Diajukan Utnuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Aspek Hukum Dalam
Ekonomi
Di Susun Oleh :
NPM : 2305180033
2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah tentang "Aspek Hukum
Dalam Ekonomi".Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan Makalah ini. Tentunya, tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
Makalah ini.Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.
penyusun
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis secara mendalam faktor-faktor yang memfasilitasi terjadinya tindak
pidana korupsi dalam perdagangan komoditas timah yang melibatkan suami dari
seorang public figure dan pihak lainnya.
2. Mengidentifikasi undang-undang yang dilanggar oleh tersangka dalam kasus
korupsi komoditas timah tersebut,serta menganalisis keefektifan undang undang
tersebut dalam mencegah dan menindak tindak pidana korupsi.
3. Memahami dengan lebih baik cela hukum yang memungkinkan tersangka untuk
dengan "mudah" melakukan tindak pidana korupsi, dan memberikan rekomendasi
untuk penguatan sistem hukum dan pengawasan guna mencegah terjadinya
korupsi dalam perdagangan komoditas timah di masa depan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pelayanan publik yang harus dipatuhi oleh setiap penyelenggara pelayanan publik,
termasuk dalam konteks perdagangan komoditas. Namun, rendahnya kesadaran
akan pentingnya pelayanan publik yang berkualitas dan rendahnya pengawasan
terhadap pelaksanaan undang-undang ini membuatnya rentan terhadap
penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
4
Dengan memahami faktor-faktor hukum yang memfasilitasi terjadinya tindak
pidana korupsi dalam kasus korupsi komoditas timah ini, langkah-langkah strategis dapat
diambil untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan. Penguatan regulasi,
peningkatan transparansi dan akuntabilitas, serta penegakan hukum yang tegas dan adil
menjadi kunci dalam upaya pemberantasan korupsi dalam perdagangan komoditas timah
dan sektor-sektor lainnya di Indonesia..
Kasus ini juga menunjukkan adanya keterkaitan antara sektor publik dan swasta
dalam praktik korupsi. Keterlibatan pejabat pemerintah dan tokoh-tokoh bisnis
menimbulkan pertanyaan serius tentang keefektifan pengawasan dan regulasi dalam
perdagangan komoditas. Lebih lanjut, kasus ini menggambarkan bagaimana konflik
kepentingan, nepotisme, dan kolusi dapat merusak integritas dan kredibilitas lembaga -
lembaga publik serta sektor bisnis.Selain itu, kasus korupsi komoditas timah ini juga
menjadi cerminan dari tantangan dalam sistem peradilan dan penegakan hukum di
5
Indonesia. Lambatnya proses hukum, celah-celah dalam sistem peradilan, serta
kemungkinan adanya intervensi politik dan kepentingan lainnya menimbulkan keraguan
akan keadilan yang diperoleh oleh masyarakat dari proses hukum tersebut. Hal ini juga
menggambarkan perlunya reformasi dalam sistem peradilan dan penegakan hukum untuk
memastikan bahwa pelaku korupsi dapat diadili secara adil dan tuntas tanpa pandang
bulu.
Kasus korupsi komoditas timah ini mencerminkan bahwa korupsi bukanlah masalah
yang terisolasi, tetapi merupakan gejala yang kompleks dan terkait erat dengan dinamika
politik, ekonomi, dan sosial dalam masyarakat. Penanganan kasus ini bukan hanya
tentang penegakan hukum semata, tetapi juga tentang reformasi struktural dalam sistem
pemerintahan, pengawasan publik, dan budaya integritas yang diperlukan untuk
mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kasus korupsi komoditas timah yang melibatkan suami dari seorang
public figure dan beberapa pihak lainnya menjadi sorotan utama dalam upaya
pemberantasan korupsi di Indonesia. Kasus ini tidak hanya menimbulkan
kerugian keuangan yang sangat besar bagi negara, tetapi juga menggambarkan
kompleksitas dinamika kekuasaan, kepentingan, dan interaksi antara aktor-aktor
yang terlibat dalam perdagangan komoditas. Dari tinjauan kasus yang telah
dilakukan, beberapa kesimpulan dapat ditarik:
1. Korupsi Merupakan Ancaman Serius :Kasus korupsi komoditas timah
menegaskan bahwa korupsi merupakan ancaman serius bagi kemajuan dan
keberlanjutan pembangunan di Indonesia. Praktik korupsi merusak
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga-lembaga publik,
serta menghambat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
2. Keterlibatan Pejabat dan Sektor Swasta: Kasus ini menggambarkan adanya
keterlibatan pejabat pemerintah dan tokoh-tokoh bisnis dalam praktik korupsi.
