Akuntansi Aset Tetap - Kelompok 7 - Akuntansi Pemerintah - Makalah
Akuntansi Aset Tetap - Kelompok 7 - Akuntansi Pemerintah - Makalah
MATA KULIAH
AKUNTANSI PEMERINTAH
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 7
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena atas
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Akuntansi Aset Tetap.
Makalah ini menjelaskan mengenai penerapan akuntansi aset tetap pada pemerintahan
daerah.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam
pembuatan makalah ini. Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
a. Orang tua penulis yang selalu mendoakan dan memberi dukungan untuk
penulis.
b. Teman-teman kelompok 7 yang telah bekerja sama menyelesaikan penugasan
kelompok ini.
c. Dosen mata kuliah akuntansi pemerintah, Ibu Gustati, S.E, M.Si, Ak., CA yang
telah menyediakan materi dan juga membimbing perkulihan ini.
d. Teman-teman kelas 3AD4 ini yang saling mendukung satu sama lain.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna, sehingga
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran serta motivasi yang bersifat membangun untuk
kedepannya. Mohon maaf jika tulisan ini mengandung banyak kekurangan baik disengaja
maupun tidak.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan manfaat untuk penulis
sebagai acuan semangat untuk terus meraih mimpi. Dengan keterbatasan pengetahuan dari
penulis, maka penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya. Atas perhatiannya, penulis
ucapkan terima kasih kepada semua pihak.
Penulis
Kelompok 7
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
Table 1.1 Jurnal LO dan Neraca Mengakui Penambahan Aset Tetap _________________ 7
Table 1.2 Jurnal LO atau Neraca Pembayaran Perolehan Aset Tetap (SP2D-LS) ________ 7
Table 1.3 Jurnal LRA Pembayaran Perolehan Aset Tetap (SP2D-LS) ________________ 7
Table 1.4 Jurnal LO atau Neraca Pembayaran Perolehan Aset Tetap (UP/GU/TU) ______ 7
Table 1.5 Jurnal LRA Pembayaran Perolehan Aset Tetap (UP/GU/TU) _______________ 7
Table 1.6 Jurnal Penyusutan dan Amortisasi Setiap Akhir Periode ___________________ 8
Table 1.7 Jurnal LO atau Neraca Kapitalisasi Renovasi Aset Tetap __________________ 9
Table 1.8 Jurnal LRA Kapitalisasi Renovasi Aset Tetap ___________________________ 9
Table 1.9 Jurnal LO atau Neraca Penghapusan Aset Tetap dengan Pemusnahan _______ 10
Table 1.10 Jurnal LO dan Neraca Penghapusan Aset Tetap dengan Pemusnahan_______ 10
Table 1.11 Jurnal LO atau Neraca Penghapusan Aset Tetap yang Diserahkan ke PPKD _ 10
Table 1.12 Jurnal LO dan Neraca Penghapusan Aset Tetap yang Diserahkan ke PPKD _ 10
Table 1.13 Jurnal Menerima Pelimpahan Aset dari SKPD (PPKD) _________________ 10
Table 1.14 Jurnal LO atau Neraca Saat Aset Telah Dijual (PPKD) __________________ 11
Table 1.15 Jurnal LRA Saat Aset Telah Dijual (PPKD) __________________________ 11
Table 1.16 Jurnal LO atau Neraca Saat Aset Telah Dijual (PPKD) 2 ________________ 11
Table 1.17 Jurnal LRA Saat Aset Telah Dijual (PPKD) 2 _________________________ 11
Table 1.18 Penambahan Masa Manfaat Aset Tetap karena Perbaikan (Ilustrasi) _______ 14
Table 1.19 Perkiraan Masa Manfaat Aset Tetap (Ilustrasi) ________________________ 24
Table 1.20 Daftar Aset Tetap SKPD Sentosa yang Dihapus _______________________ 29
Table 1.21 Jurnal Transaksi PPK SKPD Sentosa ________________________________ 30
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka makalah ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui definisi dari aset tetap.
b. Mengetahui klasifikasi aset tetap.
c. Mengetahui prosedur akuntansi terhadap aset tetap.
d. Mengetahui cara pengakuan aset tetap.
e. Mengetahui cara pengukuran aset tetap.
f. Mengetahui cara penyusutan aset tetap.
g. Mengetahui penyajian aset tetap dalam laporan keuangan.
h. Mengetahui penerapan akuntansi aset tetap dalam ilustrasi komprehensif.
