Anda di halaman 1dari 35

Ricky W. Griffin, Michael W.

Pustay

BISNIS
INTERNASIONAL
Edisi 8
BAGIAN 2: LINGKUNGAN
INTERNASIONAL
Bab 6:
PER DAGANGAN DAN
INVESTASI INTERNASIONAL
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, Anda HARUS mampu untuk:
 Memahami motivasi dari perdagangan internasional.
 Merangkum dan mendiskusikan perbedaan antara teori-teori
perdagangan internasional klasik berbasis negara.
 Menggunakan teori-teori perdagangan internasional modern berbasis
perusahaan untuk mendeskripsikan strategi global yang diadopsi oleh
bisnis.
 Mendeskripsikan dan mengategorikan berbagai bentuk investasi
internasional.
 Menjelaskan alasan dari investasi asing langsung .
 Merangkum bagaimana pasokan, permintaan, dan faktor politik
memengaruhi investasi asing langsung .
Perdagangan sedang Bermekaran
Pernahkah Anda bertanya-tanya dari Dahulunya dikerjakan oleh petani berskala
mana mawar merah yang Anda berikan kecil yang berfokus untuk melayani pasar
atau Anda terima pada Hari Valentine lokal, globalisasi industri florikultura
berasal? Jika Anda orang Amerika Utara, (pertanian bunga) didorong oleh kekuatan
bunga itu mungkin ditanam di lereng yang kita diskusikan dalam Bab 1:
gunung di Kolombia atau Ekuador. Jika perubahan teknologi, liberalisasi
Anda orang Eropa, bunga itu mungkin perdagangan, keinginan untuk
datang dari Ethiopia atau Kenya. Dan, meningkatkan kompetensi inti, dan
jika Anda orang Asia, asalnya mungkin kebutuhan untuk merespons pesaing baru.
dari Kunming, sebuah kota di pedalaman Rantai pasokan dan teknologi yang
propinsi Yunnan, Tiongkok. Meskipun dibutuhkan untuk membawa bunga mawar
sebagian besar penerima buket bunga atau krisantemum potong segar kepada
tidak memedulikan di mana bunga- orang yang kita cintai tidak kalah
bunga cantik mereka ditanam, mereka canggihnya dibandingkan dengan yang
adalah pewaris dari perdagangan digunakan oleh produsen teknologi tinggi
internasional bunga dan tanaman yang telepon pintar, komputer personal, dan TV
sedang berkembang. layar lebar.
Perdagangan Internasional dan Ekonomi Dunia

Perdagangan internasional adalah


perdagangan antarpenduduk dari dua
negara. Penduduk tersebut dapat
berupa individu, perusahaan,
organisasi nirlaba, atau bentuk bentuk
asosiasi lainnya.

Alasan terjadi: Kedua pihak dari Total perdagangan barang internasional


transaksi tersebut, yang kebetulan pada tahun 2012 adalah $18,4 triliun, atau
sekitar 26 persen dari produk domestik
tinggal di dua negara berbeda,
bruto (gross domestic product—GDP)
meyakini bahwa mereka dunia sebesar $71,7 triliun; perdagangan
mendapatkan keuntungan dari dalam bidang jasa tahun itu berjumlah
pertukaran sukarela tersebut. hingga $4,4 triliun.
Teori Perdagangan Klasik Berbasis Negara

Teori perdagangan internasional pertama berkembang dengan munculnya negara Eropa


besar selama abad keenam belas. Tidaklah mengejutkan, teori-teori awal ini berfokus
pada negara individual dalam membahas pola ekspor dan impor. Seiring kita
mendiskusikan secara lebih terperinci kemudian dalam bab ini, teori berbasis negara ini
khususnya berguna untuk mendeskripsikan perdagangan komoditas—barang
terstandardisasi yang tidak terdiferensiasi seperti minyak bumi, gula, atau kayu yang
biasanya dibeli berdasarkan harga daripada merek dagang.

