PASAL SU. 1.
SU. 1 - 1 DEFINISI.
SU. 1 - 2 PEMBERSIHAN.
1. Bench Mark .
a. Untuk memulai pekerjaan, Pengawas Lapangan dan Pembantu
Pengawas Lapangan akan menetapkan “Bench Mark” seperti yang
ditunjukan pada gambar .
b. Setiap “Bench Mark” yang rusak diakibatkan oleh Penyedia Jasa dan
diganti yang baru dan diukur kembali oleh Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan dengan biaya menjadi beban
Penyedia Jasa .
c. Bila dilokasi pekerjaan belum ada “Bench Mark”, maka Penyedia Ja sa
harus membuat sebanyak 2 (dua) buah , yang lokasinya akan
ditetapkan oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan , dengan konstruksi standar “Bench Mark” BBWS Cimanuk -
Cisanggarung .
2. Pekerjaan Pengukuran .
a. Sebelum memulai pekerjaan pengukuran, Penyedia Jasa harus
menyerahkan kepada Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan metode dan peralatan
yang akan digunakan untuk pengukuran situasi dan detail dari letak
tampang lintang .
b. Pekerjaan pengukuran harus dilakukan bersama-sama dengan
pengawas pengukuran .
c. Patok - patok dan hurupnya harus dicat dengan warna
- Patok tanggul : warna biru , hurup putih.
- Patok galian : warna hijau muda , hurup merah .
- Patok krib : warna kuning , hurup merah .
- Patok bendung /
Check dam : warna kuning dan biru , hurup merah
- Patok pasangan : warna biru dan putih , hurup merah
- Patok poligon dan
waterpass : warna putih , hurup merah
- Patok bantu : warna merah , hurup putih .
d. Patok - patok harus dibuat dari kayu kelas dua dengan ukuran
diameter 10 cm, dipancang kedalam tanah 50 cm diatas tanah 25 cm,
kecuali patok poligon dan waterpass diameter 6 cm, dipancang 50
cm, diatas tanah 25 cm .
3. Patok As
a. Untuk pekerjaan tanggul, Penyedia Jasa harus memasang patok -
patok as sepanjang tanggul dengan jarak 50 m’.
b. Ukuran dari patok - patok as paling kecil harus diameter 6 cm ,
panjang 75 cm dan dipancangkan kedalam tanah 60 cm. Patok -
patok dicat biru dan setiap patok diberi kode nomor , dengan warna
putih .
4. Patok Petunjuk .
a. Harus dibuat patok petunjuk dari kayu kelas dua yang diikatkan
berdasarkan patok as tanggul .
b. Patok petunjuk untuk tanggul ditempatkan tegak lurus dengan as
tanggul dengan jarak maksimum 5 m dari kaki luar tanggul rencana .
c. Ukuran dari patok - patok petunjuk ini paling kecil harus : diameter 10
cm, panjang 100 m, dan dipancangkan kedalam tanah 60 cm, dicat
biru dan harus diberi keterangan- keterangan dengan warna putih
sebagai berikut :
i. nomor patok .
ii. elevasi dari puncak patok .
iii. jarak dari as rencana .
iv. elevasi dari pekerjaan rencana .
d. Patok-patok petunjuk ini harus dilindungi selama pelaksanaan
pekerjaan dan tidak akan dipindahkan atau ditimbun .
e. Profil-profil melintang tanggul rencana harus dibuat tiap 50 meter.
Profil-profil harus dibuat dari bambu utuh lurus dan dengan diameter
paling kecil 40 cm dan sambungan - sambungan dikuatkan dengan
paku atau tali .
5. a. Untuk pekerjaan krib pelindung tebing, Penyedia Jasa harus
memasang minimal 3 (tiga) patok pada as setiap Krib, dan
membersihkan daerah kerja sampai jarak antara 10 m - 30 m dari
tepi-tepi sungai. Ukuran dari patok-patok ini paling kecil adalah
diameter 10 cm, panjang 100 cm dan dipancang kedalam tanah
sampai kedalaman 60 cm. Patok-patok dicat kuning dan diberi
keterangan-keterangan dengan warna merah sebagai berikut :
i. nomor krib
ii. elevasi puncak patok
iii. jarak dari patok ketiang pertama dari krib
iv. elevasi puncak krib
b. Penyedia Jasa harus menyelenggarakan pengukuran kembali
tampang melintang tebing dan alur sungai pada setiap krib meliputi
semua patok petunjuk krib . Lokasi yang diteliti dari garis b atas depan
krib atau sungai yang ditunjukan dalam gambar tampang lintang .
