Anda di halaman 1dari 13

Properti

Syariah
Properti syariah yaitu Skema
kepemilikan hunian dalam
perumahan/kavling syariah atau biasa
disebut dengan KPR syariah dijalankan
dengan menggunakan akad yang sesuai
dengan syariah islam
Dengan kata lain, pembelian perumahan syariah
ini dilakukan
tanpa Bank, tanpa Bunga/Riba, tanpa Denda,
tanpa Asuransi, tanpa Sita, tanpa BI- Cheking,
dan tanpa Akad yang bermasalah. Dan yang
terpenting terhindar dari unsur haram Riba,
Ghafar dan Dzalim.
#TANPA BANK
Transaksi hanya dua belah pihak, yaitu antara
Developer dan Pembeli Secara Langsung, tanpa
menggunakan Bank (sebagai pihak ke tiga)

Sebagai developer Property Syariah tidak bekerja


sama dalam pembiayaan modal maupun
pembiayaan jasa penjualan kepada Bank.
#TANPA BUNGA/RIBA Seri 1

Tanpa bunga (riba) adalah gagasan utama yang


diemban oleh properti syariah sebagai bagian dari
solusi kepemilikan rumah/kavling untuk masyarakat.

Properti syariah tidak akan memberikan bunga pada


pembiayaan rumah/kavling. karena bunga (riba), haram
hukumnya dalam transaksi jual beli dalam syariat Islam.
#TANPA BUNGA/RIBA Seri 2

Dalil dari al-Qur`ân di antaranya adalah firman Allâh Azza wa Jalla :

‫اَّلل الْ َب ْي َع َو َح َّر َم ِّالر َب‬


ُ َّ ‫َو َأ َح َّل‬
Allâh menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. [al-Baqarah/2:275]_

Inti dari riba adalah pertambahan atau manfaat yang timbul akibat Hutang.

namun, Ketika kita berakad jual-beli secara kredit (karna kredit bukan riba) maka
haruslah ada nilai tetap yang disepakati di awal dan harus di akadkan sesuai dengan
kewajiban hutangnya selama tenor yang juga sudah dipilih dan disepakati.
#TANPA DENDA
Properti syariah memberikan konsep tanpa denda, jadi jika
pembeli telat membayar tidak ada dikenakan denda sehingga
pembeli tidak akan terjebak riba.

Denda adalah tambahan nilai, tambahan nilai tersebut


termasuk kedalam riba. dan property syariah tidak menerapkan
riba atas keterlamabatan, namun biasanya ada konsekuensi :
seperti sp 1, 2 dan 3. (sesuai kebijakan developer) dan dalam
properti syariah tidak dikenakan pinalti jika konsumen
menyelesaikan pembayaran lebih cepat.
#TANPA SITA Seri 1
Pada saat pembelian dilakukan dengan cara kredit, maka tidak
akan ada yang tahu masa depan dari masing-masing individu,
sehingga kemungkinan kesulitan keuangan atau kebangkrutan
bisa saja datang. Semoga Allah jauhkan kita dari hal yang tidak
di inginkan.

Properti Syariah memberikan konsep apabila terjadi kesulitan


keuangan, maka tidak akan disita dan diberi waktu diskusi
dengan team Developer serta menganalisa masalah tersebut
untuk dicarikan solusi terbaik.
#TANPA SITA Seri 2

Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, dan berakibat terhenti


transaksi pembayaran, maka opsi yang akan ditawarkan bukan
menyita unit yang sudah dibeli, namun konsumen diberikan
pilihan untuk menjual unitnya. Uang yang didapatkan dari hasil
penjualan tersebut adalah hak konsumen, kewajiban
konsumen terhadap developer adalah melunasi sisa
kewajibannya saja.
#TANPA ASURANSI
Berbagai jenis asuransi asalnya HARAM baik asuransi
jiwa, asuransi barang, asuransi dagang, asuransi
mobil, dan asuransi kecelakaan. Secara ringkas,
asuransi menjadi bermasalah karena di dalamnya
terdapat riba, qimar (unsur judi), dan ghoror (ketidak
jelasan atau spekulasi tinggi), asuransi juga merupakan
bagian dari Haramnya Transaksi.
#TANPA BE-CHECKING
Konsep perumahan konvensional yaitu orang memiliki uang
tapi tidak bisa membeli rumah karena masalah bi-cheking.

Properti Syariah semua itu dihapuskan dan konsepnya


adalah pembeli bersedia membeli dan memiliki
kemampuan membayar, maka developer menerima dengan
baik. Banyak muslim yang terbatasi dengan adanya bi-
checking terkait profesi dan prosedur sistematis pembelian
terhadap orang orang yang bekerja dibidang informal.
#TANPA AKAD BERMASALAH
Yang dimaksud tanpa akan ganda (akad bermasalah) di
properti syariah adalah hanya ada dua belah pihak yang
berakad yaitu pembeli & penjual secara langsung tanpa ada
pihak ketiga dan sudah jelas bahwa akad hanya jual beli,
dimana pada saat dp masuk, maka rumah/kavling itu adalah
milik pembeli.

Konsumen yang sudah akad dan membayarkan sejumlah dp


atau uang, berarti unit sudah menjadi hak milik konsumen.
berbeda dengan konvensional yg masih berstatus sewa-beli
yang biasanya di terapkan oleh bank.
PT. Abu Salman Properti

@abusalman_properti

www.abusalmanproperti.co.id

Anda mungkin juga menyukai