Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DASAR TOTAL

QUALITY MANAGEMENT (TQM)


Ditunjukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Kualitas Total
Dosen : Ana Ramadhayanti, S. I. Kom., M.M.

Disusun Oleh :

Rani Dwijayanti
(64190466)
64.6C.01
Prodi S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Bina Sarana Informatika
Jakarta
2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan nikmat dan karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Konsep Dasar Total Quality Management ini tepat pada
waktunya.
Proposal ini diajukan sebagai tugas dari Mata Kuliah Manajemen Kualitas
Total pada semester enam dengan Dosen Pengampu yaitu, Ibu Ana
Ramadhayanti, S. I. Kom., M.M.. Tugas ini penulis buat berdasarkan hasil analisa
pemikiran penulis sendiri yang berdasarkan pada data sekunder yang bersumber
dari buku yang berjudul Manajemen Mutu Terpadu “Total Quality Management”
karya Dr. H. Tatang Ibrahim, M. Pd. dan Dr. H. A. Rusdiana, Drs.,M.M.
Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan maupun penyusunan makalah ini. Maka dari itu,
segala kritik & saran yang sifatnya membangun, sangat penulis harapkan untuk
menambah ilmu dan wawasan penulis. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan
terima kasih.

Depok, 27 Maret 2022


Penulis

Rani Dwijayanti
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.3 Tujuan penelitian.............................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
LANDASAN TEORI.........................................................................................................6
2.1 Total Quality Management..............................................................................6
2.2 Mutu (kualitas).................................................................................................6
2.3 Konsep Dasar Manajemen Mutu Terpadu (TQM)........................................8
2.4 Karakteristik Manajemen Mutu Terpadu.....................................................8
2.5 Strategi Penerapan Manajemen Mutu Terpadu............................................9
Terdapat beberapa strategi dalam penerapan menejemen mutu terpadu.........................9
BAB III............................................................................................................................10
PEMBAHASAN..............................................................................................................10
BAB IV............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................13
4.2 Saran...............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Total Quality Management (TQM) adalah salah satu dari pencapaian
orientasi kualitas yang telah diterapkan oleh banyak organisasi. TQM ini menarik
untuk dipelajari karena pertumbuhan yang luas dan penerimaan nya di dunia
bisnis. Contohnya, Menurut Slamet (1995), Total Quality management (TQM)
adalah suatu prosedur dimana setiap orang berusaha keras secara terus menerus
memperbaiki jalan menuju sukses.Total Quality management (TQM) bukanlah
seperangkat peraturan dan ketentuan yang kaku,tetapi merupakan proses-proses
dan prosedur-prosedur untuk memperbaiki kinerja. TQM juga menyelaraskan
usaha-usaha orang banyak sebaik mungkin sehingga orang-orang tersebut
menghadapi tugasnya dengan penuh semangat dan berpartisipasi dalam
perbaikan pelaksanaan pekerjaan.
Pengertian lainya dari TQM adalah menurut pulungan (2001),adalah
filosofi dan sistem untuk pengembangan secara terus menerus (continouse
improvement) terhadap jasa atau produk untuk memenuhi kepuasan pelanggan
(customer satisfaction). Untuk memenuhi kepuasan tersebut maka suatu jasa atau
produk harus memiliki mutu yang baik, Armai Arief mendefinisikan mutu sebagai
usaha yang di lakukan oleh seseorang,institusi,atau organisasi dalam upaya
menyempurnakan suatu produk agar produk itu bernilai fungsional dan
efisien.jadi mutu merupakan orientasi utama suatu produk,sejauh mana suatu
produk memenuhi kreteria,standar dan rujukan.
Dalam menganalisis TQM tidak akan berhasil bila tidak didukung dengan
pemahaman konsep dasar TQM seperti mengetahui karakteristik TQM, strategi
dalam menerapkan TQM. Bila tidak mengetahui konsep dasar TQM dan tidak
menerapkannya, maka penggunaan TQM tidak akan berhasil yang mengakibatkan
perusahaan mengalami kerugian.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas,permasalahan yang akan di teliti
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Konsep Dasar Manajemen Mutu Terpadu ?
2. Bagaimana Karakeristik Manajemen Mutu Terpadu ?
3. Bagaimana Strategi Penerapan Manajemen Mutu Terapadu ?

