Anda di halaman 1dari 20

SPESIFIKASI UMUM

PASAL SU. 1.

UMUM DAN PEKERJAAN PERSIAPAN.

SU. 1 - 1 DEFINISI.

Lokasi pekerjaan : Lokasi pekerjaan terletak di Sungai Cijangkelok


Kec. Cibingbin Kab. Kuningan.

SU. 1 - 2 PEMBERSIHAN.

1. Penyedia Jasa harus mengadakan pembersihan dilokasi pekerjaan dan pada


tempat - tempat dimana akan dibangun jalan - jalan masuk sementara,
pekerjaan - pekerjaan sementara dan fasilitas - fasilitas lain terhadap semua
pohon - pohon, semak - semak, sampah/ kotoran - kotoran dan bahan -
bahan lain yang tidak diperlukan.
2. Semua bahan hasil pembersihan tersebut harus dipindahkan dari tempat
pekerjaan atau dibuang ke tempat lain oleh Penyedia Jasa atas persetujuan
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan .
3. Biaya untuk pekerjaan pembersihan, jalan masuk sementara dan fasilitas
sementara lainnya sudah diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan .

SU. 1 - 3 PEKERJAAN SEMENTARA DAN FASILITAS PENYEDIA JASA.

1. Penyedia Jasa diminta menyediakan daerah yang akan digunakan untuk


mendirikan gudang, bengkel, kantor, penginapan dan lain - lain untuk
pelaksanaan pekerjaan, dan daerah tersebut supaya diperkirakan sendiri
oleh Penyedia Jasa atas persetujuan Pengawas Lapangan dan Pembantu
Pengawas Lapangan .
2. a. Dalam waktu tujuh hari setelah Penyedia Jasa menerima Surat
Pelulusan, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan gambar situasi yang
menunjukan usulan-usulan penempatan fasilitas-fasilitas bekerja
seperti kantor, bengkel, gudang, tempat untuk peralatan-peralatan,
penginapan serta usulan usulan untuk fasilitas-fasilitas air, kerja,
jaringan - jaringan listrik , dan jaringan sanitasi.
b. Penyedia Jasa harus memenuhi/mematuhi semua hukum dan
peraturan yang berlaku di Indonesia atau Dinas-dinas lain yang
berhubungan dengan pengadaan fasilitas-fasilitas Penyedia Jasa
termasuk tenaga kerja, dan harus bertanggung jawab atas kerusakan
atau tuntutan sebagai akibat adanya fasilitas yang tidak sesuai .
3. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab dan menanggung semua biaya
untuk pemasangan, pelaksanaan dan pemeliharaan semua fasilitas kerja
yang diperlukan untuk misalnya kantor kerjanya, perumahan dan makanan
serta akomodasi untuk para pekerja.
4. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab dan menanggung semua biaya
untuk pemasangan, pelaksanaan dan pemeliharaan atas penyediaan air
minum dan air untuk kebutuhan pelaksanaan pekerjaan.
5. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab dan menanggung semua biaya
untuk pemasangan serta pengaturan sanitasi dan harus melengkapi fasilitas-
fasilitas mandi dan cuci bagi para pekerjanya dimana pekerjaan sedang
diselenggarakan.
6. Penyedia Jasa harus mengadakan pengurusan - pengurusan dengan PLN
untuk semua penggunaan aliran listrik yang dipergunakannya dan harus
menanggung biaya yang diperlukan untuk maksud tersebut diatas.
7. Penyedia Jasa harus melengkapi fasilitas - fasilitas Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan (PPPK) ditempat pekerjaan, termasuk tenaga yang cakap
untuk pmenangani PPPK tersebut serta kendaraan yang diperlukan untuk
mengangkut bila ada pekerja - pekerja yang luka.
8. Penyedia Jasa harus melengkapi para pekerja dengan memasukan para
pekerjanya dalam asuransi kecelakaan tenaga kerja melalui Perum Astek
9. Penyedia Jasa harus mencegah semua kemungkinan terjadinya kebakaran
serta harus melengkapi alat - alat pemadam kebakaran ditempat pekerjaan
atas pembiayaan Penyedia Jasa .
10. Biaya untuk pekerjaan ini sudah diperhitungkan dalam harga satuan
pekerjaan .

SU. 1 - 4 KANTOR PENGAWAS LAPANGAN DAN PEMBANTU PENGAWAS


LAPANGAN.

1. Paling lambat dalam waktu 14 hari setelah dikeluarkannya Surat Pelulusan,


Penyedia Jasa harus sudah menyediakan kantor yang khusus digunakan
oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan ditempat
pekerjaan .
2. Biaya untuk pembuatan kantor Pengawas Lapangan dan Pembantu
Pengawas Lapangan serta pembongkarannya sudah diperhitungkan dalam
harga satuan pekerjaan.

SU. 1 - 5 JALAN MASUK DAN JALAN SEMENTARA.


1. a. Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan akan menunjukan
semua jalan masuk yang ada kepada Penyedia Jasa, serta membuat surat
izin yang diperlukan. Penyedia Jasa wajib mengurus perizinan tersebut.
Jalan masuk yang ditunjukan adalah jalan alternatif .
b. Penyedia Jasa harus membatasi lingkup gerak peralatan - peralatan
dan awaknya yang melalui jalan tersebut, termasuk jalan-jalan masuk
yang disetujui oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan, sedemikian rupa sehingga gangguan-gangguan terhadap
tanaman dan hak milik masyarakat sekecil mungkin. Sebelum akhir
dari pada batas waktu pemeliharaan pekerjaan selesai, Penyedia
Jasa harus mengembalikan dan memperbaiki jalan-jalan tersebut
seperti keadaan semula.
c. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap kerusakan
tanaman atau tanah akibat dari operasinya, baik didaerah jalan
masuk yang telah disetujui atau tanah yang berdekatan. Dan
pemotongan pembayaran akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan
dan Pembantu Pengawas Lapangan apabila Penyedia Jasa tidak
memenuhi kewajibannya.
2. a. Penyedia Jasa boleh membuat tambahan jalan-jalan masuk
sementara ditempat kerja dan dengan standar disetujui oleh
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan tanpa
mengajukan Claim.
b. Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan berhak
memerintah kepada Penyedia Jasa mengembalikan keadaan jalan -
jalan masuk sementara seperti keadaan semula.

3. Biaya perawatan dan pelaksanaan jalan masuk, serta jalan masuk


sementara yang telah disetujui lainnya sudah diperhitungkan dalam harga
satuan pekerjaan.

SU. 1 - 6 PEKERJAAN PENGUKURAN.


Pekerjaan ini dibagi tiga tahap :
1. Tahap sebelum pelaksanaan dimulai .
2. Tahap selama pekerjaan berjalan .
3. Tahap sesudah pelaksanaan selesai dan akan diserahkan untuk pertama
kali dan kedua kali .

