Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL

PRAKTIK KLINIK
BUSINESS CREATIVITY IN NURSING
CROSS CULTURE UNDERSTANDING
PRODI S1 KEPERAWATAN

PERIODE PRAKTIK
5 MINGGU
27 MEI - 29 JUNI 2024
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


Website : http://www.umkudus.ac.id / Email : sekretariat@umkudus.ac.id
Alamat : Jl. Ganesha I Purwosari Telp./Faks. (0291) 442993 / 437218 Kudus 59316
PROPOSAL
PRAKTIK KLINIK
BUSINESS CREATIVITY IN NURSING
CROSS CULTURE UNDERSTANDING
PRODI S-1 KEPERAWATAN

A. PENDAHULUAN
Mata Ajaran Praktik Klinik Bussiness Creativity in Nursing yaitu mahasiswa
diharapkan dapat belajar tentang mengelola sekelompok perawat dengan menggunakan
peran dan fungsi entreprenurse dan kewiarusaah. Praktik ini mahasiwa akan membahas
prinsip-prinsip dalam berpikir, merubah paradigma, menemukan peluang, wirausaha,
membangun jaringan, marketing dan kepuasan konsumen. Mahasiswa di harapkan
mendapatkan pengalaman menerapkan entrepenurse dan kewirausaan dalam bidan
Kesehatan atau keperawatan yang bisa di lakukan oleh perawat secara mandiri maupun
bekerjasama dengan profesi lain untuk mengembangkan intreprenurse.

Praktik Klinik Bussiness Creativity in Nursing akan melaksanakan dan menerapkan


Pengembangan body of knowledge keperawatan yang berorientasi tuntutan
perkembangan global dan kompetensi bebas dalam meraih pasar, Riset Jiwa Wirausaha,
Strategi Investasi, Paradigma Pekerja Menjadi Paradigma pencipta lapangan kerja dan
pengusaha, Pekerjaan inti perawat, Kebebasan Finansial, Inventarisir peluang usaha,
Analisis perbaduan bisnis dengan Tugas Perawat, Kreativitas dan Inovasi pada
Wirausaha.

Mata Ajaran Praktik Klinik Cross Culture Understanding yaitu mahasiswa mampu
pemahaman tentang bentuk-bentuk komunikasi, aturan berkomunikasi di Amerika,
konsep-konsep dan nilai-nilai budaya, proses belajar kebudayaan, dan hal-hal yang
berkaitan dengan pemahaman budaya. Mahasiswa mampunyai pengalaman tentang
kebudayaan local di lahan praktik.

Praktik Klinik Cross Culture Understanding mahasiswa mampu belajar tentang


tentang bentuk-bentuk komunikasi, nilai-nilai budaya, proses belajar kebudayaan dan
aturan hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman budaya.

Praktik Klinik Bussiness Creativity in Nursing mempunyai beban 3 SKS Klinik.


Pengalaman Belajar Klinik (PBK) yang setara dengan 3 SKS x 170 menit x 16 minggu
atau setara dengan 3 minggu di lahan. Sedangkan, Praktik Klinik Cross Culture
Understanding mempunyai beban 1 SKS Klinik. Pengalaman Belajar Klinik (PBK) yang
setara dengan 1 SKS x 170 menit x 16 minggu atau setara dengan 1 minggu di lahan. Jadi
mahasiswa akan praktik klinik di lahan selama 4 minggu.

Kegiatan belajar mengajar yang telah diupayakan sedemikan rupa diharapkan


memberikan pengalaman pada peserta didik untuk melaksanakan praktek secara benar,
terarah dan terencana sesuai dengan prinsip dan etika keperawatan. Metode pembelajaran
diarahkan pada perkembangan kemampuan peserta didik baik dalam aspek kognitif, sikap
dan terutama psikomotor.

Melalui proses pembelajaran yang tepat, peserta didik secara langsung mulai
mengenal kehidupan profesi keperawatan dan belajar menanamkan disiplin serta kerja
sama diantara sesama anggota profesi keperawatan atau antar sesama profesi kesehatan.
Hal tersebut mendorong institusi kami untuk memberikan kesempatan pada peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajarannya salah satunya adalah di beberapa klinik perawat.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum yang ingin dicapai setelah melaksanakan Praktik Klinik Bussiness
Creativity in Nursing dan Cross Culture Understanding.
2. Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah mahasiswa mampu :
a. Membahas Prinsip-Prinsip Dalam Berpikir,
b. Merubah Paradigma,
c. Menemukan Peluang Wirausaha,
d. Membangun Jaringan,
e. Marketing Dan Kepuasan Konsumen.
f. Pemahaman Tentang Bentuk-Bentuk Komunikasi,
g. Aturan Berkomunikasi Di Lahan Praktik
h. Konsep-Konsep Dan Nilai-Nilai Budaya,
i. Proses Belajar Kebudayaan,
j. Hal-Hal Yang Berkaitan Dengan Pemahaman Budaya.

