Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN KRISTEN

“Konsep Mutu”

DOSEN PENGAMPUH MATA KULIAH :


Prof. Dr. Ellen S. Kambey

Kelompok 1 :
ERIKHA LOUPATTY
ZEFANIO TIGAU
JUHDIE NUSA
TRIZNA RUNGKAT

PROGRAM STUDI MANAGEMEN PENDIDIKAN KRISTEN


PASCASARJANA IAKN MANADO
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kami hikmat dan kekuatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari
penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan dari dosen mata
kuliah Psikologi Pendidikan Lanjutan, Prof. Dr. Ellen S. Kambey. Selain
itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Adapun makalah ini membahas tentang hakikat
“Konsep Mutu”.

Kelompok mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ellen S.


Kambey yang selalu memberikan arahan dan dukungan dalam pengerjaan
tugas ini. Diucapkan terima kasih banyak juga untuk teman-teman kelas
yang telah membantu dalam kelancaran pembuatan tugas ini. Kelompok
menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekeliruan dalam
pengetikkan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya
terima demi kesempurnaan tugas ini. Semoga makalah ini boleh terpakai
dengan baik guna menunjang proses pembelajaran yang ada di mata kuliah
ini. Terima kasih, Tuhan Memberkati.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................v

1.1 Latar Belakang Masalah..................................................................v

1.2 Rumusan Masalah............................................................................v

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................v

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................vi

2.1 Pengertian Mutu..............................................................................vi

2.2 Jenis Mutu.......................................................................................ix

2.2.1 Mutu Absolut...........................................................................ix

2.2.2 Mutu Relatif..............................................................................x

2.3 Fungsi Mutu....................................................................................xi

2.4 Manfaat Mutu................................................................................xii

2.5 Hal-hal Penting Tentang Mutu dari Perspektif TQM...................xiv

2.6 Jenjang Konsep Mutu....................................................................xv

2.6.1 Kontrol Mutu..........................................................................xv

2.6.2 Jaminan Mutu........................................................................xvi

2.6.3 Manajemen Mutu Total (MMT) atau Total Quality


Manajemen (TQM)..............................................................................xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Mutu adalah terminologi lain dari kualitas sesuatu, baik produk jasa
maupun barang. Negara dan instansi yang maju dapat dipastikan memiliki
prinsip atau nilai (values) kerja yang berorientasi pada peningkatan kinerja,
kinerja yang lebih baik (better performance) dan perbaikan berkelanjutan
(continous improvement). Semua dimaksudkan untuk menghasilan produk
atau jasa yang bermutu. Organisasi berkinerja tinggi (high performance
organisation) mencerminkan organisasi yang memiliki mutu yang tinggi
pada hasil kinerja lembaga/organisasi/Perusahaan, kinerja sumber daya
manusia dan kualitas manajemennya Tugas meningkatkan mutu atau
kualitas melekat dan ada pada semua tingkatan organisasi publik
(kementerian/lembaga dan organisasi pemerintah daerah) ataupun sekstor
swasta seperti perusahaanya penyedia jasa ataupun barang pada semua
bidang tugas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Konsep Mutu?
2. Bagaimana Konsep Mutu itu ?
3. Apa Fungsi dan Manfaat dari Mutu ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui ruang lingkup dari konsep mutu
2. Untuk memahami akan fungsi dan manfaat konsep mutu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mutu
Mutu berasal dari bahasa Latin yaitu qualis yang artinya what kind
of. Menurut Deming mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan pasar.
Mutu menurut Juran ialah kecocokan dengan produk. Mutu menurut
Crosby ialah kesesuaian dengan yang diisyaratkan. West Burnham
mengatakan mutu adalah ukuran relatif suatu produk atau jasa sesuai
dengan standar mutu desain. Mutu desain meliputi spesifikasi produk atau
mutu kesesuaian, yaitu seberapa jauh suatu produk telah memenuhi
persyaratan atau spesifikasi mutu yang ditetapkan.