1. Bench Mark .
a. Untuk memulai pekerjaan, Pengawas Lapangan dan Pembantu
Pengawas Lapangan akan menetapkan “Bench Mark” seperti yang
ditunjukan pada gambar .
b. Setiap “Bench Mark” yang rusak diakibatkan oleh Penyedia Jasa dan
diganti yang baru dan diukur kembali oleh Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan dengan biaya menjadi beban
Penyedia Jasa .
c. Bila dilokasi pekerjaan belum ada “Bench Mark”, maka Penyedia Ja sa
harus membuat sebanyak 2 (dua) buah , yang lokasinya akan
ditetapkan oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan , dengan konstruksi standar “Bench Mark” BBWS Cimanuk -
Cisanggarung .
2. Pekerjaan Pengukuran .
a. Sebelum memulai pekerjaan pengukuran, Penyedia Jasa harus
menyerahkan kepada Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan metode dan peralatan
yang akan digunakan untuk pengukuran situasi dan detail dari letak
tampang lintang .
b. Pekerjaan pengukuran harus dilakukan bersama-sama dengan
pengawas pengukuran .
c. Patok - patok dan hurupnya harus dicat dengan warna
- Patok tanggul : warna biru , hurup putih.
- Patok galian : warna hijau muda , hurup merah .
- Patok krib : warna kuning , hurup merah .
- Patok bendung /
Check dam : warna kuning dan biru , hurup merah
- Patok pasangan : warna biru dan putih , hurup merah
- Patok poligon dan
waterpass : warna putih , hurup merah
- Patok bantu : warna merah , hurup putih .
d. Patok - patok harus dibuat dari kayu kelas dua dengan ukuran
diameter 10 cm, dipancang kedalam tanah 50 cm diatas tanah 25 cm,
kecuali patok poligon dan waterpass diameter 6 cm, dipancang 50
cm, diatas tanah 25 cm .
3. Patok As
a. Untuk pekerjaan tanggul, Penyedia Jasa harus memasang patok -
patok as sepanjang tanggul dengan jarak 50 m’.
b. Ukuran dari patok - patok as paling kecil harus diameter 6 cm ,
panjang 75 cm dan dipancangkan kedalam tanah 60 cm. Patok -
patok dicat biru dan setiap patok diberi kode nomor , dengan warna
putih .
4. Patok Petunjuk .
a. Harus dibuat patok petunjuk dari kayu kelas dua yang diikatkan
berdasarkan patok as tanggul .
b. Patok petunjuk untuk tanggul ditempatkan tegak lurus dengan as
tanggul dengan jarak maksimum 5 m dari kaki luar tanggul rencana .
c. Ukuran dari patok - patok petunjuk ini paling kecil harus : diameter 10
cm, panjang 100 m, dan dipancangkan kedalam tanah 60 cm, dicat
biru dan harus diberi keterangan- keterangan dengan warna putih
sebagai berikut :
i. nomor patok .
ii. elevasi dari puncak patok .
iii. jarak dari as rencana .
iv. elevasi dari pekerjaan rencana .
d. Patok-patok petunjuk ini harus dilindungi selama pelaksanaan
pekerjaan dan tidak akan dipindahkan atau ditimbun .
e. Profil-profil melintang tanggul rencana harus dibuat tiap 50 meter.
Profil-profil harus dibuat dari bambu utuh lurus dan dengan diameter
paling kecil 40 cm dan sambungan - sambungan dikuatkan dengan
paku atau tali .
5. a. Untuk pekerjaan krib pelindung tebing, Penyedia Jasa harus
memasang minimal 3 (tiga) patok pada as setiap Krib, dan
membersihkan daerah kerja sampai jarak antara 10 m - 30 m dari
tepi-tepi sungai. Ukuran dari patok-patok ini paling kecil adalah
diameter 10 cm, panjang 100 cm dan dipancang kedalam tanah
sampai kedalaman 60 cm. Patok-patok dicat kuning dan diberi
keterangan-keterangan dengan warna merah sebagai berikut :
i. nomor krib
ii. elevasi puncak patok
iii. jarak dari patok ketiang pertama dari krib
iv. elevasi puncak krib
b. Penyedia Jasa harus menyelenggarakan pengukuran kembali
tampang melintang tebing dan alur sungai pada setiap krib meliputi
semua patok petunjuk krib . Lokasi yang diteliti dari garis b atas depan
krib atau sungai yang ditunjukan dalam gambar tampang lintang .

6. a. Untuk pekerjaan bendung /cek dam , Penyedia Jasa harus melakukan


setting out dengan menempatkan patok - patok bantu pada setiap
sudut dan “bouwplank” / papan pembantu pada bagian - bagian yang
membutuhkan.
b. Pada setting out tersebut paling sedikit harus memperlihatkan:
* Jarak patok bantu maupun papan bantu terhadap bangunan
bendung/cek dam .
* As Bangunan
* Elevasi rencana , pondasi , mercu bangunan .
* Profil-profil bangunan yang berbentuk tegak, miring maupun
lengkung diperlihatkan dengan papan-papan bantu paling sedikit 3
(tiga) tempat (kanan, kiri dan tengah).
7. a. Untuk pekejaan jembatan, Penyedia Jasa harus membuat setting out
dengan menempatkan patok-patok bantu dan papan bantu/bouw
plank pada bagian-bagian konstruksi yang diperlukan.
b. Pada setting out tersebut paling sedikit harus memperlihatkan:
* As bangunan
* Elevasi rencana pondasi, kepala dan lantai jembatan dan pilar
jembatan (bila jembatan menggunakan pilar).
* Bila bangunan pondasi, pilar dan kepala jembatan menggunakan
konstruksi pasangan, Penyedia Jasa harus membuat profil-profil
baik untuk yang tegak, miring maupun lengkung.
8. Penyedia Jasa harus menyediakan peralatan ukur dengan perlengkapannya,
juru-juru ukur dan pekerja-pekerja yang diperlukan.
9. Apabila Penyedia Jasa tidak dapat menyediakan semua atau sebagian
seperti tercantum dalam butir (8), Pengawas Lapangan dan Pembantu
Pengawas Lapangan dapat menunjuk pihak ketiga dan seluruh biaya untuk
itu menjadi beban Penyedia Jasa.
10. Semua patok-patok pengukuran termasuk Bench Mark yang terdapat pada
daerah/lokasi pekerjaan harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik
sampai pekerjaan tersebut diterima oleh pihak Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan untuk kedua kalinya.
11. Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran awal (CD), pengukuran
pekerjaan sedang dilaksanakan dan akhir (AD).
12. Hasil pengukuran tersebut paling sedikit harus memperlihatkan :
a. Konstruksi tanggul dan galian :
* Potongan memanjang dengan memperlihatkan elevasi dan titik -
titik potongan melintang .
* Potongan melintang dengan jarak 200 m pada bagian yang lurus
dan 50 m pada bagian belokan beserta elevasinya .
b. Konstruksi Krib :
* Potongan melintang pada tiap - tiap banjar krib dengan
memperlihatkan bagian alur sungai dan elevasi dari bagian krib
terbawah s/d puncak krib .
c. Konstruksi Bendung dan Ceck Dam :
* Potongan memanjang dari bangunan dengan memperlihatkan
elevasi dari pondasi dan mercu.
d. Konstruksi Revetment/pelindung tebing :
* Potongan melintang pada tiap-tiap potongan revetment/ pelindung
tebing dengan memperlihatkan bagian alur sungai dan elevasi dari
bagian terbawah s/d puncak revetment serta posisi untuk tiang
pancang/as box revetment.
13. Hasil pengukuran akhir ini digambarkan pada lembar gambar pelaksanaan
(CD) yang merupakan as built drawing dan diserahkan pada waktu
penyerahan pekerjaan untuk yang kedua kalinya .
14. Biaya untuk semua pekerjaan pengukuran diperhitungkan dalam harga satuan
pekerjaan .
SU. 1 – 7 PEKERJAAN PEMBELOKAN ALIRAN AIR DAN PERLINDUNGAN TERHADAP
AIR

