Anda di halaman 1dari 4

ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL

Dosen Pengampu:
Ana Mentari, S. Pd., M. Pd.

Disusun Oleh:

Rika Rahayu (2313031052)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2024
A. Pengertian Ancaman Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah proses penyatuan berbagai suku, agama, budaya dan
daerah yang berbeda-beda menjadi satu kesatuan bangsa Indonesia yang utuh
dan berdaulat. Integrasi nasional bertujuan untuk mempertahankan keutuhan
dan keberlangsungan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat
dan mandiri.

Ancaman integrasi nasional adalah segala bentuk usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseoramg atau kelompok yang bertujuan untuk memecah belah
persatuan dan kesatuan dalam suatu negara.

B. Bahaya Ancaman Integrasi Nasional


Ancaman terhadap integrasi nasional bisa datang dari berbagai sumber dan
dapat memiliki dampak serius bagi suatu negara. Berikut adalah bahaya dan
ancaman terhadap integrasi nasional:
1. Konflik etnis dan agama
Konflik etnis dan agama adalah konflik yang terjadi antara kelompok yang
berbeda etnis atau agama. Konflik ini bisa disebabkan oleh diskriminasi,
persaingan sumber daya, serta perbedaan nilai dan keyakinan.
2. Separatisme
Separatisme adalah gerakan atau usaha untuk memisahkan diri dari suatu
negara atau entitas politik yang lebih besar, biasanya dengan tujuan untuk
membentuk negara atau pemerintahan sendiri.
3. Radikalisme dan terorisme
Radikalisme adalah keyakinan atau sikap ekstrem yang menginginkan
perubahan drastis pada struktur sosial atau politik. Terorisme adalah
penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk mencapai tujuan
politik, ideologis, atau agama.
4. Korupsi dan nepotisme
Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau wewenang untuk
keuntungan pribadi atau kelompok. Ini dapat berupa penyuapan,
pemerasan, penggelapan, penyalahgunaan dana publik, atau perilaku tidak
etis lainnya. Korupsi menghambat transparasi, merusak kepercayaan
publik, dan berdampak negatif pada efisiensi pemerintahan dan ekonomi.
Nepotisme adalah bentuk penyalahgunaan kekuasaan dimana individu
dalam posisi otoritas memberikan perlakuan istimewa atau posisi kepada
anggota kelluarga atau kerabat tanpa mempertimbangkan kualifikasi atau
prestasi. Nepotisme dapat mengurangi moral, melemahkan kompetensi,
dan menciptakan ketidakadilan dalam sistem yang seharusnya berdasarkan
meritokrasi.
5. Ketidaksetaraan ekonomi
Ketidaksetaraan ekonomi adalah keadaan dimana distribusi pendapatan
atau kekayaan dalam suatu masyarakat tidak merata dengan sebagian kecil
orang atau kelompok memiliki bagian yang jauh lebih besar dibandingkan
dengan yang lainnya.

C. Contoh Ancaman Integrasi Nasional


1. SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan)
Konflik yang disebabkan oleh perbedaan suku, agama, ras, atau
antargolongan dalam masyarakat. Sara dapat menyebabkan perselisihan,
kekerasan, dan diskriminasi yang merusak keharmonisan sosial.
2. Separatisme
Gerakan atau upaya untuk memisahkan diri dari suatu negara dan bertujuan
untuk membuat negara baru. Separatisme dapat mengacam integritas
wilayah, stabilitas politik, dan keamanan negara.
3. Ketidaksetaraan ekonomi
Ketidakseimbangan dalam distribusi kekayaan dan pendapatan dalam suatu
masyarakat. Ketidaksetaraan ekonomi dapat menyebabkan ketidakpuasan
sosial, kemiskinan, dan konflik.
4. Politik identitas
Penggunaan identitas suatu kelompok untuk mendapatkan dukungan
politik. Politik identitas dapat memicu polarisasi, diskriminasi, dan konflik
antar kelompok masyarakat.
D. Pendekatan Dalam Penyelesaian Masing-Masing Ancaman Integrasi
Nasional
1. SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan)
Pendekatan penyelesaiannya mencakup dialog antaragama, pendidikan
multikultural, dan kebijakan pemerintah yang mendorong persamaan hak
dan kesempatan bagi semua kelompok.
2. Separatisme
Pendekatan penyelesaiannya melibatkan dialog, otonomi daerah, dan
pengembangan ekonomi untuk mengurangi ketidakpuasan terhadap
pemerintah pusat.
3. Ketidaksetaraan ekonomi
Pendekatan penyelesaiannya meliputi kebijakan redistribusi, meningkatkan
pembangunan di daerah tertinggal, dan penciptaan lapangan kerja untuk
mengurangi ketimpangan.
4. Politik identitas
Pendekatan penyelesaiannya mencakup pendidikan politik, penegakan
hukum terhadap diskriminasi, dan mendorong politik yang inklusif.

Anda mungkin juga menyukai