Seiring korporasi multinasional (multinational corporations-MNC) mulai


berkuasa pada pertengahan abad kedua puluh, para sarjana mengalihkan
perhatian mereka pada peran perusahaan dalam mempromosikan
perdagangan internasional. Teori berbasis perusahaan dikembangkan setelah
Perang Dunia II sangat berguna dalam mendeskripsikan pola perdagangan
dalam barang terdiferensiasi—barang-barang seperti mobil, elektronik
rumah tangga, dan produk perawatan pribadi, di mana nama merek
merupakan komponen penting dari keputusan pembelian pelanggan.
M
D
erk
L S

Merkantilisme
ant
ilis
e
me
ad o u
ala
f
h
fil g
Tujuan Pendukung b
os
i
ofi
ek
sebuahi modern j
on
n
om
k e
i
ab negara harus terhadap
i
ad
a k
untuk kebijakan
ke
en
s
am
bel
as
i
ya
ng
memperbesar serupa
me
ny
ata
simpanan ini disebut
ka
n
ba
dengan neomerkanti
meningkatka lisme
hw
a
ke
ma
km
ura
n
n ekspor dan atau
se
bu
ah
menurunkan proteksionis,
impor. termasuk
ne
gar
a
diu
ku
r
dar
beragam
i
si
mp
kelompok
AS.
an
an
em
as
da
n
per
ak
ny
a.

8
Neomerkantilisme mempunyai daya tarik yang dangkal,

Keunggulan Absolut
khususnya bagi para patriot yang ingin memperkuat
ekonomi negara mereka.

Menurut Adam Smith, ahli ekonomi Skotlandia yang


dipandang sebagai bapak ekonomi pasar bebas,
permasalahan mendasar merkantilisme adalah bahwa
kebijakan ini mengaburkan akuisisi (perolehan) harga
dengan akuisisi kekayaan.

9
David Ricardo, seorang ahli ekonomi Inggris pada awal

Komparatif
Keunggulan
abad kesembilan belas, memecahkan permasalahan ini
dengan mengembangkan teori keunggulan
komparatif (theory of comparative advantage), yang
menyatakan bahwa sebuah negara harus memproduksi
dan mengekspor barang dan jasa yang mana mereka
secara relatif lebih produktif dibandingkan negara lain
dan mengimpor barang dan jasa yang mana negara lain
secara relatif lebih produktif dibandingkan mereka.

Biaya kesempatan (opportunity cost) dari suatu barang


adalah nilai apa pun yang sudah diberikan untuk
mendapatkan barang tersebut. Sebagian besar dari kita
menerapkan prinsip keunggulan komparatif dan biaya
kesempatan tanpa menyadarinya.

10
Pelajaran dari teori keunggulan komparatif adalah

Uang
Komparatif dengan
Keunggulan
sederhana tetapi sangat kuat: Anda lebih diuntungkan
dengan mengkhususkan diri dalam apa yang Anda
lakukan secara relatif terbaik. Memproduksi (dan
mengekspor) barang dan jasa yang dapat Anda
produksi secara relatif terbaik, dan membeli barang
dan jasa lain dari orang yang relatif lebih baik dalam
memproduksinya dibandingkan Anda.

11
Faktor Endowment Relatif
Eli Heckscher dan Bertil Ohlin mengembangkan teori faktor endowment relatif
(theory of relative factor endowments), yang sekarang sering kali dirujuk sebagai teori
Heckscher-Ohlin (Heckscher-Ohlin theory). Kedua ahli ekonomi ini melakukan dua
pengamatan dasar sebagai berikut.

1. Anugerah faktor (atau jenis sumber daya) bervariasi antarnegara. Sebagai contoh,
Argentina memiliki banyak tanah yang subur, Arab Saudi mempunyai cadangan
minyak mentah yang besar, dan Bangladesh mempunyai tenaga kerja tidak
terampil yang besar.
2. Perbedaan barang-barang berdasarkan jenis faktor yang digunakan untuk
memproduksinya. Sebagai contoh, gandum membutuhkan tanah yang subur,
produksi minyak bumi membutuhkan cadangan minyak mentah, dan produsen
pakaian membutuhkan tenaga kerja tidak terampil.
Teori Perdagangan Modern
Berbasis Perusahaan
Sejak Perang Dunia II, riset bisnis internasional telah berfokus pada peran
perusahaan daripada peran negara dalam mempromosikan perdagangan
internasional. Teori berbasis perusahaan telah dikembangkan karena beberapa
alasan:

1. Semakin pentingnya MNC dalam ekonomi internasional pascaperang;


2. ketidakmampuan teori berbasis negara untuk menjelaskan dan memprediksi
eksistensi dan pertumbuhan perdagangan intra-industri (didefinisikan pada
bagian berikutnya); dan
3. kegagalan Leontief dan periset lainnya untuk secara empiris memvalidasi teori
Heckscher-Ohlin berbasis negara.

