Anda di halaman 1dari 11

Company Profile Lion Group, Salah Satu Perusahaan Terbesar Di

Indonesia

Disusun oleh :

Kelompok 1 Manajemen J

Benedicta Harum Dhani

NIM

Universitas Muhammadiyah

MALANG

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan
Makalah dengan Judul “Company Profile Lion Group, Salah Satu Perusahaan Terbesar Di
Indonesia”.

Adapun maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses
perkembangan perusahaan Lion Group sampai sebesar ini.

Terima kasih kepada yang terhormat Bapak Ardik Praharjo, S.Ab, M.Ab selaku dosen mata
kuliah ini.

Makalah ini tentu saja masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan juga berguna bagi
pembaca. Sekian dan terimakasih.

Malang, 22 September 2019

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar..........................................................................................................2
Daftar isi....................................................................................................................3
Bab 1 Pendahuluan....................................................................................................4
I. Latar Belakang......................................................................................5
II. Rumusan Masalah.................................................................................5
III. Tujuan Pembahasan..............................................................................5
Bab 2 Isi.....................................................................................................................6
Bab 3 Penutup..........................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................10

PENDAHULUAN

3
BAB I
PT. Lion Air Group adalah sebuah grup maskapai penerbangan yang berpusat di Jakarta,
Indonesia. Lion Group sendiri adalah maskapai swasta terbesar di Indonesia. Dengan jaringan
rute di Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Australia, India, Arab Saudi, dan Jepang, serta
membuka charter menuju Cina, Hong Kong, Korea Selatan, dan Makau. Lion Group menjadikan
dirinya sebagai pemain Regional yang akan berkompetisi dengan AirAsia dari Malaysia.
Sepanjang beroperasi, Lion Air mengalami penambahan armada secara signifikan sejak
tahun 2000 dengan memegang sejumlah kontrak besar, salah satunya adalah kontrak pengadaan
pesawat dengan Airbus dan Boeing dengan total keseluruhan sebesar US$ 46.4 Milliar untuk
armada 234 unit Airbus A320 dan 203 Pesawat Boeing 737 MAX.
Perusahaan sendiri telah memiliki perencanaan jangka panjang pada maskapai untuk
memberdayakan armadanya untuk mempercepat ekspansinya di kancah regional Asia Tenggara
dengan membuat anak perusahaannya sendiri, yaitu Wings Air dan Batik Air sebagai pemerkuat
operasional maskapai di Indonesia dan untuk di luar negeri, Lion Air memperkuat kehadirannya
dengan mendirikan Malindo Air di Malaysia dan Thai Lion Air di Thailand.
Lion Air mengoperasikan lebih dari 100 pesawat Boeing 737-800/900ER. Maskapai
penerbangan ini telah ditandai dengan ekspansi yang cepat akibat deregulasi dari industri
penerbangan di Indonesia tahun 1999 dan keberhasilan model bisnis tarif murahnya.

4
II. LATAR BELAKANG
Negara Indonesia terdiri lebih dari 17 ribu kepulauan, maka Lion Air Group di dirikan
untuk memudahkan mobilitas antar Pulau di Indonesia dengan biaya rendah atau Low Cost
Carrier (LCC), awalnya Lion Air sebagai perusahaan induk di dirikan pada tahun 1999 dan ber
operasi pada tahun 2000 dengan armada 2 unit Boeing 737-200.
Seiring dengan berjalannya waktu dan kebutuhan penduduk untuk berpindah tempat yang terus
meningkat, Lion Air Group meng-expansi layanan regional nya dengan menambah Wings Air
untuk mobilitas pulau-pulau kecil di indonesia, salah satunya menghadirkan pesawat ATR 72-
500/600 yang bisa menjangkau pulau kecil di Sulawesi dan Papua.
Setelah itu Lion Group juga menghadirkan Batik Air, untuk memenuhi kebutuhan perjalanan
yang lebih nyaman berbasis Full Service Airline, bersaing dengan Garuda Indonesia.
Lion Group juga menghadirkan layanan lainnya, seperti Lion Bizjet untuk kebutuhan jet dan
Lion Parcel untuk pengiriman barang.

