Anda di halaman 1dari 5

PENCEMARAN SUNGAI

(DAMPAK LIMBAH CAIR BAGI MANUSIA)

NAMA:

NURUL AULIA FITRIANI 25-2018-053


ALVIN BIMA YUTAMA 25-2018-054
FAZA KAMILAH KUSNADI 25-2018-055
HANA FAKHIRA 25-2018-056
NAZLA AMALIA VELDA 25-2018-057
KELOMPOK : 3

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
KOTA BANDUNG
Rdtw222
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Air sungai merupakan salah satu komponen lingkungan yang memiliki fungsi penting
bagi kehidupan manusia, termasuk untuk menunjang pembangunan ekonomi yang hingga saat ini
masih merupakan tulang pungung pembangunan nasional. Salah satu fungsi lingkungan sungai
yang utama adalah untuk pengairan lahan pertanian dan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan berbagai industri, maka pencemaran
air sungai telah menjadi masalah serius yang dihadapi oleh manusia. Robert dan Roestam
(2005:170) mengemukakan bahwa air limbah domestik adalah air bekas yang tidak dapat
dipergunakan lagi untuk tujuan semula baik yang mengandung kotoran manusia (tinja) atau dari
aktifitas dapur, kamar mandi dan cuci dimana kuantitasnya antara 50 – 70% dari rata-rata
pemakaian air bersih (120-140 liter/orang/hari). Pencemaran oleh limbah domestik yaitu limbah
cair yang berasal dari rumah tangga lebih umum dan mengenai lebih banyak orang daripada
pencemaran oleh limbah industri. Pada umumnya, limbah domestik mengandung sampah padat
yang berupa tinja, dan cair yang berasal dari sampah rumah tangga. Pencemaran limbah cair yang
berasal dari hasil MCK masyarakat merupakan pencemaran yang kurang nampak dan efeknya
baru terasa setelah waktu yang lama, pencemaran ini kurang mendapat perhatian.
‘Sekitar 7000 warga sekitar kawasan industri tekstil di Majalaya, Kabupaten
Bandungmenggunakan air yang sudah tercemar limbah. Informasi yang diperoleh menyebutkan,
ribuanwarga tersebut tinggal di dua tempat yakni Ciwalengke dan Leuwidulang, Kecamatan
Majalaya’.Berita tersebut dikutip dari sebuah situs berita Bandung.Dalam sebuah industri yang
memproduksi mulai dari bahan baku hingga barang jadi maupunsetengah jadi selalu akan
menghasilkan limbah. Limbah yang dihasilkan bisa berupa limbah padat, limbah cair maupun
gas. Tak terkecuali dengan industri tekstil, bahan baku bisa beragam, bisa mulai dari kapas, bisa
dimulai dari kain, dll. Untuk industri tekstil dengan bahan baku kapandan hasil jadi kain berwarna
dan bermotif, limbah yang paling banyak dihasilkan adalah limbahcair.Limbah tekstil merupakan
limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, pengentalan,
pemasakan, merseriasi, pewarnaan, dan proses penyempurnaan.Proses penyempurnaan kapas
menghasilkan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat daripadalimbah dari proses
penyempurnaan bahan sintesis. Air limbah pabrik tekstil di Indonesia rata-ratamengandung 750
mg/l padatan tersuspensi dan 500 mg/l BOD. Oleh karena itu, jika limbah initidak diolah dan
langsung dibuang ke badan air akan menyebabkan air sungai tercemar sepertikutipan berita
diatas.Sesuai dengan PERMENLH No. 5 Tahun 2014, output dari limbah tekstil jauh diatas
bakumutu jika langsung di buang badan air, sehingga harus melalui pengolahan terlebih dahulu
agardapat memenuhi baku mutu sesuai yang disyaratkan dan tidak mencemari badan air.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang menjadi faktor pencemaran Sungai Citarum ?


2. Bahan apa saja yang terkandung dalam limbah industry tekstil ?
3. Bahan apa saja yang terkandung dalam limbah domestik ?
4. Apa dampak limbah cair pada manusia dan lingkungan ?
5. Hal apa yang harus dilakukan untuk mengatasi pencemaran?

1.3 Tujuan

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah dapat melakukan cara mengatasi permasalahan
kesehatan yang disebabkan pemaikaian air yang terkontaminasi air limbah.
BAB II
DAERAH MAJALAYA

Kecamatan Majalaya berjarak ±58 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Bandung,


dengan luas wilayah 2322,10 Ha dan Kecamatan Majalaya merupakan daerah dataran dengan
ketinggian 681 – 796 mdpl. Kecamatan Majalaya berdasarkan letak astronomis berada pada
koordinat 107°43'00"BT - 107°47'00"BT dan 7°1'30,395"LS - 7°5'00"LS. Secara lokasi relatif,
Kecamatan Majalaya berada pada wilayah hulu Daerah Aliran Sungai Citarum. Lokasi penelitian
ini mencakup 11 Desa yang terdapat di Kecamatan Majalaya

Anda mungkin juga menyukai