Tidak seperti teori berbasis negara, teori berbasis perusahaan memasukkan


faktor-faktor seperti kualitas, teknologi, nama merek, dan loyalitas (kesetiaan)
pelanggan ke dalam penjelasan mengenai arus perdagangan. Dikarenakan
perusahaan, dan bukan negara, yang merupakan agen perdagangan internasional,
maka teori yang lebih baru ini mengeksplorasi peran perusahaan dalam
mempromosikan ekspor dan impor.
Produk
Teori Siklus Hidup
Teori siklus hidup produk (product life cycle theory),
yang berasal dari bidang pemasaran untuk
mendeskripsikan evolusi strategi pemasaran seiring
sebagai produk menjadi dewasa, dimodifikasi oleh
Raymond Vernon dari Harvard Business School untuk
menciptakan teori perdagangan internasional berbasis
perusahaan (dan, seperti yang akan kita lihat, investasi
internasional).

Teori siklus hidup produk internasional ini menelusuri


peran dari inovasi, ekspansi pasar, keunggulan
komparatif, dan respons strategis dari rival global dalam
produksi, perdagangan, dan keputusan investasi
internasional. Menurut teori Vernon, siklus hidup produk
internasional terdiri dari tiga tahapan: produk baru,
pendewasaan produk, dan produk terstandardisasi.

15
Tahap produk baru

Tahap pendewasaan produk

Tahap produk terstandardisasi


Perdagangan inter-industri (interindustry trade) adalah

Negara
Teori Kesamaan
pertukaran barang yang diproduksi oleh satu industri di
negara A untuk barang yang diproduksi oleh industri lain
di negara B, seperti pertukaran anggur Prancis dengan
radio jam Jepang. Meskipun demikian, banyak
perdagangan internasional terdiri dari perdagangan
intra-industri (intraindustry trade), yaitu perdagangan
antara dua negara terhadap produk yang diproduksi oleh
industri yang sama.

Teori kesamaan negara (country similarity theory) dari


Linder menyatakan bahwa sebagian besar perdagangan
dalam barang manufaktur harus terjadi antara negara
dengan pendapatan per kapita yang serupa dan bahwa
perdagangan intra-industri dalam barang manufaktur
seharusnya juga sama. Teori ini khususnya berguna untuk
menjelaskan perdagangan dalam barang terdiferensiasi
(differentiated goods) seperti mobil, peralatan elektronik
mahal, dan produk perawatan pribadi, di mana nama
merek dan reputasi produk memainkan peran penting
dalam pengambilan keputusan konsumen.
17
Baru
Teori Perdagangan
Teori perdagangan baru (new trade theory) yang
dikembangkan oleh Elhanen Helpman, Paul Krugman,
dan Kelvin Lancaster, pada tahun 1970-an dan 1980-an
memperluas analisis Linder dengan menggabungkan
dampak dari skala ekonomi pada perdagangan barang
terdiferensiasi.

Skala ekonomi (economies of scale) terjadi jika biaya


rata-rata untuk memproduksi sebuah barang menurun
seiring output barang tersebut meningkat. Andaikan
manufaktur dan pemasaran mobil menggunakan
keuntungan dari skala ekonomi.

18
Memiliki Hak atas Kekayaan Intelektual

Sebuah perusahaan yang memiliki hak atas kekayaan intelektual—merek dagang,


nama merek, paten, atau hak cipta—sering kali mendapatkan keunggulan atas
pesaingnya. Misalnya, memiliki nama merek yang prestisius memungkinkan
Waterford Wedgwood dari Irlandia dan LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton dari
Prancis untuk menetapkan harga premium bagi produk mahal mereka. Coca-Cola
dan PepsiCo juga bersaing untuk mendapatkan pelanggan di seluruh dunia dengan
basis merek dagang dan nama merek mereka.

