Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 6 (RPP 6)

Satuan Pendidikan : SMP Negeri Lembah Seburi


Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VIII/2
Materi Pokok : 1. Gereja Sebagai Paguyuban
2. Ciri-ciri gereja sebagai paguyuban
Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan (6 x 40 menit)

A. Komptensi Inti (KI) :


KI 1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
1.6. Bersyukur atas kehadiran 1.6.1 Membiasakan diri untukbersyukur atas kehadiran Gereja
Gereja sebagai Paguyuban sebagai Paguyuban umat beriman(Indikator Kunci)
umat beriman.
2.6 Peduli terhadap kegiatan 2.6.1 Memilih sikap Peduli terhadap kegiatanGereja sebagai
Gereja paguyubanumat beriman (Indikator Kunci)
sebagai paguyuban umat
beriman.
3.6 Memahami makna Pertemuan : 1
Gereja sebagai Menuliskan tiga unsur dalam anggota Gereja (Indikator
paguyuban umat Pendukung)
beriman Menjelaskan peran /tugas masing-masing anggota Gereja
(Indikator Pendukung)
Menyimpulkan makna dan tanggung jawab anggota gereja
menurut Kitab Suci pada Rom 12:4-5; IKor 12:12-18 dan
dokumen LG. 9 (Indikator Kunci)
Pertemuan II
Menuliskan dua contoh wujud kehidupan gereja sebagi
persekutuan (Indikator Pendukung)
Mengemukakan empat ciri gereja sebagai persekutuan menurut
Kitab Suci Kis 2:41-47(Indikator Pendukung)
Menyimpulkan kegiatan gereja perdana menurut Kitab Suci
padaKis 2:41-47(Indikator Kunci)
Menyeleksi doa berkaitan dengan makna Gereja sebagai
paguyuban umat beriman(Indikator Kunci)
4.6 Melakukan aktivitas (misalnya 4.6.1 Mengumpulkan refleksi iman berkaitan dengan makna
membuat refleksi/ menyusun Gereja sebagai paguyuban umat beriman (Indikator
doa/ puisi/ melakukan Pendukung)
wawancara) berkaitan dengan 4.6.2 Melakukan wawancara berkaitan dengan makna Gereja
makna Gereja sebagai sebagai paguyuban umat beriman (Indikator
paguyuban umat beriman Pendukung)
Menyajikan puisi berkaitan dengan makna Gereja sebagai
paguyuban umat beriman (Indikator Pendukung)
Merumuskan doa berkaitan dengan maknaGereja sebagai
paguyuban umat beriman (Indikator Kunci)