III. RUMUSAN MASALAH


1. Apa tujuan Lion Group didirikan?
2. Dimana Lion Group berbasis dalam menjalankan bisnisnya?
3. Kapan Lion Group dibentuk?
4. Siapa pendiri Lion Group?
5. Mengapa Lion Group dapat terus berkembang ditengah para pesaingnya?
6. Bagaimana strategi bisnis yang dijalankan oleh Lion Group?

IV. TUJUAN PEMBAHASAN


Tujuan makalah ini dibuat agar setelah ini pembaca dapat mengetahui strategi bisnis Lion
Group dan cara bertahan di tengah persaingan yang ketat.

5
BAB 2
ISI
2.1 Sejarah Awal Berdiri
Lion Air merupakan maskapai penerbangan swasta nasional asal Indonesia yang secara
hukum didirikan pada tanggal 15 November 1999 dan mulai beroperasi pertama kali pada
tanggal 30 Juni 2000, dengan melayani rute penerbangan dari Jakarta menuju Pontianak
menggunakan pesawat dengan tipe Boeing 737-200 yang pada saat itu berjumlah 2 unit.
Berkantor pusat di Lion Air Tower, Jl. Gajah Mada No. 7 yang berada di kawasan Jakarta
Pusat, PT. Lion Mentari Airlines atau yang biasa dikenal dengan Lion Air merupakan maskapai
penerbangan berbiaya rendah (Low Cost Carrier) dengan mengusung slogan “We Make People
Fly”. Melalui hal ini Lion Air mencoba mewujudkan dan merubah stigma masyarakat bahwa
siapapun bisa terbang bersama Lion Air dengan tetap mengedepankan aspek keselamatan,
keamanan, dan kualitas penerbangan.
Lima belas tahun lebih mengudara dan melayani masyarakat, hingga saat ini Lion Air
telah terbang ke 183 rute penerbangan yang terbagi dalam rute domestik yang tersebar ke seluruh
penjuru Indonesia dari sabang sampai merauke, dan rute Internasional menuju sejumlah negara
seperti, Singapore, Malaysia, Saudi Arabia dan China. Jumlah rute tentunya akan terus
bertambah karena melihat pasar penerbangan di Indonesia yang terus berkembang begitu pesat.
Dengan kepemilikan pesawat sebanyak 112 armada yang terbagi dalam beberapa tipe seperti
Boeing 747-400, Boeing 737-800, Boeing 737-900 ER, dan Airbus A330-300. Jumlah armada
pun juga akan bertambah sesuai dengan pengiriman pemesanan pesawat yang dilakukan oleh
Lion Air.
Dalam perjalanannya, Lion Air telah banyak memiliki rangkaian prestasi dan
penghargaan, serta sertifikasi internasional yang tentunya diraih untuk terus meningkatkan
kualitas dalam pelayanannya kepada masyarakat dan pelanggan setianya. Beberapa diantaranya
adalah sertifikasi ISSA yaitu sebuah standar keselamatan dan keamanan berskala internasional
yang diberikan oleh IATA dan diraih pada Januari 2016, Lalu sertifikasi ISO 9001:2015
mengenai delay management yang tentunya standar tersebut akan terus diaudit secara berkala.

2.2 Cara Pemasaran


Lion Air merupakan salah satu bagian dari Lion Air Group yang juga menaungi maskapai
lainnya seperti Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Malindo Air yang berbasis di Malaysia, dan
Thai Lion Air yang berbasis di Thailand. Ekspansi bisnis yang agresif dan inovatif membuat
Lion Air Group kini telah memiliki sarana dan fasilitas yang lengkap guna menunjang bisnis
penerbangannya seperti adanya pusat pelatihan, pendidikan, perkantoran, dan tempat tinggal bagi
ground crew maupun flight crew, serta pusat perawatan dan pemeliharaan armada pesawat yaitu
Batam Aero Technic. Untuk terus memperluas jaringan usahanya, Lion Air Group pun membuka
bisnis dalam pengiriman paket maupun dokumen yaitu Lion Parcel dan perhotelan yaitu Lion
Hotel & Plaza yang berlokasi di Manado.

