Anda di halaman 1dari 2

1.

Kajang Lako
Rumah adat Jambi bernama Kajang Lako. Rumah adat ini memiliki ciri khas berbentuk
rumah panggung dengan ukuran yang telah ditentukan. Rumah ini dibuat dari bahan kayu
dengan atap segitiga dengan ujung atas melengkung.

Meski sudah berusia tua, rumah adat ini masih digunakan turun temurun. Saat ini rumah
tersebut masih difungsikan sebagai tempat tinggal. Bangunan Kajang Lako berbentuk persegi
panjang dengan ukuran 12 x 9 meter. Bentuk segi empat dipilih agar mudah disesuaikan
pemanfaatannya.

2. Tari Sekapur Sirih

Tarian ini dipersembahkan ketika menyambut kedatangan tamu-tamu besar di wilayah Jambi.
Gerakan dalam tarian Sekapur Sirih yang lembut dan halus, iringan musik langgam melayu
dan syairnya, serta mimik wajah para penari yang jernih menyiratkan ketulusan hingga
keramah tamahan masyarakat setempat dalam menyambut tamu yang datang.

Sekapur Sirih biasanya dibawakan oleh 9 orang penari perempuan, 3 orang penari laki-laki,
seorang yang bertugas membawa payung, dan 2 orang pengawal. Pakaian yang dikenakan
saat menari adalah baju adat Jambi.

3. Nasi gemuk
Nasi gemuk adalah hidangan nasi yang dimasak dengan santan kelapa dan daun pandan yang
merupakan salah satu hidangan khas Jambi.[1][2][3] Bumbu aromatik yang digunakan termasuk
batang serai dan daun salam.[4]

Makanan ini banyak ditemukan diseluruh daerah provinsi Jambi dan juga di kota Palembang.
Nasi gemuk biasanya disantap sebagai makanan untuk sarapan. Di kalangan masyarakat
Melayu Jambi, masakan ini biasa dihidangkan untuk perayaan khusus, misalnya pada
perayaan syukuran yang menandai khataman atau acara selesainya pengajian Al-Qur'an.[5]

4. Gambus Jambi
Gambus jambi merupakan alat musik petik yang dipengaruhi oleh budaya Islam. Gambus
Jambi berbentuk seperti gitar dengan senar berjumlah 3 hingga 12 buah. Gambus biasanya
dimainkan dengan instrument musik lainnya membuat suatu perhelatan musik bernama orkes
gambus

5. Timang-timang Anakku Sayang


Timang-timang Anakku Sayang adalah lagu nyanyian pengantar tidur masyarakat Jambi.
Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Timang-timang
Anakku Sayang menunjukkan betapa besar cinta dan syukur atas kehadiran seorang anak
dalam keluarga. Dalam lagu tersebut juga terkandung doa agar sang anak tidak tumbuh
menjadi anak yang manja, namun menjadi seorang anak yang bahagia dan riang gembira
sepanjang hidupnya.
6. Suku di Jambi
Provinsi Jambi di Indonesia memiliki beragam kelompok etnis atau suku bangsa yang
mendiami wilayahnya. Beberapa suku yang dapat ditemui di Provinsi Jambi antara lain:

a) Melayu Jambi: Suku Melayu Jambi adalah kelompok etnis yang mendominasi di
wilayah Jambi. Mereka umumnya bermukim di sepanjang pesisir dan pedalaman
provinsi ini.
b) Batin Sembilan: Suku Batin Sembilan adalah suku asli Jambi yang hidup di
pedalaman hutan dan memiliki kehidupan tradisional yang kuat. Mereka tinggal di
daerah-daerah seperti Sarolangun dan Merangin.
c) Kubu: Suku Kubu, atau juga dikenal sebagai Anak Dalam, adalah kelompok suku
pribumi yang berada di hutan-hutan Jambi. Mereka hidup sebagai pemburu-
pengumpul dan menjaga kelestarian hutan.
d) Kerinci: Meskipun sebagian besar populasi suku Kerinci ada di Provinsi Jambi,
sebagian juga dapat ditemui di Provinsi Sumatera Barat. Suku ini tinggal di dataran
tinggi, terutama di Kabupaten Kerinci.
e) Lempur: Suku Lempur adalah salah satu kelompok masyarakat yang ada di daerah
Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
f) Penukal: Suku Penukal adalah kelompok etnis yang mendiami daerah Penukal Abab
Lematang Ilir (PALI) di Provinsi Jambi.

Anda mungkin juga menyukai