Pengertian mutu dalam pendidikan mengacu pada upaya untuk


meningkatkan standar dan hasil pendidikan secara keseluruhan. Ini
melibatkan peningkatan dalam beberapa area, seperti proses pembelajaran,
pengelolaan sekolah, kualitas tenaga pendidik, fasilitas pendidikan, dan
dukungan sistem pendidikan secara keseluruhan. Adapun definisi lain dari
(Arthur Tatnall, Omponye Coach Kereteletswe, Prof. Adrie Visscher
University of Twente) yang mengatakan bahwa "mutu" bisa merujuk pada
seberapa baik atau berkualitasnya pendidikan yang disampaikan melalui
penggunaan teknologi informasi. Dalam hal ini, "mutu" mencakup
beberapa aspek, seperti keefektifan teknologi dalam mendukung
pembelajaran, kualitas konten yang disampaikan melalui teknologi tersebut,
serta sejauh mana teknologi tersebut dapat meningkatkan pengalaman
belajar siswa dan hasil akhir pembelajaran.

Kata mutu dalam bahasa Inggris adalah quality yang berarti ba buruk
suatu benda, kadar, taraf atau derajad atau sama dengan kuali (Kamus Besar
Bahasa Indonesia Ed., 1995). Istilah mutu menurut Kam Webster,
mengandung lebih dari satu arti yaitu tingkat kesempu (level of quality) dan
bertaraf tinggi (superiority).
Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu dalam hal ini mengacu
pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dalam” proses pendidikan”
yang bermutu terlibat berbagai input seperti bahan ajar (kognitif, afektif,
atau psikomotorik), metodologi (bervariasi sesuai kemampuan guru), sarana
sekolah, dukungan administrasi sarana prasarana, sumber daya lainnya serta
penciptaan suasana yang kondusif.

Ada banyak ahli yang memberikan arti dan definisi mutu sesuai dengan
sudut pandangnya masing-masing, seperti pengertian mutu ya dijelaskan di
bawah ini:

- Mutu adalah apa yang paling cocok untuk memuaskan pelangg dan
apa yang melampaui kebutuhan dan harapan pelanggie menurut W.
Edward Deming;

- Mutu adalah apa yang cocok untuk digunakan menurut Joseph M


Juran;

- Mutu sebagai hal kesesuaian dengan persyaratan, demikian menurut


Philip B. Crosby (Sallis, terjemahan Kambey dan Kambey 2004);

- Mutu, menurut Feigenbaum (Nasution, 2001), adalah kepuasan


penuh pelanggan (full customer satisfaction);

- Mutu adalah suatu proses terstruktur untuk memperbaiki keluara


yang dihasilkan (Jerome S. Arcaro, 2005);

- Mutu adalah performance to the standard expected by the Customer


(layanan kerja yang disesuaikan dengan standar yang diharapkan
oleh pelanggan);

- Mutu adalah meeting the customer's needs the first time and every
time (memenuhi kebutuhan pelanggan pertama kali dan setiap kali);

- Mutu adalah providing our customers with products and services that
consistently meet their needs and expectations (menyiapkan produk
dan layanan jasa bagi pelanggan yang sesuai kebutuhan dan harapan
mereka secara terus menerus).
- Mutu adalah doing the right thing right the first time, always striving
for improvement, and always satisfying the customer (melakukan hal
yang benar dengan cara yang benar pada pertama kali, selalu
berupaya melakukan peningkatan, dan selalu memuaskan
pelanggan).

- Mutu merupakan a pragmatic system of continual improvement, a


way to successfully organize man and machines (suatu sistem yang
pragmatis dari perbaikan yang terus menerus, suatu cara menuju
pengorganisasian manusia dan mesin/alat yang sukses).

- Mutu adalah the meaning of excellence (arti dari kesempurnaan)

- Mutu sebagai the unyealding and continuing effort by everyone in an


organization to understand, meet, and exceed the needs of customer
(upaya yang pantang menyerah dan berkelanjutan oleh setiap orang
dalam suatu organisasi untuk memahami, dan menemukan bahkan
melampaui kebutuhan pelanggan).