1. Penyedia Jasa harus melindungi pakrrjaan ini dari kerusakan-kerusakan


yang disebabkan oleh hujan, aliran air pada permukaan tanah, banjir,
adanya pembelokan-pembelokan aliran dan kejadian semacam yang
mungkin terjadi selama pelaksanaan kontrak.
2. Penyedia Jasa harus mengeringkan dasar-dasar pondasi dan menjaga agar
galian-galian bebas dari genangan air sesuai dengan persyaratan
pelaksanaan pekerjaan yang baik dan harus menjaga aliran air dalam
saluran irigasi dan drainase yang ada ditempat pekerjaan dengan pekerjaan -
pekerjaan pembelokan aliran sementara.
3. Sebelum memulai pekerjaan-pekerjaan galian, Penyedia Jasa harus
menyelenggarakan dan memelihara pekerjaan-pekerjaan yang mungkin
diperlukan untuk mencegah masuknya air kedalam galian.
4. Penyedia Jasa harus mengadakan, memasang, menjaga dan menjalankan
semua peralatan yang diperlukan serta peralatan- peralatan lain untuk
pengeringan ditempat-tempat galian dan menjaga agar pekerjaan pondasi
bebas dari genangan air.
5. Genangan air harus dialirkan ketempat-tempat dimana air tidak akan
mengalir kembali ke galian-galian dan dengan cara tidak akan menyebabkan
erosi atau gangguan lain.
6. Penyedia Jasa tidak diperbolehkan merintangi atau mengganggu aliran -
aliran dalam saluran-saluran irigasi dan drainasi dengan alasan atau sebab
apapun tanpa persetujuan tertulis dari Pengawas Lapangan dan Pembantu
Pengawas Lapangan.
7. Apabila pekerjaan-pekerjaan pembelokan aliran sementara diperlukan,
Penyedia Jasa harus menyelenggarakan dan merawatnya menurut gambar
atau sesuai dengan petunjuk Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan.
8. Pekerjaan pembelokan aliran sementara harus dibongkar dan dikembalikan seperti
semula , jika diperintah oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan.
9. Biaya untuk pekerjaan-pekerjaan pembelokan aliran sementara dan
perlindungan, pengeringan pada penggalian-penggalian sudah
diperhitungkan dalam satuan pekerjaan.

SU. 1 - 8 PEMOTRETAN.
1. Penyedia Jasa harus mengadakan dan menyerahkan kepada Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan foto-foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan lengkap beserta soft copynya.
2. Foto - foto tersebut harus dibuat pada setiap pekerjaan utama dan dibuat
dalam tiga keadaan lapangan untuk setiap pekerjaan dengan tempat/posisi
pengambilan tetap satu arah. Satu keadaan pada waktu sebelum
pelaksanaan pekerjaan, satu keadaan pada waktu pekerjaan seda ng dalam
pelaksanaan dan satu keadaan pada waktu pekerjaan telah selesai
dilaksanakan seluruhnya.
3. Foto - foto tersebut dibuat dengan ukuran “Postcard” berwarna dan diberi
catatan mengenai lokasi pemotretan .
4. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto-foto tersebut dalam 3 (tiga) cetakan
untuk tiap foto dan dimasukan kedalam album yang rapih , termasuk
negatifnya .
5. Biaya pemotretan ini harus sudah diperhitungkan dalam harga satuan
pekerjaan .

SU. 1 - 9 LAPORAN.
1. Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan tertulis setiap akhir minggu
kepada Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan dalam
formulir yang tertentu .
2. Laporan - laporan harus berisi , tetapi tak dibatasi pada hal - hal berikut :
a. Kemajuan pekerjaan fisik setiap macam pekerjaan dalam Rencana
Anggaran Biaya untuk satu minggu yang lalu dan estimasi rencana
kemajuan kerja untuk minggu berikutnya .
b. Inventarisasi dari peralatan yang berada di tempat pekerjaan .
c. Daftar personalia serta jumlah tenaga kerja selama satu minggu .
d. Persoalan-persoalan yang timbul selama satu minggu tersebut serta
langkah-langkah penyelasaian yang telah dilakukan .
3. Biaya untuk pembuatan laporan-laporan ini harus sudah diperhitungkan
dalam harga satuan pekerjaan .

SU. 1 - 10 PENYELIDIKAN TANAH DAN PENGUJIAN BAHAN.


1. Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan akan
menyelenggarakan pengujian bahan - bahan yang akan digunakan untuk
pekerjaan pokok .
2. a. Untuk pekerjaan beton akan diadakan pengujian kuat desak dan
pengujian-pengujian lain yang menurut perhitungan Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan perlu diadakan .
b. Untuk pekerjaan-pekerjaan tanggul akan diadakan pengujian-
pengujian mengenai kepadatan dan kadar air dan pengujian-
pengujian lain yang menurut pertimbangan Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan perlu diadakan .
c. Bila diperlukan Penyedia Jasa harus mengadakan penyelidikan tanah,
yang nantinya akan ditentukan waktu penggalian .
3. Pihak Penyedia Jasa dapat melaksanakan pengujian bahan dengan
disaksikan dan disetujui pihak Pengawas Lapangan dan Pembantu
Pengawas Lapangan .
4. Biaya penyelidikan dan pengujian ini menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa.

SU. 1 - 11 RENCANA KERJA.


1. Paling lambat dalam waktu tujuh hari setelah dikeluarkannya Surat
Pelulusan, Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Pengawas Lapangan
dan Pembantu Pengawas Lapangan Pekerjaan, Rencana Kerja (Time
Schedule) pelaksanakan yang menunjukan secara detail rencana
pelaksanaan pekerjaan termasuk pembelian dan pendatangan/kedatangan
bahan-bahan dan peralatan.
2. Rencana Kerja harus menunjukan secara detail rangkaian urut -urutan
pekerjaan, jangka waktu penyelasaian untuk setiap macam pekerjaan yang
tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya.
3. Biaya untuk persiapan dan pembaharuan rencana kerja ini harus sudah
diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan .

SU. 1 - 12 GAMBAR - GAMBAR.