Berinves tasi dalam R&D


R&D merupakan komponen utama dari total biaya produk berteknologi tinggi.
Sebagai contoh, Airbus telah menghabiskan lebih dari $12 miliar untuk
mengembangkan jet superjumbo, A380. Perusahaan dalam industri komputer,
farmasi, dan semikonduktor juga menghabiskan sejumlah besar pada R&D untuk
mempertahankan daya saing mereka.
Mencapai Economies of Scope

Economies of scope menawarkan kesempatan kepada perusahaan untuk


mendapatkan keunggulan kompetitif berkelanjutan dalam pasar internasional.
Economies of scope terjadi ketika biaya rata-rata perusahaan menurun seiring
jumlah produk berbeda yang mereka jual meningkat.

Perusahaan yang mampu mendapatkan economies of scope akan menikmati biaya


rata-rata yang rendah, yang memberikan keunggulan kompetitif kepada
perusahaan atas rival global mereka. Lihatlah peretail Amazon, yang telah
memanfaatkan baik skala ekonomi maupun economies of scope.

Mengeksploitasi Kurva Pengalaman

Sumber keunggulan spesifik perusahaan lainnya dalam perdagangan


internasional adalah eksploitasi terhadap kurva pengalaman. Untuk jenis produk
tertentu, biaya produksi menurun seiring perusahaan mendapatkan lebih banyak
pengalaman dalam menghasilkan produk tersebut. Kurva pengalaman dapat
menjadi sedemikian signifikan sehingga dapat mengatur kompetisi global dalam
sebuah industri.
Teori keunggulan kompetitif nasional (theory of
national competitive advantage) dari Profesor Michael

dari Porter
Kompetitif Nasional
Teori Keunggulan
Porter, Harvard Business School, merupakan tambahan
terbaru pada teori perdagangan internasional. Porter
meyakini bahwa keberhasilan dalam perdagangan
internasional berasal dari interaksi keempat unsur
spesifik negara dan spesifik perusahaan: kondisi faktor;
kondisi permintaan; industri terkait dan industri
pendukung; dan strategi, struktur, dan persaingan
perusahaan.

Kondisi Faktor
Anugerah yang dimiliki oleh suatu negara dari faktor
produksi memengaruhi kemampuannya untuk bersaing
secara internasional. Meskipun faktor endowment
merupakan inti dari teori Heckscher-Ohlin, Porter
selangkah lebih jauh melampaui faktor-faktor dasar
tersebut—tanah, tenaga kerja, dan modal—yang
dipertimbangkan oleh ahli teori perdagangan klasik
dan mencakup faktor yang lebih maju seperti tingkat
pendidikan angkatan kerja dan kualitas infrastruktur
negara tersebut. 21
Kondisi Permintaan

Keberadaan basis konsumen domestik yang besar dan canggih sering merangsang
pengembangan dan distribusi produk inovatif seiring perusahaan berjuang untuk
mendapatkan dominasi dalam pasar domestik mereka. Namun, dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan domestik mereka, perusahaan secara terus-menerus
mengembangkan dan menyesuaikan produk yang juga dapat dipasarkan secara
internasional. Jadi, perusahaan pelopor dapat tetap berada di depan pesaing
internasional mereka.

Industri Terkait dan Industri Pendukung


Kemunculan suatu industri sering kali merangsang perkembangan pemasok lokal
yang berhasrat untuk memenuhi kebutuhan produksi, pemasaran, dan distribusi
industri tersebut. Sebuah industri yang berlokasi di dekat pemasoknya akan
menikmati komunikasi yang lebih baik dan pertukaran gagasan dan penemuan
yang dapat menghemat biaya dengan pemasok tersebut.
Strategi, Struktur, dan Persaingan Perusahaan

Lingkungan domestik di mana bersaing dapat membentuk kemampuan mereka


untuk bersaing dalam pasar internasional. Agar dapat bertahan, perusahaan yang
menghadapi kompetisi sengit secara domestik harus secara terus-menerus bekerja
keras untuk mengurangi biaya, mendongkrak kualitas produk, meningkatkan
produktivitas, dan mengembangkan produk inovatif. Perusahaan yang telah diuji
secara demikian sering kali mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan
untuk berhasil secara internasional.

