NAMA:
Air sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting
bagi kehidupan manusia, termasuk untuk menunjang pembangunan ekonomi yang hingga saat ini
masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan sungai
yang utama adalah untuk pengairan lahan pertanian dan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan berbagai industri, maka pencemaran
air sungai telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh manusia. Robert dan Roestam
(2005:170) mengemukakan bahwa air limbah domestik adalah air bekas yang tidak dapat
dipergunakan lagi untuk tujuan semula baik yang mengandung kotoran manusia (tinja) atau dari
aktifitas dapur, kamar mandi dan cuci dimana kuantitasnya antara 50 – 70% dari rata-rata
pemakaian air bersih (120-140 liter/orang/hari). Pencemaran oleh limbah domestik yaitu limbah
cair yang berasal dari rumah tangga lebih umum dan mengenai lebih banyak orang daripada
pencemaran oleh limbah industri. Pada umumnya, limbah domestik mengandung sampah padat
yang berupa tinja, dan cair yang berasal dari sampah rumah tangga. Pencemaran limbah cair yang
berasal dari hasil MCK masyarakat merupakan pencemaran yang kurang nampak dan efeknya
baru terasa setelah waktu yang lama, pencemaran ini kurang mendapat perhatian.
‘Sekitar 7000 warga sekitar kawasan industri tekstil di Majalaya, Kabupaten
Bandungmenggunakan air yang sudah tercemar limbah. Informasi yang diperoleh menyebutkan,
ribuanwarga tersebut tinggal di dua tempat yakni Ciwalengke dan Leuwidulang, Kecamatan
Majalaya’.Berita tersebut dikutip dari sebuah situs berita Bandung.Dalam sebuah industri yang
memproduksi mulai dari bahan baku hingga barang jadi maupunsetengah jadi selalu akan
menghasilkan limbah. Limbah yang dihasilkan bisa berupa limbah padat, limbah cair maupun
gas. Tak terkecuali dengan industri tekstil, bahan baku bisa beragam, bisa mulai dari kapas, bisa
dimulai dari kain, dll. Untuk industri tekstil dengan bahan baku kapandan hasil jadi kain berwarna
dan bermotif, limbah yang paling banyak dihasilkan adalah limbahcair.Limbah tekstil merupakan
limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, pengentalan,
pemasakan, merseriasi, pewarnaan, dan proses penyempurnaan.Proses penyempurnaan kapas
menghasilkan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat daripadalimbah dari proses
penyempurnaan bahan sintesis. Air limbah pabrik tekstil di Indonesia rata-ratamengandung 750
mg/l padatan tersuspensi dan 500 mg/l BOD. Oleh karena itu, jika limbah initidak diolah dan
langsung dibuang ke badan air akan menyebabkan air sungai tercemar sepertikutipan berita
diatas.Sesuai dengan PERMENLH No. 5 Tahun 2014, output dari limbah tekstil jauh diatas
bakumutu jika langsung di buang badan air, sehingga harus melalui pengolahan terlebih dahulu
agardapat memenuhi baku mutu sesuai yang disyaratkan dan tidak mencemari badan air.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah dapat melakukan cara mengatasi permasalahan
kesehatan yang disebabkan pemaikaian air yang terkontaminasi air limbah.
BAB II
DAERAH MAJALAYA