6
Lion Group membagi jasanya menjadi dua jenis. Yang pertama, Lion Air dan Wings Air
sebagai perusahaan induk menawarkan jasa transportasi udara yang masuk dalam kategori
penerbangan berbiaya murah atau Low Cost Carrier (LCC) yang menargetkan konsumen yang
ingin terbang dengan biaya murah dan dengan rute yang menjangkau banyak daerah dan
kepulauan.
Dan juga Batik Air yang menjadi maskapai penerbangan full service yang menargetkan
konsumen yang ingin berpergian dengan nyaman dan pelayanan penuh.
Lion Group mempromosikan jasanya dengan berbagai cara, seperti televisi, media massa,
sosial media, dan banner. Lion Group juga sering memberi hadiah kepada pelanggan setia.

Lion Air sebagai perusahaan penerbangan menetapkan strategi pemasaran Lion Air
dengan menekankan pada harga. Lion Air yang beroperasi pada tahun 1999 ini telah
membuktikan bahwa harga yang rendah dari strategi perusahaan penerbangan ini tetap menjamin
akan keselamatan penumpangnya.

Sampai saat ini setiap harinya Lion Air setiap harinya melakukan sedikitnya 200 kali
penerbangan dan dalam waktu yang dekat jumlah pemakai penerbangan ini sangat luar biasa.

2.3 Cara Mempertahankan Eksistensi Hingga Sekarang


• Low Cost Airline
Bisa dikatakan Lion Air memberikan harga yang rendah kepada konsumen karena memang
inilah strategi bisnis dari salah satu perusahaan penerbangan terkemuka di Indonesia. Jika
dibandingkan dengan perusahaan penerbangan lainnya memang jauh harga yang ditawarkan
Lion Air. Meskipun harga dari tiket pesawat Lion Air ini rendah namun kenyamanan dan
keselamatan penumpang tetap diutamakan.

• Kapasitas penumpang

Dengan tarif harga penerbangan yang murah itu, Lion Air juga meningkatkan kapasitas
penumpang untuk setiap pesawatnya. Dengan peningkatan kapasitas penumpang itu diharapkan
konsumen bisa mendapatkan kursi sesuai dengan permintaan mereka. Karena banyaknya
permintaan penerbangan dari konsumen ini juga menjadi faktor untuk peningkatan kapasitas
penerbangannya.

• Kemajuan Teknologi

Lion Air sebagai salah satu perusahaan penerbangan swasta meningkatkan penjualannya dengan
peningkatan teknologi pada rancangan atau desain untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan
kepada penumpangnya. Meskipun dengan tarif penerbangan yang rendah namun teknologi dari
Lion Air tetap sama dengan teknologi yang digunakan pesawat berkelas lainnya dengan tarif
tinggi.

7
• High Service Quality

Strategi pemasaran Lion Air lainnya adalah dengan pemberian service yang lengkap kepada
setiap penumpang. Service tersebut ditempatkan pada setiap pesawat maupun pada home-base di
setiap kota. Selain itu pelanggan bisa melakukan reservasi lewat SMS, reservasi lewat internet
dan berbagai kemudahan lainnya melalui internet dan teknologi lainnya.

• Promosi

Lion Air selain melakukan strategi harga yang rendah, ternyata Lion Air juga melakukan
beberapa promosi pada media cetak,internet maupun pada media elektronik lainnya. Promosi ini
sangat efektif untuk menarik lebih banyak konsumen. Dengan persaingan bisnis perusahaan
penerbangan itulah Lion Air berupaya untuk melaksanakan beberapa strategi bagi perusahaan.

2.4 Cara Lion Group Mengatasi Persaingan Dunia Internasional


Tahun 2009, total pendapatan Lion Group sekitar 6 trilyun (ini hanya dicapai dalam
waktu yang relatif pendek, yakni hanya sepuluh tahun. Tak banyak perusahaan di tanah air yang
bisa menembus angka penjualan 6 trilyun hanya dalam 10 tahun berdirinya). Jumlah penumpang
Lion tahun lalu menembus angka 13 juta, dan ini artinya menggusur jumlah penumpang Garuda
(hanya 8,3 juta), sebuah maskapai yang jauh lebih tua usianya.

