MAKALAH
Oleh:
LEDY SRI HASTUTI
2122121006
kerja.
dua juta pekerja meninggal dunia karena keceelakaan kerja yang di sebabkan oleh
faktor kelelahan. Dalam penelitian tersebut dijelaskan dari 58.115 sampel, 18.828
kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor kelelahan, maka akan berdampak
globalisasi yang telah melanda di dunia akhir-akhir ini. Dampak yang secara
langsung dirasakan yaitu perkembangan dunia usaha dalam negeri yang juga
mengalami kemajuan yang cukup pesat baik yang dilakukan oleh pemerintah
kebutuhan dan perhatian masyarakat baik kaum perempuan maupun kaum laki-
laki pada pakaian sekarang ini tidak hanya sebagai alat penutup tubuh, tetapi juga
sebagai pemberi prestise dan pemuas rasa seni. Hal ini menuntut industry garment
banyak yang sudah mencapai pasar internasional melalui ekspor dan impor. Ini
membuktikan bahwa produk Indonesia telah mampu bersaing dengan produk luar
negeri. Kualitas dan harga produk garmen Indonesia juga cukup mampu bersaing
dengan produk-produk luar negeri. Yang dihasilkan oleh industry garmen yaitu
Fashion dimasa sekarang menjadi salah satu gaya hidup yang sangat
popular dan bergengsi dalam tatanan dunia modernisasi. Fashion masa sekarang
identic digunakan sebagai ajang status sosial seseorang dan gaya hidup
sangat berkembang pesat dalam kancah modernisasi ini, ditinjau dari besarnya
menjadi bahan jadi nantinya mempunyai hasil jual dalam hal ini berupa pakaian.
Mengingat industri garmen ini industri terbesar di dunia dengan menekan angka
pertumbuhan ekspor yang tinggi dan besar, maka pergerakan industri dalam
bidang pakaian ini mengalami pertumbuhan yang sangat cepat karena mode gaya
pakaian yang mengikuti trend atau mode pakaian dunia modern. Fast fashion
adalah istilah yang dipakai oleh industri tekstil dalam memproduksi pakaian
ready to wear (siap pakai). Mengingat tujuan dari fast fashion ini merancang
pakaian model terbaru menjadi suatu produk dengan harga ekonomis dengan
tujuan menaikan minat pembeli atau konsumen dan produksinya selalu mengikuti
produksi.
Industri ini singkatnya industri yang besar menyertakan para pekerja dan
para pengusaha. Pengusaha memiliki peran yang kuat dalam hubungan kerja yakni
seperti pekerjaan, upah, dan perintah. Akan tetapi dalam pelaksanaannya industry
menimbulkan akibat eksploitasi terhadap waktu kerja bagi pekerja atau buruh.
Eksploitasi dalam arti ini yaitu terjadi sebagai bentuk kepentingan ekonomi sama
permasalahan baru yang ditimbulkan dari pelaksanaan fast fashion ini. Perihal isu
terhadap jam kerja dan gaji yang kurang setimpal dengan jam kerja serta
Industri fast fashion pada mulanya industri model kapitalis dimana hanya
memfokuskan pada pekerja dengan upah ekonomis atau dibawah standar. Para
Maka dari itu pengusaha sangat menekan biaya produksi seminimal mungkin. Hal
seimbang. Adapun para pekerja yang sudah melakukan kesepakatan dan telah
disepakati atau kontrak kerja akan tetapi banyak pelanggaran kesepakatan. Para
pekerja memilih diam tidak mempunyai pilihan dan tetap bekerja demi memenuhi
lebih tinggi disbanding pekerja atau dengan kata lain terjadi hubungan antara
pasal 102 ayat (1) mengenai hubungan industrial, pemerintah mempunyai fungsi
pengusaha sesuai perjanjian kerja yang telah disepakati. Sehingga nantinya bila
terjadi pelanggaran hubungan kerja yang merugikan para pekerja hal ini jelas
menjalankan kewajiban dan menerima haknya yakni hak utama tersebut meliputi
berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak
menjamin suatu perlakuan yang adil dan setara terhadap pekerja, baik dalam
pemberian gaji, jam kerja, dan jenis pekerjaan. Akan tetapi implementasi
dilapangan banyak pekerja yang bekerja melewati jam kerja yang telah ditentukan
dan menerima gaji yang tidak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan.
dibayar dengan upah yang sesuai dan mencukupi untuk hidup yang layak serta
waktu kerja yang tidak sesuai aturan. Salah satu contoh ketidak adilan terhadap
kaum pekerja dalam industri fast fashion di Indonesia yakni terjadi pada PT.
dengan waktu kerja sekitar 11 sampai 12 jam tanpa dihitung uang lembur serta
pihak pekerja hanya mendapatkan gaji sesuai upah minimum regional saja
(UMR). Tindakan eksploitasi terhadap waktu kerja para kerja para pekerja
tersebut menyebabkan para pekerja tidak memiliki waktu banyak dengan keluarga
penyebabnya tidak lain karena faktor waktu kerja yang berlebihan sehingga para
perusahaan sehingga waktu dengan keluarga terkesan singkat. Selain itu tentunya
para pekerja tentunya membutuhkan upah yang cukup dari waktu kerja yang
berlebih atau kerja lembur yang didapatkan dalam memenuhi kebutuhan dirinya
Rumusan Masalah
dihasilkan?