C. PERINCIAN WAKTU PELAKSANAN PRAKTEK


Waktu pelaksanaan yang digunakan untuk Praktik Klinik Bussiness Craetivity In
Nursing dan Cross Culture Understanding adalah 4 minggu yang dimulai pada 27 MEI -
29 JUNI 2024.
D. RUANG PRAKTEK YANG DIGUNAKAN
Adapun lahan yang dipakai ialah praktik perawat yang meliputi: Wound Care, Khitan
Centre atau praktik Perawat Mandiri atau Praktik perawat yang bekerjasama dengan
profesi kesehatan lainnya.

E. PRAKTIKAN
Jumlah mahasiswa praktikan yang akan mengikuti Praktek adalah mahasiswa prodi
S-1 keperawatan semester 6 dengan rincian penempatan dan jumlah mahasiswa terlampir.

F. STRATEGI
1. Praktek akan dimulai dengan breiving untuk mempersiapkan mahasiswa turun
langsung ke lahan praktek dalam situasi yang nyata.
2. Melaksanakan Praktik Klinik Manajemen Keperawatan di bawah bimbingan Clinical
Instructure ( CI ) secara survey dan pembimbing dari Akademik.
3. Di akhir putaran akan diadakan post conference.

G. METODE
Metode yang dipakai untuk pembelajaran praktek klinik keperawatan adalah
1. Diskusi ( Pre dan Post Conference )
2. Survey ruangan keperawatan dengan pendekatan manajemen keperawatan
3. Bed side Teaching
4. Ronde Keperawatan

H. EVALUASI
Evaluasi dilakukan dengan cara :
1. Pencapaian Kompetensi
2. Log book dalam bentuk Jurnal Kegiatan Keperawatan
3. Evaluasi Kompetensi
4. Penilaian Performence Oleh klinik

I. TUGAS MAHASISWA
a. Mengisi daftar hadir
b. Survey ruangan tentang manajemen keperawatan dengan melakukan pengkajian data
(profil, unsur input, proses, output)
c. Melengkapi buku target kompetensi dan diketahui oleh kepala ruang / CI Rumah Sakit
/ klinik , adapun kompetensi terlampir.
d. Melaksanakan praktek klinik keperawatan manajemen dengan survey sesuai tujuan
yang ingin dicapai.
e. Membuat laporan hasil survey di rs / klinik dalam hal manajemen keperawatan
f. Diakhir praktek mengumpulkan buku daftar hadir, buku kegiatan harian, buku
kompetensi serta laporan studi kasus yang sudah ditanda tangani oleh Kepala Ruang /
Clinical Instructure ( CI ) Rumah Sakit / klinik. Batas pengumpulan tugas maksimal 1
minggu setelah selesai praktek.

J. TATA TERTIB (TERLAMPIR)


K. LEMBAR PENILAIAN LAHAN (TERLAMPIR)
L. TUGAS DAN WEWENANG PEMBIMBING
• Pembimbing Dari Akademik
Tugas:
1. Mengecek daftar hadir mahasiswa
2. Mengadakan pre conference
3. Mengecek kompetensi yang telah dicapai maupun kendala yang dihadapi
mahasiswa.
4. Memberi bimbingan mahasiswa dalam penyusunan studi kasus individu dengan
terlebih dahulu di ketahui oleh kepala Ruang atau CI dari kasus yang ditugaskan.
5. Melakukan evaluasi pencapaian dan kendala yang dihadapi oleh mahasiswa
6. Melakukan evaluasi bimbingan secara komprehensif pada Mahasiswa
Wewenang:
1. Menegur mahasiswa yang melanggar peraturan ( baik yang berlaku di Rumah
sakit maupun yang ditentukan dari pendidikan ).
2. Memproses awal masalah yang sedang terjadi di lahan ( terutama yang
menyangkut mahasiswa ) kemudian diteruskan ke bagian Praktik Klinik Prodi
Keperawatan dan Kebidanan.
3. Menolak menandatangani studi kasus yang kurang memenuhi kelayakan.
• Pembimbing dari lahan (CI),
Tugas:
1. Mengecek daftar hadir mahasiswa
2. Mengecek kompetensi yang telah dicapai mahasiswa, menandatangani dan
menginformasikan kepada pembimbing akademik.
3. Memberi bimbingan dan persetujuan dalam penyusunan hasil survey
4. Melakukan evaluasi pencapaian antar pembimbing baik secara terjadwal atau
tidak
5. Menilai ketrampilan, kedisiplinan, etika mahasiswa bersama kepala ruangan pada
format yang sudah disediakan.
Wewenang:
1. Menegur mahasiswa yang melanggar peraturan baik yang berlaku di lahan
maupun dari pendidikan
2. Menolak menandatangani studi kasus yang tidak memenuhi kelayakan.

