○ Suatu negara seharusnya memiliki ekspor lebih besar daripada impor untuk membangun
kekayaan nasional.
○ Mendorong penerapan kebijakan proteksionis, seperti tarif dan kuota impor, untuk melindungi
industri dalam negeri dari persaingan asing.
○ Pemerintah dianggap perlu terlibat dalam mempromosikan ekspor, melindungi industri, dan
mengumpulkan kekayaan nasional.
● Negara - negara yang sudah menerapkan Inggris, Prancis, Belanda, Spanyol, Portugal, dan Australia.
Teori Keunggulan Absolut “Mutlak”
● Teori keunggulan mutlak dikemukakan oleh Adam Smith, seorang ekonom
dari Skotlandia pada abad ke-18.
● Karakteristik teori keunggulan absolut:
○ Suatu negara seharusnya memproduksi barang atau jasa di mana negara tersebut memiliki
keunggulan absolut dalam hal efisiensi produksi.
■ Pembagian kerja yang baik dapat mengurangi biaya operasional produksi dan
meningkatkan keuntungan penjualan produk.
Teori Keunggulan Komparatif
● Teori Keunggulan Komparatif adalah konsep ekonomi yang dikembangkan
oleh ekonom klasik asal Inggris, David Ricardo, pada abad ke-19.
● Karakteristik teori keunggulan komparatif:
○ Suatu negara seharusnya mengkhususkan diri dalam produksi barang atau jasa di mana
mereka memiliki keunggulan komparatif.
○ Negara seharusnya memproduksi barang yang memiliki kesempatan biaya lebih rendah,
sementara mereka dapat mengimpor barang lain yang memiliki kesempatan biaya tinggi.
Teori Kepemilikan Faktor Produksi (Relative Factor Endowments)
○ Interaksi Strategis
■ Inovasi: Memiliki produk, layanan, atau proses yang lebih inovatif daripada pesaing.
■ Kualitas: Memiliki produk atau layanan yang berkualitas lebih tinggi daripada pesaing.
● Interaksi Strategis
○ Perusahaan multinasional saling berinteraksi satu sama lain dalam berbagai cara, seperti:
■ Persaingan harga: Bersaing satu sama lain dengan menurunkan harga produk atau
layanan mereka.
■ Persaingan non-harga: Bersaing satu sama lain dengan meningkatkan kualitas produk
atau layanan mereka, atau dengan meningkatkan merek mereka.
■ Kemitraan: Bekerja sama satu sama lain dalam proyek bersama, seperti joint venture.
Teori Strategi Persaingan Global (Global Strategic Rivalry Theory) (4)
○ Permintaan domestik yang kuat (kondisi permintaan) dapat mendorong perusahaan untuk
meningkatkan kualitas produk mereka (strategi perusahaan).
○ Industri terkait yang kuat (industri terkait dan pendukung) dapat membantu perusahaan
mendapatkan akses ke teknologi dan bahan baku yang lebih baik (kondisi faktor).
Teori Investasi Langsung
Internasional
Monopolistic Advantage Theory (Teori Keunggulan Monopolistik)
● Teori Keunggulan Monopolistik dikemukakan oleh Edward Chamberlin dalam
bukunya "The Theory of Monopolistic Competition" (1933).
● Teori ini menjelaskan bagaimana perusahaan dapat mencapai keunggulan
kompetitif di pasar yang monopolistik.
○ Pasar monopolistik adalah bentuk struktur pasar yang di mana terdapat banyak produsen
atau penjual yang menawarkan produk yang mirip, tetapi bukan identik “terdiferensiasi”.
■ Diferensiasi produk dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti: Merek, Kualitas,
Desain, Fitur, Layanan, Harga.
Monopolistic Advantage Theory (Teori Keunggulan Monopolistik) (2)
● Perusahaan di pasar monopolistik dapat mencapai keunggulan kompetitif
dengan cara:
○ Diferensiasi produk: Membuat produk yang berbeda dari produk pesaing.
● Teori Ketidaksempurnaan Pasar Produk (Hymer, 1960) dan Teori Ketidaksempurnaan Pasar Faktor
(Caves, 1970).
● Ketidaksempurnaan pasar produk:
○ Monopoli: Dimana hanya ada satu penjual produk tertentu.
○ Oligopoli: Dimana hanya ada beberapa penjual produk yang saling berinteraksi.
○ Persaingan monopolistik: Dimana banyak perusahaan menjual produk yang terdiferensiasi.
○ Faktor-faktor lokasi melibatkan kondisi pasar, biaya produksi, akses ke sumber daya, regulasi, dan faktor-faktor
lingkungan lainnya.
● Internalization (I):
○ Internalisasi mencakup pertimbangan mengenai apakah perusahaan dapat memanfaatkan keunggulan mereka
dengan lebih baik melalui kepemilikan langsung daripada melibatkan pihak ketiga.
○ Jika perusahaan merasa bahwa dengan memiliki kendali langsung mereka dapat mengoptimalkan
pemanfaatan keunggulan mereka, mereka mungkin memilih untuk berinvestasi langsung di luar negeri.
KEBIJAKAN BISNIS
INTERNASIONAL
Tarif (Tariffs)
● Tarif adalah semua jenis pajak atau bea yang dikenakan atas pergerakan
barang melintasi batas negara. Ini mencakup tidak hanya impor, tetapi juga
ekspor.
○ Tarif Ad Valorem: Merupakan tarif yang dikenakan sebagai persentase dari nilai barang yang
diimpor/diekspor.
■ Contoh: Tarif 10% pada nilai impor produk tertentu.
○ Tarif Spesifik: Merupakan tarif yang dikenakan sebagai biaya tetap per unit atau berdasarkan
jumlah fisik barang yang diimpor/diekspor.
■ Contoh: Tarif $5 per kilogram untuk produk tertentu.
○ Tarif Gabungan (Compound Tariff): Merupakan kombinasi dari tarif ad valorem dan tarif
spesifik. Biasanya terdiri dari persentase dari nilai dan biaya tetap per unit.
■ Contoh: Tarif 5% plus $3 per unit.
Subsidi (Subsidies)
Pemerintah dapat memberikan subsidi kepada produsen dalam negeri untuk
membuat produk mereka lebih kompetitif di pasar internasional. Subsidi ini dapat
berupa bantuan keuangan langsung atau insentif lainnya.
Dumping
Dumping adalah tindakan sebuah negara atau perusahaan yang mengekspor
barang ke negara lain dengan harga lebih rendah daripada harga jual di negara
asal atau lebih rendah dari biaya produksinya.
Intervensi Mata Uang (Currency Intervention)
Intervensi pemerintah dalam nilai tukar mata uang untuk mempengaruhi daya saing
produk ekspor dan impor.
Kuota (Quotas)
Kuota adalah pembatasan kuantitas impor tertentu untuk suatu produk. Negara
bisa menetapkan kuota untuk melindungi produsen dalam negeri dan
mengendalikan suplai pasar.