C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui pendekatan kateketis dan saintific peserta didik dapat membiasakan diri untuk bersyukur atas
kehadiran Gereja sebagai Paguyuban umat beriman dengan memilih sikap Peduli terhadap kegiatan
Gereja untuk menyimpulkan makna Gereja serta melakukan aktivitas (misalnya membuat refleksi/
menyusun doa/ puisi/ melakukan wawancara) dengan mengunakan literasi media, Kerja sama, berpikir
kritis, kreatif, mandiri, tanggung jawab, teliti dan gotong royong
D. Materi Pembelajaran :
1. Pemelajaran Reguler
Pertemuan 1
a. Unsur dalam anggota Gereja
b. Peran /tugas masing-masing anggota Gereja
c. Makna dan tanggung jawab anggota gereja menurut Kitab Suci pada Rom12:4-5;IKor 12:12-
18 dan dokumen LG 9
Pertemuan II
a. Contoh wujud kehidupan gereja sebagi persekutuan
b. Ciri gereja sebagai persekutuan menurut Kitab Suci Kis 2:41-47
c. Kegiatan gereja perdana menurut Kitab Suci pada Kis 2:41-47
d. Doa berkaitan dengan makna Gereja sebagai paguyuban umat beriman
2. Pemelajaran Remidial
Bagi peserta didik yang belum memahami bab ini, diberikan remidial dengan kegiatan seperti berikut.
1. Guru menyampaikan pertanyaan kepada peserta didik akan hal-hal apa saja yang belum mereka
pahami.
2. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk mempelajari
kembali dengan memberikan bantuan peneguhan-peneguhan yang lebih praktis.
3. Guru memberikan penilaian ulang untuk penilaian pengetahuan, dengan pertanyaan yang lebih
sederhana. Seperti:
a. Tulislah tiga unsur dalam anggota Gereja
b. Tulislah empat ciri Gereja sebagai persekutuan
c. Tulislah dua contoh wujud kehidupan Gereja sebagai persekutuan di masa sekarang
3. Kegiatan Pengayaan
Bagi peserta didik yang telah memahami materi pokok ini, diberikan pengayaan dengan kegiatan
berikut.
1. Guru meminta peserta didik untuk merancang sebuah kegiatan pelayanan yang dapat diajukan
sebagai kegiatan remaja di sekolah atau di gereja.
2. Tuliskan rancangan tersebut secara terperinci dalam bentuk proposal kegiatan
4. Refleksi Peserta Didik dan Guru
a. Refleksi Guru
Guru melakukan refleksi dari hasil refleksi peserta didik ddan memperbaiki segala kekurangannya pada
pertemuan selanjutnya yang meliputi;
1. Kegiatan pembelajaran mana yang paling cocok dengna peserta didik? Apa buktinya?
2. Apakah ada peserta didik yang menunjukkan kemampuan diluar ekspektasinya?
3. Perbaikan apa yang dilakukan pada bab-bab selanjutnya atau tahun ajaran yang akan datang?
4. Apa yang saya pelajari dari peserta didik sepanjang pembelajaran ini?
b. Refleksi Peserta didik
Pembelajaran hari ini telah kalian selesaikan dengan penuh tanggung jawab dan semangat. Selama kalian
menyelesaikan aktivitas-aktivitas pembelajaran tentu ada hal yang dapat kalian ungkapkan, untuk itu
silahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut;
1. Apakah saya sudah melakukan pembelajaran secara bertanggungjawab?
2. Apakah saya sudah mengumpulkan tugas tepat pada waktunya?
3. Apakah saya sudah mencantumkan sumber referensi dalam hasil karya saya?
E. Metode Pembelajaran :
a. Pendekatan : Kateketis dan Saintific
b. Model :-
c. Metode : Tanya Jawab, diskusi, Ceritera, Kerja kelompok, Refleksi, Sharing dan tugas
F. Media, Alat dan Bahan:
1. Media: Gambar : Gereja katolik
2. Alat:
a. Lap Top
b. Infokus
c. Layar LCD
d. Papan Tulis
3. Bahan: Lembaran Kerja Siswa (LKS)
G. Sumber Pembelajaran:
a. Kitab Suci: Rm. 12:4-5; 1 Kor. 12:12-18 dan dokumen L.G.9; Kis. 2:41-47.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Buku
Guru Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
c. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Buku
Siswa Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
d. Pengalaman Iman Guru dan Siswa
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan: I
a. Kagiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Kegiatan Awal :
a. Menyampaikan salam
b. Mengkondisikan kelas
c. Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan doa
d. Mengecek kehadiran peserta didik
e. Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional
2. Motivasi :
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjumpai banyak kelompok atau perkumpulan. Namun
demikian tidak semua bentuk kelompok/perkumpulan dapat disebut sebagai komunio (persekutuan). Suatu
kelompok atau perkumpulan akan dikatakan sebuah komunio, jika dalam kelompok atau perkumpulan tersebut,
komunikasi dan interaksi berlangsung terus-menerus. Masing-masing saling memperhatikan satu sama
lain, saling memiliki, saling memberi, saling mendukung, saling menasihati, saling mengingatkan, saling
mengembangkan, saling melayani, dan saling berusaha agar kebersamaam tersebut terus -menerus terjaga
keutuhannya demi kebahagiaan bersama.
3. Apersepsi:
a. Sebutkan contoh-contoh paguyuban.
b. Sebutkan syarat atau ciri paguyuban
4. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran tentang : Gereja sebagai paguyuban
5. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: Penilaian sikap, Pengetahuan dan ketrampilan
serta teknik penilaian yang akan digunakan
6. Guru bersama peserta didik membuat kesepakatan kelas
b. Kegiatan Inti (90 Menit)
1. Mengamati :
a. Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar/foto dan mendengar/membaca
ceritera tentang: Lingkungan St. Christophorus Bojong Gede