1.3 Tujuan penelitian


Berdasarkan rumusan masalah kita dapat mengetahui :
1. Konsep Dasar Manajemen Mutu Terpadu
2. Karakteristik Manajemen Mutu Terpadu
3. Strategi Penerapan Manajemen Mutu Terpadu
BAB II
LANDASAN TEORI

Pada bab ini peneliti menguraikan mengenai teori yang terkait dengan
Total Quality Management (TQM), yang meliputi teori mengenai konsep dasar
manajemen, mutu terpadu (TQM), karakteristik manajemen mutu terpadu (TQM),
dan juga strategi penerapan manajemen mutu terpadu (TQM)

2.1 Total Quality Management


Menurut Moefti Wiriadihardja (1987), manajemen adalah
mengarahkan/memimpin sesuatu daya usaha melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengoordinasian dan pengendalian sumber daya ,manusia dan
bahan ,ditujukan untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan
sebelumnya(Ibrahim and Rusdiana, 2021, p. 114). Selanjutnya menurut
Syafaruddin (2005) , manajemen adalah proses pengaturan dan pemanfaatan
sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerja sama para anggota untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien(Ibrahim and Rusdiana, 2021,
p. 114). Dari dua pengertian di atas ,dapat di pahami bahwa manajemen
merupakan Tindakan-tindakan yang di lakukan oleh sekelompok orang dalam
sebuah organisasi yang telah di tetapkan.

2.2 Mutu (kualitas)


Secara umum,mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari
barang atau jasa yang menunjukan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan
yang di harapkan atau yang tersirat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
disebutkan, “ Mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda, keadaan, taraf atau
derajat (kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya ).”
Armai Arief mendefinisikan mutu sebagai usaha yang di lakukan oleh
seseorang,institusi,atau organisasi dalam upaya menyempurnakan suatu produk
agar produk itu bernilai fungsional dan efisien.jadi mutu merupakan orientasi
utama suatu produk,sejauh mana suatu produk memenuhi kreteria,standar dan
rujukan. Pengertian lain di sampaikan oleh Edward Sallis (2006),kualitas atau
mutu dapat dilihat juga dari konsep secara absolut dan relative (Ibrahim and
Rusdiana, 2021, p. 7). Dalam konsep absolut, sesuatu (barang) di sebut berkualitas
bila memenuhi standar tertinggi dan sempurna. Artinya, barang tersebut sudah
tidak ada yang melebihi. Dalam konsep relative, kualitas berarti memenuhi
spesifikasi yang di tetapkan dan sesuai dengan tujuan (fit for their purpose).
Kualitas dalam konsep relative hubungan dengan produsen, maka kualitas berarti
sesuai dengan spesifikasi yang di tetapkan pelanggan.
Adapun fungsi mutu menurut Shigeru Mizuno (1994), pada dasarnya
terdapat tiga fungsi utama mutu suatu produk,yaitu sebagai berikut
a) Pemeriksaan Mutu (Quality Inspection)
Dengan adanya mutu suatu produk, maka dapat dilakukan pemeriksaan
mutu, yaitu tindakan untuk mengetahui produk sesuai dengan yang di
maksud atau tidak
b) Pengendalian Mutu (Quality Control)
Bila suatu produk telah melalui tahap pemeriksaan mutu, ternyata di
ketahui bahwa produk tersebut tidak sesuai dengan persyaratan, maka
dilakukan Tindakan pengendalian terhadap kondisi tadi, dengan
membawa produk tersebut ke dalam kondisi “sesuai dengan yang di
maksud”.
c) Pemastian Mutu (Quality Assurance)
Mutu tidak di jamin melalui pemeriksaan saja. Mutu memerlukan
desain rasional, pelaksanaan operasi, dan prosedur pengedalian mutu
yang benar. Mutu dapat di pastikan sedemikian rupa sehingga
konsumen yang membeli bebas dari rasa cemas,dalam jangka Panjang
tanpa kesulitan Dari pernyataan tersebut mutu atau kualitas merupakan
kondisi sebuah produk atau jasa yang biasanya memberikan aspek
terbaik terhadap pelanggan sehingga dapat memenuhi kepuasan
pelanggan.

