RESUME MODUL 1 : PENGENALAN TEORI DAN PRINSIP DASAR PERKEMBANGAN
Perkembangan dalam konteks psikologi diartikan sebagai proses yang terjadi secara terus menerus atau berkesinambungan dan juga perubahan yang terjadi dalam individu secara sistematis. Karakteristiknya yakni sepanjang hayat, multidimensional, multiarah, seperti plastisin, dan kontekstual. Prinsip perkembangan sendiri diantaranya bergantung pada genetik, merupakan proses yang teratur dan mengikuti pola yang dapat diprediksi dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Ada 8 tahap perkembangan manusia yaitu, periode prenatal, masa bayi, masa kanak kanak awal, masa remaja, priode dewasa awal, priode dewasa awal priode dewasa madya, dan priode dewasa akhir. Teori perkembangan yang utama adalah teori psikososial, kontruktivisme, sosiokultural, teori elajar sosial dan teori sistem ekologi.
RESUME MODUL 2 : TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF DARI PERSPEKTIF SOSIAL
BUDAYA DAN PROSES INFORMASI Perkembangan kognitif menurut piaget dibagi menjadi 4 yaitu, tahap sensorimotori, preoprasional, operasional konkret, dan operasional formal. Menurut vygotsky perkembangan kognitif pada anak terjadi dari adanya interaksi sosial anak dengan orang disekitar. ZPD atau Zona Perkembangan Proksimal didefinisikan sebagai gap antara apa yang anak bisa lakukan sendiri dan apa yang dia mampu melakukan dengan adanya bantuan. Manusia berperan aktif dalam mengolah informasi yang masuk, merekalah yang memutuskan apakah informasi akan masuk ke dalam sistem berikutnya atau akan hilang. Strategi yang digunakan oleh anak untuk mengingat informasi diantaranya rehearsal/pengulangan, organisasi dan retrieval process atau proses mengingat kembali. Teori kecerdasar majemuk gardner membagi kecerdasan mejadi 9 macam yaitu kecerdasan verbal linguistik, visual spasial, logika matematika, mmusikal, kinestetik, interpersonal, naturalis, dan spiritual.
RESUME MODUL 3 : TAHAP PERKEMBANGAN BAHASA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR
MATEMATIS Terdapat 5 komponen bahasa yaitu fonologi, morfologi semantik sintax dan pragmatik. Ada beberapa teori yang membahasa tahap perkembangan bahasa, diantaranya yaitu teori empiris, teori nativisme dan teori interaksi. Perkembangan bahasa meliputi 3 tahapan yaitu pralinguistik, holophrase dan telegrafis. Jika seseorang sudah mengerti bahasa ibunya maka bahasa kedua dapat dimiliki atau disebut ilingualisme. Dalam kemampuan berfikir matematis untuk pemahaman dasar anak harus memahami nilangan kardinal dan ordinal untuk dapat mengoprasikan bilangan. Untuk menyelsaikan masalah matematis ada 2 penalaran yang dapat digunakan yaitu penalaran aditif yang berarti ada 3 proses penyelesaian masalah yaitu pengubahan, kombinasi, dan perbandingan sedangkan penalaran multiplikatif ijuga sama yaitu memiliki 3 proses penyelesaian yaitu mengelompokan, kombinasi dan pemahaman produk. Manusia memiliki 3 cara dalam memecahkan masalah diantaranya climbers, campers dan quitters. RESUME MODUL 4 : PENGENALAN TEORI DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN SOSIAL DAN EMOSIONAL Emosi memcerminkan ekspresi seseorang baik itu senang atau sebaliknya dari seseorang yang sedang berada dalam suatu kondisi atau keadaan. Kategori emosi pada basic emotions merupakan emosi yang muncul pada saat pertama tubuh kembangnya seperti pada saat bayi lahir, sedangkan complex emotions seseorang dalam keadaan sadar dalam mengekspresikan emosinya sesuai dengan stimulus yang ada. Tempramen merupakan kondisi dimana anak mudah marah dalam kehidupan sehari hari, faktornya bisa karna lingkungan atau kondisi biologis seseorang. Keterkaitan atau attechment merupakan ikatan kuat yang dibagikan seseorang anak terhadap orang yang dekat dengannya seperti ibu atau teman. Faktor yang mempengaruhinya yaitu adanya perpisahan, penyiksaan emosional atau fisik, pengasuhan yang tidak stabil, pola asuh yang tidak konsisten atau masalah psikologis. Untuk konsep diri bisa diartikan sebagai pandangan terhadap diri sendiri. Seperti konsep citra tubuh ideal diri, harga diri peran diri ataupun identitas diri. Faktor yang mempengaruhinya yaitu orang lain, kelompok sosial, kelas sosial atau pengaruh usia. Motivasi adalah energi untuk menggerakan tingkah laku seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sehingga perlu adanya budaya yang baik dari linngkungan untuk menciptakan hal positif. Dengan motivasi akan terbentuk identitas diri yang mana ini merupakan kesadaran sooraang individu untuk menempatkan diri sebagai seorang pribadi yang memiliki ciri berbeda dengan orang lain. Dipengaruhi oleh faktor keluarga, interaksi teman sebaya, kebudayaan ataupun komunitas
RESUME MODUL 5 : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Ada 4 priode perkembangan anak, 2 pertumbuhan yang cepat sedangkan 2 lagi pertumbuhan yang lambat. Ada 3 bentuk tuuh endomorf atau cenderung gemuk, ektomorf cenderung kurus dan mesomorf cenderung kekar. Otak tumbuh menjadi 3 tahapan yaitu otak primitif, orak limbik dan otak fikir. Secara umum perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor internal seperti horon yang ada dalam dirinya dan faktor eksternal yang ada diluar individunya seperti lingkungan. Perkembangan pada anak usia dini bersifat progresif, sistematis dan berkesinambungan dan menyangkut aspek motorik, kognitif, bahasa serta sosial emosional. Masa kanak kanak awal dan akhir dikenal usia kelompok, usia menjelajah, usia bertanya, usia meniru dan kreatif. Usia remaja ditandai dengan ketertarikan terhadap minat tertentu seperti rekreasi, pribadi, sosial, ratau religius
RESUME MODUL 6 : APLIKASI TEORI PERKEMBANGAN
Perkembangan kognitif setiap individu berbeda dengan tahapan tumbuh kembang yang berbeda juga. Piaget mengemukakan 3 proses dan fungsi yang saling berkaitan dengan perkembangan yaitu organisasi, adaptasi, dan ekuilibrasi. Selain itu ada 4 tahap perkembangan kognitif, diantaranya sensorimotor, praoprasional, operasional konkret, dan operasional formal. Aplikasi teorinya pada kegiatan belajar bahwa proses stimulasi literasi dapat merangsang anak didik untuk proses keterampilan bahasa , membaca, menulis, bahkan meniru suku kata. Sehingga guru harus mampu meningkatkan keterampilan dibidang masing masing agar belajar menarik Guru harus mampu memahami kemampuan kognitif peserta didik yang berbeda beda dan tempatkan guru bukan sebagai posisi leader tapi sebagai support system, karna bakat dan minat bisa saja dipengaruhi oleh lingkungan sekitar seperti halnya guru selain bakat bawaan lahir anak itu sendiri.