- Mutu adalah the best product that you can produce with the materials
that you have to work with (produk terbaik yang anda dapat hasilkan
dari bahan-bahan yang anda harus kerjakan).

- Mutu itu continuous good product which a customer can trust


(produk yang terus menerus baik yang dipercaya oleh pelanggan)
Mutu itu not only satisfying customers, but delighting them.
innovating, creating (bukan hanya memuaskan pelanggan saja tetapi
yang menyenangkan mereka, dari hasil temuan yang baru, dan hasil
ciptaan baru). Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2003)

Menurut Goestch dan Davis, mutu atau kualitas kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa manusia, prone dan lingkungan yang
memenuhi dan melebihi harapan pelanggan (Fandy Tjiptono dan Anastasia
Diana, 2003).

Dari pengertian-pengerian dan definisi-definisi tentang mutu dipaparkan


tersebut sebelumnya, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa mutu dapat
diartikan sebagai apa yang dibutuhkan, yang sesuai keinginan, diharapkan,
dan ditentukan oleh pelanggan. Juga berdasarkan pengertian dan definisi
tersebut diperoleh beberapa elemen mutu penting sebagai berikut:

1. Mutu mencakup upaya untuk memenuhi atau melampaui


kebutuhan, keinginan, harapan, dan ditentukan oleh pelanggan.
2. Mutu mencakup produk, layanan jasa manusia, proses dan
lingkungan,
3. Mutu selalu berubah, misalnya apa yang dianggap bermuta
sekarang, belum tentu dianggap bermutu pada masa mendatang

Setiap pelanggan menilainya sesuai sudut pandangnya, dan pandangan ini


dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu:

1. Perkembangan Zaman.

Sebagai contoh, mobil Toyota keluaran pertama yang panjang boros


bahan bakar dianggap bermutu pada waktu itu namun jika
dibandingkan dengan keluaran terakhir yang model/bentuknya lebih
kecil, mudah dioperasikan, dan lebih hemat bahan bakarnya maka
mobil keluaran pertama itu dipandang tidak bermutu lagi karena
kebutuhan pelanggan sudah berbeda sesuai perkembangan zaman.
2. Tingkat kemajuan pendidikan, teknologi dan ekonomi. Dulu Para
tamatan HIS dan MULO sudah dianggap bermutu tetapi sekarang
tidak lagi bahkan tamatan BA sudah dianggap ketinggalan jaman.
Dulu pesawat telepon hanya ada di setiap rumah dan kantor
telekomunikasi, tidak bisa dibawa kemana-mana, tetapi sekarang
sudah dapat dimiliki oleh setiap orang baik tua maupun muda dan
dapat dibawah kemana saja karena kecil pesawatnya makin canggih
dan mudah pengoperasiannya.
3. Perbedaan konsep dan budaya. Bagi sebagian orang makanan
yang lezat adalah bermutu, tetapi bagi sebagian orang, yang bermutu
adalah makanan yang bergizi yang menyehatkan.
2.2 Jenis Mutu
Bila dipandang dari sifatnya, mutu dapat dibagi atas dua jenis, yaitu:
Mutu absolut dan mutu relatif.

2.2.1 Mutu Absolut


- Mutu jenis ini bersifat mutlak, sempurna dan hampir kekal. Mutu
absolut mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Mengandung sifat
yang terbaik, dan tak ada lagi yang melebihinya. Dapat dikatakan
sempurna.

- Sifat terbaik itu tetap/konstan atau tahan lama, bahkan dianggap


hampir kekal. Seperti motor scooter Vespa yang kuat, jarang
rusak, namun tidak disukai lagi oleh pelanggan karena modelnya
yang sudah ketinggalan jaman.

- Tidak semua dapat memilikinya, hanya bagi orang/golongan


tertentu saja, karena sangat mahal.

