26 Nov 2020
OUTLINE PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI
Kelas : VII A
NIM : 1710010024
Fakultas : Hukum
JUDUL :
PENDAHULUAN :
Pembangunan yang dilakukan ini lebih mengarah pada pembangunan berkelanjutan untuk
generasi yang akan datang. Namun pembangunan yang berkelanjutan juga harus diarahkan
agar dapat meminimalisir akibat rusaknya lingkungan. Untuk itu perlu dilakukan upaya sadar
dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam
strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan,
kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Pembangunan tersebut juga harus melihat lingkungan sekitar yang seringkali menimbulkan
akibat terhadap pencemaran lingkungan dan berakibat pada masyarakat sekitar khususnya
para pelaku usaha yang sering mendirikan usaha tekstil ditengah lingkungan masyarakat.
Pengusaha atau pelaku usaha memiliki peranan yang cukup penting dalam kemajuan
bangsa Indonesia khususnya dalam sektor perdagangan. Untuk mencapai tujuan tersebut
pelaku usaha perlu mendapat perhatian dari Pemerintah untuk menjaga kelestarian dan
Industri kerajinan sarung tenun ikat merupakan salah satu usaha yang sedang giat di
Indonesia, yang dikembangkan oleh para pelaku usaha di bidang pertekstilan. Industri sarung
tenun ikat sudah ada sejak 35 tahun yang lalu. Usaha sarung tenun ikat ini banyak mengalami
Kerajinan tenun yang dikerjakan dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM)
merupakan kerajinan tenun tradisional yang berupa kain yang dibuat dengan benang dengan
cara memasukan benang pakan secara melintang pada benang lungsi. Hasil tenun tradisional
ini sangat beraneka ragam, masing-masing daerah mempunyai keunikan dan ragam hias
sendiri. Pencipta tenun tidak hanya menciptakan keindahan, tetapi motif yang ada pada kain
Dari beberapa desa di Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang, desa Wanarejan Utara
yang memiliki home industri di bidang sarung Tenun ikat paling banyak. Dimana di Desa
Jebed memiliki 5 pengusaha sarung tenun ikat, Desa Beji memiliki 7 pengusaha sarung tenun
1
Hamzah Ismail, Penegakan Hukum Lingkungan, Jakarta : Sinar Grafika, 2005, Hal.5.
ikat, Desa Kabunan memiliki 9 pengusaha sarung tenun ikat, sedangkan di Desa Wanarejan
Utara terdapat 180 industri yang bergerak di sektor tenun ikat dan pemasarannya. Dalam
suatu wilayah dimana semakin banyak pelaku usaha di bidang Pertekstilan yang
menghasilkan limbah, maka semakin besar potensi adanya pencemaran lingkungan yang
tinggi.2
Berdasarkan data dari kantor Kepala Desa Wanarejan Utara Kecamatan Taman
Kabupaten Pemalang, proses produksi sarung tenun ikat memerlukan banyak bahan pewarna
tekstil dan air dalam setiap proses pewarnaan dalam setiap produksinya mencapai hampir 1
ember atau kurang lebih 10 liter limbah cair yang cenderung berbau menyengat. Tempat
usaha sehari dapat membuang 10 liter limbah cair yang dibuang di sekitar perkampungan
Berkembangnya usaha industri sarung tenun ikat di Desa Wanarejan Utara seharusnya
menjadi perhatian tersendiri bagi pemerintah lingkungan hidup Kabupaten Pemalang, karena
secara tidak langsung sarung tenun ikat juga menghasilkan limbah cair dari sisa pewarnaan
dalam proses produksi. Semakin suatu kawasan memiliki usaha sarung tenun ikat,
lingkungan di sekitar tempat usaha sarung tenun tersebut. Akibat yang ditimbulkan seperti
rusaknya air selokan-selokan akibat tercampur dengan limbah cair, sungai-sungai kecil di
sekitar tempat usaha juga menjadi keruh serta ekosistem yang ada didalamnya banyak yang
tidak dapat hidup dengan baik. Selain itu juga lingkungan di sekitar menjadi kumuh dan
menimbulkan bau tidak sedap. Para masyarakat di sekitar tempat usaha sarung tenun ini
2
Hasil Wawancara dengan salah satu pengusaha sarung tenun ikat di Desa Wanarejan Utara pada hari Selasa 6
Oktober 2020 Pukul 16:20.