M. DAFTAR PEMBIMBING AKADEMIK


1. Dr. Ns. Rusnoto, M.Kes ( Epid )
2. Noor Hidayah, S.Kep.,Ns., M.Kes
3. Sukarmin, M. Kep. Ns. Sp. Kep. MB
4. Sri Karyati, M. Kep. Ns. Sp. Kep. Mat
5. Ns. Dewi Hartinah, M.Si.Med., M.Kep
6. Anny Rosiana Masithoh, M. Kep.Ns. Sp. Kep. J
7. Indanah, M. Kep. Ns. Sp. Kep. An
8. Ns. Yulisetyaningrum, M.Si.Med., M.Kep
9. Heny Siswanti, S. Kep.,Ns., M. Kep
10. Tri Suwarto, S.Kep, Ns.,M.Kep
11. Sukesih, S.Kep.,Ns., M.Kep
12. Sri Siska M, S.Kep.,Ns., M.Kep
13. Muhammad Purnomo, S.Kep., Ns., M.HKes
14. Umi Faridah, S.Kep.,Ns.,MNS
15. Edi Wibowo Suwandi, S.Kep.,Ns.,M.Kep
16. Fitriana Kartika S, S.Kep.,Ns.,M.Kep
17. Muhamad Jauhar, S. Kep.,Ns.,M.Kep
18. Diana Tri Lestari, M. Kep. Sp. KMB
19. Ashri Maulida R, S. Kep.,Ns.,M.Kep
J. PENILAIAN

Penilaian akan dilakukan oleh pihak Akademik dan pihak rumah sakit dengan dasar
persetujuan / pengesahan dari pihak RS, pembagian prosentasi sebagai berikut:

NO URAIAN PROSENTASE
1. Target pencapaian kompetensi minimal 80 % 20 %
a. 75 % - 79 % diberi penugasan
b. < 75 % mengulang praktek
2. Log book ( Laporan jurnal tindakan keperawatan : 1 jurnal / 20 %
minggu )
ADL (Activity Dayly Living)
3. Laporan kegiatan Praktik Klinik 40 %
4. Penilaian performance individu oleh RS / klinik 20 %
TOTAL 100 %

Kudus, Maret 2024


Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Ka. Program Studi S1 Keperawatan

Indanah, M.Kep., Ns., Sp.Kep.An Umi Faridah, S.Kep.,Ns.,M.NS


LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Tata Tertib Praktek Klinik

2. Lampiran 2 : Petunjuk Pengisian Format Penilaian

3. Lampiran 3 : Format Penilaian Penampilan Praktikan

4. Lampiran 4 : Daftar Nama Mahasiswa Praktik

5. Lampiran 5 : Pedoman penyusunan laporan

6. Lampiran 6 : Kompetensi

7. Lampiran 7 : Lampiran - lampiran


Lampiran 1

TATA TERTIB MAHASISWA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN AKADEMIK 2023/ 2024

1. Mahasiswa wajib menjaga nama baik universitas selama praktik di Rumah Sakit.
2. Mahasiswa wajib mentaati peraturan yang ada di rumah sakit tempat praktik.
3. Mahasiswa wajib memakai seragam lengkap putih-putih, sepatu putih dengan kaos kaki
warna putih, papan nama, simbul Universitas Muhammadiyah Kudus setiap mahasiswa
masuk ke Rumah Sakit.
4. Mahasiswa wajib melaksanakan praktik klinik dngan kehadiran 100%.
5. Mahasiswa wajib mengikuti jadwal dinas survey dengan ketentuan
a. Apabila ijin / sakit maka Mahasiswa mengganti hari praktik sesuai dengan jumlah hari
Mahasiswa ijn / sakit
b. Apabila tanpa keterangan maka Mahasiswa mengganti 2 kali dari jumlah
ketidakhadiran
6. Mahasiswa harus mengisi target kompetensi yang sudah ditentukan oleh Universitas
Muhammadiyah Kudus dengan memintakan tanda tangan kepada Clinical Instructure (
CI ) atau kepala Ruang. Bila dalam evaluasi akhir kompetensi mahasiswa kurang dari 75
%, maka mahasiswa akan dikenai penugasan atau memenuhi target kompetensi dengan
tempat yang sama dengan biaya sendiri.
7. Mahasiswa diperkenankan ijin dengan ketentuan :
a. Ijin yang bisa direncanakan , misalnya tugas dari universitas,mahasiswa harus
membawa surat tugas dari universitas.
b. Ijin yang tidak bisa direncanakan, misalnya ada anggota keluarga yang meninggal
mahasiswa langsung ijin ke Kepala Ruangan, apabila tidak ada ke Clinical
Instructure, apabila tidak ada ke Perawat Jaga.
c. Ijin sakit harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Dokter dari rumah sakit dimana
mahasiswa praktik. Apabila mahasiswa sakit di rumah, maka Surat Keterangan Dokter
setempat yang kemudian dikirim ke Kepala Ruang, Diklat Rumah Sakit dan Ketua
Jurusan S-1 Keperawatan.
d. Untuk semua ijin harus di foto kopi rangkap tiga yang diserahkan ke Kepala Ruangan,
Diklat dan Universitas. Mahasiswa yang ijin sakit diganti jumlah waktu sakit,
mahasiswa yang ijin bukan sakit diganti 2x lipat.
8. Ketentuan sanksi :
a. Bagi mahasiswa yang tidak masuk tanpa keterangan, maka sanksi yang dikenakan
adalah mengganti jaga di lahan dua kali lipat.
b. Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib baik dari Universitas Muhammadiyah
Kudus maupun dari Rumah Sakit maka mahasiswa akan mendapat peringatan dari
Rumah Sakit secara lisan, dan apabila mahasiswa melanggar untuk kedua kalinya
maka akan mendapat peringatan tertulis dari Rumah Sakit dan wajib membuat surat
pernyataan tidak akan mengulangi lagi kepada Rumah Sakit, kemudian tembusan
kepada Universitas Muhammadiyah Kudus. Jika mahasiswa melanggar untuk Ke-
Tiga kalinya maka Pihak Rumah Sakit berhak mengeluarkan mahasiswa dari tempat
praktek dengan memberikan surat tembusan kepada Universitas Muhammadiyah
Kudus. Dengan demikian mahasiswa wajib mencari lahan praktek baru dengan biaya
sendiri untuk hal tersebut mahasiswa mendapatkan rekomendasi dari Universitas
Muhammadiyah Kudus. Bila dalam batas yang ditentukan mahasiswa tidak
menyelesaikan beban kompetensi dari PBK, maka yang bersangkutan dianggap tidak
lulus PBK dan harus mengulangi praktek PBK yang sama di waktu lain.
c. Mahasiswa wajib mengulang praktik jika belum memenuhi kompetensi
Lampiran 2