Singkatnya, tidak ada satu teori perdagangan internasional tunggal yang


menjelaskan semua arus perdagangan antar-negara. Teori klasik berbasis negara
berguna untuk menjelaskan perdagangan inter-industri terhadap produk homogen
yang tidak terdiferensiasi seperti barang pertanian, bahan baku, dan barang yang
diproses seperti baja dan aluminium. Teori berbasis perusahaan lebih berguna
dalam memahami perdagangan intra-industri terhadap barang heterogen yang
terdiferensiasi seperti ponsel pintar Samsung dan buldoser Caterpillar, yang
banyak di antaranya dijual atas dasar nama merek dan reputasinya.
Gambaran Investasi Internasional
Investasi internasional, seperti yang didiskusikan dalam Bab 1, dibagi menjadi dua
kategori: investasi portofolio asing (foreign portfolio investment—FPI) dan investasi
asing langsung (foreign direct investment—FDI). Perbedaan antara keduanya terletak
pada masalah pengendalian: Apakah investor tersebut menginginkan peran
manajemen aktif dalam perusahaan atau hanya menginginkan pengembalian dari
investasi pasif?

Investasi portofolio asing (foregin portfolio investments—FPI) mewakili


kepemilikan sekuritas pasif seperti saham, obligasi, atau aset finansial asing lainnya,
yang tidak satu pun di antaranya memberikan manajemen aktif atau pengendalian
atas penerbit sekuritas oleh investor. Teori keuangan modern menyatakan bahwa FPI
termotivasi oleh usaha untuk mencari tingkat pengembalian (rate of return) yang
menarik serta pengurangan risiko yang bisa didapatkan dari melakukan diversifikasi
terhadap portofolio investasi seseorang secara geografis.

Investasi asing langsung (foreign direct investment—FDI) adalah akuisisi terhadap


aset asing dengan tujuan untuk mengendalikannya.
Pertumbuhan FDI
Pertumbuhan FDI selama 30 tahun terakhir sangat fenomenal. Pada 1980, total
saham (atau nilai kumulatif) dari FDI yang diterima oleh negara di seluruh dunia
adalah $689 miliar. FDI dunia pada 2011 mencapai $20,4 triliun. Pertumbuhan yang
mencengangkan dalam FDI ini— dan akselerasinya yang dimulai pada tahun 1990-
an—mencerminkan globalisasi ekonomi dunia. Seperti yang telah Anda perkirakan,
sebagian besar FDI berasal dari negara maju. Secara mengejutkan, sebagian besar
FDI juga ditujukan ke negara maju. Kita akan mendiskusikan kemudian dalam bab
ini mengenai alasan ledakan pertumbuhan FDI tersebut.
FDI dan Amerika Serikat

Saham FDI oleh penduduk AS di negara asing dengan total $4,5 triliun pada akhir
2012. Sebagian besar FDI ini adalah di negara maju lainnya, terutama Belanda
($645,1 miliar) dan Inggris ($597,8 miliar). Negara-negara lainnya
menyumbangkan sebesar 76 persen dari total FDI Amerika Serikat.
Teori Investasi Internasional
Mengapa FDI terjadi? Seorang mahasiswa tahun kedua yang mengambil mata kuliah
keuangan pertamanya dapat menjawab dengan pasti: Rata-rata tingkat
pengembaliannya lebih tinggi di pasar asing. Meskipun demikian, dengan adanya pola
FDI antarnegara yang baru saja kita diskusikan, jawaban ini tidak memuaskan.
Kanada dan Inggris keduanya merupakan sumber FDI utama di Amerika Serikat dan
menjadi tujuan penting untuk FDI dari Amerika Serikat.