- Eksklusif

Sebagai sesuatu yang absolut, mutu sama sifatnya dengan


kebaikan, kecantikan, keindahan, kebenaran, suatu yang ideal yang
tidak bisa ada komprominya (Sallis, 1993). Karena mutu tersebut adalah
standar yang tertinggi yang tidak bisa dilampaui, sempurna dan dibu
dengan harga yang sangat mahal (Pfeffer and Coote, 1991). Sebag
contoh, mobil Roll Royce. Banyak orang mengaguminya
mengingininya karena kuatnya dan kecantikannya, tetapi karey dan
mahalnya maka segelintir orang yang dapat memilikinya.

2.2.2 Mutu Relatif


Mutu relatif adalah mutu yang bersifat tidak kekal, dan berubah
ubah. Mutu relatif ini memiliki ciri-cirinya, yaitu:

- Mutu yang dilihat dari kemampuannya memenuhi dan bahkan


melampaui harapan, keinginan dan kebutuhan pelanggan Sebagai
contoh, mobil Toyota Harrier walaupun cantik, indah dan kuat
nyaris sempurna tetapi mahalnya tak terjangkau banyak orang
sehingga orang kebanyakan memilih untuk membeli mobil
Toyota Avanza yang menurutnya sudah memenuhi harapannya,
dan sesuai kebutuhan serta keinginannya. Itu sebabnya mobil
tersebut dijuluki mobi sejuta umat. Begitu pula dalam memilih
perguruan tinggi orang cenderung memilih berkuliah di
perguruan tinggi yang SPP dan lokasinya dapat terjangkau,
kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan cita-cita
mahasiswa.

- Selalu berubah sesuai dengan kebutuhan pelanggan yars


berubah-ubah sepanjang zaman. Contoh, oleh karena sekarang
ini pelanggan menginginkan pesawat telepon yang kecil dapat
dibawah kemana saja maka produsen (pabrik penghasil)
membuat yang kecil yang handy. Dulu pesawat televisi besar,
tebal dan berat, sekarang kecil, tipis, dat ringan. Dulu personal
computer (PC) besar dan beri memakai mother board tetapi
sekarang sudah ada Laptop yang makin kecil dan tipis dan sudah
digantikan oleh tablet (Samsung) atau Ipad (Apple).

- Mutu relatif adalah produk atau layanan jasa bukan seperti yang
ditetapkan oleh pemasok tetapi seperti yang diinginkan oleh
klien atau konsumen atau pelanggan (Tom Peter, 1987). Inilah
yang disebut mutu yang dipersepsi oleh pelanggan sehingga
untuk produk atau layanan jasa yang diinginkan itu mereka mau
rela membayarnya tanpa menghiraukan tipe dari produk. Itu
sebabnya mutu adalah paduan sifat-sifat barang atau layanan jasa
yang menunjukkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan, baik kebutuhan yang dinyatakan maupun yang
tersirat, langsung atau tidak langsung, masa kini dan masa depan
(Margono Slamet, 2005). Untuk itu ukuran kualitas (mutu) ialah
"apakah produk atau layanan jasa sudah cocok dengan
spesifikasinya (tujuan ia diciptakan). Tom Peter juga dalam
penelitiannya menemukan bahwa "para pegawai menjadi
bersemangat ketika mereka mendapatkan kesempatan untuk
menyediakan suatu jasa yang bermutu atau menghasilkan produk
yang bermutu," yang dibutuhkan banyak orang.

Oleh karena yang harus dipenuhi adalah kebutuhan pelanggan maka


dalam manajemen mutu terpadu bukanlah dalam arti mutu absolut
melainkan mutu relatif. Hal ini disebabkan kebutuhan pelanggan
berbeda-beda di setiap tempat dan selalu berubah-ubah sesuai
dengan perkembangan zaman.