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT PENILAIAN


PRAKTEK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
PRODI S-1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

A. Petunjuk Point Penilaian


1. Tanggung Jawab yang dinilai meliputi :
a. Kesungguhan mahasiswa memegang tugas yang telah didelegasikan oleh Kepala
Ruangan, Clinical Instructure, perawat jaga dan petugas kesehatan lain yang
berkompeten ( dokter, petugas laborat )
b. Tanggungjawab mahasiswa terhadap survey selama praktik
c. Tanggung jawab Mahasiswa terhadap penyelesaian tugas dari Akademik
d. Tanggung jawab menggunakan alat jika pakai alat
2. Disiplin meliputi ;
a. Ketepatan waktu mahasiswa saat dating maupun saat pulang
b. Kelengkapan atribut mahasiswa saat jaga maupun keperluan yang berhubungan
dengan proses pendidikan misalnya konsultasi, pengkajian pada pasien.
c. Kedisiplinan mahasiswa dalam mengikuti program bimbingan baik dari
Akademik maupun dari pihak rumah sakit.
3. Etika meliputi :
a. Penghormatan mahasiswa terhadap petugas kesehatan maupun non kesehatan
termasuk pembimbing klinik.
b. Sopan santun mahasiswa dalam menghadapi pasien dan keluarganya.
4. Etika permohonan ijin untuk berbagai Prakarsa meliputi :
a. Perencanaan mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
b. Persiapan mahasiswa dalam melakukan setiap tindakan, alat maupun mental.
5. Ketrampilan meliputi :
a. Kesesuaian tindakan mahasiswa dengan rencana dan tujuan keperawatan.
b. Penampilan, kemauan, kemampuan mahasiswa dalam melakukan tindakan.
c. Kesesuaian tindakan dengan teori dan prinsip keperawatan ( sterilitas, kebersihan
)
6. Hasil kerja meliputi :
a. Hasil yang dirasakan oleh pasien setelah mahasiswa melakukan tindakan.
b. Hasil setelah melakukan tindakan keperawatan ( kerapian, ketelitian,
pengembalian alat )
7. Rentang penilaian meliputi :
a. Kurang dari 5 : Jelek
b. 6 ( enam ) : Cukup
c. 7–8 : Baik
d. 9 ( sembilan ) : Sangat Baik
e. 10 ( sepuluh ) : Istemewa

B. Pengisian
Pengisian format penilaian dilakukan setiap periode praktek mahasiswa
Lampiran 3

DAFTAR PENILAIAN PENAMPILAN PRAKTIKAN


PRODI S-1 KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
DI KLINIK.......................

SEMESTER :
TAHUN AKADEMIK :
JANGKA WAKTU :
RUMAH SAKIT :

UNSUR – UNSUR YANG DINILAI

KETRAMPILAN

JUMLAH NILAI

RATA-RATA
PEKERJAAN
TANGGUNG

PRAKARSA
NO NAMA MAHASISWA
DISIPLIN
JAWAB

ETIKA

HASIL

Kudus, 2024

Pembimbing Lahan
Lampiran 4:

PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PRAKTEK

1. COVER DEPAN

1.1 Gambar dan Design menarik


Gambar dan design cover depan proposal harus dapat mewakilkan jenis dan karakter dari
usaha yang tercerminkan dari design dan warna yang sesuai.
1.2 Logo / Lambang Usaha
Digunakan untuk mempermudah dan membedakan usaha kita di mata konsumen dalam
mengingatkan usaha kita dibandingkan dengan pesaing dan nama usaha yang sama.
1.3 Informatif ( nama, alamat, contact no )
Berisi informasi nama usaha, domisili / alamat tempat usaha serta nomor telepon yang
dapat dihubungi apabila calon investor ataupun konsumen ingin menghubungi.

