Dosen Pengampu :
Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
2024
KATA PENGANTAR
Memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah Konseling Keluarga ini, yang berjudul “Sejarah dan
Definisi Konseling Keluarga”. Tugas makalah yang kami susun ini dibuat dengan maksud
memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Keluarga. Kami menghaturkan banyak terima kasih
kepada ibu Lufti Hidayati Fauziah, S.Psi., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Konseling
Keluarga yang telah membimbing kami.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik maupun
saran diharapkan dapat diberikan kepada pembaca untuk lebih menyempurnakan makalah ini
semoga ada manfaatnya. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Arti Konseling Keluarga 5
2.2 Sejarah dari Konseling Keluarga 5
3.1 Kesimpulan 12
3.2 Saran 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Konseling Keluarga yaitu metode yang dirancang dan difokuskan pada keluarga
dalam usaha untuk membantu memecahkan masalah perilaku klien, serta sebagai proses
pelatihan yang difokuskan kepada orang tua klien untuk mengembangkan potensi dalam
menghadapi masalah yang dialami dalam berumahtangga.
Di Indonesia konseling pertama kali muncul pada tahun 1960 dalam dunia
pendidikan dengan diadakannya Konferensi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di
Malang pada tanggal 20-24 Agustus 1960. Di Indonesia sendiri, konseling terus
berkembang sampai sekarang, baik dalam dunia pendidikan, sosial maupun keagamaan.
Konseling keluarga di Indonesia muncul dari kasus-kasus siswa yang para konselor
(guru BK) hadapi, seperti kasus anak-anak yang senang menyendiri bahkan tertutup
pada lingkungan, dari kasus tersebutlah muncul konseling keluarga dimana konselor
(guru BK) membantu memecahkan masalah anak tersebut dengan mengikutsertakan
keluarganya untuk diwawancarai.
Sedangkan awal mula munculnya konseling keluarga di dunia dapat kita amati
dari sejarah konseling dunia itu sendiri, sejarah konseling dimulai dari munculnya
gerakan bimbingan di Amerika Serikat. Munculnya konseling dilatarbelakangi oleh
kebutuhan masyarakat, dimana orang tua kebingungan perihal karir anaknya, konseling
yang pertama kali muncul pun yaitu konseling di ranah pendidikan atau bimbingan
vokasional.
Konseling harus terus berevolusi sampai saat ini, berikut kronologis evolusi konseling :
Sofyan S.Willis (2021: 88) dalam bukunya berpendapat bahwa tujuan-tujuan konseling keluarga
terbagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus yaitu:
e. Manfaat lainnya:
Konseling keluarga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anggota keluarga.
Konseling keluarga dapat membantu meningkatkan kesehatan mental anggota keluarga.
Konseling keluarga dapat membantu meningkatkan prestasi belajar anak-anak.
2.5 Dampak dari Konseling Keluarga
Konseling keluarga dapat memberikan dampak positif bagi keluarga, baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Berikut adalah beberapa dampak positif konseling keluarga :
Meskipun konseling keluarga umumnya memberikan dampak positif, namun dalam beberapa
kasus, konseling keluarga juga dapat memberikan dampak negatif. Dampak negatif ini biasanya
terjadi karena beberapa faktor, seperti :
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konseling keluarga merupakan layanan yang penting untuk membantu keluarga
dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Konseling keluarga dapat
memberikan berbagai manfaat bagi keluarga, seperti meningkatkan komunikasi dan
hubungan antar anggota keluarga, membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah,
meningkatkan kemampuan keluarga untuk menghadapi stres, mencegah terjadinya
masalah keluarga di masa depan, meningkatkan kualitas hidup anggota keluarga,
meningkatkan kesehatan mental anggota keluarga, dan meningkatkan prestasi belajar
anak-anak. Penting untuk dicatat bahwa dampak konseling keluarga dapat bervariasi
tergantung pada masalah yang dihadapi keluarga, pendekatan yang digunakan oleh
konselor, dan komitmen dari semua anggota keluarga.
3.2 Saran
Manfaat konseling keluarga dapat bervariasi tergantung pada masalah yang
dihadapi keluarga dan pendekatan yang digunakan oleh konselor. Penting untuk
memilih konselor yang qualified dan memiliki pengalaman dalam konseling keluarga.
Konseling keluarga adalah proses yang membutuhkan waktu dan komitmen dari semua
anggota keluarga.
Penting untuk memilih konselor yang qualified dan memiliki pengalaman
dalam konseling keluarga karena konseling keluarga adalah proses yang membutuhkan
waktu dan komitmen dari semua anggota keluarga. Jika Anda sedang
mempertimbangkan untuk mengikuti konseling keluarga, penting untuk mendiskusikan
hal ini dengan semua anggota keluarga terlebih dahulu.
DAFTAR PUSTAKA
Adawia, R., & Hasmira, M. H. (2020). Dukungan Keluarga Bagi Orang Lanjut Usia di
Kelurahan Parupuk Tabing Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Jurnal Perspektif, 3(2), 316.
Ayun, Q. (2017). Pola Asuh Orang Tua dan Metode Pengasuhan dalam Membentuk
Kepribadian Anak. ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal, 5(1), 102.
Indah, S. (2019). Konseling Keluarga dalam Seting Kehidupan Keluarga ( Aplikasi Pendekatan
Sistem, Logo Terapi dan Perilaku). GUIDING WORLD (BIMBINGAN DAN KONSELING),
2(1), 13–25.
Lubis, L., & Asry, W. (2022). Konseling Keluarga (dalam perspektif islam). Perdana
Publishing.
Novia, S. (2019). Layanan Konseling Keluarga Harmonis Pada Pusat Pelayanan Keluarga
Sejahtera Bungong Jeumpa Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Aceh.