2.3 Fungsi Mutu


1. Mutu berfungsi sebagai pedoman atas pemilihan apa yang
dibutuhkan. Setiap orang membutuhkan mutu di dalam semua aspek
kehidupannya, sebagaimana setiap organisasi selalu membutuhkan
mutu dalam setiap program kegiatan layanan dan atau produk/jasa
yang menjadi tujuannya.
2. Mutu berfungsi sebagai faktor penting dalam kinerja strotes Karena
mutu itu harus direncanakan dengan benar dilaksanakan dengan
benar pertama kali dan benar seterusnya. Pertama
3. Mutu berfungsi meningkatkan daya saing organisasi. organisasi
penghasil produk atau institusi penghasil jasa bila meningkatkan
mutu produk atau lay butuha pelanggan karena telah memenuhi
kebutuhan atau keing pelanggannya. Para pelanggan akan berduyun-
duyun datang tidak segan-segan membeli/membayar produk atau
laye walaupun harganya mahal. Artinya organisasi/perusaha institusi
terdebut mampu bersaing dengan yang lain.
4. Mutu berfungsi penting dalam kesinambungan hidup organisa
(Quality or Dead). Oleh karena produk atau layanan yaş ditawarkan
disukai atau cocok dengan kebutuhan pelangga sehingga banyak
pembelinya dengan demikian organisasi perusahaan atau institusi
akan tetap eksis, hidupnya berkesinambungan atau sebaliknya bila
produk atau layanan ja yang ditawarkannya tidak sesuai dengan
kebutuhan atau tida disukai oleh pelanggan maka perusahan atau
organisasi/institus termasuk satuan pendidikan akan ditinggalkan
pelanggan dan akhirnya mengalami bangkrut atau gulung tikar atau
dead (mat) Oleh karena itu mutu harus diperhatikan, dipenjuangkan
din dilaksanakan secara terus menerus.
5. Mutu (kualitas) berfungsi sebagai faktor pemberi kepuasan bagi
pelanggan. Suatu barang atau layanan jasa yang ditawarkan bila
cocok dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan
atau sesuai dengan peruntukannya (spesifikasinya) maka pelanggan
(pengguna) akan merasa puas memiliki dan menggunakannya.
Dengan demikian, pelanggan akan datang terus untuk mencari dan
rela membayar barang atau layanan jasa yang memuaskan mereka.

Menurut (Arthur Tatnall, et al., 2011) Mutu sangat penting karena


berperan dalam memastikan bahwa penggunaan teknologi informasi
dalam pendidikan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
peningkatan mutu pendidikan. Berikut beberapa fungsi mutu

- Fungsi mutu membantu dalam mengukur sejauh mana teknologi


informasi telah diimplementasikan dengan baik dalam
pendidikan. Hal ini meliputi evaluasi terhadap strategi
implementasi, penggunaan sumber daya, dan ketersediaan
infrastruktur yang diperlukan.
- Mutu membantu dalam mengidentifikasi kelemahan dan
kekurangan dalam penggunaan teknologi informasi dalam
pendidikan. Dengan mengenali masalah-masalah ini, langkah-
langkah perbaikan dapat diambil untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi pendidikan.
- Fungsi mutu dalam mempromosikan sikap yang proaktif
terhadap pembaruan dan inovasi dalam penggunaan teknologi
informasi dalam pendidikan. Ini termasuk mengadopsi teknologi
baru, mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif, dan
mengeksplorasi peluang baru dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
- Mutu memungkinkan untuk menyediakan umpan balik yang
berkualitas dan evaluasi berkelanjutan terhadap penggunaan
teknologi informasi dalam pendidikan. Ini membantu dalam
mengevaluasi dampak penggunaan teknologi informasi terhadap
hasil pembelajaran siswa dan kinerja pendidikan secara
keseluruhan.
- Fungsi mutu membantu dalam mengoptimalkan penggunaan
sumber daya yang tersedia untuk pendidikan, termasuk dana,
personel, dan infrastruktur teknologi. Dengan melakukan hal ini,
institusi pendidikan dapat mencapai hasil terbaik dengan
investasi yang diberikan.