2. PENDAHULUAN

2.1 Sejarah Berdirinya Usaha


Sejarah berdirinya usaha menggambarkan kepada calon investor dasar atau landasan
usaha ini berdiri apakah cukup kuat secara pengalaman dan keutuhan individu yang
terlibat didalamnya.
2.2 Visi & Misi Usaha
Visi merupakan cita-cita yang ingin dicapai usaha dalam jangka panjang (What to Be? )
Misi merupakan cara-cara yang digunakan usaha dalam mencapai visi usaha (How to Be
?). Misi dapat berupa pernyataan kalimat atau kata yang mengingatkan pelaku usaha
untuk bekerja sesuai Misi dalam mencapai Visi.

3. ASPEK PEMASARAN

3.1 Gambaran Umum Pasar ( STP )


Segmen Pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha kita
Target Pasar merupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari usaha kita.
Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing usaha
yang sejenis.
3.2. Permintaan
• Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
• Proyeksikan permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang
seperti kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk
Tahun Perkiraan Permintaan
( dalam Unit )

3.3. Penawaran
• Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Nama Perusahaan Kapasitas Produksi / Tahun
Pesaing ( dalam Unit )
• Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi
penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai
pertumbuhan ekonomi.
Tahun Perkiraan Penawaran
( dalam Unit )

3.4. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar


Rencana Penjualan adalah rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun
disesuaikan dengan kondisi permintaan dan penawaran.
Pangsa Pasar adalah bagian dari penjualan produk kita dibandingkan dengan
penjualan total produk sejenis dalam industri

Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Pangsa Pasar


(A) (B) (C = A-B) Penjualan (E = DX100% / C)

3.5. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing


Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat
analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
3.5.1. Product
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen
untuk membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan mutu /
kualitas, ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan lebih dibandingkan pesaing.
3.5.2. Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi
harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk
dengan harga yang lebih murah. Selainnya itu dari segi harga, kita dapat
membedakan produk kita berdasarkan harga satuan dan harga grosir, syarat
pembayaran, diskon/potongan harga,
3.5.3. Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui
beberapa cara :
• Advertising (Iklan)
Beriklan dapat dilakukan melalui media berikut :
- Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran.
- Media TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio
• Sales Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat keramaian dimana
konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.
• Personal Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan
menawarkan dan mencoba produk langsung.
• Public Relation
Cara promosi ini cenderung untuk membuat image perusahaan baik dimata
konsumen bukan mempromosikan produk secara langsung. Umumnya
dilakukan oleh perusahaan besar.
3.5.4. Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan
konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke
konsumen atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang
besar) atau retailer (pedagang kecil).

3.5.5. People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat
meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak
langsung.
3.5.6. Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk
membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik
ataupun proses pelayanan terhadap konsumen.
3.5.7. Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk
yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang menarik dan
bersih untuk restoran.
Note :
• Semua strategi pemasaran yang dibuat berdasarkan 7 P diatas haruslah
dibandingkan dengan strategi pemasaran yang diterapkan oleh pesaing. Strategi
pemasaran yang kita buat harus berbeda dan lebih unggul dalam menarik
konsumen.
• Semua strategi pemasaran yang dibuat pastilah mempunyai anggaran / biaya
sehingga perlu dicatat biaya yang dikeluarkan per bagian P.

4. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN


4.1 Aspek Organisasi
• Nama Perusahaan / Usaha
• Nama Pemilik / Pimpinan
• Alamat kantor dan tempat usaha
• Bentuk Badan Hukum ( Kalo berbentuk Badan Hukum )
• Struktur Organisasi
• Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Jabatan Uraian Jumlah Gaji / Bulan Total
Tugas (B) (C) (BxC)
(A)
Pimpinan
1. Direksi
Staf
1. Bag. Pemasaran
2. Bag. Produksi
3. Bag. Keuangan
Total Gaji / Bulan

4.2. Perijinan
Perijinan yang perlu disiapkan sebelum usaha dimulai dan disertai dengan biaya
pengurusannya. Apabila usaha kita tidak berbentuk badan hukum maka perijinan tidak
kompleks tetapi hanya perlu perijinan dari wilayah sekitarnya (paling tidak sampai ijin
kecamatan / kelurahan ) disertai keterangan dari pihak RT / RW dimana usaha kita
berada.
Sedangkan bila usaha kita akan berbentuk badan hukum maka perijinan yang
diperlukan adalah : ijin prinsip (dari instansi terkait), SITU (Surat Ijin Tempat Usaha),
TDP ( Tanda Daftar Perusahaan), Akta Pendirian Perusahaan, dll. Semua biaya diatas
berkisar antara 5-7 jt untuk berbentuk PT (Perseroan Terbatas) tergantung wilayah
usaha dan dikerjakan semuanya oleh NOTARIS.