1. Gambar-gambar perencanaan akan disediakan oleh Pengawas Lapangan
dan Pembantu Pengawas Lapangan, Penyedia Jasa yang menjadi
pemenang akan menerima satu set cetakan gambar-gambar. Untuk
tambahan - tambahan gambar, Penyedia Jasa harus mencetak sendiri dan
atas biaya sendiri .
2. Satu set gambar-gambar yang diserahkan kepada Penyedia Jasa harus
ditempatkan pada lokasi pekerjaan dan setiap waktu dapat digunakan
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan dan Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan untuk mengadakan
pemeriksaan .
3. Sewaktu-waktu sepanjang pelaksanaan pekerjaan, Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan berhak dan mempunyai wewenang
memberikan perintah-perintah yang perlu , supaya hasil pelaksanaan
pekerjaan baik, dan atau untuk kepentingan pada masa pemeliharaan
pekerjaan. Penyedia Jasa harus melaksanakan ketentuan-ketentuan
tersebut diatas .
4. Berdasarkan gambar - gambar perencanaan tersebut Penyedia Jasa harus
membuat gambar pelaksanaan (Contruction Drawing) sesuai dengan standar
yang ditetapkan oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan. Gambar - gambar Contruction Drawing tersebut harus disetujui
oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan .
5. a. Penyedia Jasa harus membuat gambar detail / lapangan agar
pelaksanaan menjadi jelas .
b. Pada tanggul pasangan batu harus digambarkan elevasi dan bentuk
galian pondasi persatuan konstruksi (unit) serta detail dari konstruksi
delatasi .
6. Pekerjaan ini termasuk dalam harga satuan pekerjaan .
SU. 1 - 13 PAPAN NAMA.
1. Penyedia Jasa diwajibkan membuat dan memasang papan nama ditempat
tempat yang ditunjukan / ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan dalam waktu tidak lebih dari satu bulan
setelah memulai pekerjaan .
2. Ukuran papan nama (1,20 x 1,80) m2 seperti pada gambar standar yang
didalamnya berisikan Nama Proyek, Nomor Kontrak, Tanggal kontrak, Waktu
Pelaksanaan, Nilai Kontrak, Nama PT/CV Penyedia Jasa, Alamat penyedia
jasa,Nama Konsultan Supervisi Konstruksi, Alamat Konsultan Supervisi
Konstruksi .
3. Sesudah penyerahan pekerjaan , maka Penyedia Jasa harus membongkar
papan nama tersebut .
4. Biaya ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

SU. 1 - 14 PEMBERSIHAN DAN PENYEMPURNAAN.


1. Setelah pekerjaan pokok diselesaikan dan Berita Acara Penyelesaikan
Pekerjaan telah dibuat, Penyedia Jasa harus membongkar semua pekerjaan-
pekerjaan sementara dan mengembalikan seperti keadaan semula, termasuk
jalan-jalan masuk.
2. Tempat pekerjaan harus dibersihkan, rumput dan tanaman - tanaman lain
harus dipotong atau dikepras dan permukaan - permukaan tanah yang tidak
rata harus diratakan.
3. Biaya untuk pembersihan dan penyempurnaan harus sudah termasuk dalam
harga satuan pekerjaan .

SU. 1 - 15 MOBILISASI DAN DEMOBILISASI.

1. SKOPE PEKERJAAN.
a. Dalam daftar kuantitas tetap disediakan biaya tetap untuk mobilisasi.
Biaya ini termasuk :
* Biaya transportasi untuk personil , alat - alat , penyediaan
bahan, dan lain-lain bertalian dengan tempat kerja.
* Untuk mendirikan kantor, gudang, instalasi, dan lain-lain
fasilitas ditempat pekerjaan .
* Sewa/beli alat-alat .
b. Semua fasilitas instalasi dan alat-alat yang didirikan untuk dibawa ke
lokasi Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan,
dianggap sebagai penyediaan untuk Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan, kecuali Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan secara tertulis menentukan lain untuk
hal tersebut diatas. Dalam hal ini Pemborong hanya bertanggung
jawab agar penyediaan itu mencukupi, efisien, melindungi,
menjalankan, memperbaiki dan mempersiapkan fasilitas instalasi dan
alat-alat . Alat-alat tersebut tadi tidak boleh dibongkar atau
dipindahkan dari lapangan sebelum pekerjaan selesai tanpa izin
tertulis dari Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.
c. Semua fasilitas, instalasi dan alat-alat dilapangan akan juga menjadi
wewenang Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan
untuk memiliki dan menggunakannya untuk scope pekerjaan di
kontrak dan Pemborong membuat tanda pengesahan, yang dapat
diterima oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan.
Jika pekerjaan telah selesai seluruhnya, Pemborong akan memindahkan
semua fasilitas, instalasi dan alat-alat dari Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan yang bukan menjadi bagian yang permanen
dari bangunan . Lapangan akan diserahkan hingga memuaskan Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan dalam keadaan bersih bebas
dari kotoran, material - material yang sudah tak digunakan dan ala -alat
bantu sementara .

3. PEMBAYARAN.
a. Pembayaran untuk mobilisasi harus dibuat atas dasar harga lump
sump dalam daftar kuantitas pekerjaan. Kemajuan pembayaran harus
dibuat sebagai berikut :
b. Jika 5 % dari total harga borongan sudah diterima pembayarannya
dari bagian-bagian lain dari skope pekerjaan, maka 45 % dari jumlah
untuk mobilisasi dapat dibayarkan apabila semua alat - alat konstruksi
atau yang disetujui untuk diganti telah dipenuhi 0 % sampai 50 %
seperti tercantum dalam proposal teknik dan daftar skope pekerjaan
yang berada dilapangan tak ada pembayaran untuk alat-alat yang
didaftar tetapi tidak ada dilapangan .
c. Jika 50 % dari harga borongan telah dibayarkan dari skope pekerjaan
yang lain, maka sampai 45 % dari mobilisasi dan pembersihan
lapangan dapat dibayarkan pada Pemborong apabila semua alat - alat
konstruksi atau yang disetujui untuk diganti sudah dipenuhi 50 %
sampai 100 %, seperti tercantum dalam proposal teknik dan dalam
daftar skope pekerjaan, berada dilapangan dan dalam keadaan
bekerja.
d. Kemajuan pembayaran untuk mobilisasi akan dikenakan retensi 5 %
dan retensi ini tidak akan dibayarkan apabila pasal 2 belum
memuaskan .

SU. 1 - 16 SURAT MENYURAT.

Surat menyurat antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa harus dialamatkan
secara manual maupun melalui email :
Aslinya : Kepada Yth. :
( menurut kepentingan )
Tembusannya : Kepada Yth. :
( menurut kepentingan )
SPESIFIKASI TEKNIK

PASAL ST. III.1

PEKERJAAN GALIAN TANAH DENGAN ALAT BERAT

ST . III.1.1 LINGKUP PEKERJAAN

1. Yang termasuk pekerjaan galian dapat berupa galian untuk lantai pondasi
jembatan, abutment, tembok penahan tanah, tembok sayap, pilar bendung, lantai
bendung dan konstruksi lain yang termasuk dalam kategori bangunan konstruksi
seperti ditunjukkan dalam gambar atau menurut perintah Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan.
2. Penyedia Jasa harus memberitahukan Pengawas Lapangan dan Pembantu
Pengawas Lapangan sebelum mulai mengerjakan galian sehingga penampang, peil
dan pengukurannya dapat dilakukan pada keadaan yang belum terganggu.
3. Bangunan yang berdekatan dengan konstruksi ini tidak dibenarkan untuk diganggu
tanpa izin dari Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.