2.4 Manfaat Mutu


1. Mutu bermanfaat dalam pekerjaan bagi setiap orang bilamana
seseorang melakukan pekerjaannya dengan baik, sesuai dengan
prosedur,
2. Mutu yang muncul dari pencegahan bukan dari hasil pemeriksaan
atau inspeksi atas hasil produk akan bermanfaat bagi organisasi
dalam hal penghematan waktu, biaya dan tenaga, karena produk atau
layanan jasa yang ditawarkan selalu sudah cocok atau melampaui
kebutuhan pelanggan.
3. Mutu memenuhi keinginan dan kebutuhan serta selera pelanggan.
4. Mutu bermanfaat bagi organisasi/institusi pelaksanaannya bila ada
kerjasama tim. dalam hal
5. Mutu bermanfaat bagi perbaikan yang berkelanjutan suatu
organisasi/perusahaan atau institusi/satuan pendidikan.
6. Mutu menyangkut perencanaan strategis bermanfaat mengarahkan
program-program serta prosedur-prosedur secara ketat untuk
mencapai tujuan mutu (kualitas) yang dikehendaki (Brown, 1992).

Menurut Yamit (2001) manfaat mutu dari perspektif TQM terbagi atas
tiga bagian yaitu:

1. Bermanfaat bagi Pelanggan


a. Masalah menyangkut produk dan layanan jasa yang dihadaps
tinggal sedikit karena kebanyakannya mutu sudah sesuai
dengan kebutuhannya.
b. Kepedulian terhadap pelanggan lebih tinggi dan semakin baik
c. Kepuasan pelanggan lebih terjamin

2. Bermanfaat bagi Organisasi:

a. Mutu organisasi meningkat


b. Karyawan lebih termotivasi untuk melakukan evaluasi diri
secara organisasi dan berdasarkan hal itu mengadakan
perbaikan dan peningkatan berkelanjutan.
c. Produktivitas jasa organisasi meningkat.

3. Bermanfaat bagi Karyawan (Staf):

a. Pemberdayaan lebih intensif


b. Karyawan lebih terlatih dan lebih berkompeten
c. Karyawan memperoleh penghargaan dan pengakuan atas hasil
kerja keras mereka.

Menurut Mulyono (2008) manfaat mutu melalui penerapan standar ISO


bagi institusi pendidikan, sebagai berikut:

1. Meningkatkan kepuasan pelanggan baik pelanggan internal


maupun pelanggan eksternal
2. Terbangunnya kesadaran pengelola institusi pendidikan dalam
melaksanakan pelayanan prima terhadap pelanggan
3. Terdidiknya pengelola institusi pendidikan dalam menaal semua
persyaratan yang telah disepakati untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu.
4. Tersusunnya dokumen manajemen mutu secara rinci dan teratur

2.5 Hal-hal Penting Tentang Mutu dari Perspektif TQM


1. Pelanggan adalah penentu mutu terakhir. Suatu produk bisa saja
memenuhi standar spesifikasi, tetape apabila tidak dapat menjangkau
selera pelanggan, maka produk atau layanan jasa tersebut gagal
menyuguhkan mutu yang builk bagi para pelanggan.

2. Mutu harus dikembangkan pada awal proses produksi dan tidak


ditambahkan kemudian. Artinya bila memulai sesuatu pekerjaan
dengan baik dan benar akan mengurangi diadakannya inspeksi
(pemeriksaan); mengurangi keluhan pelanggan, menghemat banyak
dana,daya, dan waktu, memperkecil tingkat absensi; dan
menyenangkan konsumen.

3. Mencegah keanekaragaman adalah kunci untuk menawarkan


produk/jasa yang bermutu tinggi, dan mengurangi informasi yang
tidak penting. Deming pernah menjelaskan: kalau saja is dapat
mengurangi pesan mutu manajemennya menjadi hanya beberapa
kata maka ia sudah mencegah keanekaragaman.