Keuntungan Kepemilikan
Penjelasan yang lebih kuat bagi FDI berfokus pada peran perusahaan. Awalnya
periset menyelidiki bagaimana kepemilikan keunggulan kompetitif perusahaan
memengaruhi FDI. Teori keuntungan kepemilikan (ownership advantage
theory) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki aset berharga yang
menciptakan keunggulan kompetitif secara domestik dapat menggunakan
keunggulan itu untuk memasuki pasar asing melalui FDI.
Teori Internalisasi

Biaya transaksi (transaction costs) adalah biaya untuk memasuki sebuah


transaksi, yaitu, biaya yang berhubungan dengan negosiasi, pemantauan, dan
penegakan kontrak. Sebuah perusahaan harus memutuskan apakah lebih baik
memiliki dan mengoperasikan pabriknya sendiri di luar negeri atau mengadakan
kontrak dengan perusahaan asing untuk melakukannya melalui waralaba,
pemberian lisensi, atau perjanjian pasokan.

Teori internalisasi (internalization theory) menyatakan bahwa FDI lebih


memungkinkan untuk terjadi—yaitu, produksi internasional akan
diinternalisasikan ke dalam perusahaan—ketika terdapat biaya yang tinggi untuk
bernegosiasi, memantau, dan menegakkan kontrak dengan perusahaan kedua.
Teori Eklektik Dunning

John Dunning dalam teori eklektik (eclectic theory) miliknya, yang


mengombinasikan keuntungan kepemilikan, keuntungan lokasi, dan keuntungan
internalisasi untuk membentuk teori terpadu FDI. Teori ini mengakui bahwa
FDI mencerminkan aktivitas bisnis internasional dan aktivitas bisnis yang
bersifat internal bagi perusahaan. Menurut Dunning, FDI akan terjadi ketika
tiga kondisi terpenuhi:

Keuntungan Keuntungan Keuntungan


kepemilikan lokasi internalisasi
Faktor-Faktor yang Memengaruhi FDI
Mengingat kompleksitas ekonomi global dan beragamnya kesempatan yang dihadapi
perusahaan di negara-negara yang berbeda, tidaklah mengejutkan bahwa terdapat
sejumlah faktor yang dapat memengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan
FDI. Faktor-faktor ini dapat diklasifikasikan sebagai faktor pasokan, faktor
permintaan, dan faktor politik (lihat Tabel 6.4).
Faktor Pasokan
Keputusan perusahaan untuk melakukan FDI dapat dipengaruhi
oleh faktor pasokan, yang meliputi biaya produksi, logistik,
ketersediaan sumber daya alam, dan akses terhadap teknologi
kunci.

Biaya Produksi
Perusahaan sering kali melakukan FDI untuk menurunkan biaya
produksi. Lokasi asing mungkin lebih menarik dibandingkan
lokasi domestik karena lebih rendahnya hargatanah, tarif pajak,
sewa real estat komersial, atau karena ketersediaan yang lebih baik
dan lebih rendahnya biaya tenaga kerja terampil atau tidak
terampil.

Logistik
Jika biaya transportasinya signifikan, sebuah perusahaan
mungkin akan memilih untuk memproduksi di pasar asing
daripada mengekspor dari pabrik domestik. Sebagai
contoh, Heineken telah menggunakan FDI secara
ekstensif sebagai bagian dari strategi internasionalisasinya
karena produknya terutama adalah air.

30
Ketersediaan Sumber Daya Alam

Perusahaan dapat menggunakan FDI untuk mengakses sumber daya alam yang
penting bagi operasi mereka. Misalnya, karena adanya penurunan dalam produksi
minyak bumi domestik di darat konvensional, banyak perusahaan minyak bumi
yang berpusat di AS melakukan investasi signifikan di seluruh dunia untuk
mendapatkan cadangan minyak bumi baru.

Akses terhadap Teknologi Kunci

Motif lainnya untuk melakukan FDI adalah untuk mendapatkan akses terhadap
teknologi. Perusahaan dapat merasa lebih menguntungkan untuk mendapatkan
saham kepemilikan dalam perusahaan yang telah ada daripada untuk
membentuk kelompok ilmuwan riset dalam perusahaan untuk mengembangkan
atau menghasilkan kembali sebuah teknologi baru.
Faktor Permintaan
Perusahaan juga dapat melakukan FDI untuk mengembangkan pasar untuk produk
mereka. Faktor permintaan yang mendorong FDI meliputi akses pelanggan,
keunggulan pemasaran, eksploitasi keunggulan kompetitif, dan mobilitas pelanggan.