2
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub
pembahasan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
a. BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang
dalam pembuatan makalah Akuntansi Aset Tetap. Selain itu dijelaskan juga
rumusan masalah yang ingin diselesaikan, tujuan, batasan penulisan, dan juga
sistematika penulisan untuk makalah mengenai aset tetap pada akuntansi
pemerintahan.
b. BAB II PEMBAHASAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai definisi,
klasifikasi, prosedur akuntansi, pengakuan, pengukuran, dan penyusutan aset
tetap. Selain itu, dijelaskan juga mengenai penyajian dalam laporan keuangan
dan ilustrasi komprehensif dari akuntansi aset tetap.
c. BAB III PENUTUP. Bab ini mencakup kesimpulan dan saran mengenai
makalah tentang akuntansi aset tetap pada pemerintahan daerah.
3
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
e. Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok aset tetap di atas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk
kegiatan operasional pemerintah daerah dan dalam kondisi siap dipakai.
f. Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan yang pada tanggal laporan keuangan belum selesai seluruhnya.
Dalam Bagan Akun Standar Permendagri Nomor 64 Tahun 2013, kode rekening
untuk jenis aset tetap sama dengan pengklasifikasian di PSAP Nomor 7. Walau begitu, obyek
maupun rincian obyeknya didetailkan dengan lebih rinci.
5
2.3.2 Dokumen yang Digunakan
Berikut adalah dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi aset
tetap.
a. Bukti Belanja/Pembayaran Aktiva Tetap
Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk melakukan jurnal pengakuan
aktiva tetap dan belanja modal dengan cara pembayaran Uang Persediaan (UP).
b. Berita Acara Serah Terima Barang/Pekerjaan
Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk melakukan jurnal atas
pengakuan aktiva tetap dengan cara pembayaran langsung (LS).
c. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) LS
Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk pengakuan belanja modal
dengan cara pembayaran LS.
d. Surat Permohonan Kepala SKPD tentang Penghapusan Aset Tetap
Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk pengakuan klasifikasi kembali
aset tetap menjadi aset lainnya.
e. Surat Keputusan Kepala Daerah tentang Penghapusan Aset
Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk pengakuan penghapusan aset
tetap.
f. Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan
Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk pengakuan aset tetap
konstruksi dalam pekerjaan.
g. Bukti Memorial
Dokumen ini merupakan dokumen sumber untuk melakukan penyusutan dan
amortisasi aset tetap/aset tidak berwujud.
2.3.3 Jurnal Standar
Aset tetap yang dibeli menggunakan mekanisme LS diakui ketika telah terjadi serah
terima barang dari pihak ketiga dengan SKPD terkait.
Berdasarkan bukti transaksi berupa Berita Acara Penerimaan Barang atau Berita
Acara Serah Terima, Pengguna Anggaran akan mengotorisasi bukti memorial aset tetap yang
dibuat oleh PPK-SKPD.
Berikut jurnal yang dibuat PPK-SKPD untuk mengakui adanya penambahan aset
tetao berdasarkan dokumen-dokumen tersebut.
6
Table 2.1 Jurnal LO dan Neraca Mengakui Penambahan Aset Tetap
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Aset tetap berwujud dinilai sebesar biaya perolehan. Jika pengukuran dengan biaya
perolehan tidak memungkinkan, maka digunakan nilai wajar pada saat perolehan. Untuk aset
tetap yang diproduksi sendiri, biaya perolehan meliputi biaya tenaga kerja langsung, biaya
bahan baku dan biaya tidak langsung, termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,
perlengkapan, listrik, sewa peralatan dan semua biaya lain yang terjadi dalam produksi aset
tetap tersebut.
7
Beban penyusutan dan amortisasi dijurnal setiap akhir periode (bulanan, triwulanan,
semesteran atau tahunan). Berikut jurnal untuk mencatat penyusutan dan amortisasi pada
akhir periode.