ST . III.1.2 GALIAN DAN BAHAN HASIL GALIAN

1. Galian tersebut harus mempunyai ukuran yang sesuai dengan penempatan


konstruksi atau lantai pondasi seperti yang tercantum dalam gambar rencana.
2. Batu - batu besar, kayu dan rintangan - rintangan lain yang mungkin ditemui
dalam galian harus dibuang.
3. Setelah galian selesai dilakukan, Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan akan hal ini.
4. Tidak diperkenankan untuk melaksanakan perbaikan tanah dasar pondasi dan
melaksanakan lantai pondasi sebelum memdapat persetujuan Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.
5. Semua material lepas, batu - batuan lapuk dan lapisan - lapisan yang tipis harus
dibuang.

ST . III.1.3 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN.

1. Pengukuran dilakukan bersama antara Penyedia, Pengawas dan Konsultan (jika


ada) dan di setujui oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan
Pek. Galian yang di usulkan untuk pembayaran di lakukan terhadap galian yang
telah di ukur bersama antara Penyedia, Pengawas (jika ada Konsultan) dan di
setujui Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan. Data ukur harus
di lampirkan beserta hitungan volumenya

2. Perhitungan volume untuk pembayaran dari pekerjaan galian adalah bahan yang
digali dari galian yang disyaratkan menurut ukuran dalam gambar atau yang
ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.
(a) Pembayaran untuk pekerjaan galian adalah menurut harga satuan
permeter kubik seperti yang ditunjukkan dalam Rencana Anggaran Biaya .
(b) Harga satuan ini harus termasuk seluruh biaya - biaya seperti : menggali,
mengangkut dan menghampar pada tempat - tempat yang direncanakan,
termasuk membuat “ Stock pile “ dan penanganan selanjutnya jika perlu.

3. Pembayaran dilakukan dengan kontrak Unit Price, dalam satuan meter kubik.
SPESIFIKASI TEKNIK

PASAL ST. III.2

PEKERJAAN TANAH DIHAMPAR, DIRATAKAN DAN DIRAPIHKAN

ST. III.2.1 LINGKUP PEKERJAAN.

Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan tanah dihamparkan, diratakan, dan


dirapihkan pada bantaran sungai, seperti yang ditunjukan dalam gambar atau
menurut perintah Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.
Tidak ada perbedaan terhadap jenis tanah yang digali, baik itu tanah lunak atau
tanah keras, semua dianggap sama. Penyedia Jasa harus sudah
memperhitungkan hal ini.
Sebelum digunakan harus diukur dan sesudah digunakan juga harus diukur untuk
memperhitungkan volume hamparan yang dihampar ditempat tersebut. Kontraktor
juga harus memperhitungkan ganti rugi tanaman, sewa, dll. Tidak ada pembayaran
khusus untuk ganti rugi tersebut. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan menghendaki adanya
penggalian tambahan pada lokasi antara profil, maka harus dilaksanakan dengan
biaya ditanggung Penyedia Jasa.

ST.III.2.2 BAHAN HASIL GALIAN.

1. Semua pekerjaan hasil galian harus dihamparkan, diratakan dan dirapihkan


menurut profil -profil dan ukuran-ukuran seperti ditunjukan dalam gambar
atau perintah Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.
2. Selama pelaksanaan pekerjaan mungkin dijumpai perlunya Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan memberikan atau
mengadakan perubahan - perubahan ukuran atau kemiringan - kemiringan
dari galian . Dalam hal ini Penyedia Jasa tidak berhak untuk mengajukan
suatu tambahan harga atas harga satuan pekerjaan tersebut diatas yang
telah tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya. Kecuali apabila ditentukan
lain oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan bahwa
harga satuan dapat dirubah sesuai dengan perubahan pekerjaan dan
penyesuaian harga kontrak akan diadakan menurut ketentuan - ketentuan
dalam kontrak.

ST. III.2.3 PENGGALIAN DENGAN ALAT.

1. Semua pekerjaan hamparan dengan alat berat harus dilaksanakan sesuai


dengan kontrak dan dengan detail seperti yang dikehendaki untuk pekerjaan
hamparan, diratakan dan dirapihkan.
2. Sebelum mengadakan pekerjaan hamparan dengan alat berat, Penyedia Jasa
harus menyerahkan uraian lengkap dan methode-methode yang diusulkan
kepada Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan untuk
mendapatkan persetujuannya.
3. Penyedia Jasa harus mempekerjakan tenaga-tenaga operator yang ahli,
berijazah untuk menangani mesin-mesin alat berat, atau operator dari
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.
4. Penyedia Jasa dianggap sudah cukup mengetahui tentang sipat bahan yang
akan dihampar,diratakan dan dirapihkan oleh penyelidikannya sendiri.
5. Perhitungan volume pakerjaan terhadap pekerjaan hamparan,diratakan dan
dirapihkan dilakukan oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan atau wakilnya, setelah adanya permintaan tertulis dan pada lokasi
sampai batas maksimum sesuai dengan jarak antara profil yang ada dari
hasil hamparan yang terakhir.
6. Bahan hasil galian hanya diperbolehkan dihamparkan pada lokasi yang
disetujui Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan/Pengawas
Daerah dan Penyedia Jasa harus mengusahakan untuk mencegah
kembalinya bahan hasil hamparan ke sungai.
ST. III.2.4 TATA CARA PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN.

1. Cara pengukuran pekerjaan hamparan, diratakan dan dirapihkan yang di


usulkan untuk pembayaran di lakukan terhadap hamparan yang telah di ukur
bersama antara Penyedia, Pengawas (jika ada Konsultan) dan di s etujui
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan. Data ukur harus
di lampirkan beserta hitungan volumenya

2. Perhitungan volume untuk pembayaran dari pekerjaan hamparan, diratakan


dan dirapihkan adalah bahan yang dihamparan, diratakan dan dirapihkan
yang disyaratkan atau yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan.
a. Pembayaran untuk pekerjaan hamparan, diratakan dan dirapihkan
adalah menurut harga satuan per meter kubik seperti yang ditunjukan
dalam RAB.
b. Harga satuan ini harus termasuk seluruh biaya-biaya seperti
menggali, mengangkut dan menghampar yang direncanakan,.
3. Pembayaran dilakukan dengan kontrak unit price.
PASAL ST. III.3

PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH KEMBALI DIPADATKAN

ST. III.3.1 LINGKUP PEKERJAAN

Timbunan kembali harus dilakukan sesuai dengan gambar rencana atau


menurut perintah Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan .
Sebelum digunakan, bahan urugan harus mendapat persetujuan Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan dan tidak mengandung
humus atau bahan-bahan organik. Urugan harus dipadatkan dengan
kepadatan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan .

ST. III.3.2 HAMPARAN

1 Bahan timbunan yang akan dipadatkan harus dihamparkan lapis demi


lapis kira-kira horisontal dan pada ketebalan tertentu hingga dapat
memenuhi tingkat kepadatan yang ditentukan.
2 (a) Bahan-bahan yang akan dipadatkan harus dihamparkan lapis demi
lapis kira – kira horisontal dan pada ketebalan tertentu hingga dapat
memenuhi tingkat kepadatan yang ditentukan.
(b) Maksimum ketebalan lapisan tersebut di atas adalah 30 centi meter
sebelum dipadatkan.

ST. III.3.3 PEMADATAN

Timbunan harus dipadatkan dengan alat pemadat yang disetujui Pengawas


Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan hingga mencapai kepadatan
maksimum atau ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu
Pengawas Lapangan .

ST. III.3.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

1. Pengukuran dilakukan bersama antara Penyedia, Pengawas dan


Konsultan (jika ada) dan di setujui oleh Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan .
2. Pembayaran untuk pekerjaan timbunan kembali tanah dipadatkan
dilakukan dengan Kontrak Unit Price, dalam satuan per meter kubik
PASAL ST. III.4

PEKERJAAN TIMBUNAN SIRTU

ST. III.4.1 LINGKUP PEKERJAAN

Timbunan sirtu dipadatkan harus dilakukan sesuai dengan gambar rencana


atau menurut perintah Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan. Sebelum digunakan, bahan timbunan harus mendapat
persetujuan Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan dan
tidak mengandung humus atau bahan-bahan organik. Timbunan harus
dipadatkan dengan kepadatan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan.

ST. III.4.2 HAMPARAN

1 Bahan timbunan sirtu harus dihamparkan lapis demi lapis kira-kira


horisontal dan pada ketebalan tertentu hingga dapat memenuhi tingkat
kepadatan 95%.
2 (a) Bahan-bahan yang akan harus dihamparkan lapis demi lapis kira –
kira horisontal dan pada ketebalan tertentu hingga dapat memenuhi
tingkat kepadatan yang ditentukan.
(b) Maksimum ketebalan lapisan tersebut di atas adalah 30 centimeter.

ST. III.4.3 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

1. Pengukuran untuk volume timbunan tanah sirtu dilakukan bersama antara


Penyedia, Pengawas, Konsultan (jika ada) dan di setujui oleh Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.
Pembayaran untuk pekerjaan timbunan sirtu dilakukan dengan Kontrak
Unit Price, dalam satuan per meter kubik
PASAL IV. 1

PEKERJAAN TIANG PANCANG DOLKEN Dia. 7 s/d10 cm.

ST. IV.1.1 LINGKUP PEKERJAAN.

Penyedia Jasa harus mengadakan serta memasang tiang - tiang pancang


dolken pada tempat dan dengan ukuran seperti ditunjukan dalam gambar atau
ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.

ST. IV.1.2 B A H A N.

1 Bahan untuk tiang pancang adalah dolken dia 7 s/d 10 cm yang


berkualitas sama seperti ditentukan dalam gambar atau menurut
persetujuan Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.
dolken untuk tiang pancang harus tua benar , harus dikupas dan tidak
cacat .
2. Tiang - tiang harus bebas dari kerusakan - kerusakan yang dapat
merugikan kekuatan dan ketahanannya seperti busuk , retak memanjang
, retak melingkar , yang menempati lebih dari setengah keliling batang
pada tiang 4 meter panjang . Tampang yang mengecil tiba - tiba tidak
boleh lebih dari sepertiga diameter rata - rata tiang . Diameter dari bekas
pokok dahan tidak boleh melebihi 10 cm atau seperti dari ukuran paling
kecil dari penampang - penampang tiang pada tempat itu . dolken yang
mempunyai bekas pokok dahan berkelompok tidak boleh dipergunakan .
Lubang pada tiang tidak boleh berdiameter lebih dari 3 cm , atau
dalamnya tidak boleh dari seperlima diameter tiang dimana lubang
terjadi. dolken yang berlubang banyak atau kumpulan lubang - lubang
kecil tidak boleh digunakan .
3. Tiang-tiang pancang satu dengan yang lain harus mempunyai bentuk
yang hampir sama dengan berdiameter rata-rata tidak boleh kurang dari
yang tercantum dalam gambar .
Tiang pancang tidak boleh bengkok atau melengkung yang lebih besar
dari setengah diameter pada tengah - tengah batang . Semua bekas
pokok dahan dan cabang harus dipotong atau dikupas sebaik mungkin ,
rata dengan permukaan tiang . Ujung - ujung tiang dipotong tegah lurus
dengan sumbu - sumbu tiang .

ST. IV.1.3 PERSIAPAN.

1. Tiang - tiang harus diawetkan dengan bahan pengawet (Ter/Residu)


2. Pemeliharaan dikerjakan sebaik mungkin agar dapat dihindari kerusakan
pada permukaan tiang yang telah diawetkan . Penanganan tiang - tiang
harus menggunakan ikatan dengan tali atau kawat , penggunaan pengait
, pasak dan cara - cara lain serupa tidak boleh dipergunakan .
3. Pancangan Dolken digunakan untuk pengikat bronjong

ST. IV.1.4 PEMANCANGAN.

1. Tiang - tiang harus dipancangkan dengan alat yang disetujui Pengawas


Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan sampai diperoleh
penurunan yang paling kecil atau sampai elevasi seperti dalam gambar
atau ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan .
2. a. Kepala tiang - tiang pancang dolken harus dilindungi agar tidak
pecah dengan memasang blok besi atau dengan menggunakan
cincin dari besi tempa .
b. Apabila luas kepala tiang lebih besar dari pada kepala pemukul
maka tiang pancang harus dilengkapi dengan pelindung yang sesuai
agar dapat menerima pukulan - pukulan darinya diseluruh tampang
lintang .
3. Tiang - tiang harus dipancangkan seteliti mungkin menurut garis dan
kedalaman yang dipersyaratkan . Penyimpangan yang terjadi tidak boleh
melebihi 10 cm arah vertikal atau terhadap kemiringan yang ditetapkan
untuk setiap panjang 5 meter .
4. Semua tiang harus betul - betul dipotong menurut bidang horizontal pada
elevasi yang disyaratkan kecuali ditetapkan lain dalam gambar. Ujung -
ujung tiang harus dipulas dua kali dengan ter/residu. Konstruksi
diatasnya boleh dilaksanakan paling cepat 25 hari setelah pemancangan
selesai .

ST. IV.1.5 BATANG - BATANG DIAGONAL.

1. Batang - batang diagonal harus dibaut pada tiang - tiang pancang pada
tempat - tempat yang ditunjukan dalam gambar atau menurut ketentuan
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan .
2. Semua tarikan pada celahan yang dibuat pada tiang - tiang untuk
pemasangan diagonal harus dipulas dengan ter / residu .

ST. IV.1.6 PEMANCANGAN YANG KURANG BAIK.

1. Tiang-tiang pancang yang kurang baik karena pemancangannya yang


kurang benar, meleset dari tempat yang ditentukan , harus diperbaiki
oleh Penyedia Jasa dan dengan salah satu cara dibawah ini :
a. Tiang harus dicabut dan diganti dengan yang baru .
b. Tiang baru dipancang berdekatan dengan tiang yang kurang baik
tersebut .
2. Apabila pada suatu pemancangan tiang terdapat tiang - tiang pancang
lain yang berdekatan tertekan keatas atau oleh sebab lain, maka tiang -
tiang tersebut harus dipancang kebawah lagi .