4. Mutu muncul dari orang-orang yang bekerja secara sistem, bukan


perorangan. Jika mutu terancam maka sistem yang harus
dipertanyakan, bukan orangnya. Orang-orang bekerja mengikuti
sistem, satu mata rantai yang akhirnya membuahkan hasil. Apabila
sistem itu baik, kecil kemungkinan kesalahan terjadi

5. Mutu mensyaratkan perbaikan pada masukan dan proses secara


kontinu. Pernyataan ini menegaskan bahwa mutu itu tidak statis
tetapi dinamis mengikuti selera pelanggan yang terus menernas
berubah. Apabila selera pelanggan itu meningkat, mutupun lainius
berubah meningkat bahkan kalau bisa melampauinya. Mutu yang
dianggap terbaik pada han ini belum testu terbaik pada hari esok Itu
sebabnya periu ada analisis kebutuhan pelanggan
6. Perbaikan Mutu menuntut peran serta secara total dari sem karyawan
dalam organisasi institusi, bersama-sama dengan eksekutif, semua
orang bekerja sebagai satu tim yang tangguh dalam suatu sistem

7. Mutu menuntut komitmen organisasi secara total. Dengan kata lain


mulai dari pimpinan teratas sampai pada pegawai terendah (tukang
sapu) tak ada yang terkecuali dalam organisasi/institusi, semuanya
memiliki semangat untuk setia terhadap perbaikan produk/layanan
dan melakukannya secara terus menerus.

2.6 Jenjang Konsep Mutu

Dalam konsep-konsep mutu tercakup tiga jenjang konsep mutu yang


penting, yaitu: 1) kontrol mutu, 2) jaminan mutu, dan 3) manajemen mutu
total..

2.6.1 Kontrol Mutu


Kontrol mutu adalah konsep mutu yang paling tua dalam
sejarah mutu. Kontrol mutu mencakup pendeteksian dan penghapusan
produk-produk akhir yang tidak memenuhi standar. Artinya pada proses
purna produksi, melaksanakan kegiatan mendeteksi dan menolak produk-
produk yang rusak (sejumlah sampah, bahan sisa dan pengerjaan ulang),
dengan tujuan untuk mempertahankan mutu.
Kontrol mutu dilaksanakan oleh para profesional yang
bermutu yang disebut para kontroler atau para inspektur mutu. Inspeksi
dan pengujian adalah metode kontrol mutu yang secara umum
digunakan, termasuk dalam bidang pendidikan untuk menentukan
apakah standar-standar produk atau layanan jasa itu sedang dipenuhi.

2.6.2 Jaminan Mutu


Jaminan mutu adalah proses mencegah kekeliruan-kekeliruan
(kesalahan-kesalahan) yang terjadi pada tempat pertama sebelum dan
selama proses produksi atau layanan berlangsung, untuk menghasilkan
produk-produk yang bebus kerusakan (kesalahan/kekeliruan) sesuai
spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Tujuan jaminan mutu adalah meminimalkan kerusakan agar
konsisten cocok dengan spesifikasi produk (Philip B. Crosby) Hal ini
untuk menjamin produk atau layanan jasa "benar pertama kali, benar
setiap kali" dan benar untuk seterusnya Mutu suatu produk atau layanan
jasa dijamin oleh sistem penjaminan mutu yang menjelaskan bagaimana
produksi seharusnya berlangsung dan bagaimana standar-standar itu
melalui taat prosedur Quality Assurance (QA) dapat dicapai.

2.6.3 Manajemen Mutu Total (MMT) atau Total Quality


Manajemen (TQM)