Table 2.6 Jurnal Penyusutan dan Amortisasi Setiap Akhir Periode
Nomor Kode
Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
Beban penyusutan adalah alokasi penyusutan yang akan diakui dalam Laporan
Operasional entitas. Seperti halnya beban-beban lainnya, penyusutan merupakan akun
nominal yang harus ditutup di akhir periode sehingga saldonya di awal periode adalah nol.
Sementara itu, akumulasi penyusutan akan diakui dalam neraca. Akumulasi penyusutan
merupakan akun nominal, sehingga saldonya tidak akan pernah ditutup pada akhir tahun.
Akumulasi penyusutan adalah jumlah penyusutan aset tetap/aset tak berwujud yang
dibebankan sebagai beban. Akumulasi penyusutan menjadi pengurang aset tetap/aset tak
berwujud dalam neraca, dimana harga perolehan aset tetap/aset tak berwujud dikurangi
dengan akumulasi penyusutan menjadi nilai tercatat aset tetap/aset tak berwujud.
8
2.3.4 Pengeluaran Setelah Perolehan
Suatu pengeluaran setelah perolehan atau pengeluaran pemeliharaan akan
dikapitalisasi jika memenuhi kriteria sebagai berikut.
a. Menambah manfaat ekonomi atas aset tetap yang dipelihara berupa:
• Bertambah ekonomis/efisien.
• Bertambah umur ekonomis.
• Bertambah volume.
• Bertambah kapasitas produksi.
b. Nilai pengeluaran belanja atas pemeliharaan aset tetap tersebut harus sama
dengan atau melebihi nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap. Nilai
minimum kapitalisasi adalah kenaikan nilai aset tetap yang berasal dari
pengembangan, reklasifikasi, renovasi dan restorasi. Nilai kapitalisasi minimum
ditentukan dalam kebijakan akuntansi masing-masing entitas pelaporan.
Sebagai contoh, SKPD ABC melakukan renovasi aset tetapnya sehingga masa
manfaat aset tetap tersebut bertambah, misalnya umur ekonomis bertambah dari
10 tahun menjadi 15 tahun. Biaya renovasi telah melebihi satuan minimum
kapitalisasi. Berikut adalah jurnal yang dicatat PPK-SKPD terkait kapitalisasi
renovasi aset tetap.
Table 2.7 Jurnal LO atau Neraca Kapitalisasi Renovasi Aset Tetap
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
9
Table 2.9 Jurnal LO atau Neraca Penghapusan Aset Tetap dengan Pemusnahan
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Table 2.10 Jurnal LO dan Neraca Penghapusan Aset Tetap dengan Pemusnahan
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Untuk penghapusan aset tetap yang diikuti dengan proses penjualan, SKPD harus
menyerahkan aset tetap tersebut kepada PPKD karena kewenangan penjualan aset tetap
tersebut berada di tangan PPKD. Namun demikian, PPK-SKPD tetap mencatat pelepasan
aset tetap tersebut. Berikut jurnal yang dibuat terkait penghapusan aset tetap yang diserahkan
ke PPKD untuk dijual.
Table 2.11 Jurnal LO atau Neraca Penghapusan Aset Tetap yang Diserahkan ke PPKD
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Table 2.12 Jurnal LO dan Neraca Penghapusan Aset Tetap yang Diserahkan ke PPKD
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Setelah aset dari SKPD diterima, Fungsi Akuntansi PPKD membuat jurnal berikut.
Table 2.13 Jurnal Menerima Pelimpahan Aset dari SKPD (PPKD)
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Pada saat aset tersebut telah terjual, berikut jurnal yang dibuat Fungsi Akuntansi
PPKD berdasarkan bukti transaksi penjualan yang ada.
10
Table 2.14 Jurnal LO atau Neraca Saat Aset Telah Dijual (PPKD)
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
Atau
Table 2.16 Jurnal LO atau Neraca Saat Aset Telah Dijual (PPKD) 2
Tanggal Nomor Bukti Kode Rekening Uraian Debit Kredit
11
Berikut kriteria yang harus dipenuhi aset tetap agar dapat diakui.
a. Berwujud.
b. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan.
c. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
d. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas.
e. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
f. Merupakan objek pemeliharaan atau memerlukan biaya/ongkos untuk
dipelihara.
g. Nilai rupiah pembelian barang material atau pengeluaran untuk pembelian
barang tersebut memenuhi batasan minimal kapitalisasi aset tetap yang telah
ditetapkan.