ST. IV.7.7 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN.

1. Pengukuran dilakukan bersama antara Penyedia, Pengawas dan


Konsultan (jika ada) dan di setujui oleh Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan dengan cara mengukur kayu yang sudah
terpancang dari permukaan tanah sesuai dengan gambar
2. Perhitungan pembayaran tiang - tiang pancang kayu diadakan terhadap
panjang tiang - tiang pancang yang nyata telah dipancangkan menurut
gambar atau yang ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu
Pengawas Lapangan.
Tiang pancang yang berlebihan dan pemancangan kembali tiang -tiang
pancang tidak diperhitungkan untuk tiang pancang .
3. Pembayaran untuk tiang pancang dolken dilakukan dengan “Kontrak Unit
Price” . Pembayaran untuk pekerjaan tersebut dilakukan berdasarkan
perkalian antara volume pekerjaan yang dilaksanakan dalam meter
panjang dengan harga satuan pekerjaan permeter panjang .
4. Perhitungan pembayaran batang diagonal diadakan terhadap panjang
batang diagonal yang nyata telah dipasangkan menurut gambar atau
yang telah ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu
Pengawas Lapangan. Batang diagonal yang berlebihan tidak
diperhitungkan untuk pembayaran
5. Pembayaran untuk batang diagonal dilakukan dengan “Kontrak Unit
Price” . Pembayaran untuk pekerjaan tersebut dilakukan berdasarkan
perkalian antara volume pekerjaan yang dilaksanakan dalam meter
panjang dengan harga satuan pekerjaan per meter panjang.

.
PASAL ST. IV 2

PEKERJAAN GEOTEXTILLE SEDANG

ST IV.2 – 1 UMUM
Penyedia harus mengerjakan dan menempatkan geotextile non woven seperti
yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

ST IV.2 – 2 BAHAN

geotextile non woven yang digunakan harus mendapat persetujuan dari


Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan Pekerjaan dengan
syarat-syarat minimal sebagai berikut :
1. Berbahan kedap air
2. Berkualitas baik
3. Berbentuk lembar/roll dan mempunyai berat minimal 250 gr/m2 (SNI 7718)

ST IV.2 – 3 KONSTRUKSI
Geotextille non woven dipasang diatas permukaan tanah yang sudah dilakukan
galian seusai dengan petunjuk Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan/ pengawas lapangan.

ST IV.2 – 4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARANNYA

1. Pengukuran untuk volume Geotextile Non Woven dilakukan bersama antara


Penyedia, Pengawas, Konsultan dan di setujui oleh Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan.
2. Pembayaran untuk pekerjaan Geotextile Non Woven dilakukan berdasarkan pada
perkalian antara volume pekerjaan yang telah berdasarkan pada perkalian antara
volume pekerjaan yang telah diselesaikan (terpasang) dan diterima dengan baik
oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan, dengan harga per
meter persegi seperti yang tercantum dalam rencana anggaran biaya.
PASAL ST. IV.3

PEKERJAAN BRONJONG KAWAT PABRIK Uk.2.00 x 1.00 x 0.50 m


( Fabricated ).

ST.IV.3.1 LINGKUP PEKERJAAN.


Penyedia Jasa harus mengerjakan dan menempatkan bronjong yang terdiri dari batu
- batu yang diisikan dalam anyaman kawat seperti ditujukan dalam gambar atau
ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.

ST. IV.3.2 BAHAN.


1. Menggunakan bronjong fabricated berlapis seng ( galvanised ) berdiameter
minimal 3 mm dan memenuhi syarat SNI : 03-0090-1999
2. Batu belah untuk bronjong harus padat, keras dan tahan lama serta harus
mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan. Ukuran rata-rata dari batu belah bronjong antara 20 cm sampai 30
cm tidak di perbolehkan menggunakan batu - batu yang akan pecah atau lemah
bila kena air.
3. Untuk kepadatan dan kestabilan, batu pengunci yang diizinkan maksimum 10%.

ST.IV.3.3 KONSTRUKSI.

1. Ukuran dari bronjong adalah seperti yang ditunjukan dalam gambar , kawat
bronjong harus menerus tidak terputus - putus .
2. Bentuk bronjong harus dibuat prismatik dengan empat sisi tepi dan satu tepi
dasar yang saling mengikat . Sisi yang ke enam merupakan tutup dari pada
bentuk tersebut diatas dan diikat pada sisinya sesudah diisi dengan batu - batu ,
dengan memakai kawat dengan mutu yang sama . Sudut - sudut dari bronjong
tersebut harus diperkuat dengan ikatan kawat tambahan dengan diameter 2 mm
.
ST. IV.3.4 PENEMPATAN.

1. Permukaan tanah dimana bronjong akan ditempatkan harus digali dan


dipersiapkan sesuai gambar atau ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan/ Pengawas Daerah.
2. Pekerjaan dimulai dengan menempatkan anyaman kawat dalam keadaan
kosong (berbentuk kotak dan di bentuk didarat), kemudian mengisi anyaman
tersebut dengan batu belah dan selanjutnya menutup dan memperkuat dengan
ikatan - ikatan . Antara satu bronjong dengan bronjong yang lain harus
berhubungan rapat dan diikat dengan memakai kawat dengan mutu yang sama
pada keempat sisi bidang pertemuan .
3. Apabila bronjong harus diletakan dibawah permukaan air, maka
pemasangannya dilaksanakan dengan bantuan tiang -tiang kayu agar posisinya
tetap .
Tetapi apabila kesulitan melakukan pemasangannya , maka perlu dilakukan
pengeringan atau dengan pembelokan aliran air .

ST. IV.3.5 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN.

1. Pengukuran untuk volume Bronjong yang telah terpasang di lokasi bersama


Penyedia, Pengawas, konsultan (jika ada) dan di setujui oleh Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan
2. Perhitungan volume untuk pembayaran dari bronjong diadakan meliputi:
Pengadaan dan pemasangan dalam meter kubik.
3. Pembayaran untuk pekerjaan bronjong batu adalah berdasarkan pada perkalian
antara volume pekerjaan yang telah terpasang dan diterima baik oleh Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan, dengan harga satuan permeter
kubik seperti yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya .
4. Harga perkalian tersebut (2) adalah tetap tidak berubah sampai pekerjaan
dinyatakan diterima oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan.
PASAL ST. IV.4

PEKERJAAN PASANGAN BATU CAMP. 1 PC : 4 PS

ST.IV.4.1 LINGKUP PEKERJAAN

Penyedia Jasa harus mengerjakan pekerjaan - pekerjaan pasangan untuk


tanggul pasangan batu, dinding-dinding dan pekerjaan bangunan-bangunan
irigasi dan drainase seperti ditunjukan dalam gambar atau yang ditentukan
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan .

