Anda di halaman 1dari 2

Filsafat beserta cabang-cabangnya secara sederhana terbagi menjadi tiga macam yang

menjadi lahan kerja filsafat, yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ketiga dari lahan garapan
filsafat tersebut termuat dalam tiga pertanyaan dimana dalam ontologi bertanya tentang apa.
Pertanyaan apa tersebut merupakan pertanyaan dasar dari sesuatu. Sedangkan dalam
epistemologi, mengenalinya dengan menggunakan pertanyaan mengapa. Sedangkan untuk
aksiologi merupakan kelanjutan dari dari epistemologi dengan menggunakan pertanyaan
bagaimana. Pertanyaan bagaimana tersebut merupakan kelanjutan dari setelah mengetahui dan
cara mengetahuinya diteruskan dengan bagaimanakah sikap kita selanjutnya.

Dimensi merupakan sebuah persepsi seseorang atau dapat dianalogikan sebagai faham
seseorang terhadap sesuatu yang dipengaruhi oleh perspektif dan kemudian menjadi pola
kerangka berfikir. Sehingga pada akhirnya menjadi sebuah faham.

Dalam filsafat terdapat 3 Dimensi Filsafat. Diantaranya

1. Dimensi ontologis, (hakekat ilmu) ontologi adalah hakikat yang ada (being, sein) yang
merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai sebuah kebenaran dan
kenyataan. Dalam perspektif ilmu, ontologi ilmu dapat dimaknai sebagai teori terhadap
wujud dalam perspektif materil ke-ilmuan, konsep-konsep penting yang diasumsikan oleh
ilmu ditelaah secara kritis dalam ontologi ilmu.
2. Dimensi epistomologis (cara mendapat pengetahuan). Epistomologi derivasinya berasal
dari bahasa Yunani artinya teori tentang ilmu pengetahuan. Epistomologi merupakan
gabungan antara dua kalimat episteme, pengetahuan & logos, theory. Epistomologi
merupakan cabang ilmu filsafat yang membahas tentang masalah-masalah filosofikal
yang mengitari teori ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, epistomologi merupakan
bagian dari filsafat yang meneliti mengenai asal-usul, asumsi dasar, sifat-sifat dan
bagaiamana cara memperoleh pengetahuan menjadi penentu penting dalam
menentukan sebuah model filsafat.
Melalui pengertian tersebut epistomologi tentunya menentukan karakter pengetahuan,
bahkan menentukan “kebenaran” misalnya seperti apa yang dianggap patut diterima
atau sebeliknya seperti apa yang harus ditolak. Aspek epistomologi merupakan
kebenaran fakta atau kenyataan dari sudut pandang mengapa & bagiamana fakta
tersebut dapat diverifikasi atau dibuktikan kembali kebenarannya.

3. Dimensi aksiologis (manfaat pengetahuan). Aksiologis merupakan (teori tentang nilai)


sebagai filsafat yang membahas apa manfaat dari ilmu pengetahuan manusia. Untuk apa
pengetahuan berupa ilmu di dipergunakan? Apa kaitannya antara cara penggunaan
tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana menentukan objek yang telah diteliti
berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana keterkaitan antara teknik prosedural yang
merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma norma moral?

Anda mungkin juga menyukai