Total Quality Management (TQM) atau Manajemen Mutu


Total (MMT) adalah suatu proses penggabungan kontrol mutu dan
penjaminan mutu, yang diperluas dikembangkan.
Total Quality Managemen (TQM) dimaksudkan untuk
menciptakan suatu kultur mutu pada suatu organisasi/institusi yang
tujuannya adalah untuk memuaskan pelanggan TQM mendefinisikan
dengan pelanggan adalah raja (Peters and Waterman In Search of
Excellence. 1982). Artınya. untuk memberikan kepada pelanggan apa
yang mereka inginkan dengan cara yang menyenangkan pelanggan,
kapan dan bagaimana mereka menginginkannya. TQM membantu
organisasi untuk merancang, memproduksi produk atau layanan yang
disesuaikan dengan perubahan kebutuhan, keinginan, dan harapan-
harapan serta gaya gaya pelanggan
Itu sebabnya organisasi harus tetap dekat dengan para
pelanggannya agar dapat memberikan tanggapan kepada cita rasa dan
kebutuhan pelanggan yang berubah-uabah.
Ke tiga jenjang konsep mutu ini dapat digambarkan dalam
hierarki konsep mutu pada gambar 2.1 yang menjelaskan proses
pengembangan peningkatan perbaikan mutu dari yang bersifat
tradisional yaitu inspeksi meningkat ke pengontrolan mutu yaitu cara
untuk mndeteksi kesalahan, kekurangan dan kecacatan pada produk dan
layanan; jaminan mutu adalah cara melakukan pencegahan terhadap
kesalahan, kekurangan dan kecacatan pada produk atau layanan dengan
melakukan yang benar pada perencanaan dan pelaksanaan pada pertama
kali dan setiap kali serta benar untuk seterusnya; dan ke arah manajemen
mutu terpadu yaitu cara memenuhi bahkan melampaui kebutuhan para
pelanggan berdasarkan evaluasi diri, merencanakan perbaikan strategis
menetapkan sistim pelaksanaan, melakukan dan memberdayakan tim-
tim kerja, menentukan standar sebagai alat untuk memantau sudah
sampai di mana keberhasilan yang telah dicapai dengan melibatkan
semua komponen, dengan komitmen kerja yang kuat).

WQM
Manajemen (2000
Mutu Terpadu )
(TQM) & TQC
(1980)
Jaminan Peningkatan
Mutu (QA) Terus-menerus
(1950)
Kontrol
Mutu (QC) Pencegahan
(1900)
Inspeksi Deteksi
(1900-an)

Me
nca
ri
kes Gambar 2.1 Posisi TQM dalam Konsep Hierarki Mutu
ala
ha
n
Inspeksi adalah peningkatan mutu dengan cara mencari kesalahan
yang diproduk. Quality Control adalah mendeteksi kesalahan produk yang
dibuang dengan cara mengontrol produk dengan standar. Quality Assurance
adalah mencegah kesalahan produk dengan menjamin mutu produk mulai
sebelum, selama, sampai selesai diproduk. Quality Assurance pendidikan
adalah kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan untuk menaikkan tingkat
kecerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan.
Total Quality Management dan TQC adalah budaya peningkatan
mutu terus-menerus dengan fokus memuaskan pelanggan. Langkah QA
dengan siklus:

(1) standar baru, (2) melaksanakan standar baru, (3) memantau


pelaksanaan standar baru, (4) mengevaluasi diri, (5) mengaudit internal, (6)
merumuskan koreksi, (7) meningkatkan mutu terus-menerus, dan (8) standar
baru.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kualitas istilah, yang meliputi aspek ekonomi, sosial, kognitif dan
budaya pendidikan, dianggap sebagai fitur integral dari proses pendidikan
dan hasilnya. Dengan memberikan layanan pendidikan berkualitas tinggi,
lembaga pendidikan memainkan peran penting dalam pengembangan
ekonomi nasional, masyarakat secara keseluruhan dan anggota individu.
Total Quality hanya dapat dicapai dengan mendirikan organisasi inovatif,
yang fleksibel, yang dapat menyesuaikan dengan cepat terhadap perubahan
lingkungannya dan mampu belajar. Untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, sebuah faktor penting dari pembangunan ekonomi dan sosial,
sangat penting untuk mengurangi jumlah besar pengetahuan yang
seharusnya dikuasai oleh para siswa, memusatkan perhatian mereka pada
sistem pengetahuan dasar, pada kreativitas, pemecahan masalah dan belajar
sepanjang hayat.
Konsep manajemen mutu pada dasarnya berkaitan dengan
seluruhkegiatan manajemen guna mengelola kualitas (mutu). Trilogi Juran
mencakup Perencanaan Mutu (Quality Planning ), Pengendalian Mutu
(Quality Control),dan Perbaikan Mutu (Quality Improvement ). Tujuan dari
implementasi TQM di sekolah adalah untuk mencapai sebuahkultur
perbaikan terus-menerus yang digerakkan oleh semua pihak di suatusekolah
dalam rangka memuaskan pelanggannya

Anda mungkin juga menyukai