Pengeluaran untuk barang yang tidak memenuhi kriteria aset tetap di atas
diperlakukan sebagai persediaan/aset lainnya. Aset tetap yang tidak digunakan untuk
kegiatan operasional pemerintah daerah tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus diakui
sebagai aset lainnya sebesar nilai tercatatnya.
12
2.5.1 Komponen Biaya
Biaya perolehan suatu aset tetap adalah harga perolehan atau konstruksi, termasuk
bea impor dan seluruh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset
ke kondisi yang diperlukan agar aset tersebut dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Biaya administrasi dan umum lainnya tidak termasuk dalam biaya perolehan aset
tetap kecuali dapat diatribusikan secara langsung dengan biaya perolehan aset atau
membawa aset tersebut ke kondisi yang memungkinkan aset tersebut siap digunakan sesuai
dengan maksud penggunaannya. Demikian pula, biaya awal dan biaya pra-produksi yang
serupa tidak termasuk dalam biaya perolehan suatu aset kecuali biaya-biaya tersebut
diperlukan untuk membawa aset tersebut ke lokasi dan kondisi yang diinginkan untuk
digunakan.
Setiap pengurangan harga dan diskon pembelian dikurangkan dari biaya perolehan.
2.5.2 Konstruksi Dalam Pengerjaan
Jika penyelesaian pengerjaan suatu aset tetap melebihi dan atau melewati satu
periode tahun anggaran, maka aset tetap yang belum selesai tersebut digolongkan dan
dilaporkan sebagai konstruksi dalam pengerjaan sampai dengan aset tersebut selesai dan siap
dipakai.
2.5.3 Perolehan Secara Gabungan
Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secara gabungan
ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai
wajar masing-masing aset yang bersangkutan.
2.5.4 Pertukaran Aset
Melalui pertukaran atau pertukaran sebagian aset tetap yang tidak serupa atau aset
lainnya juga dapat memperoleh suatu aset tetap. Biaya dari pos semacam itu diukur
berdasarkan nilai wajar aset yang diperoleh dan nilai ekuivalen atas nilai tercatat aset yang
dilepas setelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas dan kewajiban lain yang
ditransfer/diserahkan.
Suatu aset tetap dapat diperoleh dengan cara menukar dengan aset sejenis yang
mempunyai manfaat dan nilai wajar yang serupa. Suatu aset tetap juga dapat dilepaskan
untuk ditukar dengan kepemilikan aset serupa. Dalam hal ini, tidak ada keuntungan atau
kerugian yang diakui dalam transaksi ini. Biaya perolehan aset yang baru diperoleh dicatat
sebesar nilai tercatat aset yang dilepas.
13
2.5.5 Aset Donasi
Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan (donasi) harus dicatat sebesar nilai wajar
pada saat perolehan. Perolehan aset tetap dari donasi diakui sebagai pendapatan operasional.
2.5.6 Pengeluaran Setelah Perolehan
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset tetap yang memperpanjang masa
manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang
dalam bentuk kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja, harus ditambahkan
pada nilai tercatat aset yang bersangkutan.
Kriteria tersebut dan/atau suatu batasan jumlah biaya (capitalization thresholds)
tertentu digunakan dalam penentuan apakah suatu pengeluaran harus dikapitalisasi atau
tidak.
Penambahan masa manfaat aset tetap karena adanya perbaikan terhadap aset tetap
baik berupa overhaul dan renovasi disajikan pada tabel berikut.