b. Peserta didik dapat menyimak/mengamatnya dengan suasana tenang


2. Menanya :
1. Guru mengajak peserta untuk mendalami gambar/ceritera tersebut dengan pertanyaan
sebagai berikut:
a. Peristiwa apa yang terjadi pada gambar tersebut?
b. Bagaimana kesanmu terhadap kehidupan kelompok lingkungan tersebut ?
c. Menurut kelompokmu apa yang menyemangati hidup dalam Lingkungan St. Christophorus
Bojong Gede?
d. Bagaimana kesan ceritera itu bagi kelompokmu?
2. Peserta didik mendiskusikan, menalar, mengolah informasi berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan kepadanya.
3. Mengeksplorasi/mencoba/mengumpulkan data atau informasi
a. Guru membimbing peserta didik untuk mencari, membaca Kis 2:41-47, setelah membaca Kitab
Suci, gurumelakukan tanya jawab dengan peserta didik tentang kata-kata sulit dalam bacaan
Kitab Suci tersebut
b. Guru membimbing peserta didik untuk mendalaminya dengan beberapa pertanyaan penuntun
sbb :
1. Bagaimana ciri kehidupan jemaat perdana, yang menjadi cirri dari paguyuban?
2. Menurutmu,siapa yang memimpin dan siapa yang dipimpin dalam Gereja perdana tersebut?
3. Bagaimana dengan kehidupan Gereja sekarang? Siapa yang menjadi anggota Gereja?
4. Apa tugas dari masing-masing anggota Gereja?
4. Mengasosiasi /mengolah data atau informasi
Peserta didik merumuskan kesimpulan atas unsure-unsur anggota gereja, peran/tugas masing-masing anggota
gereja, makna dan tanggung jawab anggota gereja berdasarkan Rm. 12:4-5; 1 Kor. 12:12-18
5. Mengkomunikasikan
Setiap kelompok diberi kesempatan untuk memperesentasikan hasil diskusinya di depan kelas,
pesertadidik yang lain diberi kesempatan menanggapi presentasi kelompok, guru memberikan
peneguhan danpenegasan. Serta catatan-catatan penting.
b. Kegiatan Penutup (20 Menit)
1. Peserta didik dibimbingdan difasilitasi untuk membuat simpulan hasil pembelajaran hari ini,
serta mendorong siswa untuk selalu bersyukur
2. Guru memberikan penghargaan, pujian kepada kelompok yang berkinerja baik
3. Peserta didik hening untuk merefleksikan seluruh proses pembelajaran hari ini
4. Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang: Gereja sebagai paguyuban
5. Peserta didik diberi tugas (PR) membaca buku dan dan literatur lain yang berkaitan dengan materi
pokok tentang :Gereja sebagai paguyuban
6. Guru menyampaikan topik untuk pertemuan berikutnya tentang : Ciri-ciri gereja sebagai paguyuban
7. Guru mengajak peserta didik untuk menutup pelajaran dengan doa
PERTEMUAN: 2
a. Kagiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Kegiatan Awal :
a. Menyampaikan salam
b. Mengkondisikan kelas
c. Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan doa
d. Mengecek kehadiran peserta didik
e. Menyanyikan salah satu lagu wajib nasional
2. Motivasi :
Kebiasaan hidup dari Gereja perdana sebagai persekutuan, sampai sekarang masih dipelihara dan dilanjutkan
oleh Gereja.Gereja Katolik masih senantiasa bertekun dalam pengajaran para rasul dengan memelihara dan
tetap berpegang pada tradisi gereja; Gereja saat ini juga senantiasa mengajak umat untuk membentuk
persekutuan- persekutuan baik dalam lingkup paroki maupun di lingkungan-lingkungan; Gereja juga
masih memperhatikan anggotanya dalam berbagai karya sosial untuk memperhatikan kebutuhan hidup
jemaatnya; gereja melalui sakramen-sakramen berusaha untuk senantiasa menjaga kekudusan jemaatnya, agar
jemaat selalu memuji dan memuliakan Allah.
3. Apersepsi:
a. Apakah Credo itu?
4. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran tentang : Ciri-ciri Gereja sebagai paguyuban
5. Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu: Penilaian sikap, Pengetahuan dan ketrampilanserta
teknik penilaian yang akan digunakan
6. Guru menegaskan kembali kesepakatan kelas yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.

b. Kegiatan Inti (90 Menit)