2.3 Konsep Dasar Manajemen Mutu Terpadu (TQM)


Menurut Slamet (1995), manajemen mutu terpadu (MMT) adalah suatu
prosedur dimana setiap orang berusaha keras secara terus menerus memperbaiki
jalan menuju sukses. MMT bukanlah seperangkat peraturan dan ketentuan yang
kaku, tetapi merupakan proses-proses dan prosedur-prosedur untuk memperbaiki
kinerja.MMT juga menyelaraskan usaha-usaha orang banyak sebaik mungkin
sehingga orang-orang tersebut menghadapi tugasnya dengan penuh semangat dan
berpartisipasi dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaan(Ibrahim and Rusdiana,
2021, p. 11).
Tjiptono dan diana (2000) menambahkan bahwa MMT merupakan
perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam filsafah holistic yang di bangun
berdasarkan konsep kualitas,teamwork,produktivitas dan kepuasan pelanggan.
MMT merupakan system yang mengangkat mutu sebagai strategi usaha dan
berorientasi kepada kepuasan pelanggan dan melibatkan seluruh anggota
organisasi. MMT adalah suatu pendekatan untuk menjalankan bisnis yang
berusaha untuk memaksimalkan persaingan sebuah organisasi melalui perbaikan
yang terus menerus atas mutu,jasa,orang dan lingkungannya.(Ibrahim and
Rusdiana, 2021)
Dari pernyataan di atas dapat kita ketahui bahwa konsep dasar manajemen
mutu terpadu (TQM) merupakan suatu teori ilmu manajemen yang mengarahkan
pimpinan organisasi dan personelnya untuk melakukan program perbaikan mutu
secara berkelanjutan yang berfokus pada pencapaian kepuasan para pelanggan.

2.4 Karakteristik Manajemen Mutu Terpadu


Goetsch dan Davis (Nasution, 2005), mengungkapkan sepuluh unsur
utama (karakteristik) total biaya quality management, sebagai berikut
1. Fokus Pada Pelanggan.
2. Obsesi Terhadap Kualitas.
3. Pendekatan Ilmiah.
4. Komitmen jangka Panjang
5. Kerja sama Team (Teamwork)
6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan
7. Pendidikan dan Pelatihan.
8. Kebebasan Yang Terkendali.
9. Kesatuan Tujuan.
10. .Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan.

2.5 Strategi Penerapan Manajemen Mutu Terpadu


Terdapat beberapa strategi dalam penerapan menejemen mutu terpadu
yaitu sebagai berikut :
1. Strategi untuk menjamin keberhasilan pengimplementasia TQM
Menurut Soeharso Hardjosoedarmo,untuk menjamin keberhasilan
pengimplementasian TQM dalam perusahaan,perlu mengikut Langkah-
langkah seperti menanamkan satu falsafah kualitas, menejemen harus
membimbing dan menunjukan kepemimpinan yang bermutu, adakan
perubahan terhadap system yang lebih kondusif , dan mendidik,melatih
dan memberdayakan (empower) seluruh karyawan.(Ibrahim and
Rusdiana, 2021, p. 23)
2. Strategi untuk pencapaian untuk pencapaian mutu dalam TQM
Menurut Slamet (1999), terdapat empat usaha mendasar yang harus di
lakukan dalam suatu lembaga penghasil produk/jasa yang bermutu yaitu
menciptakan situasi”yang menguntungkan bersama” (win-win solution),
perlu di tumbuhkan motivasi intrinsic pada setiap orang yang terlibat
dalam proses meraih mutu produk/jasa, setiap pimpinan harus berorientasi
pada proses dan hasil jangka panjang, adanya kerja antar unsur-unsur
pelaku proses mencapai hasil produk/jasa.(Ibrahim and Rusdiana, 2021, p.
23)
.
BAB III
PEMBAHASAN

