b. Perubahan Besar
Bentuk perubahan sosial yang besar biasanya menimbulkan kontroversi di antara
orang-orang karena keberadaannya. Selain itu, perubahan sosial yang besar
membutuhkan partisipasi banyak orang, yang menyebabkan reaksi dan
perlawanan dari banyak kelompok. Artinya, perubahan sosial itu penting dan
signifikan. Tidak peduli seberapa besar atau kecil perubahan itu, perubahan sosial
tidak bisa dihindari. Setiap menit selalu ada perubahan sosial yang dibahas dalam
teori dan strategi perubahan sosial berikut ini.
2. Siklus
Masyarakat tidak selalu berkembang kearah tujuan tapi juga dilihat sebagai sebuah
fenomena yg berulang / memutar. Perubahan sos tidak dapat direncanakan/ diarahkan.
Trend fashion, rambut
● TEORI FUNGSIONAL
Teori ini beranggapan bahwa perubahan sosial diakibatkan adanya ketidakpuasan
masyarakat karena kondisi sosial yang berlaku pada masa tertentu mempengaruhi
pribadi mereka. Perubahan sosial tidak lepas dari hubungan antara unsur unsur
kebudayaan dalam masyarakat. Apabila perubahan ‘itu’ ternyata bermanfaat,
maka perubahan itu bersifat fungsional dan akhirnya diterima oleh masyarakat,
tetapi apabila terbukti disfungsional atau tidak bermanfaat, perubahan akan
ditolak
● TEORI KONFLIK:
Teori ini beranggapan bahwa masyarakat hidup dalam dualisme kelas yang
terbagi atas kelas borjuis dan kelas proletar. Teori ini berpedoman pada pemikiran
Karl Marx yang menyebutkan bahwa konflik kelas sosial merupakan sumber
yang paling penting dan berpengaruh dalam semua perubahan sosial. Ralf
Dahrendorf berpendapat bahwa semua perubahan sosial merupakan hasil dari
konflik kelas di masyarakat
7. Dampak perubahan sosial
● Dampak Positif :
- Terciptanya pola pikir yang semakin terbuka.
- Meningkatnya taraf pendidikan.
- Meningkatnya toleransi.
- Semakin meningkatnya kepedulian.
● Dampak negatif :
- Kesenjangan sosial.
- Hilangnya identitas bangsa.
- Meningkatnya tindak kriminalitas.
- Bersifat individualis.
- Perilaku yang semakin konsumtif. Dampak Perubahan Sosial
- Cultural shock
- Cultural lag
- Hedonisme
- Dampak Negatif
Bidang sosial budaya
1. Culture shock yaitu masyarakat merasa gagap atau masyarakat merasa
tidak siap terhadap budaya baru yang muncul.
2. Culture lag atau istilah sosialnya dikenal dengan ketimpangan budaya
adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang menganggap bahwa suatu
budaya lebih tinggi daripada budaya lain sehingga kehilangan jati diri
budaya aslinya.
3. Etnosentrisme yaitu sikap yang memandáng budayanya lebih baik
(superior) daripada budaya lain.
Bidang Ekonomi
1. Pilihan barang yang beragam mendorong masyarakat cenderung
konsumtif, sehingga sulit untuk memajukan produk-produk keratif yang
dihasilkannya
2. Meningkatkan ketergantungan terhadap investasi asing.
3. Perkembangan industri kecil yang lemah tidak mampu bersaing dengan
industri besar (dominasi produk asing semakin kuat).
Bidang Politik
1. Negara cenderung mengikuti perkembangan kenegaraan yang dianut
banyak negara di dunia sebagai kesepakatan negara-negara dunia yang
tergabung dalam satu badan internasional.
2. Kebijakan yang telah disepakati secara internasional dianggap sering tidak
sesuai ideologi suatu negara.
3. Pergolakan politik negara berpotensi muncul lebih besar.
14. Glokalisasi
- Glokalisasi adalah istilah yang mengacu pada kombinasi antara aspek global dan
lokal dalam budaya, bisnis, atau bahasa. Ini adalah bentuk adaptasi atau
penyatuan elemen-elemen global dengan elemen-elemen lokal. mengacu pada
upaya untuk menyesuaikan unsur budaya atau layanan global agar sesuai dengan
preferensi dan tuntutan lokal.
- Merupakan sebuah strategi perusahaan internasional dengan mengadaptasi
metode, produk, atau layanannya agar sesuai dengan pasar setempat. Itu adalah
kombinasi dari kata “Globalisasi” dan “Lokalisasi”. Jadi, secara ringkas, itu
adalah strategi transnasional yang melibatkan kombinasi globalisasi dan
lokalisasi.
- Perbedaannya dengan globalisasi adalah:
Globalisasi menekankan pada standarisasi produk. Standarisasi berarti membuat
sebuah produk untuk digunakan di seluruh dunia, tanpa ada penyesuaian dengan
selera lokal. Contoh umum standarisasi ini adalah produk laptop dan ponsel. Di
negara manapun kedua produk ini berada, spesifikasinya akan sama. Di sisi lain,
glokalisasi adalah bekerja secara terbalik. Meski kedua strategi menargetkan pasar
global, namun, perusahaan menyesuaikan produknya dengan selera atau
kebutuhan lokal.
- Contoh lainnya: adalah mobil yang dijual di seluruh dunia. Meskipun sebagian
besar mirip, namun beberapa bagian disesuaikan untuk memenuhi kriteria lokal
seperti standar emisi atau posisi setir (kanan dan kiri).