1. Mengamati :
a. Guru meminta kepada peserta didik untuk membaca secara perlahan-lahan kalimat demi kalimat doa
syadat hasil Konsili Nicea Konstantinopel (Buku siswa hal. 91-92)
b. Peserta didik membacakannya dengan penuh semangat
c. Peserta didik diminta untuk mengamati kembali sebagian kalimat dari Doa Aku Percaya tersebut,
2. Menanya :
1. Guru mengajak peserta untuk mendalami ceritera tersebut dengan pertanyaan sebagai berikut:
a. Mengapa gereja itu dikatakan satu?
b. Mengapa gereja itu dikatakan kudus?
c. Gereja itu dikatakan katolik, mengapa?
d. Mengapa gereja itu disebut Apostolik?
2. Peserta didik mendiskusikan, menalar, mengolah informasi berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan kepadanya.
3. Mengeksplorasi/mencoba/mengumpulkan data atau informasi
Guru membimbing peserta didik untuk mencari, membaca Kis 2:41-47, setelah membaca KitabSuci,
gurumelakukan tanya jawab dengan peserta tentang adakah kata-kata sulit dalam bacaan Kitab
Suci tersebut
a. Guru membimbing peserta didik untuk mendalaminya dengan beberapa pertanyaan penuntun sbb :
1. Apa Kegiatan Gereja Perdana seperti dikisahkan dalam Kis. 2:41 -47
2. Sebutkanlah Ciri-ciri Gereja sebagai persekutuan berdasarkan interpretasi terhadap Kis. 2:41-47.
3. Apa Contoh wujud kehidupan Gereja sebagai persekutuan di masa sekarang dimasa sekarang
b. Peserta didik mendiskusikan, menalar, mengolah informasi berdasarkan pertanyaan-pertanyaan
yangdiajukan kepadanya.
4. Mengasosiasi /mengolah data atau informasi
Peserta didik merumuskan kesimpulan atas kegiatan Gereja Perdana dalam Kis 2:41-47, ciri Gereja sebagai
persekutuan, contoh wujud kehidupan Gereja sebagai persekutuan
5. Mengkomunikasikan
Setiap kelompok diberi kesempatan untuk memperesentasikan hasil diskusinya di depan kelas, pesertadidik
yang lain diberi kesempatan menanggapi presentasi
kelompok, guru memberikan peneguhan dan penegasan, peserta didik mencatat hal-hal yang penting.
c. Kegiatan Penutup (20 Menit)
1. Peserta didik dibimbingdan difasilitasi untuk membuat simpulan hasil pembelajaran hari ini, serta
mendorong siswa untuk selalu bersyukur
2. Guru memberikan penghargaan, pujian kepada kelompok yang berkinerja baik
3. Peserta didik hening untuk merefleksikan seluruh proses pembelajaran hari ini
4. Memberikan pertanyaan singkat kepada peserta didik tentang: Ciri-ciri gereja sebagai paguyuban
5. Peserta didik diberi tugas (PR) membaca buku dan dan literatur lain yang berkaita dengan materipokok
tentang: Ciri-ciri gereja sebagai paguyuban
6. Guru menyampaikan topik untuk pertemuan berikutnya tentang : Bentuk-bentuk pelayanan gereja
sebagai paguyuban
7. Guru mengajak peserta didik untuk menutup pelajaran dengan doa
I. Penilaian :
a. Penilaian Sikap
1. Sikap spiritual
Bentuk Waktu
No Teknik Keterangan
Inst rumen Pelaksanaan
1. Observasi Jurnal Saat Pembelajaran Penilaianuntukdanpencapaianpembelajaran
berlangsung (assessment for and of learning)
2. Penilaian Lembar Saat pembelajaran Penilaiansebagaipembelajaran (assessment
Penilaian selesai as learning)
Diri Diri
3. Penilaian Lembar Saatpembelajaran Penilaiansebagaipembelajaran (assessment
Penilai selesai as learning)
Antar Antar
Teman Teman
2. Sikap sosial
Bentuk Waktu
No Teknik Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1. Observasi Jurnal Saat pembelajaran Penilaian untuk dan pencapaian
pembelajaran (assessment for
Berlangsung and of learning)
2. Penilaian Diri Lembar Saat pembelajaran Penilaian sebagai pembelajaran
Penilaian Diri selesai (assessment as learning)

3. Penilaian Antar Lembar Penilaian Saat pembelajaran Penilaian sebagai pembelajaran


Teman Antar Teman selesai (assessment as learning)

b. PenilaianPengetahuan
Contoh Butir Waktu
No Teknik Bentuk Instrumen Keterangan
Instrumen Pelaksanaan
1. Lisan Pertanyaan (lisan) Lihat Saat pembelajaran Penilaian untuk
dengan jawaban terbuka Lampiran... berlangsung pembelajaran
(assessment for
learning)
2. Tertu Pertanyaan dan atau tugas Lihat Setelah Penilaian
tertulis berbentuk esei, Lampiran... pembelajaran selesai pencapaian
lis pilihan ganda, benar- pembelajaran
salah, menjodohkan, (assessment of
isian, dan/atau lainnya learning)
3. Penugasan Pertanyaan dan atau tugas Lihat Setelah Penilaian untuk
tertulis berbentuk esei, Lampiran... pembelajaran selesai pembelajaran
pilihan ganda, benar- (assessment for
salah, menjodohkan, learning) dan
isian, dan atau lainnya sebagai
pembelajaran
(assessment as
learning)