Akses Pelanggan

Banyak jenis bisnis internasional yang mengharuskan perusahaan untuk mempunyai


kehadiran fisik di dalam pasar. Sebagai contoh, restoran cepat saji dan peretail harus
memberikan akses yang nyaman ke gerai mereka untuk alasan kompetitif.

Keunggulan Pemasaran

FDI dapat menghasilkan beberapa jenis keunggulan pemasaran. Kehadiran fisik


dari pabrik dapat mengangkat visibilitas produk perusahaan asing di pasar tuan
rumah. Perusahaan asing tersebut juga diuntungkan dari sikap “membeli produk
lokal” oleh konsumen negara tuan rumah.
Eksploitasi Keunggulan Kompetitif

FDI dapat menjadi cara terbaik yang dilakukan perusahaan untuk mengeksploitasi
keunggulan kompetitif yang telah dimilikinya. Perusahaan pemilik merek dagang,
nama merek, atau teknologi yang bernilai dapat memilih untuk beroperasi di
negara asing daripada mengekspornya kepada mereka. Sering kali keputusan ini
tergantung pada sifat produk tersebut.

Mobilitas Pelanggan

FDI sebuah perusahaan juga dapat didorong oleh FDI pelanggan atau kliennya.
Jika salah satu pelanggan perusahaan membangun pabrik di luar negeri,
perusahaan tersebut dapat memutuskan untuk juga menempatkan fasilitas
mereka sendiri di dekatnya, dengan demikian memungkinkan mereka untuk
tetap memasok pelanggan mereka secara cepat dan penuh perhatian.
Faktor Politik
Faktor politik juga dapat masuk ke dalam keputusan perusahaan untuk ambil bagian
dari FDI. Perusahaan mungkin saja berinvestasi di sebuah negara asing untuk
menghindari rintangan perdagangan dari negara tuan rumah atau untuk
memanfaatkan insentif pembangunan ekonomi yang ditawarkan oleh pemerintah tuan
rumah.

Penghindaran Rintangan Perdagangan


Perusahaan sering kali membangun fasilitas asing untuk menghindari rintangan
perdagangan. Sebagai contoh, pada 2011 Hon Hai Precision Industries, sebuah
perusahaan manufaktur kontrak dari Taiwan, mengumumkan bahwa mereka akan
membangun sebuah pabrik manufaktur elektronik baru di Brasil untuk
menghindari tarif tinggi negara tersebut pada barang-barang elektronik konsumen
yang diimpor.
Insentif Pembangunan Ekonomi

Kebanyakan pemerintah yang terpilih secara demokratis— lokal, negara bagian,


dan nasional—sangat berkepentingan untuk mempromosikan kesejahteraan
ekonomi warga mereka, yang banyak dari mereka adalah, tentu saja, pemberi
suara. Banyak pemerintah menawarkan insentif kepada perusahaan untuk
membujuk mereka menempatkan fasilitas baru pada yurisdiksi pemerintah
tersebut. Insentif pemerintah yang dapat menjadi katalisator penting bagi FDI
termasuk penurunan tarif utilitas, program pelatihan karyawan, penambahan
infrastruktur (seperti jalan baru dan cabang rel kereta api), serta pengurangan
pajak atau pembebasan pajak.

Sering MNC diuntungkan dari perang penawaran yang dilakukan antarkomunitas


yang berkeinginan untuk menarik perusahaan tersebut beserta lapangan pekerjaan
yang mereka bawa. Misalnya, Kentucky Economic Development Finance
Authority menyetujui untuk memberi Toyota konsesi pajak sebesar $145 juta
sebagai imbalan terhadap investasi perusahaan tersebut sebesar $531 juta untuk
memperluas kapasitas fasilitas perakitannya di Georgetown, Kentucky.

Anda mungkin juga menyukai