4.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan


Kegiatan sebelum usaha dimulai disertai dengan jadwal pelaksanaan yang diatur
berdasarkan periode tertentu ( mingguan atau bulanan ).

KEGIATAN JADWAL PELAKSANAAN


( Dalam Mingguan )
1 2 3 4
1. Survey Pasar
2. Menyusun Rencana Usaha
3. Perijinan
4. Survai tempat usaha
5. Survai Mesin / Peralatan
6. Pemasangan Sarana Penunjang
7. Mencari tempat kerja
8. Uji Coba Produksi
9. Operasional

4.4 Inventaris Kantor dan Supply Kantor


Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.

Inventaris / Perangkat Kerja Merk Jumlah Harga Jumlah


unit harga

Total Inventaris Kantor

Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi seperti ATK
Alat Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang )

Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun

Total Supply Kantor

5. ASPEK PRODUKSI
5.1. Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada
usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi
bentuk, ukuran, warna serta fungsinya.
B. Nilai/Manfaat Produk
Manfaat yang dapat ditawarkan oleh produk dapat dibagi dalam 5 tingkatan,
yaitu:
- Manfaat inti (core benefit): adalah manfaat yang diberikan untuk
pemenuhan terhadap kebutuhan utama konsumen, misalnya kebutuhan
berbicara jarak jauh.
- Manfaat dasar (basic benefit): adalah manfaat dasar yang diberikan untuk
memecahkan masalah kebutuhan utama, misalnya telepon.
- Manfaat yang diharapkan (expected benefit): adalah manfaat yang
diharapkan lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan dasar, misalnya
telepon yang dapat dibawa-bawa (HP).
- Manfaat di atas harapan (augmented benefit): adalah manfaat yang dapat
diberikan lebih dari yang diharapankan oleh konsumen, misalnya HP yang
dapat digunakan untuk SMS.
- Manfaat potensial (potential benefit): adalah semua manfaat yang mungkin
dapat diberikan lebih dari sekedar augmented benefit, misalnya HP yang
dapat digunakan sebagai lampu senter, kamera, video recorder, video calling,
fax, internet, dsb.

C. Kegunaan/Fungsi Produk
- Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh
konsumen akhir (pemakai akhir); meliputi:
▪ Convenience goods, yaitu produk yang dibutuhkan sehari-hari dan
mudah didapat, misalnya beras, gula, teh, permen, dll.
▪ Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh kon-sumen
berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya. Contohnya adalah baju,
telepon seluler, mobil, dsb.
▪ Specialty goods, yaitu produk yang mempunyai karakteristik unik dan
mempunyai merek yang sudah terkenal; misalnya mobil mewah, jam
tangan mewah, dsb.
▪ Unsought goods, adalah produk yang kurang dikenal atau dike-tahui
umum tetapi kurang diminati, misalnya asuransi
- Produk industri, yaitu produk yang biasa dibeli oleh pelaku
usaha produksi lainnya. Biasa dikenal dalam B to B (business to
business). Dapat dibagi dalam 3 golongan, yaitu:
• Bahan baku dan suku cadang: merupakan bahan mentah yang akan
diproses lebih lanjut.
• Barang modal: yaitu barang-barang yang berumur lebih dari 1 tahun
dan tidak untuk dijual belikan.
• Perlengkapan dan jasa bisnis, yaitu produk tidak tahan lama yang
membantu operasional perusahaan.
5.2. Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan
proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang
dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau
diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.
5.3. Kapasitas Produksi
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan
faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan
dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan
yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar
atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam
unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk
perencanaan strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3
tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.
Tahun Rencana produksi (dalam unit)

5.4. Tanah dan Bangunan


Perencanaan tanah dan bangunan berkaitan dengan lokasi untuk kan-tor, tempat
usaha, pabrik, gudang, tempat parkir, dll. Untuk keperluan perhitungan kelayakan
finansial usaha, maka perlu diperhitungkan ukuran, harga beli atau sewanya.
5.5. Pemasangan Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam
anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon,
internet, dan lain-lain.
Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Pemasangan instalasi listrik
2. Pemasangan instalasi air (PAM)
3. Pemasangan instalasi telepon
4. Pemasangan instalasi internet
5. Dan lain-lain
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang :

5.6. Mesin dan Peralatan


Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus
dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan
kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Nama Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga
Mesin/Peralatan
1.
2.
3.
Total Pembelian
Mesin/Peralatan

5.7. Bahan Baku dan Bahan Pembantu

Nama Bahan Baku Merk Jumlah Unit Harga Jumlah Harga


1.
2.
3.
Total Pembelian Bahan
Baku

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk
perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier,
kuantitas, harga beli, persyaratan pembe-lian, ketersediaan, dan persediaan.
5.8. Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai
kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibu-tuhkan, dan persyaratan kerja.