c. Penilaian Keterampilan
BentukInstru Contoh WaktuPelaksa
No. Teknik men ButirInst naan Keterangan
Penilaian untuk, sebagai, atau
Saat pembelajaran
Tugas Lihat pencapaian pembelajaran
Praktik berlangsung atau (assessment for ,as, and of
1. (keterampil an) Lampiran...
setelah usai learning)
Penilaian untuk, sebagai, atau
Tugas Saat pembelajaran pencapaian pembelajaran
Produk Lihat
2. (keterampil an) Lampiran... berlangsung atau (assessment for, as, and of
setelah usai sai learning)

Lihat Penilaian untuk,sebagai, atau


Selama atau usai
3. Proyek Tugas besar Lampiran .. pencapaian pembelajaran(ass
. pembelajaran
essment for,as,and of
berlangs ung
learning)
Sampel Penilaian untuk pembelajaran
produkter baik Saat pembelajaran dan sebagai data untuk
Portofolio
4. dari tugas atau usai penulisan deskripsi pencapaian
proyek keterampilan

Pembelajaran remedial (diberi kepada peserta didik yang belum mencapai KBM)
No Nama Nilai No. Yang tidak Bentuk Nomor yang Hasil tes Ket
Ulangan Dikuasai remidial dikerjakan remidial
dalam remidial
1
2
3
4
5
dst

*) Diberikan penjelasan ulang untuk indikator yang belum dikuasi. Jika kurang dari 20 % yang remedial
diberikan pendampingan pribadi, jika lebih dari 20 % dilakukan pendampingan kelompok.

Pengayaan (diberikan kepada peserta didik yang yang sudah mencapai KBM)
No. Nama Nilai Bentuk Pengayaan
Ulangan
1
2
3
4
5
6
Dst

J. Bahan Ajar
Gereja Sebagai Paguyuban
Ada dua macam kumpulan manusia: Patembayan dan paguyuban.
Patembayan: Tidak ada ikatan, tujuan tidak sama, tidak ada pembagian tugas yang jelas.
Cirri-ciri Gereja sebagai paguyuban:
1. Memiliki kesamaan tertentu (ideology, pekerjaan, hobby dll)
2. Memiliki visi,misi, tujuan, dan peraturan yang jelas
3. Memiliki ketua, pengurus dan anggota
4. Ada pembagian tugas yang jelas di antara anggotanya
5. Ada ikatan batin di antara para anggotanya
6. Memiliki kantor/sekretariat dan bisa membuka cabang
Gereja katolik=perkumpulan yang mempunyai:
1. Identitas yang jelas
2. Tujuan
3. Sejarah
4. Ciri-ciri
5. Berbagai bentuk pelayanan (bagi anggota maupun masyarakat/dunia)
Arti kata “gereja”
 Berasal dari bahasa portugis, “igreja”
 Bahasa Latin = “ecclesia” (kumpulan, rapat, pertemuan)
 Bahasa Yunani=”ekklesia” (memanggil)
 Gereja = kumpulan umat yang dipanggil Tuhan
 Gereja= Persekutuan umat Kristiani