3
Wawancara dengan Kepala Desa Wanarejan Utara Bapak Mahmud Alamin pada hari Rabu 25 November 2020
Pukul 19:00.
banyak yang merasa resah dengan akibat pencemaran lingkungan akibat pembuangan limbah,
seperti kurangnya udara bersih disekitar rumah mereka, dan ada beberapa masyarakat yang
merasa air didalam rumahnya juga menjadi bau yang tidak sedap serta rasa air minumnya
berubah menjadi tidak enak. Masyarakat berpikir, air minum mereka berubah rasa
dikhawatirkan ikut tercemar limbah cair tersebut karena banyak masyarakat yang masih
Secara garis besar terdapat ratusan rumah warga yang setiap hari menghasilkan
limbah dari proses produksi sarung tenun ikat tersebut. Para pengusaha dan pengrajin sarung
tenun ikat melakukan pembuangan limbah kedalam selokan dekat tempat produksi. Hal
tersebut menyebabkan tersumbatnya aliran selokan karena limbah cair tersebut membawa
Keselamatan dan kesehatan masyarakat adalah hal yang paling utama dan harus
individu untuk mewujudkan ketentraman masyarakat. Apabila tidak ada ketentraman dalam
masyarakat, maka dapat terjadi suatu perselisihan dalam masyarakat karena pembuangan
limbah.6
Hal ini ditegaskan dalam Pasal 28H UUD 1945 menyebutkan bahwa ‘’setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin serta berhak memperoleh lingkungan hidup yang
sehat.’’7
4
Hasil Wawancara dengan Ketua RW 03 Bapak Sholeh Ismail Desa Wanarejan Utara pada hari Kamis 12
November 2020 Pukul 18:20.
5
Peraturan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Nomor 16 Tahun 2003 tentang Pengelolaan dan
Perlindungan Lingkungan Hidup.
6
Gede Putu Krisna, Penegakan Hukum terhadap Pembuangan Limbah Cair , Jurnal konstruksi hukum,
Universitas Warmadewa Bali, 1 September 2020.
7
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Begitu juga dengan pasal 33 ayat (3) UUD 1945 menyebutkan bahwa “Bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-
Menurut pasal tersebut ada dua hal yang penting dan mendasar yang merupakan hak
setiap warga negara indonesia yaitu hak hidup sejahtera lahir batin dan hak bertempat tinggal
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik. Suatu masyarakat baru memenuhi semua
unsur dalam pasal itu bila keselamatan dan kesehatan masyarakatnya terjamin oleh negara.
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air limbah. Sesuai dengan
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air
Limbah pada Pasal 8 dijelaskan bahwa ‘’Penanggung jawab usaha dan kegiatan yang
membuang air limbah ke lingkungan wajib melakukan pengelolaan air limbah sehingga mutu
air limbah yang dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah yang telah
ditetapkan’’.9
menitikberatkan pada pengelolaan air limbah yang betujuan untuk memisahkan pencemaran
air limbah sebelum dibuang ke lingkungan sampai memenuhi baku mutu lingkungan.
Pengelolaan air limbah yang baik adalah aman dalam pengoperasiannya dan hanya sedikit
memerlukan perawatan.
8
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
9
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air limbah.
sungguh-sungguh dari pemerintah. Hal ini terkait dengan niat baik dari pemerintah yang
Dari penjabaran tersebut, para masyarakat yang berada disekitar usaha sarung tenun
ikat harus mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat serta disekitar tempat tinggal mereka
tidak digunakan untuk akses pembuangan limbah yang menjadikan tercemarnya lingkungan
serta selokan dan ekosistem yang didalamnya menjadi berkurang. Berdasarkan uraian diatas,
KABUPATEN PEMALANG)’’.