Berdasarkan landasan teori pada bab sebelumnya penulis mendefinisikan


bahwa manajemen adalah suatu usaha yang memanfaatkan sumber daya manusia
melalui kerja sama yang saling menguntungkan untuk ditujukan untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan juga efisien. sedangkan mutu adalah sebagai
usaha yang di lakukan oleh seseorang,institusi,atau organisasi dalam upaya
menyempurnakan suatu produk agar produk itu bernilai fungsional dan efisien.
Mutu juga memiliki dua konsep Dalam konsep absolut, sesuatu (barang) di sebut
berkualitas bila memenuhi standar tertinggi dan sempurna. Artinya, barang
tersebut sudah tidak ada yang melebihi. Dalam konsep relative, kualitas berarti
memenuhi spesifikasi yang di tetapkan dan sesuai dengan tujuan (fit for their
purpose). Kualitas dalam konsep relative hubungan dengan produsen, maka
kualitas berarti sesuai dengan spesifikasi yang di tetapkan pelanggan, mutu itu
sendiri memiliki fungsi utama yaitu Pemeriksaan Mutu (Quality Inspection)
Dengan adanya mutu suatu produk, maka dapat dilakukan pemeriksaan mutu,
yaitu tindakan untuk mengetahui produk sesuai dengan yang di maksud atau tidak
Pengendalian Mutu (Quality Control) Bila suatu produk telah melalui tahap
pemeriksaan mutu, ternyata di ketahui bahwa produk tersebut tidak sesuai dengan
persyaratan, maka dilakukan Tindakan pengendalian terhadap kondisi tadi,
dengan membawa produk tersebut ke dalam kondisi “sesuai dengan yang di
maksud”.
Sedangkan konsep dasar manajemen mutu terpadu (TQM) merupakan
perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam filsafah holistic yang di bangun
berdasarkan konsep kualitas,teamwork,produktivitas dan kepuasan pelanggan.
manajemen mutu terpadu (TQM) juga menyelaraskan usaha-usaha orang banyak
sebaik mungkin sehingga orang-orang tersebut menghadapi tugasnya dengan
penuh semangat dan berpartisipasi dalam perbaikan pelaksanaan pekerjaan.
pernyataan di atas dapat kita ketahui bahwa konsep dasar manajemen mutu
terpadu (TQM) merupakan suatu teori ilmu manajemen yang mengarahkan
pimpinan organisasi dan personelnya untuk melakukan program perbaikan mutu
secara berkelanjutan yang berfokus pada pencapaian kepuasan para pelanggan.
Manajemen mutu terpadu (TQM) juga memiliki karakteristik yang dapat
di pelajari seperti sepuluh unsur utama dalam karakteristik yang di miliki oleh
dasar manajemen mutu terpadu (TQM) menurut Goetsch dan Davis (Nasution,
2005), yaitu ;
1. Fokus Pada Pelanggan.Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk
atau jasa yang disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal
berperan besar dalam menentukan kualitas manusia, proses, dan
lingkungan yang berhubungan dengan produk atau jasa.
2. Obsesi Terhadap Kualitas.Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut,
organisasi harus terobsesi untuk memenuhi atau melebihi apa yang
ditentukan tersebut.
3. Pendekatan Ilmiah.Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan
TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang
didesain tersebut.
4. Komitmen jangka Panjang Oleh karena itu komitmen jangka panjang
sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM
dapat berjalan dengan sukses.
5. Kerja sama Team (Teamwork) Dalam organisasi yang menerapkan TQM,
kerja sama tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina baik antar
karyawan perusahaan maupun dengan pemasok lembaga-lembaga
pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.
6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan.sistem yang sudah ada perlu
diperbaiki secara terus menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat
meningkat.
7. Pendidikan dan Pelatihan.Setiap orang diharapkan dan didorong untuk
terus belajar, yang tidak ada akhirnya dan tidak mengenal batas usia.
8. Kebebasan Yang Terkendali.pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur
tersebut dapat meningkatkan"rasa memiliki" dan tanggung jawab
karyawan terhadap keputusan yang dibuat. Selain itu unsur ini juga dapat
memperkaya wawasan dan pandangan dalam suatu keputusan yang
diambil, karena pihak yangterlibat lebih banyak.
9. Kesatuan Tujuan Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka
perusahaanharus memiliki kesatuan tujuan. Dengan demikian setiap usaha
dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Namun hal ini tidak berarti bahwa
harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak manajemen dan
karyawan mengenai upah dan kondisi kerja.
10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan. Keterlibatan dan
pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam penerapan
TQM. Pemberdayaan bukan sekedar melibatkan karyawan tetapi juga
melibatkan mereka dengan memberikan pengaruh yang sungguh
berarti.Hanya dengan mengetahui konsep dan karakteristik tidak dapat
membuat suatu organisasi mampu mencapai tujuan yang telah di buat,oleh
karena itu ada beberapa strategi dalam penerapan manajemen mutu
terpadu menurut Suharso Hardjosoedarmo yaitu untuk menjamin
keberhasilan pengimplementasian TQM dalam perusahaan,perlu
mengikuti langkah-langkah seperti menanamkan satu falsafah kualitas,
menejemen harus membimbing dan menunjukan kepemimpinan yang
bermutu, adakan perubahan terhadap system yang lebih kondusif , dan
mendidik,melatih dan memberdayakan (empower) seluruh karyawan
kemudian untuk mencapai mutu memiliki empat usaha mendasar yang
harus di lakukan dalam suatu lembaga penghasil produk/jasa yang
bermutu yaitu menciptakan situasi”yang menguntungkan bersama” (win-
win solution), perlu di tumbuhkan motivasi intrinsic pada setiap orang
yang terlibat dalam proses meraih mutu produk/jasa, setiap pimpinan harus
berorientasi pada proses dan hasil jangka panjang, adanya kerja antar
unsur-unsur pelaku proses mencapai hasil produk/jasa.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
manajemen adalah suatu usaha yang memanfaatkan sumber daya manusia
melalui kerja sama yang saling menguntungkan untuk ditujukan untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan juga efisien.mutu atau kualitas memiliki dua
konsep yang mengutamakan kepuasan pelanggan Manajemen mutu terpadu
(TQM) juga memiliki karakteristik yang dapat di pelajari seperti sepuluh unsur
utama dalam karakteristik yang di miliki oleh dasar manajemen mutu terpadu
(TQM) menurut Goetsch dan Davis (Nasution, 2005), yaitu ; 1.Fokus Pada
Pelanggan.Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang
disampaikan kepada mereka, sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam
menentukan kualitas manusia, proses, dan lingkungan yang berhubungan dengan
produk atau jasa.Pendekatan Ilmiah.Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam
penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan
yang didesain tersebut.Kerja sama Team (Teamwork) Dalam organisasi yang
menerapkan TQM, kerja sama tim, kemitraan dan hubungan dijalin dan dibina
baik antar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok lembaga-lembaga
pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.
Untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan maka di buatlah strategi
penerapan manajemen mutu terpadu yang dapat membantu organisasi untuk
mencapai tujuan tersebut yaitu seperti menanamkan satu falsafah kualitas,
menejemen harus membimbing dan menunjukan kepemimpinan yang bermutu,
mengadakan perubahan terhadap system yang lebih kondusif , dan
mendidik,melatih dan memberdayakan (empower) seluruh karyawan kemudian
untuk mencapai mutu empat usaha mendasar yang harus di lakukan dalam suatu
lembaga penghasil produk/jasa yang bermutu yaitu menciptakan situasi”yang
menguntungkan bersama” (win-win solution), perlu di tumbuhkan motivasi
intrinsic pada setiap orang yang terlibat dalam proses meraih mutu produk/jasa,
setiap pimpinan harus berorientasi pada proses dan hasil jangka panjang, adanya
kerja antar unsur-unsur pelaku proses mencapai hasil produk/jasa.

4.2 Saran
pendapat saya,dalam melakukan strategi penerapan manajemen mutu terpadu
perlu di lakukan pelatihan,pengarahan,dan juga kerja sama organisasi yang baik
agar dapat mencapai tujuan organisasi secara maksimal .

DAFTAR PUSTAKA
(ibrahim & rusdiana, Manajemen Mutu Terpadu Total Quality Management, 2021, p.
114)
(ibrahim & rosdiana, Manajemen Mutu Terpadu Total Quality Management, 2021, p. 7)
(ibrahim & rosdiana, Manajemen Mutu Terpadu ( Total Quality Management ), 2021, p.
23)
(ibrahim & rosdiana, Manajemen Mutu Terpadu ( Total Quality Management ), 2021, p.
11)

Anda mungkin juga menyukai