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menjumpai banyak kelompok atau perkumpulan. Namun
demikian tidak semua bentuk kelompok atau perkumpulan dapat disebut sebagai komunio
(persekutuan). Suatu kelompok atau perkumpulan akan dikatakan sebuah komunio, jika dalam
kelompok atau perkumpulan tersebut, komunikasi dan interaksi berlangsung terus-menerus, mereka saling
memperhatikan, saling memiliki, memberi, mendukung, menasihati, mengingatkan, mengembangkan,
melayani, dan berusaha agar kebersamaan tersebut terus-menerus terjaga keutuhannya demi kebahagiaan
bersama.
Model orang-orang yang berkumpul untuk membentuk persekutuan (komunio) bisa kita lihat dalam
kehidupan para murid Yesus, sebagaimana dikisahkan dalam Kitab Suci (lih. Kis 2: 41-47). Persekutuan mereka
terbentuk berkat pengalaman yang sama sebagai murid-murid Yesus dan orang-orang yang percaya kepadanya, setelah mendengar
pewartaan tentang Yesus Kristus.
Kehidupan persekutuan mereka sangat menarik dan berbeda dibandingkan dengan persekutuan yang ada di sekitar kita sekarang ini;
1. Mereka selalu hidup dalam persekutuan
2. Bertekun dalam pengajaran para rasul
3. Selalu berkumpul untuk memechkan roti
4. Berdoa bersama
5. Segala kepunyaan mereka adalah milik bersama
6. Satu sama lain saling melayani dab berkurban
7. Selalu hidup dengan gembira dan tulus hati
8. Mereka juga saling mengenal
9. Memiliki ikatan batin
10. Memiliki iman yang sama yaitu kepada Yesus Kristus
11. Menjalankan cara hidup yang sesuai dengan kehendak Yesus. Persekutuan mereka itulah yang sering disebut sebagai Gereja
perdana atau Gereja awal. Merreka cikal bakal Gereja yang hingga kini memiliki berbagai unsur keanggotaan Gereja.
Sebagai suatu paguyuban, Gereja memiliki banyak anggota tetapi satu tubuh. Kesatuan tubuh tidak
menghapus perbedaan anggota dan tugas. Adapun anggota Gereja dengan berbagai tugas dan peran masing-masing,
antara lain:
1) Hierarki: Kaum Klerus/Tahbisan yang terdiri dari episkopat (uskup), presbiterat (imam), dan
diakonat (diakon). Tugas utama mereka adalah pelayanan rohani dan menguduskan Gereja melalui
perayaan- perayaan sakramen.
2) Kaum Hidup Bakti/ biarawan-biarawati yang terdiri dari tarekat religius dan tarekat sekular. Mereka
membaktikan diri untuk mewartakan kabar gembira dalam pelayanan pendidikan, medis, rumah-
rumah retret, dan lain-lain.
3) Kaum Awam, yang mengemban tugas perutusan dalam Gereja dan dunia sesuai kehendak Allah
yakni mengelola tata dunia dengan nilai Kristiani. Di antara kaum awam ada yang menikah dan
ada yang tidak menikah (selibat).

CIRI-CIRI GEREJA SEBAGAI PAGUYUBAN


Kebiasaan hidup dari Gereja perdana sebagai persekutuan, sampai sekarang masih dipelihara dan
dilanjutkan oleh Gereja. Dalam doa Syahadat katolik, kita mengenal dan mengamini akan ciri dari gereja yaitu
Gereja yang satu, kudus, katolik, dan apostolik.
1. Gereja yang satu. Kesatuan dalam gereja tampak dalam satu Injil, satu babtisan, dan satu jabatan
yang dikaruniakan kepada Petrus dan kedua belas rasul.
 Gereja berasal dari Allah Tritunggal Mahakudus
 Gereja didirikan oleh Yesus Kristus (Mat; 16:19-19)
 Gereja dibimbing oleh Roh Kudus
Ciri-cirinya adalah;
 Punya kesatuan iman akan Kristus
 Punya 1 Injil dam 1 babtisan yang sama
 Punya 1 pemimpin (Paus sebagai pengganti Santu Petrus)
 Kesamaan dalam tata liturgi ekaristi walaupun ada aneka bahasa, budaya dan tradisi
Untuk mewujudkan kesatuan Gereja dapat kita lakukan dengan memperkuat persatuan “ke
dalam” misalnya dengan aktif dalam kehidupan Gereja, setia dan taat pada persekutuan umat
termasuk hierarki. Juga dapat dilakukan dengan menggalang persatuan “antar Gereja” misalnya
dengan lebih bersifat jujur dan terbuka satu sama lain, lebih melihatkan kesamaan dari pada
perbedaan, mengadakan berbagai kegiatan sosial maupun peribadatan bersama.
2. Gereja yang kudus berarti Gereja menjadi perwujudan kehendak Allah yang Mahakudus untuk
bersatu dengan manusia dan mempersatukan manusia dalam kekudusanNya (bdk LG 8,39,41 dan
48). Gereja itu kudus karena sumber dari mana ia berasal adalah kudus.
Untuk mewujudkan kekudusan Gereja dapat dilakukan dengan saling memberi kesaksian untuk
hidup sebagai putra-putri Allah, memperkenalkan anggota-anggota Gereja yang sudah hidup secara
heroic untuk mencapai kekudusan, merenungkan dan mendalami Kitab Suci, khususnya ajaran dan
hidup Yesus, yang merupakan pedoman dan arah hidup kita.
3. Gereja yang Katolik, berarti bahwa Gereja diperuntukkan bagi semua manusia dari segala bangsa,
tempat dan zaman.
Katolik= umum, universal, meresapi segala-salanya, lengkap, menyeluruh, terbuka.
Kekatolikan gereja tampak dalam:
a. Rahmat dan keselamatan yang ditawarkan untuk semua orang
b. Iman dan ajaran gereja bersifat umum, dapat diterima dan dihayati oleh siapapun.
Untuk mewujudkan kekatolikan Gereja dapat dilakukan dengan sikap terbuka dan menghormati
kebudayaan, adat istiadat bahkan agama bangsa manapun, bekerja sama dengan pihak mana saja
yang berkehendak baik dalam mewujudkan nilai-nilai yang luhur di dunia ini, berusaha untuk
memprakarsai dan memperjuangkan suatu kehidupan di dunia yang baik untuk seluruh umat
manusia.
4. Gereja yang Apostolik,
 Apostolik (Yunani: Apostello)= utusan, wakil resmi yang diserahi misi tertentu
 Apostolik = Para Rasul
 berarti bahwa Gereja berasal dari para rasul, dan tetap berpegang teguh pada kesaksian iman
mereka.
 Gereja bersifat Apostolik =memiliki jiwa dan semangat Para Rasul (sehati dam sejiwa, rukun,
sederajat, merayakan ekaristi dll) seperti Gereja Perdana
Untuk mewujudkan Gereja Katolik yang apostolik dapat dilakukan dengan setia dan
mempelajari Injil yang merupakan iman Gereja para rasul, menafsirkan dan mengevaluasi
situasi konkret dengan didasarkan atas iman Gereja para rasul, setia dan loyal kepada hierarki
sebagai pengganti para rasul.

