ANTI KORUPSI
"DAMPAK KORUPSI TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI DAN
UPAYA PEMBERANTASANNYA"
Disusun Oleh:
Alhamdulliah, Puji Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “ANTI KORUPSI”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat hambatan akan tetapi dengan bantuan
dari berbagai pihak tantangan itu dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat diharapkan untuk
kesempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita semua.
Palu, 15 Desember 2023
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan ekonomi terhambat karena sumber-sumber daya untuk kepentingan pemerataan
dan keadilan tidak dapat didistribusikan secara menyeluruh kepada masyarakat. Sektor riil tidak
mengalami kemajuan, sehingga tidak tercipta kesempatan kerja, penghasilan yang tidak
mencukupi standar kehidupan, tingkat kesehatan dan pendidikan yang rendah. Sementara itu
dalam aspek politik, korupsi menghambat terciptanya politik yang demokratisasi dan reformatif,
yang memungkinkan rakyat memiliki askes dalam aktivitas dan birokrasi politik serta
penyelenggaraan pemerintahan.
Secara preventif dan teoritis, korupsi dapat ditanggulangi antara lain: melalui pengembangan
etika dan etos kerja pejabat dan pegawai yang profesional, peiningkatan kemakmuran dan
kesejahteraan masyarakat, dan sosialisasi ancaman atau sanksi pidana yang berat kepada pelaku
korupsi. Sementara itu, secara represif dan praktis, terapi korupsi dapat dilakukan antara lain
melalui: pemberian hukuman badaniah berupa penjatuhan pidana yang terberat, koruptor harus
mengembalikan ke kas negara secara berlipat dari jumlah uang yang dikorupsinya, penayangan
wajah koruptor di televisi dan media massa, dan pemberian sanksi moral dan sosial oleh
masyarakatnya.
3.2 Saran
Untuk meningkatkan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, beberapa saran dapat
dipertimbangkan. Pertama, penguatan kerja sama antara lembaga penyelenggara anti korupsi,
pemerintah, dan masyarakat adalah penting. Kolaborasi yang erat dapat memperkuat upaya
pencegahan dan pemberantasan korupsi. Kedua, pendidikan dan kampanye anti korupsi harus
ditingkatkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak buruk korupsi. Ketiga,
perlindungan dan insentif lebih lanjut harus diberikan kepada whistleblower yang melaporkan
tindakan korupsi. Terakhir, peran media massa dalam mengungkap tindakan korupsi perlu terus
didukung. Melalui langkah-langkah ini, Indonesia dapat lebih efektif dalam memerangi korupsi
dan memperkuat integritas serta transparansi dalam pemerintahan dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
https://e-journal.uajy.ac.id/175/2/1HK09701.pdf
https://ejournal.undaris.ac.id/index.php/jpehi/article/download/381/279