SU. 1 - 8 PEMOTRETAN.
1. Penyedia Jasa harus mengadakan dan menyerahkan kepada Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan foto-foto dokumentasi
pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan lengkap beserta soft copynya.
2. Foto - foto tersebut harus dibuat pada setiap pekerjaan utama dan dibuat
dalam tiga keadaan lapangan untuk setiap pekerjaan dengan tempat/posisi
pengambilan tetap satu arah. Satu keadaan pada waktu sebelum
pelaksanaan pekerjaan, satu keadaan pada waktu pekerjaan seda ng dalam
pelaksanaan dan satu keadaan pada waktu pekerjaan telah selesai
dilaksanakan seluruhnya.
3. Foto - foto tersebut dibuat dengan ukuran “Postcard” berwarna dan diberi
catatan mengenai lokasi pemotretan .
4. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto-foto tersebut dalam 3 (tiga) cetakan
untuk tiap foto dan dimasukan kedalam album yang rapih , termasuk
negatifnya .
5. Biaya pemotretan ini harus sudah diperhitungkan dalam harga satuan
pekerjaan .
SU. 1 - 9 LAPORAN.
1. Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan tertulis setiap akhir minggu
kepada Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan dalam
formulir yang tertentu .
2. Laporan - laporan harus berisi , tetapi tak dibatasi pada hal - hal berikut :
a. Kemajuan pekerjaan fisik setiap macam pekerjaan dalam Rencana
Anggaran Biaya untuk satu minggu yang lalu dan estimasi rencana
kemajuan kerja untuk minggu berikutnya .
b. Inventarisasi dari peralatan yang berada di tempat pekerjaan .
c. Daftar personalia serta jumlah tenaga kerja selama satu minggu .
d. Persoalan-persoalan yang timbul selama satu minggu tersebut serta
langkah-langkah penyelasaian yang telah dilakukan .
3. Biaya untuk pembuatan laporan-laporan ini harus sudah diperhitungkan
dalam harga satuan pekerjaan .
1. SKOPE PEKERJAAN.
a. Dalam daftar kuantitas tetap disediakan biaya tetap untuk mobilisasi.
Biaya ini termasuk :
* Biaya transportasi untuk personil , alat - alat , penyediaan
bahan, dan lain-lain bertalian dengan tempat kerja.
* Untuk mendirikan kantor, gudang, instalasi, dan lain-lain
fasilitas ditempat pekerjaan .
* Sewa/beli alat-alat .
b. Semua fasilitas instalasi dan alat-alat yang didirikan untuk dibawa ke
lokasi Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan,
dianggap sebagai penyediaan untuk Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan, kecuali Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan secara tertulis menentukan lain untuk
hal tersebut diatas. Dalam hal ini Pemborong hanya bertanggung
jawab agar penyediaan itu mencukupi, efisien, melindungi,
menjalankan, memperbaiki dan mempersiapkan fasilitas instalasi dan
alat-alat . Alat-alat tersebut tadi tidak boleh dibongkar atau
dipindahkan dari lapangan sebelum pekerjaan selesai tanpa izin
tertulis dari Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.
c. Semua fasilitas, instalasi dan alat-alat dilapangan akan juga menjadi
wewenang Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan
untuk memiliki dan menggunakannya untuk scope pekerjaan di
kontrak dan Pemborong membuat tanda pengesahan, yang dapat
diterima oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan.
Jika pekerjaan telah selesai seluruhnya, Pemborong akan memindahkan
semua fasilitas, instalasi dan alat-alat dari Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan yang bukan menjadi bagian yang permanen
dari bangunan . Lapangan akan diserahkan hingga memuaskan Pengawas
Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan dalam keadaan bersih bebas
dari kotoran, material - material yang sudah tak digunakan dan ala -alat
bantu sementara .