Mengetahui, Ritawolo, Februari 2024


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Yakobus Pehan Gelar, S. Pd Robertus Anisetus Bala, S. Fil


NIP: 19690127 200212 1 002 NIP:

LAMPIRAN RPP

A. Penilaian Sikap
1. Sikap Spiritual
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk instrumen : Jurnal
c. Perilaku/sikap yang dicatat
No Hari/ Nama Peserta Catatan Perilaku Butir Sikap Tindak Lanjut
tanggal Didik
1.
2.
3.
4
5
6
dst

Lembaran Penilaian Antar Teman


Petunjuk ; Nilailah temanmu sendiri; seberapa sering temanmu menyadarihal-hal berikut
dalam kehidupan sehari-hari
4 = Selalu
3 = Sering
2 = Kadang-kadang
1 = Tidak pernah
No. Pernyataan Nilai
1. Teman saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan 1 2 3 4
2. Teman saya berdoa ketika pelajaran selesai
3. Teman saya mengajak teman berdoa saat memulai kegiatan.
4. Teman saya perilaku yang menunjukkan selalu berdoa sebelum atau
sesudah melakukan tugas atau pekerjaan
2. Sikap Sosial
a. Teknik : Penilaian Antar Teman
b. Bentuk instrumen : Lembaran Penilaian Antar teman
No. Sikap/nilai Butir instrumen Nilai
1 2 3 4
Teman saya membantu orang yang memerlukan
Teman saya tidak melakukan aktivitas yang mengganggu
dan merugikan orang lain
Teman saya melakukan aktivitas sosial untuk membantu
1 Peduli orangorang yang memerlukan
Teman saya memelihara lingkungan sekolah
Teman saya membuang sampah pada tempatnya
Teman saya mematikan kran air yang mengucurkan air
Teman saya mematikan lampu yang tidak digunakan
Teman saya tidak merusak tanaman di lingkungan
sekolah

B. Penilaian Pengetahuan :
a. Teknik : Tes tertulis
b. Bentuk instrumen : Uraian/Esay
c. Kisi-kisi
No. Kompetensi Materi/sub Indikator Soal Bentuk Jumlah
Dasar Materi Soal soal
1 Memahami Gereja Menjelaskan tiga unsur anggota Gereja Uraian 1
makna Sebagai Menjelaskan peran/tugas masing-masing Uraian 1
Gereja Paguyuban anggota Gereja.
sebagai Menjelaskan makna dan tanggung jawab anggota Uraian 1
paguyuban Gereja berdasarkan Rm. 12:4-5; 1 Kor. 12:12-
umat 18 dan dokumen LG. 9
beriman Ciri-ciri Menuliskan salah satu kegiatan Gereja
gereja Perdana seperti dikisahkan dalam Kis.2:41-47 Uraian 1
sebagai Menjelaskan 3 ciri Gereja sebagai persekutuan
paguyuban berdasarkan interpretasi terhadap Kis 2:41-47. Uraian 1
Memberikan dua contoh wujud kehidupan
Gereja sebagai persekutuan di masa sekarang Uraian 1
dimasa sekarang
Butir soal
No. Indikator Score
1 Tulislah tiga unsur anggota Gereja 5
2 Jelaskanlah peran/tugas masing-masing anggota Gereja. 5
3 Jelaskanlah makna dan tanggung jawab anggota Gereja berdasarkan Rm. 12:4 -5; 1 Kor. 12:12- 5
18 dan dokumen LG. 9
4 Tulislah salah satu kegiatan Gereja Perdana seperti dikisahkan dalam Kis. 2:41-47 5
5 Jelaskanlah 3 ciri Gereja sebagai persekutuan berdasarkan interpretasi terhadap Kis 2:41-47. 5
6 Berikanlah dua contoh wujud kehidupan Gereja sebagai persekutuan di masa sekarang 5
dimasa sekarang
7 Total Skor 30