Table 2.18 Persentase Penambahan Masa Manfaat Aset Tetap karena Adanya Perbaikan (Ilustrasi)
Persentase
Penambahan
Renovasi/Restorasi/
Masa Manfaat
URAIAN JENIS Overhaul dari Nilai
(Tahun)
Perolehan (Diluar
Penyusutan)
Alat Besar
Alat Besar Darat Overhaul >0% s.d. 30% 1
>30% s.d 45% 3
>45% s.d 65% 5
Alat Angkutan
Alat Angkutan Darat Overhaul >0% s.d. 25% 1
Bermotor
>25% s.d 50% 2
>50% s.d 75% 3
>75% s.d.100% 4
Alat Angkutan Darat Tak Overhaul >0% s.d. 25% 0
Bermotor
>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 1
>75% s.d.100% 1
14
Persentase
Penambahan
Renovasi/Restorasi/
Overhaul dari Nilai Masa Manfaat
URAIAN JENIS (Tahun)
Perolehan (Diluar
Penyusutan)
Alat Pertanian
Alat Pengolahan Overhaul >0% s.d. 20% 1
>21% s.d 40% 2
>51% s.d 75% 5
15
Persentase
Penambahan
Renovasi/Restorasi/
Overhaul dari Nilai Masa Manfaat
URAIAN JENIS (Tahun)
Perolehan (Diluar
Penyusutan)
Alat laboratorium
Unit Alat laboratorium Overhaul >0% s.d. 25% 2
>25% s.d 50% 3
>50% s.d 75% 4
>75% s.d.100% 4
16
Persentase
Penambahan
Renovasi/Restorasi/
Overhaul dari Nilai Masa Manfaat
URAIAN JENIS (Tahun)
Perolehan (Diluar
Penyusutan)
Unit Alat laboratorium Kimia Overhaul >0% s.d. 25% 3
Nuklir
>25% s.d 50% 5
>50% s.d 75% 7
>75% s.d.100% 8
Alat Persenjataan
Senjata Api Overhaul >0% s.d. 25% 1
>25% s.d 50% 2
>50% s.d 75% 3
>75% s.d.100% 4
17
Persentase
Penambahan
Renovasi/Restorasi/
Overhaul dari Nilai Masa Manfaat
URAIAN JENIS (Tahun)
Perolehan (Diluar
Penyusutan)
Komputer
Komputer Unit Overhaul >0% s.d. 25% 1
>25% s.d 50% 1
>50% s.d 75% 2
>75% s.d.100% 2
Alat Eksplorasi
Alat Eksplorasi Topografi Overhaul >0% s.d. 25% 1
>25% s.d 50% 2
>50% s.d 75% 2
>75% s.d.100% 3
Alat Pengeboran
Alat Pengeboran Mesin Overhaul >0% s.d. 25% 2
>25% s.d 50% 4
>50% s.d 75% 6
>75% s.d.100% 7
18
Persentase
Penambahan
Renovasi/Restorasi/
Overhaul dari Nilai Masa Manfaat
URAIAN JENIS (Tahun)
Perolehan (Diluar
Penyusutan)
19
Persentase
Penambahan
Renovasi/Restorasi/
Overhaul dari Nilai Masa Manfaat
URAIAN JENIS (Tahun)
Perolehan (Diluar
Penyusutan)
Alat Peraga
Alat Peraga Pelatihan dan Percontohan Overhaul >0% s.d. 25% 2
>25% s.d 50% 4
>50% s.d 75% 5
>75% s.d.100% 5
Rambu-rambu
Rambu-rambu Lalu lintas Darat Overhaul >0% s.d. 25% 1
>25% s.d 50% 2
>50% s.d 75% 3
>75% s.d.100% 4
Bangunan Gedung
20
Persentase
Penambahan
Renovasi/Restorasi/
Overhaul dari Nilai Masa Manfaat
URAIAN JENIS (Tahun)
Perolehan (Diluar
Penyusutan)
Bangunan Gedung Tempat Kerja Renovasi >0% s.d. 25% 5
>25% s.d 50% 10
>50% s.d 75% 15
>75% s.d.100% 50
Monumen
Candi/ Tugu Peringatan / Prasasti Renovasi >0% s.d. 30% 5
>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15
Bangunan Menara
Bangunan Menara Renovasi >0% s.d. 30% 5
Perambuan
>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15
Bangunan Air
Bangunan Air Irigasi Renovasi >0% s.d. 5% 2
>5% s.d 10% 5
>10% s.d 20% 10
21
Persentase
Penambahan
Renovasi/Restorasi/
Overhaul dari Nilai Masa Manfaat
URAIAN JENIS (Tahun)
Perolehan (Diluar
Penyusutan)
Bangunan Pengembangan Rawa dan Polder Renovasi >0% s.d. 5% 1
>5% s.d 10% 3
>10% s.d 20% 5
Instalasi
Instalasi Air Bersih/Air baku Renovasi >0% s.d. 30% 2