3. PEMBAYARAN.
a. Pembayaran untuk mobilisasi harus dibuat atas dasar harga lump
sump dalam daftar kuantitas pekerjaan. Kemajuan pembayaran harus
dibuat sebagai berikut :
b. Jika 5 % dari total harga borongan sudah diterima pembayarannya
dari bagian-bagian lain dari skope pekerjaan, maka 45 % dari jumlah
untuk mobilisasi dapat dibayarkan apabila semua alat - alat konstruksi
atau yang disetujui untuk diganti telah dipenuhi 0 % sampai 50 %
seperti tercantum dalam proposal teknik dan daftar skope pekerjaan
yang berada dilapangan tak ada pembayaran untuk alat-alat yang
didaftar tetapi tidak ada dilapangan .
c. Jika 50 % dari harga borongan telah dibayarkan dari skope pekerjaan
yang lain, maka sampai 45 % dari mobilisasi dan pembersihan
lapangan dapat dibayarkan pada Pemborong apabila semua alat - alat
konstruksi atau yang disetujui untuk diganti sudah dipenuhi 50 %
sampai 100 %, seperti tercantum dalam proposal teknik dan dalam
daftar skope pekerjaan, berada dilapangan dan dalam keadaan
bekerja.
d. Kemajuan pembayaran untuk mobilisasi akan dikenakan retensi 5 %
dan retensi ini tidak akan dibayarkan apabila pasal 2 belum
memuaskan .
Surat menyurat antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa harus dialamatkan
secara manual maupun melalui email :
Aslinya : Kepada Yth. :
( menurut kepentingan )
Tembusannya : Kepada Yth. :
( menurut kepentingan )
SPESIFIKASI TEKNIK
1. Yang termasuk pekerjaan galian dapat berupa galian untuk lantai pondasi
jembatan, abutment, tembok penahan tanah, tembok sayap, pilar bendung, lantai
bendung dan konstruksi lain yang termasuk dalam kategori bangunan konstruksi
seperti ditunjukkan dalam gambar atau menurut perintah Pengawas Lapangan dan
Pembantu Pengawas Lapangan.
2. Penyedia Jasa harus memberitahukan Pengawas Lapangan dan Pembantu
Pengawas Lapangan sebelum mulai mengerjakan galian sehingga penampang, peil
dan pengukurannya dapat dilakukan pada keadaan yang belum terganggu.
3. Bangunan yang berdekatan dengan konstruksi ini tidak dibenarkan untuk diganggu
tanpa izin dari Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.
2. Perhitungan volume untuk pembayaran dari pekerjaan galian adalah bahan yang
digali dari galian yang disyaratkan menurut ukuran dalam gambar atau yang
ditentukan oleh Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan.
(a) Pembayaran untuk pekerjaan galian adalah menurut harga satuan
permeter kubik seperti yang ditunjukkan dalam Rencana Anggaran Biaya .
(b) Harga satuan ini harus termasuk seluruh biaya - biaya seperti : menggali,
mengangkut dan menghampar pada tempat - tempat yang direncanakan,
termasuk membuat “ Stock pile “ dan penanganan selanjutnya jika perlu.
3. Pembayaran dilakukan dengan kontrak Unit Price, dalam satuan meter kubik.
SPESIFIKASI TEKNIK
ST. IV.1.2 B A H A N.
1. Batang - batang diagonal harus dibaut pada tiang - tiang pancang pada
tempat - tempat yang ditunjukan dalam gambar atau menurut ketentuan
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan .
2. Semua tarikan pada celahan yang dibuat pada tiang - tiang untuk
pemasangan diagonal harus dipulas dengan ter / residu .
.
PASAL ST. IV 2
ST IV.2 – 1 UMUM
Penyedia harus mengerjakan dan menempatkan geotextile non woven seperti
yang ditunjukkan dalam gambar rencana.
ST IV.2 – 2 BAHAN
ST IV.2 – 3 KONSTRUKSI
Geotextille non woven dipasang diatas permukaan tanah yang sudah dilakukan
galian seusai dengan petunjuk Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas
Lapangan/ pengawas lapangan.