Tujuan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
atas dasar perintah dari atasan yang melebihi jam kerja pada hari-hari
mingguan karyawan atau pada hari libur resmi. Prinsip kerja lembur ini
pada dasarnya bersifat sukarela atau tidak ada paksaan, terkecuali pada
perusahaan.
tambahan yang dilakukan diluar jam kerja yang melebihi 40 jam kerja
seseorang pekerja bekerja melebihi dari jadwal waktu yang berlaku, yaitu
banyak 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam
kerja lembur lebih dari 40 (empat puluh) jam dalam seminggu yang
lembur pada hari istirahat mingguan dan libur nasional tidak melanggar
kepentingan dan hak para pekerja, karena untuk menjalankan kerja lembur
harus atas persetujuan dari para pekerja atau buruh yang bersangkutan,
sehingga para pekerja tidak dapat dipaksa untuk melakukan kerja lembur.
Dengan adanya ketentuan waktu kerja lembur pada hari istirahat mingguan
dan hari libur resmi atau nasional, maka memungkinkan waktu kerja
1. Waktu lembur
c. Kewajiban Perusahaan
kerja”.
(overtime):
a. Dampak Positif
karyawan yaitu:
upah anda.
1. Dampak Positif
malam.
gaji pokok saja tidak bisa cukup. Dan inilah fakta yang
1. Keuntungan
2. Kerugian
2. Pengertian Produktivitas
1. Produktif
thing produced) sedangkan producer sendiri berarti badan atau orang yang
memproduksi sesuatu dan arti dari produktif atau productive yaitu kata
modal, informasi) menjadi barang barang dan jasa jasa yang lebih berguna.
2. Pengertian Produktivitas
kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih
untuk kerja yang maksimal yaitu: pencapaian target yang berkaitan dengan
kualitas, kuantitas, dan juga waktu. Kedua yaitu efesiensi yang berkaitan
teori, sering mudah mengukur hubungan ini sebagai rasio keluaran dibagi
barang atau jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja,
kerja saja, maka jelas bahwa produktivitas tenaga kerja tergantung kepada
1. Faktor Teknis
Faktor teknis yaitu faktor yang meliputi penentuan lokasi, tata letak
dan juga ukuran pabrik atau mesin produksi yang tepat, penggunaan
2. Faktor Produksi
proses produksi. Jila smua faktor produksi bisa berjalan dengan sangat
4. Faktor Personil
harus ditempatkan diposisi yang tepat juga. Tenaga kerja yang telah
Keuangan merupakan jantung dari sebuah bisnis, oleh karena itu, harus
BAB III
Walau begitu, pengertian objek penelitian sering kali tertukar dengan subjek
penelitian. Hal ini tentu saja membingungkan khususnya bagi peneliti pemula
karna definisi antara objek dan subjek riset memang berhubungan namun
Objek penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu pengaruh lembur tanpa
PT. Busana Indah Global. Peneliti mengambil objek tersebut untuk melihat
pada data yang telah didapatkan itu. metode Penelitian juga menghasilkan berupa
dijalankan, waktu penelitian, sumber data, dan dengan langkah apa data-data
penelitian diperlukan adanya beberapa teori untuk membantu memilih salah satu
tidak setiap permasalahan yang diteliti tentu saja berkaitan dengan kemampuan si
peneliti, biaya dan alokasi. Pertimbangan tersebut mutlak diperlukan, dan peneliti
setting) disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini
metode kualitatif.
Penelitian yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini yaitu penelitian
Variabel penelitian yaitu sebuah konsep dan fokus yang ditelaah dan
sebagai berikut:
“Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal itu,
kemudian ditarik kesimpulan”.
Sesuai dengan pengertian diatas, maka penulis mempunyai variabel
berikut :
Pada penelitian ini yang menjadi variabel dependen yaitu kerja overtime
(X1). Overtime kerja dapat diartikan sebagai jadual kerja yang melebihi 40 (empat
puluh) jam waktu kerja per minggu atau kerja yang dilakukan untuk
menyelesaikan pekerjaan yang tidak mungkin diselesaikan dalam hari kerja
hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan
kerja adalah upaya untuk menjaga agar karyawan tetap sehat selama bekerja.
Artinya jangan sampai kondisi lingkungan kerja akan membuat karyawan tidak
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yang akan diteliti, yaitu overtime
kerja (X) sebagai variabel terikat. produktivitas (Y1) dan Kesehatan pegawai (Y2)
3.4.1 Populasi
dan sampel pada pendekatan kualitatif lebih tepat disebut sumber data pada situasi
dari tiga elemen yaitu: tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang
berinteraksi secara sinergis. Yang menjadi tempat penelitian adalah PT. Busana
sebagai berikut:
Tempat
(PT. Busana Indah
Global)
Pelaku
Tempat PT. Busana
Indah Global (karyawan)
Aktivitas
(produktivitas kerja,
Kesehatan pegawai)
Gambar 3.1
yang fokus pada informan yang dipilih yang banyak akan kasus untuk
3.4.2 Sampel
bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel
penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan
Konsep sampel pada penelitian ini yaitu sebagian kecil dari populasi yang
representative.
merekam data. Teknik pengumpulan data yang dipakai penulis yaitu sebagai
berikut:
1. Wawancara
cara melakukan Tanya jawab baik lisan maupun tulisan pada pemilik,
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan
3. Dokumentasi
catatan, dokumen, atau berkas lain yang ada pada objek penelitian.
persediaan, dan laporan hasil dari sistem dan struktur organisasi pada
perusahaan.
2009:29) metode analisis deskriptif yaitu suatu metode yang berfungsi untuk
mendeksripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data
atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis
proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang
lain.
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan pola nya dan membuang data
yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
dan sejenisnya.
3. Kesimpulan
Langkah terakhir dalam analisis kualitatif menurut Miles dan Huberman
peneliti apabila didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten maka