RUMUSAN MASALAH :
sarung tenun ikat akibat Pencemaran air limbah proses produksi berdasarkan
Pemalang terkait dengan Pencemaran lingkungan akibat air limbah proses produksi
DATA PENELITIAN :
Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode yuridis normatif. Metode
yuridis normatif dilakukan melalui studi pustaka yang menelaah terutama data sekunder yang
tempat usaha sarung tenun ikat di Desa Wanarejan Utara Kabupaten Pemalang. Untuk
bahan hukum. Baik bahan hukum sekunder maupun primer. Dalam penulisan ini penulis akan
menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari kepustakaan
dengan cara melakukan studi pustaka, yaitu melakukan studi-studi dokumen dan literatur
dengan mempelajari hal-hal yang bersifat teoritis dan asas-asas hukum yang berkaitan dengan
pokok penulisan serta ilmu pengetahuan hukum yang terdiri dari bahan hukum antara lain
sebagai berikut :
1) UUD 1945
2. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang berhubungan dengan bahan hukum
primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami bahan hukum primer seperti
10
Salim dan Hardi Suratman, Penerapan Hukum Pada Penelitian Tesis dan Disertasi, Jakarta : PT Raja grafindo,
2013, Hal.26.
3. Bahan hukum tersier adalah bahan-bahan yang memberikan informasi tentang bahan
Metode Pengumpulan data adalah kegiatan yang penting bagi kegiatan penelitian, karena
pengumpulan data tersebut akan menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian. Sehingga
dalam pemilihan teknik pengumpulan data harus cermat. Teknik pengumpulan data yang
1. Wawancara
masyarakat akibat Pencemaran lingkungan oleh air limbah proses produksi sarung
tenun ikat.
2. Observasi
pada objek kajian. Observasi ialah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengodean
serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisasi, sesuai dengan
11
Basrowi dan Suwandi , Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, Hal.127
tujuan-tujuan empiris. Observasi yang di maksud dalam teknik pengumpulan data ini
Pencemaran lingkungan akibat air limbah proses produksi sarung tenun ikat.
3. Studi Pustaka
yang akan digunakan sebagai dasar atau pedoman dalam proses penelitian. Peneliti
juga menggunakan studi pustaka dalam teknik pengumpulan data. Studi pustaka dalam
teknik pengumpulan data ini merupakan jenis data sekunder yang digunakan untuk
dalam artikel surat kabar, buku-buku, maupun karya ilmiah pada penelitian
sebelumnya. Tujuan dari studi pustaka ini adalah untuk mencari fakta dan mengetahui
data dalam bentuk uraian yang disusun secara sistematis, logis dan rasional. Keseluruhan data
yang diperoleh dihubungkan satu dengan lainnya disesuaikan dengan pokok permasalahan
yang diteliti, sehingga merupakan kesatuan yang utuh didasarkan pada norma hukum serta
12
Mathew, Miles dan Michel Huberman, Analisis Data Kualitatif : Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru,
Jakarta : UI Press, 2009, Hal.102.
DAFTAR PUSTAKA :
Buku :
Suratman, Hardi, dan Salim, 2013, Penerapan Hukum pada Penelitian Tesis dan Desertasi,
Jakarta: PT Rajagrafindo.
Suwandi, dan Basrowi, 2008, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta.
Huberman Michel, Miles, dan Mathew, 2009, Analisis Data Kualitatif : Buku Sumber tentang
Jurnal :
Krisna Putu Gede, 2020, Penegakan hukum terhadap Pembuangan Limbah Cair , Jurnal
Pratama Aji, 2020, Penegakan hukum terhadap Pencemaran Lingkungan akibat Limbah
Perundang-Undangan :
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air
Limbah.
Peraturan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Nomor 16 Tahun 2003 tentang