ST.IV.3.3 KONSTRUKSI.
1. Ukuran dari bronjong adalah seperti yang ditunjukan dalam gambar , kawat
bronjong harus menerus tidak terputus - putus .
2. Bentuk bronjong harus dibuat prismatik dengan empat sisi tepi dan satu tepi
dasar yang saling mengikat . Sisi yang ke enam merupakan tutup dari pada
bentuk tersebut diatas dan diikat pada sisinya sesudah diisi dengan batu - batu ,
dengan memakai kawat dengan mutu yang sama . Sudut - sudut dari bronjong
tersebut harus diperkuat dengan ikatan kawat tambahan dengan diameter 2 mm
.
ST. IV.3.4 PENEMPATAN.
ST. IV.4.2 B A H A N
1. Dasar dari konstruksi pasangan batu harus digali dan dipersiapkan seperti
yang di tunjukan dalam gambar ditentukan lain oleh Pengawas Lapangan
dan Pembantu Pengawas Lapangan .
2. a. Semua batu untuk pasangan sebelum digunakan harus disiram/ dicuci
dengan disemprot air agar seluruhnya basah dan bersih .
b. Adukan harus dicampur dalam jumlah yang cukup untuk segera dapat
digunakan dan semua adukan yang tidak digunakan lagi dalam waktu
30 menit setelah air dicampurkan, harus dibuang. Memberi air pada
adukan yang telah mengeras dengan maksud akan digunakan lagi,
tidak diperbolehkan .
c. Permukaan yang terbuka (Exposed) harus diatur rapi untuk dapat
tampak lebih menarik dan harus bersih, bebas dari coretan adukan.
Lebar siar harus tidak lebih dari 20 mm.
d. Air yang digunakan adalah air tawar atau air sungai yang bersih,
jernih dan tidak mengandung material yang merugikan.
3. Apabila hujan maka kegiatan-kegiatan pasangan harus dihentikan pasangan
yang belum keras harus dilindungi dari air hujan .
4. Pelaksanaan pasangan batu pada konstruksi dilatasi dan bagian konstruksi
lainnya dimana dituntut bentuk atau keadaan permukaan dan lain -lain yang
khusus, harus menggunakan acuan (cetakan/mal) yang disetujui oleh
Pengawas Lapangan dan Pembantu Pengawas Lapangan .
5. Campuran adukan pasangan batu harus terdiri dari perbandingan satu bagian
semen portland dengan empat bagian pasir pasang .
6. Pekerjaan siaran menggunakan siaran tenggelam dengan adukan terdiri dari
perbandingan satu bagian semen portland/PC dengan dua bagian pasir
pasang dengan lebar 2 cm .
ST. IV.5.2 B A H A N
1. Pasir yang dipakai untuk pekerjaan plesteran harus bersih dari lumpur, kotoran , dan
bahan organik yang lain.
2. Pasir yang dipakai harus kualitas pasir pasang yang baik.
3. Semen yang dipergunakan harus hasil produksi dalam negeri yang berkualitas baik.
4. Semen yang sudah berbentuk butiran yang mengumpal , tidak boleh dipergunakan
untuk dicampurkan.
5. Campuran adukan plesteran atau beraben harus terdiri dari perbandingan satu
bagian semen portland dengan tiga bagian pasir pasang. Pada pekerjaan plesteran
bagian luar permukaan harus diaci dengan semen portland.
SIARAN CAMP. 1 : 2
ST. IV.6.2 B A H A N
1. Pasir yang dipakai untuk pekerjaan siaran harus bersih dari lumpur, kotoran , dan
bahan organik yang lain.
2. Pasir yang dipakai harus kualitas pasir pasang yang baik.
3. Semen yang dipergunakan harus hasil produksi dalam negeri yang berkualitas baik.
4. Semen yang sudah berbentuk butiran yang mengumpal , tidak boleh dipergunakan
untuk dicampurkan.
5. Campuran siaran atau beraben harus terdiri dari perbandingan satu bagian semen
portland dengan dua bagian pasir pasang. Pada pekerjaan siaran bagian luar dan
dalam pasangan batu harus disiar.