekitar pembelajaran dan kearifan lokal budaya masyarakat setempat.
tujuan pembelajaran
Bandar Lampung,
7
8
GALLERY FOTO
Merumuskan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Tujuan Pembelajaran
9
10
UMPAN BALIK SESAMA GURU MAPEL
SUHAIRI, S.Pd
- Apakah ATP dan TP sesuai dengan kebutuhan belajar murid? Jelaskan alasannya.
Sudah sesuai,Karena menark slmpatl dan membangkitkan semangat belajar murid serta. ATP dan TP menjadi panduan guru dan murid
untuk mencapai Capaian Pembelajaran di akhir suatu fase
ROMAYANI, S.Pd.I
- Apakah ATP dan TP sesuai dengan kebutuhan belajar murid? Jelaskan alasannya.?
Sudah sesual,murid mendapatkan materi sesuai kebutuhan belajar yang diharapkan.
REFLEKSI PROSES
Langkah kecil yang akan saya lakukan setelah ini adalah memperbanyak ikut pelatihan dunia digitalisasi pendidikan. Ikut workshop kurikulum merdeka. Bertukar pikiran dengan guru
sejawat.
11
12