Kunci Jawaban :
1. Kaum klerus, Biarawan-biarawati dan kaum awam
2. Peran/tugas masing-masing anggota Gereja
a. Kaum Klerus/ Tahbisan yang terdiri dari episkopat (uskup), presbiterat (imam), dan diakonat (diakon). Tugas
utama mereka adalah pelayanan rohani dan menguduskan Gereja melalui perayaan-perayaan Sakramen
b. Kaum Hidup Bakti/biarawan-biarawati yang terdiri dari tarekat religius dan tarekat sekular. Mereka hidup dengan
penghayatan Tri Kaul Suci dan dalam persaudaraan yang tergabung dalam komunitas, tarekat, atau
kongregasi tertentu. Mereka membaktikan diri untuk mewartakan kabar gembira dalam pelayanan pendidikan,
medis, rumah-rumah retret, dan lain-lain.
c. Kaum Awam, yang mengemban tugas perutusan dalam Gereja dan dunia sesuai kehendak Allah yakni
mengelola tata dunia dengan nilai Kristiani. Di antara kaum awam ada yang menikah dan ada yang tidak menikah
(selibat).
3. Kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita,
walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap
yang lain (Roma 12:4-5). Demikian pula diungkapkan kembali oleh Paulus dengan mengatakan bahwa Kamu
semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya (1 Kor 12:27).
4. a. Mereka selalu hidup dalam persekutuan dengan bertekun dalam pengajaran para rasul.
b. Selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa bersama.
c. segala kepunyaan mereka adalah milik bersama, satu sama lain saling melayani dan berkurban.
d. selalu hidup dengan gembira dan tulus hati
e. Mereka juga saling mengenal, memiliki ikatan batin, memiliki iman yang sama yaitu kepada Yesus
Kristus
f. Menjalankan cara hidup yang sesuai dengan kehendak Kristus. Persekutuan mereka
5. Dalam doa Syahadat katolik, kita mengenal dan mengamini akan ciri dari gereja yaitu Gereja yang satu,
kudus, katolik, dan apostolik.
a. Gereja yang satu. Kesatuan dalam gereja tampak dalam satu Injil, satu babtisan, dan satu jabatan yang
dikaruniakan kepada Petrus dan kedua belas rasul.
b.Gereja yang kudus berarti Gereja menjadi perwujudan kehendak Allah yang Mahakudus untuk bersatu dengan
manusia dan mempersatukan manusia dalam kekudusan-Nya (bdk LG 8,39,41 dan 48). Gereja itu
kudus karena sumber dari mana ia berasal adalah kudus.
c. Gereja yang Katolik, berarti bahwa Gereja diperuntukkan bagi semua manusia dari segala bangsa, tempat dan zaman.
d.Gereja yang Apostolik, berarti bahwa Gereja berasal dari para rasul, dan tetap berpegang teguh pada kesaksian
iman mereka.
6. Menjadi lector, putra-putri altar, anggota kor

C. Penilaian Ketrampilan :
a. Teknik : Produk
b. Bentuk instrumen : Tugas (Membuat refleksi iman berkaitan dengan makna Gereja sebagai
paguyuban umat beriman)
NO. Indikator Penilaian Skor Nilai
0 - 100
1 Ketepatan Memilih teks Kitab Suci 20
2. Hasil/isi refleksi 40
3. Kerangka berpikir 10
4. Mengunakan Bahasa Indonesia yang baku/baik 20
5. Pesan atau kesaksian 10
Jumlah 100

Nilai = Skor yang diperoleh x 100


Skor Maksimal

Anda mungkin juga menyukai