Anda di halaman 1dari 4

LHD KELOMPOK 5

Anggota :

Maesya Bella Dian Falasifah 220810201209

Reni Puspita Dewi 220810201212

Adelia salsabilla 220810201211

Intan Ayu Eka Putri 220810201218

Raihan Ihsan Hidayat 220810201222

Luhur Gerian Citra Pristiawan 220810201215

1.GAVIN KHALFANI

220810201257

Pertanyaan:

Apakah ada contoh konkret dari perusahaan-perusahaan yang gagal dalam menerapkan strategi
memasuki pasar global, dan apa yang dapat dipelajari dari pengalaman perusahaan tersebut agar tidak
terjadi kegagalan lagi di masa depan?"

Jawaban:

Ya, ada beberapa contoh perusahaan yang gagal dalam menerapkan strategi memasuki pasar global.
Salah satunya adalah perusahaan elektronik Amerika Serikat, Best Buy, yang mengalami kesulitan dalam
menghadapi pasar global, terutama di negara-negara seperti Inggris dan Tiongkok. Mereka gagal
memahami selera lokal dan mengadaptasi strategi mereka secara tepat. Akibatnya, mereka mengalami
kerugian finansial yang signifikan dan terpaksa menutup beberapa gerai mereka di luar negeri.

Dari pengalaman Best Buy, ada beberapa pelajaran yang bisa dipelajari:

1. Memahami pasar lokal: Penting bagi perusahaan untuk benar-benar memahami kebutuhan dan
preferensi pasar lokal di mana mereka ingin beroperasi. Ini termasuk memahami budaya, kebiasaan
belanja, dan preferensi konsumen.
2. Adaptasi strategi: Perusahaan harus fleksibel dalam mengadaptasi strategi mereka sesuai dengan
kondisi pasar lokal. Tidak semua strategi yang berhasil di pasar domestik akan berhasil di pasar global.

3. Investasi dalam riset pasar: Penting untuk melakukan riset pasar yang menyeluruh sebelum memasuki
pasar global. Hal ini dapat membantu perusahaan memahami dinamika pasar dan mengidentifikasi
peluang serta tantangan yang mungkin terjadi.

4. Kemitraan lokal: Bekerja sama dengan mitra lokal dapat membantu perusahaan memperoleh
wawasan yang lebih dalam tentang pasar dan memperkuat kehadiran mereka di pasar tersebut.

Dengan memperhatikan pelajaran dari kegagalan Best Buy dan pengalaman perusahaan lainnya,
perusahaan dapat menghindari kesalahan yang sama di masa depan dan meningkatkan kesuksesan
mereka dalam memasuki pasar global.

2.Indah Nur Chumala Sharie

(220810201155)

*Pertanyaan:*

Bagaimana perusahaan mengelola aspek keuangan dalam ekspansi global, termasuk mata uang, biaya
operasional, dan investasi?

*Jawaban:*

Dalam mengelola aspek keuangan dalam ekspansi global, perusahaan mengadopsi pendekatan yang
cermat dan strategis. Mereka mempertimbangkan risiko dan peluang yang terkait dengan fluktuasi mata
uang dengan menggunakan instrumen keuangan seperti kontrak berjangka atau opsi mata uang untuk
melindungi nilai tukar. Pengendalian biaya operasional menjadi fokus penting, dengan mengidentifikasi
dan mengurangi biaya yang tidak perlu serta mempertimbangkan opsi outsourcing atau offshoring untuk
meningkatkan efisiensi biaya. Perusahaan juga menganalisis secara cermat proyek investasi potensial di
pasar global untuk memastikan kembali investasi yang optimal. Sistem pemantauan dan pelaporan
keuangan yang kuat diterapkan untuk memantau kinerja finansial secara real-time dan memungkinkan
pengambilan keputusan yang cepat. Selain itu, perusahaan memastikan pemahaman dan kepatuhan
terhadap peraturan keuangan dan pajak yang berlaku di setiap pasar global yang dituju. Dengan
kerjasama dengan institusi keuangan lokal, mereka mendapatkan akses kepada sumber daya keuangan
yang dibutuhkan. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan
potensi keuntungan dalam ekspansi global mereka.

3.Fani oktviona

(239919990447)

Bagaimana perusahaan memonitor dan mengelola kinerja mitra lisensi mereka di pasar global untuk
memastikan kesesuaian dengan tujuan strategis perusahaan?

jawaban:

Perusahaan dapat memonitor dan mengelola kinerja mitra lisensi mereka di pasar global melalui
beberapa langkah:

Penetapan Kriteria Kinerja: Menetapkan kriteria kinerja yang jelas dan terukur untuk mitra lisensi,
seperti target penjualan, pangsa pasar, atau tingkat kepuasan pelanggan.

Pemantauan Berkala: Melakukan pemantauan berkala terhadap kinerja mitra lisensi menggunakan alat
seperti laporan keuangan, laporan penjualan, atau survei kepuasan pelanggan.

Komunikasi Terbuka: Berkomunikasi secara terbuka dengan mitra lisensi mengenai harapan kinerja,
masalah yang muncul, dan upaya perbaikan yang diperlukan.

Evaluasi Kinerja: Melakukan evaluasi terhadap kinerja mitra lisensi secara teratur untuk mengevaluasi
pencapaian target dan identifikasi area perbaikan.

Pemberian Umpan Balik: Memberikan umpan balik konstruktif kepada mitra lisensi untuk membantu
mereka meningkatkan kinerja mereka sesuai dengan tujuan strategis perusahaan.
Pelatihan dan Dukungan: Memberikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan kepada mitra lisensi
untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mencapai tujuan strategis perusahaan.

Pengelolaan Risiko: Mengidentifikasi dan mengelola risiko yang terkait dengan kinerja mitra lisensi,
seperti ketidaksesuaian dengan standar perusahaan atau masalah hukum.

Perjanjian Kontrak yang Jelas: Memastikan bahwa perjanjian kontrak dengan mitra lisensi mencakup
ketentuan yang jelas terkait dengan kinerja dan konsekuensi jika kinerja tersebut tidak memenuhi
standar yang ditetapkan.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, perusahaan dapat memastikan bahwa mitra lisensi
mereka berkinerja sesuai dengan tujuan strategis perusahaan di pasar global.

Anda mungkin juga menyukai