ST. IV.4.2 B A H A N

1. a. Batu belah yang dipergunakan untuk pekerjaan pasangan, harus


padat tahan lama dan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu
dari Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan .
b. Permukaan batu yang terbuka (exposed) harus mempunyai luas tidak
kurang dari 0,03 m2.
c. Adukan untuk pasangan harus terdiri dari campuran empat bagian
volume pasir pasang bersih dan satu bagian volume semen portland .

ST. IV.4.3 PELAKSANAAN

1. Dasar dari konstruksi pasangan batu harus digali dan dipersiapkan seperti
yang di tunjukan dalam gambar ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan
dan Pembantu Pengawas Lapangan .
2. a. Semua batu untuk pasangan sebelum digunakan harus disiram/ dicuci
dengan disemprot air agar seluruhnya basah dan bersih .
b. Adukan harus dicampur dalam jumlah yang cukup untuk segera dapat
digunakan dan semua adukan yang tidak digunakan lagi dalam waktu
30 menit setelah air dicampurkan, harus dibuang. Memberi air pada
adukan yang telah mengeras dengan maksud akan digunakan lagi,
tidak diperbolehkan .
c. Permukaan yang terbuka (Exposed) harus diatur rapi untuk dapat
tampak lebih menarik dan harus bersih, bebas dari coretan adukan.
Lebar siar harus tidak lebih dari 20 mm.
d. Air yang digunakan adalah air tawar atau air sungai yang bersih,
jernih dan tidak mengandung material yang merugikan.
3. Apabila hujan maka kegiatan-kegiatan pasangan harus dihentikan pasangan
yang belum keras harus dilindungi dari air hujan .
4. Pelaksanaan pasangan batu pada konstruksi dilatasi dan bagian konstruksi
lainnya dimana dituntut bentuk atau keadaan permukaan dan lain -lain yang
khusus, harus menggunakan acuan (cetakan/mal) yang disetujui oleh
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan .
5. Campuran adukan pasangan batu harus terdiri dari perbandingan satu bagian
semen portland dengan empat bagian pasir pasang .
6. Pekerjaan siaran menggunakan siaran tenggelam dengan adukan terdiri dari
perbandingan satu bagian semen portland/PC dengan dua bagian pasir
pasang dengan lebar 2 cm .

ST. IV.4.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

1. Pengukuran dilakukan bersama antara Penyedia, Pengawas dan Konsultan (jika


ada) dan di setujui oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan
2. Perhitungan volume untuk pekerjaan pasangan pada pekerjaan tersebut didasarkan
atas volume pasangan yang telah dikerjakan atau yang ditentukan oleh Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan , termasuk acuan dan peralatan lain
yang diperlukan untuk pelaksanaan .
3. Pekerjaan dilaksanakan dengan kontrak unit price, untuk pekerjaan pasangan batu
adalah menurut harga perkalian antara volume pekerjaan yang dilaksanakan dalam
kubik dengan harga satuan pekerjaan permeter kubik .
4. Pekerjaan siaran dilaksanakan dengan kontrak unit price , untuk pekerjaan
siaran pasangan batu adalah menurut harga perkalian antara volume
pekerjaan yang dilaksanakan dalam meter persegi dengan harga satuan
pekerjaan permeter persegi .
PASAL ST. IV.5

PEKERJAAN PLESTERAN CAMP. 1 PC : 3 PS

ST. IV.5.1 LINGKUP PEKERJAAN

Penyedia Jasa harus mengerjakan pekerjaan -pekerjaan plesteran pada


permukaan pasangan batu seperti yang ditunjukan dalam gambar atau yang
ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan .

ST. IV.5.2 B A H A N
1. Pasir yang dipakai untuk pekerjaan plesteran harus bersih dari lumpur, kotoran , dan
bahan organik yang lain.
2. Pasir yang dipakai harus kualitas pasir pasang yang baik.
3. Semen yang dipergunakan harus hasil produksi dalam negeri yang berkualitas baik.
4. Semen yang sudah berbentuk butiran yang mengumpal , tidak boleh dipergunakan
untuk dicampurkan.
5. Campuran adukan plesteran atau beraben harus terdiri dari perbandingan satu
bagian semen portland dengan tiga bagian pasir pasang. Pada pekerjaan plesteran
bagian luar permukaan harus diaci dengan semen portland.

ST. IV.5.3 PELAKSANAAN


1. Permukaan pasangan batu yang akan diplester harus disiram dengan air yang
bersih dan telah disetujui oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan .
2. Tebal plesteran 1,5 cm, bagian permukaan luar harus diaci dengan semen/PC
3. Plesteran harus kelihatan rapih dengan permukaan yang halus dan rata .
4. Pada waktu hujan pekerjaan harus ditunda , plesteran yang belum keras harus
dilindungi dari air hujan .
5. Permukaan pondasi pasangan batu harus diberaben dengan tebal 1,5cm.

ST. IV.5.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1. Pengukuran dilakukan bersama antara Penyedia, Pengawas dan Konsultan (jika
ada) dan di setujui oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan
2. Pekerjaan dilaksanakan dengan kontrak “unit price” pembayaran untuk pekerjaan
plesteran dilakukan berdasarkan harga satuan per meter persegi yang tercantum
dalam Rencana Anggaran Biaya .
PASAL ST. IV.6

SIARAN CAMP. 1 : 2

ST. IV.6.1 LINGKUP PEKERJAAN

Penyedia Jasa harus mengerjakan pekerjaan -pekerjaan siaran pada permukaan


pasangan batu seperti yang ditunjukan dalam gambar atau yang ditentukan oleh
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan .

ST. IV.6.2 B A H A N
1. Pasir yang dipakai untuk pekerjaan siaran harus bersih dari lumpur, kotoran , dan
bahan organik yang lain.
2. Pasir yang dipakai harus kualitas pasir pasang yang baik.
3. Semen yang dipergunakan harus hasil produksi dalam negeri yang berkualitas baik.
4. Semen yang sudah berbentuk butiran yang mengumpal , tidak boleh dipergunakan
untuk dicampurkan.
5. Campuran siaran atau beraben harus terdiri dari perbandingan satu bagian semen
portland dengan dua bagian pasir pasang. Pada pekerjaan siaran bagian luar dan
dalam pasangan batu harus disiar.

ST. IV.6.3 PELAKSANAAN


1. Permukaan pasangan batu yang akan disiar harus disiram dengan air yang bersih
dan dikerok antara nut pasangan batu telah disetujui oleh Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan .
2. Siaran harus kelihatan rapih dengan permukaan yang halus dan rata .
3. Pada waktu hujan pekerjaan harus ditunda ,

ST. IV.6.4 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1. Pengukuran dilakukan bersama antara Penyedia, Pengawas dan Konsultan (jika
ada) dan di setujui oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan
2. Pekerjaan dilaksanakan dengan kontrak “unit price” pembayaran untuk pekerjaan
siaran dilakukan berdasarkan harga satuan per meter persegi yang tercantum dalam
Rencana Anggaran Biaya .

Cirebon, Oktober 2020


SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Cimanuk Cisanggarung
PPK Sungai dan Pantai II

DENDI ILYASAF, S.T., M.Si.


NIP. 197105132008121001

Anda mungkin juga menyukai