Anda di halaman 1dari 2

Nama : Tua Marihot Lasniroha

NIM : 190200181
Mata Kuliah : Hukum Ruang Udara dan Angkasa
Dosen Pengampu : Dr. Chairul Bariah, SH., M.Hum

1. Prinsip Kebebasan memiliki pengertian pada Pasal III Outer Space Treaty, yang
merupakan suatu jaminan bagi setiap negara dalam kegiatan pemanfaatan ruang
angkasa. Pemanfaatan ruang angkasa yang dimaksud seperti benda-benda langit
sebagai objek penelitian. Prinsip yang digunakan untuk mengatur kedaulatan di ruang
udara ada 2 yaitu, Prinsip Appropriation dan Freedom Exploitation Principle. Prinsip
Appropriation sedniri merupakan prinsip yang menyatakan bahwa ruang angkasa
bserta benda-benda langit merupakan milik bersama umat manusia dan tidak bisa
diklaim oleh satu negara saja. Sedangkan prinsip freedom exploitation memiliki arti
yang menyatakan bahwa ruang angkasa adalah zona yang bebas untuk diekploitasi
oleh seluruh negara sepanjang digunakan dalam kepentingan yang bersifat damai.

2. Pengelolaan FIR di Indonesia pada masa lampau masih banyak dikuasai oleh pihak
Singapura. Oleh karena itu, banyak hal yang membuat Indonesia dengan Singapura
bersinggungan. Namun saat ini, Flight Information Region sudah dikuasai kembali
oleh Indonesia. Banyak hal yang berubah, seperti dahulu jika armada militer udara
Indonesia hendak melintasi wilayah Batam dan Pulau Natuna, pihak Indonesia harus
meminta izin melintasi wilayah kepada Singapura. Namun sekarang, Indonesia sudah
bebas melintas. Pengelolaan FIR yang diambil oleh Singapura pada masa lampau,
didasari atas ketidakmampuan Indonesia yang dirasa untuk mengelola FIR. Pada masa
kini, pengelolaan Indonesia pada FIR mampu membebaskan penerbangan sipil dan
penerbangan latihan militer dengan bebas

3. A. Pada Liability Convention diatur mengenai pertanggung jawaban mengenai negara


peluncur atas kerugian yang diakibatkan atas peluncuran terhadap benda-benda
antariksa. Pertanggung jawaban ini mengenai kerugian serta kerusakan yang
diakibatkan atas aktifitas peluncuran keluar angkasa.
B. Pada Registration Agreement 1975 mengatur mengenai setiap benda-benda yang
diluncurkan seperti satelit ataupun jenis semacamnya harus melalu registrasi dan
memiliki nomor registrasi sebagai pertanggung jawaban negara peluncur. Registrasi
ini dilakukan untuk pemberian informasi mengenai benda-benda yang diluncurkan ke
luar angkasa.
C. Pada Moon Agreement 1979 mengatur mengenai kegiatan-kegiatan yang dilarang
dan diperbolehkan untuk dilakukan di bulan. Agreement ini membahas mengenai
perjanjian internasional yang dipatuhi oleh beberapa negara-negara internasional
dalam halnya menjaga bulan dari pelanggaran kegiatan yang tidak sesuai dengan
hukum internasional. Pada Pasalnya yang ke 3, dilarang adanya penggunaan kegiatan
militer.

4. Demiliterisasi pada Ruang Angkasa menurut pendapat saya adalah tindakan yang
benar, berdasarkan pada hak kedaulatan yang dimiliki tiap negara pada wilayah ruang
udara mereka masing. Demiliterisasi ini juga didasarkan pada prinsip perdamaian.
Jika tidak ada demiliterisasi mengenai ruang angkasa, maka setiap negara bisa saja
membuat senjata pemusnah masal seperti nuklir diwilayah orbit bumi yang mampu
mengecam kedamaian antar negara. Dalam hal ini secara tidak langsung,
demiliterisasi berdampak positif bagi kedamaian dunia.
5. Pemanfaatan ruang angkasa di Indonesia masih belum cukup optimal, kegiatan
pemanfaatan ini terhambat karena kurangnya teknologi terbarukan serta pengetahuan
yang cukup dibidang ruang angkasa. Namun meskipun demikian, beberapa
pemanfaatannya sudah dilakukan oleh Indonesia. Sebagai contoh, Indonesia pernah
meluncurkan satelit telekomunikasi yang pertama ke luar angkasa sebagai penunjang
telekomunikasi yang lebih baik. Namun dari segi pemanfaatan seperti objek
penelitian, masih sedikit dilakukan. Keterbatasan SDM serta sumber daya teknologi
menjadi masalah utama. Pada saat ini, Indonesia sedang mendorong kerja sama dalam
hal pemanfaatan ruang angkasa bersama untuk tujuan damai, termasuk pada bidang
teknologi antariksa, penanggulangan bencana, dan pencapaian SDG. Apabila ditinjau
dari bagian penanggulangan bencana, Indonesia melakukan pemanfaatan seperti
peringatan bencana yang dilakukan oleh BMKG melalu satelit yang mengorbit
diwilayah Indonesia. Tidak hanya itu saja, penggunaan yang lainnya seperti
penggunaan citra foto satelit sebagai penilaian persebaran penduduk yang ada di
Indonesia dan masih banyak lagi.

Anda mungkin juga menyukai