Keterkaitan antara sektor publik dan swasta menunjukkan kompleksitas
jaringan korupsi dalam perdagangan komoditas, serta perlunya penguatan
pengawasan dan regulasi dalam sektor tersebut.
3. Tantangan dalam Sistem Peradilan dan Penegakan Hukum : Lambatnya proses
hukum, celah-celah dalam sistem peradilan, dan potensi intervensi politik
menimbulkan keraguan akan keadilan yang diperoleh oleh masyarakat dari
proses hukum. Perlunya reformasi dalam sistem peradilan dan penegakan
hukum menjadi penting untuk memastikan bahwa pelaku korupsi dapat diadili
secara adil dan tuntas.
4. Perlunya Reformasi Struktural: Penanganan kasus korupsi komoditas timah
ini bukan hanya tentang penegakan hukum semata, tetapi juga tentang
reformasi struktural dalam sistem pemerintahan, pengawasan publik, dan
budaya integritas. Perlunya langkah-langkah konkret untuk meningkatkan
7
transparansi, memperkuat sistem pengawasan, serta memperketat sanksi
terhadap pelaku korupsi.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, beberapa rekomendasi
dapat diajukan sebagai langkah-langkah strategis dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi dalam perdagangan komoditas timah:
1. Penguatan Pengawasan dan Regulasi : Diperlukan langkah-langkah konkret
untuk memperkuat pengawasan dan regulasi dalam perdagangan komoditas
timah, termasuk peningkatan transparansi dalam proses perdagangan,
penerapan standar etika bisnis yang tinggi, dan penguatan lembaga-lembaga
pengawas.
2. Reformasi Sistem Peradilan dan Penegakan Hukum : Perlunya reformasi
dalam sistem peradilan dan penegakan hukum untuk memastikan bahwa
pelaku korupsi dapat diadili secara adil dan tuntas. Langkah-langkah untuk
mempercepat proses hukum, memperkuat independensi lembaga peradilan,
dan meningkatkan kualitas penyidikan dan penuntutan menjadi sangat
penting.
3. Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat :Pendidikan dan pemberdayaan
masyarakat dalam hal pengetahuan tentang korupsi, hak-hak mereka, serta
peran mereka dalam pengawasan terhadap pemerintah dan lembaga publik
menjadi kunci dalam upaya pencegahan korupsi. Masyarakat yang sadar akan
hak-haknya akan lebih cenderung untuk terlibat dalam pengawasan dan
pelaporan terhadap praktik korupsi.
4. Komitmen Politik dan Kepemimpinan : Komitmen politik yang kuat dan
kepemimpinan yang berintegritas dari para pemimpin politik, pejabat
pemerintah, dan tokoh-tokoh masyarakat menjadi kunci dalam memperkuat
upaya pemberantasan korupsi. Hanya dengan komitmen yang tulus dan aksi
nyata dari para pemimpin, maka upaya pemberantasan korupsi dapat berhasil
secara berkelanjutan.
8
Dengan mengimplementasikan rekomendasi-rekomendasi tersebut secara
komprehensif dan berkelanjutan, diharapkan Indonesia dapat melangkah maju dalam
upaya pemberantasan korupsi dan menciptakan tatanan pemerintahan dan bisnis yang
lebih transparan, akuntabel, dan berintegritas.
9
DAFTAR PUSTAKA
Putra, I. G., Setyawan, F., & Fahamsyah, E. (2024). TELAAH KORUPSI PT TIMAH
TBK MENURUT IMPLEMENTASI HUKUM PERUSAHAAN INDONESIA.
JURNAL LEGISIA, 16(1), 48-58.
10