>30% s.d 45% 7
>45% s.d 65% 10
22
Persentase
Penambahan
Renovasi/Restorasi/
Overhaul dari Nilai Masa Manfaat
URAIAN JENIS (Tahun)
Perolehan (Diluar
Penyusutan)
Instalasi gardu Listrik Renovasi >0% s.d. 30% 5
>30% s.d 45% 10
>45% s.d 65% 15
23
Persentase
Penambahan
Renovasi/Restorasi/
Overhaul dari Nilai Masa Manfaat
URAIAN JENIS (Tahun)
Perolehan (Diluar
Penyusutan)
1 3 ASET TETAP
1 3 2 Peralatan dan Mesin
1 3 2 01 Alat-Alat Besar Darat 10
1 3 2 02 Alat-Alat Besar Apung 8
1 3 2 03 Alat-alat Bantu 7
1 3 2 04 Alat Angkutan Darat Bermotor 7
1 3 2 05 Alat Angkutan Berat Tak Bermotor 2
1 3 2 06 Alat Angkut Apung Bermotor 10
1 3 2 07 Alat Angkut Apung Tak Bermotor 3
1 3 2 08 Alat Angkut Bermotor Udara 20
24
Kodifikasi Uraian Masa
Manfaat
(Tahun)
1 3 3 06 Candi 50
1 3 3 07 Monumen/Bangunan Bersejarah 50
1 3 3 08 Tugu Peringatan Lain 50
1 3 3 09 Tugu Titik Kontrol/Pasti 50
1 3 3 10 Rambu-Rambu 50
1 3 3 11 Rambu-Rambu Lalu Lintas Udara 50
1 3 4 Jalan, Irigasi, dan Jaringan
25
Kodifikasi Uraian Masa
Manfaat
(Tahun)
1 3 4 01 Jalan 10
1 3 4 02 Jembatan 50
1 3 4 03 Bangunan Air Irigasi 50
1 3 4 04 Bangunan Air Pasang Surut 50
1 3 4 05 Bangunan Air Rawa 25
1 3 4 06 Bangunan Pengaman Sungai danPenanggulangan Bencana Alam 10
Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap disusutkan sesuai
dengan sifat dan karakteristik aset tersebut.
2.5.9 Aset Bersejarah
Aset bersejarah harus disajikan dalam bentuk unit. Misalnya jumlah unit koleksi
yang dimiliki atau jumlah unit monumen, dalam Catatan atas Laporan Keuangan dengan
tanpa nilai.
Biaya untuk perolehan, konstruksi, peningkatan, rekonstruksi diakui dalam laporan
operasional sebagai beban pada tahun terjadinya. Pengeluaran tersebut meliputi semua
pengeluaran yang terjadi untuk membawa aset bersejarah ke kondisi dan lokasi di mana aset
bersejarah tersebut berada selama periode akuntansi.
26
2.5.10 Penghentian dan Pelepasan
Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset secara
permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat ekonomi masa yang akan
datang.
Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi dari
Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah daerah tidak memenuhi
definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke aset lainnya sebesar nilai tercatatnya.
27
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 dalam laporan
keuangan, penyajian aset tetap akan terlihat dalam neraca. Neraca merupakan suatu daftar
yang menggambarkan komposisi harta, kewajiban dan modal pada suatu periode tertentu.
Ernawati (2014) menyatakan bahwa di neraca, aset tetap di dicatat sebesar nilai bukunya,
yaitu harga perolehan aset tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi depresiasi aset tetap.
Berikut ini adalah unsur-unsur penyajian aset tetap.
a. Laporan Neraca
Jenis-jenis aset tetap yang disajikan dalam neraca diantaranya:
• Tanah.
• Bangunan.
• Kendaraan.
• Peralatan.
• Inventaris Kantor.
b. Laporan Laba Rugi
• Di dalam laporan laba rugi, dilaporkan biaya pemeliharaan dan reparasi
sehari-hari.
• Beban penyusutan yang merupakan pengakuan atas penggunaan manfaat
potensial dari suatu aset.
• Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan
aset tetap.
c. Laporan Arus Kas
• Pembayaran sejumlah kas untuk memperoleh aktiva tetap.
• Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap.
28
SP2D-LS untuk pembayaran pembelian mobil dinas tersebut diterbitkan oleh
Bendahara Umum Daerah (BUD) tanggal 21 Januari 2015.
2. Pada tanggal 21 Pebruari 2015, SKPD Sentosa menandatangani Berita Acara Serah
Terima Barang atas pembelian tanah dan gedung secara lumpsum seharga
Rp500.000.000,00. Tanggal 2 Maret 2015 BUD menerbitkan SP2D-LS untuk
pembelian gabungan tersebut.
Penilai properti independen menilai gedung sebesar Rp450.000.000,00 dan tanah
sebesar Rp150.000.000,00.
3. Pada tanggal 10 April 2015, PPTK kegiatan ABC melakukan pembelian satu buah
mesin fotokopi seharga Rp15.000.000,00 menggunakan uang persediaan.
4. Pada tanggal 25 Mei 2015, SKPD Sentosa menerima hibah dari suatu lembaga
berupa 10 buah unit komputer. Harga pasar untuk komputer dengan tipe yang sama
adalah sebesar Rp4.000.000,00 per unit.
5. Pada tanggal 6 Juni 2015, dilakukan pembayaran untuk mengganti kaca spion mobil
sedan dinas yang rusak sebesar Rp250.000,00
6. Pada tanggal 11 Juli 2015, dilakukan upgrade terhadap sistem operasi 10 komputer
sehingga kapasitasnya menjadi meningkat. Berdasarkan upgrading tersebut,
diperkirakan umur ekonomis akan meningkat menjadi 8 tahun (sebelumnya
diperkirakan umur ekonomis komputer adalah 5 tahun). Biaya upgrading kesepuluh
komputer tersebut ialah Rp7.000.000,00.
7. Pada tanggal 30 Desember 2015, dikeluarkan SK Kepala Daerah tentang
Penghapusan Barang Milik Daerah. Di dalam SK tersebut, terdapat aset tetap SKPD
Sentosa yang ikut dihapus.
Table 2.20 Daftar Aset Tetap SKPD Sentosa yang Dihapus
Jumlah Jenis Barang Tahun Nilai Perolehan Akumulasi Keterangan
Perolehan per unit Penyusutan
29
Transaksi-transaksi di atas dicatat oleh PPK-SKPD Sentosa dengan jurnal sebagai
berikut:
Table 2.21 Jurnal Transaksi PPK SKPD Sentosa
Nomor Kode
No Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
30
Nomor Kode
No Tanggal Uraian Debit Kredit
Bukti Rekening
31
3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aset tetap memiliki peran strategis dalam keuangan pemerintahan daerah.
Pengelolaan yang baik terhadap aset tetap dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumberdaya. Pemerintah daerah harus memastikan bahwa aset tetap dikelola
dengan baik agar dapat memberikan manfaat jangka panjang.
PSAP No. 07 memberikan pedoman tentang pengakuan, penilaian, dan penurunan
nilai tercatat aset tetap. Penerapan standar ini memastikan transparansi dan akuntabilitas
dalam pengelolaan aset tetap.
Aset tetap menjadi sumber pendapatan asli daerah melalui penyewaan, penggunaan,
atau penjualan. Pemerintah daerah harus memastikan aset tetap dikelola dengan baik agar
dapat memberikan manfaat ekonomi.
Pengelolaan aset tetap merupakan tanggung jawab penting pemerintah daerah.
Dengan mengikuti standar akuntansi yang berlaku, pemerintah daerah dapat memastikan
pengelolaan aset tetap yang efisien dan transparan.
3.2 Saran
Bagi dosen, makalah ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan penilaian untuk
kelompok 7 dalam memahami dan mempersiapkan presentasi terkait materi akuntansi aset
tetap pada pemerintahan daerah.
Untuk penulis, kelompok 7 selanjutnya terkait makalah, semoga telah sesuai dan
dapat mempresentasikan materi pada hari yang sudah dijadwalkan.
32
DAFTAR PUSTAKA
[5] 2014.