Sintesis logam litium memerlukan teknologi elektrolisis dan proses ini berlangsung sangat sulit disebabkan sulitnya memasukkan satu elektron kepada ion logam litium yang bersifat sangat elektropositif. Biji litium yang penting adalah spodumene, LIAI(SiO3)2. Bentuk litium alfa akan diubah menjadi bentuk litium beta pada kisaran suhu antara 1100° C. Campuran kemudian dicampur dengan asam sulfat panas kemudian diekstraksi ke dalam air untuk mendapatkan litium sulfat Li₂SO4. Senyawaan sulfat ini kemudian ditambahkan natrium karbonat untuk mendapatkan garam Li₂CO, yang tidak mudah larut di dalam air. Reaksi litium karbonat dengan asam klorida akan diperoleh litium klorida (LICI) yang siap untuk dielektrolisis. Reaksinya adalah : Li₂SO₁ + Na₂CO, →Na₂SO + Li₂CO, Li₂CO3 + 2HCl → 2LICI + CO2 + H₂O Disebabkan litium klorida memiliki titik leleh yang tinggi yaitu lebih dari 600 °C maka LiCl dicampur dengan KCI sehingga titik lelehnya turun menjadi sekitar 430°. 2. Cara pembuatan Natrium (Na) Natrium diisolasi denga cara elektrolisis. Dibumi terdapat sumber untuk dipakai sebagai pembuatan natrium. Sumber yang paling murah adalah NaCl yang dapat diperoleh dari air laut dengan cara penguapan. NaCl memiliki titik leleh lebih dari 800° C oleh sebab itu pembuatan natrium hanya dengan NaCl saja akan membutuhkan energi yang cukup besar. Untuk menghemat energi maka NaCl dicampur dengan CaCl2 dengan perbandingan masing masing 40% dan 60% sehingga titik lelehnya turun menjadi 580° C. Reaksi yang terjadi : Katoda: Na + + e => Na Anoda: Cl- => ½ Cl2 + e 3. Cara pembuatan Kalium (K) Kalium tidak ditemukan tersendiri di alam, tetapi diambil melalui proses elektrolisis hidroksida. Metoda panas juga lazim digunakan untuk memproduksi kalium dari senyawa- senyawa kalium dengan CaC,, C, Si, atau Na. Pembuatan Logam Kalium ( K ) dengan : Elektrolisis lelehan KOH Elektrolisis lelehan KCN Reduksi garam kloridanya Reduksi KCI dengan natrium Kalium tidak dibuat dengan metode yang sama seperti natrium karena logam kalium awalnya dibentuk melalui elektrolisis larutan KCI terlarut dalam garam yang dilelehkan: Katoda: K+ (I) + e-K (I) Anoda: CI (1)→ 1/2Cl₂ (g) + e Kalium dibuat melalui reaksi logam natrium dengan KCI cair pada 850 °C: Na + KCI→K+ NaCI 4. Cara pembuatan Rubidium (Rb) Dengan cara mengolah lelehan kloridanya dengan uap Na pada suhu tinggi, kemudian logamnya di murnikan dengan destilasi. Rubidium tidak dapat di peroleh dengan proses elektrolisis karena logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang di gunakan. Oleh sebab itu untuk memperoleh Rubidium di lakukan melalui metode reduksi. Proses yang di lakukan untuk memperoleh logam ini yaitu dengan mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium. Na + LCI à L + NaCl Ket : L= Rubidium Dari reaksi di atas L dalam bentuk gas yang di alirkan keluar. Gas yang keluar kemudian di padatkan dengan menurunkan tekanan atau suhu sehingga terbentuk padatan logam L. Karena jumlah produk berkurang maka reaksi akan bergeser ke arah produk. Demikian seterusnya hingga semua logam L habis bereaksi. 5. Cara pembuatan Sesium (Cs) Sesium tidak dapat diperoleh melalui proses elektrolis. Melainkan melalui metode reduksi. Logam Cs dapat dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa CsCl Na + CsCl → Cs + NaCl Reaksi berada dalam kesetimbangan. Karena Cs mudah menguap, maka Cs dapat diproduksi terus dengan cara yang sama seperti K. 6. Cara pembuatan Fransium (Fr) Fransium dihasilkan ketika unsur radioaktif actinium meluruh melalui reaksi sebagai berikut: 89 (Ac)→ 87 (Fr) (He) Selain itu, fransium dapat dibuat secara buatan dengan membombardir thorium dengan proton proton.