A. Sistem Harian:
Jenis Kegiatan Tarif/Upah Jumlah Jumlah Hari Jumlah (Rp.)
per hari Tenaga Kerja Kerja/Tahun
1.
2.
3.
Total Upah Tenaga Produksi
Sistem Harian

B. Sistem Borongan
Jenis Kegiatan Tarif/Unit Jumlah Produksi/Tahun Jumlah Harga Beli
1.
2.
3.
Total Upah Tenaga Produksi
Sistem Borongan:

5.9. Biaya Umum Usaha/Pabrik


Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga diren-canakan
biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana), misalnya seba-gai berikut:

Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik Jumlah Biaya/Tahun


1. Pemeliharaan mesin dan peralatan
2. Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb.
3. Rekening listrik, air, telepon.
4. Pemeliharaan bangunan
Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun:

6. ASPEK KEUANGAN
6.1. Strategi Sumber Pendanaan Usaha
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional ada-ah
tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi meng-impun dana
dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga inter-ediasi yang ada dibedakan
dalam 3 kategori yakni :
a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha
di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-
31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam
hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan
Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang
menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina
BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.
Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Kope-asi
(PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan
Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan
sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan
kehidupan perekonomian masyarakat mela-ui kemitraan dengan para
pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.
Pelaksanaan Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina
Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang bertujuan untuk
mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rak-yat, melalui pemerataan di sektor
ekonomi dimana anggota masya-rakat golongan pengusaha kecil dan koperasi diberi
kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman
untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN.

6.2. Proyeksi Keuangan


Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi dana
yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha,
termasuk di dalamnya 3 perfoema laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan
cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan
kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:

A. Sumber Pendanaan
Persentase (%) Jumlah
Uraian
(a) (b) (c = a + b)
1. Modal Sendiri
2. Pinjaman
Jumlah (1+2)
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Tanah
b. Bangunan
c. Mesin/Peralatan
d. Peralatan Kantor
e. Alat angkut
f. Infrastruktur
g. Biaya pra operasi
Jumlah
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Bahan Baku
b. Persediaan Bahan
c. Produk dalam proses
d. Piutang
e. Uang Kas
Jumlah
D. Analisa Biaya Tetap
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (3) (3 = 1 x 2)
a. Gaji
b. Penyusutan
c. Bunga Pinjaman
d. Biaya Pemasaran
e. Biaya Lainnya
Jumlah
E. Analisa Biaya Tidak Tetap
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
(1) (2) (3 = 1 x 2)
a. Upah
b. Biaya Bahan
Jumlah
F. Proyeksi Aliran Kas Usaha
Tahun
Uraian
1 2 3 4 5
a. Sumber dana (in flow)
b. Penggunaan dana (out flow)
c. Arus kas bersih (net flow = a
– b)
d. Keadaan kas awal
e. Keadaan kas akhir (c + d)

6.3. Analisa Kelayakan Usaha


Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat
pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa
yang akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi
investasi yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan
melakukan berbagai macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-
faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau
tidaknya suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa yang dapat
dipergunakan adalah :

A. Metode Non-Discounted Cash Flow


Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat
kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang
(time value of money). Metode yang dipergunakan adalah Pay Back Period (PBP)
Method, dengan formula umum sbb:

Total Investasi
Pay Back Period = --------------------------------------- x 1 tahun
Net Income + Depreciation

Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan
berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model ini umum
digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif usaha yang mempunyai resiko
tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima kembali
secepat mungkin. Kelemahan utama dari metode PBP ini adalah:
• Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.
• Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

B. Metode Discounted Cash Flow


Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai
waktu uang (time value of money) dalam menghitung tingkat pengembalian modal
pada masa yang akan datang.
1. Net Present Value (NPV)
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan nilai sekarang
(present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan.
Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:

NPV = PV of Benefit – PV of Capital Cost atau karena PV = (C / (1+i)n), maka:


C –C
NPV =
Σ-----------
(1 + i) n +Σ-----------
(1 + i)n

di mana: i = bunga tiap periode


N = periode (tahun, bulan)
-C = modal (capital)
C = hasil bersih (proceed)

Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:


1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama dengan
tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan kata lain usaha tidak
untung maupun rugi (impas).
2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya (return) di
bawah tingkat bunga yang dipakai.
3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan atau
hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.

Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak menganalisis
pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi yang berbeda.
2. Profitability Index (PI)
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya
menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value).
Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai
uang, sedangkan dalam PI adalah indeks. Rumus perhitungan PI adalah
sebagai berikut:

PV of Benefit
Profitability Index = ---------------------------
PV of Capital Cost

Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip dengan


NPV, yaitu sebagai berikut:
- Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak
- Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
- Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP

3. Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang
menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan hasil-
hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai
sebagai acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman
bank yang sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut
dibiayai sendiri.
Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus
menggunakan beberapa kali simulasi atau melakukan pola try and error.
Namun demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui
sebelumnya, IRR dapat dirumuskan sebagai:

IRR = i1 + (i2 – i1) x || NPV1


----------------------- x 100%
(NPV1 – NPV2) |
di mana: NPV1 harus di atas 0 (NPV1 > 0)
NPV2 harus di bawah 0 (NPV2 < 0)

6.4. Analisa Keuntungan


Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (pene-tapan
keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volu-me penjualan
yang dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari
pesaing. Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan
acuan periode tertentu.
1. Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode
yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume
penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-
Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan
minimal yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan
tidak mengalami keuntungan maupun kerugian.
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
- Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya
dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak
secara proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos
biaya tetap, dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.
- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional
dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan
perubahan volume penjualan atau produksi.
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:
Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------------- x 100%
Hasil Penjualan – Biaya Variabel

atau dapat juga dituliskan sebagai:

Biaya Tetap
BEP = --------------------------------------
Biaya Variabel
|
1 – -----------------------
Hasil Penjualan
|
2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya
variabel. Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah
analisa penentuan keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang
pertama perlu diketahui adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara
biaya variabel dengan hasil penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari
rumusan berikut:

Biaya Variabel
Rasio kontribusi margin = 1 –
| ------------------------
Hasil Penjualan |
Dengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari
keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Biaya Tetap + Laba


Minimal Penjualan = -----------------------------------

|
Biaya Variabel
1 – -------------------------
Hasil Penjualan
|
Pada saat menyajikan rencana usaha kepada para investor maupun para kreditor, hal-hal yang
perlu diperhatikan oleh perusahaan/pengusaha adalah sebagai berikut :
1. Usahakan rencana bisnis yang disusun tidak terlalu tebal tetapi lengkap, artinya
mencakup berbagai informasi yang dibutuhkan oleh evaluator baik dari piahk investor
maupun kreditor untuk melakukan pengambilan keputusan. Uraian lebih rinci
sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran. Kuratko dan Hodgetts (2004) menyarankan
agar tebal rencana bisnis tidak lebih dari 50 halaman.
2. Penampilan rencana bisnis harus dibuat menarik karena investor dan kreditor akan
memperoleh kesan pertama terhadap perusahaan yang sedang mencari pendanaan dari
penampilan rencana bisnis yang diajukan kepada mereka.
3. Sampul depan rencana bisnis harus memuat nama perusahaan, alamat, nomor telpon
perusahaan, dan bulan serta tahun rencana bisnis dikeluarkan. Hal tersebut untuk
memudahkan calon investor atau kreditor melakukan komunikasi dengan perusahaan
atau pada saat mereka memberikan jawaban balasan terhadap rencana bisnis yang
disampaikan perusahaan. Pada bagian dalam dari sampul, harus dituliskan jumlah
salinan/copy bisnis yang diedarkan. Hal ini akan memberi kesan kepada calon investor
maupun kreditor bahwa mereka adalah pihak yang diprioritaskan oleh perusahaan
dalam memperoleh penawaran rencana bisnis.
4. Rencana bisnis yang baik harus mencantumkan ringkasan eksekutif (executive
summary) yang dapat disampaikan dalam 2-3 halaman yang memuat penjelasan
mengenai keadaan usaha saat ini. Ringkasan tersebut dapat berisi produk dan jasa yang
dihasilkan, manfaat produk bagi pelanggan, ramalan keuangan, tujuan perusahaan
dalam jangka panjang (lebih dari lima tahun), jumlah dana yang dibutuhkan, serta
manfaat yang akan diterima oleh investor.
5. Penyusunan rencana bisnis harus diorganisasikan dengan baik.

Rencana usaha yang baik akan mencantumkan risiko utama dari suatu bisnis yang akan
dijalankan.
Lampiran 5:

KOMPETENSI PRAKTIK KLINIK

PRODI S-1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS T.A 2023/2024

KETERCAPAIAN KET TTD


NO KOMPETENSI
ADA TIDAK
Bussines Creativity In Nursing
1 Home care
2 Wound Care
3 Sirkumsisi
4 Terapi komplementer
5 Terapi herbal
6 Sikap Kreativitas
7 Membangun Jejaring
8 Evaluasi Usaha
9 Inovasi
10 Keberanian Mencoba
11 Marketing
12 Penguasaan Teknologi
13 Evaluasi Kepuasan Customers
14 Kemampuan Komunikasi Menarik
15 Proaktif
16 Motivasi
17 Rencana Pengembangan Usaha
Cross Culture Understanding
1 Bentuk-bentuk komunikasi Bahasa
Local
2 Aturan berkomunikasi di budaya
Lokal
3 Nilai-nilai budaya lokal
4 Belajar kebudayaan Lokal
5 Hal hal budaya lokal
6 Mengenal makan budaya lokal
7 Aturan budaya lokal
8 Pakaian Budaya lokal

Anda mungkin juga menyukai