Anda di halaman 1dari 6

Produktif di masa muda

Selamat pagi
Yth Bapak Arie , bapak Yanto
para tamu undangan sekalian. Puji syukur kita panjat kan kepada Tuhan yang
maha esa atas nikmat sehat dan iman sehingga kita dapat berkumpul pada pagi
yang ceria ini.

Terima kasih kepada hadirin yang telah memperkenankan saya untuk


menyampai kan pidato yang berjudul : produktif di masa muda

Masa muda merupakan masa yang penuh dengan harapan, penuh dengan
cita-cita. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat,
berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat,

Kita sebagai pemuda harus bisa menjadi produktif di usia produktif. Karena
dengan menjadi produktif di usia produktif, kualitas penduduk dengan otomatis
akan meningkat dan pertambahan penduduk akan berkurang karena pemuda
pada usia produktif tersebut dapat menunda pernikahannya sehingga angka
kelahiran akan berkurang.
Penduduk usia produktif adalah penduduk yang berusia 15 sampai 59 tahun. Pemuda tentunya
masuk ke dalam usia produktif tersebut. Produktif merupakan tindakan kreatif yang dapat
menghasilkan sesuatu. Tindakan produktif tercermin dari tindakan kerja keras, kerja cerdas,
mampu bersikap mandiri, tidak mengabaikan spiritualitas, dan visioner. Pemuda yang produktif
adalah pemuda yang memiliki banyak karya, aktif, dan energik dalam bekerja.

Penduduk usia produktif di Indonesia semakin meningkat. Hal ini akan berimplikasi terhadap
semakin ketatnya persaingan mendapat pekerjaan. Apabila tidak ada peningkatan lapangan
pekerjaan, maka ancaman pengangguran akan terjadi. Pemuda di dalam usia produktifnya harus
memiliki kesehatan yang baik, pendidikan dan keterampilan yang baik.
Menjadi manusia produktif bukanlah suatu hal yang mudah dan bukan pula suatu hal yang
sulit. Ada beberapa kebiasaan yang perlu dilakukan agar sesorang menjadi produktif, yaitu
menjadi manusia yang proaktif, memulai sesuatu dengan gambaran akhir, mendahulukan
yang lebih utama, berpikirlah menang-menang bukan menang kalah. Memahami orang lain
dahulu baru diri sendiri, selalu melakukan sinergi dengan orang lain, mengasah diri sendiri
agar selalu bertambah baik, dan senantiasa selalu bersyukur atas semua hasil usaha.

Dengan menjadi pemuda produktif, kita dapat menghindari hal-hal yang tidak
produktif seperti Narkoba, Seks Bebas, dan HIV/AIDS. Sudah tidak asing lagi ketiga
masalah tersebut kini akrab di kalangan para pemuda. Narkoba pun sekarang sudah
merambah ke anak-anak SD.
Fenomena seks bebas menjadi hal yang lumrah di kalangan remaja. Hal ini tentunya
akan menimbulkan kerusakan tatanan moral dan sosial masyarakat dan tentunya
dapat menimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan. Seks bebas dan Narkoba
merupakan faktor resiko yang tinggi terjadinya HIV/AIDS di kalangan pemuda.
Ketiga hal ini harus kita hindari dengan menjadi pemuda produktif di usia produktif.
Sudah banyak bukti bahwa ketiga hal tersebut tidak hanya tidak produktif bahkan
menghancurkan masa depan pemuda.

Permasalahan-permasalahan di atas sebenarnya memiliki akar masalah yang sama,


yaitu pendidikan, khususnya pendidikan kependudukan. Tingkat pendidikan yang
rendah akan menimbulkan ketidaktahuan akan bahaya dari masalah-masalah
tersebut. Sudah sewajarnya, kita sebagai pemuda harapan bangsa untuk turut ikut
andil dalam pendidikan kependudukan.
Hadirin yang saya hormati,

Di akhir pidato ini saya ingin menyampaikan bahwa masalah


kependudukan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia bukanlah masalah
yang sepele. Cara terbaik untuk memerangi masalah kependudukan
adalah melalui pendidikan. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa
harus mengambil andil dalam pembangunan kependudukan dengan
berpartisipasi aktif sebagai pemuda produktif dan berpartisipasi aktif
dalam pembangunan kependudukan. Sehingga kita dapat mewujudkan
Indonesia yang maju, sejahtera, dan setara dengan bangsa-bangsa maju
lainnya!

Anda mungkin juga menyukai