Ada beberapa poin mengenai strategi bisnis yang bisa diambil dari kisah spektakuler Lion
Air ini. Yang pertama, negara kepulauan seperti Indonesia memang sebuah lokasi yang nyaris
sempurna bagi kehadiran sebuah bisnis penerbangan. Dan Lion Air memasuki pasar yang amat
menggiurkan itu dengan strategi bisnis yang tergolong baru pada zamannya : low cost airline.

Melalui strategis bisnis low cost itulah, Lion Air kemudian mampu mengejawantahkan
tagline-nya yang brilian itu : we make people fly – membuat setiap orang, mulai dari pedagang
kain dari Ternate, ibu-ibu rumah tangga dari Medan, petani jeruk dari Pontianak, atau mahasiswa
dari Papua, bisa punya kesempatan terbang menembus langit nusantara.

Catatan yang kedua, pertumbuhan bisnis yang fenomenal itu juga segera disertai dengan
strategi pembelian armada pesawat baru yang agresif. Dunia penerbangan Asia sungguh
tercengang, ketika Lion Air mendeklarasikan akan membeli 178 pesawat Boeing seri terbaru,
yakni 737 – 900 ER (extended range, body lebih panjang). Harap diketahui, harga satu pesawat
baru seri 737 – 900 itu adalah sekitar Rp 600 milyar. (Berdasar estimasi, dana Rp 600 milyar itu
akan balik modal hanya jika pesawatnya telah dioperasikan sekitar 25 tahun. Ini memang bisnis
jangka panjang).

8
Dengan armada yang demikian masif, dan dengan harga tiket yang kompetitif, Lion Air
memang ingin terus terbang tinggi, termasuk menguasai langit wilayah Asia (jadi bukan hanya
Indonesia). Impian ini mungkin bisa menjadi kenyataan jika, dan hanya jika, mereka melakukan
perbaikan dalam dua aspek kunci : manajemen keselamatan dan keramahan pramugari.

Lion Group juga mengekspansi bisnisnya ke luar negeri dengan menghadirkan Malindo
Air di Malaysia dan Thai Lion Air di Thailand. Lion Group juga membuka perjalanan ke luar
negeri seperti Jeddah, Madinah, Hongkong, China, dan Australia.

BAB 3

PENUTUP
9
A. KESIMPULAN
Lion Group menjadi maskapai swasta terbesar di Indonesia dan memiliki
penghasilan yang sangat besar yang didapat dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama,
eksistensi Lion Group terbukti dengan lengsernya maskapai lain seperti Merpati, Batavia,
dan Adam Air yang kalah saing. Juga baru-baru ini Sriwijaya dan Nam Air yang terpaksa
bergabung dengan Garuda Indonesia Group.
Lion Group terbukti tetap eksis ditengah masyarakat walaupun banyak polemik di
penerbangan Indonesia yang terjadi. Dengan harga yang murah dan banyak rute yang
hanya dapat di jangkau oleh Lion Group, maka tidak ada pilihan untuk terbang dengan
maskapai lain.

Disusun oleh :
1. Revina Hasnanda R
10
2. Sevrita Bella K (518)
3. M. Raffi Rachmadin P (519)
4. Devan Gio P
5. Faros Alifian R (521)
6. Ari Muji Prasetyo
7. Assyahrial Iqbal M
8. Rizky Ageng Wiraprana (527)
9. Muhammad Zulfikar
10. Ibra Bagus F.
11. Dewandi Sudrajat
12. Moch Rival Andjo (514)
13. Alif F
14. Fauzan Anwar F (491)
15. M. Sayyid Aqil
16. M. Ikhlazul Amal H
17. Dhito Abimanyu (486)
18. Anen
19. Firman Arasy

11

Anda mungkin juga menyukai